Anda di halaman 1dari 11

WAKAF

Kelompok 12
Adrian Dahari
sashi Kirani Salsalbila
Apa itu wakaf?
Secara etimologi,wakaf berasal dari perkataan Arab “Waqf” yang berarti “al-Habs”.Ia
merupakan kata yang berbentuk masdar yang pada dasarnya berarti
menahan,berhenti,atau diam.Apabila kata tersebut dihubungkan dengan harta seperti
tanah,binatang dan yang lain,ia berarti pembekuan hak milik untuk faedah tertentu.

Sebagai satu istilah dalam syariah Islam,wakaf diartikan sebagai penahanan hak milik
atas materi benda (al-‘ain) untuk tujuan menyedekahkan manfaat atau faedahnya (al-
manfa’ah).Sedangkan dalam buku-buku fikih,para ulama berbeda pendapat dalam
memberi peringatan wakaf.Perbedaan tersebut membawa akibat yang berbeda pada
hukum yang ditimbulkan.
Dasar Hukum
Wakaf
Di antara hadis yang menjadi dasar dan dalil wakaf adalah hadis yang menceritakan tentang kisah Umar bin al-Khaththab ketika mem- peroleh tanah
di Khaibar. Setelah ia meminta petunjuk Nabi tentang tanah tersebut, Nabi menganjurkan untuk menahan asal tanah dan me- nyedekahkan hasilnya.

Hadis tentang hal ini secara lengkap adalah, "Umar memperoleh tanah di Khaibar, lalu dia bertanya kepada Nabi dengan berkata: "Wahai Rasulullah,
saya telah memperoleh tanah di Khaibar yang nilainya tinggi dan tidak pernah saya peroleh yang lebih tinggi nilainya dari padanya. Apa yang baginda
perintahkan kepada saya untuk melakukannya?" Sabda Rasulullah: "Kalau kamu mau, tahan sumbernya dan sedekahkan manfaat atau faedahnya."
Lalu Umar menyedekahkannya, ia tidak boleh dijual, diberikan, atau dijadikan warisan.Umar menyedekahkan kepada fakir miskin, untuk keluarga,
untuk memerdekakan budak, untuk orang yang berperang di jalan Allah, orang musafir dan para tamu. Bagaimanapun ia boleh digunakan dengan cara
yang sesuai oleh pihak yang mengurusnya, seperti memakan atau memberi makan kawan tanpa menjadikannya sebagai sumber pendapatan."
Syarat dan hukum
Wakaf
Syarat Wakif ( orang yang mewakafkan tanah)
Syarat Mauqui' Bih ( Harta yang diwakafkan )
Syarat Mauqui' Alaih (Penerima Wakaf )
Syarat Shighat (Ikrar wakaf )
Harta benda wakaf dan
pemanfaatannya
A. Wakaf Benda Tidak Bergerak
Pasal 16 ayat 2, UU No. 41 Tahun 2004 menjelaskan bahwa benda tidak bergerak yang dapat diwakafkan yaitu:

- Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik yang sudah maupun yang belum terdaftar.

-Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah.

-Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah.

-Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

-Benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariat dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara lebih rinci, berdasarkan Pasal 16 Ayat 3, UU No. 41 Tahun
2004 benda bergerak yang dapat diwakafkan yaitu:

- Uang
- Logam Mulia
- Surat Berharga ( Securities )
- Kendaraan
- Hak atas Kekayaan intelektual ( Haki )
- Hak sewa
- Benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peratur
perundang-undangan yang berlaku seperti mushaf, buku, dan
kitab.
Sedangkan pemanfaatan harta benda wakaf dijelaskan dalam Pasal 22 UU
No. 41 Tahun 2004 dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi wakat, harta
benda wakaf hanya dapat diperuntukkan bagi:

1. sarana dan kegiatan ibadah


2. sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan;
3. bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, beasiswa;
4. kemajuan dan peningkatan ekonomi umat;
5. kemajuan kesejateraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan
syariah dan peraturan perundang-undangan
Jenis jenis wakaf
Bila ditinjau dari segi peruntukan wakaf itu, maka wakaf dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu: wakaf ahli dan wakaf khairi.

1.Wakaf Ahli
Wakaf ahli adalah wakaf yang ditujukan kepada orang-orang tertentu,
seorang atau lebih, keluarga si wakif atau bukan. Wakaf seperti ini juga
disebut wakaf Dzurri.

2.Wakaf Khairi
Wakaf khairi adalah wakaf yang secara tegas untuk kepentingan agama
(keagamaan) atau kemasyarakatan (kebajikan) umum.
KENDALA PENGHIMPUNAN WAKAF

a.Masalah sumber daya manusia


Sumber daya manusia yang dimaksud di sini adalah wakif, nazhir, dan para
pelaku yang terkait dengan wakaf yang lain.

b.Masalah Kelembagaan
Lembaga wakaf muncul bersamaan dengan lahirnya masyarakat muslim fasilitas
peribadahan dan pendidikan untuk menjamin kelangsungannya seperti masjid,
mushalla, dan pesantren.

c.Masalah Pemerintah
Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indo- nesia yang terdiri
atas Presiden dan para menteri.
WAKAF TUNAI
WAKAF TUNAI (WAKAF UANG)
a.Wakaf Uang
Wakaf Uang adalah wakaf berupa uang dalam bentuk rupiah yang dikelola secara produktif, hasilnya
dimanfaatkan untuk mauquf alayh.

b.Wakaf Melalui Uang


Wakaf melalui uang adalah wakaf barang yang diberikan dengan uang oleh wakif sebagai kontribusi pada
program/proyek wakaf baik sosial maupun produktif yang ditawarkan oleh nazhir.
Wakaf tunai sebagai solusi
pemberdayaan umat
WAKAF TUNAI SEBAGAI SOLUSI PEMBERDAYAAN UMAT

Wakaf tunai dianggap lebih fleksibel dalam penggunaannya daripada jenis


wakaf barang tidak bergerak (tanah dan bangunan) terutama dalam hal
pemberdayaan ekonomi masyarakat. Wakaf tunai dapat digunakan untuk
membeli asset atau diinvestasikan pada instrumen pasar modal seperti
sukuk atau saham.

Selanjutnya wakaf tunai yang terkumpul ini disalurkan atau diinvestasikan


oleh nazhir ke dalam berbagai sektor usaha yang halal dan produktif.Hal ini
dapat mendorong pemberdayaan ekonomi di sektor riil.

Wakaf tunai sebagai modal menjadi solusi alternatif karena usaha-usaha


produktif masyarakat yang dikategorikan usaha ekonomi mikro dapat
ditopang dengan pem- berian modal.

Anda mungkin juga menyukai