Anda di halaman 1dari 39

PUTUSAN

Nomor 8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Cibinong yang memeriksa dan memutus perkara


perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan sederhana antara:
Nama : Ernawati
Tempat/Tanggal Lahir : BOGOR/15 Juni 1979
Alamat : Kp. Leuwikotok RT/RW 02/06 Pasirlaja
Sukaraja Kabupaten Bogor Provinsi Jawa
Barat, Pasirlaja, Sukaraja, Kab. Bogor, Jawa
Barat
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IBU RUMAH TANGGA
Dalam Hal ini memberikan kuasa kepada H. Muhyar Nugraha, SH. MH. dkk
para Advokat / penasehat hukum dari kantor Hukum H. Muhyar Nugraha, SH.
MH. dan rekan yang beralamat di Jl. Veteran Cikereteg Rt. 01/04 Kecamatan
Caringin, Kabupaten Bogor berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 20
Januari 2023 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Cibinong pada tanggal 8 Februari 2023, selanjutnya disebut sebagai
Penggugat;

MELAWAN

Nama : H Nana Sahruna, S.Ag


Tempat/Tanggal Lahir : BOGOR/14 Juni 1974
Alamat : Jl. Kayumanis RT/RW 02/01 Kelurahan
Cibinong Kecamatan Cibinong Kabupaten
Bogor, Kel. Cibinong, Cibinong, Kab. Bogor,
Jawa Barat
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : PEGAWAI NEGERI SIPIL
Selanjutnya disebut sebagai Tergugat

Pengadilan Negeri tersebut;


Halaman 1 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan pihak yang berperkara;

TENTANG DUDUK PERKARA


Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan sederhana
dengan surat gugatannya yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Cibinong pada tanggal 27 Januari 2023 dalam Register Nomor
8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi. sebagai berikut :
I. HUBUNGAN HUKUM PENGGUGAT DENGAN TERGUGAT
1. Bahwa telah terjadi peristiwa hukum antara PENGGUGAT dengan
TERGUGAT yakni PARA PIHAK yang mengikatkan diri dalam suatu
Surat Perjanjian Kerjasama.
2. BahwaTERGUGAT telah bersama dengan PENGGUGAT mengikatkan
diri dalam sebuah Kesepakatan tersebut dalam poin - poin yang tertuang
dalam surat Perjanjian Kerjasama di bawah tangan yang di buat oleh
Tergugat dan Penggugat tertanggal 04 Desember 2020
3. Bahwa TERGUGAT dan PENGGUGAT telah menjalin sebuah perikatan
atas Pemberian modal asset koin yang sampai saat ini belum
terselesaikan .
II. DASAR HUKUM
1. Bahwa berdasarkan Pasal 1320 Burgerlijk Wetboek/KUHPerdata
yang berbunyi “Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi
empat syarat; 1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya; 2.
Kecakapanuntuk membuat suatu perikatan; 3. Suatu pokok persoalan
tertentu; 4. Suatu sebab yang tidak terlarang”. Bahwa perjanjian
antara Penggugat danTergugat telah memenuhi unsur-unsur
perjanjian yang sah;
1.1. Unsur kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinyaBahwa
dengan ditandatanganinya Surat Perjanjian oleh
Penggugatdan Tergugat telah membuktikan bahwa Penggugat
dan Tergugattelah sepakat untuk mengikatkan diri dalam
sebuah perjanjian hutangpiutang;
1.2. Unsur kecakapan untuk membuat suatu perikatanBahwa
Penggugat dan Tergugat telah dewasa sehingga
telahmemenuhi unsur Kecakapan;
1.3. Unsur suatu pokok persoalan tertentu Bahwa yang menjadi
pokok dalam perjanjian antara Penggugat dan Tergugat
Halaman 2 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
adalah Investasi sebesar Rp.260.0000.000 ( Dua Ratus Enam
puluh juta rupiah) serta menetapkan Jaminan Sertifikat hak
milik Tanah dan bangunan seluas 342 m2 dengan No. 4942
atas Nama H NANA SAHRUNA, S.Ag bersurat ukur
10.10.17.06.1.04942 yang terletak di Jl. Kayumanis RT/RW
02/01 kelurahan Cibinong Kecamatan Cibinong dengan bata –
batas ; Pilar, sebagai objek jaminan;
1.4. Unsur suatu sebab yang tidak terlarang (causa yang halal)
Bahwa isi perjanjian antara Penggugat dan Tergugat adalah
Investasi, dan hal ini tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku

III. URAIAN FAKTA HUKUM


1. Bahwa pada tanggal 04 Desember 2020, PENGGUGAT dan
TERGUGAT telah mengadakan kerja sama berupa investasi atas
Pemberian Modal Aset Digital berupa EDINAR COIN dalam Projecy
EDCCASH, Sebesar Rp, 260.000.000,- ( dua ratus enam puluh juta
rupiah ) oleh PENGGUGAT kepada TERGUGAT, berdasarkan
Perjanjian Kerja sama yang dibuat dan ditandatangani bermaterai cukup
oleh dan diantara keduanya di Bogor pada tanggal 04 desember 2020 (
selanjutnya disebut “ Perjanjian Kerja Sama “ ) ,
2. Bahwa dalam perjanjian atau SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
PENGGUGAT dan TERGUGAT Sepakat menuangkan ketentuan –
ketentuan yang teruarai dalam 4 Ketentuan sebagai berikut :
2.1. bahwa pihak Pertama adalah pengelola Dana di Bidang Coin
Digital yang menerima modal dari pihak Kedua untuk project
EDDCASH pembelian Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD
LUX 2020
2.2. bahwa pihak Kedua adalah selaku pemberi modal aset Coin
sebesar Rp 260.000.000,00 ( dua ratus enam puluh juta rupiah )
2.3. bahwa pihak Pertama dan Pihak Kedua setuju untuk mengikatkan
diri dalam suatu Perjajian Kerja sama dalam hal pembelian Mobil
Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 sesua ketentuan
hukum yang berlaku
2.4. bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas kedua belah pihak
menyatakan sepakat dan setuju untuk mengadakan perjanjian

Halaman 3 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


kerja sama ini yang dilaksanakan dengan ketentuan dan syarat-
syarat sebagai berikut :
2.4.1. pihak kedua dalam perjanjian ini memberi modal Aset Coin
kepada Pihak Pertama sebesar Rp 260.000.000,00 ( dua
ratus enam puluh juta rupiah ) dan pihak pertama dengan
ini telah menerima penyerahan dana modal tersebut dari
pihak ke dua serta menyanggupi untuk melaksanakan
pengelolaan modal aset Coin tersebut untuk pembelian
Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020
2.4.2. pihak Pertama dengan ini berjanji untuk membayar
angsuran Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX
2020 selama 35 bulan sejak tanggal 02 Januari 2021
sampai dengan 02 Februari 2024 setelah
ditandatanganinya perjanjian ini
2.4.3. Pihak Pertama mengirimkan uang sebesar Rp.
10.510.000.,(sepuluh juta lima ratus sepuluh ribu rupiah),
kerekening Pihak ke Dua sebagai pembayaran angsuran
secara Autodebit sebelum jatuh tempo yaitu setiap tanggal
02 Januari 2021 sampai dengan dengan 02 Februari 2024
2.4.4. Jika dalam pelaksanaan Perjanjian ini terhambat ataupun
tertunda baik secara keseluruhan ataupun sebagian yang
dikarenakan sesuatu hal maka pihak Pertama bersedia
mengembalikan sejumlah dana yang diberikan dari pihak
Kedua secara penuh tanpa ada potongan sedikitpun
2.4.5. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam
Perjanjian ini apabila dikemudian hari dibutuhkan dan
dipandang perlu akan ditetapkan tersebdiri secara
musyawarah dan selanjutnya akan ditetapkan dalam suatu
ADENDUM yang berlaku mengikat bagi kedua belah pihak,
yang akan direkatkan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. Bahwa terkait Project EDCCASH tersebut Penggugat sampai menjual 2
unit kendaraan roda empat bermerek Ford Tahun 2011 Tipe S AT dan
kendaraan roda empat bermerek Avanza Tahun 2011 Tipe G MT,
dengan hasil penjualan tersebut langsung di berikan dan di transfer
secara berkala ke Rekening BRI Nomor 001201101296501 juga
Rekening BCA 1671285447 yang mana masing – masing semua atas
Halaman 4 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
nama Tergugat dengan total Rp 120.000.000,00 ( seratus dua puluh juta
rupiah )
4. Bahwa selain itu pun Penggugat pada tanggal dua bulan November
tahun dua ribu dua puluh ( 02-11-2020 ) telah memberikan uang secara
cash sebesar Rp 170.000.000,- ( seratus tujuh puluh juta rupiah )
untuk DP 1 unit Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020
lewat eddcash yang diterima oleh Tergugat sebagai Leader EDDCASH
BERKAH BERSAMA.
5. Bahwa selanjutnya Tergugat dengan Penggugat sepakat membeli 1 unit
kendaraan roda empat bermerek Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX
2020 di Dealer TOYOTA AUTO 2000 YASMIN yang terletak di kota
Bogor dan dengan di fasilitasi Kredit pada bank dengan menggunakan
nama Suami Penggugat sebagai Kreditur , tetapi untuk pertanggung
jawaban selama berlangsungnya angsuran kredit dengan ketentuan
waktu Kredit adalah menjadi tanggung jawab Tergugat untuk membayar
angsuran tersebut sampai lunas, sebagaimana tertuang dalam Surat
Perjanjian Kerjasama tertanggal 04 Desember 2020 pada Point 4 huruf c.
6. Bahwa, TERGUGAT sebagai Pengelola Aset Digital berupa EDINAR
COIN dalam Project EDCCASH yang menerima Modal, telah melakukan
untuk Pembelian 1 unit kendaraan roda empat Mobil Toyota Fortuner
ALL New 2,4 TRD LUX 2020, dengan cara KREDIT pada bulan
Desember Tahun 2020, yang mana untuk setiap pembayaran angsuran
unit Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 dibayarkan oleh
TERGUGAT dengan cara mengirimkan uang sebesar Rp 10.510.000,00 (
sepuluh juta lima ratus sepuluh ribu rupiah ) kerekening PENGGUGAT
setiap tertanggal 02 setiap bulannya, berdasarkan kesepakatan dalam
Perjanjian Kerja Sama.
7. Bahwa berdasarkan Butir 6 (enam) diatas Tergugat ternyata telah
sengaja lalai melakukan wanprestasi dengan tidak membayar angsuran
unit Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 secara terus
menerus Setiap bulan nya ke pada Penggugat, Penggugat hanya
menerima Uang untuk angsuran mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4
TRD LUX 2020 dari Tergugat tersebut hanya sebanyak 3 kali yaitu bulan
Januari 2021,Febuari 2021 dan Bulan Maret 2021, sehingga setelah itu
Penggugat sendiri yang melakukan pembayaran angsuran mobil tersebut
secara terpaksa.

