Anda di halaman 1dari 12

KANTOR HUKUM

ARIF HENDRIANA & PARTNERS


Advocates & Legal Consultans

Tasikmalaya, 29 Juni 2022

Perihal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum


Kepada Yth,
Ketua Pengadilan Negeri Klas I. A Tasikmalaya
Di –
T a s I k m a l a y a.

Mempermaklumkan dengan hormat,


1. ARIF HENDRIANA, SH; dan
2. ADE KURNIA, SH; ke duanya adalah ADVOKAT pada kantor Hukum ARIF
HENDRIANA & PARTNERS yang beralamat kantor di Jl. Lewo Babakan, Perumahan
Baitul Marhamah III Blok C. no. 1 Kota Tasikmalaya, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 11 Maret 2022, dalam hal ini bertindak baik sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan
hukum dari :

Nama : MUHAMAD ZAKY MUBAROK ABDUL HAKIM


NIK : 3273210607860002
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung / 06.07.1986
Jenis Kelamin : Laki laki
Alamat : Jl. Molek Raya No. 06 Rt.003 Rw. 005 Kel. mengger
Kec. Bandung Kidul Kota Bandung
Pekerjaan : Direktur Utama PT. RAGA KARYA PERMATA.

Berdasarkan Akta Pernyataan keputusan Rapat No. 160 tertanggal 21.12.2021


selanjutnya Bertindak dalam kapasitas jabatannya selaku Direktur Utama dari PT.
RAGA KARYA PERMATA; Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;

Dengan ini menghadap di Pengadilan Negeri klas I. A Tasikmalaya guna mengajukan


GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM yang ditujukan kepada :

1. KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL


PERBENDAHARAAN BADAN PENGELOLA DANA LINGKUNGAN HIDUP (BPDLH);
berkedudukan hukum di Wisma Antara Lantai 12 Jalan Medan Merdeka Selatan No.
17 Jakarta; Dalam kedudukannya sebagai TERGUGAT;

1 | Gu g a t a n
KANTOR HUKUM
ARIF HENDRIANA & PARTNERS
Advocates & Legal Consultans

Adapun tentang duduk persoalan yang menjadi dasar gugatan adalah sebagai berikut:

I. KEDUDUKAN dan KEPENTINGAN HUKUM PENGGUGAT.


Bahwa sebelum sampai pada alasan-alasan faktual diajukannya gugatan ini, terlebih
dahulu Penggugat mengajukan dasar kedudukan dan kepentingan hukum Penggugat
dalam mengajukan gugatan dengan uraian sebagai berikut:
1. Bahwa berdasarkan keputusan Kepala Pusat Pembiayaan Pembanguan Hutan
No. SK : 998/P2H/APK/SET.1/II/2019 tentang Pemberian Fasilitas Pinjaman
Wanatani Jenis SENGON dan LADA pada Areal Perum Perhutani RPH Salopa, KPH
Tasikmalaya atas nama PT. RAGA KARYA PERMATA (PT.RKP) di Kabupaten
Tasikmalaya Provinsi Jawa barat Penggugat adalah perusahaan yang
mendapatkan Fasilitas Pinjaman dari Tergugat dengan jenis fasilitas Pinjaman
WANATANI dengan Jenis SENGON dan LADA pada areal Perhutani dengan Tujuan
pemberian fasilitas Pembiayaan untuk mengganti sebagian atau seluruh biaya
pembangunan usaha dalam rangka menghasilkan hasil hutan kayu dan hasil
hutan bukan kayu yang memiliki ekonomi tinggi dengan nilai pinjaman maksimal
sebesar Rp. 17.901.102.268 (terhitung; Tujuh belas milyar Sembilan ratus satu
juta seratus dua ribu dua ratus enam puluh delapan rupiah) dengan jangka
waktu pinjaman selama 5 tahun dengan grace period selama 2 tahun terhitung
mulai tanggal (TMT) pemindah bukuan pinjaman untuk pertama kali;
2. Bahwa, merujuk pada keputusan Kepala Pusat Pembiayaan Pembanguann Hutan
No. SK : 998/P2H/APK/SET.1/II/2019 tentang Pemberian Fasilitas Pinjaman
Wanatani Jenis SENGON dan LADA pada Areal Perum Perhutani RPH Salopa, KPH
Tasikmalaya atas nama PT. RAGA KARYA PERMATA (PT.RKP) di Kabupaten
Tasikmalaya Provinsi Jawa barat, pada Lampiran ke 2 : mengenai rencana
Jadwal salur dan pengembalian Pinjaman, tertulis secara tegas bahwa
penyaluran pinjaman dilakukan secara bertahap yaitu dari sebesar Rp.
17.901.102.268 (terhitung; Tujuh belas milyar Sembilan ratus satu juta seratus
dua ribu dua ratus enam puluh delapan rupiah) di salurkan menjadi 5 (lima)
tahapan diantaranya adalah :
1. Tahap 1, sebesar Rp. 5.790.556.935,-
2. Tahap 2, sebesar Rp. 3.038.514.667,-
3. Tahap 3, sebesar Rp. 4.419.585.067,-
4. Tahap 4, sebesar Rp. 4.447.005.600,-
5. Tahap 5, sebesar Rp. 205.440.000,-

