Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP-PRINSIP

HUKUM WAKAF
YULKARNAIN H.
Pengertian Wakaf
Etimologi
Wakaf berasal dari kata al-waqf yang artinya berhenti, diam di
tempat, atau menahan

Terminologi
Wakaf adalah Perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan dan/atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan
selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan
umum menurut syariah (UU no. 41 Tahun 2004)
Dasar Hukum Wakaf
Al Qur’an
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan (yang sempurna) sebelum
kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang
kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya” (QS Ali Imran
: 92)
Al Hadits
“Apabila mati anak Adam, terputuslah segala amalnya kecuali tiga macam
amalan, yaitu amal jariyah (sedekah yang mengalir terus menerus/wakaf),
ilmu yang bermanfaat yang diamalkan, dan anak yang sholeh yang
senantiasa mendoakan untuk kedua orang tuanya” (HR Muslim, At-Tirmizi,
An-Nasa’i,Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a.)
Pengaturan wakaf dalam hukum positif
•UU No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf
•PP No. 42 tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No. 41
tahun 2004 tentang Wakaf
•PP No. 25 tahun 2018 tentang Perubahan Atas PP No.
42 tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No. 41
tahun 2004 tentang Wakaf
Catatan:
•Sebelum dikeluarkannya UU tentang wakaf, terdapat
PP No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik
Unsur-unsur Wakaf
1. Wakif
2. Nazhir
3. Harta Benda Wakaf
4. Ikrar Wakaf
5. Peruntukan Harta Benda Wakaf
6. Jangka Waktu Wakaf
1. WAKIF
Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta benda miliknya.
Wakif dapat berupa: a. Perseorangan, b. Organisasi, c. Badan Hukum

Syarat-syarat:
A. Wakif perseorangan: dewasa, berakal sehat, tidak terhalang
melakukan perbuatan hukum, pemilik sah harta benda wakaf
B. Wakif Organisasi: memenuhi ketentuan organisasi untuk
mewakafkan harta milik organisasi sesuai dengan AD-nya
C. Wakif Badan Hukum: memenuhi ketentuan Badan Hukum untuk
mewakafkan harta milik Badan Hukum sesuai dengan AD-nya
2. NAZHIR
Nazhir adalah pihak yg menerima harta benda wakaf dari wakif
untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya
Nazhir meliputi:
1. Perseorangan, 2. Organisasi, 3. Badan Hukum.
Syarat-syarat untuk menjadi nazhir:
Perseorangan:
1. WNI, 2. Islam, 3. Dewasa, 4. Amanah, 5. mampu secara
jasmani dan rohani, 6. tidak terhalang melakukan perbuatan
hukum
3. HARTA BENDA WAKAF
Suatu benda dapat diwakafkan jika memenuhi syarat
sbb:
a. Memiliki daya tahan lama/manfaat jangka panjang,
b. Memiliki nilai ekonomi secara syariah,
c. Dimiliki dan dikuasai Wakif secara sah.
3. HARTA BENDA WAKAF (lanj.)
Jenis harta benda wakaf:
a. Benda tidak bergerak (HAT, bangunan, tanaman, HM atas
satuan rusun, dll)
b. Benda bergerak selain uang (logam mulia, surat berharga,
kendaraan, HAKI, hak sewa, dll)
c. Benda bergerak berupa uang
4. IKRAR WAKAF
Ikrar wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang
diucapkan secara lisan dan/atau tulisan kepada Nazhir
untuk mewakafkan harta benda miliknya.
Ikrar wakaf ini sekali dinyatakan, tidak dapat ditarik
kembali.
Untuk pelaksanaan ikrar wakaf maka harus dilengkapi
dengan alat bukti kepemilikan harta benda wakaf (Sertifikat
Tanah, dll)
4. IKRAR WAKAF (lanj.)
Tatacara :
1. Wakif/kuasanya menyerahkan surat dan/atau bukti
kepemilikan atas HBW kepada PPAIW.
2. Wakif mengikrarkan wakaf, yaitu dengan menyatakan
secara lisan dan/atau tulisan kepada nazhir di hadapan
PPAIW dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi.
3. Ikrar wakaf selanjutnya dituangkan dalam Akta Ikrar
Wakaf (AIW)
5.PERUNTUKAN HARTA BENDA WAKAF
Harta benda wakaf dipergunakan untuk:
a. sarana dan kegiatan ibadah
b. sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan
c. bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu,
bea siswa
d. kemajuan dan peningkatan ekonomi umat dan/atau
e. kemajuan dan kesejahteraan umum lainnya yg tidak
bertentangan dengan syariah dan peraturan perUUan
5.PERUNTUKAN HARTA BENDA WAKAF
(lanj.)
Penetapan peruntukan harta benda wakaf dilakukan
oleh wakif pada saat pelaksanaan ikrar wakaf.
Dalam hal wakif tidak menetapkan peruntukan harta
benda wakaf tersebut, nazhir dapat menetapkan
peruntukan harta benda wakaf yang mana hal tsb
dilakukan sesuai dengan tujuan dan fungsi wakaf
6. JANGKA WAKTU
Jangka waktu wakaf ada dua macam, yaitu:
1. Jangka Waktu tertentu (muaqqat)
Wakaf dengan jangka waktu tertentu ditujukan terhadap harta
bergerak selain uang dan harta bergerak berupa uang.
Terkait wakaf uang dengan jangka waktu tertentu, maka
setelah jangka waktu berakhir, nazhir harus mengembalikan
modal uang pada Wakif melalui LKS-PWU
2. Jangka Waktu Selamanya (muabbad)
Wakaf dengan jangka waktu selamanya ditujukan terhadap
benda wakaf tidak bergerak yang berupa tanah.

Anda mungkin juga menyukai