Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

KONFLIK AFRIKA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH

JOJI HANDOKO
KELAS : XII IPS 3
MAPEL : SEJARAH PEMINATAN

SMA NEGERI 1 GALANG


TA 2020-2021
Konflik Di Afrika

Latar Belakang

Setelah berakhirnya Perang Dunia konflik baru semakin mengemuka. Konflik yang sering

terjadi tidak lagi merupakan konflik antar negara melainkan konflik yang terjadi dalam suatu

wilayah negara yang berbentuk konflik bersenjata, perang saudara, gerakan separatis, dan

peperangan domestik lainnya. Konflik-konflik tersebut merupakan suatu ancaman besar

terhadap stabilitas dan perdamaian. Sejarah sendiri telah membuktikan bahwa perang telah

mengakibatkan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan.

Walaupun konflik-konflik tersebut mempunyai masalah di tingkat internal, akan tetapi

konflik tersebut bisa menyebar hingga jauh keluar perbatasan geografisnya sendiri. Karena

saling ketergantungan antar negara semakin besar dengan begitu masyarakat dunia telah

menyadari betapa pentingnya menciptakan suatu kerjasama internasional yang dapat

menjamin perdamaian di dunia.

Peperangan pun telah lama terjadi di wilayah Afrika. Setelah negaranegara di Afrika lepas

dari jajahan negara-negara Eropa, negara-negara di Afrika jatuh kepada para pemimpin yang

diktator. Konflik di negara-negara Afrika pun sulit untuk dicarikan solusi menuju kepada

suatu perdamaian. Negara-negara di Afrika yang kental dengan konflik yaitu antara lain

Rwanda, Kongo, Nigeria, Sudan, Kenya, dan juga Somalia yang sudah menelan korban jiwa

yang cukup mengenaskan.

Konflik di Afrika masih terus bergejolak hingga kini, Afrika merupakan wilayah yang

tidak lepas dari keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan akibat dari konflik yang terus-

menerus melanda. Begitu juga yang terjadi di negara Somalia, sebagai sebuah negara yang

sering dilanda konflik Somalia tidak lepas dari kekerasan, kekacauan, dan juga Somalia

merupakan negara dengan jumlah pengungsi yang besar. Somalia terus-menerus dilanda

konflik sejak tahun 1991 saat pemerintahan Siad Barre yang otoriter jatuh dan sejak saat itu

belum ada pemerintahan yang sungguh-sungguh dapat mengatur Somalia dengan baik.
Republik Demokratik Somalia adalah sebuah negara yang terletak di sebelah timur Afrika, di

Samudera Hindia dan Teluk Aden. Negara ini berbatasan dengan Djibouti, Ethiopia dan

Kenya. Keseluruhan populasi Somalia diperkirakan sekitar 6.000.000 jiwa.

Konflik Kongo

A. Sebab / Latar Belakang

Mobutu telah mengeksploitasi sumber kekayaan negeri Zaire selama 30 tahun dan hasilnya

hanya di nikmati oleh segelintir elit dan rezim yang berkuasa.

Muncullah kekecewaan dan ketidakpuasan dari rakyat terhadap rezim Mobutu yang korup di

tambah dengan kondisi ekonomi Zaire yang hancur.

B. Pihak Yang Terlibat

  Mobutu Sese Seko (Presiden Kongo)

Laurent – Desire Kabila (Presiden Zaire)

C. Jalan Konflik

Pada Dekade 90-an, Muncullah kekecewaan dan ketidakpuasan dari rakyat terhadap rezim

Mobutu yang korup di tambah dengan kondisi ekonomi Zaire yang hancur. Ketidakpuasan

tersebut melahirkan sikap berontak dari pihak – pihak oposisi, salah satunya adalah

pemberontakan Popular Revolutionary Party (PRK : Partai Revolusioner Pupuler) di bawah


pimpinan Laurent – Desire Kabila. PRP kemudian bergabung dengan kelompok pemberontak

dan milisi suku Tustsi yang anti – Mobutu dan membentuk aliansi baru bernama Alliance des

Forces Democratiques pour la Liberation du Congo – Zaire (AFDL – CZ : Aliansi Pasukan

Demokratik untuk Pembebasan Kongo – Zaire). AFDL ini juga mendapatkan dukungan

pasukan tentara dari negeri Angola, Burundi, Rwanda, Uganda untuk menumbangkan Rezim

Mobutu.

Perang tak Terhindarkan antara pasukan gabungan AFDL dengan pemerintahan Zaire.

Konflik Kongo ini secara garis besar terbagi menjadi dua periode, yaitu Perang Kongo I dan

Perang Kongo II.

D. Waktu

 Kongo I (1996 – 1997)

Kongo II (1996 – 1997)

E. Upaya Penyelesaian

Perang yang berlarut – larut dan tidak jelas akhirnya menemui jalan buntu. Pihak – pihak

yang teribat perang sepakat untuk berunding pada Juni 1999 di Lusaka, Zambia. Negara yang

mengikuti Perundingan (RDK, Angola, Namibia, Zimbabwe, Rwanda dan Uganda) Kemudia

sepakat untuk mengakhiri konflik senjata. meskipun demikian, baku tembak dalam skala

kecil masih terus terjadi antara milisi Pro-Kabila melawan milisi Anti-Kabila.

F. Akhir Konflik

Pihak – pihak yang terlibat perang sepakat untuk berunding pada Juni 1999 di Lusaka,

Zambia. Negara yang mengikuti Perundingan (RDK, Angola, Namibia, Zimbabwe, Rwanda

dan Uganda) Kemudia sepakat untuk mengakhiri konflik senjata. meskipun demikian, baku

tembak dalam skala kecil masih terus terjadi antara milisi Pro-Kabila melawan milisi Anti-

Kabila.
Konflik Sudan

A. Sebab / Latar Belakang

Pembangunan dan tingkat pendidikan di Sudan Selatan juga relatif rendah dengan Sudan

bagian Utara. Hal inilah yang membuat wilayah Sudan Selatan kurang maju dan tertinggal.

Awal konflik di picu oleh Keputusan Presiden Nimeiry pada tahun 1983 yang mengumumkan

akan menjalankan hukum islam sebagai peraturan nasional dan berlaku untuk seluruh

wilayah Sudan.

B. Pihak Yang Terlibat

Jhon Garang de Mabior Pemimpin Sudan People’s Liberation Army ( SPLA : Tentara

Pembebasan Rakyat Sudan)Nameiry (Presiden Sudan)

C. Jalan Konflik

Konflik mulai muncul antara pemerintah Sudan pusat utara dengan para kelompok

bersenjata dari sudan selatan yang menginginkan keadilan. Kelompok bersenjata tersebut

bernama Sudan People’s Liberation Army ( SPLA : Tentara Pembebasan Rakyat Sudan) dan

di Pimpin oleh Jhon Garang de Mabior. Awal konflik di picu oleh Keputusan Presiden

Nimeiry pada tahun 1983 yang mengumumkan akan menjalankan hukum islam sebagai

peraturan nasional dan berlaku untuk seluruh wilayah Sudan. hal ini membuat kelompok

SPLA mengangkat senjata dan menuduh presiden Nameiry memicu perpecahan etnis di

Sudan.
Konflik dan Pertempuran antara pemerintah Sudan dan SPLA terus berlansung hingga

memasuki tahun 90-an. Pemerintah Sudan mendapat Suplai persenjataan dari Uni Soviet dan

selanjutnya mendapatkan suplai persenjataan baru dari China. sementara SPLA

mengandalkan suplai persenjataan dari Israel dan dari negara tetangga Sudan di selatan

seperti Uganda, Ethiopia, dan Eritrea bahkan Amerika.

D. Waktu

Konflik dan Pertempuran antara pemerintah Sudan dan SPLA terus berlansung hingga

memasuki tahun 90-an.

E. Upaya Penyelesaian

Terlepas dari semakin kompleknya perang di Sudan, Upaya untuk mencapai kesepakatan

damai terus di lakukan dari berbagai pihak. Tepatnya pada Januari 2002, di Putuskan untuk

melakukan gencatan senjata antara pemerintahan Sudan dengan SPLA dan untuk selanjutnya

di lakukan perundingan Damai bersama. Perjanjian damai pun tercapai pada tahun 2005 di

Nairobi, Kenya, Afrika Timur. Pada Januari 2011 diadakan referendum yang menghasilkan

keputusan kemerdekaan bafi Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit sebagai Presidennya.

F. Akhir Konflik

Meskipun antara Sudan Utara dan Sudan Selatan telah melakukan perdamaian, namun

Sudan masih di banyangi oleh beragam konflik dan perang sipil akibat beragam perbedaan,

Ketidakpuasan dengan pemerintah, maupun adanya motif kepentingan asing yang ingin

mengambil keuntungan dari kekayaan alam Sudan.


Konflik Somalia

A. Sebab / Latar Belakang

Keragaman suku yang tinggal di Somalia tidak di imbangi dengan persatuan dan

keharmonisan.

Perbedaan dan keragaman suku di Somalia cenderung manjadi penyebab munculnya

konflik dan perang sipil. Ketidakharmonisan ini antara lain di sebabkan oleh perebutan

kekuasaan , Pasokan air, dan derah yang memiliki sumber daya alam.

Kondisi Domestik Somalia juga semakin memburuk akibat merosotnya perekonomian negara

dan semakin jenuhnya rakyat terhadap gaya pemerintahan otoriter rezim Barre.

B. Pihak Yang Terlibat

Muhammad Siad Barre (Presiden Somalia)

C. Jalan Konflik

Konflik di Somalia sudah berlansung sejak 1988 dan berkembang menjadi perang sipil

pada tahun 1991 yang bahkan masih berlansung hingga sekarang. Konflik yang berujung

perang sipil di Somalia ini dapat dikatakan sangat rumit dan kompleks karena banyaknya

pihak yang terlibat perang dengan kepentingan masing – masing.

Kepemimpinan Barre ini kemudian memunculkan kelompok – kelompok pemberontak

yang berusaha mengulingkannya, beberapa kelompok pemberontak yang menentang rezim

Barre di antaranya :
1)      Somali Salvation Democratic Front ( SSDF : Front Demokratik Keselamatan Somalia)

2)      Somali National Movement (SNM : Gerakan Nasional Somalia)

3)      Somali Patriot Movement ( SPM : Gerakan Patriot Somalia)

4)      United Somali Congress (USC : Dewan Somalia Bersatu)

Perang antarsempalan negara dan kelompok – kelompok militer tersebut diperparah

dengan keterlibatan negara yang menerjunkan pasukan untuk menangkal peperangan yang

merembet ke negaranya di antaranya adalah negara Kenya dan Negara Ethiopia yang

beraliansi dengan TFG. Pasukan perdamaian PBB maupun pasukan perdamaian yang di

bentuk Afrika yang di sebut An African Union Mission in Somali (AMISOM) pun belum

mampu menyelesaikan perang sipil yang terjadi di Somalia. sedangkan korban terus

berjatuhan akibat perang, kelaparan dan penyakit akibat buruknya kondisi di Somalia.

D. Waktu

Konflik di Somalia sudah berlansung sejak 1988 dan berkembang menjadi perang sipil

pada tahun 1991 yang bahkan masih berlansung hingga sekarang.

E. Upaya Penyelesaian

Perang antarsempalan negara dan kelompok – kelompok militer tersebut diperparah

dengan keterlibatan negara yang menerjunkan pasukan untuk menangkal peperangan yang

merembet ke negaranya di antaranya adalah negara Kenya dan Negara Ethiopia yang

beraliansi dengan TFG. Pasukan perdamaian PBB maupun pasukan perdamaian yang di

bentuk Afrika yang di sebut An African Union Mission in Somali (AMISOM) pun belum

mampu menyelesaikan perang sipil yang terjadi di Somalia. sedangkan korban terus

berjatuhan akibat perang, kelaparan dan penyakit akibat buruknya kondisi di Somalia.

F. Akhir Konflik

Pasukan perdamaian PBB maupun pasukan perdamaian yang di bentuk Afrika yang di

sebut An African Union Mission in Somali (AMISOM) pun belum mampu menyelesaikan


perang sipil yang terjadi di Somalia. sedangkan korban terus berjatuhan akibat perang,

kelaparan dan penyakit akibat buruknya kondisi di Somalia.belum ada titik temunya.

Konflik Afrika Tengah

A. Sebab / Latar Belakang

Naiknya Bozize menjadi penguasa Afrika Tengah, memunculkan respon ketidakpuasan dan

pemberontakan dari kelompok – kelompok kontra Pemerintah tersebut, juga di latarbelakangi

atas ketidakpuasan mareka atas isu praktik Korupsi, Kolusi, dan nepotisme (KKN) serta

tindakan Eksploitasi tembang berlian di Afrika Tengah untuk kepentingan Bozize sendiri.

Aksi Pemberontakan kelompok tersebut, kemudian di repons oleh rezim Bozize dengan

mengerahkan pasukan militer dan meletuslah “Perang Belukar Afrika Tengah”.

B. Pihak Yang Terlibat

Farancois Bozize (Presiden Afrika Tengah)

Para kelompok kontra pemerintah UFDR, etnis Guola, CPJP

C. Jalan Konflik

Beberapa Kelompok yang melakukan pemberontakan terhadap rezim Bozize di antaranya

adalah Unions des Forces Democratiques pour le Rassemblement (UFDR : Persatuan

Pasukan Perdamaian Untuk Kesatuan) yang berasal dari Etnis Ronga dan Convention Of

Patriots for Justice and Peace (CPJP : Konvensi Patriot Untuk Keadilan Dan Perdamaian

Yang Berasal Dari Etnis Goula).

Perang Belukar akhirnya berhenti pada tahun 2007 dengan perjanjian damai di kota Birao

antara pihak pemerintah Afrika dengan pemberontak, Dalam perjanjian damai tersebut,

disepakati bahwa persenjataan pemberontak harus di serahkan ke pemerintah dan bekas

pasukan pemberontak akan di lebur menjadi tentara resmi negara Afrika Tengah. Namun

pemerintah dianggap telah mengingkari Point kesepakatan perjanjian damai yang tidak

kunjung melakukan penrekrutan bekas pasukan pemberontak menjadi tentara Afrika Tengah

.
D. Waktu

Seleka memulai aksi pemberontakannya sejak Desember 2012 dengan berturut – turut

menyerang dan menguasai kota – kota strategis di Afrika Selatan. sejak 2003 berlansung

sampai sekarang.

E. Upaya Penyelesaian

Perjanjian damai ditandatangani di Libreville, Gabon denngan point penting bahwa

pasukan Seleka harus di rekrut menjadi tentara Afrika Tengah dan Presiden Bozize harus

mengundurkan diri dari presiden Afrika Tengah, Serta segera diadakannya pemilu legislatif

baru. setelah perjanjian damai berhasil di wujudkan, muncul konflik kembali dari internal

Seleka untuk memutuskan pemimpin baru bagi Afrika Tengah.

F. Akhir Konflik

Hingga saat ini pun negara Afrika Tengah masih di landa konflik akibat perebutan

kekuasaan dan SARA. berlansung sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai