Pada tanggal 1 Januari 2016, datang seorang klien RUDIAJI, bertempat tinggal di jalan Bunga Mawar
Nomor 56 RT 007, RW 008, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Bumi Asri, Jakarta Pusat ke sebuah
kantor Advokat di Kota Jakarta. Kedatangan RUDIAJI ke kantor Advokat tersebut adalah untuk
berkonsultasi masalah hukum yang terjadi antara dia dan rekannya yang bernama BIANTO, pekerjaan PNS
di kantor Pemerintah Kota Bandung dan bertempat tinggal di JL. Tangkuban Perahu No. 15 Bandung.
Berdasarkan Akta Pengakuan Hutang Nomor 13 tanggal 1 Januari 2014 yang dibuat oleh dan di
hadapan Alexander Marcus, S.H.,M.Kn , Notaris di Bandung, BIANTO, telah mengaku berhutang uang
kepada RUDIAJI. Hutang tersebut sebesar Rp 360.000.000 ( tiga ratus enam puluh juta rupiah), dan dalam
membuat Akta Pengakuan Hutang tersebut maka hutang harus dibayar kembali oleh Bianto selaku (pihak
pertama / pihak berhutang) kepada Rudiaji selaku (pihak kedua / yang menghutangkan), paling lambat
tanggal satu Januari tahun 2015. Dalam perjanjian tersebut keduanya telah menyepakati apabila Pihak
Pertama tidak memenuhinya, maka Pihak Pertama akan dikenakan denda setiap bulan atas keterlambatan
sebesar 2% dari jumlah hutang tersebut. Jumlah bulan keterlambatan pembayaran hutang oleh Bianto
terhitung sejak tanggal jatuh tempo adalah 8 bulan terhitung 1 Juni 2014 sampai dengan tanggal 1 Januari
2015.
Rudiaji telah berulangkali menegur Bianto baik secara lisan maupun tertulis sebagaimana yaitu pada
tanggal 15 Februari 2015 dan 15 Juli 2015 serta 25 Desember 2015, namun teguran ini tidak ditanggapi oleh
Bianto dengan sempurna, Bianto melakukan angsuran pembayaran menurut kehendaknya sendiri, dengan
alasan mengalami kesulitan keuangan. Menurut cara dan kehendaknya sendiri, Bianto telah melakukan
angsuran pembayaran atas hutangnya selama 4 kali angsuran mulai dari pembayaran pertama tanggal 1
Februari 2014 sampai 1 Mei 2014 sejumlah Rp 120.000.000 (seratus dua puluh juta rupiah).
Akhir-akhir ini Rudiaji sadar bahwa semua alasan Bianto tentang sedang mengalami kesulitan
keuangan untuk menunda dan memperpanjang masa angsuran pembayaran hutangnya adalah tidak benar,
oleh karenanya dalam hal ini sangat jelas Bianto tidak beritikat baik dan dengan sengaja mengulur-
ngulurkan waktu dalam memenuhi kewajibannya sehingga Rudiaji mengalami kerugian materiil.
Berdasarkan Akta Pengakuan Hutang maka jumlah denda atas keterlambatan pembayaran hutang yang harus
dibebankan kepada Bianto dengan rincian jumlah bulan keterlambatan 8 bulan dikali 2% dikalikan jumlah
hutang adalah Rp. 4.800.000. Jumlah sisa hutang ditambah denda Bianto seluruhnya menjadi Rp
244.800.000. Dengan rincian nilai pokok pinjaman Rp 360.000.000 dikurangi angsuran pinjaman Rp
120.000.000 ditambah denda keterlambatan Rp 4.800.000.
Mendengar kronologis kasus di atas, maka Rudiaji melalui kuasa hukumnya melayangkan gugatan
perdata ke Pengadilan Negeri pada tanggal 5 Januari 2016. Guna menjamin gugatan Rudiaji atas kerugian
tersebut, Rudiaji meminta agar diletakkan sita jaminan atas tanah dan bangunan setempat milik Bianto
terletak dan dikenal di jalan Bunga Kamboja Bandung.
TUGAS
Dari kasus posisi di atas buatlah Surat Kuasa Khusus Penggugat dan Gugatan dengan
memposisikan saudara sebagai Kuasa Hukum Pihak Penggugat!