2 | Gu g a t a n
KANTOR HUKUM
ARIF HENDRIANA & PARTNERS
Advocates & Legal Consultans

3. Bahwa berdasarkan PERJANJIAN KREDIT nomor : 554 tertanggal 28 Nopember


2019, yang di buat di hadapan Notaris, Rendy Indira Pradikta yang
berkedudukan hukum di Tasikmalaya; bahwa penggugat sebagai PENERIMA
KREDIT/PENERIMA PINJAMAN sebagaimana tercantum didalam surat penawaran
ketentuan Pinjaman WANATANI jenis SENGON dan LADA di areal perhutani RPH
Salopa, KPH Tasikmalaya Nomor S.7387/P2H/APK/SET.1/II/2019 tertanggal
13.11.2019;
4. Bahwa yang menjadi objek perkara (objektum litis) gugatan a quo adalah
perbuatan Tergugat yang telah di nilai Lalai secara adminsitrasi dan tidak
melakukan perbuatan hukumnya sebagai suatu kewajiban bagi Tergugat yaitu
tidak melakukan Penyaluran pinjaman kepada Penggugat untuk tahap ke-2 yaitu
sebesar Rp. 3.038.514.667,-; hal mana kewajibannya sebagai Bank / Penyalur
Pinjaman, sebagai bentuk dan tekhnis penyaluran pinjamannya tersebut
haruslah di lakukan dan di terima dengan baik oleh Penggugat dalam kerangka
tercapainya hasil dari tujuan di berikannya fasilitas pinjaman WANATANI untuk
penanaman pohon jenis SENGON dan LADA di areal perhutani RPH Salopa, KPH
Tasikmalaya sehingga dapat tercapai target mempunyai nilai jual ekonomi yang
tinggi. Selain itu bentuk dan tekhnis penyaluran pinjamannya tersebut telah di
sepakati oleh para pihak baik penggugat dan tergugat didalam Perjanjian kredit
No. 554 dan atau pun telah tertulis didalam surat keputusan Kepala Pusat
Pembiayaan Pembanguan Hutan No. SK : 998/P2H/APK/SET.1/II/2019 tentang
Pemberian Fasilitas Pinjaman Wanatani Jenis SENGON dan LADA pada Areal
Perum Perhutani RPH Salopa, KPH Tasikmalaya atas nama PT. RAGA KARYA
PERMATA (PT.RKP) di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa barat, pada
Lampiran ke 2 : mengenai rencana Jadwal salur dan pengembalian Pinjaman.
sehingga tidak dilakukannya perbuatan menyalurkan pinjaman tahap ke-2
tersebut menimbulkan kerugian baik materiil maupun formil bagi Penggugat
(vide ; Pasal 1365 KUH Perdata);
5. Bahwa berdasarkan hal di atas, Penggugat memiliki hak dan kepentingan hukum
dalam mengajukan gugatan ini ;

II. DASAR HUKUM DIAJUKANNYA GUGATAN.


6. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Klas I. A
Tasikmalaya terhadap Tergugat melalui pertanggungjawaban perdata Perbuatan
Melawan Hukum (PMH; onrechtmatigedaad) sebagaimana diatur dalam
ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata; yang pada pokoknya menyatakan bahwa, “

3 | Gu g a t a n
KANTOR HUKUM
ARIF HENDRIANA & PARTNERS
Advocates & Legal Consultans

tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang


lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,
mengganti kerugian tersebut ”.

