Dengan hormat,
Penerima kuasa adalah Para Advokat/ Konsultan Hukum pada “ARN LAW FIRM AND
PARTNERS” yang beralamat kantor di Kotamadya Surabaya, Gedung Graha Pena, Jl. Ahmad
Yani Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo, di Komplek Perumahan Pondok Mutiara, Blok R-26
RT.20 RW.09, Kelurahan Banjar Bendo, Kecamatan Sidoarjo, Hp/WA +62-81217773843,
HP/WA +62-85730122431, Email: muhamadtakitmdanpartners2019@gmail.com. Dalam hal Ini
dapat bertindak, baik sendiri-sendiri maupun Bersama-sama. Dalam hal Ini dapat bertindak,
baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tertanggal 03
Januari 2023 untuk dan atas nama sebagai berikut:
1. PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk.,CQ Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur PT.
BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk.,Kantor Cabang Mojokerto PT. BANK RAKYAT
INDONESIA, Tbk., berkedudukan di Jakarta dan/atau melalui Kantor Cabang Pembantu
Unit Dlanggu, beralamat di Desa Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, selanjutnya disebut
sebagai-----------------------------------------------------------------------------------------------Tergugat I;
Adapun yang menjadi alasan dan dasar PENGGUGAT mengajukan Gugatan Perbuatan
Melawan Hukum adalah sebagai berikut:
1. Bahwa Gugatan Perlawanan adalah didasari atas prinsip Actor Sequitur Forum Rei yang
ada dalam pasal 118 ayat 2 HIR yang menegaskan “Jika yang digugat lebih dari seorang
sedang mereka tidak tinggal di daerah hukum pengadilan negeri yang sama, maka
tuntutan itu diajukan kepada ketua Pengadilan Negeri yang sama, maka tuntutan itu
diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri di tempat salah seorang tergugat yang dipilih
oleh penggugat.
Jika yang digugat itu adalah seorang debitur utama dan seorang penanggung nya maka
tanpa mengurangi ketentuan pasal 6 ayat 2 “Reglemen Susunan Kehakiman dan
Kebijaksanaan mengadili di Indonesia”. Tuntutan itu diajukan kepada Ketua Pengadilan
Negeri, di tempat tinggal Debitur Utama atau salah seorang debitur Utama;
2. Bahwa Gugatan Perbuatan Melawan hukum adalah didasari adanya obyek gugatan
sebagaimana ada dalam pasal 142 RBG ayat 5 yang menegaskan sebagai berikut:
“Dalam Gugatannya mengenai barang tetap maka gugatan diajukan kepada Ketua
Pengadilan Negeri di wilayah letak barang tersebut. Jika barang tetap itu terletak di
dalam Wilayah beberapa Pengadilan Negeri, maka gugatan itu diajukan kepada salah
satu Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto tersebut atas Pilihan Penggugat”.
3. Bahwa menurut Yahya Harahap (“Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan”. Edisi kedua, Cetakan pertama,
Yang dimaksud kediaman sebenarnya atau sebenarnya berdiam adalah “tempat secara
nyata tinggal.”
4. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka sudah sangat Jelas dan Tepat apabila
PENGGUGAT mengajukan gugatan a quo di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Mojokerto
Adapun sebagai dasar hukum dan alasan gugatan perlawanan adalah sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat adalah nasabah aktif dari layanan perbankan yang disediakan oleh
Tergugat I sejak 07 Mei 2019 dengan layanan tabungan yang Bernama Tabungan BRI
Simpedes dengan nomor rekening 370701013294534 berikut dengan kartu dan layanan
perbankan digitalnya;
2. Bahwa dalam pelaksanaan menabung dan menitipkan uang milik Penggugat kepada
Tergugat I melalui layanan perbankan tersebut diatas, Penggugat memilih untuk
membuka layanan perbankan digital yang ditawarkan oleh Tergugat I untuk memudahkan
proses transaksi keuangan milik Penggugat dan Penggugat memiliki akses berikut
username dan password yang terdaftar pada smartphone milik Penggugat;
3. Bahwa pada tanggal 02 Januari 2023 Penggugat mendapatkan pesan WhatsApp dari
nomor tidak dikenal yang mengaku sebagai kurir pengiriman logistik sehingga Penggugat
mengklik yang dikiranya adalah foto petunjuk paket namun ternyata apa yang dikirimkan
tersebut adalah diduga Remote Administration Tool (RAT) atau malware;
4. Bahwa Penggugat tidak menyadari apa yang telah diklik adalah aplikasi yang berbahaya seperti
disebutkan diatas sehingga smartphone Penggugat hingga layanan perbankan digital milik
Penggugat dapat diakses oleh orang lain yang tak dikenal;
5. Bahwa Penggugat kemudian menyadari hanya selisih 10-15 menit setelah orang yang tak dikenal
tersebut membobol layanan perbankan digital tersebut sehingga menimbulkan kerugian sebesar
total seratus juta tujuh ratus ribu rupiah yang mana Sembilan puluh Sembilan juta rupiahnya di