Halaman 5 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


8. Bahwa dengan adanya kelalaian Tergugat dengan tidak membayar
angsuran setiap bulannya maka menurut Penggugat pihak Tergugat telah
melakukan Wanprestasi, maka Penggugat dengan segala usaha
dilakukan untuk menutupi biaya angsuran Mobil Toyota Fortuner ALL
New 2,4 TRD LUX 2020 setiap bulan nya tersebut dari April 2021 –
Januari 2023 ke PT Mandiri Tunas Finance dengan total sebesar Rp
10.510.000,00 x 22 bulan = Rp 231.220.000,00 ( dua ratus tiga puluh
satu juta dua ratus dua puluh ribu rupiah ), Wanprestasi berasal dari
bahasa Belanda yang berarti prestasi buruk yang timbul dari adanya
perjanjian yang dibuat oleh satu orang atau lebih dengan satu orang atau
lebih lainnya (obligatoire overeenkomst) (Pasal 1313 KUHPerdata).
Wanprestasi dikategorikan ke dalam perbuatan-perbuatan sebagai
berikut (Subekti, “Hukum Perjanjian”;)
a) Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya;
b) Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana
dijanjikan;
c) Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat;
d) Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukannya.
e) Prestasi adalah sesuatu yang dapat dituntut.
f) Jadi dalam suatu perjanjian suatu pihak (biasanya kreditur/
berpiutang) menuntut prestasi pada pihak lainnya (biasanya
debitur/ berutang).
9. Bahwa dengan adanya kelalaian Tergugat dengan tidak membayar
angsuran mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 tersebut,
Penggugat mendatangi di kediaman Tergugat dan bertemu langsung
dengan Tergugat, dari pertemuan tersebut Tergugat Menulis sebuah
“SURAT PERNYATAAN” tertanggal 19 Oktober 2021 dengan bunyi
sebagai berikut :
9.1. akan membayarkan angsuran mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4
TRD LUX 2020 sebesar Rp 10.510.000,00 ( sepuluh juta lima
ratus sepuluh ribu rupiah ) setiap tanggal 03 setiap bulannya
9.2. jika terjadi keterlambatan maka pihak konsumen akan
membayarkan terlebih dahulu dan pengelola tetap membayar
angsuran setiap bulannya

Halaman 6 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


9.3. jika dalam kurun waktu 2 bulan pihak pengelola tidak
membayarkan maka konsumen akan melanjutkan kejalur hukum
(ini terjadi jika tidak dibayarkan 2 bulan berturut-turut)
10. Bahwa berdasarkan surat “SURAT PERNYATAAN” tersebut diatas,
Tergugat juga telah melakukan pengingkaran terhadap surat Pernyataan
tersebut, dengan tidak ada itikad baik untuk melakukan pembayaran
angsuran yang sudah dituangkan dalam perjanjian ataupun dalam Surat
Pernyataan tersebut sehingga menurut Penggugat, Tergugat sengaja
mengulur-ngulur waktu untuk tidak membayar.
11. bahwa tanggal 25 Mei 2022, Penggugat mendatangi kediaman Tergugat
kembali menanyakan terkait Investasi dan Angsuran Mobil sekaligus
menanyakan perihal “SURAT PERNYATAAN” tertanggal 19 Oktober
2021 yang tidak kunjung dilaksanakan oleh Tergugat, namun Tergugat
selalu beralasan belum ada uang.
12. Bahwa pada pertemuan tanggal 25 Mei 2022, Tergugat kembali menulis
“SURAT PERNYATAAN” yang isinya sebagai berikut :
12.1. Tergugatakan bertanggung jawab pengembalian Uang kepada Hj.
Ernawati sesua dengan Perjanjian Kerja Sama pada tanggal 04
Desember 2020 sebesar Rp 260.000.000,00 ( dua ratus enam
puluh juta rupiah )
12.2. adapun dasar surat pernyataan ini Tergugatmenyerahkan
Sertifikat kepada Ibu Hj. Ernawati sebagai pegangan selama
proses pencairan pengembalian dana
12.3. adapun penyerahan Sertifikat kepada Ibu Hj. Ernawati akan
diserahkan pada Hari Rabu 30 Maret 2022
12.4. untuk pengembalian dana tersebut dalam point 1 dalam kurun
waktu kurang lebih 30 hari terhitung sejak ditandatangani surat
Pernayataan ini
12.5. apabila dalam waktu 30 hari Tergugatbelum bisa mengembalikan
dana akan dimusyawarakan kembali dan akan dibuat surat
perjanjian baru atau ADDENDUM
13. bahwa berdasarkan dalam uraian 10, 11, 12 dan 13 diatas, sampai
dengan saat ini Tergugat belum ada itikad baik untuk menunaikan
Perjanjian Kerja Sama tanggal 04 Desember 2020, Surat Pernyataan
Tertanggal 19 Oktober 2021, Surat Pernyataan Tertanggal 25 Maret
2022, sampai dengan Penggugat mengajukan Gugatan ini di pengadilan
Negeri Cibinong.
Halaman 7 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
14. Bahwa ternyata sampai batas waktu yang di tentukan , TERGUGAT tidak
sama sekali melaksanakan sesusai dengan perjanjian kepada
PENGGUGAT sampai saat gugatan a quo didaftarkan;.
15. Bahwa dengan tidak dilaksanakannya kewajiban Tergugat tersebut,
maka Tergugat telah melakukan cidera janji ( wanprestasi ) terhadap
Perjanjian, yaitu dengan tidak dilaksanakannya pembayaran angsuran
sesuai dengan pasal 4 Point b dan Point sebesar Rp 10.510.000.00,- (
sepuluh juta lima ratus sepuluh ribu rupiah ) yang harusnya dibayarkan
setiap bulannya paling lambat tertanggal dua masa jatuh tempo
Pembayaran angsuran kredit 1 unit Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4
TRD LUX 2020, sehingga dengan demikian cidera janji tersebut
mengakibatkan kerugian bagi Penggugat.
16. Bahwa atas kelalaian TERGUGAT tersebut, oleh PENGGUGAT telah
dilakukan segala upaya yang patut menurut hukum untuk mengingatkan
dan meminta agar TERGUGAT segera menyelesaikan kewajibannya
kepada PENGGUGAT, bahkan PENGGUGAT mencoba selalu ingin
diselesaikan secara kekeluargaan/bermusyawarah namun kenyataannya
TERGUGAT tidak mengindahkannya, kelalaian ini menunjukkan bahwa
TERGUGAT benar - benar telah ingkar janji atau wanprestasi dalam
menyelasikan kewajibannya kepada PENGGUGAT.
17. Bahwa atas kelalain tersebut, PENGGUGAT menderita kerugian dan
wajar PENGGUGAT meminta agar TERGUGAT membayar kerugian
yang ditimbulkan akibat perkara ini kepada PENGGUGAT.
18. Bahwa telah nyatalah TERGUGAT melakukan tindakan WANPRESTASI
dan tidak beritikad baik untuk menyelasikan kewajibannya.
19. Bahwa pasal. 1234 KUHPer ada 3 macam prestasi terbagi yaitu
20.1. Prestasi untuk menyerahkan sesuatu (prestasi ini terdapat dalam
ps. 1237 KUHPer);
20.2. Prestasi untuk melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu (prestasi
jenis ini terdapat dalam ps. 1239 KUHPer);
20.3. Prestasi untuk tidak melakukan atau tidak berbuat seuatu (prestasi
jenis ini terdapat dalam ps. 1239 KUHPer).
20. Apabila seseorang telah ditetapkan prestasi sesuai dengan perjanjian itu,
maka kewajiban pihak tersebut untuk melaksanakan atau mentaatinya.
Apabila seseorang yang telah ditetapkan prestasi sesuai dengan
perjanjian tersebut tidak melaksanakan atau tidak memenuhi prestasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka disebut orang tersebut
Halaman 8 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
melakukan wanprestasi.PENGGUGAT telah dengan beritikad baik,
melakukan sesuai isi perjanjian tersebut kepada TERGUGAT. akan tetapi
selalu tidak ada itikad baik dari TERGUGATuntuk melaksanakan
perjanjian.
21. Bahwa akibat tindakan dari TERGUGAT, PENGGUGAT telah mengalami
kerugian yang amat besar yang terdiri dari:
Kerugian materiil
22.1. Hutang Pokok sebesar Rp. 260.000.000.,(dua ratus enam
puluh juta rupiah
22.2. Besaran angsuran yang sudah dibayarkan Penggugat secara
sendiri setiap bulan nya dari April 2021 – Januari 2023 ke PT Mandiri
Tunas Finance dengan total sebesar Rp 10.510.000,00 x 22 bulan =
Rp 231.220.000,00 ( dua ratus tiga puluh satu juta dua ratus dua
puluh ribu rupiah )
22.3. Total keseluruhan = Rp 491.220.000 - ,(empat ratus sembilan
puluh satu juta dua ratus dua puluh ribu rupiah)
22. Bahwa pasal 1246 KUHPerdata menyatakan,“biaya, ganti rugi dan
bunga, yang boleh dituntut kreditur, terdiri atas kerugian yang telah
dideritanya dan keuntungan yang sedianya dapat diperolehnya”.
23. Maka sudah tepatnya tindakan PENGGUGAT untuk mengajukan ganti
rugi atas tindakan TERGUGAT yang telah sengaja melakukan tindakan
WANPRESTASI
24. Prof. R. Subekti, S.H., dalam bukunya ”Pokok-Pokok Hukum Perdata”
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan ganti rugi adalah terdiri dari
tiga unsur, yaitu biaya, rugi, dan bunga. Biaya adalah segala pengeluaran
yang nyata-nyata sudah dikeluarkan oleh satu pihak. Rugi adalah
kerugian karena kerusakan barang-barang milik kreditur yang diakibatkan
oleh kelalaian debitur. Bunga adalah kerugian yang berupa kehilangan
keuntungan yang sudah dibayangkan atau dihitung oleh kreditur. Jadi,
dalam gugatan wanprestasi, anda dimungkinkan untuk menuntut ganti
rugi atas kelalaian debitur memenuhi kewajibannya, selain menuntut
pemenuhan kewajiban tersebut.
25. Bahwa, terhadap wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERGUGAT
tersebut, dan untuk menjaga kepentingan hukum PENGGUGAT, maka
dengan ini PENGGUGAT memohon agar Ketua Pengadilan Negeri
Cibinong “qq” majelis hakim yang memeriksa perkara ini menyatakan
bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi;
Halaman 9 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
26. Bahwa PENGGUGAT mempunyai sangkaan yang beralasan
TERGUGAT akan ingkar dan lalai untuk memenuhi isi keputusan hukum
yang berkekuatan hukum tetap (inkrach van gewidjse) dalam perkara ini
dan karenanya mohonlah Pengadilan Negeri Cibinong menghukum
TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
1.000.000,- ( satu juta rupiah ) untuk setiap harinya kepada
PENGGUGAT apabila ternyata TERGUGAT lalai memenuhi isi
keputusan hukum yang berkekuatan hukum tetap (inkrach van gewidjse)
dalam perkara ini.
27. Bahwa PENGGUGAT mempunyai sangkaan yang beralasan
TERGUGAT akan mengalihkan, memindahkan atau mengasingkan harta
kekayaan guna menghindari diri dari tangung jawab membayar semua
hak-hak PENGGUGAT atau ganti kerugian yang ditimbulkan akibat
perbuatan sesuai dengan putusan yang dijatuhkan dalam perkara ini,
maka untuk menjamin pemenuhan tuntutan PENGGUGAT, dengan ini
PENGGUGAT memohon kepada Majelis hakim yang terhormat untuk
meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas harta kekayaan
TERGUGAT berupa :
1. sebidang tanah dan bangunan di atasnya,sertifikat hak milik nomor
4942 Seluas 342m2 atas nama H NANA SAHRUNA, S.Ag, dengan surat
ukur 10.10.17.06.1.04942 yang terletak di Jl. Kayumanis RT/RW 02/01
kelurahan Cibinong Kecamatan Cibinong dengan batas – batas ; Pilar.
28. Bahwa oleh karena TERGUGAT telah melakukan perbuatan wanprestasi,
telah patut dan adil dihukum kepadanya dibebani untuk menanggung
seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.

