A. Analisa kasus
Pada tanggal 28 Februari 2011, Terdakwa I H. ISNAIN IBRAHIM,
S.Mn, MM, dan Terdakwa II ADE MUSTAFA, SIP, serta H. BURHAN
ABDULRAHMAN, SH, MH sebagai Walikota Ternate (didakwakan
terpisah), mengadakan rapat yang membahas mengenai rencana
pengadaan tanah untuk kepentingan penempatan mesin PLN.
Sebelumnya, hal tersebut pernah diproses oleh Pemerintah Kota Ternate
pada periode sebelumnya yaitu tahun Anggaran 2009 – 2010 dengan
mengajukan penawaran pembelian Tanah Bekas HGB PT. Tani Bhakti di
jalan Kayu Merah No.1. Penawaran ini dilakukan melalui Surat Walikota
Ternate No.593/80/2009 tanggal 19 Oktober 2009 perihal Penawaran
Barang Jaminan (tanah HGB ex. PT. Nelayan Bhakti) kepada Drs.
JOHNNY HARY SOETANTYO sebagai penanggung jawab PT. Tani
Bhakti. Nilai penawarannya sebesar Rp.3.400.000.000,- . Namun,
penawaran ini dibatalkan pada Tahun Anggaran 2010 oleh Walikota
Ternate yang saat itu dijabat DRS. H. SYAMSIR ANDILI. Pembatalan
status tanah tersebut
karena ketidak jelasan dan masih menjadi barang jaminan di KPKNL
Jakarta II, banyaknya penghuni yang telah menguasai secara terus
menerus, serta belum ada mesin pembangkit listrik yang siap dipasang
sebagaimana dijanjikan PLN Cabang Ternate.
A. Kesimpulan