III. PERBUATAN MELAWAN HUKUM TERGUGAT ;


7. Sebagaimana telah di sebutkan didalam uraian penggugat diatas mengenai
Kedudukan dan kepentingan hukum penggugat didalam gugatan a quo adalah :
Bahwa yang menjadi pokok masalah (objektum litis) dalam perkara a quo adalah
Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatigedaad) yang mengacu pada ketentuan
Pasal 1365 KUHPerdata, yang didasarkan pada perbuatan Tergugat yang telah di
nilai Lalai secara adminsitrasi dan tidak melakukan perbuatan hukumnya sebagai
suatu kewajiban bagi Tergugat yaitu tidak melakukan Penyaluran pinjaman
kepada Penggugat untuk tahap ke-2 (dua) yaitu penyaluran pinjaman sebesar
Rp. 3.038.514.667,-; hal mana kewajibannya sebagai Bank / Penyalur Pinjaman
selain telah di sepakati oleh para pihak baik penggugat dan tergugat didalam
Perjanjian kredit No. 554 dan atau pun telah tertulis didalam surat keputusan
Kepala Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan No. SK :
998/P2H/APK/SET.1/II/2019 tentang Pemberian Fasilitas Pinjaman Wanatani
Jenis SENGON dan LADA pada Areal Perum Perhutani RPH Salopa, KPH
Tasikmalaya atas nama PT. RAGA KARYA PERMATA (PT.RKP) di Kabupaten
Tasikmalaya Provinsi Jawa barat, pada Lampiran ke 2 : mengenai rencana
Jadwal salur dan pengembalian Pinjaman;
8. Bahwa Tergugat tidak melakukan kewajiban hukumnya sebagaimana telah di
atur didalam perjanjian kredit nomor 554 terutama pasal 3 mengenai ketentuan
penyaluran pinjaman, yang dengan tegas telah di suratkan, bahwa pinjaman
disalurkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
…. Terdapat pada point : (4). “Penyaluran pinjaman tahap II dan selanjutnya
dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Menyerahkan hasil progress terhadap penyaluran tahap I.
b) Hasil evaluasi kinerja penerima FDB yang dilakukan oleh Badan Layanan
Umum Pusat pembiayaan pembanguanan hutan (BLU pusat P2H) atau pihak
yang di tunjuk oleh Badan Layanan Umum pusat Pembiayaan Pembangunan
Hutan (BLU Pusat P2H);
c) Penilaian kesiapan criteria tekhnis;
d) Surat permohonan pemindah bukuuan pinjaman tahap II dengan
melampirkan :
1) Laporan Penggunaan Pinjaman Tahap I;

4 | Gu g a t a n
KANTOR HUKUM
ARIF HENDRIANA & PARTNERS
Advocates & Legal Consultans

2) Rencana Penggunaan Pinjaman tahap II dan selanjutnya;


3) Rencana pembuatan tanaman (rencana kerja) berdasarkan spesifikasi
tekhnis dan biaya yang disepakati;
4) Peta lokasi

