Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS WAKAF TANAH DALAM SUDUT PANDANG ISLAM

Magfiratun Nisa1, Rayyan Firdaus, S.e., M.Si., Ak2


Program Studi Akuntansi, Universitas Malikussaleh, Jl.Kampus Unimal Bukit Indah, Blang
Pulo, Kec.Muara Satu, Kabupaten Aceh Utara, Aceh 24355
Magfiratun Nisa (210420143)
Magfiratun.210420143@mhs.unimal.ac.id rayyan@unimal.ac.id

ABSTRAK

Wakaf adalah bentuk ibadah umum yang terdiri dari sebagian harta benda yang disimpan dalam
suatu lembaga untuk tujuan keagamaan menurut hukum Islam. Wakaf menempati tempat
terpenting dalam ajaran Islam, begitu pula dengan amalan zakat dan infak. Wakaf juga tergolong
dalam aliran sesat Maliyah, yaitu aliran sesat yang tidak boleh berhenti membayar selama masih
ada harta wakaf yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Wakaf merupakan
pemberian finansial yang diberikan oleh umat Islam tanpa adanya paksaan dari siapapun, yang
merupakan niat dari pemberinya. Wakaf adalah sumbangan yang dikerjakan oleh seluruh umat
islam pada umumnya, sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang didasarkan pada
ketentuan hukum perdata untuk melindungi keberadaan wakaf. Wakaf dibedakan menjadi wakif
dan tanah wakaf yang dapat diartikan sebagai anugerah yang dimaksudkan sebagai anugerah
ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Wakaf berasal dari Bahasa arab yang artinya menjaga,
menghentikan atau mendiamkan. Wakaf merupakan wadah tersendiri untuk wakif ekonomi, yang
diperuntukkan hanya untuk bantuan. Penulis menggunakan metode kajian literatur pada penelitian
ini yang memberikan hasil analisis wakaf tanah yang dapat menjadi Solusi dalam berwakaf
.Ketentuan hukum wakaf tanah/pemilik dan hukum perdata pada pasal 1 ayat (1) UU no. 28 Tahun
1977 tentang hibah tanah, yang membagi sebagian kekayaannya dalam rumah, yang diperoleh
untuk keperluan keagamaan atau keperluan umum lainnya.
Kata kunci : wakaf,wakaf tanah,wakaf dalam hukum islam

PENDAHULUAN
Wakaf adalah bentuk ibadah umum yang bersifat pribadi bagian dari harta benda yang disimpan
dalam Lembaga untuk tujuan keagamaan menurutnya hukum islam (Abdullah & qodin ,2014).
Wakaf menempati tempat paling penting dalam Pendidikan islam, misalnya amalan zakat dan juga
sedekah. Wakaf merupakan bentuk ibadah Maliyah yang artinya adalah wakaf sebagai ibadah yang
pahalanya tidak dapat di hentikan selama harta wakafnya tetap ada. yang mampu digunakan untuk
memenuhi kebutuhan Masyarakat. wakaf juga dapat mencakup berbagai macam wakaf benda-
benda tersebut juga bersifat permanen sehinggga tidak kadaluarsa apabila nilainya hilang (Habibi
& yudha ,2017). Bakti social wakaf akan membawa manfaat, baik secara langsung maupun tidak
langsung didalam negeri karena didalam harta benda manusia ada lisensi untuk orang lain (saidi,
pagar dan jamil,2018). Salah satu yang di wakafkan merupakan tanah.

Tanah adalah salah satu media yang sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat. Turun Ini
mempunyai banyak tujuan, termasuk sebagai pelayanan sosial, tempat beribadah dan taman.
pendidikan (Pratama, Muhyidin dan Islamiyati, 2016). Tanah wakaf mempunyai potensi yang
besar indah jika digunakan dengan benar. Keberadaan tanah wakaf sering kali diasumsikan
menjadi masalah jika tidak ada bukti tertulis yang menunjukkan kekayaan wakaf. Pengaturan Hal
ini tertulis dalam UU pemerintah nasional. 28 Tahun 1977 tentang Hibah Tanah mempunyai
(Fadhilah, 2011).

Wakaf adalah pemberian kekayaan yang telah diberikan oleh Ummat Islam tanpa kecuali paksaan
dari pihak individu, yang merupakan niat si pemberi Sebuah anugerah adalah menyatukan orang-
orang dirinya kepada Allah SWT. Sedekah bertujuan untuk kebutuhan Umat Islam khususnya di
masyarakat dan Secara umum Wakaf memberikan hibah apa yang biasanya dilakukan umat Islam
Tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, yaitu dengan beramal properti untuk
kebutuhan kota, bagus kebutuhan sosial dan kebutuhan keagamaan. Wakaf menjalankan fungsi
penting seperti alat untuk memperbarui kepentingan umum.

Persoalan tanah wakaf bisa menjadi sumber kontroversi secara horizontal di sekitar kota. Hal ini
dapat menimbulkan konflik antar suatu komunitas dan bahkan antar keluarga. Perbuatan wakaf
disertai untuk melaksanakan gadai wakaf sampai diterbitkannya sertifikat wakaf yang diperlukan
bertindak sebagai ketentuan konstitusi negara untuk melindungi keberadaan tanah wakaf. Namun
pada praktiknya, ada pula pelaksanaan wakaf yang dilakukan secara tertutup. hanya dengan
memenuhi syarat sahnya wakaf berdasarkan ketentuan hukum Islam. Kata-kata Resiko ini
menimbulkan permasalahan yang tidak mudah juga di kemudian hari. mengenai status hak atas
tanah dan hak milik atau penggunaan tanah. Wakaf terbagi Dari sekian banyak jenis, salah satunya
adalah tanah wakaf. Pengelolaan tanah wakaf saat ini di kabupaten Rangkasbitung masih kurang
baik karena tidak ada peta daratannya wakaf jumlahnya banyak, sehingga sulit hasil music banyak
masalah seperti keberadaan tanah wakaf diabaikan dan dilanjutkan sengketa tanah dan lain-lain.

PEMBAHASAN
• Wakaf Dan Wakaf tanah
Wakaf dapat diartikan sebagai rahmat, yaitu memberikan apa yang dimaksudkan sebagai
pemberian ibadah yang diberikan kepada Allah swt. Akan Namun wakaf berbeda dengan
sedekah karena harta yang dihibahkan harus dikelola dan membawa manfaat, yang
bermanfaat ini adalah sesuatu yang dapat diterima dan digunakan penerima. Tanah untuk
wakaf merupakan sebuah tanah yang dimiliki wakif sebagai bentuk beribadah ataupun
untuk kepentingan umum menurut prinsip hukum syariah. Tanah wakaf biasanya
dihibahkan untuk membangun tempat ibadah seperti masjid atau untuk keperluan umum
lainnya. Sistem ini mencakup dua bagian utama, yaitu wakif (orang yang memberi harta
atau tanah) dan nazhir (kelompok yang akan menerima harta dari wakaf yang akan di kelola
sesuai dengan keperuntukannya).

• Kerangka Hukum Wakaf/Tanah Wakaf dalam Hukum Islam


Wakaf berasal dari Bahasa arab “waqafa” yang artinya menjaga, menghentikan ataupun
untuk tetap diam. Tujuan penangkapannya adalah untuk mencegah jual beli harta wakaf.
hadiah atau warisan. Wakaf sebenarnya merupakan wadah tersendiri dari wakif jalan harta,
dan diperuntukkan hanya untuk sedekah.
Akad wakaf adalah pernyataan lisan atas kehendak wakif dan/atau menulis surat kepada
Nazir untuk menyerahkan hartanya. Wakaf bermanfaat ketika diterapkan pada hukum
Syariah, Wakaf dapat berfungsi dalam menciptakan hak dan nilai-nilai ekonomi suatu harta
wakaf sebagai kepentingan ibadah dan Pembangunan kesejahteraan umat. Menurut
ketentuan hukum Islam, harta wakaf ada yang berupa tanah dan bukan menjadi milik wakif
sebagai orang yang memberikan hartanya dan juga bukan hak nazhir sebagai orang
menerima pemberian harta dari seorang wakif untuk dikelola dan akan dikembangkan
seperti tujuan awalnya, tetapi itu milik Allah.
• Ketentuan hukum tanah/harta wakaf dan hukum nasional
Definisi wakaf juga tercantum dalam pasal 1 ayat (1) UU No. 28 Tahun 1977 mengenai
pemberian tanah, yaitu sebuah perlakuan hukum dari seseorang ataupun beberapa orang.
Badan hukum yang membagi separuh harta yang dimiliki untuk menjadi real estat dalam
mendapatkannya dan melembagakannya selamanya untuk tujuan untuk ibadah atau
keperluan umum lainnya menurut ajaran Islam. Sedangkan menurut angka pa da Pasal 11
UU nomor 41 tahun 2004 mengenai Wakaf, maksudnya wakaf proses hukum yang
dilakukan wakif untuk mengasingkan atau mengalihkan sebahagian harta Harta miliknya
harus dipergunakan untuk jangka waktu yang lama atau untuk waktu tertentu tergantung
pada kepentingannya adalah untuk keperluan dalam beribadah ataupun untuk
Kesejahteraan masyarakat tergantung pada kesejahteraan hukum Islam.
Ada perbedaan antara UU Pemerintah 28 Tahun 1977 dan UU nomor 41 tahun 2004 tentang
jangka waktu wakaf. Bergantung kepada Undang-Undang Pemerintah Nomor 28 Tahun
1977, wakaf tidak lekang oleh waktu ada yang tapi selamanya, dimana menurut UU nomor
41 Tahun 2004 mengenai Wakaf, wakaf dapat bersifat tetap dan dapat bersifat sementara
beberapa.
Pasal 70 UU No. 41 Tahun 2004 mengenai Wakaf (UU Wakaf) dan Pasal 60 UU
Pemerintah Nomor 25 Tahun 2018 mengenai Perubahan Undang-Undang Pemerintah
Nomor 42 Tahun 2006 mengenai Pelaksanaan UU 41. Tahun 2004 mengenai Wakaf (PP
Wakaf) memberitahukan bahwa seluruh peraturan hukum yang mengatur mengenai wakaf
tetap berlaku sampai dengan tersedianya.

UU Nomor 5 Tahun 1960 mengenai asas-asas pokok agraria (UUPA). Dilihat dari segi
hukum. Hal ini merupakan bentuk penerimaan dari negara asal Hukum Islam.29 Pasal 49
ayat (1) Hak atas tanah organisasi keagamaan dan Masyarakat selama digunakan untuk
transaksi komersial di bidang keagamaan dan sosial, dapat dipahami demikian terlindung.
Perusahaan-perusahaan ini juga berjanji akan mendapatkan lahan yang cukup perumahan
dan bisnis di sektor keagamaan dan sosial; Ayat (2) Untuk tujuan Ibadah dan kepentingan
suci yang lainnya dapat disediakan seperti tercantum didalam Pasal 14 tanah yang akan
dikuasai secara langsung oleh negara mempunyai hak guna; ayat (3) property tanah wakaf
ini di pelihara dan dikendalikan oleh peraturan yang ada di dalam pemerintah.

• Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode penelitian yang penulis dapatkan dari
beberpa sumber jurnal,arikel,dan tulisan lain yang sesuai dengan topik yang penulis bawakan.

• Kesimpulan

Wakaf adalah tanah wakaf yang dimiliki oleh seorang wakif untuk kepentingan ibadah atau
kesejahteraan sosial berdasarkan prinsip islam. Wakaf berbeda dengan sedekah karena barang
yang diberikan harus tetap dan mendatangkan nilai, nilai adalah sesuatu yang dapat diterima
dan digunakan oleh penerimanya. Wakaf berasal dari kata Arab waqafa yang berarti menjaga,
menghentikan atau mendiamkan. Tujuan diadakannya adalah untuk mencegah jual beli harta
wakaf. Wakaf sebenarnya merupakan wadah tersendiri untuk wakif harta, yang diperuntukkan
hanya untuk bantuan. Akad wakaf adalah pernyataan lisan mengenai keinginan wakif dan/atau
surat tertulis kepada Nazhir untuk menyerahkan hartanya. Wakaf bermanfaat bila diterapkan
pada hukum syariah, berfungsi menciptakan nilai manfaat harta wakaf untuk keperluan ibadah
dan pengembangan kesejahteraan umum. Ketentuan hukum wakaf tanah/pemilik dan hukum
perdata pada pasal 1 ayat (1) UU no. 28 Tahun 1977 tentang hibah tanah, yang membagi
sebagian kekayaannya dalam rumah, yang diperoleh untuk keperluan keagamaan atau
keperluan umum lainnya.
• Daftar Pustaka

Andri, Sumiarti, and Fairuz Zahirah, ‘Pemetaan Tanah Wakaf Menggunakan


Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Rangkasbitung’, Jurnal IPTEK, 5.2
(2021), 64–68 <https://doi.org/10.31543/jii.v5i2.183>

Guarango, Piedad Magali, ‘No Title‫’הכי קשה לראות את מה שבאמת לנגד העינים‬,
7.8.5.2017 ,‫( הארץ‬2022), 5–2003

Ratnasari, Variahatul, and Ahmad Ajib Ridlwan, ‘Persepsi Nazhir Dalam


Pendaftaran Tanah Wakaf’, Muqtasid: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah,
10.2 (2020), 80–94 <https://doi.org/10.18326/muqtasid.v10i2.80-94>

Anda mungkin juga menyukai