Anda di halaman 1dari 3

Perihal : Bantahan(keberatan) dan Permohonan Penundaan Pelaksanaan

Eksekusi Pengosongan dan Penyerahan secara paksa dalam Perkara Nomor :


42/Pdt.Eks/2019/PUT/PN.Bdg. Jo No.38/Pdt.G/2017/PN.Bdg
Jo.228/Pdt/2018/PT.Bdg Jo No.817 K/Pdt/2019

Kepada Yth . Bapak Ketua Pengadilan Negeri Bandung


Jalan L.L.RE.Martadinata Bandung No.74-80
Bandung

Dengan hormat,

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Ny Yuliana Masly

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

No.KTP : 3273076903560001

Alamat : Jl, Hj.Yasin Rt.09 Rw.02 No.554 Kec. Sukajadi Kel, Sukabungah Bandung

Selanjutnya di surat ini disebut sebagai Pemohon.

Melalui surat ini Pemohon mengajukan permohonan bantahan (keberatan) dan Penundaan
Pelaksanaan eksekusi pengosongan dan penyerahan secara paksa dalam perkara disebutkan di
atas dengan uraian penjelasan sebagai berikut :
1. Objek eksekusi dalam perkara ini dahulunya adalah area tanah pemakaman Perkumpulan
Mitra Wargi yang diketuai oleh almarhum Dion Solihin seperti tersebut dalam surat
Kuasa, No 55,tanggal 19 September 1994
Dalam surat pelepasan hak No.09, tanggal 13 Maret 2013

2. Objek eksekusi dimaksud adalah kepunyaan Mitra Wargi seperti tercantum dalam :

- Photo Copy Surat Pernyataan Camat


- Photo Copy Surat Girik
- Photo Copy Surat Kikitir C 2047,1769 dan 1976 Persil 200D IV
- Surat keterangan tanah objek dan subyek PBB nomor : S-20/WPJ.07/KB.01/1993,
tanggal 12 Pebruari 1993 dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bandung
Satu.

Tercantum juga dalam putusan No19/G/PTUN-BDG/1994 , di halaman 18 Bukti P.3 dan


bukti P.4
Halaman : 19 bukti p.7b p.7.c p.7d
Halaman : 20 bukti p.8b p.8c p.8d
Tercantum juga dalam putusan : 125.Pdt/G/1995/ PN.BDG
Halaman : 80 bukti P-1 P-2 P-3 P-4 P-5 P-7 P-8
Halaman : 81 P-10 P-11 P-12 P-13 P-14 P-15 P-16 P-17 P-18AB P-18C P-18D P-20A
Halaman : 82 Bukti P-22 P-23 P-24 P-26

3. Pemohon adalah Pihak yang diberikan amanah oleh Almarhum Dion Solihin tercantum
dalam surat kuasa dan pelepasan hak (Photo copy surat terlampir) untuk mengurus tanah
pemakaman seperti dijelaskan di atas yang tercantum dalam :Surat kuasa No 55 tanggal
19 September 1994 dan surat pelepasan hak No.09 tanggal 13 maret 2013

4. Objek eksekusi adalah objek sengketa dalam perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara
Bandung dan telah dibatalkan dalam Putusan No.19/G/PTUN.BDG/1994, tanggal 21
September 1994 (Photo copy Putusan terlampir)
5. Berdasarkan Putusan Tata Usaha Negara seperti dijelaskan di atas Pemohon juga
diberikan kuasa oleh Euis Rohanah yang dikuasakan dalam Surat kuasa No23 tanggal 31
mei 2002

6. Selain itu mengacu pada perkara-perkara yang sebelumnya terhadap objek eksekusi
sudah ada putusan-putusan sampai dengan Mahkamah Agung RI dengan pihak-pihak
pokoknya yang sama dalam perkara eksekusi seperti disebutkan di surat ini (photo copy
putusan terlampir) maka selayaknya Pengadilan Negeri Bandung untuk mengkaji ulang
Pelaksanaan eksekusi pengosongan dan penyerahan secara paksa atas objek yang akan
dieksekusi dengan melakukan penelusuran atas kebenaran objek serta datanya.

7. Eksekusi No. W11.U1/6763/HT.02.02/XII/2019 tanggal 18 Desember 2019


Pemohon eksekusi Itok Setiawan dan sucipto lustojo putro diuraikan dalam No.175/446
termohon eksekusi Oyoh Dan kawan-kawan. Atas nama Juardi No.219 yang di eksekusi
tanah pekuburan yang sudah ingkrah No.19/G/PTUN-BDG/1994

8. Pemohon adalah pihak yang merasa pemegang hak atas objek yang dieksekusi dan
diajukan kepada Ketua Pengadilan selain itu Pemegang hak harus dilindungi dari suatu
sita eksekusi dimana pemegang hak tersebut bukan sebagai pihak dalam perkara.

