Anda di halaman 1dari 5

1

Medan, 10 Juli 2019

Kepada Yth,

Bapak Ketua Pengadilan


Perselisihan Hubungan
Industrial
di –
Lubuk Pakam.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Bambang H. Samosir, S.H., M.H., Leo Chandra J.B.P Tampubolon, S.H.,M.H., Andi
Candra Nasution, S.H. Advokat / Pengacara-Konsultan Hukum / Penasehat Hukum
pada Law Office “ Bambang H. Samosir, S.H., M.H., & Associates ”, yang berkedudukan
dan berkantor di Jalan Garu III Komplek Grand Harjosari Blok A – 5, Kel. Harjosari I, Kec.
Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 2 Juli 2019 (copy terlampir). Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta sah
mewakili kepentingan hukum dari klien kami :----------------------------------------------------------

CHRISTIAN HUTABARAT, Laki-laki, lahir di Sei Semayang, Tanggal 04 April 1956,


Agama Kristen, Pekerjaan Karyawan Swasta, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat :
Dusun VII Jalan Setia I, Kel. Mulio Rejo. Kec. Sunggal. Kab. Deli Serdang, Sumatera
Utara, untuk selanjutnya disebut sebagai;-----------------------PENGGUGAT

Dengan ini membuat, menandatangani serta mengajukan gugatan perselisihan pemutusan


hubungan kerja terhadap :

Pimpinan Perusahaan PT. Bharata Beton, beralamat dan berkantor di Jl. Binjai Km. 13,8
Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang, Prov. Sumatera Utara, untuk selanjutnya disebut
sebagai;--------------------------------------------------------------------------------------------------------TER
GUGAT

Adapun duduk permasalahannya adalah sebagai berikut :

1. Bahwa, terhitung sejak bulan Februari 2014 sampai dengan tanggal 28 Februari 2019
(selama 5 tahun) Penggugat telah bekerja dengan Tergugat;

2. Bahwa adapun bentuk pekerjaan yang ditugaskan/diberikan Tergugat kepada


Penggugat adalah pekerjaan yang bersifat terus menerus, tidak terputus-putus,
tidak dibatasi waktu dan merupakan bagian pekerjaan pokok pada perusahaan PT.
Bharata Beton, antara lain dengan Jabatan sebagai Supervisor, dan terakhir dengan
Jabatan Safety Head ;

3. Bahwa selama Penggugat bekerja pada Tergugat, hak-hak yang diterima oleh
Penggugat dalam bentuk upah kerja adalah diberikan 1 (satu) kali dalam sebulan
2

secara terus menerus yang dibayarkan secara langsung dan tunai oleh Tergugat
serta satu tahun terahir Penggugat menerima upah melalui Rekening Bank (ATM),
dengan pembayaran upah terakhir pada bulan Februari 2019 sebesar Rp. 2.500.000,-
(dua juta lima ratus ribu rupiah);

4. Bahwa bidang pekerjaan yang diberikan oleh Tergugat kepada Penggugat sejak
diterima pada bulan Februari tahun 2014 hingga bulan Februari 2018 Penggugat
memengang Jabatan sebagai Supervisor dan Jabatan terahir hingga dilakukannnya
pemutusan hubungan kerja sebagai Safety Head pada tahun 2019;

5. Bahwa, selama dalam tenggang waktu 5 (lima) tahun Penggugat bekerja secara
rutin pada Tergugat, Penggugat selama bekerja tidak pernah berbuat kesalahan
ataupun menimbulkan hal-hal yang membuat Tergugat dirugikan, dan hal ini
terbukti dari lamanya Penggugat bekerja dengan Tergugat ;

6. Bahwa berdasarkan lamanya masa kerja Penggugat yaitu 5 (lima) tahun yang
berlangsung secara terus menerus dan tidak pernah terputus, maka seharusnya
hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat adalah berdasarkan perjanjian kerja
waktu tidak tertentu (menetap) sebagaimana diatur pada Pasal 60 – 63
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;

