Anda di halaman 1dari 37

PUTUSAN

Nomor:577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang memeriksa dan mengadili perkara-


perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara pihak:
WANG ZHICAI, Perorangan Warga Negara Cina, No. Passport
EC5576147, Berkedudukan di Jl. Raya Pasir Putih Blok B No 16, Pasir
Putih, Sawangan, Kota Depok-Jawa Barat dalam hal ini memberikan
kuasa kepada Febriansyah, S.H., Advokat pada Kantor Hukum
FEBRIANSYAH & PARTNERS yang beralamat di Jl. Raya Pasir Putih
Blok B No 16, Pasir Putih, Sawangan, Kota Depok-Jawa Barat,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 Agustus 2022 selanjutnya
disebut sebagai Penggugat;
Lawan
1. PT. DRAZ ENGINEERING INDONESIA, Badan Hukum yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia, berkedudukan Kemayoran Bougenville
Tower Unit BF51F2 Jl. Trembesi Blok D, Pademangan Timur,
Pademangan Jakarta Utara. Dalam hal ini memberikan kuasa kepada
Juarnik, S.H. dan Lutfi Hasbullah, S.H, Advokat dan Konsultan Hukum
pada Kantor Hukum JUARNIK HASBULLAH & PARTNERS yang
beralamat di Cilandak Apartemen Lantai 1 No.103, Jalan TB Simatupang,
Cilandak Barat, Jakarta Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus
tanggaal 15 September 2022, Selanjutnya disebut sebagai Tergugat;
DAN
2. PT. HALMAHERA JAYA FERONIKEL, Badan Hukum yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia, berkedudukan di Gedung Bank Panin,
Lantai 3, Jl. Jend Sudirman Kav 1, RT.1/RW.3, Gelora, Kecamatan
Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10270. Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Santoso, Franssoka
Yunus Sumarwi dan Wilda Alfajarina Budiman, yang kesemuanya adalah
Para Advokat dan Staff Legal PT Halmahera Jaya Feronikel yang
beralamat di Gedung Bank Panin lantai 3, Jalan Jend Sudirman Kav.1,
Jakarta Pusat berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 16 September
2022, selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat;

Halaman 1 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


Pengadilan Negeri Jakarta Utara;
Setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan;
Setelah memeriksa dan meneliti bukti-bukti para pihak ;
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dari Penggugat;
DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan tertanggal 5
September 2022 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara pada tanggal 6 September 2022 dengan register perkara Nomor
577/ PDT.G/2022/PN.Jkt.Utr. dan perbaikan surat gugatannya tanggal 18
Oktober 2022 dengan mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut:
1. Bahwa pada tanggal 29 Maret Tahun 2021 Penggugat mengadakan
pertemuan dengan tergugat di pulau Obi Provinsi Maluku Utara, dalam
rangka pembicaraan terkait proyek Kontruksi dan Instalasi Area Section 2
untuk proyek Pembangkit listrik berbahan baku batu bara Dalam proyek itu,
Tergugat merupakan pihak kontraktor yang menerima pekerjaan, dari turut
tergugat berdasarkan Kontrak Konstruksi Powerplant Pada Obi Ferronickel
Project, Nomor HJF20200330-041, bulan Maret 2020, yang ruang lingkup
pekerjaannya mencakup keseluruhan pekerjaan di section II untukl proyek
Pembangkit Listrik sebagai sarana Pendukung OBI Ferronickel Proyek,
sehingga dalam pertemuan tersebut, sambil menunjukkan proyek kepada
Penggugat, tergugat juga menawarkan sebagian pekerjaan projek, yakni
Bangunan/kontruksi (sipil) untuk power plant 4x150MW pada Obi
Ferronickel Project kepada penggugat yang memang dikenal sebagai orang
yang memiliki kemampuan, serta modal, dalam bidang kontruksi sipil.
2. Bahwa pada awalnya, Penggugat tidak begitu saja menyetujui tawaran
tergugat untuk mengerjakan bangunan/kontruksi (sipil) sebagaimana butir 1
diatas, melainkan terlebih dahulu meminta kepada Tergugat untuk
memastikan segala hal yang berkaitan dengan syarat-syarat yang
diperlukan agar menjadikan kerjasama antara keduanya dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sehingga dapat memberikan
kepastian hukum secara kontraktual bagi penggugat dan juga tergugat
dalam pelaksanaan pengerjaan kontruksi sipil dimaksud..
3. Bahwa oleh karena tergugat meminta penggugat untuk segera memulai
pekerjaan pembangunan kontruksi sipil secepatnya, yang tentunya hal ini
berkaitan erat dengan kewajiban tergugat terhadap turut tergugat, terkhusus

Halaman 2 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


tentang masa/waktu penyelesaian proyek yang diberikan oleh turut tergugat
kepada tergugat sesuai dengan perjanjian antara keduanya, maka pada
bulan April 2021 penggugat mulai melakukan pembangunan sesuai dengan
pekerjaan yang diberikan oleh tergugat yang ruang lingkupnya mencakup
pekerjaan Bangunan/kontruksi (sipil) untuk power plant 4x150MW pada
Obi Ferronickel Project, termasuk penyediaan bahan-bahan material serta
peralatan yang diperlukan.
4. Bahwa bagi penggugat, kehendak untuk melaksanakan pembangunan
tersebut didorong oleh rasa percaya dalam menjalankan suatu hubungan
Kerjasama yang saling menguntungkan, sedangkan terkait dengan syarat-
syarat yang diperlukan guna menjadikan kerjasama antara keduanya dapat
berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku serta terciptanya
hubungan kontraktual sebagaimana telah kami uraian dalam butir 2, akan
diselesaikan seiring berjalannya pembangunan. Hal ini merupakan
permintaan tergugat yang secara hukum terikat dengan kewajiban
penyelesaian proyek sesuai waktu yang ditentukan turut tergugat.
5. Bahwa sejak bulan Juni 2021, sambil terus melaksanakan tugasnya dalam
pembangunan kontruksi sipil proyek, penggugat telah banyak melakukan
upaya-upaya yang bertujuan agar segera dilakukan pembuatan serta
penandatanganan kontrak Kerjasama tertulis antara penggugat dengan
tergugat, namun dengan berbagai alasan, Tergugat selalu menghindar dari
penuangan kontrak Kerjasama dengan Penggugat kedalam bentuk tertulis.
6. Bahwa pada bulan Oktober 2021 penggugat pernah menerima pembayaran
dari tergugat, namun nilai yang dibayar oleh Tergugat jauh lebih kecil atau
tidak sesuai dengan yang dijanjikan sejak awal berdasarkan pembicaraan
antara keduanya, sehingga dari pembayaran tersebut hanya cukup untuk
pembayaran sebagian pekerja Penggugat pada proyek itu.
7. Berdasarkan uraian pada Posita butir 6 diatas, penggugat mulai menduga
adanya itikad tidak baik dari tergugat dalam Kerjasama dimaksud, namun
lagi-lagi, Penggugat tidak memiliki perjanjian tertulis dengan tergugat
sehingga menyebabkan tidak adanya kepastian hukum tentang kedudukan
penggugat beserta jaminan atas hak-hak penggugat, hingga pada suatu
Ketika penggugat mulai mengalami kendala untuk membayar para pekerja
kontruksi sipil yang dipekerjakan oleh penggugat, dan hal itu juga diketahui
oleh turut tergugat, yang pada saat itu pihak dari turut tergugat
memerintahkan tergugat agar segala permasalahan antara Tergugat
dengan Penggugat segera diselesaikan dan tidak berdampak pada pekerjan

Halaman 3 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


pembangunan dalam proyek dimaksud. Hal itu kemudian disanggupi oleh
tergugat.
8. Bahwa pada tanggal 9 Mei 2022, Penggugat pernah secara langsung
mendatangi kantor pusat Tergugat di Jakrta dalam rangka pembicaraan
terkait hal yang sama, yakni agar segera dilakukan pembuatan serta
penandatanganan kontrak Kerjasama tertulis antara penggugat dengan
tergugat, namun hal itu belum berhasil, sehingga sejak saat itu penggugat
mulai melakukan berbagai upaya hukum yang diantaranya :
- Melayangkan surat Somasi/Teguran pertama pada tanggal 16 Juni 2022
kepada Tergugat.
- Melayangkan surat Somasi/Teguran ke-dua pada tanggal 24 Juni 2022
kepada Tergugat.
- Melayangkan surat Somasi/Teguran ke-tiga pada tanggal 4 Juli 2022
kepada Tergugat.
Namun tergugat tetap menghindari pembicaraan-pembicaraan sehubungan
dengan penandatanganan kontrak dimaksud, sehingga berdasarkan hal itu,
serta uraian butir 3 dan 4 diatas patutlah penggugat menduga, sejak awal
tergugat memiliki itikad buruk yang dilandasi tujuan : terselesaikannya
pembangunan kontruksi sipil proyek sesuai deadline yang ditetapkan
pemiliknya (turut tergugat) dengan cara “memanfaatkan” kepercayaan
penggugat kepada tergugat, serta mengambil keuntungan sendiri atas
pekerjaan yang senyatanya dilakukan oleh Penggugat.
Sampai dengan saat ini, pekerjaan yang menjadi tugas Penggugat,
secara faktual telah dikerjakan hingga mencapai + 80 % dari progress
penyelesaian kontruksi sipil.
9. Bahwa selain pembayaran sebagaimana penggugat uaraikan pada Posita
Butir 6 diatas, sampai saat ini tidak pernah lagi ada pembayaran apapun
dari tergugat kepada penggugat, meskipun Tergugat telah menerima
pembayaran dari Turut Tergugat atas pekerjaan yang senyatanya dilakukan
oleh penggugat. Hal itu berdampak secara langsung pada kondisi keuangan
penggugat sehingga penggugat tidak mampu membayar gaji para pekerja
yang dipekerjakan oleh penggugat untuk pembangunan kontruksi sipil
dimaksud selama 4 bulan gaji.
10. Bahwa itikad buruk tergugat yang sampai saat ini terus menghindari
penuangan Kerjasama dalam bentuk tertulis dengan tergugat tersebut
ternyata dikarenakan telah ada pelanggaran hukum yang dilakukannya
terkait pelaksanaan Pasal 16.2.13 (Halaman 53) Kontrak Kerjasama

Halaman 4 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


Pembangunan Powerplan Antara Turut Tergugat dengan Tergugat yang
menentukan :
“Jika Kontraktor mengalihakan Kontrak atau men-subkontrakkan
proyek secara illegal tanpa izin, Pemberi Kerja berhak untuk
membatalkan sebagian Kontrak atau membatalkan Kontrak secara
sepihak. Kontraktor bertanggung jawab atas kompensasi kerugian
ekonomi yang disebabkan karena hal tersebut…….”

