NOMOR 395/Pdt.G/2019/PN.Bdg
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadiran Negeri Bandung Keras 1A Khusus yang memeriksa dan mengadiri perkara-perkara
perdata gugatan dalam tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
antara :
IR RIHADI, warga Negara Indonesia, jenis keramin Laki-raki, rahir di Bandung tanggal 13
Agustus 1967, pekerjaan wiraswasta, beralamat tempat tinggal di Jr. suryaraya V, No. 22, RT.
008 RW. 004, Kelurahan Cijagra Kecamatan Lengkong, Kota Bandung Propinsi Jawa Barat.
Daram har ini diwakiri oreh Kuasanya yang bernama DADANG DARMAWAN, S.H,,
ALEXANDER FINENKO, S.H,, SONI WIDIANARKO, S.H,, KARTTKASART, S.H.,
kesemuanya adarah Advokat dan Konsurtan Hukum pada Kantor HUKUM DADANG
SUDARMAWAN S.H., & PARTNERS YANG BERKEDUDUKAN di Komplek Pesona
Rancamulya Kp. Rancakasiat RT. 006, RW. 004, Desa Rancamulya, Kecamatan
Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat., berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggar 16 Juri 2019, untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;
MELAWAN :
1. TETI IRAWATI, S.Pd., Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), beralamat di Kp.
Lembang RT. 004 RW. 011 Kel/Desa Kiang Roke Kecamatan Banjaran Kabupaten
Bandung Propinsi Jawa Barat, untuk Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT I ;
2. TAUFIK SAEFULLAH, pekerjaan Wiraswasta, beralamat di JI. Sederhana Gang Mukti
No 6, Sukajadi, Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai
TERGUGAT II ;
3. DICKI, pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Perumahan Bale Permata Rahayu Blok B
No. 4 Baleendah Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut
sebagai TERGUGAT III ;
"suatu perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan secara tegas
dinyatakan didalamnya, tetapi untuk segala sesuatu yang menurut sifat perjanjian
diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan atau undang-undang."
Dengan demikian, maka sudah patut dan wajar dengan telah Penggugat memenuhi semua
kewajibannya sebagaimana dalam Surat Perjanjian tanggal 28 Februari 2017, maka
senyatanya pula Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah Wanprestasi;
8. Bahwa oleh karena Perbuatan Wanprestasi yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II
dan Tergugat III telah menimbulkan kerugian materiil maupun kerugian imaterfil bagi
Penggugat, maka secara tegas Penggugat menuntut adanya ganti kerugian baik itu
kerugian secara materiil maupun kerugian imateriil dengan perincian sebagai berikut :
Kerugian Materiil
Membayar kekurangan pembayaran cicilan sebanyak 12 x (12 bulan) diluar dari
yang telah disepakati yaitu 26 kali (26 bulan) dengan perincian sebagai berikut :
- 12 bulan x Rp. 4.076.000,- = Rp. 48.912.000,- Yang mana jumlah cicilan
sebesar Rp. 48.912.000,- (empat puluh delapan juta Sembilan rats dua betas ribu
rupiah) tersebut menjadi kewajiban yang harus dibayar oleh Tergugat I,
Tergugat II dan Tergugat III secara tanggung renteng kepada PT. OTO
FINANCE.
Kerugian Imateriil
Bahwa selain kerugian materiil diatas, Penggugat telah pula kehilangan waktu,
tenaga, pikiran untuk mengurus perkara a quo. Meskipun tidak dapat dinilai dengan
uang tetapi demi kepastian hukum akan Penggugat tentukan nilainya sebesar Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
9. Agar putusan perkara ini tidak sia-sia, maka Penggugat memohon kepada Majelis Hakim
yang memeriksa perkara ini untuk meletakan Sita Jaminan terhadap barang bergerak
maupun barang tidak bergerak milik Para Tergugat.
10. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat ini didasarkan pada bukti-bukti otentik yang
mempunyai kekuatan hukum serta scsuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia sehingga Penggugat memohon agar Pengadilan
Negeri Kelas IA Bale Bandung menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih
dahulu walaupun ada upaya perlawanan Banding atau Kasasi;
11. Bahwa demikian juga Penggugat menuntut uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
1.000.000, - (Satu Juta rupiah) per harinya apabila Para Tergugat tidak bersedia
melaksanakan isi putusan perkara ini sejak putusan dibacakan Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini ;
12. Bahwa akibat perbuatan Para Tergugat yang lalai melaksanakan kewajibannya, maka
Penggugat mohon kepada Majelis Hakim agar menghukum Tergugat untuk membayar
seluruh biaya perkara yang timbul akibat adanya kerugian yang diakibatkan oleh PARA
TERGUGAT secara Tanggung Renteng;
Kerugian Materiil.