IV. DENGAN BUKTI-BUKTI DAN KESAKSIAN


Bukti Surat :
No Jenis Alat Bukti Keterangan
Kartu Tanda Penduduk Nomor: Untuk membuktikan identitas
P-1 3201011406740002 atas nama Tergugat
- (Copy dari Copy)
Surat Perjanjian kerja sama Untuk membuktikan bahwa telah
- (Copy dari Asli) terjadi Perjanjian Kerjasama
P-2
antara Penggugat dan Tergugat
di Bogor, pada tanggal 4

Halaman 10 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


desember 2020 yang telah
ditanda tangani oleh Penggugat
dan Tergugat bermaterai cukup,
dimana dalam perjanjian
kerjasama tersebut Penggugat
disebut sebagai pihak Kedua
sedangkan Tergugat disebut
sebagai Pihak Pertama.
Yang membuktikan bahwa
Bukti Transfer Bank BCA Penggugat Telah mentransfer
(Copy dari Print out ) dana melalui M- Banking BANK
BCA pada tanggal 31 – 10 -
P-3 2020 Jam 16 : 52 : 06 Ke
Rekening BANK BCA Nomor
1671285447 an H Nana Sahruna
SAG Sebesar Rp 40.000.000,00
( empat puluh juta rupiah )
Bukti Transfer ATM Bank BRI Yang membuktikan bahwa
(Copy dari Print out ) Penggugat Telah mentransfer
dana melalui ATM BANK BRI
pada tanggal 2 – 11 -2020 Jam
P-4 11 : 19 : 29 Ke Rekening BANK
BRI Nomor 001201101296501
an H Nana Sahruna SAG
Sebesar Rp 25.000.000,00 ( dua
puluh lima juta rupiah )
Bukti Transfer ATM Bank BRI Yang membuktikan bahwa
(Copy dari Print out ) Penggugat Telah mentransfer
dana melalui ATM BANK BRI
pada tanggal 2 – 11 -2020 Jam
P-5 11 : 49 : 00 Ke Rekening BANK
BCA Nomor 1671285447 an H
Nana Sahruna SAG Sebesar
Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah )
P-6 Yang membuktikan bahwa

Halaman 11 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


Bukti Transfer Bank BCA Penggugat Telah mentransfer
(Copy dari Print out ) dana melalui M- Banking BANK
BCA pada tanggal 02 – 11 -
2020 Jam 15 : 27 : 30 Ke
Rekening BANK BCA Nomor
1671285447 an H Nana Sahruna
SAG Sebesar Rp 45.000.000,00
( empat puluh lima juta rupiah )
Yang Membuktikan Bahwa
Tergugat telah menerima uang
Bukti Kwitansi Tertanggal 02 – Sebesar Rp, 170.000.000,00 (
P-7 11 – 2020 Seratus tujuh puluh juta rupiah )
(Copy dari Asli) di bogor Pada tanggal 02 – 11 -
2020 dan di tanda tangani
Tergugat bermaterai cukup.
Surat Perjanjian Pembiayaan Yang menerangkan bahwa
Bank Mandiri Nomor pembelian unit Toyota Fortuner Al
9012001671 New 2.4 4x2 VRZ TR.Satu Tipe
( Copy dari Copy ) Toyota/Jeep Nomor Rangka
2GDD904564 Warna Attitude
Black Mica. BPKB an Ernawati
dan unit tersebut dibeli secara
kredit yang mana telah diberikan
Fasilitas Pembiayaan Kredit dari
bank Bank Mandiri / PT Mandiri
P-8
Tunas Finance Bogor dengan
nama Debitur Suami dari
Penggugat an Eka Kamiadi yang
jangka waktu kredit 60 bulan dari
tanggal 3 Desember 2020 s/d 3
Desember 2025, dengan cicilan
perbulannya Sebesar Rp
10.510.000,00 ( sepuluh juta lima
ratus sepuluh ribu rupiah ) yang
dibayarkan setiap tanggal 3.
P- 9 Surat Pernyataan Tertanggal Yang menerangkan bahwa

Halaman 12 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


19 Oktober 2021 Tergugat telah melakukan
(Copy dari Asli) Wanprestasi, yang mana Sesuai
Surat Perjanjian Kerjasama
Tertanggal 4 desember , Tergugat
berkewajiban membayarkan
angsuran unit Toyota Fortuner Al
New 2.4 4x2 VRZ TR.Satu Tipe
Toyota/Jeep Nomor Rangka
2GDD904564 Warna Attitude
Black Mica Sebesar Rp
10.510.000,00 ( sepuluh juta lima
ratus sepuluh ribu rupiah ) yang
akan di berikan/ditransfer ke
Penggugat..dan didalam
pernyataan tersebut Tergugat
menyatakan akan membayakan
setiap bulan nya tertanggal 3,
tetapi sesuai fakta nya Tergugat
ingkar/wanprestasi kembali.
Surat Pernyataan Tertanggal Yang menerangkan bahwa
25 Maret 2022 Tergugat menyatakan akan
(Copy dari Asli) mengembalikan dana Sebesar
Rp, 260.000.000,00 ( dua ratus
enam puluh juta rupiah ) dan
P- 10 selama Proses Pencairan
Pengembalian dana tersebut,
Tergugat telah memberikan
sebuah jaminan sertifikat Rumah
yang diserahkan pada hari rabu
tanggal 30 Maret 2022.
Bukti Photo Tergugat Yang membuktikan bahwa
( Copy – Print out ) Tergugat membuat Surat
P- 11
Pernyataan tertanggal 25 Maret
2022.
Nomor Induk Pegawai Negeri Yang menerangkan bahwa
P- 12
Sipil Tergugat Seorang PNS

Halaman 13 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


NIP 19740614 200901 1 008
( Copy dari Copy )
Foto Sertifikat Nomor 4942 Yang menerangkan bahwa
( Copy dari Print Out ) Tergugat telah menjaminjan
Setifikat Hak milik Seluas 342m2
bernomor 4942 atas Nama H
P-13 NANA SAHRUNA, S.Ag bersurat
ukur 10.10.17.06.1.04942 yang
terletak di Jl. Kayumanis RT/RW
02/01 kelurahan Cibinong
Kecamatan Cibinong.
Print Out bukti pembayaran Untuk menerangkan bahwa
angsuran Mobil Toyota Penggugat selalu membayar
Fortuner bulan 27 Oktober angsuran cicilan dengan
2022 menggunakan uang sendiri ke
P-14 ( Copy dari Print out ) Mandiri Finance tanggal 27 bulan
Oktober tahun 2022 sebesar Rp.
10.512.500.,(sepuluh juta lima
ratus dua belas ribu lima ratus
rupiah)
Print Out bukti pembayaran Untuk menerangkan bahwa
angsuran Mobil Toyota Penggugat selalu membayar
Fortuner bulan 30 November angsuran cicilan dengan
2022 menggunakan uang sendiri ke
P-15 ( Copy dari Print out ) Mandiri Finance tanggal 30 bulan
November tahun 2022 sebesar
Rp. 10.516.500.,(sepuluh juta
lima ratus enam belas ribu lima
ratus rupiah)
Print Out bukti pembayaran Untuk menerangkan bahwa
angsuran Mobil Toyota Penggugat selalu membayar
Fortuner bulan Desember 2022 angsuran cicilan dengan
P-16 ( Copy dari Print out ) menggunakan uang sendiri ke
Mandiri Finance bulan desember
tahun 2022 sebesar Rp.
10.512.500.,(sepuluh juta lima

Halaman 14 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


ratus dua belas ribu lima ratus
rupiah)
Print Out bukti pembayaran Untuk menerangkan bahwa
angsuran Mobil Toyota Penggugat selalu membayar
Fortuner bulan 04 Januari 2023 angsuran cicilan dengan
( Copy dari Print out ) menggunakan uang sendiri ke
P-17 Mandiri Finance tanggal 04 bulan
Januari tahun 2023 sebesar Rp.
10.516.500.,(sepuluh juta lima
ratus enam belas ribu lima ratus
rupiah)

Bahwa oleh karena TERGUGAT telah melakukan perbuatan wanprestasi, telah


patut dan adil dihukum kepadanya dibebani untuk menanggung seluruh biaya
yang timbul dalam perkara ini.
Maka berdasarkan segala apa yang terurai di atas, PENGGUGAT mohon
dengan hormat sudilah kiranya Pengadilan Negeri Cibinong berkenan
memutuskan;
PRIMAIR ;
1. Menerima gugatan PENGGUGAT
2. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk keseluruhan.
3. Menyatakan Sah dan mengikat demi hukum Surat Perjanjian
Kerjasama tertanggal 04 Desember 2020
4. Menetapkan bahwa Tergugat melakukan perbuatan cidera
janji/wanprestasi dengan tidak dilaksanakan prestasi atas kewajibanya
sesuai perjanjian;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar hutang pokok secara kontan dan
seketika kepada Penggugat sebesar Rp. 260.000.000.,(dua ratus enam
puluh juta rupiah)
6. Menghukum Tergugat untuk membayar secara kontan dan seketika
kepada Penggugat sebesar angsuran yang sudah dibayarkan Penggugat
dari April 2021 – Januari 2023 ke PT Mandiri Tunas Finance dengan
total sebesar Rp 10.510.000,00 x 22 bulan = Rp 231.220.000,00 ( dua
ratus tiga puluh satu juta dua ratus dua puluh ribu rupiah )
7. Meletakan sah dan berharga Sita Jaminan Atas sebidang tanah berikut
bangunan Rumah diatasnya seluas 342m2 yang terletak di Jl. Kayumanis
RT/RW 02/01 kelurahan Cibinong Kecamatan Cibinong dengan Setifikat
Halaman 15 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
Hak Milik bernomor 4942 atas Nama H NANA SAHRUNA, S.Ag bersurat
ukur 10.10.17.06.1.04942 yang terletak di Jl. Kayumanis RT/RW 02/01
kelurahan Cibinong Kecamatan Cibinong.
8. Menghukum TERGUGAT menurut hukum untuk membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000 (satujuta rupiah) perhari yang harus
dibayar TERGUGATbila lalai dalam melaksanakan putusan ini yang telah
berkekuatan hukum tetap;
9. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara ini
10. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitVoerbaar bij
voerraad) meskipun ada upaya hukum verzet atau banding

SUBSIDAIR
Apabila yang terhormat Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berpendapat
lain, mohon putusan yang seadil-adilnya menurut hukum yang baik dan benar (
ex aequo et bono );