11. Bahwa meskipun antara penggugat dengan tergugat pada awalnya telah
terjadi kesepakatan secara lisan yang secara de facto direalisasikan dalam
bentuk pengerjaan proyek oleh penggugat, namun tanpa penggugat sadari
sebelumnya, ternyata dengan begitu tergugat telah “menjerumuskan”
penggugat kedalam suatu kesepakatan yang bertentangan dengan
ketentuan pasal 1320 ke-4 KUHPerdata, dimana secara hukum tergugat
telah melanggar kewajiban hukumnya terhadap turut tergugat sesuai
ketentuan Pasal 16.2.13 (Halaman 53) Kontrak Kerjasama Pembangunan
Powerplan Antara Turut Tergugat dengan Tergugat, sehingga menjadikan
kesepakatan antara penggugat dengan tergugat mengandung unsur
“sebab terlarang” yang merupakan suatu pelanggaran atas syarat objektif
dari sahnya suatu perjanjian, yang pada akhirnya mengakibatkan
kesepakatan lisan antara penggugat dengan tergugat batal demi
hukum.
12. Bahwa selain Perbuatan Tergugat dalam menyerahkan sebagian pekerjaan
kepada Penggugat tanpa sepengetahuan Turut Tergugat ialah merupakan
perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, hal ini juga
secara nyata telah membawa akibat batalnya perjanjian antara Penggugat
dengan Tergugat serta berdampak pada kedudukan hukum Penggugat
dalam Proyek tersebut yang secara de facto dan tidak dapat dipungkiri telah
menginvestasikan material dan tenaga kerja untuk pembangunan kontruksi
sipil proyek, serta hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan dari apa
yang telah dikerjakannya tersebut.
Berdasarkan hal diatas, patutlah jika yang mulia majelis hakim menyatakan
bahwa perbutan tergugat tersebut telah memenuhi unsur pasal 1365
KUHPerdata. Oleh karenanya mohon untuk dinyatakan bahwa tergugat
telah melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat.
13. Bahwa adapun total kerugian yang dialami penggugat akibat dari perbuatan
tergugat tersebut ialah sesuai dengan rincian sebagai berikut :

Halaman 5 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


A. Kerugian Materil
- Biaya pembelian bahan-bahan material, dan alat berat proyek senilai
Rp 6.000.000.000 (enam milyar rupiah)
- Biaya pengerjaan proyek dan upah pekerja senilai Rp
20.000.000.000 (dua puluh milyar rupiah).
- Biaya lain-lain termasuk akomodasi dan transportasi Penggugat
beserta para pekerjanya untuk kepentingan Proyek itu senilai Rp
5.000.000.000 (lima milyar rupiah)
- Keuntungan yang seharusnya didapat oleh Penggugat dari proyek
tersebut, yakni senilai Rp 30,000,000,000

B. Kerugian Imateril
- Pemulihan atas rasa kekecewaan bahkan timbulnya rasa trauma
mendalam yang apabila terpaksa harus dinilai dalam bentuk uang,
maka akan senilai dengan Rp 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah)
14. Bahwa sesuai dengan ketentuan hukumnya, yakni “pasal 1365 KUHPerdata
mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya
untuk menggantikan kerugian tersebut” maka berdasarkan hal itu penggugat
memohon agar yang mulia majelis hakim menghukum tergugat untuk
mengganti seluruh kerugian yang dialami penggugat baik kerugian materil
maupun imateril sesuai dengan rincian nilai yang kami sebutkan pada posita
butir 13 diatas.
15. Bahwa oleh karena gugatan yang penggugat ajukan ini didasari atas
kekuatan alat-alat bukti yang tak terbantahkan, serta adanya kepentingan
besar untuk melunasi pembayaran gaji para pekerja sebagaimana Posita
butir 9, mohon agar yang mulia majelis hakim menyatakan Putusan dalam
perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun dikemudian hari ada
upaya hukum baik banding, kasasi, peninjauan kembali maupun Verzet
(Uitvoerbaar bij Voorraad.
16. Bahwa untuk menghindari terjadinya kerugian terus-menerus yang dialami
oleh penggugat, mohon agar yang mulia majelis hakim menghukum
Tergugat untuk membayar uang paksa (Dwangsom) senilai Rp. 10.000.000
(sepuluh juta rupiah) pada tiap-tiap hari keterlambatan Tergugat dalam
melaksanakan putusan ini kelak.
17. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 181 HIR, mohon juga kiranya agar yang
mulia majelis hakim menghukum Tergugat (sebagai pihak yang dikalahkan

Halaman 6 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


dalam putusan ini kelak) untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini.
Yang Mulia Majelis Hakim
Meskipun penggugat adalah Warga Negara Asing, namun bukanlah hal yang
berlebihan jika melalui pengajuan gugatan ini penggugat sangat berharap akan
adanya perlindungan, dan kepastian hukum yang adil terhadap diri penggugat
dimana hal itu sesuai dengan ketentuan Pasal 28D ayat (1) UUDNRI Tahun
1945 Jis Pasal 17 UU No 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Jis Pasal
4 ayat (1) UU No 38 tahun 2009 Tentang kekuasaan Kehakiman.

Berdasarkan hal tersebut serta keseluruhan Posita penggugat, semoga Yang


Mulia Majelis Hakim sependapat dengan Penggugat, sehingga selanjutnya
Yang Mulia Majelis Hakim sudi kiranya menjatuhkan putusan dalam perkara ini
yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
1. Menerima dan Mengabulkan Gugatan penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum yang
merugikan Penggugat;
3. Menghukum Tergugat untuk mengganti kerugian yang dialami Penggugat
oleh sebab itu senilai :
- Total Kerugian Materil Rp.61.000.000.000; (enam puluh satu milyar
rupiah); dan
- Total Kerugian Imateril Rp.10.000.000.000; (sepuluh milyar rupiah).
Sesuai dengan rincian pada Posita Butir 13”
4. Menyatakan menurut hukum, hubungan Kerjasama antara Penggugat
dengan Tergugat yang didasari atas kesepakatan lisan adalah Batal Demi
Hukum;
5. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun
dikemudian hari ada upaya hukum baik banding, kasasi, peninjauan kembali
maupun Verzet (Uitvoerbaar bij Voorraad)
6. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) senilai Rp.
10.000.000/ hari (sepuluh juta rupiah per hari ) atas keterlambatannya
dalam melaksanakan isi putusan ini.
7. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini.
8. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat untuk tunduk patuh terhadap isi
Putusan perkara ini.
Atau

Halaman 7 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon Putusan yang
seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan pihak
Penggugat hadir Kuasanya bernama Febriansyah, S.H. Advokat pada Kantor
Hukum FEBRIANSYAH & PARTNERS, yang beralamat di Jl.Pasir Putih Blok B
No.16, Pasri Putih , Sawangan, Kota Depok- Jawa Barat, berdasarkan surat
kuasa khusus tanggal 30 Agustus 2022, sedangkan pihak Tergugat hadir
Kuasanya bernama Juarnik, S.H. dan Lutfi H Hasullag, S.H. Advokat dan
Konsultan Hukum padaa kantor Hukum JUARNIK HASBULLAH & Partners
yang beralamat di Cilandak Apartemen Lantai 1 No.103, Jl.TB Simatupang,
Cilandak Barat, Jakarta Selatan berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 15
September 2022, Pihak Turut Tergugat hadir Kuasanya bernama: Santoso,
Franssoka Yunus Sumarwi dan Wilda Alfajarina Budiman, yang kesemuanya
adalah Para Advokat dan Staff Legal PT Halmahera Jaya Feronikel yang
beralamat di Gedung Bank Panin lantai 3, Jalan Jend Sudirman Kav.1, Jakarta
Pusat berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 16 September 2022;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim memeriksa pokok perkara
terlebih dahulu mengupayakan perdamaian para pihak sebagaimana diatur di
dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016
tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk seorang mediator
yaitu Sdr. Gede Sunarjana, S,H.,MH. akan tetapi perdamaian tidak berhasil dan
dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan
olehnya;
Menimbang, bahwa atas surat gugatan Penggugat tersebut pihak
Tergugat mengajukan jawaban tanggal 25 Oktober 2022 sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI
Setelah membaca dan mempelajari dalil gugatan yang diajukan oleh
PENGGUGAT, maka TERGUGAT menolak dalil-dalil PENGGUGAT
tersebut kecuali yang dengan tegas diakui oleh TERGUGAT, dengan alasan
hukum sebagai berikut:
A. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT
1. Bahwa PENGGUGAT di dalam dalil gugatannya (fundamentum
petendi) mempersoalkan/berkeberatan mengenai hak-haknya
sebagai pekerja yang menurut PENGGUGAT belum diberikan oleh
TERGUGAT secara penuh kepada PENGGUGAT (vide posita angka
6 halaman 2);

Halaman 8 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


2. Bahwa selanjutnya PENGGUGAT mendalilkan di dalam gugatannya
pada posita angka 13 halaman 4 dan 5 terkait bayaran yang
TERGUGAT harus berikan kepada PENGGUGAT sejumlah Rp
61.000.000.000,- (enam puluh satu milyar rupiah) ditambah kerugian
imateriil sejumlah Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah);
3. Bahwa antara PENGGUGAT dan TERGUGAT memiliki hubungan
pekerjaan yang didasari kompetensi secara personal karena
TERGUGAT sebagai Kontraktor memerlukan orang yang memiliki
kemampuan teknis untuk pengerjaan proyek Konstruksi Powerplant
pada OBI Ferronickle Project, sehingga TERGUGAT mempekerjakan
PENGGUGAT sebagai Chief Engineer untuk memberikan layanan
teknis kepada TERGUGAT dan TERGUGAT memberikan gaji
bulanan serta remunerasi sesuai dengan layanan yang
PENGGUGAT berikan;
4. Bahwa dikarenakan PENGGUGAT meminta hak-haknya sebagai
pekerja yang menurut PENGGUGAT upahnya belum diberikan
seluruhnya maka antara PENGGUGAT dan TERGUGAT telah
memenuhi unsur-unsur ketentuan Pasal 1 angka 15 UU No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yakni adanya pekerjaan,
adanya perintah dan adanya upah. Oleh karenanya terkait adanya
perselisihan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT in casu, berlaku
pula ketentuan Pasal 1 angka 17 UU No. 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, dimana setiap
perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan,
perselisihan pemutusan hubungan kerja adalah bentuk
perselisihan hubungan industrial dan merupakan kewenangan
Pengadilan Hubungan Industrial untuk memeriksa dan mengadili;
5. Bahwa oleh karena gugatan PENGGUGAT yang menitik beratkan
kepada permasalahan perselisihan hak mengenai bayaran yang
belum diberikan secara penuh maka ini bukanlah merupakan
kewenangan Peradilan Umum, akan tetapi merupakan kewenangan
absolut dari Peradilan Khusus yaitu Pengadilan Hubungan Industrial
berdasarakan Pasal 1 angka 15 UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 1 angka 17 UU No. 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Hubungan Industrial, maka menurut ketentuan yuridis
Pengadilan Negeri Jakarta Utara tidak berwenang memeriksa dan

Halaman 9 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


mengadili gugatan a quo dan haruslah dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).
B. EKSEPSI TENTANG GUGATAN PENGGUGAT PREMATUR
EXCEPTIO DILATORIA)
1. Bahwa PENGGUGAT mengajukan gugatan a quo atas dasar
keberatan mengenai hak-haknya sebagai pekerja yang menurut
PENGGUGAT belum diberikan oleh TERGUGAT secara penuh, akan
tetapi hingga gugatan ini diajukan PENGGUGAT masih bekerja
dengan TERGUGAT dalam proyek Konstruksi Powerplant pada OBI
Ferronickle Project, dan seperti yang PENGGUGAT dalilkan dalam
gugatannya bahwa proyek Konstruksi Powerplant pada OBI
Ferronickle Project yang dikerjakan PENGGUGAT tersebut belum
selesai 100% (vide posita angka 8 halaman 3) sehingga dugaan
PENGGUGAT dalam posita angka 7 halaman 2 dan posita angka 8
halaman 3 mengenai itikad tidak baik atau itikad buruk dari
TERGUGAT terlalu dini dan berlebihan karena hubungan kerja antara
PENGGUGAT dengan TERGUGAT faktanya belum berakhir.
2. Bahwa menurut M. Yahya Harahap dalam bukunya Hukum Acara
Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan
Putusan Pengadilan menyatakan “gugatan premature diartikan
sebagai gugatan yang diajukan masih terlampau dini” (hal. 457), sifat
atau keadaan premature melakat pada:
- Batas waktu untuk menggugat sesuai dengan jangka waktu yang
disepakati dalam perjanjian belum sampai; atau
- Batas waktu untuk menggugat belum sampai, karena telah dibuat
penundaan pembayaran oleh kreditur dan debitur;
Bahwa oleh karena gugatan a quo diajukan sebelum berakhirnya masa
kerja dan belum selesainya proyek Konstruksi Powerplant pada OBI
Ferronickle Project yang dikerjakan PENGGUGAT, maka PENGGUGAT
maupun TERGUGAT masih menjalankan hak dan kewajibannya, maka
gugatan a quo patut dinyatakan premature dan untuk itu dinyatakan
tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard);
C. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS/ KABUR (OBSCUURE
LIBEL)
1. Bahwa PENGGUGAT di dalam posita gugatannya mendalilkan
TERGUGAT melakukan Perbuatan Melawan Hukum karena
membuat kesepakatan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT

Halaman 10 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


mengandung unsur “sebab terlarang” sehingga berakibat pada batal
demi hukum kesepakatan lisan antara PENGGUGAT dengan
TERGUGAT. PENGGUGAT mendalilkan TERGUGAT melanggar
ketentuan Pasal 16.2.13 halaman 53 Kontrak Kerjasama yang dimiliki
TERGUGAT dengan TURUT TERGUGAT (vide posita angka 10
halaman 3 dan posita angka 11 halaman 4).
2. Bahwa PENGGUGAT keliru memahami hubungan antara
PENGGUGAT dengan TERGUGAT, bahwa TERGUGAT
mempekerjakan PENGGUGAT sebagai Chief Engineer dalam proyek
Konstruksi Powerplant pada OBI Ferronickle Project, sehingga dalil
PENGGUGAT pada posita angka 10 halaman 3 dan posita angka 11
halaman 4 menjadi tidak jelas dan membingungkan bagi TERGUGAT
karena tidak ada pelanggaran yang TERGUGAT lakukan terhadap
TURUT TERGUGAT.
3. Bahwa selanjutnya gugatan PENGGUGAT kabur karena
PENGGUGAT mendalilkan Perbuatan Melawan Hukum namun
terdapat esensi lain dari pada gugatan PENGGUGAT a quo yakni
adanya permasalahan hubungan ketenagakerjaan antara
PENGGUGAT dengan TERGUGAT sehingga menimbulkan
kewenangan sistem peradilan yang berbeda yakni Peradilan Umum
dan Peradilan Khusus, ketidak jelasan dan ketidaksesuaian tersebut
mengakibatkan gugatan a quo tidak memenuhi syarat formil dari
suatu gugatan, maka sudah sepatutnya gugatan dalam perkara a quo
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard / NO).
II. DALAM KONVENSI
Bahwa eksepsi di atas merupakan satu kesatuan dengan jawaban pada
pokok perkara di bawah, dan TERGUGAT menolak dengan tegas semua
dalil-dalil yang dikemukakan oleh PENGGUGAT, kecuali yang secara tegas
diakui oleh TERGUGAT:
1. Bahwa benar TERGUGAT adalah perusahaan yang memiliki Perjanjian
Kontrak Konstruksi Powerplant pada OBI Ferronickle Project, dalam
perjanjian kontrak Nomor: HJF20200330-041 TURUT TERGUGAT
sebagai pihak Pemberi Kerja dan TERGUGAT sebagai pihak Kontraktor.
2. Bahwa sebagai pihak Kontraktor dalam perjanjian tersebut, TERGUGAT
membutuhkan orang yang memiliki kemampuan teknis untuk pengerjaan
proyek tersebut, sehingga TERGUGAT mempekerjakan PENGGUGAT
sebagai Chief Engineer untuk memberikan layanan teknis kepada

Halaman 11 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


TERGUGAT, dan TERGUGAT memberikannya gaji bulanan serta
remunerasi sesuai dengan layanan yang PENGGUGAT berikan.
3. Bahwa sebagai personel atau karyawan, PENGGUGAT telah dibayar
upah dan remunerasi sesuai dengan cara penggajian. Namun apabila
PENGGUGAT merasa ada mengeluarkan biaya sendiri, seperti yang
telah TERGUGAT sampaikan sebelumnya PENGGUGAT dapat
memberikan faktur dan voucher pembayaran yang sesuai dengan sistem
perusahaan, agar TERGUGAT dapat meninjau kebenarannya dan diganti
sesuai dengan faktanya.
4. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil PENGGUGAT pada
posita angka 7 halaman 2 dan posita angka 8 halaman 3 mengenai itikad
tidak baik atau itikad buruk dari TERGUGAT, bahwa dalil PENGGUGAT
tersebut sangat tidak beralasan karena hubungan kerja antara
PENGGUGAT dan TERGUGAT faktanya belum selesai sehingga terlalu
dini mendalilkan TERGUGAT tidak beritikad baik.
5. Bahwa dikarenakan belum selesainya proyek Konstruksi Powerplant
pada OBI Ferronickle Project yang dikerjakan PENGGUGAT sehingga
tidak tepat apabila PENGGUGAT mendalilkan perbuatan TERGUGAT
memenuhi unsur pasal 1365 KUHPerdata dengan mengatakan
TERGUGAT telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum, karena antara
PENGGUGAT dan TERGUGAT masih memiliki hak dan kewajiban
sehingga dalil PENGGUGAT mengenai kerugian dalam posita angka 13
halaman 4 dan 5 sejumlah Rp 61.000.000.000,- (enam puluh satu milyar
rupiah) ditambah kerugian imateriil sejumlah Rp 10.000.000.000,-
(sepuluh milyar rupiah) tidak beralasan hukum, apalagi tuntutan ganti rugi
tersebut tidak dirincikan perhitungannya secara jelas, sehingga dalil
gugatan a quo haruslah ditolak oleh majelis hakim pemeriksa perkara,
sebagaimana yurisprudensi Mahkamah Agung RI berikut:
- Yurisprudensi MA RI Nomor 19 K/SIP/1983 tanggal 3 September
1983 “Gugatan ganti rugi yang tidak terperinci lagi pula belum
diperiksa oleh Judex Fatie dinyatakan tidak dapat diterima”;
- Yurisprudensi MA RI Nomor 558 K/SIP/1983 tanggal 28 Mei 1984
menegaskan “Tuntutan Penggugat mengenai ganti rugi, karena tidak
disertai dengan bukti, harus ditolak”;
- Yurisprudensi MA RI Nomor 117 K/SIP/1971 tanggal 28 Juni 1971
dan Nomor 459 K/SIP/1975 tanggal 18 September 1975

Halaman 12 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


menegaskan “Ganti rugi yang tidak dirinci berdasarkan fakta harus
dinyatakan tidak mempunyai dasar hukum dan harus ditolak”;
- Yurisprudensi MA RI Nomor 598 K/SIP/1971 tanggal 18 Desember
1971 dengan tegas menyebutkan “Apabila biasanya kerugian yang
diderita oleh Penggugat tidak dapat dibuktikan secara terperinci,
maka gugatan untuk ganti kerugian yang telah diajukan oleh
Penggugat, harus ditolak oleh Pengadilan”;
6. Bahwa dalil PENGGUGAT yang menuntut TERGUGAT untuk membayar
uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta) pada
tiap-tiap hari keterlambatan TERGUGAT dalam melaksanakan putusan,
menurut hukum tidak dapat dikabulkan terhadap tuntutan mengenai
pembayaran sejumlah uang sebagaimana ditentukan dalam Pasal 606
RV, bahwa tentang dwangsom (uang paksa) sebagaimana dinyatakan
dalam Yurisprudensi MA RI berikut:
- Yurisprudensi MA RI Nomor 98 K/SIP/1972 tanggal 5 Agustus 1972
menyatakan “Dwangsom hanya bisa diadakan mengenai perbuatan
yang bukan merupakan perbuatan pembayaran”;
- Yurisprudensi MA RI Nomor 79 K/SIP/1972 juga diatur keadah
dwangsom tidak dapat dituntut bersama-sama dengan tuntutan
pembayaran uang “Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 606a RV,
suatu tuntutan dwangsom tidak dapat dijatuhkan terhadap putusan
hakim yang penghukuman untuk melakukan pembayaran sejumlah
uang”;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas telah terbukti dalil-dalil yang
dikemukakan PENGGUGAT tidak benar dan tidak beralasan hukum,
maka kami mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Utara yang memeriksa dan mengadili perkara a quo memutus perkara
dengan amar putusan sebagai berikut:
PRIMAIR
DALAM EKSEPSI:
1. Menyatakan eksepsi TERGUGAT cukup beralasan dan patut diterima;
2. Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima;
DALAM KONVENSI:
1. Menyatakan menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara
SUBSIDAIR
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim pemeriksa perkara a quo memiliki pandangan

Halaman 13 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


dan legal reasoning yang berbeda, maka mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut pihak Turut
Tergugat mengajukan Jawaban sebagai berikut:
 Bahwa Turut Tergugat menolak dengan tegas setiap dan seluruh dalil
Penggugat dalam Gugatannya sepanjang yang berkenaan dengan Turut
Tergugat, kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas akan
kebenarannya oleh Turut Tergugat.
DALAM POKOK PERKARA
1. Turut Tergugat menolak seluruh dalil-dalil Penggugat pada angka 1 s/d
angka 6 gugatannya.
Bahwa Turut Tergugat hanya memiliki hubungan hukum dan hubungan
kerjasama dengan Tergugat sebagaimana dituangkan didalam Perjanjian
Kerjasama antara Turut Tergugat dengan Tergugat Nomor HJF20200330-
041 pada bulan Maret 2020 (“Perjanjian Kontrak Konstruksi”).
Dalam Perjanjian Kontrak Konstruksi a quo terdapat klausul mengenai tidak
diperbolehkannya Kontraktor mengalihkan baik sebagian maupun seluruh
pekerjaannya kepada Pihak lain/ subkontrak tanpa seijin tertulis dan
sepengetahuan dari Turut Tergugat sebagai Pemberi Kerja sebagaimana
dalam angka 3.5 halaman 27 Perjanjian mengenai Subkontrak.
Hingga saat ini Tergugat tidak pernah meminta persetujuan dan
sepengetahuan Turut Tergugat bahwa pekerjaan dalam Perjanjian Kontrak
Konstruksi dilaksanakan oleh Tergugat.
2. Bahwa Turut Tergugat menolak dengan tegas semua dalil-dalil Penggugat
terutama dalam halaman 3 angka 7 gugatannya, yang mendalilkan :
“….dan hal itu juga diketahui oleh Turut Tergugat yang pada saat itu Pihak
Turut Tergugat memerintahkan Tergugat agar segala permasalahan
antara Tergugat dengan Penggugat segera diselesaikan…”
Tidak benar dalil Penggugat yang menguraikan seolah-olah Turut
Tergugat mengetahui para pekerja sipil adalah karyawan Penggugat.
Bahwa Turut Tergugat baru mengetahui Tergugat telah mengalihkan
pekerjaanya berdasarkan Perjanjian Kontrak Konstruksi kepada
Penggugat pada saat menerima Salinan gugatan yang diterima Turut
Tergugat dari Yang Mulia Majelis Hakim pada agenda sidang pertama
tanggal 20 September 2022.

