No. KPPR.5/V/2021
Kontrak Kerja Konstruksi Rumah Tinggal yang selanjutnya disebut "Kontrak” dibuat
dan ditandatangani di Jl. Jati Selatan No 14 Surabaya pada hari Selasa, tanggal 5
bulan Mei tahun 2021 oleh dan antara :
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini terlebih dahulu menerangkan
hal-hal sebagai berikut :
- Diberikan keterangan melalui perjanjian ini bahwa para pihak telah bersepakat
dan memenuhi prestasinya masing-masing.
- Bahwa PIHAK PERTAMA merupakan penyedia jasa yang bergerak di bidang
konstruksi dan perseorangan yang beralamatkan di Jalan Kertajaya Indah Dalam
Nomor 100, Surabaya.
- Bahwa PIHAK PERTAMA dengan ini bermaksud untuk memberikan jasa
kepada pihak kedua untuk membangun rumah di jalan Jl. Taman Pondok Jati Jaya
no. 120-121 Sidoarjo, sebagaimana pihak kedua bermaksud untuk menggunakan
jasa pihak pertama.
- Bahwa PIHAK KEDUA merupakan pengguna jasa perseorangan bernama Indah,
S.H. yang beralamatkan di Perum Bhayangkara Sejahtera Nomor 20 Sidoarjo.
- Bahwa PIHAK KEDUA adalah pengguna jasa konstruksi perseorangan yang
menggunakan jasa konstruksi PIHAK PERTAMA yang berkeinginan
membongkar dan membangun 2 (dua) rumah barunya yang beralamat di Jl.
Taman Pondok Jati Jaya no. 120-121 Sidoarjo.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat dan beritikad baik untuk
melaksanakan Kontrak Kerja Konstruksi Rumah Tinggal ini dan dengan ini bersama-
sama untuk tunduk pada ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam
17 (tujuh belas) pasal berikut :
Pasal 1
RUANG LINGKUP
Kedua belah pihak telah sepakat dan setuju untuk mengadakan suatu kontrak kerja
konstruksi rumah tinggal milik PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam
menjalankan sebuah proyek pembangunan / pekerjaan sbb :
JANGKA WAKTU
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu maksimal 180 (seratus delapan puluh) hari
kerja terhitung dari sejak seminggu setelah ditandatanganinya perjanjian ini atau
dibayarkan uang muka kontrak yaitu sebesar 20% pada PIHAK PERTAMA oleh
PIHAK KEDUA.
Pasal 3
DOKUMEN KONTRAK
Ayat 1
Ayat 2
Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:
Pasal 4
Ayat 1
Harga borongan untuk pelaksanaan pekerjaan borongan ini adalah sebesar Rp.
2.000.000.000 harga borongan tersebut sudah mencakup bahan material, upah
pekerja, keuntungan kontraktor dan tidak termasuk pajak-pajak serta biaya
perijinan.
Ayat 2
Metode Pembayaran yang disepakati kedua belah pihak adalah berdasarkan
prestasi pekerjaan, dibagi dalam 6 (enam) kali termin dan PIHAK KEDUA
diberikan Uang Muka (DP) sebesar 20% (dua puluh persen) dari harga borongan
pekerjaan yaitu sebesar Rp. 2.000.000.000 yang dibayarkan lunas pada saat
penandatanganan kontrak, yang akan diperhitungkan dengan pembayaran termin
(sesuai kontrak), sehingga setiap termijn akan dipotong sebesar 20% dari nilai
20% uang muka, dengan perincian sebagai berikut:
a. Termin I dibayarkan sebagai uang muka saat penandatanganan kontrak yaitu
sebesar 20%;
b. Termin II dibayarkan setelah seluruh pekerjaan pondasi selesai dan sudah
memulai pekerjaan pasangan dinding batu bata dan urugan lantai, sebesar
20%;
c. Termin III dibayarkan setelah pemasangan dinding batu bata dan plesteran
dinding selesai lalu atap sedang dikerjakan, sebesar 20%;
d. Termin IV dibayarkan setelah pekerjaan atap selesai dan mulai mengerjakan
pekerjaan pemasangan plafon, dan acian dinding mulai dikerjan, sebesar 20%;
e. Termin V dibayarkan setelah pekerjaan pemasangan lantai dan pengecatan
sedang dilakukan, sebesar 20%;
f. Termin keenam dibayarkan pada saat seluruh pekerjaan selesai 100%, dan
setelah habis masa pemeliharaan selama tiga bulan, sebagaimana telah
disepakati bersama.
