Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 2

Nama : Agung Wahyudi Saputra


Nim : 040994409
Kode mata kuliah : HKUM4408/Hukum Islam dan Acara Peradilan Agama
Dosen : Ihsan Subakti, M.H

Kepada mahasiswa silahkan jawab soal essay berikut ini. Jawaban boleh diketik/tulis tangan
dalam bentuk PDF.

1. Wakaf merupakan kegiatan yang dianjurkan oleh Allah SWT dan merupakan
manisfestasi dari keimanan seseorang muslim. Jelaskan dua dimensi keimanan yang ingin
dicapai terkait wakaf!
Jawab:
Wakaf yang disyari’atkan dalam agama Islam mempunyai dua dimensi sekaligus,
ialah dimensi religi dan dimensi sosial ekonomi. Dimensi religi karena wakaf merupakan
anjuran agama Allah yang perlu diperaktekkan dalam kehidupan masyarakat muslim,
sehingga mereka yang memberi wakaf (waqif) mendapat pahala dari Allah SWT karena
mentaati perintahnya. Dimensi sosial ekonomi karena syari’at wakaf mengandung unsur
ekonomi dan sosial, di mana kegiatan wakaf melalui uluran tangan sang dermawan telah
membantu sesamanya untuk saling tenggang rasa.

2. Tuliskan dua dasar hokum tentang wakaf!


Jawab:
Dasar hukum wakaf di Indonesia merujuk pada dasar Al-Quran dalam QS. Al-
Hajj ayat 77 dan QS. Ali Imran ayat 92, dapat disimpulkan bahwa dasar hukum wakaf
adalah sunnah. Pemerintah telah menetapkan undang-undang khusus yang mengatur
tentang perwakafan di Indonesia, yaitu Undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang
Wakaf. Untuk melengkapi Undang-Undang tersebut, pemerintah juga telah menerbitkan
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 2004.
Dalam UU perwakafan membentuk Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang bertugas
sebagai lembaga negara independen dalam mengurus, mengelola, dan memajukan wakaf
di Indonesia.

3. Jelaskan unsur-unsur dan syarat wakaf!


Jawab:
a. Unsur wakaf
Hukum wakaf diatur di undang-undang nomor 41 tahun 2004 menyatakan bahwa
setidaknya ada empat unsur wakaf yang harus dipenuhi. Keempat unsur tersebut
adalah
1) Wakif
Wakif merupakan pihak atau orang yang mewakafkan harta benda miliknya.
2) Ikrar wakaf
Ikrar wakaf dibutuhkan sebagai pernyataan jelas dari kehendak wakif yang
ditunjukkan secara lisan dan atau tulisan kepada pihak pengelola.
3) Nazhir
Harta benda yang diwakafkan oleh wakif, selanjutnya akan diterima dan diurus
oleh pengelola yang disebut dengan Nazhir. Selain mengelola, nazhir juga
bertanggung jawab untuk mengembangkan harta benda tersebut sesuai
kegunaannya.
4) Mauquf Alaih
Pihak terakhir yang juga diperlukan adalah mauquf alaih. Disini mauquf alaih
berperan sebagai pihak yang dipilih nazhir untuk memperoleh manfaat dari harta
benda yang telah diwakafkan sesuai dengan akta ikrar wakaf yang berisikan
pernyataan jelas kehendak wakif.
b. Syarat Wakaf
Berikut syarat sah wakaf sesuai dengan dasar hukum wakaf yang telah ditentukan.
1) Waqif
Seorang waqif haruslah dewasa, berakal sehat, cakap, merdeka, dan tidak sedang
bangkrut.
2) Mauquf
Harta wakaf haruslah berharga, milik waqif sepenuhnya, diketahui jumlahnya,
serta dapat diwakafkan dan dipindahkan kepemilikannya.
3) Mauquf Alaih
Sebagai badan hukum yang menerima harta wakaf, mauquf alaih harus
mempergunakan wakaf tersebut untuk ibadah.
4) Sighah
Berisikan isi ucapan dan pernyataan waqif ketika berwakaf. Sighah tersebut harus
bersifat pasti, dan mengandung kata-kata yang bersifat kekal atau tidak
mengandung syarat yang dapat membatalkan.