Halaman 14 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


3. Turut Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat dalam halaman 3
angka 8, angka 9 dan angka 10 gugatannya, karena tidak ada kaitannya
dengan Turut Tergugat.
4. Turut Tergugat menolak dalil Penggugat terutama dalam halaman 4 angka
11, 12, 13 dan angka 14 gugatannya, karena kalaupun benar Tergugat
telah melakukan wanprestasi atas kesepakatan yang dituangkan dalam
perjanjian sebagaimana yang didalilkan Penggugat dalam gugatannya,
faktanya sepengetahuan Turut Tergugat hingga saat ini pelaksanaan
pekerjaan masih dilakukan oleh Tergugat.
5. Bahwa Turut Tergugat menolak Petitum angka 8 pada gugatan Penggugat.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Turut Tergugat mohon agar Majelis Hakim
Yang Mulia yang memerksa serta mengadili perkara a quo berkenan untuk
memberikan putusan dengan amar putusan sebagai berikut :
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak Petitum angka 8 yang dimohonkan Penggugat ;
2. Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim memiliki pendapat lain, Turut
Tergugat mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa atas Jawaban dari Tergugat dan Turut Tergugat,
pihak Penggugat mengajukan Replik tanggal 8 Nopember 2022, Tergugat
mengajukan Duplik tertanggal 15 Nopember 2022 dan Turut Tergugat
mengajukan Duplik tertanggal 14 Nopember 2022,
Menimbang, bahwa atas eksepsi kewenangan absolut yang diajukan oleh
pihak Tergugat telah diputuskan dalam putusan sela tanggal 17 Januari 2023
yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
MENGADILI
1. Menyatakan Eksepsi Tergugat tidak dapat diterima;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Utara berwenang memeriksa
dan mengadili perkara Nomor 577/Pdt.G/2022/PN Jkt. Utr.
3. Melanjutkan pemeriksaan perkara ini dengan acara pembuktian;
4. Menyatakan biaya perkara ditangguhkan hingga putusan akhir.
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya pihak
Penggugat mengajukan bukti-bukti surat berupa foto copi diberi materai cukup
dan dikasih tanda sebagai berikut:
1.Bukti P-1 : Passport Nomor Negara China EC5576147 atas nama
Wang, Zhicai , tanggal 05 Maret 2018;
2.Bukti P-2a : Izin Tinggal Terbatas Elektronik 2C11RBO682-V atas nama
Wang Zhical yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum

Halaman 15 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kanwil Maluku
Utara Kanim Kelas I TPI Ternate tanggal 15-06-2021;
3.Bukti P-2b : Izin Tinggal Kunjungan Elektronik 2B11RB4465-W atas
nama Wang Zhicai yang dikeluarkan oleh Kementerian
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kanwil
Maluku Utara Kanim Kelas I TPI Ternate tanggal 18-07-
2022;
4.Bukti P-2c : Izin Tinggal Kunjungan Elektronik 2B11RB5876-W atas
nama Wang Zhicai yang dikeluarkan oleh Kementerian
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kanwil
Maluku Utara Kanim Kelas I TPI Ternate tanggal 19-10-
2022;
5.Bukti P-3 : Kontrak Konstruksi Powerplant Pada Obi Ferronickel Project
(Section II) Nomor Kontrak HJF20200330-041 antara
PT.Halmahera Jaya Feronikel dan PT.Draz Engineering
Indonesia;
6.Bukti P-4 : Surat dari Kantor Advocat & Legal Consultans Febriansyah
& Partners yang ditujukan kepada PT.Draz Engineering
Indonesia, perihal Somasi, tanggal 16 Juni 2022;
7.Bukti P-5 : Surat dari Kantor Advocat & Legal Consultans Febriansyah
& Partners yang ditujukan kepada PT.Draz Engineering
Indonesia, perihal surat teguran ke-dua (Somasi), tanggal
24 Juni 2022;
8.Bukti P-6 : Surat dari Kantor Advocat & Legal Consultans Febriansyah
& Partners yang ditujukan kepada PT.Draz Engineering
Indonesia, perihal surat teguran ke-tiga (Somasi
III/Terakhir);
9.Butkti P-7 : Dokumen Serah Terima Teknik Sipil;
10.Bukti P-8 : Daftar Ringkasan Penyelesaian Proyek Konstruksi;
11.Bukti P-9 : Formulir Persetujuan progres subkontraktor (pembangunan
Konstruksi sipil) (PERTAMA);
12.Bukti P-9a : Formulir Persetujuan progres subkontraktor (pembangunan
Konstruksi sipil) (KEDUA);
13.Bukti P-10 : 1 (satu) bundel foto dokumentasi proyek konstruksi sipil
pada tahap awal;
14.Bukti P-11 : 1 (satu) bundel foto dokumentasi proyek konstruksi sipil
pada tahap Akhir;

Halaman 16 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


15.Bukti P-12 : Rincian Penggunaan Alat Berat Tahun 2021 Untuk
Konstruksi Sipil;
16.Bukti P-13 : Rincian Pembayaran Gaji Pekerja Tiongkok dan Indonesia;
17.Bukti P-14 : Rincian Biaya Penggunaan Mesin;
18.Bukti P-15 : Rincian Penggunaan Mesin dan alat berat Periode Januari
2022 s/d September 2022;
19.Bukti P-16 : Tabel Statistik Nilai Produksi dan Potongan;
20.Bukti P-17 : Laporan Pembayaran Perkembangan Proyek dan Daftar
Persetujuan (Pertama);
21.Bukti P-17a : Laporan Pembayaran Perkembangan Proyek dan Daftar
Persetujuan (Kedua);
22.Bukti P-17b : Laporan Pembayaran Perkembangan Proyek dan Daftar
Persetujuan (Ketiga);
23.Bukti P-18 : Keterangan mengenai Harga serta mekanisme penyaluran
bahan Material.
Dimana bukti-bukti tersebut diperlihatkan di depan persidangan dan dicocokkan
dengan aslinya, untuk bukti yang diberi tanda P-2b, P-2c, P-7, P-8, P-9,P-9a, P-
12, P-13, P-14, P-15, P-16, P-17, P-17a, P-17b, P-18 cocok dan sesuai dengan
aslinya, untuk bukti P-1, P-2a, P-3, P-4, P-5 dan P-6 copi dari copi; untuk bukti
P-10 dan P-11, print out;
Menimbang, bahwa pihak Tergugat mengajukan bukti yang diajukan
sebagai bukti awal dan sebagai bukti juga dalam pokok perkara berupa foto copi
diberi materai cukup dikasih tanda sebagai berikut:
1.Bukti T-1 : Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga
Kerja Dan Perluasan Kesempatan Kerja NO.KEP. 35966/
PPTK/PTA/2020 tentang Pengesahan Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing pada PT DRAZ ENGINEERING
INDONESIA yang dikeluarkan pada tanggal 21 Desember
2020, dan Lampirannya;
2.Bukti T-2 : Bukti Pembayaran DKP-TKA (Dana Kompensasi Penggunaan
Tenaga Kerja Asing) atau DPKK (Dana Pengembangan
Keahlian dan Keterampilan) atas nama Wang Zhicai;
3.Bukti T-3 : Bukti Izin Tinggal Terbatas Elektronik dari KEMENKUMHAM
RI KANWIL MALUKU UTARA untuk pekerja PT DRAZ
ENGINEERING INDONESIA atas nama Wang Zhicai;
4.Bukti T-4 : Surat Pemberitahuan Rekrutan Jabatan Karyawan PT Draz
Engineering Indonesia pada proyek konstruksi di Pulau Obi

Halaman 17 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


Maluku Utara;
Dimana bukti-bukti tersebut diperlihatkan di depan persidangan dan dicocokkan
dengan aslinya, untuk bukti yang diberi tanda T-2, T-4 copi dari copi tidak ada
aslinya, untuk bukti T-1 dan T-3, print out;
Menimbang, bahwa pihak Turut Tergugat mengajukan barang bukti
berupa foto copi diberi materai cukup dan dikasih tanda sebagai berikut:
1.Bukti TT-1 : Akta No 7 Tahun 2019 (tidak jadi diajukan);
2.Bukti TT-2 : SK Nomor AHU-0066049.AH01.01.Tahun 2019 (tidak jadi
diajukan);
3.Bukti TT-3 : Akta No 2 Tahun 2022 (tidak jadi diajukan);
4.Bukti TT-4 : SK AHU-AH.01.03-0137690 (tidak jadi diajukan);
5.Bukti TT-5 : Kontrak Konstruksi Powerplant pada Obi Ferronickel Project
(Section II) Nomor HJF20200330-041 (tidak jadi diajukan);
6.Bukti TT-6 : Invoice No 001/2020 tanggal 4 Desember 2022 sebesar Rp.
7.138.402.097,00;
7.Bukti TT-7 : Bukti Pembayaran melalui RTGS Mandiri tanggal 14
Desember 2020 sebesar Rp. 7.138.402.097,00;
8.Bukti TT-8 : Invoice No 001/2021 sebesar Rp. 35.429.613.160;
9.Bukti TT-9 : Bukti Pembayaran melalui RTGS BCA tanggal 28 Januari
2021 sebesar Rp. 35.429.613.160,00;
10.Bukti TT-10 : Invoice No 002/2021 tanggal 11 Juni 2021 sebesar Rp.
4.929.706.509,00;
11.Bukti TT-11 : Bukti Pembayaran melalui RTGS Mandiri tanggal 14 Juni
2021 sebesar 4.929.706.509,00;
12.Bukti TT-12 : Invoice No 003/2021 tanggal 29 Juni 2021 sebesar Rp.
5.024.450.165;
13.Bukti TT-13 : Bukti Pembayaran melalui RTGS Mandiri tanggal 5 Juli
2021 sebesar Rp. 5.024.450.165,00;
14.Bukti TT-14 : Invoice No 004/2021 tanggal 21 Juli 2021 sebesar Rp.
6.863.089.902;
15.Bukti TT-15 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 30
Juli 2021 sebesar Rp. 6.863.089.902,00;
16.Bukti TT-16 : Invoice No 005/2021 tanggal 6 September 2021 sebesar
Rp. 17.630.415.442;
17.Bukti TT-17 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 8
September 2021;
18.Bukti TT-18 : Invoice No 006/2021 tanggal 3 November 2021 sebesar Rp.

Halaman 18 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


21.849.639.899;
19.Bukti TT-19 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 4
November 2021 sebesar Rp. 21.849.639.899,00;
20.Bukti TT-20 : Invoice No 007/2021 tanggal 25 November 2021 sebesar
Rp. 9.534.182.269;
21.Bukti TT-21 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 2
Desember 2021 sebesar Rp. 9.534.182.269,00;
22.Bukti TT-22 : Invoice No 001/2022 tanggal 14 Januari 2022 sebesar Rp.
12. 195.274.850;
23.Bukti TT-23 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 20
Januari 2022 sebesar Rp. 825.274.850,00;
24.Bukti TT-24 : Bukti Pembayaran melalui RTGS Mandiri tanggal 10 Januari
2022 sebesar Rp. 11.370.000.000,00;
25.Bukti TT-25 : Invoice No 002/2022 tanggal 21 Januari 2022 sebesar Rp.
22.261.918.689;
26.Bukti TT-26 : Bukti Pembayaran melalui RTGC OCBC NISP tanggal 27
Januari 2022 sebesar Rp. 22.341.918.689,00;
27.Bukti TT-27 : Invoice No 003/2022 tanggal 25 Februari 2022 sebesar Rp.
5.933.263.908;
28.Bukti TT-28 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 10
Maret 2022 sebesar Rp. 5.933.263.908,00;
29.Bukti TT-29 : Invoice No 004/2022 tanggal 24 Maret 2022 sebesar Rp.
18.976.360.899;
30.Bukti TT-30 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 25
Maret 2022 sebesar Rp. 18.976.360.899,00;
31.Bukti TT-31 : Invoice No 005/2022 tanggal 21 April 2022 sebesar Rp.
8.968.951.485;
32.Bukti TT-32 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 22
April 2022 sebesar Rp. 8.968.951.485,00;
33.Bukti TT-33 : Invoice No 006/2022 tanggal 25 Mei 2022 sebesar Rp.
15.350.812.563;
34.Bukti TT-34 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 2
Juni 2022 sebesar Rp. 15.350.812.563,00;
35.Bukti TT-35 : Invoice No 007/2022 tanggal 13 Juni 2022 sebesar Rp.
159.763.856;
36.Bukti TT-36 : Invoice No 008/2022 tanggal 13 Juni 2022 sebesar Rp.
187.530.006;

