Nomor : 30/SJ&P/XII/2021
Perihal : SOMASI I
Kepada:
Yth. Direksi PT Graha Meruya
Up. Managemen Maqna Residence
di-
Jakarta
Dengan hormat,
Untuk dan atas nama Klien kami Ny. Asyifa, selaku Konsumen
sebagaimana Kesepakatan Bersama No: 003/KB-MR /XII/2019 tanggal 23
Desember 2019, bersama ini kami menyampaikan Somasi I kepada PT
Graha Meruya dan/atau Managemen Maqna Residenc berdasarkan alasan-
alasan sbb :
Perkantoran Ruko Beverly No. 67 E, Jl. Pangeran Antasari, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan
Email: rdn.bms@gmail.com, Hp. 081220435959/087841998639
kepada Konsumen in casu Ny. Asyifa selaku Konsumen untuk
mendapatkan jaminan kepemilikan terhadap unit Apartemen Maqna.
8. Bahwa namun jika apabila dalam waktu 2x24 jam Pihak PT. Graha
Meruya in casu Management Apartemen Maqna Residence tidak juga
ada tanggapan kepada Klien kami maupun kami selaku Kuasa
Hukumnya, maka kami melakukan upaya hukum untuk membela
kepentingan hukum serta hak-hak Klien kami.
Perkantoran Ruko Beverly No. 67 E, Jl. Pangeran Antasari, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan
Email: rdn.bms@gmail.com, Hp. 081220435959/087841998639
Demikian surat Somasi I ini kami sampaikan, atas perhatian kami
ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Kuasa Hukum
Tembusan :
1. Yth. Ketua YLKI
2. Yth. Klien
3. Arsip
Perkantoran Ruko Beverly No. 67 E, Jl. Pangeran Antasari, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan
Email: rdn.bms@gmail.com, Hp. 081220435959/087841998639
LEGAL OPINION (LO)
I. PENDAHULUAN
Pasal 1 ayat (7) Akta Notaris adalah akta otentik yang dibuat oleh atau di
hadapan Notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam Undang-
Undang ini.
Salah satu kewenangan Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang untuk
membuat Akta Otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan
yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang
dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik,
menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, menjamin
kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosee,
salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu
tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain
yang ditetapkan oleh Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2004
tentang Jabatan Notaris.
Tugas Notaris
Passal 51 UUJN
1. Membukukan surat-surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku
khusus (waarmerking).
2. Membuat kopi dari asli surat dibawa tangan berupa salinan yang memuat
uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang
bersangkutan.
3. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya (legalisir).
4. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta.
5. Membuat
6. risalah lelang.
7. Membetulkan akta yang berhubungan dengan pertanahan.
8. Membuat akta kesalahan tulis dan/atau kesalahan ketik yang terdapat pada
minuta akta yang telah di tanda tangan, dengan membuat berita acara (BA)
dan memberikan catatan tentang hal tersebut padaminuta akta asli yang
menyebutkan tanggal dan nomor BA pembetulan, dan salinan tersebut
dikirimkan ke para pihak.
Perkantoran Ruko Beverly No. 67 E, Jl. Pangeran Antasari, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan
Email: rdn.bms@gmail.com, Hp. 081220435959/087841998639
Kewajiban Notaris menurut UUJN (pasal 16)
1. Bertindak jujur, seksama, mandiri, tidak berpihak dan menjaga kepentingan
pihak yang terkait grosse akta, salinan akta dan kutipan akta berdasarkan
minuta akta;
2. Wajib memberikan dalam perbuatan hukum;
3. Membuat akta dalam bentuk minuta akta dan menyimpannya sebagai bagian
dari protokol Notaris, dan notaris menjamin kebenarannya; Notaris tidak
wajib menyimpan minuta akta apabila akta dibuat dalam bentuk akta
originali.
4. Mengeluarkan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam UUJN, kecuali ada
alasan untuk menolaknya.
5. Kewajiban merahasiakan yaitu merahasiakan segala suatu yang
berhubungan dengan akta dan surat-surat lainnya adalah untuk melindungi
kepentingan semua pihak yang terkait.
6. Menjilid akta yang dibuatnya dalam 1 bulan menjadi 1 buku/bundel yang
memuat tidak lebih dari 50 akta, dan jika jumlahnya lebih maka dapat dijilid
dalam buku lainnya, mencatat jumlah minuta akta, bulan dan tahun
pembuatannya pada sampul setiap buku;Hal ini dimaksudkan bahwa
dokumen-dokumen resmi bersifat otentik tersebut memerlukan pengamanan
baik terhadap aktanya sendiri maupun terhadap isinya untuk mencegah
penyalahgunaan secara tidak bertanggung jawab.
7. Membuat daftar dan akta protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak
diterimanya surat berharga;
8. Membuat daftar akta yang berkenaan dengan wasiat menurut uraian waktu
pembuatan akta setiap bulan dan mengirimkan daftar akta yang dimaksud
atau daftar akta nihil ke Daftar Pusat Wasiat Departemen Hukum Dan HAM
paling lambat tanggal 5 tiap bulannya dan melaporkan ke majelis pengawas
daerah selambat-lambatnya tanggal 15 tiap bulannya;
9. Mencatat dalam repotrorium tanggal pengiriman daftar wasiat pada seiap
akhir bulan;
10. Mempunyai cap/stempel yang memuat lambang negara republik indonesia
dan pada ruang yang melingkarinya dituliskan nama, jabatan, dan tempat
kedudukan yang bersangkutan;
11. Membacakan akta di hadapan pengahadap dengan dihadiri minimal 2 orang
saksi dan ditanda tangani pada saat itu juga oleh para penghadap, notaris
dan para saksi;
12. Menerima magang calon notaris;
Perkantoran Ruko Beverly No. 67 E, Jl. Pangeran Antasari, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan
Email: rdn.bms@gmail.com, Hp. 081220435959/087841998639
Sehubungan dengan Somasi dari pihak Notaris melalui Kuasa Hukumnya
tertanggal 14 Oktober 2019, yang pada pokoknya menuntut pihak Developer
/PT. Cahaya Telekomunikasi Indonesia yang diduga melakukan rekayasa berupa
memberikan keterangan palsu ke dalam sesuatu akte authentik tentang sesuatu
kejadian yang kebenarannya harus dinyatakan oleh akte dengan Identitas/data-
data Para Konsumen (Pembeli) yang didugan bukan pembeli sebenarnya atau
hanya figure/fiktif yang direkayasa oleh pihak Developer semata-mata dengan
tujuan untuk memperoleh pencairan dana dari pihak BTN kepada pihak
Developer dengan berujung kemacetan kredit KPR oleh Para Konsumen/Pembeli.
dimacetkan.
Sehubungan dengan hal tersebut Pejabat Notaris yang ditunjuk oleh Pihak BTN
untuk melakukan pencatatan dengan dibuatkan Akad Kredit yang jumlahnya
kurang lebih 183 Pembeli/Konsumen terdapat sebagian diduga fiktif, rekayasa
yang mengakibatkan kredit macet.
Berdasarkan hal tersebut Notaris yang ditunjuk oleh pihak BTN dikenakan
sanksi berupa pembekuan kemitraan oleh pihak BTN, sehingga menimbulkan
kerugian materiil bagi Pihak Notaris karena hilangannya kesempatan dalam
memperoleh penghasilan apabila dihitung dalam satu tahun kurang lebih Rp.
600,000,000 , sedangkan Notaris masih memiliki masa jabatan sebagai Notaris
15 (lima belas) tahun lagi sehingga perhitungan kerugian materil yang diderta
oleh Notaris;
Dengan perhitungan sbb :
- pendapatan satu tahun kurang lebih Rp.600.000.000,- x 15 tahun
(sampai masa pensiun) total kerugian yang di tuntut oleh Notaris
sebesar Rp. 9.000.000.000,-(Sembilan miliar rupiah).
Terhadap hal tersebut Notaris menuntut ganti rugi kepada Developer, atas
perbuatannya yang diduga melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam pasal 266 KUHP ayat (1) dan (2):
Perkantoran Ruko Beverly No. 67 E, Jl. Pangeran Antasari, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan
Email: rdn.bms@gmail.com, Hp. 081220435959/087841998639
b. Menyuruh menempatkan keterangan palsu ke dalam suatu akta otentik;
c. dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai
akta itu seolah-olah keterangannya sesuai dengan kebenaran.
Memperhatikan bunyi Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, menetapkan bahwa sebagai
pelaku tindak pidana yaitu:
a. Mereka yang melakukan,
b. Mereka yang menyuruh melakukan, dan
c. Mereka yang turut serta dalam melakukan perbuatan, maka dapat
disimpulkan bahwa unsur-unsur hukumnya, yaitu:
a. Barang siapa;
b. Menyuruh menempatkan keterangan palsu ke dalam suatu akta
otentik;
c. Dengan maksud memakai atau menyuruh orang lain memakai akta
itu seolah-olah keterangan sesuai dengan kebenaran;
d. Pelakunya:
- Mereka yang melakukan;
- M
ereka yang menyuruh melakukan
III. PELAKU USAHA
Pasal 1
Ayat (3) Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik
yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersamasama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Perkantoran Ruko Beverly No. 67 E, Jl. Pangeran Antasari, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan
Email: rdn.bms@gmail.com, Hp. 081220435959/087841998639
a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan/atau jasa;
b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan
yang dijanjikan; Halaman 4 UU PERLINDUNGAN KONSUMEN
c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa;
d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa
yang digunakan;
e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut;
f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g. hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;
h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,
apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
atau tidak sebagaimana mestinya;
i. hak hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang undangan
lainnya.
Terhadap tuntutan ganti rugi yang dituntut oleh Pihak Notaris terhadap
Developer adalah keliru, oleh karena pihak Developer tidak ada hubungan
langsung dengan Pihak Notaris sebagai Mitra kerja/kontrak kerja yang
pendapatan jasanya diperoleh dari Developer, sehingga apabila pihak Notaris
merasa dirugikan atas diberhentikannya dan/atau dibekukannya kerjsama oleh
pihak BTN sangat keliru Error in persona dan Prematur apabila meminta ganti
rugi ke pihak Developer. Seharusnya pihak Notaris menuntut kepada pihak BTN
karena pihak BTNlah yang menunjuk pihak Notaris sebagai mitra yang telah
membekukan kerjasamanya melalui langkah-langkah dan aturan-aturan hukum
yang ada.
Perkantoran Ruko Beverly No. 67 E, Jl. Pangeran Antasari, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan
Email: rdn.bms@gmail.com, Hp. 081220435959/087841998639
kerjasamanya atau salah satu pihak yang mengakibatkan kerugian akibat
yang dituduhkan oleh pihak Notaris dengan adanya dugaan pemalsuan,
dugaan memberikan keterangan palsu, dugaan melakukan rekayasa berupa
data-data dasn identitas para konsumen.
KESIMPULAN
Bahwa terhadap Akad Kredit yang telah disetujui oleh pihak BTN dengan pihak
Developer adalah bukti otentik yang sah yang dibuat, dicatat dan dikeluarkan
oleh Pihak Notaris sebagai Akta otentik berupa kesepakatan antara pihak BTN
dengan Developer yang dituangkan dalam suatu Akta Surat Persetujuan
Kredit/SPK adalah suatu perbuatan hukum Perdata.
Perkantoran Ruko Beverly No. 67 E, Jl. Pangeran Antasari, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan
Email: rdn.bms@gmail.com, Hp. 081220435959/087841998639
Syarat-syarat terjadinya suatu perjanjian yang sah secara umum diatur
dalam Pasal 1320 (KUHPerdata”) menyebutkan adanya 4 syarat sahnya suatu
perjanjian
1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3. suatu pokok persoalan tertentu;
4. suatu sebab yang tidak terlarang
Oleh karena itu, kesepakatan yang sah adalah kesepakatan yang tidak
mengandung unsur kekhilafan, paksaan, dan penipuan.
Oleh karena itu perbuatan antara Developer dengan pihak BTN adalah
Perbuatan Hukum Perdata berupa Kesepakatan bersama yang dituangkan
dalam suatu Akta perjanjian Pemberian Kredit dan/atau KPR dengan
kesepakatan buy back gurantee.
Hormat kami,
Kuasa Hukum
Ttd.
S l a m e t, SH.
Perkantoran Ruko Beverly No. 67 E, Jl. Pangeran Antasari, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan
Email: rdn.bms@gmail.com, Hp. 081220435959/087841998639