hal mana,-
bahwa Penggugat telah mentaati dan melaksanakan seluruh ketentuan yang di
tetapkan sebagaimana halnya sebagai kewajiban dari penggugat selaku Debitur /
penerima pinjaman yang telah diatur dan ditetapkan didalam Perjanjian kredit
nomor 554 tertanggal 28 Nopember 2019 terutama pasal (2) ayat ke- (3) tentang
kewajiban PT Raga Karya Permata (PT. RKP) diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Bahwa PT. Raga Karya Permata sudah menggunakan pencairan penyaluran
pinjaman tahap ke-I sebesar Rp. 6.549.591.938,- (terhitung; enam milyar lima
ratus empat puluh Sembilan juta lima ratus Sembilan puluh satu ribu
Sembilan ratus tiga puluh delapan rupiah) untuk kegiatan pembuatan
tanaman SENGON dan LADA sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
tercantum didalam lampiran 3 (a) dan 3 (b) spesifikasi tekhnis SK pinjaman
WANATANI jenis SENGON dan LADA di areal perum perhutani seperti yang
tertuang dalam rencana kerja tahun ke- (0) tentang persiapan lahan,
penanaman, pemeliharaan dan pelindungan tananam (vide : Surat Keputusan
998/P2H/APK/SET.1/II/2019 tentang Pemberian Fasilitas Pinjaman Wanatani
Jenis SENGON dan LADA pada Areal Perum Perhutani RPH Salopa, KPH
Tasikmalaya atas nama PT. RAGA KARYA PERMATA (PT.RKP) di Kabupaten
Tasikmalaya Provinsi Jawa barat); Artinya PT. Raga Karta Permata defisit
sebesar Rp. 759.035.003,- (terhitung; tujuh ratus lima puluh Sembilan juta
tiga puluh lima ribu tifga rupiah) dari pencairan tahap ke-I sebesar Rp.
5.790.556.935 (terhitung; lima milyar tujuh ratus Sembilan puluh juta lima
ratus lima puluh enam ribu Sembilan ratus tiga puluh lima rupiah).
b) Bahwa PT. Raga Karya Permata bersama-sama dengan LMDH Karyatani,
LMDH Hutan Lestari, LMDH Viscacura, dan LMDH Sugih mukti sudah
berupaya maksimal dalam menjaga dan memelihara tanaman baik SENGON
dan LADA sesuai rencana kerja tahaun ke -(0) sampai usia tanaman mencapai
6 (enam) bulan ;
c) Bahwa PT. Raga Karya Permata telah pula melakukan kewajiban hukumnya
melakukan Sosialisasi, pendampingan dan penyuluhan kepada Para anggota
dari ke- 4 LMDH diantaranya yaitu : LMDH Karyatani, LMDH Hutan Lestari,
LMDH Viscacura, dan LMDH Sugih mukti, di lokasi tanaman SENGON dan
LADA yang di perjanjikan;

5 | Gu g a t a n
KANTOR HUKUM
ARIF HENDRIANA & PARTNERS
Advocates & Legal Consultans

d) Bahwa PT. Raga Karya Permata telah pula melakukan monitoring dan evaluasi
bersama tergugat dalam kerangka melakukan pengawasan progres kegiatan,
penggunaan anggaran serta audiensi dengan pihak LMDH dan perum
perhutani Tasikmalaya sebagai dasar untuk tindak lanjut dan syarat utama
dalam penyaluran pinjaman tahap ke – (2);
e) Bahwa PT. Raga Karya Permata telah menyampaikan laporan (baik fisik dan
keuangan) kepada Tergugat yaitu laporan setiap 3 bulan dan laporan
perkembangan tanaman setiap 6 bulan yang disampaikan kepada Tergugat
pada bulan juni 2020 melalui Petugas pendamping yang bernama bayu;
f) Bahwa PT. Raga Karya Permata selanjutnya telah menyerahkan Surat
permohonan perncairan pinjaman tahap ke- II kepada Tergugat pada bulan
Agustus 2020 setelahnya dilaksanakan dan di tandatangani berita acara (BA)
Monitoring yang dilakukan oleh petugas resmi ( petugas pendamping) yang di
tunjuk oleh Tergugat pada tanggal 13 sampai dengan tanggal 14 juli 2020;
g) Bahwa pada bulan januari 2021, PT. Raga Karya Permata telah menyerahkan
kembali untuk yang ke 2 (dua) kalinya berupa Surat permohonan perncairan
pinjaman tahap ke- II kepada Tergugat dengan berikut penyerahan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) penerimaaan Pinjaman tahap ke- I, rencana
Penggunaaan Pinjaman tahap ke – II dan laporan progress kegiatan berjalan
serta peta Lokasi;
h) Bahwa pada bulan April 2021, PT. Raga Karya Permata selanjutnya telah
menyerahkan kembali untuk yang ke 3 (tiga) kalinya berupa Surat
permohonan perncairan pinjaman tahap ke- II kepada Tergugat;