Halaman 19 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


37.Bukti TT-37 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 2
Juni 2022 sebesar Rp. 347.293.862,00;
38.Bukti TT-38 : Invoice No 009/2022 tanggal 28 Juni 2022 sebesar Rp.
12.334.092.484;
39.Bukti TT-39 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 4 Juli
2022 sebesar Rp. 12.334.092.484,00;
40.Bukti TT-40 : Invoice No 010/2022 tanggal 22 Juli 2022 sebesar Rp.
15.892.992.435;
41.Bukti TT-41 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 28
Juli 2022 sebesar Rp. 15.892.992.435,00;
42.Bukti TT-42 : Invoice No 011/2022 tanggal 26 Agustus 2022 sebesar Rp.
13.980.214.973;
43.Bukti TT-43 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 6
September 2022 sebesar Rp. 13.980.214.973,00;
44.Bukti TT-44 : Invoice No 013/2022 tanggal 5 September 2022 sebesar
Rp. 706.867.146;
45.Bukti TT-45 : Invoice No 014/2022 tanggal 5 September 2022 sebesar
Rp. 909.664.570;
46.Bukti TT-46 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 12
September 2022 sebesar Rp. 1.616.531.716,00;
47.Bukti TT-47 : Invoice No 015/2022 tanggal 20 September 2022 sebesar
Rp. 12.106.553.918;
48.Bukti TT-48 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 21
September 2022 sebesar Rp. 12.106.553.918,00;
49.Bukti TT-49 : Invoice No 016/2022 tanggal 12 Oktober 2022 sebesar Rp.
3.218.133.991;
50.Bukti TT-50 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 14
Oktober 2022 sebesar Rp. 3.218.133.991,00;
51.Bukti TT-51 : Invoice No 017/2022 tanggal 20 September 2022 sebesar
Rp. 13.360.658.457;
52.Bukti TT-52 : Bukti Pembayaran melalui RTGS OCBC NISP tanggal 21
September 2022 sebesar Rp. 13.360.658.457,00;
Dimana bukti-bukti tersebut diperlihatkan di depan persidangan dan dicocokkan
dengan aslinya, untuk bukti yang diberi tanda TT-6, TT-7, TT-8, TT-9, TT-10,
TT-11, TT-12, TT-13, TT-14, TT-15, TT-16, TT-17, TT-18, TT-19, TT-20, TT-21,
TT-22, TT-23, TT-24, TT-25, TT-26, TT-27, TT-28, TT-29, TT-30, TT-31, TT-32,
TT-33, TT-34, TT-35, TT-36, TT-37, TT-38, TT-39, TT-40, TT-41, TT-42, TT-43,

Halaman 20 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


TT-44, TT-45, TT-46, TT-47, TT-48, TT-49, TT-50, TT-51, TT-52 cocok dan
sesuai dengan aslinya,
Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti-bukti surat, pihak
Penggugat juga mengadirkan 2(dua) orang saksi di depan persidangan dibawah
sumpah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Saksi WENDY HENDY, tempat tanggal lahir di Pontianak, 11-06-1964, jenis
kelamin laki-laki, alamat Kompl Windsor Square, RT.001/003, Kelurahan
Lubuk Baja Kota, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Agama Kristen,
Pekerjaan Wiraswasta;
- Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat sebagai atasan saksi;
- Bahwa Saksi kenal dengan Tergugat tidak ada hubungan apa-apa;
- Bahwa Saksi kenal dengan Turut Tergugat tidak ada hubungan apa-apa;
- Bahwa Saksi adalah sebagai penerjemah (translater) dari Bahasa
Mandarin ke Bahasa Indonesia dan sebaliknya dan juga sebagai
kordinator lapangan di Pulau Obi ;
- Bahwa Saksi bekerja sebagai translater dan kordinator lapangan sejak
tanggal 15 Mei 2021;
- Bahwa Saksi bekerja di Pulau Obi dari Agent dan diserahkan langsung ke
Mr.Wang (Penggugat) atas persetujuan Penggugat;
- Bahwa di Pulau Obi, Mr Wang (Penggugat) mengerjakan pekerjaan
konstruksi sipil meliputi pembangunan pondasi, pembanguan turbin 3, 4,
dan pemasangan bata, dinding pokoknya yang berhubungan dengan
konstruksi sipil;
- PT Draz adalah kontraktor di proyek Halmahera;
- Bahwa Penggugat melaksanakan pembangunan konstruksi sipil atas
pekerjaan yang diberikan olehPT Draz (Tergugat);
- Bahwa PT Halmahera ada sebagai pemilik proyek;
- Bahwa secara garis besar tugas dari PT Draz adalah konstruksi sipil
pemasangan intalasi;
- Bahwa pekerjaan pemasangan instalasi termasuk pemasangan pipa dan
segala macam kabel, kalau konstruksi sipil beda lagi seperti pembangunan
pondasi dan sebagainya;
- Bahwa PT Draz selaku kontraktor dari Halmahera untuk pekerjaan
kontruksi sipil dan pemasangan intalasi yang diserahkan kepada Mr Wang;
- Bahwa setahu Saksi Mr Wang (Penggugat) ini mempertanggung jawab
pekerjaannya kepada PT Draz;
- Bahwa Penggugat adalah sebagai Sub Kon;

Halaman 21 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


- Bahwa dalam pekerjaannya Mr Wang perkerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya adalah pembayaran gaji karyawan, penyediaan alat, penyewaan
alat dan penyediaan bahan material;
- Bahwa Sakti tidak tahu hubungan kerjasama antara PT Draz dengan
Mr.Wang apakah ada dibuatkan perjanjian kontrak secara tertulis;
- Bahwa Penggugat pernah sampaikan kepada Saksi bahwa sudah ada
kontrak dengan PT Draz tapi belum ditandatangani oleh PT Draznya dan
Saksi tidak tahu apa alasan Tergugat belum menandatangani kontrak
tersebut;
- Bahwa PT Halmahera tidak mengetahui adanya pengalihan pekerjaan
yang diberikan oleh PT Draz ke Mr Wang;
- Bahwa tidak pernah ada permasalahan di lapangan misalkan ada komplen
dari Halmahera;
- Bahwa setahu Saksi Mr Wang (Penggugat) memakai tenaga kerja didalam
proyek yaitu : tenaga kerja orang Indonesia (TKI) sekitar 200 orang dan
Tenaga Kerja Asing( TKA) sekitar 70-80 orang;
- Bahwa yang merekrut tenaga kerja Asing adalah Penggugat sendiri
sedangkan tenaga kerja orang Indonesia di rekrut dari agent;
- Bahwa pembayaran gaji karyawan tenaga kerja Indonesia tidak pernah
terlambat tapi gaji tenaga kerja asing sering terlambat bisa 3-4 bulan;
- Bahwa akibat dari keterlambatan pembayaran gaji karyawan tersebut
sehingga Penggugat demo mogok kerja;
- Bahwa keterlambatan pembayaran gaji karyawan tersebut dikarenakan
pencairan dari PT Draz terlambat;
- Bahwa sampai detik ini masih ada gaji karyawan yang belum dibayar
Penggugat sekitar belasan orang;
- Bahwa selama ini yang menyiapkan bahan material dari PT Draz disuplai
dari Jakarta, kalau tidak ada disuplai PT Draz , Penggugat cari dan beli
sendiri;
- Bahwa Saksi tahu bukti P-9, P-9A permohonan persetujuan pembayaran
progres yang dibuat Mr Wang diajukan ke PT Draz;
- Bahwa Penggugat pernah menanyakan kepada Saksi tentang masalahnya
dengan PT Draz bagaimana hukumnya di Indonesia dan Saksi
menyarankan kepada Penggugat untuk mencari Pengacara;
- Bahwa pekerjaan yang sudah dikerjakan hampir selesai semua kurang 5-
10% lagi;
- Bahwa sekarang ini PT Draz di Pulau Obi sudah tidak ada lagi dan sudah

Halaman 22 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


mengundurkan diri dan sudah dipindah alihkan;
- Bahwa instalasi belum selesai terpasang;
- Bahwa karyawan yang bekerja di Pulau Obi tinggal di mess yang
disediakan PT Draz tapi karyawan bayar air dan listrik;
- Bahwa Penggugat adalah Sub Kon karena kontraktor PT Draz tidak bisa
mengerjakan konstruksi sipil maka diminta kepada Penggugat untuk
mengerjakannya;
- Bahwa Saksi tidak tahu sejak kapan adanya kerjasama antara Mr Wang
dengan PT Draz;
- Bahwa setelah PT Draz mengundurkan diri dan tidak ada lagi di Pulau Obi,
Penggugat mencari lain yaitu PT Bangun Tehnik Group untuk menaungi
Penggugat untuk melanjutkan pekerjaannya di Pulau Obi dan PT
Halmahera juga mengetahui Penggugat memakai PT Bangun Tehnik
Group;
- Bahwa yang mendatangkan MR Wang dari China adalah PT Draz;
- Bahwa sampai sekarang ini pekerjaan di Pulau Obi masih berjalan, akan
tetapi tenaga kerja asing sudah dipulangkan semua yang bekerja disana
Tenaga Kerja Indonesia ebih kurang 85 orang yang sekarang digaji oleh
PT Bangun Tehnik Group;
Atas keterangan saksi tidak ada tanggapan dari para pihak;
2. Saksi SUPRIYADI, tempat tanggal lahir di Bogor, 19-05-1988, jenis kelamin
laki-laki, alamat; Jl.KP Liud No.26, RT.007 RW.003, Kelurahan Kalong Liud,
Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Agama Islam, Pekerjaan
Wiraswasta;
- Bahwa Saksi kenal dengan Wang Zhicai (Penggugat), sebagai atasan
Saksi sampai hari ini;
- Bahwa Saksi kenal dengan Tergugat tidak ada hubungan apa-apa;
- Bahwa Saksi kenal dengan Turut Tergugat tidak ada hubungan apa-apa;
- Bahwa Saksi sebagai Pekerja pada Penggugat ;
- Bahwa pekerjaan Saksi sebagai tukang Las di Turbin;
- Bahwa Saksi bekerja di Pulau Obi dan tinggal di Bogor;
- Bahwa Saksi bekerja di Pulau Obi sejak tanggal 26 Mei 2021;
- Bahwa pada saat Saksi masuk bekerja di Pulau Obi pekerjaan disana baru
mencapai 55%;
- Bahwa ketika saksi masuk lagi mengerjakan pemasangan cerobong asap;
- Bahwa Saksi bertanggung jawab kepada Mr Wang Zhicai dan diatas Saksi
masih ada mandor orang China;

Halaman 23 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


- Bahwa Saksi berkomunikasi dengan Mr Wang Zhicai melalui Saksi Wendy
Hendy:
- Bahwa yang Saksi kerjakan disana adalah pemasangan cerobong asap,
turbin 4 dan 4 dengan pekerja sekitar 200 orang;
- Bahwa pekerja di Pulau Obi tinggal di mess yang disediakan PT Draz tapi
dibayar;
- Bahwa pekerjaan tukang Las sudah selesai;
- Bahwa Saksi bekerja di Pulau Obi dari agent;
- Bahwa yang menggaji Saksi adalah Penggugat yang diterima dari Agent;
- Bahwa sampai sekarang masih ada sekitar 80 orang pekerja;
- Bahwa Saksi tidak mengapan PT Draz mengundurkan diri dari Pulau Obi;
Atas keterangan saksi tersebut tidak ada tanggapan dari para Tergugat;
Menimbang, bahwa pihak Penggugat, Tergugat dan Turut Tergugat
mengajukan Kesimpulan masing-masing tanggal 4 April 2023;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat isi putusan ini maka segala
sesuatu yang termuat di dalam berita acara sidang merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana tersebut diatas.
Menimbang setelah membaca dan mencemati gugatan Penggugat
bersamaan dalil gugatannya menyampaikan Eksepsi Absolut dan Eksepsi
lainnya, dimana terhadap eksepsi Absolut telah diputus pada tanggal 17 Januari
2023 dengan amarnya berbunyi sebagai berikut :
MENGADILI
1. Menyatakan Eksepsi Tergugat tidak dapat diterima;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Utara berwenang memeriksa
dan mengadili perkara Nomor 577/Pdt.G/2022/PN Jkt. Utr.
3. Melanjutkan pemeriksaan perkara ini dengan acara pembuktian;
4. Menyatakan biaya perkara ditangguhkan hingga putusan akhir.
Menimbang bahwa selanjutnya terhadap Eksepsi lainnya sesuai
ketentuan pasal 136 HIR akan diputus bersama-sama pokok perkara.
Dalam Eksepsi :
Menimbang bahwa adapun Eksepsi lainnya yang disampaikan Tergugat
pada pokoknya adalah sebagai berikut :
1. EKSEPSI TENTANG GUGATAN PENGGUGAT PREMATUR (EXCEPTIO
DILATORIA)