Ayat 3
Ayat 3
Pasal 5
PROSEDUR PEMBAYARAN
Ayat 1
Ayat 4
Setiap Pembayaran termijn atau Angsuran akan dibayar oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah kwitansi
tagihan diajukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atau
wakilnya.
Pasal 6
JAMINAN
Ayat 1
Risiko yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak lain dalam
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau akibat dari Kegagalan Bangunan adalah
tanggung jawab dari PIHAK PERTAMA.
Ayat 2
PIHAK PERTAMA menjamin pelaksanaan kontrak dengan jaminan deposito
sebesar Rp. 1.000.000.000 atas nama PIHAK PERTAMA.
Ayat 2
PIHAK KEDUA menjamin pembayaran kontrak dengan jaminan deposito
sebesar Rp. 1.000.000 atas nama PIHAK KEDUA.
Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN
Ayat 1
Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA dalam kokntrak ini adalah :
1. melaksanakan pekerjaan 1 Minggu setelah penandatangan kontrak dan tidak
dibenarkan melakukan penyimpangan atau pelanggaran terhadap ketentuan-
ketentuan yang sudah ditetapkan bersama.
2. Bekerja berdasarkan data-data yang lengkap dan tidak diperkenankan
memutuskan sendiri perkara-perkara yang ada diluar gambar kerja (bestek),
serta harus memberikan detail spesifikasi material bangunan yang dianggap
perlu apabila belum tertera di gambar kerja (bestek).
3. Menyediakan komponen bahan bangunan dengan kualitas sesuai kualitas yang
diminta PIHAK KEDUA.
4. Memberikan informasi dan pertanggungjawaban kepada PIHAK KEDUA
terkait pelaksanaan kontrak
5. Bertanggung jawab atas sub-penyedia jasa sebagaimana dalam pelaksanaan
jasa konstruksi.
6. Berhak menerima pembayaran sebagai hasil pekerjaan jasa kontrak dari
PIHAK KEDUA
7. Berhak mencairkan jaminan PIHAK KEDUA bila PIHAK KEDUA
wanprestasi dan/atau memutus kontrak dengan syarat PIHAK KEDUA tidak
membayar ganti rugi dengan bunga kepada PIHAK PERTAMA.
8. Berhak menerima informasi dari PIHAK KEDUA terkait pelaksanaan kontrak
missal perubahan spesifikasi pekerjaan kontrak yang dikehendaki PIHAK
KEDUA.
9. Berhak menentukan sub-penyedia jasa.
Ayat 2
Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA dalam kontrak ini adalah :
1. Membayar kepada PIHAK PERTAMA sesuai sebagaimana dalam pasal 5
kontrak ini.
2. Memberikan informasi pada PIHAK PERTAMA terkait pelaksanaan jasa
konstruksi dalam hal terjadi perubahan sepsifikasi bangunan yang dikehendaki
PIHAK KEDUA.
3. Berhak sewaktu-waktu mendatangi, mengawasi, memeriksa pekerjaan
ataupun menanyakan kepada setiap pekerja lapangan, tukang atau mandor,
yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
4. Berhak mencairkan jaminan PIHAK PERTAMA bila PIHAK PERTAMA
wanprestasi dan/atau memutus kontrak dengan syarat PIHAK PERTAMA
tidak membayar ganti rugi dengan bunga kepada PIHAK KEDUA.
5. Berhak menerima informasi dan pertanggungjawaban dari PIHAK
PERTAMA terkait pelaksanaan kontrak.
6. Memperoleh Ha Kekayaan Intelektual atas bangunan.
Pasal 8
KEGAGALAN BANGUNAN
Ayat 1
PIHAK PERTAMA wajib bertanggung jawab terhadap kegagalan bangunan
kepada PIHAK KETIGA bila PIHAK KETIGA terkena dampak dari gagalnya
bangunan.
Ayat 2
Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini adalah sejak
diserahkannya pekerjaan konstruksi oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA sampai 10 (sepuluh) tahun.
Pasal 9
RISIKO
Jika hasil pekerjaan PIHAK PERTAMA musnah, rusak, tidak memenuhi spesifikasi
teknik atau tidak rapih dengan cara apapun sebelum diserahkan kepada PIHAK
KEDUA, kecuali keadaan force majeure, maka PIHAK PERTAMA bertanggung jawab
sepenuhnya atas segala kerugian yang timbul, kecuali PIHAK KEDUA telah lalai
menerima hasil pekerjaan dari PIHAK PERTAMA tersebut.
Pasal 10
PERLINDUNGAN PEKERJA
Ayat 1
Agar pekerjaan pemborongan dapat berjalan seperti yang direncanakan, PIHAK
KEDUA wajib untuk menyediakan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup dan
mempunyai keahlian serta keterampilan yang baik.
Ayat 2
Semua upah tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan pemborongan tersebut
ditanggung oleh sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
Ayat 3
PIHAK PERTAMA wajib memberikan dan memastikan perlindungan terhadap
para pekerja konstruksi serta jaminan social.
Ayat 4
Jika terjadi kecelakaan pada saat melaksanakan pekerjaan, maka PIHAK
PERTAMA diwajibkan memberikan pertolongan kepada korban dan segala biaya
yang dikeluarkan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
Pasal 11
ASPEK LINGKUNGAN
PIHAK PERTAMA wajib memperhatikan dan memelihara aspek lingkungan sebagai
dampak pelaksanaan kontrak.
Pasal 12
SANKSI
1. Kecuali karena keadaan force majeure seperti tersebut dalam kontrak ini, pekerjaan tidak
dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya, maka PIHAK PERTAMA dikenakan
denda sebesar 1% dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan;
2. Apabila kualitas pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK PERTAMA tidak sesuai dengan
spesifikasi gambar kerja (Bestek), maka PIHAK KEDUA berhak menunda pembayaran
termin sampai kesepakatan lebih lanjut atau berhak memutuskan kontrak secara sepihak;
3. Apabila PIHAK KEDUA lalai atau terlambat membayar termin kepada PIHAK
PERTAMA atas pekerjaan yang sesuai prosedur yang benar, maka PIHAK
PERTAMA berhak secara sepihak menghentikan pelaksanaan pembangunan bangunan
dengan sepengetahuan PIHAK KEDUA sampai batas waktu yang ditentukan atau
mencairkan jaminan PIHAK KEDUA dengan sepengetahuan PIHAK KEDUA.
Pasal 13
BERAKHIRNYA KONTRAK
Kontrak akan berakhir setelah 180 hari kerja terhitung dari sejak seminggu setelah
ditandatanganinya perjanjian ini atau dibayarkan uang muka kontrak yaitu sebesar 20%
pada PIHAK PERTAMA oleh PIHAK KEDUA atau setelah semua kewajiban kedua
belah pihak terpenuhi.
Pasal 14
FORCE MAJEURE
Kedua belah pihak tidak bertanggungjawab bila tidak dapat melaksanakan perjanjian ini
sebagai akibat timbulnya force majeure yang meliputi
a. Bencana alam gempa bumi, tanah longsor, angin topan, banjir, kebakaran, dll yang
bisa menyebabkan terganggunya jalannya proses konstruksi;
b. Kebijaksanaan pemerintah di bidang moneter (devaluasi) atau kenaikan harga BBM
yang mengakibatkan terganggunya jalannya proses konstruksi, baik secara teknis
maupun anggaran biaya;
c. Peperangan atau huru-hara yang mengakibatkan proyek tidak bisa dilanjutkan.
Pasal 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Setiap perselisihan atau perbedaan dalam bentuk apapun yang timbul di antara kedua
belah pihak akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan
tidak dapat diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat dalam jangka waktu 60 hari,
maka akan diselesaikan melalui Pengadilan dengan domisili hukum di Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sidoarjo.
Pasal 16
HAL LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara
kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.
Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatangi oleh kedua belah pihak. Perjanjian ini
dibuat dalam keadaan sadar tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Dibuat di : Surabaya
Tanggal : 5 Mei 2021
SAKSI-SAKSI
TTD TTD
(Anisa)
(Deni)