• Membayar kekurangan pembayaran cicilan sebanyak 12 x (12 bulan) diluar dari yang telah
disepakati yaitu 26 kali (26 bulan) dengan perincian sebagai berikut :
- 12 bulan x Rp. 4.076.000,- = Rp. 48.912.000,-
Yang mana jumlah cicilan sebesar Rp. 48.912.000,- (empat puluh delapan juta Sembilan rats
dua betas ribu rupiah) tersebut menjadi kewajiban yang harus dibayar oleh Tergugat I,
Tergugat II dan Tergugat III secara tanggung renteng kepada PT. OTO FINANCE.
Kerugian lmateriil.
• Bahwa selain kerugian materiil diatas, Penggugat telah pula kehilangan waktu, tenaga,
pikiran untuk mengurus perkara a quo. Meskipun tidak dapat dinilai dengan uang tetapi demi
kepastian hukum akan Penggugat tentukan nilainya sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah).
5. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000
(satu juta rupiah) setiap harinya apabila Para Tergugat tidak melaksanakan putusan ini apabila
telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
6. Menyatakan Sah Sita Jaminan terhadap harta bergerak maupun tidak bergerak milik Para
Tergugat.
7. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada upaya Perlawanan,
Banding atau Kasasi;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
atau
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain dalam peradilan yang baik dan benar, mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan untuk kepentingan
Penggugat datang menghadap kepersidangan Kuasanya yang bernama ALEXANDER FINENKO,
S.H., SONI WIDIANARKO, S.H., KARTIKASARI, S.H., untuk kepentingan Tergugat I, Tergugat II
dan Tergugat III datang menghadap kepersidangan Kuasanya yang bernama TURGANI, S.HI,
berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 3 Maret 2020 ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian antara para pihak yang
berperkara dengan menempuh proses mediasi sebagaimana diatur dalam ketentuan PERMA Nomor. 1
Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dan Majelis Hakim telah menunjuk
YUSWARDI, SH., MH., sebagai Hakim Mediator berdasarkan Penetapan No.
375/Pdt.G/2019/PN.Bdg. tanggal 2 9Oktober 2019 ;
Menimbang, bahwa dalam proses Mediasi yang telah diupayakan tersebut ternyata tidak
tercapai kesepakatan diantara para pihak untuk menyelesaikan perkaranya melalui perdamaian
sehingga proses mediasi tersebut dinyatakan tidak berhasil atau gagal sebagaimana laporan Hakim
Mediator tanggal 14 November 2019 ;
Menimbang, bahwa oleh karena proses mediasi tidak berhasil atau gagal maka pesidangan
dilanjutkan dengan membacakan Surat Gugatan Penggugat, dan atas pertanyaan Hakim Ketua,
Penggugat menyatakan tetap pada isi surat gugatannya tersebut ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan
jawaban tertanggal 19 November 2019, sebagai berikut
1. Bahwa Para Tergugat menolak dalil-dalil Penggugat seluruhnya, kecuali yang secara tegas
diakui;
2. Bahwa benar sekitar bulan Januari 2017, Tergugat II menawarkan Over Kredit sebuah
Kendaraan Roda Empat dengan Merk Honda CRV tahun 2008 kepada Penggugat;
3. Bahwa tidak benar Tergugat II dan Tergugat III yang datang menemui Penggugat, namun
yang sebenarnya Penggugat dan Tergugat II lah yang datang ke tempat Tergugat III untuk
rninta diantar bertemu dengan pemilik Kendaraan Roda Empat dengan Merk Honda CRV
tahun 2008 yaitu Tergugat I ;
4. Bahwa kepentingan Penggugat ingin menemui Tergugat I adaiah untuk membahas mengenai
Jual Beli Kendaraan Roda Empat dengan Merk Honda CRV tahun 2008;
5. Bahwa tidak benar Tergugat II datang ke kediaman Penggugat untuk membahas tentang Over
kredit, namun yang sebenarnya Tergugat II datang bersama Penggugat ke show room teman
Tergugat II di daerah Baieendah untuk menindakianjuti keseriusan Penggugat dalam membeli
Kendaraan Roda Empat dengan Merk Honda CRV tahun 2008 milik Tergugat I;
6. Bahwa di Show Room tersebut, Tergugat II telah menjelaskan mengenai harga Mobil Merk
Honda jenis CRV Tahun 2008 adaiah sebesar Rp. 175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta
rupiah) harga secara cash;
7. Bahwa Penggugat menyampaikan minatnya untuk mengambif mobif tersebut dengan cara
mencicil/ melanjutkan ciciian kepada PT. OTO FINANCE dengan sisa cicilan sebanyak 40
Kali ciciian yang per bulannya sebesar Rp. 4.076.000,- (empat juta tujuh puluh enam ribu);
8. Bahwa Tergugat II menyampaikan bilamana akan meneruskan ciciian bisa saja, karena sudah
masuk ciciian 8 X (delapan kali) ciciian;
9. Bahwa untuk menegaskan jumlah cicilan tersebut, Tergugat II memberikan dokumen kredit
yang yang diantaranya terdapat Jadwal Pembayaran;
10. Bahwa setelah beberapa kali pertemuan sampai akhirnya Penggugat dan Tergugat I
menyepakati untuk Over Kredit Kendaraan Roda Empat dengan Merk Honda CRV Tahun
2008, dengan cara meneruskan Cidlan dan membayar biaya Over Kredit sejumlah Rp.
80.000.000,-(enam puluh juta rupiah);
11. Bahwa benar dart hasil kesepakatan tersebut, Penggugat telah membuat Surat Perjanjian
mengenai Over Kredit Kendaraan Roda Empat dengan Merk Honda CRV Tahun 2008, antara
Penggugat dengan Tergugat I;
12. Bahwa benar Surat Perjanjian itu telah disepakati dan telah menjadi Undang-undang bagi para
pihak yang membuatnya sebagaimana Pasal 1338 KUH Perdata yang menyatakan "semua
perjanjian yang dibuat secara sah bertaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya";
13. Bahwa dalam Surat Perjanjian yang dibuat oleh Penggugat dan telah disepakati oteh
Penggugat dengan Tergugat I, didalamnya mengatur juga mengenai hak dan kewajiban, yang
diantaranya berbunyi "setelah ditandatanganinya perjanjian init maka segala resiko dan
pembiayaan kredit dengan pihak PT OTO FINANCE ataupun resiko lainnya yang berkaitan
dengan kendaraan tersebut menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA", dalam perjanjian
tersebut PIHAK KEDUA yang dimaksud adaLah Penggugat;
14. Bahwa dalam hal tersebut bilamana terjadi kekurangan Pembiayaan daiam hal kredit adalah
menjadi tanggungjawab Penggugat;
15. Bahwa Penggugat menuntut uang dwongsom tanpa dasar hukum yang jelas serta hal tersebut
tidak ada relevansinya terhadap perkara aquo, bahwasanya dwangsom hanya berlaku terhadap
perkara hutang piutang;
16. Bahwa Penggugat menuntut untuk penggantian Kerugian Immaterif, pertu disampaikan
bahwasanya Kerugian Immateril hanya dapat dimohonkan pada Gugatan Perbuatan Meiawan
Hukum yakni diantaranya tuntutan immateril atas pencemaran nama baik;
17. Bahwa permintaan sita jaminan yang dimohonkan oteh Penggugat, sungguh sangat tidak logis
dan tidak beralasan, karena bahwasanya Objek Sita Jaminan dalam perkara aquo adalah
Kendaraan Roda Empat dengan Merk Honda CRV Tahun 2008 yang dalam hal ini dikuasai
oleh Penggugat, namun bila Penggugat menghendaki Kendaraan Roda Ernpat dengan Merk
Honda CRV Tahun 2008 menjadi objek sita jaminan, maka kami memohon agar Kendaraan
Roda Empat dengan Merk Honda CRV Tahun 2008 dapat di sita oleh Pengadilan;
Berdasarkan uraian tersebut diatas, Mohon kiranya yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili Perkara Nomor; 395/PDT.6fecourt/2019/PN.Bdg berkenan untuk
menjatukan putusan sebagai berikut:
PRIMER
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya Perkara;
SUBSIDER
Atau Apabila yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain mohon agar kiranya memberikan
putusan yang seadil-adilnya.
1. Kwitansi pembayaran dari Penggugat ke Tergugat I tanggal 29 Januari 2017 sebesar Rp.
60.000.000,- (enam puluh juta rupiah), untuk selanjutnya diberi tanda bukti P- 1 ;
2. Surat Perjanjian tanggal 28 Februari 2017, untuk selanjutnya diberi tanda bukti P- 2
3. Surat keterangan jaminan Nomor SKJ/00032/102/02/19., tertanggal 21 Februari 2019 yang
dikeluarkan oleh PT. OTO MULTIARTHA, untuk selanjutnya diberi tanda bukti P- 3 ;
4. Kontrak Info tentang Payment Schedule (Payment by Costumer) Nomor Kontrak 10-102-16-
01424 atas nama Teti Irawati H. Spd (Tergugat I) tertanggal 30-4-2019, untuk selanjutnya
diberi tanda bukti P- 4 ;
5. Payment Schedule Paid, tertanggal 30 April 2019, untuk selanjutnya diberi tanda bukti P- 5 ;
6. Bukti transfer angsuran ke- 36 oleh Penggugat ke PT. OTO MULTIARTHA dengan Nomor
Kontrak 101021601424, account Tergugat I : Pembayaran Nomor urut 489, tanggal 15 April
2019, untuk selanjutnya diberi tanda bukti P- 6 ;
7. Surat Pernyataan tanggal 26 Februari 2019, untuk selanjutnya diberi tanda bukti P-7
8. Surat tanggal 8 Maret 2019, untuk selanjutnya diberi tanda bukti P- 8 ;
9. Surat Nomor 014/SU/KHDS/2019, tanggal 13 Mei 2019, Perihal Undangan Klarifikasi, untuk
selanjutnya diberi tanda bukti P- 9 ;
10. Resi Pengiriman Surat Nomor 014/SU/KHDS/2019, tanggal 13 Mei 2019 Perihal Undangan
Klarifikasi ;
11. Surat Nomor 015/SS/KHDS/2019 tanggal 21 Mei 2019, Perihal Somasi, untuk selanjutnya
diberi tanda bukti P- 11 ;
12. Resi Pengiriman Surat Nomor 015/SS/KHDS/2019, tanggal 21 Mei 2019, untuk selanjutnya
diberi tanda bukti P- 12 ;
Menimbang, bahwa bukti P- 1 s/d P- 12 adalah berupa foto copy bermaterai cukup
dan terhadap bukti P- 1, P- 2, P- 3, P- 4, P- 7, P- 8, P- 9, P- 10, P- 12, telah dicocokan dengan
aslinya ternyata sesuai, sedangkan bukti surat P- 5, P- 5 dan P-12 tidak ada aslinya
Menimbang, bahwa atas kesempatan yang diberikan oleh Majelis Hakim didalam
persidangan, Kuasa Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang saksi masing-masing bernama
IHIN SOLIHIN dan ANDRI GUMATI, keduanya telah di sumpah untuk memberikan
keterangan sebagai saksi, selanjutnya saksi-saksi memberikan keterangan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil sangkalannya, Para Tergugat telah mengajukan
bukti sebagai berikut :
1. Surat Perjanjian pembiayaan konsumen atas nama Teti Irawati H, S.Pd.. Nomor 10-102-16-
01424, tertanggal 19 Mei 2016, untuk selanjutnya diberi tanda bukti T.1, T.2, T.3- 1 ;
2. Surat Perjanjian antara Penggugat dengan Tergugat I, untuk selanjutnya diberi tanda bukti
T.1, T.2, T.3- 2 ;
Menimbang, bahwa bukti T.1. T.2, T.3-1 dan T.1, T.2, T.3-2 adalah berupa foto copy bermaterai
cukup dan tidak ada aslinya ;
Menimbang, bahwa atas kesempatan yang diberikan oleh Majelis Hakim didalam persidangan,
Kuasa Para Tergugat tidak menghadirkan saksi ;
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan kesimpulan tertanggal 24 Maret 2020,
sedangkan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III tidak mengajukan kesimpulan ;
Menimbang, bahwa kedua belah pihak menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi dalam
perkara ini, dan pada akhirnya mohon putusan ;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian pertimbangan dalam putusan, maka segala
sesuatu yang tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan Persidangan dianggap merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan putusan ini dan telah turut pula dipertimbangkan;