Halaman 24 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


- Bahwa PENGGUGAT mengajukan gugatan a quo atas dasar keberatan
mengenai hak-haknya sebagai pekerja yang menurut PENGGUGAT belum
diberikan oleh TERGUGAT secara penuh, akan tetapi hingga gugatan ini
diajukan PENGGUGAT masih bekerja dengan TERGUGAT dalam proyek
Konstruksi Powerplant pada OBI Ferronickle Project, dan seperti yang
PENGGUGAT dalilkan dalam gugatannya bahwa proyek Konstruksi
Powerplant pada OBI Ferronickle Project yang dikerjakan PENGGUGAT
tersebut belum selesai 100% (vide posita angka 8 halaman 3) sehingga
dugaan PENGGUGAT dalam posita angka 7 halaman 2 dan posita angka
8 halaman 3 mengenai itikad tidak baik atau itikad buruk dari TERGUGAT
terlalu dini dan berlebihan karena hubungan kerja antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT faktanya belum berakhir.
- Bahwa menurut M. Yahya Harahap dalam bukunya Hukum Acara Perdata
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan
Pengadilan menyatakan “gugatan premature diartikan sebagai gugatan
yang diajukan masih terlampau dini” (hal. 457), sifat atau keadaan
premature melakat pada:
- Batas waktu untuk menggugat sesuai dengan jangka waktu yang
disepakati dalam perjanjian belum sampai; atau
- Batas waktu untuk menggugat belum sampai, karena telah dibuat
penundaan pembayaran oleh kreditur dan debitur;
- Bahwa oleh karena gugatan a quo diajukan sebelum berakhirnya masa
kerja dan belum selesainya proyek Konstruksi Powerplant pada OBI
Ferronickle Project yang dikerjakan PENGGUGAT, maka PENGGUGAT
maupun TERGUGAT masih menjalankan hak dan kewajibannya, maka
gugatan a quo patut dinyatakan premature dan untuk itu dinyatakan tidak
dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard);
2. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS/ KABUR (OBSCUURE LIBEL)
- Bahwa PENGGUGAT di dalam posita gugatannya mendalilkan
TERGUGAT melakukan Perbuatan Melawan Hukum karena membuat
kesepakatan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT mengandung
unsur “sebab terlarang” sehingga berakibat pada batal demi hukum
kesepakatan lisan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT.
PENGGUGAT mendalilkan TERGUGAT melanggar ketentuan Pasal
16.2.13 halaman 53 Kontrak Kerjasama yang dimiliki TERGUGAT dengan
TURUT TERGUGAT (vide posita angka 10 halaman 3 dan posita angka 11
halaman 4).

Halaman 25 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


- Bahwa PENGGUGAT keliru memahami hubungan antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT, bahwa TERGUGAT mempekerjakan PENGGUGAT
sebagai Chief Engineer dalam proyek Konstruksi Powerplant pada OBI
Ferronickle Project, sehingga dalil PENGGUGAT pada posita angka 10
halaman 3 dan posita angka 11 halaman 4 menjadi tidak jelas dan
membingungkan bagi TERGUGAT karena tidak ada pelanggaran yang
TERGUGAT lakukan terhadap TURUT TERGUGAT.
- Bahwa selanjutnya gugatan PENGGUGAT kabur karena PENGGUGAT
mendalilkan Perbuatan Melawan Hukum namun terdapat esensi lain dari
pada gugatan PENGGUGAT a quo yakni adanya permasalahan hubungan
ketenagakerjaan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT sehingga
menimbulkan kewenangan sistem peradilan yang berbeda yakni Peradilan
Umum dan Peradilan Khusus, ketidak jelasan dan ketidaksesuaian
tersebut mengakibatkan gugatan a quo tidak memenuhi syarat formil dari
suatu gugatan, maka sudah sepatutnya gugatan dalam perkara a quo
dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard / NO);
Menimbang, bahwa setelah membaca eksepsi Tergugat dihubungkan
dengan makasud gugatan Penggugat yang mendalilkan perbuatan yang
dilakukan Tergugat yang tidak melaksanakan perjanjian kontrak kerja secara
tertulis sebagaimana disepakati antara Tergugat dengan Penggugat maka
menurut hemat Majelis eksepsi Tergugat tersebut telah masuk dalam subtansi
pokok perkara yang akan dibuktikan Penggugat, sehingga eksepsi tersebut
harus ditolak.
Menimbang, bahwa setelah membaca dalil gugatan Penggugat telah
menguraikan dengan jelas hubungan hukum antara Penggugat dengan
Tergugat yaitu mengenai pekerjaan proyek Penggugat sebagai tenaga ahli
yang diminta Tergugat untuk mengerjakan proyek di Obi Maluku Utara dimana
segala biaya yang dikeluarkan Penggugat dan biaya sebagai tenaga ahli tidak
dibayar Tergugat oleh di lain pihak Tergugat tidak bersedia melakukan
perjanjian kontrak sehingga Penggugat dirugikan, hal ini menunjukkan bahwa
gugatan Penggugat tidak kabur, sehingga eksepsi Tergugat inipun dinyatakan
tidak dapat diterima.
Dalam Pokok Perkara :
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Penggugat adalah sebagaimana
diuraikan diatas.
Menimbang bahwa gugatan Penggugat pada pokoknya adalah sebagai
berikut :

Halaman 26 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


- Bahwa pada tanggal 29 Maret Tahun 2021 Penggugat mengadakan
pertemuan dengan Tergugat di pulau Obi Provinsi Maluku Utara, dalam
rangka pembicaraan terkait proyek Kontruksi dan Instalasi Area Section 2
untuk proyek Pembangkit listrik berbahan baku batu bara Dalam proyek itu,
Tergugat merupakan pihak kontraktor yang menerima pekerjaan, dari Turut
Tergugat berdasarkan Kontrak Konstruksi Powerplant Pada Obi Ferronickel
Project, Nomor HJF20200330-041, bulan Maret 2020, yang ruang lingkup
pekerjaannya mencakup keseluruhan pekerjaan di section II untuk proyek
Pembangkit Listrik sebagai sarana Pendukung OBI Ferronickel Proyek,
sehingga dalam pertemuan tersebut, sambil menunjukkan proyek kepada
Penggugat, Tergugat juga menawarkan sebagian pekerjaan projek, yakni
Bangunan/kontruksi (sipil) untuk power plant 4x150MW pada Obi
Ferronickel Project kepada Penggugat yang memang dikenal sebagai orang
yang memiliki kemampuan, serta modal, dalam bidang kontruksi sipil.
- Bahwa pada awalnya, Penggugat tidak begitu saja menyetujui tawaran
Tergugat untuk mengerjakan bangunan/kontruksi (sipil) sebagaimana butir 1
diatas, melainkan terlebih dahulu meminta kepada Tergugat untuk
memastikan segala hal yang berkaitan dengan syarat-syarat yang diperlukan
agar menjadikan kerjasama antara keduanya dapat berjalan sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku sehingga dapat memberikan kepastian hukum
secara kontraktual bagi Penggugat dan juga Tergugat dalam pelaksanaan
pengerjaan kontruksi sipil dimaksud. Bahwa oleh karena Tergugat meminta
Penggugat untuk segera memulai pekerjaan pembangunan kontruksi sipil
secepatnya, yang tentunya hal ini berkaitan erat dengan kewajiban Tergugat
terhadap Turut Tergugat, terkhusus tentang masa/waktu penyelesaian proyek
yang diberikan oleh Turut Tergugat kepada Tergugat sesuai dengan
perjanjian antara keduanya, maka pada bulan April 2021 Penggugat mulai
melakukan pembangunan sesuai dengan pekerjaan yang diberikan oleh
Tergugat yang ruang lingkupnya mencakup pekerjaan Bangunan/kontruksi
(sipil) untuk power plant 4x150MW pada Obi Ferronickel Project, termasuk
penyediaan bahan-bahan material serta peralatan yang diperlukan.
- Bahwa untuk melaksanakan pembangunan tersebut Penggugat didorong
oleh rasa percaya dalam menjalankan suatu hubungan Kerjasama yang
saling menguntungkan, sedangkan terkait dengan syarat-syarat yang
diperlukan guna menjadikan kerjasama antara keduanya dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku serta terciptanya hubungan
kontraktual sebagaimana telah kami uraian dalam butir 2, akan diselesaikan

Halaman 27 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


seiring berjalannya pembangunan. Hal ini merupakan permintaan Tergugat
yang secara hukum terikat dengan kewajiban penyelesaian proyek sesuai
waktu yang ditentukan Turut Tergugat.
- Bahwa sejak bulan Juni 2021, sambil terus melaksanakan tugasnya
dalam pembangunan kontruksi sipil proyek, Penggugat telah banyak
melakukan upaya-upaya yang bertujuan agar segera dilakukan
pembuatan serta penandatanganan kontrak Kerjasama tertulis antara
Penggugat dengan Tergugat, namun dengan berbagai alasan, Tergugat
selalu menghindar dari penuangan kontrak Kerjasama dengan
Penggugat ke dalam bentuk tertulis.
- Bahwa pada bulan Oktober 2021 Penggugat pernah menerima pembayaran
dari Tergugat, namun nilai yang dibayar oleh Tergugat jauh lebih kecil atau
tidak sesuai dengan yang dijanjikan sejak awal berdasarkan pembicaraan
antara keduanya, sehingga dari pembayaran tersebut hanya cukup untuk
pembayaran sebagian pekerja Penggugat pada proyek itu.
- Berdasarkan uraian pada Posita butir 6 diatas, penggugat mulai menduga
adanya itikad tidak baik dari Tergugat dalam Kerjasama dimaksud, namun
lagi-lagi, Penggugat tidak memiliki perjanjian tertulis dengan Tergugat
sehingga menyebabkan tidak adanya kepastian hukum tentang kedudukan
Penggugat beserta jaminan atas hak-hak Penggugat, hingga pada suatu
ketika Penggugat mulai mengalami kendala untuk membayar para pekerja
kontruksi sipil yang dipekerjakan oleh Penggugat, dan hal itu juga diketahui
oleh Turut Tergugat, yang pada saat itu pihak dari Turut Tergugat
memerintahkan Tergugat agar segala permasalahan antara Tergugat dengan
Penggugat segera diselesaikan dan tidak berdampak pada pekerjaan
pembangunan dalam proyek dimaksud. Hal itu kemudian disanggupi oleh
Tergugat.
- Bahwa pada tanggal 9 Mei 2022, Penggugat pernah secara langsung
mendatangi kantor pusat Tergugat di Jakarta dalam rangka pembicaraan
terkait hal yang sama, yakni agar segera dilakukan pembuatan serta
penandatanganan kontrak Kerjasama tertulis antara Penggugat dengan
Tergugat, namun hal itu belum berhasil, sehingga sejak saat itu Penggugat
mulai melakukan berbagai upaya hukum yang diantaranya:
- Melayangkan surat Somasi/Teguran pertama pada tanggal 16 Juni 2022
kepada Tergugat.
- Melayangkan surat Somasi/Teguran ke-dua pada tanggal 24 Juni 2022
kepada Tergugat.