transfer ke nomor rekening milik Shandi Gunawan di perbankan yang disediakan oleh Tergugat V;
14. Bahwa Tergugat I ini sudah melakukan Perbuatan yang bertentangan dalam Azas Hukum yang
menjadi pedoman bagi semua ahli hukum, apparat penegak hukum dan Majelis Hakim yang
mengambil keputusan untuk berpedoman kepada Azas Lex specialis derogat legi
generali adalah asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang bersifat
khusus (lex specialis) mengesampingkan hukum yang bersifat umum (lex
generalis). Menurut Bagir Manan dalam bukunya yang berjudul Hukum Positif
Indonesia (hal. 56), sebagaimana kami kutip dari artikel yang ditulis A.A. Oka
Mahendra berjudul “Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan,” ada beberapa prinsip
yang harus diperhatikan dalam asas lex specialis derogat legi generalis, yaitu:
a. Ketentuan-ketentuan yang didapati dalam aturan hukum umum tetap berlaku, kecuali
25. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka Tergugat I, Tergugat II, Tergugat
III, Tergugat IV, dan Tergugat V telah secara nyata melaksanakan Perbuatan Melanggar
Hukum (Onrechtmatigedaad) sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1365 Burgerlijk
Wetboek (BW) yang menentukan bahwa “Tiap perbuatan melanggar hukum yang
membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. Sudikno Moetokusumo menyatakan bahwa
suatu perbuatan dikatakan sebagai perbuatan melanggar hukum (Onrechtmatigedaad)
jika memenuhi unsur-unsur yaitu (1). Terdapat suatu pelanggaran hukum (2). Terdapat
kesalahan (3). Terdapat Kerugian (4). Adanya hubungan kausalitas (Baca dan Periksa
Sudikno Moetokusumo, Perbuatan Melawan Hukum oleh Pemerintah, Cahaya atma
26. Bahwa berdasarkan unsur-unsur Perbuatan Melanggar Hukum tersebut, perbuatan yang
dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III Tergugat IV, dan Tergugat V sudah
memenuhi salah satu unsur tersebut, yaitu terdapat kerugian yang dialami oleh
Penggugat. Hal ini karena Penggugat sebelumnya sudah menunjukan itikad baik dengan
mengusulkan 3R (Restructuring, Rescheduling, Reconditioning) namun Tergugat I tidak
menunjukkan respon yang baik dan malah memindahkan atas utang Penggugat I dan
Penggugat II kepada Tergugat III sebagai Individu yang tidak berijin dalam melaksanakan
untuk meminta pembayaran kepada Penggugat I dan Penggugat II sebesar Rp.
1.200.000.000,- (Satu Miliar Dua Ratus Juta Rupiah) dengan tanpa menyebutkan dasar
perjanjian dan tidak ada ijin untuk melakukan usaha perbankan maka hal ini sangat
membahayakan perekonomian dalam Masyarakat Republik Indonesia. Penentuan
pelunasan yang dilakukan oleh Individu yang tidak berijin sangat bahaya dan menumbuh
suburkan dunia RENTERNIR.
27. Bahwa Semua unsur dalam Perbuatan Melanggar Hukum tersebut tidak bersifat komulatif
sehingga harus dipenuhi semuanya, melainkan bersifat alternatif yaitu suatu perbuatan
dianggap sebagai perbuatan melawan hukum jika sedikitnya sudah memenuhi salah satu
unsur dalam Pasal 1365 BW tersebut (Baca dan periksa Setiawan, SH, Empat Kriteria
Perbuatan Melawan Hukum Perkembangannya dalam Yurisprudensi, Team Pengkajian
Hukum Mahkamah Agung RI tahun 1991 halaman 121);
28. Bahwa Tergugat III ini sudah menguasai secara fisik atas Sertipikat Hak Guna Bangunan
No. 3179/Sidokare, Surat Ukur No. 00046/Sidokare/2014, tanggal 04 April 2014, NIB:
12100804.30324 yang terletak di Perumahan Citra Indah, Blok A No. 10, Kelurahan
Sidokare, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur, dan ada
kekhawatiran untuk dialihkan dan atau dipindahkan kepada Pihak Ke – 3 (ketiga), Maka
Penggugat I dan Penggugat II ini memohon kepada Majelis Hakim untuk
melakukan/meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) pada waktu putusan sela
supaya gugatan dari Penggugat I dan Penggugat II ini bermanfaat dan tidak sia-sia.
Berdasarkan fundamentum petendi di atas, maka kami mohon kepada Ketua Pengadilan
Negeri Kabupaten Mojokerto c/q Majelis Hakim yang kami hormati, untuk memanggil para
pihak yang bersengketa pada suatu persidangan yang ditentukan untuk itu, guna memeriksa
dan mengadili Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dan lebih lanjut berkenan memutuskan
dengan amar sebagai berikut:
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat adalah Penggugat yang baik dan benar;
Atau:
Apabila Majelis Hakim yang memutus perkara ini berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).
Demikian Gugatan Perbuatan Melawan Hukum ini kami ajukan, semoga Pengadilan
Negeri Sidoaejo c/q Majelis Hakim berkenan mengabulkannya.
Hormat Penggugat,
Kuasa Hukum Penggugat
“KANTOR ARN LAW FIRM”