Anda di halaman 1dari 6

Mochammad Ridho

110110170362

Bandung, 23 September 2020

Memori Banding

Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Bandung

Perkara Perdata Nomor: 22/Pdt/2020/PN.Bdg.

Tanggal 21 September 2020

Antara:

Arini Wulandari alias Wulan, perempuan, beralamat di Jl. Teta Cigadung No.10, Bandung,
dalam hal ini diwakili oleh Abdul Karim SH, MH., Advokat, Kantor Advokat dan Konsultan
Hukum Abdul Hakim & Rekan, Jl. Dipatiukur, No.27 Bandung, berdasarkan surat kuasa
tanggal 10 September 2020, semula disebut sebagai tergugat, selanjutnya disebut sebagai
pembanding.

Melawan:

Suciani, Perempuan, beralamat di Jl. Mayang Padmi No. 11, Kota Baru Padalarang dalam hal
ini diwakili oleh Lukman Hakim SH, M.Hum, Advokat, berkantor di Kantor Advokat dan
Konsultan Hukum Lukman Hakim & Rekan, Jl. Cihampelas No.15 Bandung, berdasarkan
surat kuasa tanggal 8 September 2020, semula disebut sebagai tergugat, selanjutnya disebut
sebagai terbanding.

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat

Di Bandung

Melalui Yth. Ketua Pengadilan Negeri Bandung

Di Bandung
Mochammad Ridho
110110170362

Dengan hormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini, Abdul Karim SH, MH. Advokat,
berkantor di Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Abdul Hakim & Rekan, Jl. Dipatiukur,
No.27 Bandung, bertindak melalui surat kuasa tertanggal 10 September 2020 (terlampir)

Bertindak atas nama:

Arini Wulandari alias Wulan, perempuan, beralamat di Jl. Teta Cigadung No.10, Bandung,
selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING.

Mengadili

Dalam Eksepsi:

Menolak eksepsi penggugat seluruhnya.

Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan dalam rekonpensi seluruhnya.


2. Menghukum penggugat membayar biaya perkara.

Dalam Rekonpensi:

1. Mengabulkan gugatan dalam rekonpensi seluruhnya.


2. Menyatakan penggugat harus membayar ganti rugi sebesar Rp. 20.000.000,-.
3. Menyatakan penggugat harus meminta maaf melalui media sosial.
4. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara.

Bahwa keberatan-keberatan Pembanding terhadap pertimbangan hukum (Ratio Decidendi)


pada Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor : 03/Pdt.G/ 22/Pdt/2020/PN.Bdg. Tanggal
21 September 2020 dalam pokok perkara, yang dituangkan dalam Memori Banding yaitu
sebagai berikut:

Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya.


2. Menyatakan bahwa tergugat atau pembanding terbukti melakukan wanprestasi dengan
tidak membayarkan uang sebanyak Rp. 6.000.000, setiap bulannya dalam kurun
waktu 12 bulan untuk melunasi hutang.
Mochammad Ridho
110110170362

3. Menyatakan bahwa pihak tergugat memilki kewajiban untuk membayar tunggakan


utang sebesar Rp. 48.000.000,-.
4. Memerintahkan tergugat untuk membayar ganti rugi sebanyak Rp. 20.000.000.-.
5. Mengizinkan penggugat untuk melakukan sita jaminan atas bangunan milik tergugat
di Jl. Alamanda, Dago, Bandung.
6. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara.

Dalam Rekonpensi:

Menolak seluruh rekonpensi yang diajukan oleh pembanding atau tergugat.

Bahwa pembanding tidak sependapat dengan putusan pengadilan tingkat pertama Sebagai
dasar dan alasan, mengingat asas hukum proses peradilan cepat, murah dan sederhana, agar
dalam pemeriksaan perkara ini berguna/ bermanfaat dan dapat diselesaikan secara tuntas,
cepat, murah dan sederhana serta berkekuatan hukum dan berkepastian hukum.

Bahwa dasar pembanding atau turut tergugat adalah sebagai berikut:

1. Bahwa dalam petitum nomor 2 telah dijelaskan bahwa dalam akta perjanjian yang
dilakukan pada tanggal tanggal 14 Februari 2019 di hadapan Rima Amelia, SH, Mkn.,
Notaris di Padalarang, menunjukkan bahwa pembanding tidaklah melakukan
wanprestasi karena klaim pembayaran selama 12 bulan dan cicilan minimal Rp.
6.000.000,- per bulannya tidaklah benar dalam akta otentik tersebut.
Hal ini didasari oleh Pasal Pasal 1866 KUHPerdata, alat bukti dalam peradilan
perdata adalah:
a. Bukti Tertulis.
b. Bukti Saksi.
c. Persangkaan.
d. Pengakuan.
e. Sumpah.

Dengan dasar hukum tersebut pembanding berpendapat bahwa bukti tertulis yakni
akta autentik di hadapan notaris adalah klaim yang lebih meyakinkan daripada
pengakuan dan sumpah yang dihadirkan oleh penggugat di persengketaan,
Mochammad Ridho
110110170362

Selain itu, Rima Amelia, SH, Mkn. yang menjadi notaris dalam pembuatan akta ini
telah menyatakan bahwa perjanjian yang dibuat di hadapannya adalah yang tertulis
dalam surat tersebut memperkuat pendapat pembanding untuk ketidaksetujuan atas
petitum poin kedua gugatan penggugat pada putusan pengadilan tingkat pertama,
maka sangat layak dan patut jika terhadap petitum kedua penggugat untuk ditolak.
2. Bahwa pada petitum poin ketiga tidaklah tepat untuk dijatuhkan ke pihak pembanding
karena pihak pembanding atau tergugat tidak melakukan wanprestasi sehingga pihak
tergugat atau pembanding tidak memiliki kewajiban untuk membayar tunggakan
utang sebesar Rp. 48.000.000,-, maka sangat layak dan patut jika terhadap petitum
ketiga penggugat untuk ditolak.
3. Bahwa pada petitum poin keempat tidaklah tepat untuk dijatuhkan ke pihak
pembanding karena pihak pembanding atau tergugat tidak melakukan wanprestasi dan
selalu menjawab teguran penggugat dengan baik sehingga kerugian yang diderita
penggugat berapapun jumlahnya menjadi di luar tanggung jawab pembanding atau
tergugat.
Hal ini didukung oleh screenshot percakapan antara kedua belah pihak yang menurut
pembanding atau tergugat sudah cukup jelas untuk membuktikan hal tersebut, maka
sangat layak dan patut jika terhadap petitum keempat penggugat untuk ditolak.
4. Bahwa pada petitum poin kelima tidaklah tepat untuk dijatuhkan ke pihak
pembanding karena pihak pembanding atau tergugat tidak melakukan wanprestasi
sehingga sita jaminan atas bangunan milik tergugat tidaklah dapat dilakukan, maka
sangat layak dan patut jika terhadap petitum keempat penggugat untuk ditolak.
5. Bahwa pada petitum poin keenam tidaklah tepat untuk dijatuhkan ke pihak
pembanding karena pihak pembanding atau tergugat tidak melakukan wanprestasi
sehingga permintaan atas pembayaran biaya perkara menjadi tidak beralasan, maka
sangat layak dan patut jika terhadap petitum keempat penggugat untuk ditolak.

Dalam Rekonpensi:

Bahwa semenjak dimulainya tuduhan penggugat atas tindakan wanprestasi terhadap


pembanding atau penggugat telahberedar informasi yang merugikan pembanding atau
tergugat baik secara materil atai non-materil.

Bahwa sesuai dengan dasar dan alasan sebagaimana telah diuraikan diatas, jelas bahwa
penggugat tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya sebagaimana yang dituangkan dalam
Mochammad Ridho
110110170362

gugatannya dan seharusnya pengadilan tingkat pertama menolak seluruh gugatan penggugat
dalam pokok perkara.

Berdasarkan seluruh uraian tersebut diatas, maka Pembanding mohon kepada Ketua
Pengadilan Tinggi Bandung melalui Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili
perkara ini untuk memutuskan:

1. Menerima permohonan pembanding tersebut diatas.


2. Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor : 22/Pdt/2020/PN.Bdg.
tertanggal 21 September 2020 menjadi sebagai berikut:

Mengadili

Dalam Eksepsi:

Mengabulkan eksepsi pembanding.

Dalam Pokok Perkara:

1. Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya.


2. Menyatakan bahwa pembanding atau tergugat tidak melakukan wanprestasi.
3. Menyatakan bahwa pembanding atau tergugat tidak wajib membayar sisa hutang yang
diklaim penggugat sebanyak Rp. 48.000.000.- karena belum jatuh tempo.
4. Menyatakan bahwa pembanding atau tergugat tidak wajib membayar ganti rugi
sebanyak Rp. 20.000.000.- karena bukan tanggung jawabnya.
5. Menghukum penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara
ini.

Dalam Rekonpensi:

1. Mengabulkan gugatan dalam rekonpensi seluruhnya.


2. Menyatakan penggugat harus membayar ganti rugi sebesar Rp. 20.000.000,-.
3. Menyatakan penggugat harus meminta maaf melalui media sosial.
4. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara.

Atau
Mochammad Ridho
110110170362

Apabila Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat melalui Majelis Hakim Pengadilan Tinggi yang
memeriksa, mengadili, memberikan pertimbangan hukum dan memberikan putusan atas
perkara ini berpendapat lain, berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, Mohon putusan
yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono) berdasarkan nilai-nilai keadilan, kelayakan dan
kepatutan yang berlaku dalam masyarakat.

Demikian Memori Banding Pembanding atau Tergugat, atas perhatian, kebijakan serta
dikabulkannya Memori Banding ini, Pembanding atau Tergugat melalui Kuasa Hukumnya
mengucapkan terima kasih yang mendalam.

Bandung, 23 September 2020

Abdul Karim SH, MH

Anda mungkin juga menyukai