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan,


Penggugat hadir sendiri maupun Kuasanya sedangkan pihak Tergugat datang
menghadap sendiri kepersidangan;
Menimbang, bahwa acara persidangan selanjutnya dilanjutkan dengan
pembacaan gugatan, kemudian Penggugat menyatakan tidak ada perubahan
atas surat gugatan yang telah dibacakan tersebut;
Menimbang, bahwa atas gugatan yang diajukan oleh Penggugat tersebut
pihak Tergugat telah mengajukan jawaban yang pada pokoknya sebagai
berikut:
1. Pada pertengahan bulan oktober (tanggalnya Tergugat lupa),
Tergugatditelepon oleh Sales Mobil yang bernama Sdr. Febri Dymas
Suanto yang memberitahukan akan ada konsumen yang ingin m embeli
mobil dan Tergugat belum pernah mengenal 'clan bertemu dengan ibu
Hj. Ernawati, namun hari itu Tergugat tidak bisa datang karena ada
kegiatan MTQ di Kota Bogor.
2. Dua hari setelah itu (tepatnya sore hari) Tergugat datang ke rumah Ibu
Hj. Ernawati bersama dengan sales mobil dan isterinya. Dan Tergugat
menjelaskan dengan panjang lebar terkait dengan pengelolaan mobil
dengan sistem coin digital yaitu EDCCASH yang saat itu sedang
Tergugatjalanin, yakni dengan sistem pembayaran 50% dari harga cash
mobil. Dan terjadilah obrolan panjang yang sampai akhirnya diputuskan
Halaman 16 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
ibu Hj. Ernawati akan membeli mobil Fortuner tapi dengn terlebih
dahulu menjual 2 unit mobilnya yaitu Mobil Ford dan Avanza. Terkait
pejualan dua unit mobil ibu Hj. Ernawati diurus oleh Sdr. Febri Dymas,
sehingga Tergugat tidak pernah mengetahui berapa nilai dari hasil
penjualan 2 unit mobil yang dimiliki Hj. Ernawati termasuk besaran nilai
DP untuk pembelian mobil, karena dalam hal ini Tergugatsudah
menjelaskan bahwa dalam pengelolaan sisten EDCCASH,
Tergugathanya menerima uang yang akan dikelola dengan sistem
EDCCASH yakni dari hasil mining (penambangan) setiap bulannya
untuk dibaywkan angsurannya.
3. Pada hari ber.ikutnya (masih di Bulan Oktober 2020 dengan tanggal
Tergugat lupa), Tergugat di suruh datang kembai ke rumah ibu Hj.
Ernawati untuk tetap menjelaskan terkait sistem pengelolaan
EDCCASH, dan Tergugat jelaskan kembali bahwa Tergugat hanya
mengelola untuk pembayaran angsurannya, kemudian
Tergugatmenanyakan kepada sdr Febri Dymas dan Annisa, berapa
besaran angsuran perbulan untuk unit mobil Fortuner Type terbaru.
Lalu Sdr. Dimas menyampaikan bahwa angsuran untuk mobil Fortuner
sebesar Rp. 10.510.000. Lalu Tergugat menjelaskan hitungan dari
sistem edccash bahwa untuk pembayaran angsuran senilai demikian
maka uang yang harus dibelanjakan koin EDCCASH sebesar Rp.
130.000.000, dan penjelasan ini dipahami oleh Ibu Hj. Ernawati, lalu ibu
Hj. Ernawati menyampaikan bahwa dia akan membeli mobil Fortuner
jika 2 unit mobilnya laku terjual (Yang kemudian diurus oleh sdr.
Dymas). Karena perhitungan dalam EDCCASH harus ada uang yang
dibelikan koin dengan tujuan agar proses penambangan berjalan, lalu
ibu Hj. Ernawati menyerahkan uang secara cash sebesar Rp.
60.000.000 (Enam puluh Juta rupiah), dan dihitung secara bersama di
rumah ibu Hj Ernawati. Untuk bukti poto kwitansi tertulis di
Tergugattidak ada, karena HPnya sudah rusak, tapi Tergugat punya
saksi mata langsung yakni : Sdr. Febri Dymas, Sdri. Annisa, Sdri Mutia
Dewi dan Suami dari ibu Hj. Ernawati. Dan bukti ini jugs dimiliki oleh ibu Hj.
Ernawati. Sedangkan sisanya untuk pengelolaan koin diserahkan oleh Sdr.
Dymas dari hasil penjualan 2 unit mobilnya. Dan Sdr. Dymas mentransfer
uang antara lain:
1. Tanggal 31 Oktober 2020 Jam 16:52;06 sebesar Rp. 40.000.000
(Hasil pembayaran Ford)
Halaman 17 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
2. Tanggal 02 November 2020 Jam 11:19;12 Transfer ke rekening BRI
001201101296501 sebesar Rp. 25.000.000.
3. Tanggal 02 November 2020 Jam 11:49;00 Transfer ke rekening BRI
001201101296501 sebesar Rp. 10-.000.000.
4. Tanggal 02 November 2020 Jam 15:27;30 Transfer ke rekening BCA
1671285447 Rp. 45.000.000 (dengan bahasa pelunasan mobil Avanza)
Total Keseluruhan yang Tergugat terima adalah Rp. 180.000.000
dengan bukti kwitansi dan transferan
4. Pada tanggal 25 November 2020 Tergugat mentransfer ke rekening ibu
Annisa Tifani Yohana (Karyawan di Toyota Auto 2000 Yasmin) se besar
Rp. 62. 522.000 untuk Pelunasan Mobil Fortuner, sehingga dana bersih
yang Tergugat terima untuk dikelola dengan sistem EDCCASH sebesar
Rp. 117.478.000, sedangkan untuk pembayaran angsuran sebesar Rp.
10.510.000 harus masuk uang yang akan dibelanjakan koin sebesar
Rp. 130.000.000, sehingga dalam hal ini Tergugat mensubsidi sebesar
Rp. 12.522.000 untuk pembelian koin EDCCASH
5. Pada tanggal .02 November 2020 Tergugat diundang untuk makan
malam di rumah ibu Hj. Ernawati bersama dengan sdr. Dymas dan
Sdri. Annisa, karena untuk pembayaran koin sudah cukup maka
dibuatlah kwitansi pembayaran senilai Rp. 170.000.000 yang akan di
kelola melalui -sistem EDCCASH. Sedangkan untuk proses penerimaan
mobil dari Dealer Toyota ke Ibu Hj. Ernawati Tergugattidak pernah
mengetahui kapan waktu tanggal dan jamnya termasuk jenis mobilnya
Tergugattidak pernah melihat sampai saat ini .
6. Pada tanggal 4 Desember 2020, ibu Hj. Ernawati didampingi oleh Sdri.
Annisa datang ke basecamp Komunitas Berkah Bersama (Basecamp
Edccash di wilayah Cibinong yang berfungsi sebagai tempat
komunikasi, edukasi yang berkenaan dengan EDCCASH)
memberitahukan bahwa mobilnya sudah diterimanya. dan ibu Hj.
Ernawati meminta surat Perjanjian Kerjasama dalam pembelian mobil
Fortuner dengan pengelolaan sistem Edc cash, lalu Tergugat
membuatkan Surat perjanjian tersebut.
7. Mengingat dalam surat perjanjian tersebut ada nilai yang harus ditulis
dalam pembelian mobil maka tertulislah angka Rp. 260.000.000
dengan perhitungan sebagaimana yang Tergugatsampaikan di atas
bahwa pengelolaan sistem EDCCASH yakni 50% dari Harga Cash
Mobil yaitu sebesar Rp. 520.000.000
Halaman 18 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
8. Dalam perjalanannya, sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian,
Tergugat membayarkan angsuran setiap bulannya. Namun pada Bulan
.Maret 2021, EDCCASH dilaporkan oleh pihak tertentu ke Bareskrim,
sehingga aplikasi terhenti dan secara otomatis perolehan hasil dari
EDCCASH yang digunakan untuk pembayaran angsuran tidak( bisa
berjalan. Sedangkan seluruh uang dalam pengelolaan pembelian Mobil
ibu Hj. Ernawati sudah dibelikan koin EDCCASH. Kondisi ini pula yang
mengakibatkan terjadi kevakuman dan mengakibatkan pula
perekonomian Tergugat hancur dan benar-benar terpuruk.
9. Hal seperti ini sudah Tergugat sampaikan secara langsung ke ibu Hj.
Ernawati, namun dengan niat menjaga silaturahmi Tergugat berusaha
untuk bisa membayarkan angsuran sesuai dengan kemampuan saya,
dan Tergugat sudah menyerahkan angsuran sebanyak 7 kali ke ibu
Hj.Ernawati, melalui rekening BCA saudaranya dan Rekening BRI a.n
ibu Hj. Ernawati yakni pada bulan Januari - Maret 2021, Mei 2021, Juni
2021, Agustus 2021 dan September 2021, setelah itu Tergugatsudah
tidak bisa lagi membayarkan angsuran ibu Hj. Ernawati.
10. Karena kondisi Tergugat yang sampai saat ini hanya bisa usaha
mencari nafkah untuk kebutuhan makan saja, sedangkan Gaji PNS
sayapun sudah habis yang sejak awal digunakan untuk mengurusi
orangtua yang sakit), sehingga Tergugatsudah tidak bisa lagi
membayarkan angsuran ibu Hj. Ernawati, bahkan bukan cuma
membayarkan angsuran mobil, untuk biaya kuliah anakpun sudah tidak
sanggup lagi. Sedangkan ibu Hj. Ernawati selalu mendesak Tergugat
(sehingga adanya perjanjian secara tertulis) karena Tergugatmasih
terus berikhtiar sem . oga ada jalan keluar atau rizki yang bisa
Tergugatdapatkan.
11. Karena kondisi Covid pada saat itu dan Tergugat juga harus menjadi
saksi dalam proses persidangan terkait EDCCASH, Tergugat hanya
bisa usaha sebatas nafkahin keluarga untuk makan, bahkan
keluargapun sering puasa karena memang Tergugat tidak ada uang
sedangkan ibu Hj. Ernawati selalu menanyakan terkait angsuran,
bahkan sampai menyewa wartawan untuk menginterogasi saya.
12. Pada bulan Maret 2022, ibu Hj. Ernawati datang bersama 2 orang
pengacaranya, menanyakan kembali terkait angsuran mobilnya, dan
sayapun menyampaikan keadaan yang sebenarnya, sehingga beliau
meminta jaminan berupa sertifikat untuk dijadikan pegangan. Dan ibu
Halaman 19 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
Hj. Ernawati mengatakan akan siap membantu mencarikan pinjaman
ke orang lain jika sertifikatnya diserahkan sehingga saya pun
menyerahkan.
13. Namun dalam kenyataannya, setiap Tergugat menanyakan bagaimana
tentang peminjaman dengan agunan, beliau selalu menjawab bahwa
temannya susah dihubungi. Sehingga karena sayapun dibebankan
biaya kuliah anak Tergugat di Fakultas Kedokteran YARSI yang sudah
2 semester belum dibayarkan, sayapun berusaha untuk mencari
peminjaman sendiri, dan karena saat itu harus menggunakan sertifikat,
maka Tergugat mengambil kembali sertifikat yang ada di ibu Hj.
Ernawati dengan penjelasan semoga bisa menghasilkan dan bisa
membayarkan yang menyangkut urusan ke ibu Hj. Ernawati. Namun
hasilnya Tergugat hanya bisa membayarkan kuliah anak Tergugat 2
semester aja (semester 2 dan 3), sedangkan tunggakan yang harus
diselesaikan sampai semester 4, Dan sampai saat inipun
Tergugatbelum bisa membayarkan biaya kuliah anak Tergugat di
semester 5 dan 6. Dan harapan Tergugatsaat itu bergantung pada
usaha yang Tergugatjalani yaitu EDCCASH.
14.Saat ini (Sejak 4 November 2022) aplikasi EDCCASH sudah bisa
dibuka dengan berubah nama baru menjadi New EDCCas, tetap i
dalam masa recovery belum bisa transaksi jual bell koin EDCCASH,
jika koin EDCCASH sudah bisa diperjualbelikan maka permasalahan
yang diajukan penggugat Insya Allah bisa segera diselesaikan.

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya Penggugat


pada persidangan telah mengajukan bukti – bukti surat sebagai berikut :

1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk KTP NIK 3674060609680001 Atas nama


ERNAWATI yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kab Kebumen,tertanggal 18-06-1979 disebut sebagai
bukti dari P-1;
2. Fotocopy Surat Perjanjian kerja sama antara H. Nana Sahruna,S.Ag
antara Hj.Ernawati tertanggal 04 Desember 2020, disebut sebagai bukti
dari P-2;
3. Fotocopy Bukti Transfer Bank BCA (copy dari Print out) sebesar Rp
40,000,000.00,-(empat puluh juta rupiah) disebut sebagai bukti dari P-3;
4. Fotocopy Bukti Transfer Bank BRI (copy dari Print out) Rp25,000,000,-
(dua puluh lima juta rupiah) disebut sebagai bukti dari P-4;
Halaman 20 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
5. Fotocopy Bukti Transfer Bank BRI (copy dari Print out) Rp10,000,000,-
(sepuluh juta rupiah) disebut sebagai bukti dari P-5;
6. Fotocopy Bukti Transfer Bank BCA (copy dari Print out) Rp45,000,000,-
(empat puluh lima juta rupiah) disebut sebagai bukti dari P-6;
7. Fotocopy Bukti Kwitansi Tertanggal 02-11-2020 dari Ibu Hj. Ernawati
untuk DP Unit Fortuner sebesar Rp 170.000.000,- (seratus tujuh puluh juta
rupiah) disebut sebagai bukti dari P-7;
8. Fotocopy Surat Perjanjian Pembayaran Bank Mandiri Nomor 9012001671
tertanggal 03-12-2020, disebut sebagai bukti dari P-8;
9. Fotocopy Surat Pernyataan Tertanggal 19 Oktober 2021 yang ditanda
tangani oleh H. Nana Sahruni dan Hj.Ernawati serta di saksikan oleh Febri
Dimas dan Annisa TYP, disebut sebagai bukti dari P-9;
10. Fotocopy Surat Pernyataan dari saudara H. Nana Sahruna S.Ag
Tertanggal 25 Maret 2022, disebut sebagai bukti dari P-10;
11. Fotocopy Surat Pernyataan Tertanggal 31 Maret 2022, disebut sebagai
bukti dari P-11;
12. Fotocopy Bukti Photo Tergugat (Copy Print out ), disebut sebagai bukti dari
P-12;
13. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk KTP NIK 3201011406740002 Atas nama
H.NANA SAHRUNI S Ag yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab Bogor,tertanggal 07-03-2020
disebut sebagai bukti dari P-13;
14. Fotocopy Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil NIP 197406142009011008
atas nama NANA SAHRUNI S.Ag tertanggal 01-04-2011, disebut sebagai
bukti dari P-14;
15. Fotocopy Print Out bukti pembayaran angsuran Mobil Toyota Fortuner
bulan 27 Oktober 2022 (Copy dari Print Out), disebut sebagai bukti dari P-
15;
16. Fotocopy Print Out bukti pembayaran angsuran Mobil Toyota Fortuner
bulan 30 November 2022 (Copy dari Print Out), disebut sebagai bukti dari
P-16;
17. Fotocopy Print Out bukti pembayaran angsuran Mobil Toyota Fortuner
bulan 3 Oktober 2022 (Copy dari Print Out), disebut sebagai bukti dari P-
17;
18. Fotocopy Print Out bukti pembayaran angsuran Mobil Toyota Fortuner
bulan 04 Januari 2023 (Copy dari Print Out), disebut sebagai bukti dari P-
18;
Halaman 21 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
19. Fotocopy Print Out Percakapan -percakapan Whatsap Saudara dimas
dengan H.Nana (Copy dari Print Out), disebut sebagai bukti dari P-19;
20. Fotocopy Statement of Account PT.Mandiri Tunas Finance Agreement
No.9012001671/Bogor – mobil (copy dari Print out) disebut sebagai bukti
dari P-20;
Menimbang, bahwa Fotokopi bukti surat tersebut bermeterai cukup, dan
telah dicocokan sesuai dengan aslinya, kecuali bukti P-8, P-13 dan P-14
merupakan foto copy dari foto Copy yang tidak dapat diperlihatkan aslinya;
Menimbang, bahwa selain bukti-bukti surat pihak Penggugat juga telah
mengajukan saksi-saksi di persidangan
1. Saksi FEBRI DYIMAS SUSANTO, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi kenal dengan ibu Ernawati dan tidak ada hubungan
keluarga;
- Bahwa saksi mengenal Bapak Nana Sahruna sebelum saksi mengenal
ibu Ernawati;
- Bahwa saksi mengetahui ada permasalahan sengketa angsuran mobil
antara Ibu Ernawati dengan bapak Nana Sharuna?
- Bahwa saksi yang membawa pak Nana ke Ibu Ernawati untuk
memperkenalkan Edinar Coin ( uang digital) dengan tujuan untuk
Investasi proyek EDCCASH;
- Bahwa dalam Projek EDCCASH tersebut hubungan kerja samanya
dibuatkan perjanjian tertulis namun Saksi tidak melihat dan tidak
mengetahui isi dari surat perjanjian tersebut ;
- Bahwa didalam Proyek EDCCASH saksi ada mentransfer ke Bapak
Nana sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah)
yang akan digunakan untuk pembayaran Uang muka (DP) pembelian
mobil baru Toyota Fortuner di Toyota Auto 2000 secara Cash;
- Bahwa Saksi mentransfer uang tersebut dari bank BRI ke bank BCA;
- Bahwa mengenai angsuran tersebut yang saksi ketahui ada akan tetapi
berapanya saya tidak mengetahuinya;
- Bahwa yang mengajukan kredit mobil Toyota Fortuner tersebut adalah
ibu Ernawati, dengan atas nama suaminya ibu Ernawati;
- Bahwa saksi tidak mengetahui mengapa kredit mobil Toyota Fortuner
tersebut atas nama suami ibu Ernawati bukan atas namanya sendiri;
- Bahwa Mobil itu sekarang tidak tahu dimana dan masih kredit;

Halaman 22 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


- Bahwa saksi mengetahui kalau kreditnya macet dan yang membayar
Angsuran perbulannya setelah angsurannya macet dibayarkan oleh ibu
Ernawati;
- Bahwa total keseluruhan modal EDCCASH yang di ajukan ke saudara
Nana Sahruna total keseluruhannya sebesar Rp 260.000.000,-(dua
ratus enam puluh juta rupiah);
- Bahwa saudara Ernawati pernah melapor ke polisi lalu laporannya
dicabut
- Bahwa saksi sebelumnya menyatakan bahwa uang sebesar Rp
125.000.000,- padahal yang benarnya Rp 120.000.000,- (seratus dia
puluh juta rupiah);
- Bahwa Uang Muka (DP) tersebut diserahkan Ibu Ernawati kepada saksi
lalu uang tersebut saksi transfer ke bapak Nana;
- Bahwa saksi di mintai bantu oleh ibu Ernawati namun tidak ada surat
kuasa atau surat perintah hanya memerintahkan saja;
- Bahwa saksi mengetahui cara pengelolaan angsuran mobil dengan
menggunakan EDCCASH;?
- Bahwa mengetahui kalau jumlah yang disetorkan itu sebesar Rp
260.000.000,- (dua ratus enam puluh juta rupiah) dari ceritanya Bapak
Nana Sahruna;
- Bahwa sebenarnya uang DP (uang muka ) tersebut untuk pembayaran
apa pembelian mobil Fortuner yaitu dari ibu Ernawati diberikan kepada
bapak Nana Sahruna kemudian oleh Bapak Nana Sahruna di bayarkan
ke Toyota Auto 2000;

2. Saksi ANNISA TIFANI YOHANA PUTRI, dibawah sumpah pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa ada permasalahan sengketa antara penggugat dan tergugat
mengenai masalah angsuran kredit mobil yang tidak dibayarkan ;
- Bahwa mobil yang di beli oleh Penggugat adalah Mobil Toyota Fortuner
tahun 2019 secara kredit;
- Bahwa atas nama siapa kredit mobil tersebut saksi lupa proses
pengajuannya, tapi STNK yang saya ketahui atas nama suami dari ibu
Ernawati;
- Bahwa nilai Kredit yang saksi ingat yaitu uang masuknya sebesar Rp
135.000.000,-(seratus tiga puluh juta rupiah);

Halaman 23 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


- Bahwa pembayaran uang muka dilakukan oleh dua orang yaitu ibu
Ernawari dan bapak Nana Sahruna (paruhan) pak Nana melalui transfer
dan ibu Ernawati membayar langsung;
- Bahwa lama waktu angsuran dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dari
tahun 2019 sampai bulan Desember tahun 2025;
- Bahwa angsuran kredit mobil tersebut masih tahap Angsuran dan yang
membayar angsurannya pertama yang mengangsur adalah bapak Nana
Sharuna dan pembayarannya melalui transfer
- Bahwa jumlah sisa angsuran yang harus dibayarkan saksi tidak
mengetahuinya dan tempo angsuran masih 3 (tiga) tahun lagi;
- Bahwa saksi mengetahui adanya kemacetan yang disebabkan oleh
karena tidak adanya pembayaran;
- Bahwa mobilnya tidak disita karena Bu Ernawati melanjutkan
pembayaran angsurannya;
- Bahwa setelah ada kemacetan pembayaran angsuran Pak Nana atau
pihak ketiga memang tidak di ikut sertakan karena tidak ada dalam
pengajuannya;
- Bahwa pada tanggal 02 Nopember saksi ada makan malam bersama pak
Febri, ibu Ernawati dan saudara untuk pembayaran poin yang di buatkan
kwitansi Rp 170.000.000,- yang adalah total penjualan mobil itu dan ada
juga pembayaran dari ibu Ernawati ;
- Bahwa harga mobil Fortuner yang beli oleh ibu Ernawati seharga Rp
600.000.000,-(enam ratus juta rupiah);
- Dengan DP (Uang muka ) sebesar Rp 135.000.000,- diketahui oleh
bapak Nana mengetahuinya;
- Bahwa besar Angsuran perbulannya yaitu Rp 10.500.000,-(sepuluh juta
lima ratus ribu rupiah);
- Bahwa terkait dengan program EDCCASH yang saksi ketahui dalam
program ini pembayaran /uang yang dibayarkan Rp. 620,000,000 juta
dibagi 2 (dua) untuk pembayaran mobil ke Astra sendiri dan pembayaran
yang untuk masuk ke program yang nantinya untuk dipakai pembayaran
angsuran;
- Bahwa Angsurannya perbulan sebesar Rp.10.500.000,- (sepuluh juta
lima ratus ribu rupiah);
- Bahwa uang yang sebesar Rp 170.000.000 itu semuanya total dari uang
yang diterima secara Cash dan transferan;

Halaman 24 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


- Bahwa Pak Febri mentransfer ke pak Nana yang uangnya dari ibu
Ernawati;
Menimbang, bahwa dengan bukti surat tesebut Penggugat menerangkan
telah cukup dan tidak akan mengajukan bukti lain lagi;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil bantahannya Tergugat pada
persidangan telah mengajukan bukti – bukti surat sebagai berikut :
1. Fotocopy contoh akun aplikasi edccash dari Sceenshot disebut sebagai bukti
dari T-1;
2. Fotocopy hasil Screenshoot whatsapp yang dikirim dari saudara Dimas
(selaku sales mobil) melalui percakapan whatsapp tentang perhitungan
pembelian mobil Fortuner berupa DP, uang pengelolahan dan angsuran
pertama, disebut sebagai bukti dari T-2;
3. Fotocopy Cetak rekening koran disebut sebagai bukti dari T-3;
4. Fotocopy Cetak rekening koran disebut sebagai bukti dari T-4;
5. Fotocopy Cetak rekening koran disebut sebagai bukti dari T-5;
6. Fotocopy Cetak rekening koran disebut sebagai bukti dari T-6;
7. Fotocopy Cetak rekening koran disebut sebagai bukti dari T-7;
8. Fotocopy Cetak rekening koran disebut sebagai bukti dari T-8;
9. Fotocopy Cetak rekening koran disebut sebagai bukti dari T-9;
Menimbang, bahwa Fotokopi bukti surat tersebut bermeterai cukup, dan
telah dicocokan sesuai dengan aslinya,
Menimbang, bahwa dengan bukti surat tesebut Tergugat menerangkan
telah cukup dan tidak akan mengajukan bukti lain lagi;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi dipersidangan yang


termuat secara lengkap dalam Berita Acara Persidangan dianggap termuat
selengkapnya dan menjadi satu kesatuan dalam putusan ini;
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat selanjutnya mohon
putusan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa tujuan dan maksud gugatan Penggugat
sebagaimana yang diuraikan diatas, yang pada pokoknya adalah :
− Bahwa pada tanggal 04 Desember 2020, PENGGUGAT dan TERGUGAT
telah mengadakan kerja sama berupa investasi atas Pemberian Modal Aset
Digital berupa EDINAR COIN dalam Projecy EDCCASH, Sebesar Rp,
260.000.000,- ( dua ratus enam puluh juta rupiah ) oleh PENGGUGAT
kepada TERGUGAT, berdasarkan Perjanjian Kerja sama yang dibuat dan
Halaman 25 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
ditandatangani bermaterai cukup oleh dan diantara keduanya di Bogor pada
tanggal 04 desember 2020 ( selanjutnya disebut “ Perjanjian Kerja Sama “ )
− Bahwa terkait Projecy EDCCASH tersebut Penggugat sampai menjual 2
unit kendaraan roda empat bermerek Ford Tahun 2011 Tipe S AT dan
kendaraan roda empat bermerek Avanza Tahun 2011 Tipe G MT, dengan
hasil penjualan tersebut langsung di berikan dan di transfer secara berkala
ke Rekening BRI Nomor 001201101296501 juga Rekening BCA
1671285447 yang mana masing – masing semua atas nama Tergugat
dengan total Rp 120.000.000,00 ( seratus dua puluh juta rupiah )
− Bahwa selain itu pun Penggugat pada tanggal dua bulan November tahun
dua ribu dua puluh ( 02-11-2020 ) telah memberikan uang secara cash
sebesar Rp 170.000.000,- ( seratus tujuh puluh juta rupiah ) untuk DP 1
unit Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 lewat eddcash
yang diterima oleh Tergugat sebagai Leader EDDCASH BERKAH
BERSAMA.
− Bahwa selanjutnya Tergugat dengan Penggugat sepakat membeli 1 unit
kendaraan roda empat bermerek Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX
2020 di Dealer TOYOTA AUTO 2000 YASMIN yang terletak di kota bogor
dan dengan di fasilitasi Kredit pada bank dengan menggunakan nama
Suami Penggugat sebagai Kreditur , tetapi untuk pertanggung jawaban
selama berlangsungnya angsuran kredit dengan ketentuan waktu Kredit
adalah menjadi tanggung jawab Tergugat untuk membayar angsuran
tersebut sampai lunas, sebagaimana tertuang dalam Surat Perjanjian
Kerjasama tertanggal 04 Desember 2020 pada Point 4 huruf c.
− Bahwa, TERGUGAT sebagai Pengelola Aset Digital berupa EDINAR COIN
dalam Project EDCCASH yang menerima Modal, telah melakukan untuk
Pembelian 1 unit kendaraan roda empat Mobil Toyota Fortuner ALL New
2,4 TRD LUX 2020, dengan cara KREDIT pada bulan Desember Tahun
2020, yang mana untuk setiap pembayaran angsuran unit Mobil Toyota
Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 dibayarkan oleh TERGUGAT dengan
cara mengirimkan uang sebesar Rp 10.510.000,00 ( sepuluh juta lima ratus
sepuluh ribu rupiah ) kerekening PENGGUGAT setiap tertanggal 02 setiap
bulannya, berdasarkan kesepakatan dalam Perjanjian Kerja Sama.
− Bahwa berdasarkan Butir 6 (enam) diatas Tergugat ternyata telah sengaja
lalai melakukan wanprestasi dengan tidak membayar angsuran unit Mobil
Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 secara terus menerus Setiap
bulan nya ke pada Penggugat, Penggugat hanya menerima Uang untuk
Halaman 26 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
angsuran mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 dari Tergugat
tersebut hanya sebanyak 3 kali yaitu bulan Januari 2021,Febuari 2021 dan
Bulan Maret 2021, sehingga setelah itu Penggugat sendiri yang melakukan
pembayaran angsuran mobil tersebut secara terpaksa.
− Bahwa dengan adanya kelalaian Tergugat dengan tidak membayar
angsuran setiap bulannya maka menurut Penggugat pihak Tergugat telah
melakukan Wanprestasi, maka Penggugat dengan segala usaha dilakukan
untuk menutupi biaya angsuran Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD
LUX 2020 setiap bulan nya tersebut dari April 2021 – Januari 2023 ke PT
Mandiri Tunas Finance dengan total sebesar Rp 10.510.000,00 x 22
bulan = Rp 231.220.000,00 ( dua ratus tiga puluh satu juta dua ratus
dua puluh ribu rupiah )
Menimbang, bahwa dalam dalil bantahannya, pihak Tergugat juga pada
pokoknya mendalilkan :
− Bahwa Tergugat hanya mengelola untuk pembayaran angsurannya,
kemudian Tergugat menanyakan kepada sdr Febri Dymas dan Annisa,
berapa besaran angsuran perbulan untuk unit mobil Fortuner Type
terbaru. Lalu Sdr. Dimas menyampaikan bahwa angsuran untuk mobil
Fortuner sebesar Rp. 10.510.000. Lalu Tergugat menjelaskan hitungan
dari sistem edccash bahwa untuk pembayaran angsuran senilai
demikian maka uang yang harus dibelanjakan koin EDCCASH sebesar
Rp. 130.000.000, dan penjelasan ini dipahami oleh Ibu Hj. Ernawati,
lalu ibu Hj. Ernawati menyampaikan bahwa dia akan membeli mobil
Fortuner jika 2 unit mobilnya laku terjual (Yang kemudian diurus oleh
sdr. Dymas). Karena perhitungan dalam EDCCASH harus ada uang
yang dibelikan koin dengan tujuan agar proses penambangan berjalan,
lalu ibu Hj. Ernawati menyerahkan uang secara cash sebesar Rp.
60.000.000 (Enam puluh Juta rupiah), dan dihitung secara bersama di
rumah ibu Hj. Ernawati. Untuk bukti poto kwitansi tertulis di
Tergugattidak ada, karena HPnya sudah rusak, tapi Tergugat punya
saksi mata langsung yakni : Sdr. Febri Dymas, Sdri. Annisa, Sdri Mutia
Dewi dan Suami dari ibu Hj. Ernawati. Dan bukti ini juga dimiliki oleh ibu
Hj. Ernawati. Sedangkan sisanya untuk pengelolaan koin diserahkan oleh
Sdr. Dymas dari hasil penjualan 2 unit mobilnya. Dan Sdr. Dyrrias
mentransfer uang antara lain:
• Tanggal 31 Oktober 2020 Jam 16:52;06 sebesar Rp. 40.000.000
(Hasil pembayaran Ford)
Halaman 27 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
• Tanggal 02 November 2020 Jam 11:19;12 Transfer ke rekening BRI
001201101296501 sebesar Rp. 25.000.000
• Tanggal 02 November 2020 Jam 11:49;00 Transfer ke rekening BRI
001201101296501 sebesar Rp. 10-.000.000
• Tanggal 02 November 2020 Jam 15:27;30 Transfer ke rekening BCA
1671285447 Rp. 45.000.000 (dengan bahasa pelunasan mobil Avanza)
Total Keseluruhan yang Tergugatterima adalah Rp. 180.000.000
dengan bukti kwitansi dan transferan
− Bahwa Pada tanggal 25 November 2020 Tergugat mentransfer ke
rekening ibu Annisa Tifani Yohana (Karyawan di Toyota Auto 2000
Yasmin) sebesar Rp. 62. 522.000 untuk Pelunasan Mobil Fortuner,
sehingga dana bersih yang Tergugat terima untuk dikelola dengan
sistem EDCCASH sebesar Rp. 117.478.000, sedangkan untuk
pembayaran angsuran sebesar Rp. 10.510.000 harus masuk uang
yang akan dibelanjakan koin sebesar Rp. 130.000.000, sehingga
dalam hal ini Tergugat mensubsidi sebesar Rp. 12.522.000 untuk
pembelian koin EDCCASH
− Pada tanggal .02 November 2020 Tergugat diundang untuk makan
malam di rumah ibu Hj. Ernawati bersama dengan sdr. Dymas dan
Sdri. Annisa, karena untuk pembayaran koin sudah cukup maka
dibuatlah kwitansi pembayaran senilai Rp. 170.000.000 y ang akan di
kelola melalui -sistem EDCCASH. Sedangkan untuk proses
penerimaan mobil dari Dealer Toyota ke Ibu Hj. Ernawati Tergugat
tidak pernah mengetahui kapan waktu tanggal dan jamnya termasuk
jenis mobilnya Tergugat tidak pernah melihat sampai saat ini;
− Mengingat dalam surat perjanjian tersebut ada nilai yang harus ditulis
dalam pembelian mobil maka tertulislah angka Rp. 260.000.000
dengan perhitungan sebagaimana yang Tergugat sampaikan di atas
bahwa pengelolaan sistem EDCCASH yakni 50% dari Harga Cash
Mobil yaitu sebesar Rp. 520.000.000
− Dalam perjalanannya, sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian,
Tergugat membayarkan angsuran setiap bulannya. Namun pada Bulan
.Maret 2021, EDCCASH dilaporkan oleh pihak tertentu ke Bareskrim,
sehingga aplikasi terhenti dan secara otomatis perolehan hasil dari
EDCCASH yang digunakan untuk pembayaran angsuran tidal( bisa
berjalan. Sedangkan seluruh uang dalam pengelolaan pembelian
Mobil ibu Hj. Ernawati sudah dibelikan koin EDCCASH. Kondisi ini
Halaman 28 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
pula yang mengakibatkan terjadi kevakuman dan mengakibatkan pula
perekonomian Tergugathancur dan benar-benar terpuruk.
− Hal seperti ini sudah Tergugat sampaikan secara langsung ke ibu Hj.
Ernawati, namun dengan niat menjaga silaturahmi Tergugatberusaha
untuk bisa membayarkan angsuran sesuai dengan kemampuan saya,
dan Tergugat sudah menyerahkan angsuran sebanyak 7 kali ke ibu
Hj.Ernawati, melalui rekening BCA saudaranya dan Rekening BRI a.n
ibu Hj. Ernawati yakni pada bulan Januari — Maret 2021, Mei 2021,
Juni 2021, Agustus 2021 dan September 2021, setelah itu Tergugat
sudah tidak bisa lagi membayarkan angsuran ibu Hj. Ernawati.
Menimbang, bahwa karena masing-masing pihak bertahan pada
pendiriannya maka menurut Majelis Hakim masing-masing pihak harus
membuktikan dalil-dalilnya yang mana dalam dipersidangan masing-masing
pihak telah mengajukan bukti surat ataupun saksi-saksi untuk membuktikan
dalil-dalilnya tersebut;
Menimbang, bahwa selanjutnya apakah dalil dalil gugatan Penggugat
maupun dalil dalil bantahan jawaban Tergugat tersebut didasarkan pada alasan
yang kuat, maka Hakim akan memepertimbangkan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil dalil gugatannya, Penggugat
telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-21 serta 2
(dua) orang saksi:
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil dalil bantahannya, Tergugat
telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda T-1 sampai dengan T-9:
Menimbang, bahwa prestasi adalah kewajiban yang lahir dari sebuah
perikatan baik karena undang-undang maupun karena perjanjian. Dasar
hukumnya yaitu Pasal 1234 KUHPerdata “Perikatan ditujukan untuk
memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu”
Artinya, suatu perikatan atau perjanjian isinya bisa berupa :
(1) kewajiban untuk memberikan sesuatu,
(2) untuk melakukan sesuatu dan
(3) untuk tidak melakukan sesuatu
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan wanprestasi (kelalaian atau
kealpaan) adalah : “Apabila si berutang (debitur) tidak melakukan apa yang
dijanjikannya, atau juga ia melanggar perjanjian, bila ia melakukan atau berbuat
sesuatu yang tidak boleh dilakukannya” (Vide Hukum Perjanjian oleh Prof. R.
Subekti, SH., Penerbit PT Intermasa, hal. 45), sehingga wanprestasi (kelalaian
atau kealpaan) seorang debitur dapat berupa 4 (empat) macam, yaitu:
Halaman 29 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya;
2. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan;
3. Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat;
4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya;
Menimbang, bahwa mengenai petitum Nomor 1 (satu) dan 2 (dua),
Majelis Hakim akan menentukan setelah mempertimbangkan petitum yang lain;
Menimbang, bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan
hubungan hukum berupa Perjanjian kerja sama antara H. Nana Sahruna,S.Ag
antara Hj.Ernawati tertanggal 04 Desember 2020 (vide bukti P-2);
Menimbang, bahwa dalam Perjanjian dalam perjanjian kerjasama
sebagaina dimaksud dalam bukti P-2 tersebut terdapat kesepakatan yang pada
pokoknya sebagai berikut :
− Bahwa pihak Pertama adalah pengelola Dana di Bidang Coin Digital yang
menerima modal dari pihak Kedua untuk project EDDCASH pembelian
Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020
− Bahwa pihak Kedua adalah selaku pemberi modal aset Coin sebesar Rp
260.000.000,00 ( dua ratus enam puluh juta rupiah )
− Bahwa pihak Pertama dan Pihak Kedua setuju untuk mengikatkan diri
dalam suatu Perjajian Kerja sama dalam hal pembelian Mobil Toyota
Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 sesua ketentuan hukum yang
berlaku.
− Bahwa pihak kedua dalam perjanjian ini memberi modal Aset Coin kepada
Pihak Pertama sebesar Rp 260.000.000,00 ( dua ratus enam puluh juta
rupiah ) dan pihak pertama dengan ini telah menerima penyerahan dana
modal tersebut dari pihak ke dua serta menyanggupi untuk melaksanakan
pengelolaan modal aset Coin tersebut untuk pembelian Mobil Toyota
Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020
− Bahwa pihak Pertama dengan ini berjanji untuk membayar angsuran Mobil
Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 selama 35 bulan sejak
tanggal 02 Januari 2021 sampai dengan 02 Februari 2024 setelah
ditandatanganinya perjanjian ini.
− Pihak Pertama mengirimkan uang sebesar Rp. 10.510.000.,(sepuluh juta
lima ratus sepuluh ribu rupiah), kerekening Pihak ke Dua sebagai
pembayaran angsuran secara Autodebit sebelum jatuh tempo yaitu setiap
tanggal 02 Januari 2021 sampai dengan dengan 02 Februari 2024.
− Jika dalam pelaksanaan Perjanjian ini terhambat ataupun tertunda baik
secara keseluruhan ataupun sebagian yang dikarenakan sesuatu hal maka
Halaman 30 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
pihak Pertama bersedia mengembalikan sejumlah dana yang diberikan
dari pihak Kedua secara penuh tanpa ada potongan sedikitpun;
Menimbang, bahwa berdasarkan jawaban Tergugat pada pokoknya
memang mengakui / tidak membantah adanya perjanjian kerjasama
sebagaimana dimaksud dalam bukti P-2 (Perjanjian kerja sama antara H. Nana
Sahruna,S.Ag antara Hj.Ernawati tertanggal 04 Desember 2020);
Menimbang, bahwa berdasarkan surat Gugatannya menurut Penggugat
kalau Tergugat ternyata telah sengaja lalai melakukan wanprestasi dengan tidak
membayar angsuran unit Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020
secara terus menerus Setiap bulan nya ke pada Penggugat, Penggugat hanya
menerima Uang untuk angsuran mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX
2020 dari Tergugat tersebut hanya sebanyak 3 kali yaitu bulan Januari
2021,Febuari 2021 dan Bulan Maret 2021, sehingga setelah itu Penggugat
sendiri yang melakukan pembayaran angsuran mobil tersebut secara terpaksa,
yang mana dalam pembuktian di persidangan berdasarkan bukti

− Fotocopy Surat Pernyataan Tertanggal 19 Oktober 2021 yang ditanda


tangani oleh H. Nana Sahruni dan Hj.Ernawati serta di saksikan oleh Febri
Dimas dan Annisa TYP (vide bukti P-9)
− Fotocopy Surat Pernyataan dari saudara H. Nana Sahruna S.Ag Tertanggal
25 Maret 2022, (vide bukti P-10);
− Fotocopy Surat Pernyataan Tertanggal 31 Maret 2022 (vide bukti P-11).
yang adalah merupakan penyataan penggugat mengenai ketidaksanggupannya
untuk melanjutkan pembayaran angsuran kredit maupun dari keterangan saksi
FEBRI DYIMAS SUSANTO dan saksi ANNISA TIFANI YOHANA PUTRI yang
pada pokoknya menerangkan adanya pembayaran angsuran kredit Mobil
Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 yang macet yang merupakan
kewajiban Tergugat maka menurut Hakim Penggugat telah dapat membuktikan
Perbuatan Wanprestasi Tergugat yaitu Tergugat memang tidak dapat
melaksanakan kewajibannya untuk melakukan pembayaran angsuran kredit unit
Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 secara terus menerus
Setiap bulan nya ke pada Penggugat;
Menimbang, bahwa dalam jawabannya Tergugat menyatakan mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan Wanprestasi yang dilakukan oleh
Tergugat yang pada pokoknya sebagai berikut :
− Bahwa dalam perjalanannya, sesuai dengan kesepak atan dalam
perjanjian, Tergugat membayarkan angsuran setiap bulannya. Namun

Halaman 31 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


pada Bulan .Maret 2021, EDCCASH dilaporkan oleh pihak ter tentu ke
Bareskrim, sehingga aplikasi terhenti dan secara otomatis perolehan
hasil dari EDCCASH yang digunakan untuk pembayaran angsuran
tidal( bisa berjalan. Sedangkan seluruh uang dalam pengelolaan
pembelian Mobil ibu Hj. Ernawati sudah dibelikan koin ED CCASH.
Kondisi ini pula yang mengakibatkan terjadi kevakuman dan
mengakibatkan pula perekonomian Tergugathancur dan benar-benar
terpuruk.
− Hal seperti ini sudah Tergugat sampaikan secara langsung ke ibu Hj.
Ernawati, namun dengan niat menjaga silaturahmi Tergugat berusaha
untuk bisa membayarkan angsuran sesuai dengan kemampuan saya,
dan Tergugatsudah menyerahkan angsuran sebanyak 7 kali ke ibu
Hj.Ernawati, melalui rekening BCA saudaranya dan Rekening BRI a.n
ibu Hj. Ernawati yakni pada bulan Januari — Maret 2021, Mei 2021,
Juni 2021, Agustus 2021 dan September 2021, setelah itu
Tergugatsudah tidak bisa lagi membayarkan angsuran ibu Hj. Ernawati
Menimbang, bahwa dari Jawaban Tergugat tersebut majelis Hakim
berpendapat bila hal tersebut merupakan bukti pengakuan yang berkaitan
dengan perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh Tergugat;
Menimbang, bahwa Pengakuan dalam HIR diatur dalam Pasal 174,175
dan Pasal 176. Apabila melihat ketentuan Pasal 164 HIR, maka jelas
pengakuan menurut undang-undang merupakan salah satu alat bukti dalam
proses penyelesaian perkara perdata. Berdasarkan Pasal 1926 KUHPerdata,
pengakuan dapat dilakukan baik langsung oleh orang yang bersagkutan
maupun oleh orang lain yang diberi kuasa khusus untuk itu, baik secara lisan
maupun tulisan. Dalam mengakui sesuatu hal di depan hakim haruslah berhati-
hati karena pengakuan yang dilakukan di depan sidang tidak dapat ditarik
kembali kecuali apabila ia dapat membuktikan bahwa pengakuannya adalah
akibat dari kekhilafan tentang fakta-fakta;
Menimbang, bahwa menurut Pasal 174 HIR, pengakuan yang dilakukan
di depan sidang mempunyai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat.
Sedangkan pengakuan di luar sidang, menurut Pasal 175 HIR, kekuatan
pembuktiannya diserahkan kepada kebijaksanaan hakim atau dengan kata lain
pengakuan di luar sidang berarti bahwa hakim leluasa untuk memberi kekuatan
pembuktian atau hanya menganggapnya sebagai bukti permulaan;
Menimbang, bahwa oleh karena Pengakuan Tergugat dipersidangan
sebagaimana dalam Jawabannya maupun dari surat pernyataan sebagaimana
Halaman 32 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
dimaksud dalam bukti surat P-9, P-10 dan P-11 saling berkaitan maka
mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna sehingga terdapat fakta
hukum yang pada pokoknya memang Tergugat telah melakukan perbuatan
Wanprestasi kepada Tergugat dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama antara
H. Nana Sahruna,S.Ag antara Hj.Ernawati tertanggal 04 Desember 2020 (vide
bukti P-2) berupa wanprestasi dalam bentuk “Tidak melakukan apa yang
disanggupi akan dilakukannya” sehingga petitum nomor 3 (tiga) dan petitum
nomor 4 (empat) dapat dikabulkan seluruhnya ;
Menimbang, bahwa terhadap petitum Penggugat nomor 5 (lima) yaitu
Menghukum Tergugat untuk membayar hutang pokok secara kontan dan
seketika kepada Penggugat sebesar Rp. 260.000.000.,(dua ratus enam puluh
juta rupiah), selanjutnya Hakim akan menetukan jumlah hutang Tergugat yang
telah dinyatakan wanprestasi terhadap isi perjanjian kerja sama antara H. Nana
Sahruna,S.Ag antara Hj.Ernawati tertanggal 04 Desember 2020 (vide bukti P-2)
tersebut;
Menimbang, bahwa dalam perjanjian kerja sama antara H. Nana
Sahruna,S.Ag antara Hj.Ernawati tertanggal 04 Desember 2020 (vide bukti P-2)
ditentukan bahwa :
− Bahwa pihak Pertama adalah pengelola Dana di Bidang Coin Digital yang
menerima modal dari pihak Kedua untuk project EDDCASH pembelian
Mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020
− Bahwa pihak Kedua adalah selaku pemberi modal aset Coin sebesar Rp
260.000.000,00 ( dua ratus enam puluh juta rupiah )
− Bahwa pihak Pertama dan Pihak Kedua setuju untuk mengikatkan diri
dalam suatu Perjajian Kerja sama dalam hal pembelian Mobil Toyota
Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 sesua ketentuan hukum yang
berlaku.
− Bahwa pihak kedua dalam perjanjian ini memberi modal Aset Coin kepada
Pihak Pertama sebesar Rp 260.000.000,00 ( dua ratus enam puluh juta
rupiah ) dan pihak pertama dengan ini telah menerima penyerahan dana
modal tersebut dari pihak ke dua serta menyanggupi untuk melaksanakan
pengelolaan modal aset Coin tersebut untuk pembelian Mobil Toyota
Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020
− Bahwa pihak Pertama dengan ini berjanji untuk membayar angsuran Mobil
Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 selama 35 bulan sejak
tanggal 02 Januari 2021 sampai dengan 02 Februari 2024 setelah
ditandatanganinya perjanjian ini.
Halaman 33 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
− Pihak Pertama mengirimkan uang sebesar Rp. 10.510.000.,(sepuluh juta
lima ratus sepuluh ribu rupiah), kerekening Pihak ke Dua sebagai
pembayaran angsuran secara Autodebit sebelum jatuh tempo yaitu setiap
tanggal 02 Januari 2021 sampai dengan dengan 02 Februari 2024.
Menimbang, bahwa oleh karena sebelumnya Tergugat telah dinyatakan
wanprestasi maka selanjutnya Hakim akan menilai jumlah kewajiban hutang
yang harus dibayar oleh Tergugat kepada Penggugat;
Menimbang, bahwa untuk menentukan jumlah kewajiban hutang yang
harus dibayar oleh Tergugat kepada Penggugat maka Hakim akan
mempertimbangkan mengenai jumlah uang yang telah disetorkan oleh
Penggugat kepada Tergugat maupun jumlah uang yang telah dikeluarkan
Tergugat dari uang yang telah disetorkan Penggugat sebagai pelaksanaan
perjanjian kerja sama antara H. Nana Sahruna,S.Ag antara Hj.Ernawati
tertanggal 04 Desember 2020 (vide bukti P-2) tersebut;
Menimbang, bahwa dalam surat Gugatannya Penggugat mendalilkan
telah menyetorkan sejumlah uang sebesar Rp. 120.000.000,- (seratus dua
puluh juta rupiah) yang di berikan dan di transfer secara berkala ke Rekening
BRI Nomor 001201101296501 juga Rekening BCA 1671285447 dan Rp.
170.000.000,- (seratus tujuh puluh juta rupiah) yang diberikan pada tanggal 2
November 2020, hal ini juga bersesuaian dengan bukti surat Penggugat yaitu :
- Bukti Transfer Bank BCA (copy dari Print out) sebesar Rp 40,000,000.00,-
(empat puluh juta rupiah) vide bukti P-3;
- Bukti Transfer Bank BRI (copy dari Print out) Rp25,000,000,-(dua puluh lima
juta rupiah) vide bukti P-4;
- Bukti Transfer Bank BRI (copy dari Print out) Rp10,000,000,-(sepuluh juta
rupiah) vide bukti P-5;
- Bukti Transfer Bank BCA (copy dari Print out) Rp45,000,000,-(empat puluh
lima juta rupiah) vide bukti P-6;
- Bukti Kwitansi Tertanggal 02-11-2020 dari Ibu Hj. Ernawati untuk DP Unit
Fortuner sebesar Rp 170.000.000,- (seratus tujuh puluh juta rupiah) vide
bukti P-7;
Sehingga menurut Penggugat total uang yang telah diterima Penggugat adalah
sebesar Rp. 290.000.000,- (dua ratus Sembilan puluh juta rupiah);
Menimbang, bahwa berdasarkan jawaban Tergugat telah mendalilkan
jumlah uang yang telah diterima dari Penggugat yang pada pokoknya :
− Bahwa perhitungan dalam EDCCASH harus ada uang yang dibelikan koin
dengan tujuan agar proses penambangan berjalan, lalu ibu Hj. Ernawati
Halaman 34 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
menyerahkan uang secara cash sebesar Rp. 60.000.000 (Enam puluh Juta
rupiah);
− Pada Tanggal 31 Oktober 2020 Jam 16:52;06 sebesar Rp. 40.000.000,-
(Hasil pembayaran Ford)
− Pada Tanggal 02 November 2020 Jam 11:19;12 Transfer ke rekening BRI
001201101296501 sebesar Rp. 25.000.000,-;
− Pada Tanggal 02 November 2020 Jam 11:49;00 Transfer ke rekening BRI
001201101296501 sebesar Rp. 10.000.000.
− Pada Tanggal 02 November 2020 Jam 15:27;30 Transfer ke rekening BCA
1671285447 Rp. 45.000.000 (dengan bahasa pelunasan mobil Avanza)
− Pada tanggal 02 November 2020 Tergugat diundang untuk makan
malam di rumah ibu Hj. Ernawati bersama dengan sdr. Dymas dan
Sdri. Annisa, karena untuk pembayaran koin sudah cukup maka
dibuatlah kwitansi pembayaran senilai Rp. 170.000.000,- yang akan di
kelola melalui -sistem EDCCASH;
hal ini juga bersesuaian dengan bukti surat Tergugat yaitu :
− Fotocopy hasil Screenshoot whatsapp yang dikirim dari saudara Dimas
(selaku sales mobil) melalui percakapan whatsapp tentang perhitungan
pembelian mobil Fortuner berupa DP, uang pengelolahan dan angsuran
pertama, disebut sebagai bukti dari T-2;
− Fotocopy Cetak rekening koran disebut sebagai bukti dari T-3;
− Fotocopy Cetak rekening koran disebut sebagai bukti dari T-4;
Sehingga Total Keseluruhan uang yang Tergugat terima dari Penggugat
adalah sebesar Rp. 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah);
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan hal-hal yang
berkaitan dengan jumlah uang yang telah dikeluarkan Tergugat dari uang yang
telah disetorkan Penggugat sebagai pelaksanaan perjanjian kerja sama antara
H. Nana Sahruna,S.Ag antara Hj.Ernawati tertanggal 04 Desember 2020 (vide
bukti P-2) tersebut yang pada pokoknya :
- Bahwa Penggugat dalam surat Gugatannya menerangkan hanya menerima
Uang untuk angsuran mobil Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020
dari Tergugat tersebut hanya sebanyak 3 kali yaitu bulan Januari
2021,Febuari 2021 dan Bulan Maret 2021, sehingga setelah itu Penggugat
sendiri yang melakukan pembayaran angsuran mobil tersebut secara
terpaksa.
- Bahwa Tergugat dalam surat Jawabannya menerangkan hanya
mengeluarkan sejumlah uang dari setoran Penggugat sebesar :
Halaman 35 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
• Pada tanggal 25 November 2020 Tergugat mentransfer ke rekening ibu
Annisa Tifani Yohana (Karyawan di Toyota Auto 2000 Yasmin) sebesar
Rp. 62. 522.000 untuk Pelunasan Mobil Fortuner (vide bukti T-5).
• Tergugat sudah menyerahkan angsuran ke ibu Hj.Ernawati, melalui
rekening BCA saudaranya dan Rekening BRI a.n ibu Hj. Ernawati yakni
pada bulan Januari - Maret 2021, Mei 2021, Juni 2021, Agustus 2021 dan
September 2021 (vide Bukti T-6, T-7, T-8 dan T-9).
Sehingga total keseluruhan jumlah uang yang telah dikeluarkan Tergugat dari
uang yang telah disetorkan Penggugat adalah sebesar Rp. 109.542.000,- ;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka hakim
tidak sependapat mengenai jumlah kewajiban hutang yang harus dibayarkan
oleh Tergugat sebagaimana tersebut dalam petitum nomor 5 (lima) yang mana
sebenarnya menurut Hakim jumlah Hutang yang harus dibayarkan oleh
Tergugat adalah sebesar jumlah uang yang diterima oleh Tergugat dari
Penggugat kemudian dikurangi dengan jumlah uang yang telah dikeluarkan oleh
Tergugat yaitu Rp.350.000.000,- - Rp. 109.542.000,- = Rp. 240.458.000,- (dua
ratus empat puluh juta empat ratus lima puluh delapan ribu rupiah);
Menimbang, bahwa dengan demikian terhadap jumlah kewajiban hutang
yang harus dibayarkan Tergugat kepada Penggugat sebagaimana dimaksud
dalan petitum nomor 5 (lima) adalah sejumlah Rp. 240.458.000,- (dua ratus
empat puluh juta empat ratus lima puluh delapan ribu rupiah), sehingga
terhadap petitum nomor 5 (lima) ini hanya dapat dikabulkan sebagian;
Menimbang, bahwa terhadap petitum nomor 6 (enam) mengenai
menghukum Tergugat untuk membayar secara kontan dan seketika kepada
Penggugat sebesar angsuran yang sudah dibayarkan Penggugat dari April
2021 – Januari 2023 ke PT Mandiri Tunas Finance dengan total sebesar Rp
10.510.000,00 x 22 bulan = Rp 231.220.000,00 ( dua ratus tiga puluh satu
juta dua ratus dua puluh ribu rupiah ) terhadap petitum tersebut Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut :
− Bahwa dalam surat gugatan point 5 halaman 6 tertera kalimat “bahwa
selanjutnya Tergugat dengan Penggugat sepakat membeli 1 unit kendaraan
roda empat bermerek Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 di
Dealer TOYOTA AUTO 2000 YASMIN yang terletak di kota bogor dan
dengan di fasilitasi Kredit pada bank dengan menggunakan nama Suami
Penggugat sebagai Kreditur , tetapi untuk pertanggung jawaban selama
berlangsungnya angsuran kredit dengan ketentuan waktu Kredit adalah
menjadi tanggung jawab Tergugat untuk membayar angsuran tersebut
Halaman 36 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
sampai lunas” serta keterangan saksi EBRI DYIMAS SUSANTO dan saksi
ANNISA TIFANI YOHANA PUTRI yang menerangkan bahwa dalam
pengajuan kredit Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 tersebut
atas nama suami Penggugat, sehingga dengan demikian terdapat
kekurangan pihak karena pihak Penggugat tidak mengikut serta suaminya
sebagai pihak dalam perkara aquo;
− Bahwa pembayaran angsuran kredit Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD
LUX 2020 dilakukan melalui sistem EDCCash maka setelah Tergugat
dinyatakan wanprestasi karena tidak mampu melanjutkan setoran angsuran
kredit Toyota Fortuner ALL New 2,4 TRD LUX 2020 melalui system
EDCCash maka setoran selanjutnya yang dilakukan oleh Penggugat melalui
uang pribadinya bukan dengan system EDCCash menjadi beban dan
tanggung jawab Penggugat dan bukan menjadi beban dan tanggung jawab
Tergugat yang sebelumnya telah dinyatakan wanprestasi
Sehingga berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka menurut majelis hakim
Petitum nomor 6 (enam) ini haruslah ditolak;
Menimbang, bahwa mengenai petitum nomor 7 (tujuh) mengenai Sita
Jaminan oleh karena Pengadilan Negeri Cibinong tidak meletakan Sita Jaminan
atas objek Sita Jaminan sebagaimana dimaksud dalam petitum nomor 7 (tujuh)
tersebut maka Petitum ini haruslah ditolak;
Menimbang, bahwa terhadap petitum nomor 8 (delapan agar pihak
Tergugat dihukum membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.1.000.000,-
(satu juta rupiah) untuk setiap hari keterlambatan bilamana lalai untuk
menjalankan putusan ini, maka sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung,
bahwa dwangsom tidak dapat diterapkan terhadap prestasi berupa pembayaran
uang, sehingga dengan demikian oleh karena petitum tersebut berupa
pembayaran uang, maka petitum tersebut patutlah untuk ditolak;
Menimbang, bahwa terhadap petitum nomor 9 (sembilan) oleh karena
pihak Tergugat dinyatakan sebagai pihak yang dikalahkan dalam perkara ini
maka kepada Tergugat dihukum untuk membayar segala biaya yang timbul
dalam gugatan ini yang besarnya nanti akan ditentukan dalam amar putusan;
Menimbang, bahwa mengenai petitum nomor 10 (sepuluh) tentang
Putusan yang Dapat Dijalankan Lebih Dahulu (Uitvoebaar bij voorrad) bahwa
oleh karena Gugatan Sederhana yang diajukan oleh Penggugat tidak memenuhi
persyaratan berdasarkan syarat-syarat menurut pasal 180 HIR, pasal 54 RV,
SEMA No.03 tahun 2000 dan Pedoman Pelaksanaan Tugas Administrasi
Pengadilan Buku II, maka menurut majelis hakim Petitum ini haruslah ditolak;
Halaman 37 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut, maka
terhadap petitum nomor 1 (satu) dan petitum nomor 2 haruslah dinyatakan bahwa
gugatan Penggugat diterima dan dikabulkan untuk sebagian serta menolak
gugatan Penggugat untuk selebihnya;
Mengingat ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015
tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana serta ketentuan-ketentuan
hukum lainnya;

MENGADILI

1. Menerima gugatan PENGGUGAT;


2. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk sebagian;
3. Menyatakan Sah dan mengikat demi hukum Surat Perjanjian Kerjasama
tertanggal 04 Desember 2020;
4. Menetapkan bahwa Tergugat melakukan perbuatan cidera janji/wanprestasi
dengan tidak dilaksanakan prestasi atas kewajibanya sesuai perjanjian;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar hutang pokok secara kontan dan
seketika kepada Penggugat Rp. 240.458.000,- (dua ratus empat puluh juta
empat ratus lima puluh delapan ribu rupiah)
6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.
260.000,-(dua ratus enam puluh ribu rupiah);
7. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

Demikian diputuskan pada hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 oleh kami Budi
Rahayu Purnomo, S.H., Hakim Tunggal, putusan tersebut pada hari itu juga
diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim tersebut, dengan
dibantu oleh Ela Eli S.H Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Kuasa
Penggugat dan Tergugat menghadap sendiri;

Panitera Pengganti Hakim,

Ela Eli, S.H Budi Rahayu Purnomo, S.H

Halaman 38 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


Rincian Biaya :
- Biaya Pendaftaran.............Rp 30.000,00
- Biaya pemberkasan/ATK...Rp 50.000,00
- Biaya panggilan..................Rp 100.000,00
- PNBP Panggilan………….. Rp. 20.000,00
- Sumpah……………………. Rp. 40.000,00
- Redaksi...............................Rp 10.000,00
- Meterai................................Rp 10.000,00
Jumlah Rp 260.000,00
(dua ratus enam puluh ribu rupiah)

Pengadilan Negeri Cibinong Halaman 39 dari 39 Putusan Nomor:8/Pdt.G.S/2023/PN.Cbi


Jl. Medan Merdeka Utara No.9 - 13
Panitera Tingkat Pertama Telp.: (021) 3843348 | (021) 3810350 | (021) 3457661
Ratu Hera Karyawati S.H., M.H. - 196404261993032001 Email: info@mahkamahagung.go.id
Digital Signature www.mahkamahagung.go.id

Keterangan :
- Salinan sesuai dengan aslinya.
- Surat/dokumen ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (digital signature) dengan dilengkapi sertifikat elektronik.
- Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai