Anda di halaman 1dari 11

Sidoarjo, 09 Januari 2023

Kepada yang terhormat,


KETUA PENGADILAN NEGERI MOJOKERTO
Jln. RA Basuni Nomor 11
di
MOJOKERTO

Perihal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum.

Dengan hormat,

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : MOCH. TAKIM, S.H.


Tempat / Tanggal Lahir : Surabaya, 14 September 1973
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Pondok Mutiara Blok R 26, RT/RW 020/009, Kel.
Banjarbendo, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : WNI
Pendidikan : S1
Tanggal Berakhirnya KTPA : 31 Desember 2024
Nomor Induk KTPA : 19.04334

2. Nama : PAWIT SYARWANI, S.H.


Tempat / Tanggal Lahir : Ciamis, 08 Januari1966
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bumi Candi Asri J2/43 RT/RW 003/004, Desa
Ngampel Sari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : WNI
Pendidikan : S1
Tanggal Berakhirnya KTPA : 3 Nopember 2024
Nomor Induk KTPA : 3515070801660006

1 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


3. Nama : RAHMAWATY HADONG, S.H.
Tempat / Tanggal Lahir : Surabya, 13 Januari 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pucang Arjo Timur 15 RT.001 RW.005, Kelurahan
Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kotamadya Surabaya
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Advokat
Kewarganeraan : WNI
Pendidikan : S1
Tanggal Berakhirnya KTPA : 02 Januari 2023
Nomor Induk KTPA : PKPPARI / 0322

Penerima kuasa adalah Para Advokat/ Konsultan Hukum pada “ARN LAW FIRM AND
PARTNERS” yang beralamat kantor di Kotamadya Surabaya, Gedung Graha Pena, Jl. Ahmad
Yani Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo, di Komplek Perumahan Pondok Mutiara, Blok R-26
RT.20 RW.09, Kelurahan Banjar Bendo, Kecamatan Sidoarjo, Hp/WA +62-81217773843,
HP/WA +62-85730122431, Email: muhamadtakitmdanpartners2019@gmail.com. Dalam hal Ini
dapat bertindak, baik sendiri-sendiri maupun Bersama-sama. Dalam hal Ini dapat bertindak,
baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tertanggal 03
Januari 2023 untuk dan atas nama sebagai berikut:

1. Nama : SITI RODIYAH


Tempat / Tanggal Lahir : Mojokerto, 08 Agustus 1978 / 44 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat KTP : Jabaran RT.01 RW.05, Dusun Pohkecik,
Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto
Alamat Domisili / Tempat Tinggal : Jabaran RT.01 RW.05, Dusun Pohkecik,
Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Kawin
NIK : 3516094808780002
Untuk selanjutnya dalam gugatan ini disebut sebagai----------------------------PENGGUGAT

Dengan ini mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap:

1. PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk.,CQ Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur PT.
BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk.,Kantor Cabang Mojokerto PT. BANK RAKYAT
INDONESIA, Tbk., berkedudukan di Jakarta dan/atau melalui Kantor Cabang Pembantu
Unit Dlanggu, beralamat di Desa Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, selanjutnya disebut
sebagai-----------------------------------------------------------------------------------------------Tergugat I;

2 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


2. KEPALA UNIT KANTOR CABANG PEMBANTU UNIT DLANGGU BANK RAKYAT
INDONESIA, selanjutnya disebut sebagai--------------------------------------------------Tergugat
II;
3. LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN, berkedudukan di Jakarta melalui Sekretariat
Lembaga, beralamat di Equity Tower Lantai 20 Sudirman Central Business District Lot 9,
Jalan Jenderal Sudirman Kavling 52-53, Kota Jakarta Selatan, selanjutnya disebut
sebagai-------------------------------------------------------------------------------------------------Turut
Tergugat I;
4. OTORITAS JASA KEUANGAN, berkedudukan di Surabaya melalui Kantor Regional 4
Jawa Timur beralamat di Jalan Gubernur Suryo Nomor 28-30, Kota Surabaya, selanjutnya
disebut sebagai -------------------------------------------------------------------------Turut Tergugat II;
5. PT. BANK JAGO, Tbk., berkedudukan di Jakarta melalui Head Office beralamat di
Menara BTPN Lantai 46, Jalan Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav 5.5-5.6, Kota Jakarta
Selatan, selanjutnya disebut sebagai---------------------------------------------------------------Turut
Tergugat III;

Adapun yang menjadi alasan dan dasar PENGGUGAT mengajukan Gugatan Perbuatan
Melawan Hukum adalah sebagai berikut:

Mengenai Kompetensi Relatif Mengajukan Gugatan di Pengadilan Negeri MOJOKERTO

1. Bahwa Gugatan Perlawanan adalah didasari atas prinsip Actor Sequitur Forum Rei yang
ada dalam pasal 118 ayat 2 HIR yang menegaskan “Jika yang digugat lebih dari seorang
sedang mereka tidak tinggal di daerah hukum pengadilan negeri yang sama, maka
tuntutan itu diajukan kepada ketua Pengadilan Negeri yang sama, maka tuntutan itu
diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri di tempat salah seorang tergugat yang dipilih
oleh penggugat.
Jika yang digugat itu adalah seorang debitur utama dan seorang penanggung nya maka
tanpa mengurangi ketentuan pasal 6 ayat 2 “Reglemen Susunan Kehakiman dan
Kebijaksanaan mengadili di Indonesia”. Tuntutan itu diajukan kepada Ketua Pengadilan
Negeri, di tempat tinggal Debitur Utama atau salah seorang debitur Utama;
2. Bahwa Gugatan Perbuatan Melawan hukum adalah didasari adanya obyek gugatan
sebagaimana ada dalam pasal 142 RBG ayat 5 yang menegaskan sebagai berikut:
“Dalam Gugatannya mengenai barang tetap maka gugatan diajukan kepada Ketua
Pengadilan Negeri di wilayah letak barang tersebut. Jika barang tetap itu terletak di
dalam Wilayah beberapa Pengadilan Negeri, maka gugatan itu diajukan kepada salah
satu Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto tersebut atas Pilihan Penggugat”.
3. Bahwa menurut Yahya Harahap (“Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan”. Edisi kedua, Cetakan pertama,

3 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


September 2017, Sinar Grafika) halaman 243 dijelaskan sebagai berikut:
“Menurut hukum, yang dianggap sebagai tempat tinggal seseorang” meliputi:

● tempat kediaman, atau

● tempat alamat tertentu, atau

● tempat kediaman sebenarnya

Yang dimaksud kediaman sebenarnya atau sebenarnya berdiam adalah “tempat secara
nyata tinggal.”
4. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka sudah sangat Jelas dan Tepat apabila
PENGGUGAT mengajukan gugatan a quo di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Mojokerto

KRONOLOGIS DAN FAKTA HUKUM

Adapun sebagai dasar hukum dan alasan gugatan perlawanan adalah sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat adalah nasabah aktif dari layanan perbankan yang disediakan oleh
Tergugat I sejak 07 Mei 2019 dengan layanan tabungan yang Bernama Tabungan BRI
Simpedes dengan nomor rekening 370701013294534 berikut dengan kartu dan layanan
perbankan digitalnya;
2. Bahwa dalam pelaksanaan menabung dan menitipkan uang milik Penggugat kepada
Tergugat I melalui layanan perbankan tersebut diatas, Penggugat memilih untuk
membuka layanan perbankan digital yang ditawarkan oleh Tergugat I untuk memudahkan
proses transaksi keuangan milik Penggugat dan Penggugat memiliki akses berikut
username dan password yang terdaftar pada smartphone milik Penggugat;
3. Bahwa pada tanggal 02 Januari 2023 Penggugat mendapatkan pesan WhatsApp dari
nomor tidak dikenal yang mengaku sebagai kurir pengiriman logistik sehingga Penggugat
mengklik yang dikiranya adalah foto petunjuk paket namun ternyata apa yang dikirimkan
tersebut adalah diduga Remote Administration Tool (RAT) atau malware;
4. Bahwa Penggugat tidak menyadari apa yang telah diklik adalah aplikasi yang berbahaya seperti
disebutkan diatas sehingga smartphone Penggugat hingga layanan perbankan digital milik
Penggugat dapat diakses oleh orang lain yang tak dikenal;
5. Bahwa Penggugat kemudian menyadari hanya selisih 10-15 menit setelah orang yang tak dikenal
tersebut membobol layanan perbankan digital tersebut sehingga menimbulkan kerugian sebesar
total seratus juta tujuh ratus ribu rupiah yang mana Sembilan puluh Sembilan juta rupiahnya di
transfer ke nomor rekening milik Shandi Gunawan di perbankan yang disediakan oleh Tergugat V;

4 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


6. Bahwa Penggugat langsung berinisiatif untuk mendatangi Tergugat I dengan niat membuat laporan
dan ingin melakukan pemblokiran transaksi abnormal tersebut yang kemudian bertemu dengan
Tergugat II namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan karena hanya bisa disuruh menunggu
arahan dari pusat dan tidak ada upaya apapun selanjutnya juga tidak diberi Salinan pembuatan
laporan;
7. Bahwa Penggugat kemudian membuat laporan atas dugaan tindak pidana siber ke Mapolda Jawa
Timur dan telah mendapatkan surat keterangan penerimaan pengaduan;
8. Bahwa Tergugat I telah lalai dan melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana tertulis dalam
Pasal 13 UU Perbankan untuk menyediakan layanan penempatan dana yang aman dan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia karena rekening Penggugat sebagai nasabah
masih dapat dibobol oleh orang yang tak bertanggung jawab sehingga menyebabkan kerugian yang
dialami oleh Penggugat;
9. Bahwa Tergugat II telah lalai dalam melaksanakan tugasnya untuk melayani Penggugat sebagai
nasabah dan tidak memiliki itikad baik untuk membantu setidaknya agar uang Penggugat kembali;
10. Bahwa Tergugat III sebagai Lembaga yang menjamin keamanan simpanan nasabah di bank yang
Tergugat III naungi seharusnya Tergugat III dapat memberikan opsi bagaimana uang Penggugat
yang telah dibobol ini dapat dikembalikan sehingga Penggugat tidak mengalami kerugian;
11. Bahwa Tergugat IV sebagai penyelenggara system pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan segarusnya memberikan teguran
tertulis kepada Tergugat I dan Tergugat II agar melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik
sehingga uang yang dititipkan oleh nasabah dapat aman;
12. Bahwa Tergugat V sebagai penyedia layanan perbankan hendaknya memberikan filtrasi terhadap
keluar masuknya uang dari nasabahnya sehingga tidak dijadikan oleh orang yang tak bertanggung
jawab sebagai penadah uang hasil curian;
13. ---------------------------------------------------------------

14. Bahwa Tergugat I ini sudah melakukan Perbuatan yang bertentangan dalam Azas Hukum yang
menjadi pedoman bagi semua ahli hukum, apparat penegak hukum dan Majelis Hakim yang
mengambil keputusan untuk berpedoman kepada Azas Lex specialis derogat legi
generali adalah asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang bersifat
khusus (lex specialis) mengesampingkan hukum yang bersifat umum (lex
generalis). Menurut Bagir Manan dalam bukunya yang berjudul Hukum Positif
Indonesia (hal. 56), sebagaimana kami kutip dari artikel yang ditulis A.A. Oka
Mahendra berjudul “Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan,” ada beberapa prinsip
yang harus diperhatikan dalam asas lex specialis derogat legi generalis, yaitu:
a. Ketentuan-ketentuan yang didapati dalam aturan hukum umum tetap berlaku, kecuali