Pada tanggal 15 Januari 2016 BIANTO mendatangi Kantor Advokat “WULANSARI ,S.H and Partner” yang
terletak di Kota Bandung. BIANTO menunjuk WULANSARI,S.H dan RAHAJENG, S.H sebagai kuasa
hukumnya atas gugatan yang dilayangkan oleh RUDIAJI melalui kuasa hukumnya, dengan register nomor
perkara 123/Pdt.G/2016/PN.BDG. Agar bisa mewakili dan bertindak sebagai kuasa hukum dalam perkara
tersebut maka buatlah Surat Kuasa Khusus Tergugat!!!
JAWABAN
WULANSARI,S.H dan RAHAJENG, S.H dari kantor advokat “WULANSARI ,S.H and
Partner” yang terletak di Kota Bandung sebagai kuasa hukum dari Bianto hendak menyampaikan
jawaban atas gugatan yang dilayangkan oleh RUDIAJI melalui kuasa hukumnya, dengan register nomor
perkara 123/Pdt.G/2016/PN.BDG.
Bahwa Bianto menuturkan kepada kuasa hukumnya bahwa benar telah terjadi untang piutang
antara Penggugat dan Tergugat dengan Akta Pengakuan Hutang Nomor 13 tanggal 1 Januari 2014 yang
dibuat oleh dan di hadapan Alexander Marcus, S.H.,M.Kn. Hutang tersebut sebesar Rp 360.000.000
( tiga ratus enam puluh juta rupiah), dan dalam membuat Akta Pengakuan Hutang tersebut maka hutang
harus dibayar kembali oleh Bianto selaku (pihak pertama / pihak berhutang) kepada Rudiaji selaku
(pihak kedua / yang menghutangkan), paling lambat tanggal satu Januari tahun 2015 (jangka waktu
pinjaman maks. 12 Bulan).
Bahwa tidak benar Tergugat belum melunasi hutang secara penuh, bukan seperti yang
dituduhkan Penggugat dalam dalil gugatannya yang mana menurut Penggugat, tergugat harus melunasi
utang keterlambatan selama 8 bulan mulai bulan juni 2014-januari 2015 serta ditambah bunga sebesar
2% dari tiap-tiap keterlambatan adalah Rp. 4.800.000. Jumlah sisa hutang ditambah denda Tergugat
seluruhnya menjadi Rp 244.800.000. Dengan rincian nilai pokok pinjaman Rp 360.000.000 dikurangi
angsuran pinjaman Rp 120.000.000 ditambah denda keterlambatan Rp 4.800.000.
Namun, sebenarnya Tergugat telah membayar secara tepat waktu kekurangan hutang selama 8
bulan sebagaimana yang dimaksud Penggugat telah dilunasi melalui rekening Bank BNI 12345 atas
nama Tergugat sesuai permintaan Penggugat saat sebelum melakukan pembayaran angsuran ke 4.
Selain itu pula Kuasa Hukum TERGUGAT melakukan eksepsi terkait posita gugatan Penggugat.
Sebagaimana dalam gugatan, Penggugat mendalilkan “Bahwa Penggugat ingin meletakkan sita jaminan
atas aset milik tergugat berupa sebidang tanah yang terletak di jalan bunga Kamboja Kota Bandung”.
Bahwa sebenarnya tidak disebutkan secara rinci berapa luas, batas, nomor sertifikat tanah dan letak tanah
tersebut. sehingga menurut TERGUGAT, penggugat terlalu mengada-ada.
Maka Tergugat memohon kepada majelis hakim agar menerima jawaban dan eksepsi tergugat,
menyatakan gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima, serta
utang yang sudah dibayar dengan cara mengangsur itu menurut hukum lunas, menyatakan Tergugat tidak
wanprestasi sebagaimana telah dituduhkan Penggugat, menyatakan sita jaminan atas aset milik Tergugat
tidak sah, menghukum Penggugat agar membayar biaya perkara.
Buatlah Jawaban atas Gugatan tersebut di atas, tertanggal 20 Januari 2016. Posisikan saudara
sebagai pihak Tergugat
REPLIK
Menanggapi jawaban tersebut, Penggugat melalui kuasa hukumnya menuturkan tetap pada dalil
gugatanya, bahwa sisa hutang selama 8 bulan belum dibayar oleh Tergugat jumlah bulan keterlambatan 8
bulan dikali 2% dikalikan jumlah hutang adalah Rp. 4.800.000. Jumlah sisa hutang ditambah denda
Tergugat seluruhnya menjadi Rp 244.800.000. Dengan rincian nilai pokok pinjaman Rp 360.000.000
dikurangi angsuran pinjaman Rp 120.000.000 ditambah denda keterlambatan Rp 4.800.000.
Serta pelunasan sebenarnya kekurangan hutang selama 8 bulan sebagaimana yang dimaksud
Penggugat telah dilunasi melalui rekening Bank BNI 12345 atas nama Tergugat sesuai permintaan
Penggugat saat sebelum melakukan pembayaran angsuran ke 4 adalah tidak benar karena Penggugat
tidak memiliki Rek BNI No. 1234 tetapi yang benar adalah Rek BNI No. 5678 atas nama Penggugat.
Terkait eksepsi dari TERGUGAT, PENGGUGAT menganggap bahwa TERGUGAT tidak
memahami dengan cermat gugatan bahwa dalam posita PENGGUGAT meletakkan sita jaminan atas aset
milik tergugat berupa sebidang tanah yang terletak di Jalan Kamboja Kota Bandung” dengan SHM No.
123/BDG atas nama Bianto.
Maka Penggugat memohon kepada majelis hakim agar menolak jawaban dan eksepsi tergugat,
mengabulkan gugatan penggugat, serta utang yang sudah dibayar dengan cara mengangsur itu menurut
hukum lunas, menyatakan Tergugat wanprestasi, menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap
aset Tergugat, menghukum Tergugat agar membayar biaya perkara.
Buatlah Replik atas Jawaban, tertanggal 27 Januari 2016. Posisikan saudara sebagai pihak
Penggugat!!!
DUPLIK
Menanggapi Replik dari Penggugat, maka Tergugat melalui kuasanya menyampaikan bahwa pada
intinya apa yang disampaikan dalam eksepsi dan pokok perkara pada jawaban tergugat adalah benar dan
bersikukuh bahwasanya ia telah melunasi seluruh utang-utangnya kepada Penggugat dan terkait asset
tanah milik Tergugat sebagaimana didalilkan Penggugat tidak pernah ada.
Maka Tergugat memohon kepada majelis hakim agar menerima jawaban dan eksepsi tergugat,
menyatakan gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima, serta
utang yang sudah dibayar dengan cara mengangsur itu menurut hukum lunas, menyatakan Tergugat tidak
wanprestasi sebagaimana telah dituduhkan Penggugat, menyatakan sita jaminan atas aset milik Tergugat
tidak sah, menghukum Penggugat agar membayar biaya perkara.
Buatlah Duplik atas Replik tertanggal 3 Februari 2016, . Posisikan saudara sebagai pihak Kuasa
Tergugat!!!
KESIMPULAN PENGGUGAT
Buatlah Kesimpulan Tergugat tertanggal 10 Maret 2016, . Posisikan saudara sebagai Kuasa
Hukum Tergugat (WULANSARI,S.H dan RAHAJENG, S.H) !!!
Dikumpulkan maksimal hari Sabtu 3 Desember 2016, jam 12.00 di Lab. Hukum!!!
PERTIMBANGAN HUKUM
Dalam Eksepsi:
- Menimbang bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang diajukan/dikemukakan oleh
Penggugat dalam gugataimya, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya;
- Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya telah mengajukan eksepsi obscure libel Sebagaimana
dalam gugatan, Penggugat mendalilkan “Bahwa Penggugat ingin meletakkan sita jaminan atas aset
milik tergugat berupa sebidang tanah yang terletak jalan Bunga Kamboja Bandung. Bahwa sebenarnya
tidak disebutkan secara rinci berapa luas, batas, nomor sertifikat tanah dan letak tanah tersebut. sehingga
menurut Tergugat, penggugat terlalu mengada-ada;
- Menimbang, bahwa Penggugat dalam Repliknya menolak eksepsi Penggugat dan menyatakan syarat-
syarat prosesuil maupun ketentuan materiil dari gugatan Penggugat sudah benar dan tidak kabur
(obscuur libel);
Tugas:
Dari Pertimbangan hukum di atas, lengkapi pertimbangan hukum di atas dan buatlah PUTUSAN (10
Desember 2016) !!!
Tugas Asistensi:
A. Buat Kelompok Moot Court yang terdiri dari:
- 3 Majelis Hakim;
- 1 Panitera + Juru sumpah;
- 1 Kuasa hukum P;
- 1 Kuasa Hukum T;
- 2 Saksi P;
- 2 Saksi T.
B. Pemberkasan:
- Surat Kuasa P;
- Gugatan;
- Surat Kuasa T;
- Jawaban;
- Replik;
- Duplik;
- Kesimpulan P;
- Kesimpulan T;
- Dialog Sidang.
Note:
Asistensi paling lambat hari Sabtu, 10 Desember 2016;
Revisi Asistensi paling lambat Rabu, 15 Desember 2016;
Moot –court paling lambat minggu ke-3 bulan Desember .