4. Jelaskan benda apa sajakah yang boleh diwakafkan!


Jawab :
Perlu diketahui bahwasannya harta yang sesuai dengan dasar hukum wakaf adalah
segala benda bernilai dan dapat digunakan dalam jangka waktu tertentu.
a. Berdasarkan Obyeknya

Jenis jenis wakaf pertama yakni berdasarkan obyek tujuan pemberian wakaf. Secara
garis besar, wakaf berdasarkan obyek dibagi dua, yaitu wakaf ahli dan khairi. Wakaf
ahli merupakan wakaf untuk keluarga atau saudara sendiri. Sehingga pemanfaatannya
tidak dapat dirasakan oleh masyarakat umum. Contoh wakaf ahli yaitu nafkah sehari-
hari, membiayai pendidikan adik, dan sebagainya. Sebaliknya, wakaf khairi adalah
jenis jenis wakaf diperuntukkan kepentingan masyarakat luas. Contoh wakaf khairi
seperti pemberian tanah, bangunan, dan sejenisnya.
b. Berdasarkan Jenis yang Diwakafkan

Klasifikasi kedua wakaf adalah berdasarkan jenis wakafnya, yang terbagi menjadi
golongan pertama, kedua, dan ketiga. Golongan pertama yakni wakaf berupa benda
tidak bergerak dimana bentuknya sulit dipindahkan. Contoh wakaf tidak bergerak
seperti masjid, bangunan, pondok pesantren, dan sebagainya.
Golongan kedua yaitu wakaf bergerak berbentuk barang. Dalam hal ini termasuk
seluruh pemberian mudah dipindahkan selain uang. Contoh wakaf bergerak seperti
bibit tanaman, surat berharga, air, peralatan tertentu, dan lainnya. Sementara itu,
golongan terakhir yakni benda bergerak berupa uang, baik tunai atau non-tunai.
c. Berdasarkan Waktu

Jenis jenis wakaf berdasarkan waktunya terbagi menjadi dua, meliputi Muabbad dan
Mu’aqqot. Waktu Muabbad merupakan wakaf yang diberikan tanpa batasan waktu
sehingga pemberian tersebut digunakan selamanya oleh masyarakat. Contoh wakaf
adalah masjid, fasilitas umum, dan sebagainya.
Sementara itu, waqaf mu'aqqot adalah wakaf dengan pemberian hak guna
terbatas. Contoh wakaf mu’aqqot misalnya bantuan pasokan makanan, uang
konsumsi, dan sebagainya. Wakaf mu’aqqot umumnya bersifat konsumtif, bukan
wakaf produktif.
d. Berdasarkan Pemanfaatannya

Jenis terakhir wakaf adalah berdasarkan pemanfaatannya, yang terbagi menjadi wakaf
tunai dan produktif. Wakaf tunai merupakan wakaf yang manfaatnya mampu
dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Contoh wakaf tunai seperti masjid, uang,
kendaraan, pondok pesantren, dan sebagainya.
Sedangkan, wakaf produktif ialah jenis jenis wakaf dengan wujud tidak secara
langsung mampu dinikmati masyarakat, melainkan dikelola terlebih dahulu dalam
aktivitas produktif.. Contoh wakaf produktif seperti modal dalam kegiatan produksi
sociopreneurship, beasiswa aktivis sosial, dan semacamnya.

e. Berdasarkan jenis harta


Ditinjau dari jenis hartanya, wakaf dibagi lagi menjadi tiga, yakni benda tidak
bergerak, benda bergerak selain uang, dan benda bergerak berupa uang.
1) Benda tidak bergerak
Menurut undang-undang, jenis benda tidak bergerak meliputi tanah, bangunan,
tanaman, rumah, serta benda lain yang sesuai dengan prinsip dan ketentuan
syariat.
2) Benda bergerak selain uang
Disebut benda bergerak, sebab sifatnya yang dapat berpindah atau dipindahkan.
Selanjutnya benda bergerak juga dikelompokkan lagi menjadi semua benda
bergerak yang dapat dihabiskan kecuali air dan bahan bakar minyak serta yang
tidak dapat dihabiskan. Contoh benda bergerak menurut sifatnya yaitu kendaraan,
mesin, logam atau batu mulia, dan harta bergerak lainnya.
3) Benda bergerak berupa uang
Pemerintah menetapkan bahwa uang yang dapat diwakafkan adalah uang dengan
mata uang rupiah. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, wakif yang
berkeinginan untuk mewakafkan uangnya harus memenuhi beberapa hal berikut:
a) Menyatakan kehendak wakaf uangnya ke LKS-PWU
b) Menjelaskan asal usul kepemilikan uang tersebut
c) Uang yang diwakafkan harus disetor secara tunai
d) Mengisi formulir pernyataan kehendak wakif untuk akat ikrar wakaf.
5. Jelaskan perbedaan - perbedaan Wakaf dan Hibah.
Jawab:
a. Pengertian
Mengutip dari K.H. Izzuddin Edi Siswanto,Lc., M.A., Ph.D, Dewan Syariah
Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa, memaparkan bahwa wakaf artinya
mengembalikan kepemilikan suatu objek kepada Allah, sehingga tidak dapat
diperjualbelikan. Wakaf merupakan bagian dari sedekah, akan tetapi manfaatnya
tidak habis saat itu juga, melainkan untuk jangka waktu yang lama. Maka dari itu,
wakaf seringkali disebut sebagai sedekah jariyah, yaitu amalan yang tidak akan
pernah putus meskipun jasad telah tiada.
Hibah merupakan pemberian harta milik seseorang kepada orang lain ketika ia
hidup tanpa mengharapkan imbalan. Mengutip dari K.H. Izzuddin Edi Siswanto,Lc.,
M.A., Ph.D, Dewan Syariah Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa, hibah artinya
pemberian suatu objek (barang/uang) tanpa disertai kewajiban mengembalikan.
b. Benda wakaf merupakan benda bergerak atau tidak bergerak yang berdaya tahan
lama, sehingga dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama, sedangkan barang
hibah bisa berupa sekali pakai atau tahan lama. 
c. Barang wakaf harus  memiliki manfaat untuk kepentingan masyarakat luas, sementara
hibah dapat diberikan kepada perorangan atau kelompok untuk kepentingan bersama
atau pribadi.
d. Dalam segi hak milik, barang wakaf tidak bisa menjadi hak milik seseorang,
sedangkan barang hibah dan hadiah bisa menjadi hak milik pribadi.

Daftar Pustaka

Azizah. Siti. 2022. Perbedaan Wakaf Dan Hibah Menurut Penulis Fiqh Muamalah.
Https://Www.Bsmu.Or.Id/Blog/2022/01/05/Perbedaan-Wakaf-Dan-Hibah-Menurut-
Penulis-Fiqh-Muamalah/. Diunduh Tanggal 29 Mei 2022.
Badan Wakaf Indonesia. Legal Basis Of Wakaf. Https://Www.Bwi.Go.Id/Dasar-Hukum-Wakaf/.
Diunduh Tanggal 29 Mei 2022
Prospeku. 2021. Pelajari Dasar Hukum Wakaf, Jenis, Unsur, Dan
Syaratnya .Https://Prospeku.Com/Artikel/Pelajari-Dasar-Hukum-Wakaf-Jenis-Unsur-
Dan-Syaratnya---2782#:~:Text=Berdasarkan%20firman%20Allah%20SWT
%20yang,Dasar%20hukum%20wakaf%20adalah%20sunnah. Di Unduh Tanggal 29 Mei
2022
Redaksi OCBC NISP. 2021. Penegratian Wakaf, Dasar Hukum, Jenis, Rukun, & Syaratnya.
Https://Www.Ocbcnisp.Com/Id/Article/2021/07/14/Wakaf-Adalah. Diunduh Tanggal 29
Mei 2022.
Syasa. 2021. Awas Tertukar! 3 Perbedaan Wakaf, Hibah, dan Hadiah.
https://tabungwakaf.com/3-perbedaan-wakaf-hibah-dan-hadiah/. Diunduh tanggal 29 Mei
2022.
Umar. Nasarudin. 2013. Pedoman Pengelolaan Dan Perkembangan Wakaf.
https://jabar.kemenag.go.id/assets/uploads/info/panduan_wakaf.pdf. Diunduh tanggal 29
Mei 2022.

Anda mungkin juga menyukai