Anda di halaman 1dari 13

DISUSUN OLEH

FIRZA AULIA
KELAS : X MIA 3
Secara bahasa, wakaf berasal dari bahasa Arab yang
artinya menahan (alhabs) dan mencegah (al-
man’u).Maksudnya adalah menahan untuk tidak dijual,
tidak dihadiahkan, atau diwariskan.Wakaf menurut
istilah syar’i adalah suatu ungkapan yang mengandung
penahanan harta miliknya kepada orang lain atau lembaga
dengan cara menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya
untuk diambil manfaatnya oleh masyarakat.
Contohnya adalah seseorang yang mewakafkan tanahnya
untuk lahan pemakaman umum
Hukum Wakaf Berdasar Hadis
Para ulama mengatakan bahwa asal hukum wakaf adalah sunah atau
dianjurkan.
Hal ini didukung oleh beberapa hadis yang berhubungan dengan wakaf
seperti salah satunya sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
berbunyi:
“Apabila mati anak Adam, terputuslah amalannya kecuali tiga
hal, shadaqah jariyah, atau ilmu yang bisa dimanfaatkan (setelahnya), atau
anak shalih yang mendoakan orang tuanya.”
Shadaqah jariyah yang disebutkan di atas mencakup
segala shadaqah yang bermanfaat seperti wakaf, wasiat, dan sebagainya.
Dengan hadis ini, bisa dibilang bahwa hukum wakaf adalah sunah asalkan
niatnya adalah untuk mencari pahala.
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum
kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang
kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.

“Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah (di jalan Allah)


sebagian dari hasil usaha kamu yang baik-baik, dan sebagian
dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” (Q.S. al-
Baqarah (2): 2
Rukun Waqaf
Rukun Wakaf Ada empat rukun yang mesti dipenuhi dalam berwakaf:
• Pertama, orang yang berwakaf (al-waqif)
• Kedua, benda yang diwakafkan (al-mauquf).
• Ketiga, orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf ‘alaihi).
• Keempat, lafadz atau ikrar wakaf (sighah).

Syarat Wakaf :
Syarat-syarat orang yang berwakaf (al-waqif): Syarat-syarat al-waqif ada empat,
pertama orang yang berwakaf ini mestilah memiliki secara penuh harta itu, artinya
dia merdeka untuk mewakafkan harta itu kepada sesiapa yang ia kehendaki. Kedua
dia mestilah orang yang berakal, tak sah wakaf orang bodoh, orang gila, atau orang
yang sedang mabuk. Ketiga dia mestilah baligh. Dan keempat dia mestilah orang
yang mampu bertindak secara hukum (rasyid). Implikasinya orang bodoh, orang
yang sedang muflis dan orang lemah ingatan tidak sah mewakafkan hartanya.
1. Ucapan ikrar wakaf harus mengandung kata kata yang
menunjukkan kekalnya (ta’bid), tidak sah wakaf jika
ucapannya dengan batas waktu tertentu
2. Ucapan ikrar wakaf dapat direalisasikan segera (tanjiz)
tanpa disangkutkan atau digantungkan kepasa syarat
tertentu
3. Ucapan ikrar wakaf bersifat pasti
4. Ucapan ikrar wakaf tidak diikuti oleh syarat yang
membatalkan
Hikmah wakaf
Menghilangkan sifattamak dan kikir manusia atas harta yang dimilikinya.
Menanamkan kesadaran bahwa di dalam setiap harta benda itu meski telah
menjadi milik seseorang secara sah, tetapi masih ada di dalamnya
harta agama yang mesti diserahkan sebagaimana halnya juga zakat.
Menyadarkan seseorang bahwa kehidupan di akhirat memerlukan persiapan
yang cukup . Maka persiapan bekal itu diantaranya adalah harta yang pernah
 diwakafkan
Dapat menopang dan mengerakan kehidupan sosial kemasyarakatan
umat islam baik aspek ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lainnya.

Manfaat wakaf
Di antara manfaat wakaf baik bagi wakif dan pengguna wakaf adalah :
Pahala yang trus menerus mengalir selama benda yang diwakafkan masih
dimanfaatkan walaupun si wakif sudah meninggal dunia
Terus-menerusnya manfaat dalam berbagai jenis kebaikan dan tidak terputus
dengan sebab berpindahnya kepemilikan.
Harta benda wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan
manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah
yang diwakafkan oleh wakif. Harta benda wakaf terdiri dari benda tidak
bergerak, dan benda bergerak.
1.Wakaf benda tidak bergerak, yaitu
•Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan
yang berlaku, baik yang sudah maupun yang belum terdaftar.
• Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah.
• Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah.
• Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.