Adapun telah didapatkan kenyataan hukum,-


Bahwa hal-hal berupa kewajiban dari penggugat telah dilakukan sebagaimana di
uraikan di atas, telah ternyata Tergugat selama satu tahun berjalan dari
permohonan agar di lakukan pencairan penyaluran tahap ke-(2) untuk menindak
lanjuti penanaman, dan pemeliharaan pohon SENGON dan LADA tersebut tidak
pernah mendapatkan respon yang positif dari Tergugat dan / atau tidak pula
mendapat balasan baik secara tertulis maupun lisan kepada Penggugat. Sehingga
dengan keterlambatan pencairan penyaluran tahap ke –(2) tersebut,
mengakibatkan untuk kegiatan tanaman tahun ke –(1) oleh LMDH Karyatani,
LMDH Hutan Lestari, LMDH Viscacura, dan LMDH Sugih mukti tidak bisa
dilaksanakan secara optimal dan mengakibatkan terjadi kerusakan dan kerugian
dari penanaman pohon SENGON dan Lada tersebut yang diakibatkan kurangnya
dana pemeliharaan.
Bahwa pinjaman penyaluran WANATANI ini bersipat berkelanjutan dan harus di
lakukan tahapan selanjutnya yaitu upaya pemeliharaan terhadap, tanaman

6 | Gu g a t a n
KANTOR HUKUM
ARIF HENDRIANA & PARTNERS
Advocates & Legal Consultans

SENGON dan LADA yang telah di lakukan penananaman, dan pemeliharaan tahap
ke-I, selanjutnya penggugat membutuhkan penyaluran keuangan atas pinjaman
untuk tahap ke- II untuk pemeliharaan tanaman a quo; namun ternyata tergugat
telah melalaikan kewajibannya tersebut, sehingga dengan waktu yang terbuang
lama, menyebabkan penggugat tidak mampu melakukan pemeliharaan tahap ke-
(2), dengan ketiadaan dana yang tidak di kucurkan oleh Tergugat ;

9. Menurut hukum, Perbuatan Melawan Hukum (“PMH”) sesuai dengan Kitab


Undang-undang Hukum Perdata dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Suatu perbuatan (aktif) atau tidak berbuat (pasif) yang melanggar hak
subyektif orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum yang
berlaku. Jadi yang dilanggar adalah kaidah tertulis; atau
b. Suatu perbuatan yang bertentangan dengan kaidah kesusilaan dan
kepatutan, ketelitian dan kehati-hatian, yang seharusnya diperhatikan dalam
pergaulan masyarakat terhadap sesama warga masyarakat ataupun terhadap
barang milik sesama masyarakat (yang dilanggar adalah kaidah tidak
tertulis);

10. Sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata, unsur-
unsur Perbuatan Melawan Hukum meliputi:
a. Adanya suatu perbuatan.
b. Perbuatan tersebut melawan hukum.
c. Adanya kesalahan dari pihak pelaku.
d. Adanya kerugian bagi korban.
e. Adanya hubungan kasual antara perbuatan dengan kerugian Perbuatan
Adanya perbuatan, perbuatan tersebut Melawan Hukum, Kesalahan baik itu
kesengajaan/Kelalaian, dan Kausalitas dalam perkara a quo, hal mana unsur-
unsur perbuatan melawan hukum tersebut semuanya telah terpenuhi, yaitu:

10.1. Adanya perbuatan dan Perbuatan Tergugat telah memenuhi unsur


melawan hukum;
Hal ini didasarkan kepada fakta hukum bahwa tergugat tidak
melakukan kewajiban hukumnya sebagaimana telah di atur didalam
perjanjian kredit nomor 554 terutama pasal 3 mengenai ketentuan
penyaluran pinjaman dan Penggugat telah mentaati dan melaksanakan
seluruh ketentuan yang di tetapkan sebagaimana halnya sebagai
kewajiban dari penggugat selaku Debitur / penerima pinjaman yang telah

7 | Gu g a t a n
KANTOR HUKUM
ARIF HENDRIANA & PARTNERS
Advocates & Legal Consultans

diatur dan ditetapkan didalam Perjanjian kredit nomor 554 tertanggal 28


Nopember 2019 terutama pasal (2) ayat ke- (3) tentang kewajiban PT Raga
Karya Permata (PT. RKP); tetapi selama satu tahun berjalan dari
permohonan agar di lakukan pencairan penyaluran tahap ke-II untuk
menindak lanjuti penanaman, dan pemeliharaan pohon SENGON dan
LADA tersebut tidak pernah mendapatkan respon yang positif dari
Tergugat dan / atau tidak pula mendapat balasan baik secara tertulis
maupun lisan kepada Penggugat.
Sehingga jelas kelalaian secara adminsitrasi dari Tergugat tersebut
dapat dikategorikan telah MELANGGAR KEWAJIBAN HUKUMNYA
SENDIRI;

10.2. Perbuatan Tergugat memenuhi unsur kerugian;


Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
Tergugat sebagaimana dikemukakan di atas, baik yang dilakukan dengan
sengaja ataupun karena kelalaiannya, telah menimbulkan berbagai bentuk
kerugian bagi Penggugat yang dapat diperhitungkan secara immateriil
(moril) maupun materil;
Bahwa kerugian mana secara immateriil tidak terkira, kerugian immateriil
sulit dihitung namun demi memberi kepastian hukum berkenaan
diajukannya gugatan ini kerugian immateriil karena merasa terganggu baik
pikiran maupun perasaan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari akibat
kehilangan hak yang tidak dapat dinilai, namun patut diperkirakan dengan
sejumlah uang sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);
Secara materiil Penggugat juga sudah dan akan terus mengalami kerugian,
karena telah kehilangan hak untuk mendapatkan hasil pengelolaaan dari
pohon SENGON dan LADA tersebut sebagaimana telah diperhitungkan
didalam skema “Rencana Jadwal salur dan Pengembalian Pinjaman”
(vide : Surat Keputusan : 998/P2H/APK/SET.1/II/2019 tentang Pemberian
Fasilitas Pinjaman Wanatani Jenis SENGON dan LADA pada Areal Perum
Perhutani RPH Salopa, KPH Tasikmalaya atas nama PT. RAGA KARYA
PERMATA (PT.RKP) di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa barat, pada
Lampiran ke 2 : mengenai rencana Jadwal salur dan pengembalian
Pinjaman) dengan rincian perhitungan adalah sebagai berikut :
Jumlah pinjaman sebesar Rp. 17.901.102.268,-
bunga Pinjaman sebesar Rp. 3.146.504.974,-
total Rp. 21. 047.607.242,-

8 | Gu g a t a n
KANTOR HUKUM
ARIF HENDRIANA & PARTNERS
Advocates & Legal Consultans

dengan rasio tersebut diatas, mendapatkan hasil usaha Rp.


38.569.959.091,-
sehingga,
Rp. 38.569.959.091, di kurangi Rp. 21. 047.607.242,- = Rp.
17.521.351.849,-
(terhitung; tujuh belas milyar lima ratus dua puluh satu juta tiga ratus
lima puluh satu ribu delapan ratus empat puluh Sembilan rupiah);

Bahwa seluruh kerugian yang diderita Penggugat baik moril maupun


materiil akibat perbuatan melawan hukum tersebut di atas, menjadi
tanggungjawab Tergugat (vide, Pasal 1365 KUHPerdata);

10.3. Perbuatan Tergugat memenuhi unsur kesalahan;


Karena Pasal 1365 KUH Perdata mensyaratkan adanya unsur “kesalahan”
(schuld) dalam suatu perbuatan melawan hukum, maka perlu diketahui
bagaimanakah cakupan dari unsur kesalahan tersebut. Suatu tindakan
dianggap oleh hukum mengandung unsur kesalahan sehingga dapat
dimintakan tanggung jawabnya secara hukum jika memenuhi unsur-unsur
sebagai berikut:
- Ada unsur kesengajaan, atau
- Ada unsur kelalaian (negligence, culpa), dan
- Tidak ada alasan pembenar atau alasan pemaaf
(rechtvaardigingsrond),
Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, jelas bahwa perbuatan melawan
hukum yang dilakukan Tergugat a quo dikategorikan telah melakukan
kelalaian (negligence, culpa) dalam hal ini Penggugat telah melakukan
kewajiban hukumnya sebagaimana telah di atur didalam perjanjian kredit
nomor 554 terutama pasal 3 mengenai ketentuan penyaluran pinjaman dan
Penggugat telah mentaati dan melaksanakan seluruh ketentuan yang di
tetapkan sebagaimana halnya sebagai kewajiban dari penggugat selaku
Debitur / penerima pinjaman yang telah diatur dan ditetapkan didalam
Perjanjian kredit nomor 554 tertanggal 28 Nopember 2019 terutama pasal
(2) ayat ke- (3) tentang kewajiban PT Raga Karya Permata (PT. RKP). Tetapi
selama satu tahun berjalan dari permohonan agar di lakukan pencairan
penyaluran tahap ke-II yang di ajukan oleh Penggugat untuk menindak lanjuti
penanaman, dan pemeliharaan pohon SENGON dan LADA tersebut tidak
pernah mendapatkan respon yang positif dari Tergugat dan / atau tidak pula

9 | Gu g a t a n
KANTOR HUKUM
ARIF HENDRIANA & PARTNERS
Advocates & Legal Consultans

mendapat balasan baik secara tertulis maupun lisan kepada Penggugat.


Artinya bahwa secara adminsitrasi keterlambatan dari pihak tergugat ini
menimbulkan suatu akibat yang luar biasa bagi penggugat terutama
menyangkut pemeliharaan dari tanaman SENGON dan LADA nya tersebut
untuk bisa di jaga dengan baik sehingga bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi
Penggugat;

10.4. Perbuatan Tergugat memenuhi unsur kausalitas;


Bahwa kerugian yang diderita Penggugat baik moril (immateriil) maupun
materiil jelas disebabkan oleh perbuatan para Tergugat karena kesalahannya
telah jelas merupakan hubungan kausalitas yang patut untuk di
pertimbangkan oleh majelis hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus
dalam perkara a quo;

11. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas perbuatan Tergugat adalah
merupakan Perbuatan Melawan Hukum;

IV. KERUGIAN PARA PENGGUGAT


12. Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat
sebagaimana dikemukakan di atas, baik yang dilakukan dengan sengaja ataupun
karena kelalaiannya, telah menimbulkan berbagai bentuk kerugian bagi
Penggugat yang dapat diperhitungkan secara immateriil (moril) maupun materil;
13. Bahwa kerugian mana secara immateriil tidak terkira, kerugian immateriil sulit
dihitung namun demi memberi kepastian hukum berkenaan diajukannya
gugatan ini kerugian immateriil berupa terganggunya pikiran dan perasaan
Penggugat tidak bisa melakukan pembayaran baik pinjaman pokok dan atau
bunga nya itu sendiri terhadap penggugat, tercemarnya martabat dan nama baik
serta kehormatan Penggugat a quo, jika dinilai dalam bentuk uang adalah
sebesar Rp. 1000.000.000,- (satu milyar rupiah);
14. Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat, secara
materiil Penggugat juga sudah dan akan terus mengalami kerugian, karena telah
kehilangan hak untuk mendapatkan hasil dari pohon SENGON dan LADA
tersebut; sehingga apabila diuangkan sebesar Rp. 17.521.351.849,- (terhitung;
tujuh belas milyar lima ratus dua puluh satu juta tiga ratus lima puluh satu ribu
delapan ratus empat puluh Sembilan rupiah);
15. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata dimana pada pokoknya
menetapkan kewajiban hukum bagi pembuat kerugian untuk mengganti seluruh

10 | Gu g a t a n
KANTOR HUKUM
ARIF HENDRIANA & PARTNERS
Advocates & Legal Consultans

kerugian baik materiil maupun immateriil yang ditimbulkan karena


perbuatannya;

16. Bahwa seluruh kerugian yang diderita Penggugat baik moril maupun materiil
akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat tersebut di atas,
menjadi tanggung jawab Tergugat sesuai dengan makna azas hukum“res ipsa
loquitur”. (vide, Pasal 1365 KUHPerdata);
17. Bahwa selain itu menurut hemat Penggugat sudah sepatutnya pula menurut
hukum Pengadilan Negeri klas I. A Tasikmalaya memutuskan bagi Tergugat untuk
membayar segala biaya perkara yang timbul dari perkara ini;
18. Bahwa gugatan ini didasarkan atas alat-alat bukti sebagaimana dimaksud Pasal
180 ayat (1) HIR sehingga putusan dalam perkara ini dapat dinyatakan bisa
dijalankan lebih dulu (serta merta) meskipun ada upaya hukum banding, kasasi
atau peninjauan kembali.

V. TUNTUTAN
Berdasarkan pokok-pokok serta alasan hukum terpapar dalam substansi gugatan
Penggugat di atas, dengan ini Penggugat mohon agar (Majelis Hakim) Pengadilan Negeri
Klas I.A Tasikmalaya berkenan memeriksa dan mengadili para pihak yang berperkara dan
memberikan putusan sebagai berikut :

DALAM PROVISI :

Bahwa untuk mencegah kerugian dari Penggugat yang lebih besar, maka kami mohon
kepada Pengadilan Negeri Klas I.A Tasikmalaya c.q Majelis Hakim yang memeriksa,
mengadili dan memutus perkara aquo untuk menghentikan Bunga Berjalan dan finalty
atas hutang Penggugat yang telah di tetapkan oleh Tergugat; dan mengehentikan proses
Parate Eksekusi terhadap barang-barang milik para penggugat yang menjadi jaminan
tambahan dalam perjanjian kredit nomor 554 a quo, sampai perkara ini mendapatkan
putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap (incrach).

DALAM POKOK PERKARA :

Primair :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;
3. menguatkan putusan Provisi yang di mohonkan;
11 | Gu g a t a n
KANTOR HUKUM
ARIF HENDRIANA & PARTNERS
Advocates & Legal Consultans

4. Meyatakan bahwa Penggugat adalah debitur yang beritikad baik, dan telah
melaksanakan kewajiban hukumnya sebagaimana telah di tetapkan didalam perjanjian
kredit nomor 554 tertanggal 28 Nopember 2019;
5. Menyatakan bahwa Penggugat tidak melakukan ingkar janji dan / atau wanprestasi
terhadap kewajiban hukumnya sebagaimana yang telah di tetapkan didalam
perjanjian kredit nomor 554 tertanggal 28 Nopember 2019;
6. Menghukum Tergugat membayar ganti rugi materill dan inmateriil yaitu :
- Kerugian materiil sebesar Rp. 17.521.351.849,- (terhitung; tujuh belas milyar lima
ratus dua puluh satu juta tiga ratus lima puluh satu ribu delapan ratus empat puluh
Sembilan rupiah);
- Kerugian immateriil sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);
7. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (serta merta) meskipun ada
upaya hukum banding, kasasi dan atau upaya hukum lainnya;
8. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat atau siapapun juga yang mendapatkan hak
atau kuasa darinya untuk mematuhi putusan dalam perkara ini;
9. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

Subsidair :
Mohon putusan yang seadil-adilnya (naar geode justitie rechtsdoen)

Demikian Gugatan ini disampaikan, atas keadilan yang diberikan secara limpah dihaturkan
terima kasih.

Hormat Kuasa Penggugat,

ARIF HENDRIANA, SH.

ADE KURNIA, SH.

12 | Gu g a t a n

Anda mungkin juga menyukai