DALAM LEMBAGA-
LEMBAGA HUKUM
ISLAM
terminologi
zakat berarti kewajiban yang dikenakan atas sejumlah harta
tertentu, untuk golongan tertentu, dalam waktu tertentu
pula
Pasal 1 angka 2 UU No.23 /2011 tentang Pengelolaan
Zakat
Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang
muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang
berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam
Dasar Hukum Zakat
Hukum Islam
Al-Qur’an
“Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama-sama
orang yang ruku’” (QS Al-Baqarah : 43)
Al-hadits/As-Sunnah
Islam didirikan dari lima sendi: mengaku bahwa tidak ada Tuhan yang
disembah melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu utusan Allah,
mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji, dan
berpuasa di bulan ramadhan” (HR Muslim dari Ibn Umar)
Ijtihad
Ijma’: zakat merupakan kewajiban setiap muslim dan bagi yang
mengingkarinya berarti telah kafir dari Islam.
Hukum Positif
1. UU No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
2. Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2014 tentang
Pelaksanaan UU No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan
Zakat
3. Peraturan Menteri Agama No. 52 tahun 2014 tentang
Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat
Fitrah serta Pendayaangunaan Zakat untuk Usaha Produktif
Unsur-unsur Zakat
Pasal 1 angka 2 UU No. 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat
1. Muzakki
2. Mustahiq
3. Harta Zakat
Muzakki
adalah orang atau badan yang dimiliki oleh
orang muslim yang berkewajiban
Definisi menunaikan zakat
Miskin
definisi Orang yang memiliki sedikit harta namun sangat kekurangan dan
harta tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup dasar
Arti penting Menguatkan keyakinan mereka untuk tetap beragama islam dan
mengajarkan tentang ibadah dalam Islam
Riqab budak yang ingin membebaskan dirinya dari
definisi perbudakan
Ibnu Sabil orang yang bepergian (musafir) yang tidak punya uang
definisi untuk pulang ke tempat asalnya, sedangkan
perjalanan yang dilakukan atas alasan yang bisa
diterima dan dibolehkan dalam Islam
Harta yang Dizakati
1. Wakif
2. Nazhir
3. Harta Benda Wakaf
4. Ikrar Wakaf
5. Peruntukan Harta Benda Wakaf
6. Jangka Waktu Wakaf
1. WAKIF
Definisi pihak yang mewakafkan harta benda miliknya
1. Perseorangan • dewasa
• berakal sehat
• tidak terhalang melakukan perbuatan hukum
• pemilik sah harta benda wakaf
Meliputi 1.Perseorangan
2.Organisasi
3.Badan Hukum
Syarat-syarat nazhir
• WNI
Individual • Islam
• dewasa
• amanah
• mampu secara jasmani dan rohani
• tidak terhalang melakukan perbuatan hukum
• Jumlah: min. 3 orang, salah seorang diangkat menjadi ketua
• Salah satu harus bertempat tinggal di wilayah tempat harta
benda wakaf
Tata Cara 1. Dinyatakan di depan Majelis Ikrar Wakaf, dihadiri oleh nazhir,
Mauquf ‘alaih, dan sedikitnya 2 orang saksi
2. Majelis Ikrar Wakaf diadakan di depan PPAIW
3. Ikrar Wakaf dituangkan dalam Akta Ikrar Wakaf (AIW)
4. Ikrar diterima oleh Mauquf alaih dan harta benda wakaf diterima
oleh Nazhir untuk kepentingan Mauquf alaih
1. Akad Tabarru’
2. Akad Mu’awadah
1. Akad Tabarru’
1. Asas Kesukarelaan
1. Shulhu
Di Luar pengadilan
2. Tahkim (Non Litigasi)
Di Pengadilan
3. Al Qadha (Litigasi)
1. Shulhu
Contoh : Negosiasi
2. Tahkim
4. Prinsip Aksesibilitas
5. Prinsip Independensi
6. Prinsip Keadilan
1. Hudud
2. Qishash
3. Ta’zir
1. Hudud
1. Prinsip Legalitas
2. Prinsip Tidak Berlaku Surut
3. Prinsip Praduga Tak Bersalah
4.
Prinsip Tidak Sahnya Hukuman karena
Keraguan
5. Prinsip Kesamaan di Muka Hukum
1. Prinsip Legalitas