Anda di halaman 1dari 16

PINSIP-PRINSIP HUKUM

ZAKAT
OLEH:
YULKARNAIN HARAHAB
Pengertian Zakat
Etimologi:
zakat  zakah: suci, berkembang, dan barakah
Terminologi:
zakat berarti kewajiban yang dikenakan atas sejumlah harta
tertentu, untuk golongan tertentu, dalam waktu tertentu pula
Peraturan Perundang-undangan:
Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim
atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya sesuai dengan syariat Islam
(Pasal 1 angka 2 UU No.23 /2011 tentang Pengelolaan Zakat)
Dasar Hukum (Dalil) Zakat
 Al-Qur’an
“Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama-sama
orang yang ruku’” (QS Al-Baqarah : 43)
 Al-hadits/As-Sunnah
Islam didirikan dari lima sendi: mengaku bahwa tidak ada Tuhan
yang disembah melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu utusan
Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji,
dan berpuasa di bulan ramadhan” (HR Muslim dari Ibn Umar)
 Ijtihad
Ijma’: zakat merupakan kewajiban setiap muslim dan bagi yang
mengingkarinya berarti telah kafir dari Islam.
Legislasi Zakat
1. UU No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
2. Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No.
23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
3. Peraturan Menteri Agama No. 52 tahun 2014 tentang Syarat dan Tata
Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah serta Pendayaangunaan
Zakat untuk Usaha Produktif
4. Peraturan Menteri Agama No. 69 tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Agama No. 52 tahun 2014 tentang Syarat dan Tata
Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah serta Pendayaangunaan
Zakat untuk Usaha Produktif
5. Peraturan Menteri Agama No. 31 tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Agama No. 52 tahun 2014 tentang Syarat dan
Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah serta
Pendayaangunaan Zakat untuk Usaha Produktif
Jenis Zakat
1. Zakat Fitrah
2. Zakat Mal
Unsur-unsur Zakat
1. Muzaki
2. Mustahik
3. Harta Zakat
Muzaki
Pengertian:
adalah seorang muslim atau badan usaha yang
berkewajiban menunaikan zakat
Penggolongan:
1. Perorangan:
Syarat: Muslim, Dewasa, Sehat pikirannya, Merdeka,
Memiliki harta yang mencapai nisab dan haul dengan
kepemilikan yang sempurna
2. Badan Usaha:
Syarat: dimiliki oleh orang Islam
Mustahik
Pengertian:
orang yang berhak menerima zakat
Penggolongan:
◦ Ada 8 golongan (asnaf) yang berhak menerima zakat (QS At-
Taubah: 60), yaitu:
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil
4. Muallaf
5. Riqab
6. Gharim
7. Fisabilillah
8. Ibnu Sabil /Musafir
Harta yang Dizakati
Syarat:
1. Didapatkan dengan cara yang baik dan halal
2. Berkembang/berpotensi untuk dikembangkan
3. Kepemilikan Penuh
4. Memenuhi nisab dan haul
5. Telah dikurangi untuk mencukupi kebutuhan pokok diri
dan keluarganya
Catatan: Menurut PMA 52/2014, syaratnya 1,3,4
Harta yang Dizakati (lanj.)
Macam/Jenis harta yang dikenai zakat:
1. Emas, perak, dan logam mulia lainnya
2. Uang dan surat berharga lainnya
3. Perniagaan
4. Pertanian, perkebunan, dan kehutanan
5. Peternakan dan perikanan
6. Pertambangan
7. Perindustrian
8. Pendapatan dan jasa
9. Rikaz
Zakat Fitrah
Syarat:
a. beragama Islam
b. hidup pada saat bulan Ramadhan
c. memiliki kelebihan kebutuhan pokok untuk malam dan hari raya
idul fitri
Wujud:
makanan pokok (beras) atau uang yang senilai
Kadar zakat:
2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa
Zakat Fitrah (lanj.)
Pembayaran:
sejak awal ramadhan sampai sebelum pelaksanaan
shalat Idul Fitri
Penyaluran:
paling lambat sebelum pelaksanaan shalat idul fitri
Pengelolaan Zakat di Indonesia
Pengertian:
◦ Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan zakat
Asas Pengelolaan Zakat :
Syariat Islam, Amanah, Kemanfaatan, Keadilan, Kepastian
Hukum, Terintegrasi, dan Akuntabilitas
Lembaga Pengelola Zakat :
a. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
b. Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Pengumpulan Zakat
Pinsipnya:
1. Muzaki melakukan penghitungan sendiri atas
kewajiban zakatnya.
2. Dalam hal muzaki tidak dapat menghitung sendiri
kewajiban zakatnya, muzaki dapat minta bantuan
BAZNAS/LAZ
Pendistribusian Zakat
1. Zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuai
dengan syariat Islam
2. Pendistribusian zakat dilakukan berdasarkan skala
prioritas dengan memperhatikan prinsip
pemerataan, keadilan, dan kewilayahan.
Pendayagunaan Zakat
1. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif
dalam rangka penanganan fakir miskin dan
peningkatan kualitas umat
2. Syarat: kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi

Anda mungkin juga menyukai