Halaman 28 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


- Melayangkan surat Somasi/Teguran ke-tiga pada tanggal 4 Juli 2022
kepada Tergugat.
Namun Tergugat tetap menghindari pembicaraan-pembicaraan sehubungan
dengan penandatanganan kontrak dimaksud, sehingga berdasarkan hal itu,
serta uraian butir 3 dan 4 diatas patutlah Penggugat menduga, sejak awal
Tergugat memiliki itikad buruk yang dilandasi tujuan: terselesaikannya
pembangunan kontruksi sipil proyek sesuai deadline yang ditetapkan
pemiliknya (Turut Tergugat) dengan cara “memanfaatkan” kepercayaan
Penggugat kepada Tergugat, serta mengambil keuntungan sendiri atas
pekerjaan yang senyatanya dilakukan oleh Penggugat.
Sampai dengan saat ini, pekerjaan yang menjadi tugas Penggugat, secara
faktual telah dikerjakan hingga mencapai + 80 % dari progress penyelesaian
kontruksi sipil.
- Bahwa selain pembayaran sebagaimana Penggugat uraikan pada Posita
diatas, sampai saat ini tidak pernah lagi ada pembayaran apapun dari
Tergugat kepada Penggugat, meskipun Tergugat telah menerima
pembayaran dari Turut Tergugat atas pekerjaan yang senyatanya dilakukan
oleh Penggugat. Hal itu berdampak secara langsung pada kondisi keuangan
Penggugat sehingga Penggugat tidak mampu membayar gaji para pekerja
yang dipekerjakan oleh Penggugat untuk pembangunan kontruksi sipil
dimaksud selama 4 bulan gaji.
- Bahwa itikad buruk Tergugat yang sampai saat ini terus menghindari
penuangan Kerjasama dalam bentuk tertulis dengan Tergugat tersebut
ternyata dikarenakan telah ada pelanggaran hukum yang dilakukannya
terkait pelaksanaan Pasal 16.2.13 (Halaman 53) Kontrak Kerjasama
Pembangunan Powerplan Antara Turut Tergugat dengan Tergugat yang
menentukan :
“Jika Kontraktor mengalihakan Kontrak atau men-subkontrakkan proyek
secara illegal tanpa izin, Pemberi Kerja berhak untuk membatalkan
sebagian Kontrak atau membatalkan Kontrak secara sepihak. Kontraktor
bertanggung jawab atas kompensasi kerugian ekonomi yang disebabkan
karena hal tersebut…….”
- Bahwa meskipun antara Penggugat dengan Tergugat pada awalnya telah
terjadi kesepakatan secara lisan yang secara de facto direalisasikan dalam
bentuk pengerjaan proyek oleh Penggugat, namun tanpa Penggugat sadari
sebelumnya, ternyata dengan begitu Tergugat telah “menjerumuskan”
Penggugat ke dalam suatu kesepakatan yang bertentangan dengan

Halaman 29 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


ketentuan pasal 1320 ke-4 KUHPerdata, dimana secara hukum Tergugat
telah melanggar kewajiban hukumnya terhadap Turut Tergugat sesuai
ketentuan Pasal 16.2.13 (Halaman 53) Kontrak Kerjasama Pembangunan
Powerplan Antara Turut Tergugat dengan Tergugat, sehingga menjadikan
kesepakatan antara Penggugat dengan Tergugat mengandung unsur
“sebab terlarang” yang merupakan suatu pelanggaran atas syarat objektif
dari sahnya suatu perjanjian, yang pada akhirnya mengakibatkan
kesepakatan lisan antara Penggugat dengan Tergugat batal demi
hukum.
- Bahwa selain Perbuatan Tergugat dalam menyerahkan sebagian pekerjaan
kepada Penggugat tanpa sepengetahuan Turut Tergugat ialah merupakan
perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, hal ini juga
secara nyata telah membawa akibat batalnya perjanjian antara Penggugat
dengan Tergugat serta berdampak pada kedudukan hukum Penggugat
dalam Proyek tersebut yang secara de facto dan tidak dapat dipungkiri telah
menginvestasikan material dan tenaga kerja untuk pembangunan kontruksi
sipil proyek, serta hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan dari apa
yang telah dikerjakannya tersebut. Berdasarkan hal diatas, patutlah jika
yang mulia majelis hakim menyatakan bahwa perbuatan Tergugat tersebut
telah memenuhi unsur pasal 1365 KUHPerdata. Oleh karenanya mohon
untuk dinyatakan bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum yang merugikan Penggugat. Bahwa adapun total kerugian yang
dialami Penggugat akibat dari perbuatan Tergugat tersebut ialah sesuai
dengan rincian diatas.
- Bahwa sesuai dengan ketentuan hukumnya, yakni “pasal 1365 KUHPerdata
mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya
untuk menggantikan kerugian tersebut” maka berdasarkan hal itu
Penggugat memohon agar yang mulia majelis hakim menghukum Tergugat
untuk mengganti seluruh kerugian yang dialami Penggugat baik kerugian
materil maupun imateril sesuai dengan rincian nilai yang kami sebutkan
diatas. Bahwa oleh karena gugatan yang Penggugat ajukan ini didasari atas
kekuatan alat-alat bukti yang tak terbantahkan, serta adanya kepentingan
besar untuk melunasi pembayaran gaji para pekerja sebagaimana Posita
butir 9, mohon agar yang mulia majelis hakim menyatakan Putusan dalam
perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun dikemudian hari ada
upaya hukum baik banding, kasasi, peninjauan kembali maupun Verzet
(Uitvoerbaar bij Voorraad.Bahwa untuk menghindari terjadinya kerugian

Halaman 30 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


terus-menerus yang dialami oleh Penggugat, mohon agar yang mulia
majelis hakim menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa
(Dwangsom) senilai Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) pada tiap-tiap hari
keterlambatan Tergugat dalam melaksanakan putusan ini kelak.
Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut baik Tergugat dan
Turut Tergugat telah menyangkalnya sebagaimana diuraikan dalam jawabannya
tersebut diatas.
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan memberikan
pertimbangan apakah Penggugat dapat membuktikan dalil gugatannya
berdasarkan bukti-bukti yang ajukannya sehingga pembuktian yang diajukan
Penggugat akan terlebih dahulu dipertimbangkan, sebaliknya apabila
Penggugat tidak berhasil membuktikan dalil gugatannya akan dipertimbangkan
bukti-bukti yang diajukan Tergugat, selain daripada itu ada kalanya bukti-bukti
yang diajukan Penggugat dan Tergugat bentuk, isi dan maksudnya sama ,maka
akan dipertimbangkan secara bersamaan pula.
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat mendalilkan gugatannya
maka beban pembutikan terlebih dahulu diberikan kepada Penggugat sesuai
ketentuan pasal 1865 BW jo pasal 163 HIR disebutkan “ Setiap orang yang
mengaku mempunyai suatu hak atau menunjuk suatu peristiwa untuk
meneguhkan haknya itu atau untuk membantah suatu hak orang lain wajib
membuktikan adanya hak itu atau kejadian yang dikemukakan itu“.
Menimbang, bahwa fakta hukum yang tidak disangkal oleh Penggugat
dan Tergugat bahwa adapun terjadinya hubungan Penggugat dengan
Tergugat adalah atas dasar adanya perjanjian kerjasama yang saling
menguntungkan dalam rangka pembangunan Proyek Konstruksi dan Instalasi
Area Section 2 Untuk proyek pembangikit listrik berbahan baku batu bara di
Pulau Obi Maluku Utara,dimana Penggugat sebagai Pekerja Tenaga Ahli
dibidang Konstuksi Sipil sedangkan Tergugat adalah pemberi proyek yang
menerima proyek dari Turut Tergugat.
Menimbang, bahwa kesepakatan tersebut berawal pada tanggal 29
Maret 2021 Penggugat dengan Tergugat mengadakan pertemuan di Pulau Obi
Propinsi Maluku Utara, dimana Tergugat sebagai penerima perkerjaan dari
Turut Tergugat berdasarkan Kontrak Konstruksi Powerplant Pada Obi
Ferronickel Project, Nomor HJF20200330-041, bulan Maret 2020, yang ruang
lingkup pekerjaannya mencakup keseluruhan terkait dengan proyek Konstruksi
dan Instalasi Area Section 2 proyek pembangkit listik berbahan batu bara lalu
dalam pertemuan tersebut, sambil menunjukkan proyek kepada Penggugat,

Halaman 31 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


Tergugat juga menawarkan sebagian pekerjaan projek, yakni Bangunan/
kontruksi (sipil) untuk power plant 4x150MW pada Obi Ferronickel Project
kepada penggugat yang memang dikenal sebagai orang yang memiliki
kemampuan, serta modal, dalam bidang kontruksi sipil.
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan fakta-fakta dihubungkan
dengan bukti-bukti yang diperoleh selama persidangan maka dapat diperoleh
fakta hukum bahwa yang menjadi persoalan hukum adalah apakah Tergugat
dengan tidak melaksanakan perjanjian tertulis sebagaimana disepakati oleh
Penggugat dengan Tergugat kemudian tidak melakukan pembayaran hasil
perkerjaan Penggugat dan tidak membayar biaya-biaya yang dibeli Penggugat
untuk kebutuhan pekerjaan bangunan/konstruksi untuk power plant 4 X 150 MW
pada Obi Ferronickel Project dapat dikatagorikan sebagai perbuatan melawan
hukum?
Menimbang, bahwa sesuai ketentun pasal 1365 BW bahwa yang
dimaksud dengan Perbuatan melawan hukum adalah mewajibkan orang yang
menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian
tersebut”
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang tidak disangkal pihak-pihak
bahwa benar Penggugat adalah tenaga ahli dibidang bangunan/konstruksi sipil
tenaga orang asing yang memiliki izin tinggal di Indonesia ( vide bukti P.1, P.2a,
P.2b, P.2c ).
Menimbang, bahwa berdasarkan jawab jinawab fakta hukum yang tidak
disangkal pula oleh Tergugat bahwa benar Penggugat telah mengerjakan
proyek sebagaimana disepakati Tergugat dengan Penggugat dimana telah
dikerjakan hingga mencapai 80%, akan tetapi Tergugat tidak melakukan
pembayaran kepada Penggugat baik berupa upah, pengembalian uang
pembelian alat - alat dan adapun uang yang diberikan Tergugat kepada
Penggugat hanya sebagian kecil yang jauh dari jumlah yang seharusnya
diterima Penggugat, sehingga berdampak kepada pembayaran gaji karyawan
yang diperkerjakan Penggugat tidak bisa dibayarkan Penggugat.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3 yaitu surat kontrak konstruksi
Power Plan pada Obi Ferronickel Projek Section II Nomor HJF20200330041
menunjukkan bahwa Tergugat merupakan kontraktor pada proyek pembangkit
listrik untuk Obi Ferronickel yang diberikan Turut Tergugat kemudian oleh
Tergugat memberikan pekerjaan tersebut kepada Penggugat.
Menimbang, bahwa atas kepercayaan lalu Penggugat menyediakan
seluruh alat-alat yang dibeli dari Jakarta untuk dipakai/dipergunakan dalam