Dari semua uraian penjelasan maka Pemohon mengajukan :

1. Keberatan dengan pelaksanaan eksekusi pengosongan dan penyerahan secara paksa


dalam perkara disebutkan di atas seperti diberitahukan oleh Pengadilan Negeri
Bandung Kelas IA Khusus dalam surat Nomor : W11.U1/6763/HT.02.02/XII/2019
tanggal 18 Desember 2019 (photo copy surat terlampir).karena tidak adanya kejelasan
mengenai letak blok/persil serta batas-batas mengenai objek sengketa yang akan
dieksekusi tersebut yang dikhawatirkan masuk dalam wilayah tanah pemakaman Mitra
Wargi yang akan menyebabkan eksekusi tersebut keliru terhadap objeknya.

2. Permohonan Pembatalan Pelaksanaan Eksekusi Pengosongan dan Penyerahan secara


paksa dalam Perkara Nomor :42/Pdt.Eks/2019/PUT/PN.Bdg. Jo
No.38/Pdt.G/2017/PN.Bdg Jo.228/Pdt/2018/PT.Bdg Jo No.817 K/Pdt/2019
Demikian Surat permohonan ini diajukan untuk dapat diketahui serta dipertimbangkan oleh
Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA khusus.

Atas perhatiannya dan pertimbangannya kami mengucapkan terima kasih.

Bandung, 22 Januari 2020


Hormat Pemohon

Yuliana Masli
 syarat-syarat melakukan perlawanan terhadap eksekusi:
1. Perlawanan terhadap eksekusi dapat diajukan oleh orang yang terkena eksekusi/tersita
atau oleh pihak ketiga atas dasar hak milik, perlawanan diajukan kepada Ketua
Pengadilan yang melaksanakan eksekusi. (Pasal 195 ayat (6) dan (7) HIR)
2. Perlawanan ini pada azasnya tidak menangguhkan eksekusi, kecuali apabila segera
nampak bahwa perlawanan tersebut benar dan beralasan, maka eksekusi
ditangguhkan, setidak-tidaknya sampai dijatuhkan putusan oleh Pengadilan. (Pasal 207
ayat (3) HIR dan 227 RBg)
3. Terhadap putusan ini dapat diajukan upaya hukum.
4. Jika perlawanan dilakukan oleh pihak ketiga (derden verzet), maka berlaku ketentuan:
 Perlawanan pihak ketiga terhadap sita eksekusi atau sita jaminan tidak hanya
dapat diajukan atas dasar hak milik, jadi hanya dapat diajukan oleh pemilik atau
orang yang merasa bahwa ia adalah pemilik barang yang disita dan diajukan
kepada Ketua Pengadilan.

 Pemegang hak harus dilindungi dari suatu sita eksekusi dimana pemegang hak
tersebut bukan sebagai pihak dalam perkara.

 Perlawanan dapat diajukan oleh pemegang hak tanggungan, apabila tanah dan
rumah yang dijaminkan kepadanya dengan hak tanggungan disita, berdasarkan
klausula yang terdapat dalam perjanjian yang dibuat dengan debiturnya langsung
dapat minta eksekusi kepada Ketua Pengadilan.

 Dalam perlawanan pihak ketiga tersebut pelawan harus dapat membuktikan bahwa
ia mempunyai alas hak atas barang yang disita dan apabila ia berhasil
membuktikan, maka ia akan dinyatakan sebagai pelawan yang benar dan sita akan
diperintahkan untuk diangkat. Apabila pelawan tidak dapat membuktikan bahwa ia
adalah pemilik dari barang yang disita maka pelawan akan dinyatakan sebagai
pelawan yang tidak benar atau pelawan yang tidak jujur, dan sita akan
dipertahankan.

 Perlawanan pihak ketiga adalah upaya hukum luar biasa dan pada azasnya tidak
menangguhkan eksekusi.

Tembusan :

-Mahkamah Agung Republik Indonesia


( siwas,mahkamahagung.go.id)
( lapor.go.id)
-Komisi pemberatasan korupsi republik indonesia
-Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung
-Polrestabes Bandung
-Kecamatan Sukajadi
-Kelurahan Sukabungah

Anda mungkin juga menyukai