bertempat tinggal di Jalan Payais No. 03 Rt. 040 Rw. 04 Kelurahan Ketapang, Kabupaten
Kotawaringin Timur, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan; Setelah
mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 30 Januari 2019 yang diterima dan
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sampit pada tanggal 18 Februari 2019 dalam Register
Nomor 6 /Pdt.G.S/2019/PN Spt telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
Bilamana pinjaman tidak dibayar pada waktu yang telah ditetapkan maka Penggugat berhak
untuk menjual seluruh agunan, baik dibawah tangan maupun dimuka umum, untuk dan atas
nama permintaan Penggugat, dan Yang Berhutang/Terguga dan pemilik agunan menyatakan
akan menyerahkan / mengosongkan tanah rumah/bangunan. Apabila Tergugat atau pemilik
agunan tidak melaksanakan, maka atas biaya Yang Berhutang/Tergugat , pihak Penggugat
dengan bantuan yang berwenang dapat melaksanakannya.
Bukti Surat :
Bukti Lainnya :
- tidak ada
Berdasarkan segala uraian yang telah Penggugat kemukakan di atas, Penggugat mohon kepada
Ketua Pengadilan Negeri Sampit untuk memanggil para pihak yang bersengketa pada satu
persidangan yang telah ditentukan untuk itu guna memeriksa, mengadili dan memutus gugatan
ini. Dan selanjutnya berkenan memutus dengan amar sebagai berikut :
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, para pihak
masing-masing menghadap Kuasa Penggugat dan Tergugat sendir tersebut, Hakim
berdasarkan Perma No. 2 tahun 2015 pasal 14 huruf b dan pasal 15 ayat (1) dimana pada
hari sidang pertama wajib mengupayakan perdamaian untuk mencapai kata sepakat akan
tetapi tidak berhasil mencapai kata damai dan untuk selanjutnya Hakim melanjutkan proses
persidangan sebagaimana mestinya;
Menimbang, bahwa oleh karena proses perdamaian yang telah gagal tersebut, maka
pemeriksaan perkara ini diteruskan dengan membacakan surat gugatan Penggugat, yang
selanjutnya atas pertanyaan Hakim, Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya tanpa
ada perubahan; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat
memberikan jawaban pada tanggal 4 Maret 2019 yang telah diterima di depan persidangan
pada tanggal 6 Maret 2019 pada pokoknya sebagai berikut:
1. Saya Mengakui masih punya sisa tunggakan hutang kepada Bank Bri sebesar Rp.
21.626.583 (Dua Puluh Satu Juta Enam Ratus Dua Puluh Enam Ribu Lima Ratus Delapan
Puluhh Tiga Rupiah dari total pinjaman pokok berikut bunganya sebesar Rp. 64.401.600
(Enam Puluh Empat Juta Empat Ratus Seribu Enam Ratus Rupiah).
2. Saya sangat menyesal tidak bisa melunasi hutang kepada Bank BRI tepat pada waktunya
dikarenakan usaha saya (warung makan) mengalami kemunduran sehingga omset tidak
tercapai, dan sempat mengalami kebangkrutan sehinggga berhenti berjualan. Adapun
sekarang baru mulai merintis kembali berjualan (warung makan). Disamping itu kami
sekeluarga sedang berusaha menawarkan untuk menjual rumah dan tanah yang
menajdi agunan tersebut guna melunasi hutang kami. Harga yan g kami tawarkanRp.
600.000.000,- (Enam Ratus Juta Rupiah).
3. Dengan kondisi saat ini saya bermohon untuk melakukan pembayaran angsuran sesuai
kemampuan saya sebesar Rp. 350.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)/bulan
sementara waktu sambil menunggu ru mah dan tanah kami terjual.
Berdasarkan segala uraian yang telah Tergugat kemukakan di atas, Tergugat mohon
kepada Yang Mulia Hakim, mengadili dan memutus dengan amar Menolak gugatan
Penggugat untuk seluruhnya.
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita acara
persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap telah termuat dan menjadi
bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal yang diajukan
lagi dan mohon putusan;
Menimbang, bahwa dalam acara bukti surat dari Penggugat telah dicocokkan
fotocopy dengan asli, sehingga dengan demikian Hakim hanya akan mempertimbangkan
pembuktian terhadap bukti surat yang hanya dapat ditunjukkan aslinya saja di depan
persidangan, sedangkan yang tidak dapat ditunjukkan aslinya tidak akan dipertimbangkan
oleh Hakim karena mengganggap surat bukti aquo tidak dapat dijadikan bukti sebagaimana
dimaksud dalam dalam Yurisprudensi MARI No. 3609K/Pdt/1985 dan sejalan dengan
ketentuan Pasal 1888 KUH Perdata, yang menentukan;
Menimbang, bahwa berdasarkan isi perjanjian vide bukti P-1, maka jumlah kredit
yang disepakati adalah sebesar Rp, 50.000.000,00 (Lima puluh juta) dalam jangka 24 bulan
terhitung mulai tanggal 15-08-2014 dengan cicilan perbulan sebesar Rp2.683.400,- (dua
juta enam ratus delapan puluh tiga ribu empat ratus rupiah) termasuk bunga dan biaya-
biaya lainnya;
Menimbang, bahwa terhadap petitum sita jaminan yang telah diajukan oleh
Penggugat, dimana Hakim selama persidangan tidak melihat obyek agunan atau jaminan
sebagaimana yang tercantum dalam Surat Keterangan Penyerahan Tanah No.
593.21/SKPT/1694/Pem/2008 tanggal 04 Desember 2008 Kelurahan Ketapang atas nama
Kursiah akan dipindahtangankan / dialihkan kepemilikannya, maka terhadap petitum
Penggugat dalam point ke-4 haruslah ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena tidak semua petitum gugatan Penggugat tersebut
dikabulkan, maka terhadap petitum pada poin ke-1 gugatan Penggugat hanya dapat
dikabulkan sebagian sedangkan selebihnya ditolak, maka terhadap petitum dimaksud
haruslah ditolak; Memperhatikan Pasal 1320 dan Pasal 1338 KUHPerdata, Perma Nomor 2
tahun 2015 dan peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I:
Perincian biaya :
---------------------------------------------------------------------------------- +
J u m l a h ………………………………………Rp291.000,00