Anda di halaman 1dari 2

Syarat Dan Rukun Serta Tujuan Wakaf

.Dosen pengampu:pak Habib Masyhudi

Syarat Wakaf

Syarat wakaf adalah hal-hal yang dipenuhi sebelum melakukan wakaf. Berikut merupakan syarat
wakaf antara lain:

1. Adanya wakif
Wakif adalah pemberi wakaf. Seorang wakif harus berakal sehat, mempunyai harta, tidak
berada di bawah pengampuan hukum dan merdeka.
2. Harta Mauquf
Berikutnya, syarat wakaf adalah harta mauquf dimana aset yang diberikan sebagai wakaf
wajib mengandung nilai, benda halal, berwujud nyata dan sebelumnya dimiliki oleh
wakif (sebelum dipindahtangankan).
3. Mauquf ‘Alaih
Mauquf ‘Alaih adalah penerima harta wakaf baik perorangan atau badan tertentu.
Penerima wakaf harus secara tegas mengikrarkan wakaf, dipergunakan untuk
kepentingan umum dan ibadah, dan mampu menjelaskan rencana penggunaan harta
mauquf.
4. Shighat
Syarat wakaf terakhir yakni shighat, yaitu akad yang diikrarkan baik berupa tulisan
maupun lisan dari wakif secara saat itu juga, tidak terbatas waktu, tidak diikuti syarat
bathil, dan tidak dapat dibatalkan.

Rukun Wakaf

Rukun wakaf adalah tata cara menjalankan wakaf secara berurutan, bila terdapat salah satu yang
tidak dilaksanakan, maka pelaksanaan wakaf tidak sah. Adapun rukun wakaf adalah berikut ini.

 Pemberi wakaf menyerahkan benda yang diwakafkan setelah disyaratkan memenuhi


aturan.

 Wakaf diterima oleh penerima baik perorangan atau lembaga yang jelas.

 Harta yang diwakafkan berwujud nyata dan tersedia saat akad dilaksanakan.

 Wakif mengikrarkan akad secara jelas dan lengkap sesuai keinginan wakafnya.

Harta wakaf mutlak menjadi milik masyarakat umum, dan tidak dapat diklaim lagi
sebagai milik pemberi wakaf.
Tujuan Wakaf

Implementasi amalan wakaf di lapangan mempunyai tujuan yang dibedakan menjadi dua, yakni
secara umum dan khusus. Berikut penjelasan lengkapnya:

A. Tujuan Umum Wakaf


Tujuan umum wakaf adalah sebagai fungsi sosial. Allah memberikan manusia karakter dan
kemampuan yang beragam sehingga mempunyai kondisi dan lingkungan yang berbeda, ada yang kaya
dan miskin, bodoh, cerdas, lemah dan kuat.
Di samping perbedaan tersebut tersimpan hikmah bahwa Allah memberikan kesempatan bagi mereka
yang kaya untuk menyantuni yang miskin, begitu juga yang cerdas untuk membimbing yang bodoh dan
lainnya. Ini menjadi wahana bagi manusia untuk berlomba-lomba melakukan kebajikan dan mendekatkan
diri kepada Allah.
Perbedaan kondisi sosial tersebut juga berpengaruh terhadap pembelajaran harta kekayaan seperti ada
yang bersifat wajib, sunnah, paten dan tidak paten.
Namun yang paling utama adalah mengeluarkan harta secara tetap dan berkelanjutan melalui sistem yang
teratur untuk tujuan yang jelas. Di sinilah peran wakaf, yakni menyimpan fungsi sosial dalam kehidupan
masyarakat.

2. Tujuan Khusus Wakaf


Wakaf dilakukan dan dikelola berdasarkan syariat Islam dengan tujuan utama menunaikan perbuatan
baik. Hal ini menjadikan wakaf mengantarkan pada tujuan yang penting yakni regenerasi dan
pengembangan sumber daya manusia.
Wakaf menjadi salah satu wujud semangat keagamaan karena keyakinan bahwa beramal akan menjadi
sumber keselamatan seorang hamba di hari akhir nanti. Dengan amalan tersebut akan menjadi sebab
penambahan pahala, keselamatan dan pengampunan dosa.
Dengan berwakaf menjadi wujud semangat sosial atas kesadaran umat dalam berpartisipasi untuk
pembangunan masyarakat. 
Tujuan khusus wakaf juga menjadi dorongan kondisional, misalnya ketika seseorang ditinggalkan oleh
keluarganya dan tidak ada yang mengurus atau menanggungnya. Maka melalui wakaf, pewakaf dapat
menyalurkan hartanya untuk menyantuni orang yang membutuhkan tersebut. 

Anda mungkin juga menyukai