5 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


yang diatur khusus dalam aturan hukum khusus tersebut;
b. Ketentuan-ketentuan lex specialis harus sederajat dengan ketentuan-ketentuan lex
generalis(undang-undang dengan undang-undang);
c. Ketentuan-ketentuan lex specialis harus berada dalam lingkungan hukum (rezim)
yang sama dengan lex generalis. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sebagai
aturan umum hukum keperdataan di Indonesia untuk memperhatikan aturan Khusus
dalam Hak Tanggungan, yang diatur dalam Undang-Undang Nomer 4 Tahun 1996.
15. Bahwa dalam fakta yang terjadi Tergugat I telah melaksanakan proses lelang secara baik
dan benar, lalu secara tiba-tiba telah memindahkan piutang dari Tergugat I kepada
Tergugat III atas utang dengan fasilitas KPR dari Penggugat I dengan jaminan atas nama
Penggugat II secara CESSIE dengan aturan yang ada dalam BW pasal 613 BW,
sedangkan cessie dalam Hukum Perdata diartikan sebagai pengalihan hak atas
kebendaan bergerak tak berwujud (intangible goods) yang biasanya berupa piutang atas
nama kepada pihak ketiga, dimana seseorang menjual hak tagihnya kepada orang lain;
tanggal 14 September 2020 berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang dan Cessie No.
22 yang ditandatangani dihadapan Notaris Julia Seloadji, S.H. (selanjutnya disebut
"Perjanjian Cessie") dan diberitahukan juga pada tanggal 14 September 2020, seharusnya
dilakukkan sesuai Norma Kepatutan untuk diberitahukan terlebih dahulu secara patut dan
baik, sehingga Tergugat I ini sudah mempunyai niat yang TIDAK PATUT DAN TIDAK
BAIK.
16. Bahwa Perjanjian Pengalihan Piutang dan Cessie Nomer 22 tanggal 14 September 2020
antara Tergugat I dengan Tergugat III pada Notaris dan PPAT Julia Seloadji, S.H. sebagai
Tergugat IV, merupakan suatu perbuatan yang bertentangan dengan Undang Undang
dalam Jabatan Notaris, sesungguhnya atas AKTA CESSIE antara Tergugat I dengan
Tergugat II ini hanya peralihan tentang piutangnya saja namun tidak beralihnya Hak
Tanggungan yang melekat pada SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN atas nama
Penggugat atas jaminan Tanah dan Bangunan yang berdiri diatasnya sesuai Sertipikat
Hak Guna Bangunan No. 3179/Sidokare, Surat Ukur No. 00046/Sidokare/2014, tanggal
04 April 2014, NIB : 12100804.30324 yang terletak di Perumahan Citra Indah, Blok A No.
10, Kelurahan Sidokare, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur;
17. Bahwa Tergugat IV sebagai Pembuat Akta dalam melakukan tugasnya sudah seharusnya
melakukan pembuatan AKTA CESSIE yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang
dalam Jabatan Notaris, terutama dengan hadirnya para Pihak sehingga tidak
menyebabkan akibat hukum yang merugikan pada salah satu pihak;
18. Bahwa dengan beralihnya piutang Tergugat I kepada Tergugat III telah menyebabkan
suatu dualisme hukum serta bertentangan prinsip hukum yang telah ada dan kita pelajari

6 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


pada waktu sekolah di Fakultas Hukum, ada suatu adagium yang telah menjadi prinsip
hukum, yaitu “Lex specialis derogate legi generali” yaitu asas penafsiran hukum yang
menyatakan bahwa hukum yang bersifat khusus mengesampingkan hukum yang bersifat
umum.
19. Bahwa Tergugat V dalam melaksanakan Undang-Undang Nomer 4 Tahun 1996 Hak
Tanggungan berdasarkan pasal 16 ini harus tetap berpedoman pada Tegugat V ini juga
harus memahami persyaratan yang ditentukan dalam PERKABAN NOMER 1 TAHUN
2010, yaitu adanya surat keterangan lunas dan surat keterangan roya. Sebab Tergugat IV
telah membuat Perjanjian Pengalihan Piutang dan Cessie Nomer 22 tanggal 14
September 2020 antara Tergugat I dengan Tergugat II pada Notaris dan PPAT Julia
Seloadji, S.H., sebagai Tergugat IV, sesungguhnya atas AKTA CESSIE antara Tergugat I
dengan Tergugat III ini hanya peralihan tentang piutangnya saja namun tidak beralihnya
Hak Tanggungan yang melekat pada SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN atas nama
Penggugat atas jaminan Tanah dan Bangunan yang berdiri diatasnya sesuai Sertipikat
Hak Guna Bangunan No. 3179/Sidokare, Surat Ukur No. 00046/Sidokare/2014, tanggal
04 April 2014, NIB: 12100804.30324 yang terletak di Perumahan Citra Indah, Blok A No.
10, Kelurahan Sidokare, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur.
20. Bahwa Penggugat I dan Penggugat II dengan Tergugat III ini sempat melalukan upaya
pertemuan dan perdamaian dan meminta pelunasan atas kewajiban yang telah dialihkan
kepada Tergugat III sebesar Rp. 1.300.000.000,- (satu miliar tiga ratus juta rupiah).
21. Bahwa untuk perhitungan Total Piutang Penggugat pertanggal 20 Desember 2020
sebesar Rp. 1.351.914.678,- (Satu Miliar Tiga Ratus Lima Puluh Satu Juta Sembilanratus
Empat Belas Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Delapan Rupiah) dan pertanggal 31 Januari
2022 Total Piutang tersebut berkisar Rp. 1.600.000.000,- (Satu Miliar Enam Ratus Juta
rupiah) dengan tidak berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 167, tanggal 19
Oktober 2011 (selanjutnya disebut “Perjanjian Kredit”) yang dibuat di hadapan Mufriadi
Jazuli, Sarjana Hukum, Notaris di Sidoarjo dan apabila dilunasi pada Maret 2022 ini
sebesar Rp. 1.200.000.000,- (Satu Miliar Dua Ratus Juta Rupiah) dengan tanpa
menyebutkan dasar perjanjian dan tidak ada ijin untuk melakukan usaha perbankan maka
hal ini sangat membahayakan perekonomian dalam Masyarakat Republik Indonesia.
Penentuan pelunasan yang dilakukan oleh Individu yang tidak berijin sangat bahaya dan
menumbuh suburkan dunia RENTERNIR.
22. Bahwa Tergugat III ini dalam menentukan nilai kewajiban yang harus dibayar oleh
Penggugat I dan Penggugat ini asal asalan dan tidak sesuai dengan perhitungan acuan
bunga rate yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia pada tahun 2021 sampai dengan
2022 adalah sebesar 3,75% PER TAHUN. Sehingga pada tahun 2020 kewajiban dari

7 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


Penggugat I dan Penggugat atas utang pokoknya sebesar Rp. 513.643.699,00, dengan
bunga Rp. 32.159.803,15 lalu denda sebesar Rp. 14.255.817,68 sehingga total terakhir
yang wajib di bayar oleg Tergugat II adalah Rp. 560.059.319,63 (lima ratus enam puluh
juta lima puluh sembilan ribu tiga ratus Sembilan belas koma enam puluh tiga sen
Rupiah). Maka kewajiban atas Penggugat I dan Penggugat II kepada Tergugat I dialihkan
kepada Tergugat III adalah sebesar Rp. 560.059.319,63 (lima ratus enam puluh juta lima
puluh semblan ribu tiga ratus Sembilan belas koma enam puluh tiga sen Rupiah) x 3.75%
= Rp. 21.002.224,5 yang menjadi kewajiban pada tahun 2021 sebesar Rp. 581.061.545,-
lalu kewajiban Penggugat I dan Penggugat II pada tahun 2021 adalah sebesar Rp.
581.061.545,- x 3.75% = Rp. 21.789.808 yang menjadi kewajiban pada tahun 2022
sebesar Rp. 602.851.353,- (Enam Ratus Dua Juta Delapan Ratus Lima Puluh Satu Ribu
Tiga Ratus Lima Puluh Tiga Rupiah).
23. Bahwa Tergugat III ini dalam menentukan dasar atas kewajiban dari Penggugat I dan
Penggugat II ini mau melunasi pada bulan Maret 2022 ini, maka akan ditentukan
kewajiban kepada Penggugat I dan Penggugat II sebesar Rp. 1.200.000.000,- (Satu Miliar
Dua Ratus Juta Rupiah) dengan tanpa menyebutkan dasar perjanjian dan tidak ada ijin
untuk melakukan usaha perbankan maka hal ini sangat membahayakan perekonomian
dalam Masyarakat Republik Indonesia. Penentuan pelunasan yang dilakukan oleh
Individu yang tidak berijin sangat bahaya dan menumbuh suburkan dunia RENTERNIR.
24. Bahwa Tergugat III ini sudah melanggar perjanjian pokok yang dibuat oleh Tergugat I dan
yang dibuat di Tergugat II, Perjanjian pokok ini seharusnya sesuai dengan pasal 1338
ayat 1 KUHPerdata menentukan bahwa “semua perjanjian yang dibuat secara sah
berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya”. Berdasar pasal dalam KUH
Perdata tersebut, dapatlah dikatakan berlakunya asas konsensualisme di dalam hukum
perjanjian memantapkan adanya asas kebebasan berkontrak dan mengikat untuk
penerima pengalihannya atas utang dari Kreditur pertamanya.

25. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka Tergugat I, Tergugat II, Tergugat
III, Tergugat IV, dan Tergugat V telah secara nyata melaksanakan Perbuatan Melanggar
Hukum (Onrechtmatigedaad) sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1365 Burgerlijk
Wetboek (BW) yang menentukan bahwa “Tiap perbuatan melanggar hukum yang
membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. Sudikno Moetokusumo menyatakan bahwa
suatu perbuatan dikatakan sebagai perbuatan melanggar hukum (Onrechtmatigedaad)
jika memenuhi unsur-unsur yaitu (1). Terdapat suatu pelanggaran hukum (2). Terdapat
kesalahan (3). Terdapat Kerugian (4). Adanya hubungan kausalitas (Baca dan Periksa
Sudikno Moetokusumo, Perbuatan Melawan Hukum oleh Pemerintah, Cahaya atma

8 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


Pustaka, Yogyakarta, 2014, halaman 11-24);

26. Bahwa berdasarkan unsur-unsur Perbuatan Melanggar Hukum tersebut, perbuatan yang
dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III Tergugat IV, dan Tergugat V sudah
memenuhi salah satu unsur tersebut, yaitu terdapat kerugian yang dialami oleh
Penggugat. Hal ini karena Penggugat sebelumnya sudah menunjukan itikad baik dengan
mengusulkan 3R (Restructuring, Rescheduling, Reconditioning) namun Tergugat I tidak
menunjukkan respon yang baik dan malah memindahkan atas utang Penggugat I dan
Penggugat II kepada Tergugat III sebagai Individu yang tidak berijin dalam melaksanakan
untuk meminta pembayaran kepada Penggugat I dan Penggugat II sebesar Rp.
1.200.000.000,- (Satu Miliar Dua Ratus Juta Rupiah) dengan tanpa menyebutkan dasar
perjanjian dan tidak ada ijin untuk melakukan usaha perbankan maka hal ini sangat
membahayakan perekonomian dalam Masyarakat Republik Indonesia. Penentuan
pelunasan yang dilakukan oleh Individu yang tidak berijin sangat bahaya dan menumbuh
suburkan dunia RENTERNIR.

27. Bahwa Semua unsur dalam Perbuatan Melanggar Hukum tersebut tidak bersifat komulatif
sehingga harus dipenuhi semuanya, melainkan bersifat alternatif yaitu suatu perbuatan
dianggap sebagai perbuatan melawan hukum jika sedikitnya sudah memenuhi salah satu
unsur dalam Pasal 1365 BW tersebut (Baca dan periksa Setiawan, SH, Empat Kriteria
Perbuatan Melawan Hukum Perkembangannya dalam Yurisprudensi, Team Pengkajian
Hukum Mahkamah Agung RI tahun 1991 halaman 121);

28. Bahwa Tergugat III ini sudah menguasai secara fisik atas Sertipikat Hak Guna Bangunan
No. 3179/Sidokare, Surat Ukur No. 00046/Sidokare/2014, tanggal 04 April 2014, NIB:
12100804.30324 yang terletak di Perumahan Citra Indah, Blok A No. 10, Kelurahan
Sidokare, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur, dan ada
kekhawatiran untuk dialihkan dan atau dipindahkan kepada Pihak Ke – 3 (ketiga), Maka
Penggugat I dan Penggugat II ini memohon kepada Majelis Hakim untuk
melakukan/meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) pada waktu putusan sela
supaya gugatan dari Penggugat I dan Penggugat II ini bermanfaat dan tidak sia-sia.

Berdasarkan fundamentum petendi di atas, maka kami mohon kepada Ketua Pengadilan
Negeri Kabupaten Mojokerto c/q Majelis Hakim yang kami hormati, untuk memanggil para
pihak yang bersengketa pada suatu persidangan yang ditentukan untuk itu, guna memeriksa
dan mengadili Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dan lebih lanjut berkenan memutuskan
dengan amar sebagai berikut:
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat adalah Penggugat yang baik dan benar;

9 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


3. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV, serta Tergugat V
telah melakukan Perbuatan Melanggar Hukum (Onrechtmatigedaad);
4. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat IV, dan Tergugat V telah melakukan
Perbuatan penyalahgunaan keadaan atau misbruik van omstandigheden;
5. Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II wajib mengganti kerugian yang dialami oleh
Penggugat sebesar total Rp. 100.750.000 (serratus juta tujuh ratus lima puluh ribu
rupiah);
6. --------------------------------------------------------------
7. Menyatakan Tergugat III ini adalah Pembeli Piutang dan Cessie atas Piutang dari
tergugat I adalah TIDAK SAH;
8. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, dan Tergugat V untuk
dihukum mengembalikan atas jaminan tanah dan bangunan sebagai jaminan dari
Penggugat I dan Penggugat kepada keadaan Tergugat I baik secara perjanjian
pokoknya dan perjanjian tambahannya;
9. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat IV, dan Tergugat V untuk dihukum
mengembalikan dan memulihkan hak-hak dari Penggugat;
10. Menyatakan Akta Perjanjian Jual Beli Piutang Nomer 12 dan Akta Pengalihan Piutang
(Cessie) Nomer 13 tanggal 27 Nopember 2021 dengan Tergugat II pada Tergugat IV
adalah TIDAK SAH;
11. Mewajibkan kepada Penggugat I dan Penggugat II sebesar Rp. 602.851.353,- (Enam
Ratus Dua Juta Delapan Ratus Lima Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Tiga
Rupiah)kepada Tergugat I;
12. Menghukum, para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara
yang timbul dalam perkara ini ;

Atau:

Apabila Majelis Hakim yang memutus perkara ini berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Demikian Gugatan Perbuatan Melawan Hukum ini kami ajukan, semoga Pengadilan
Negeri Sidoaejo c/q Majelis Hakim berkenan mengabulkannya.

Hormat Penggugat,
Kuasa Hukum Penggugat
“KANTOR ARN LAW FIRM”

10 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


( MOCH. TAKIM, S.H. )

( PAWIT SYARWANI, S.H. ) ( RAHMAWATY HADONG, S.H.)

11 Gugatan Perbuatan Melawan Hukum

Anda mungkin juga menyukai