7. Bahwa berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan/diberikan Tergugat kepada


Penggugat adalah merupakan bagian dari pekerjaan pokok dalam perusahaan PT.
Bharata Beton, maka sesuai dengan Pasal 66 ayat (1) dan (4) Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, maka secara hukum status
hubungan kerja antara pekerja (Penggugat) dan penyedia jasa pekerja beralih
menjadi hubungan kerja antara pekerja (Penggugat) dengan perusahaan pemberi
pekerjaan (Tergugat/PT. Bharata Beton), sehingga bila terjadi Pemutusan
Hubungan Kerja pihak perusahaan pemberi pekerjaan (Tergugat/PT. Bharata
Beton) harus tunduk dan wajib melaksanakan ketentuan yang terdapat dalam Pasal
156 ayat (1), (2), (3), dan (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan;

8. Bahwa, Tergugat tidak bersedia untuk memberikan hak-hak normatif Penggugat


tersebut yang sesuai dan setimpal dengan masa kerja Penggugat selama lebih
kurang 5 (lima) tahun mengabdi, dibuktikan dengan tidak adanya itikad baik
Tergugat untuk hadir bipartid dan tripartid (mediasi) yang panggil langsung oleh
Pihak Dinas Ketenagakerjaan Kab. Deli Serdang;

9. Bahwa, Penggugat sangat keberatan atas keputusan Tergugat seperti disebutkan di


atas, sehingga sampai dengan saat sekarang ini Tergugat belum juga memberikan
hak-hak normatif Penggugat yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yaitu UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan, dan dalam hal
ini Penggugat juga merasa sangat dirugikan oleh Tergugat dikarenakan
Penggugatdiikutkan atau didaftarkan oleh Tergugat ke dalam program
JAMSOSTEK pada tahun 201, dan pada saat Penggugat Menanyakan ke BPJS Kab.
Deli Serdang tentang JAMSOSTEK atas dirinya Penggugat ternyata pihak BPJS Kab.
Deli Serdang mengatakan kepada Penggugat tidak pernah dibayarkan oleh Pihak
Perusahaan PT. Bharata Beton padahal secara nyata jumlah karyawan dan pekerja
di perusahaan Tergugat tersebut kurang lebih sebanyak 70 (tujuh puluh) orang
karyawan;

10. Bahwa, permasalahan antara Penggugat dan Tergugat ini sebelumnya telah pernah
diselesaikan melalui Kantor Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Deli Serdang di
Lubuk Pakam, akan tetapi dalam setiap pemeriksaan perkaranya Tergugat tidak
3

pernah hadir/ ataupun mengirimkan wakil atau kuasanya untuk datang ke Kantor
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Deli Serdang tanpa alasan yang jelas meskipun telah
dipanggil secara patut dan resmi sehingga Tergugat Patut dinyatakan telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

9. Bahwa, pada akhirnya Kantor Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Deli Serdang telah
memberikan Putusan Surat Anjuran No. 560/1187/DK-2/DS/2019 tertanggal 10 Mei
2019, yang mana isi surat tersebut menganjurkan agar Pihak Perusahaan PT.
BHARATA BETON membayar uang pesangon dan uang penggantian hak sebesar 15
% sesuai pasal 156 ayat (4) Undang-undang No. 13 Tahun 2013 tentang
Ketenagakerjaan kepada klien kami dengan rincian yaitu :

1. Pengusaha diharuskan membayar uang pesangon Pekerja Saudara Christian


Hutabarat sebesar :

SESUAI SURAT INI HANYA CONTOH KARENA SURAT ANJURAN MASIH


SAMA KLIEN
- Pesangon sebesar 2X9
X Rp. 1.800.000,- = Rp. 32.400.000,-
- Jasa Masa Kerja 6X
Rp. 1.800.000,- = Rp. 10.800.000,-

Jumlah = Rp. 43.200.000,-

- Uang Pengganti Perumahan dan Pengobatan sebesar


15 % X Rp. 43.200.000,-

Total = Rp. 49.680.000,-

(Empat Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)

2. Membayar upah selama tidak bekerja hingga adanya putusan Pengadilan


Perselisihan Hubungan Industrial.

10. Bahwa, hak-hak normatif Penggugat sebagaimana disebutkan di atas harus dibayarkan
oleh Tergugat kepada Penggugat secara sekaligus dan tunai ;

11. Bahwa, untuk menjamin agar gugatan Penggugat ini nantinya tidak nihil dan tidak
sia-sia, maka terlebih dahulu dimohonkan kepada Bapak Ketua Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam cq. Majelis Hakim yang memeriksa
dan mengadili perkaranya berkenan untuk meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir
Beslag) terhadap harta-harta benda milik Tergugat baik harta bergerak maupun harta
tidak bergerak, khususnya terhadap sebidang tanah berikut bangunan gudang tempat
Penggugat bekerja yang terletak di atasnya yang berada di Jalan Binjai Km. 13.8, Kec.
Sunggal. Kab. Deli Serdang;

12. Bahwa, disebabkan gugatan Penggugat dalam perkara ini telah didukung oleh
bukti-bukti yang authentic, maka kiranya dimohonkan kepada Majelis Hakim
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang
menerima perkara ini nantinya berkenan untuk menyatakan putusan dalam perkara ini
dapat dilaksanakan terlebih dahulu denga serta merta, meskipun ada perlawanan, dan
kasasi (Uit Voerbaar bij Voorraad) ;
4

13. Bahwa, untuk menjamin agar isi putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan
baik, maka dimohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini kiranya berkenan untuk menghukum Tergugat untuk membayar uang
paksa (Dwangsome) sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) setiap
harinya, jika Tergugat lalai dalam melaksanakan isi putusan ini, terhitung sejak
putusan perkara ini memperoleh kekuatan hukum yang tetap hingga isi putusan telah
dilaksanakan dengan baik oleh Tergugat ;

14. Bahwa, berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dimohonkan kepada Bapak Ketua
Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk
menetapkan suatu hari sidang dengan memanggil para pihak untuk datang dan duduk
bersidang pada suatu tempat persidangan yang telah ditentukan untuk itu, dan
selanjutnya berkenan pula untuk mengambil putusan yang amarnya berbunyi :

MENGADILI :

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya;

2. Menyatakan demi hukum Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum


(onrech tmatigedaad) yang tidak melaksanakan Putusan/Anjuran No.
560/1187/DK-2/DS/2019 tertanggal 10 Mei 2019

3. Menghukum Tergugat untuk membayar secara tunai dan sekaligus yaitu : Uang
Pesangon, 2 X pasal 156 ayat (2), uang Masa Penghargaan 1X ketentuan pasal 156
ayat (3) dan uang pengganti hak sesuai dengan ketentuan pasal 156 ayat (4)
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dengan perincian
sebagai berikut :
BANG BUAT LAGI HITUNGANNYA YANG INI HANYA SEBAGAI CONTOH SAJA
- Pesangon sebesar 2 X 9 X Rp. 1.800.000,- = Rp. 32.400.000,-
- Jasa Masa Kerja 6 X Rp. 1.800.000,- = Rp. 10.800.000,-

Jumlah = Rp. 43.200.000,-

- Uang Pengganti Perumahan dan Pengobatan sebesar


15 % X Rp. 43.200.000,-

Total = Rp. 49.680.000,-

(Empat Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)

4. Menghukum Tergugat untuk membayar upah Penggugat selama tidak bekerja


sebesar Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya terhitung
sejak bulan Maret 20019 hingga adanya putusan Pengadilan Perselisihan Hubungan
Industrial yang berkekuatan hukum tetap.

5. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan dan dijalankan terlebih
dahulu dengan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada perlawanan,
banding dan kasasi

6. Meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap sebidang tanah berikut


bangunan gudang tempat Penggugat bekerja yang terletak di atasnya yang berada
di Jalan Binjai Km. 13.8, Kec. Sunggal. Kab. Deli Serdang;
5

7. Menyatakan Sah dan Berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang telah
diletakkaan dalam perkara ini;

8. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.


250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) setiap harinya, jika lalai melaksanakan
isi putusan perkara ini terhitung sejak putusan perkara ini memperoleh kekuatan
hukum yang tetap hingga isi putusan telah dilaksanakan dengan baik.

9. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya-biaya yang timbul dalam


perkara ini.

Atau jika Bapak Ketua Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain “Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)”.

Demikian gugatan ini disampaikan, atas penerimaan dan perkenan Bapak Majelis
Hakim Pengadilan Perselisihan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Lubuk
pakam yang memeriksa dan mengadili perkara ini mengabulkannya, diucapkan terima
kasih.-

Hormat Penggugat,
CHRISTIAN HUTABARAT
Kuasa hukumnya,

BAMBANG H. SAMOSIR, S.H.,M.H

LEO CHANDRA J.B.P. TAMPUBOLON, S.H.,M.H

ANDI CANDRA NASUTION, S.H

Anda mungkin juga menyukai