Halaman 32 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


pekerjaan proyek dimaksud diatas dan atas desakan Turut Tergugat lalu
Tergugat minta agar Penggugat segera mengerjakan proyek kemudian
Penggugat mengerjakannya tanpa terlebih dahulu membuat perjanjian
kerjasama dalam bentuk tertulis melainkan hanya dengan perjanjian secara
lisan untuk sementara waktu karena disepakati perjanjian bentuk tertulis akan
dibuat menyusul.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.7 diketahui bahwa Penggugat
telah mengerjakan pembangunan konstruksi sipil pada pembangkit listrik sesuai
pekerjaan sebagaimana kontrak nomor : HJF20200330-041.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.8 yaitu ringkasan penyelesaian
proyek konstruksi menunjukkan nilai proyek konstruksi sipil 9.946.343 Yuan
sesuai nilai yang tercantum dalam kontrak nomor HJF20200330-041, dan
berdasarkan bukti P.9 dan P.9.a yaitu formulir persetujuan progres sub-
kontraktor yang menunjukkan bahwa pada saat proses pembangunan
konstruksi sipil oleh Penggugat telah menyerahkan rekapitulasi progres
pekerjaan yang disetujui Tergugat.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.10 dan P.11 yaitu berupa foto
dokumentasi proyek konstruksi sipil pada tahap awal dan tahap ahkir
pembangunan listrik yang dikerjakan oleh Penggugat.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Wendy Hendy
menerangkan bahwa saksi adalah sebagai perkerja yang dipekerjakan oleh
Penggugat di Pulau Obi Maluku Utara sepengetahuan saksi Penggugat telah
mengerjakan pembangunan proyek tersebut yakni meliputi pembangunan
pondasi, pembuatan turbin 3, 4 pemasangan bata, dinding, Saksi juga
mengetahui Penggugat membeli alat-alat, sewa alat-alat, penyediaan bahan-
bahan material yang didatangkan dari Jakarta dengan biaya yang dikeluarkan
oleh Penggugat sendiri, Penggugat juga mempekerjakan karyawan yang
merupakan tanggung jawab Penggugat untuk membayar gaji, Saksi mengetahui
tenaga asing yang diperkerjakan Penggugat tidak menerima gaji selama 3-4
buan sehingga terjadi demo pekerja.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Supriyadi
menjelaskan bahwa saksi adalah pekerja dari Penggugat dimana saksi
mengerjakan meliputi pengelasan dan pembuatan cerobong asap.
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas maka
Majelis berpendapat bahwa Penggugat telah melakukan pekerjaan sesuai yang
telah disepakati oleh Tergugat dengan Penggugat.

Halaman 33 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


Menimbang, bahwa selanjutnya apakah dengan tidak dibuatnya
perjanjian kerjasama dan tidak adanya ijin dari Turut Tergugat untuk tidak
mensubkontrakan perkerjaan konstuksi tersebut sebagaimana disebutkan
dalam angka 3,5 halaman 27 perjanjian mengenai Sub Kontrak Tergugat
dengan Turut Tergugat dapat dikatogorikan sebagai perbuatan melawan
hukum?
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang ditemukan dipersidangan
dan fakta hukum yang tidak disangkal Tergugat dan Penggugat bahwa benar
Tergugat adalah sebagai kontraktor yang menerima pekerjaan dari Turut
Tergugat untuk mengerjakan pembangunan listrik di Obi Maluku Utara lalu
tanpa seijin dari Turut Tergugat, Tergugat meminta Penggugat untuk
mengerjakan proyek tersebut karena Tergugat mengetahui bahwa Penggugat
punya kapabilitas sebagai tenaga konstruksi Sipil (vide bukti T.3 = P.1, P.2a,
P.2,b, P.2c, ijin tinggal di Indonesia surat bukti T.2 dan T.4 ) yakni dana
penggunaan konpensasi tenaga kerja asing dan surat pemberitahuan
perekrutan Penggugat ( Wang Zhicai ) sebagai Kepala Tehnik Sipil pada PT
Draz Enginering Indonesia di Obi Maluku Utara.
Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti P.7, P.9. P.9a, P.10 dan
P.11 dan keterangan saksi Wendy Hendy dan saksi Supriyadi diketahui bahwa
Penggugat telah mengerjakan pekerjaan pembangunan listrik sesuai nilai yang
tercantum dalam kontrak nomor HJF20200330-041.
Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Penggugat dari keseluruhan
yang dikerjakan bahwa Tergugat hanya memberikan sebagian kecil dibayar
kepada Penggugat atau tidak sesuai dengan hasil kerja yang dicapai.
Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti TT.7 s.d TT 52 yaitu berupa
invoice PT Draz Enginering Indonesia ( Tergugat ) sebagai kontraktor telah
menerima pembayaran dari PT Halmahera Jaya Feronikel ( Turut Tergugat )
dengan kontrak HJF20200330-041 dari tanggal 4 Desember 2022 s.d tanggal
01-07-2022.
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat telah menerima pembayaran
dari Turut Tergugat atas pekerjaan yang tertuang dalam kontrak nomor
HJF20200330-041 yang pada kenyataannya telah dikerjakan oleh Penggugat,
maka Tergugat harus membayar Penggugat atas hasil perkerjaannya
sebagaimana telah disepakati dan mengembalikan seluruh biaya pembelian
alat-alat yang diperuntukkan untuk pembangunan tersebut.
Menimbang, bahwa meskipun Penggugat telah berulangkali meminta
agar perjanjian kesepakatan dibuat secara tertulis akan tetapi Tergugat tidak

Halaman 34 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


pernah mau melaksanakannya sehingga patut diduga bahwa Tergugat tidak
bersedia membuat perjanjian secara tertulis adalah karena Tergugat tidak
terlebih dahulu minta ijin dari Turut Tergugat untuk men-Sub Kontrak guna ,
padahal Tergugat sudah menngetahui dan harus menyadari bahwa untuk men-
Subkontrak harus lebih dahulu minta ijin/persetujuan dari Turut Tergugat
sebagai pemilik Proyek.
Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pertimbangan
diatas dimana Tergugat telah menerima pembayaran dari Turut Tergugat atas
pembangunan Proyek yang telah dikerjakan Penggugat akan tetapi tidak
dibayarkan Tergugat kepada Penggugat dan meskipun Penggugat
menyinggung kerjasama yang dibuat lisan dan beberapa kali menyurati somasi
kepada Tergugat akan tetapi oleh karena Tergugat tidak meminta ijin kepada
Turut Tergugat untuk men Sub-Kontrak kepada Penggugat dan Tergugat tidak
bersedia membuat kontrak dalam bentuk tertulis perjanjian kontrak dan tidak
ditemukan batas waktu jatuh tempo pembayaran maka perbuatan Tergugat
tersebut dapat dikatagorikan sebagai perbuatan melawan hukum.
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat telah berhasil membuktikan
dalil gugatannya dimana Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum
sehingga Penggugat mengalami kerugian maka Tergugat harus mengganti
seluruh kerugian yang dialami Penggugat berupa kerugian materil yakni biaya
pembelian bahan-bahan dan alat berat proyek senilai Rp.6.000.000.000.-(enam
milyar), biaya pengerjakan proyek dan upah pekerja senial Rp.20.000.000.000.-
(dua puluh milyar), biaya akomodasi dan transportasi Penggugat dan para
pekerja proyek senial Rp.5.000.000.000.-(lima milyar rupiah), dapat dikabulkan
kecuali mengenai kerugian material karena tidak diperinci maka harus ditolak.
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas maka
petitum angka 2 dapat dikabulkan dan 3 dapat dikabulkan mengenai kerugian
materil saja.
Menimbang, bahwa terhadap petitum angka 4 gugatan Penggugat yang
meminta agar hubungan kerjasama antara Penggugat dengan Tergugat yang
didasari kesepakatan lisan batal demi hukum , oleh karena telah sebagaimana
dipertimbangkan diatas dimana Tergugat telah dinyatakan telah melakukan
perbuatan melawan hukum maka pertitum tersebut dapat dikabulkan dengan
perbaikan redaksional yaitu batal demi hukum menjadi dibatalkan.
Menimbang, bahwa terhadap petitum angka 5 harus ditolak oleh karena
syarat untuk dapat putusan dijalankan terlebih dahulu walaupun ada banding,
kasasi dan verzet belum terpenuhi, begitu juga petitum angka 6 untuk

Halaman 35 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


membayar uang paksa harus pula ditolak karena dalam hal pembayaran tidak
diperkenankan menuntut uang paksa.
Menimbang, bahwa meskipun hubungan kontrak dengan Penggugat
dengan Turut Tergugat tidak ada akan tetapi karena yang dikerjakan Penggugat
adalah merupakan proyek milik Turut Tergugat maka Turut Tergugat harus
tunduk pada isi putusan dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat telah berhasil membuktikan
dalil gugatannya maka Tergugat sebagai pihak yang kalah harus dibebani untuk
membayar biaya perkara yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan
dibawah ini.
Memperhatikan dan mengingat pasal-pasal dan ketentuan perundang-
undangan yang bersangkutan.
MENGADILI
Dalam Eksepsi :
- Menyatakan Eksepsi Tergugat tidak dapat diterima;
Dalam Pokok Perkara :
1. Menerima dan Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
3. Menghukum Tergugat mengganti kerugian berupa kerugian materil
yakni biaya pembelian bahan-bahan dan alat berat proyek senial
Rp.6.000.000.000.-(enam milyar rupiah), biaya pengerjakan proyek
dan upah pekerja senial Rp.20.000.000.000.- (dua puluh milyar
rupiah), biaya akomodasi dan transportasi Penggugat dan para
pekerja proyek senilai Rp.5.000.000.000.-(lima milyar rupiah);
4. Menyatakan menurut hukum, hubungan Kerjasama antara
Penggugat dengan Tergugat yang didasari atas kesepakatan lisan
dibatalkan.
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
perkara ini yang hingga kini ditaksir sebesar Rp.465.500.-(empat
ratus enam puluh lima ribu lima ratus rupiah);
6. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk patuh terhadap isi Putusan
ini.
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
pada hari Senin tanggal 08 Mei 2023 oleh kami Togi Pardede,S.H.,M.H. sebagai
ketua majelis, Yuli Effendi, S.H., M.Hum, Aloysius Priharnoto Bayuaji, S.H.,M.H.
masing-masing sebagai Hakim Anggota putusan mana diucapkan dalam sidang
yang terbuka untuk umum pada hari Rabu, tanggal 10 Mei 2023 oleh Hakim

Halaman 36 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.


Ketua tersebut diatas, didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut diatas,
dibantu oleh Rustiani,S.H.,M.H. Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri
Jakarta Utara dan telah dikirim secara elektronik melalui Sistem Informasi
Pengadilan.
Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua

1.Yuli Effendi,S.H.,M.Hum. Togi Pardede,S.H.,M.H.

2.Aloysius Priharnoto Bayuaji,S.H.,M.H.

Panitera Pengganti

Rustiani,S.H.,M.H.

Biaya-biaya:
1.PNBP Rp. 30.000.-
2.Biaya Proses Rp. 75.000.-
3.Penggandaan berkas Rp. 10.500.-
4.Panggilan Rp.300.000.-
5.PNBP Panggilan T Rp. 20.000.-
6.Redaksi Rp. 10.000.-
7.Materai Rp. 20.000.-
Jumlah Rp.465.500.-(empat ratus enam puluh lima ribu lima ratus rupiah)

Pengadilan Negeri Jakarta Utara Jl. Medan Merdeka Utara No.9 - 13


Panitera Tingkat Pertama Telp.: (021) 3843348 | (021) 3810350 | (021) 3457661
Suharis S.H., M.M. - 196411221985031005 Email: info@mahkamahagung.go.id
Digital Signature www.mahkamahagung.go.id

Keterangan :
- Salinan sesuai dengan aslinya.
Halaman 37 dari 37 hal, Putusan Nomor 577/Pdt.G/2022/PN.Jkt.Utr.
- Surat/dokumen ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (digital signature) dengan dilengkapi sertifikat elektronik.
- Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai