Anda di halaman 1dari 25

OPERASIONAL ORGANISASI ZIFWAF

DAN PELAPORAN KEUNGAN OP-


ZIFWAF

KELOMPOK 13
1. NURUL FATIHAH 2017320207
2. ANGGUN KHATAMI 2017320208
3. NORMA NOFIA WULANDARI 2017320211
RUANG LINGKUP ZISWAF
PENGERTIAN ZAKAT PENGERTIAN INFAK/SEDEKAH
Menurut bahasa, kata “zakat” berarti Infak berarti mengeluarkan sebagian harta untuk
tumbuh, berkembang, subur atau kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam.
bertambah. Sedangkan sedekah jika ditinjau dari segi
Menurut istilah, dalam kitab al-Hawi, al- terminology syari’at, pengertian sedekah sama
Mawardi mendefinisikan zakat dengan dengan infak termasuk juga ketentuan dan
nama pengambilan tertentu dari harta hukumnya. Hanya saja, sedekah memiliki arti
yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, luas, tak hanya menyangkut hal uang namun
dan untuk diberikan kepada golongan juga yang bersifat non materil(dapat juga berupa
tertentu. sumbangan tenaga atau pemikiran, dan bahkan
sekedar senyuman)
LANJUTAN
Yang Wajib Mengeluarkan Zakat Jenis-jenis Harta Yang Wajib Zakat
Zakat adalah fardu‘ain bagi setiap muslim. 1. Emas dan perak (baik sebagai mata uang
Bagi laki-laki dan perempuan. Bahkan anak- ataupun bukan)
anak dan orang memiliki kewajiban yang 2. Binatang ternak (zakat an’am), yaitu;
sama bila hartanya sudah memenuhi syarat unta, sapi dan kambing
yang telah ditetapkan
3. Barang dagangan dan keuntungannya
(Tijarah)
4. Hasil pertanian (zakat zira’ah)dan buah-
buahan
Macam-macam Zakat

• Zakat fitrah
Zakat fitrah adalah sejumlah bahan makanan pokok
yang dikeluarkan pada bulan ramadhan oleh setiap
muslim bagi dirinya dan bagi orang yang
ditanggungnya yang memiliki kelebihan makanan
pokok untuk sehari pada hari raya Idul Fitri.

• Zakat harta
Zakat harta adalah bagian dari harta yang disisihkan
oleh seorang muslim yang dimiliki oleh orang muslim
sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada
yang berhak menerimanya. Syarat kekayaan itu dizakati
antara lain milik penuh, berkembang, cukup nisab,
cukup haul, lebih dari kebutuhan pokok, bebas dari
utang. Harta yang dikenakan zakat, yaitu emas, perak
dan uang, perdagangan dan perusahaan, hasil pertanian
dan perkebunan, hasil pertambangan, hasil peternakan,
hasil pendapatan dan jasa (zakat profesi
PENGERTIAN WAKAF

Kata Wakaf berasal dari bahasa Arab Waqf yang berarti menahan, berhenti, atau diam. Jika
dihubungkan dengan harta seperti tanah, binatang dan yang lain, ia berarti pembekuan hak
milik untuk kegunaan tertentu (Ibnu Manzhur:9/359).
Secara terminologi, wakaf diartikan sebagai penahan hak milik atas materi benda (al-‘ain)
untuk tujuan menyedekahkan manfaat (al-manfa’ah) (al-Jurjani:328).
LANJUTAN
Rukun dan syarat wakaf Harta benda wakaf
• Orang yang berwakaf (al-waqif) • Harta benda wakaf adalah harta benda yang
• Benda yang diwakafkan (al-mauquf) memiliki daya tahan lama atau manfaat
jangka panjang serta mempunyai nilai
• Orang yang menerima manfaat wakaf(al- ekonomi menurut syariah yang diwakafkan
mauquf alaih oleh wakif. Harta benda wakaf terdiri dari
• Sighat harta benda tidak bergerak dan benda
bergerak.
• Benda tidak bergerak seperti tanah,
bangunan dan selainnya. Benda bergerak
seperti uang, logam mulia dan selainnya
LANJUTAN
Syarat harta yang diwakafkan antara lain:
1. Harta atau aset yang diwakafkan melalui ikrar wakaf yang akan dituangkan dalam akta ikrar wakaf
tidak dapat dibatalkan.
2. Aset yang diwakafkan dapat diklasifikasikan menjadi:
3. Aset tidak bergerak, seperti hak atas tanah, bangunan atau bagian bangunan di atas tanah, tanaman dan
benda lain terkait tanah, hak milik satuan rumah susun, dan lainnya.
4. Aset bergerak, contoh wakaf benda bergerak seperti uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak
kekayaan intelektual, hak sewa, dan lainnya.
5. Aset wakaf harus dikelola dan dikembangkan oleh nazhir sesuai dengan tujuan, fungsi, dan
peruntukannya.
6. Aset wakaf tidak dapat dijadikan jaminan, disita, dihibahkan, dijual, diwariskan, ditukar,atau dialihkan
melalui pengalihan hak lainnya, kecuali digunakan untuk kepentingan sesuai rencana umum tata ruang
LANJUTAN
wakaf diperuntukan antara lain untuk:
1. Sarana dan kegiatan ibadah
2. Sarana dan kegiatan pendidikan dan kesehatan
3. Bantuan kepada fakir miskin, anak telantar, yatim piatu,
dan beasiswa
4. Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat
5. Kemajuan kesejahteraan umum lain.
LEMBAGA PENGELOLA
ZIS DAN WAKAF
LEMBAGA PENGELOLA ZIS
Di Indonesia, pengelolaan dana ZIS telah diatur Undang-Undang Nomor 38 Tahun
1999 tentang Pengelolaan Zakat. UU ini mengatur tentang Organisasi Pengelola
Zakat (OPZ) yang boleh beroperasi di Indonesia. OPZ yang disebutkan dalam UU
tersebut adalah Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). BAZ
merupakan lembaga pengumpul dan pendayagunaan dana zakat yang dibentuk
oleh pemerintah dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah sedangkan LAZ
merupakan OPZ yang dibentuk atas swadaya masyarakat.
Dalam perkembangannya LAZ lebih maju dan dinamis dibandingkan BAZ bahkan
bentuk LAZ bisa dikembangkan dalam berbagai kelompok masyarakat seperti
takmir masjid, yayasan pengelola dana ZIS, maupun Unit Pengumpul Zakat (UPZ)
yang ada di setiap perusahaan yang berusaha mengorganisir pengumpulan dana
ZIS dari direksi maupun karyawan
Di Indonesia, banyak entitas pengelola ZIS, yang sering
menamakan diri dengan sebutan LAZIS yaitu singkatan dari
lembaga amil zakat, infaq, dan shadaqah. Entitas ini
dibentuk untuk mengumpulkan dan menyalurkan ZIS.
Sebagai Pengelola, tentu harus mempertanggungjawabkan
ZIS yang diterima dan disalurkannya.
PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah yang
telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah
(DSAS), menjadi standar akuntansi keuangan yang harus
dianut oleh entitas pengelola ZIS dalam mengakui dan
mengukur zakat dan infak/sedekah. Sekaligus bagaimana
menyajikan dana zakat, dana infak/ sedekah, dana amil, dan
dana nonhalal secara terpisah dalam neraca (laporan posisi
keuangan), tentunya juga apa saja yang harus diungkapkan
dalam laporan keuangan Amil.
LEMBAGA PENGELOLA WAKAF
Badan Wakaf Indonesia
• Tugas dan Wewenang
1. Sebagaimana yang disebutkan dalam UU No. 41 Tahun 2004 Pasal 49 ayat 1 BWI mempunyai tugas
da wewenang, yaitu:
2. Melakukan pembinaan terhadap nazhir[24]dalam mengelola dan mengembangkan harta wakaf.
3. Melakukan pengelolaan dan mengembang harta wakaf berskala nasional dan internasional.
4. Memberikan persetujuan atau izin atas perubahan peruntukan dan status harta benda wakaf.
5. Memberhentikan dan mengganti
6. Memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf.
7. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan dibidang
perwakafan.
LANJUTAN
• Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut BWI perlu memerhatikan saran dan pertimbangan
mentri dan MUI. Terkait tugas dalam membina nazhir, BWI melakukan beberapa langkah
strategis, yaitu:
1. Penyiapan sarana dan prasarana penunjang operasional nazhir wakaf baik perseorangan,
organisasi dan badan hukum.
2. Penyusunan regulasi, pemberian motivasi, pemberian fasilitas, pengoordinasian,
pemberdayaan dan pengembangan terhadap harta benda wakaf.
3. Penyediaan fasilitas proses sertifikasi wakaf.
4. Penyiapan dan pengadaan blangko-blangko AIW, baik benda wakaf bergerak maupun benda
wakaf tidak bergerak.
5. Penyiapan penyuluh penerangan di daerah untuk melakukan pembinaan dan pengembangan
wakaf kepada nazhir sesuai dengan lingkupnya.
6. Pemberian fasilitas masuknya dana-dana wakafdari dalam dan luar negeri dalam
pengembangan dan perberdayaan wakaf
Lima komponen laporan keuangan
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Perubahan Dana
3. Laporan Perubahan Aset Kelolaan
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN
PENGELOLA ZIS DAN WAKAF
LAPORAN POSISI KEUANGAN
LANJUTAN
KESIMPULAN
Zakat, infaq, shadaqah, wakaf adalah ibadah yang memiliki dua dimensi, yaitu merupakan
ibadah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah (vertikal) dan sebagai kewajiban berhubungan baik
terhadap sesama manusia (horizontal). Zakat, infaq, shadaqah, wakaf merupakan salah satu ciri dari
sistem ekonomi Islam, karena implementasi azas keadilan dalam sistem ekonomi Islam.
Berbeda dengan industri perbankan syariah sebagai unit bisnis, instrumen ekonomi syariah
seperti zakat, infaq, shadaqah, wakaf memiliki peran besar mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial
dalam bermasyarakat. ZISWAF berperan terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat kurang mampu.
Peran tersebut sangat sesuai dengan UUD 1945 pada pasal 34 ayat 1 yang berbunyi: "Fakir miskin
dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara." Wakaf memiliki peran yang besar dalam menunjang
dan mendukung pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai