Anda di halaman 1dari 20

BAHASA

dari lafal “waqfun” ( terhenti), “al-man’u”


(mencegah/tercegah ) dan “at-tahbis” (tertawan atau
tertahan)

ISTILAH
Menghentikan atau mengalihkan kepemilikan suatu
harta yang bermanfaat dan tahan lama terhadap
orang lain yang ditentukan disertai ijab qobul
 Suatu hari Umar Bin Khottob mendapat sebidang
tanah yang berkualitas baik di daerah Khaibar.
Kemudian dia melaporkannya kepada Rasulullah
dan berkata” ya Rasul saya mendapatkan tanah
yang saya tidak pernah mendapatkan tanah yang
lebih baik dari tanah ini, apakah yang harus aku
lakukan ya Rasul?”. Nabi Menjawab:” tahan
sumbernya dan sodaqohkan hasil atau
manfaatnya”.
Kemudian Umar tetap memiliki tanah tersebut,
tetapi hasil perkebunan tersebut dia sodaqohkan
untuk kepentingan sosial diantaranya bantuan
pada fakir miskin, kaum dhuafa, menyguh tamu,
atau musafir yang kehabisan bekal.
DALIL NAQLI
Adalah dalil yang diambil dari Al-Qur’an dan
hadits
 Al-Baqoroh/2: 261

Artinya: Perumpamaan orang yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah


bagai perumpamaan sebutir biji yang menumbuhkan 7 cabang dalam masing-
masing cabang terdapat 100 biji, dan Allah melipatgandakan (pahala) bagi
siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas (kekuasaannya) lagi Maha
Mengetahui)
 Ali Imron/3: 92

 Artinya: kamu tidak akan memperoleh


kebaikan, sebelum kamu menginfakkan
sebagian harta yang kamu cintai, dan apa
pun yang kamu infakkan tentang hal itu
sungguh Allah Maha Mengetahui
 Hadits riwayat Abu Dawud yang artinya:
Diriwayatkah dari Abu Hurairoh RA : ketika
meninggal dunia keturunan Adam/manusia
maka terputuslah seluruh amalnya kecuali 3
hal: sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat
dan anak sholeh yang mendoakan orang tua

Hukumnya Wakaf adalah sunah ada pula


pendapat yang mengatakan jaiz/boleh
 DALIL AQLI
(yaitu dalil yang merupakan hasil pendapat manusia. Dalam hal ini
berupa pemerintah (UU) dan ulama (MUI)

1. UU No 41 tahun 2004 tantang wakaf : wakaf tidak hanya


benda tidak bergerak, namun bisa berupa benda bergerak
seperti uang. Kebijakan perwakafan Indonesia juga mengatur
wakaf dengan adanya nadzir / BWI (Badan Wakaf Indonesia)
hingga manajemen pengelolaan harta wakaf
2. Menurut pasal 9 ayat (1) PP No. 28 Tahun 1977, pihak yang
hendak mewakafkan tanahnya harus datang di hadapan PPAIW
guna melakukan ikrar wakaf.
3. Fatwa MUI (tanggal 11 Mei 2002) tentang wakaf uang
 wakaf uang
Surat berharga
 wakaf uang hukumnya boleh
 hanya boleh disalurkan untuk hal-hal yang tidak
bertentangan dengan syar’i
 nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya, tidak
boleh dijual, dihibahkan atau diwariskan
 Wakaf Ahli (khusus)
Yaitu wakaf seseorang terhadap keluarganya yang
telah ditentukan terkait suatu kepemilikan harta dan
manfaatnya
Contoh: seorang wakaf perpustakaan pribadi untuk
keluarganya

 Wakaf khoiri
Yaitu wakaf seseorang terhadap suatu instansi,
lembaga untuk kepentingan umum
Contoh : wakaf sebidang tanah untuk pembangunan
masjid desa MajuMakmur
 Tidak ada unsur paksaan
 Kejelasan si pemberi dan penerima wakaf
 Barang ada saat ijab qobul
 Penulisan akta ikrar wakaf
 Berlaku selamanya/tidak terbatas waktu
 Tunai, langsung (antara penerahan dari pemberi
dan penerimaan dari si penerima/pengelola)
 Tidak bolah ditarik kembali
 Tidak boleh dipindahtangankan
 Dimanfaatkan sesuai tujuan wakaf
 Waqif (orang yang memberi wakaf)
 Mauquf (barang)
 Mauquf ‘alaih (yang menerima)
 Sighot/ lafadz ijab qabul
 Pemilik sah dari harta yang akan diwakafkan
 Islam, baligh dan Dewasa
 Tidak memiliki hutang jika harta yang
diwakafkan hanya cukup untuk membayar
hutang
 Tidak dalam paksaan orang lain
Benda tidak bergerak
 Tanah
 Bangunan
 Area persawahan
 Perkebunan dll

Benda bergerak
 Uang
 Kendaraan
 Saham
 Obligasi
 Deposito dll
 Benda / barang yang berupa benda yang
bergerak dan atau tidak bergerak, seperti
tanah, rumah, toko, dan yang semisalnya.
 Wakaf boleh berupa uang atau surat
berharga (benda bergerak)
 Bersifat tahan lama
 Harta milik sendiri
 Diketahui dengan jelas bendanya
 Islam
 baligh berakal
 dewasa
 Atas kesadaran diri sendiri
 Orang yang merdeka
Sighot wakaf bisa dilakukan dengan 2 cara atau 2 macam:

 Sighot sharih, yaitu lafadz yang dengan jelas menunjukkan


wakaf dan tidak mengandung makna lain. Contoh: saya
wakafkan tanah seluas 20 Ha ini untuk desa Maju Lancar

 Sighot kinayah, yaitu lafadz yang mengandung makna


wakaf meskipun tidak secara langsung dan memiliki
makna lainnya, namun dengan tanda - tanda yang
mengiringinya menjadi bermakna wakaf.
Contoh: silahkan uang ini dimanfaatkan atau dipakai saja
untuk masjid

Untuk lafadz yang pertama, maka cukup dengan diucapkan


akan berlaku hukum wakaf. Adapun lafadz yang kedua
ketika diucapkan baru akan berlaku hukum wakaf, jika
diiringi dengan niat wakaf atau lafadz lain yang dengan jelas
menunjukkan makna wakaf.
 Islam baligh berakal
 Tanpa ada unsur paksaan
 Orang memahami wakaf

Nadzir berada di wilayah desa yang biasanya


penerapannya sesuai petunjuk dari kepala KUA bidang wakaf
kepada salah satu pamong desa masing-masing. Nadzir
tersebutlah yang kemudian mengantarkan ke KUA untuk
mengurus AIW (Akta Ikrar Wakaf). Kemudian dari KUA
mengantarkan ke kabupaten untuk mendapatkan AW (Akta
Wakaf). Kepala KUA bertindak sebagai PPAIW (pejabat
pembuat akta ikrar wakaf).
Bila wakaf berupa tanah maka perlu ada sertifikasi
tanah atas nama wakaf yang pembuatannya dilakukan
dengan mengajukan permohonan sertifikat tersebut pada
KEMENAG dan BPN (Badan Pertanahan Nasional)
selain nadzir yang tidak masuk rukun tapi harus ada
saat wakaf adalah 2 orang saksi laki-laki.
Nazhir boleh berhent atau diganti dengan
syarat apabila :

 Meninggal dunia bagi Nazhir perseorangan; bubar atau


dibubarkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Untuk Nazhir
organisasi atau Nazhir badan hukum; Atas permintaan
sendiri;
 Tidak melaksanakan tugasnya atau melanggar
ketentuan pengelolaan harta wakaf
 Dijatuhi hukuman pidana oleh pengadilan karena
melanggar hukum
 Mengelola wakaf tidak sesuai ketentuan wakaf atau
menjadi benda yang tidak bermanfaat
 Dicabut wewenangnya oleh wakif atau hakim
setempat/kepala KUA
 Pemberhentian dan penggantian
Nazhir sebagaimana dimaksud pada UU No.
42 tabun 2002 pasal 45 ayat (1) dilaksanakan
oleh Badan Wakaf Indonesia.
 Pengelolaan dan pengembangan harta benda
wakaf yang dilakukan oleh Nazhir
lain karena pemberhentian dan penggantian
Nazhir, dilakukan dengan
tetap memperhatikan peruntukan harta
benda wakaf yang ditetapkan dan tujuan
serta fungsi wakaf.
pihak yang harus ada saat ijab qobul tapi
bukan rukun wakaf terutama di Indonesia
yaitu:
 Waqif
 Nadzir (wakil dari mauquf ‘alaih)
 2 orang saksi laki-laki baligh, berakal dan
dewasa
 PPAIW

Nadzir berhak mendapat 10 persen dari hasil


pengelolaan wakaf
Menurut Pasal 22 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Tentang
Wakaf, maka dalam rangka untuk mencapai
tujuan dan fungsi wakaf harta benda wakaf
hanya dapat diperuntukan bagi / tujuan wakaf:
 Sarana dan kegiatan ibadah;
 Sarana dan kegiatan pendidikan
 Sarana kesehatan;
 Bantuan kepada fakir miskin anak terlantar, yatim piatu,
bea siswa;
 Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat;
dan/atau kemajuan kesejahteraan umum
 TULISLAH DALIL NAQLI WAKAF (Al-Baqarah 261
dan QS Ali Imran 92)
 Carilah tatacara/proses/langkah-langkah
pelaksanaan 2 wakaf dari beberapa harta wakaf
di bawah ini!
A. Wakaf kendaraan
B. Wakaf bangunan
C. Wakaf surat berharga
D. Wakaf barang tidak bergerak ( mukena, buku,
lemari, kipas angin, karpet, jenset dll)
E. Wakaf uang
F. Wakaf tanah

Anda mungkin juga menyukai