2.      Wakaf benda bergerak


•Uang :Wakaf uang dilakukan oleh LKS yang ditunjuk oleh Menteri Agama.
Dana wakaf berupa uang dapat diinvestasikan pada aset – aset financial
dan pada asset riil.
•·Logam mulia: Logam mulia yaitu logam dan batu mulia yang sifatnya
memiliki manfaat jangka panjang.
·        
Wakaf Pangan
Wakaf pangan berarti harta benda yang diwakafkan nantinya akan dikelola untuk memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat, contohnya adalah sebagai berikut:
Wakaf Lahan Pertanian
Benda yang diwakafkan bisa berupa sawah atau tanah perkebunan. Lahan pertanian ini harus
dikelola secara baik dan produktif untuk menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dan bisa
dimanfaatkan oleh banyak orang.
Wakaf Hewan Ternak
Wakaf dalam hal peternakan dilakukan dengan cara pemeliharaan dan pembiakan hewan ternak.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat berupa daging dan hasil ternak
lainnya.
Wakaf Sarana Air
Sama halnya dengan makanan, air adalah kebutuhan pokok masyarakat. Sayangnya, tidak semua
daerah memiliki sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Karena itu perlu
adanya wakaf air, yaitu dengan cara membangun sumber air berupa sumur di daerah-daerah yang
memang kesulitan mendapatkan air bersih.
Wakaf Ekonomi
Wakaf ekonomi adalah wakaf yang dilakukan untuk memberikan manfaat di bidang sosial ekonomi
sekaligus bertujuan memajukan perekonomian masyarakat, contohnya sebagai berikut:
Wakaf Retail
Wakaf retail merupakan wakaf yang pengelolaannya fokus di bidang bisnis dan perdagangan.
Dengan demikian, hasil dan keuntungan dari bisnis tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Adapun prinsip – prinsip dalam pengelolaan Wakaf adalah53:
1.   Asas Keberlangsungan Manfaat
Praktek pelaksanaan wakaf yang dianjurkan oleh nabi yang telah dicontohkan oleh Umar bin Khattab dan diikuti oleh beberapa
sahabat nabi lainnya yang sangat menekankan pentingnya menahan eksistensi benda wakaf, dan diperintahkan untuk
menyedekahkan hasil dari pengelolaan benda tersebut. Pemahaman yang paling mudah untuk dicerna dari maksud nabi adalah
bahwa substansi ajaran wakaf itu tidak semata-mata terletak pada pemeliharaan bendanya (wakaf), tapi yang jauh lebih penting
adalah nilai manfaat dari benda tersebut untuk kepentingan kebijakan umum.

2.   Asas Pertanggungjawaban
Bentuk dari pertanggung jawaban tersebut adalah pengelolaan secara sungguh-sungguh dan semangat yang didasari oleh:
1) Tanggung jawab kepada Allah SWT yaitu atas perilaku perbuatannya, apakah sesuai atau bertentangan dengan aturan-
aturanNya.
2) Tanggung jawab Kelembagaan yaitu tanggung jawab kepada pihak yang memberikan wewenang (lembaga yang lebih tinggi).
3) Tanggung jawab Hukum yaitu tanggung jawab yang dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan hokum yang berlaku.
4) Tanggung jawab Sosial yaitu tanggung jawab yang terkait dengan moral masyarakat.

3.  Asas Profesional Manajemen


Manajemen wakaf menempati pada posisi paling urgen dalam dunia perwakafan. Karena yang paling menentuka benda wakaf itu
lebih bermanfaat atau tidak tergantung pada pola pengelolaan, bagus atau buruk. dalam asas profesional manajemen ini harus
memiliki/mengikuti sifat-sifat Nabi yaitu:
1) Amanah (dapat dipercaya)
2) Shiddiq (jujur)
3) Fathanah (cerdas/brilian)
4) Tabligh (menyampaikan informasi yang tepat dan benar)

4.  Asas Keadilan Sosial


Penegakan keadilan sosial dalam islam merupakan kemurnian dan legalitas agama. Orang yang menolak prinsip keadilan sosial ini
dianggap sebagai pendusta agama (QS. 147/ Al-Ma’un). Substansi yang terkandung dalam ajaran wakaf ini sangat tampak adanya
semangat menegakkan keadilan sosial melalui pendermaan harta untuk kebajikan umum.

Anda mungkin juga menyukai