L A W A N
Telah membaca :
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung tanggal 24
Januari 2018 Nomor 32/PEN/PDT/2018/PT.Bdg., tentang penunjukan Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara antara kedua belah pihak
tersebut diatas;
25.3 Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Para Tergugat telah merusak
nama baik dari Para Penggugat maupun pimpinan Para Penggugat.
Akibat perbuatan melawan hukum Para Tergugat tersebut menimbulkan
hinaan kepada Para Penggugat maupun pimpinannya. Hinaan tersebut
jelas berdampak pada usaha yang dijalankan oleh Para Penggugat dan
usaha lain yang dilakukan karena hinaan yang timbul dari perbuatan
melawan hukum Para Tergugat tersebut telah dilakukan di media sosial.
25.4 Bahwa akibat tindakan yang dilakukan oleh Para Tergugat telah
membuat kepercayaan para calon pembeli di kawasan Sentul City
menjadi menurun sehingga berdampak pada penjualan perumahan di
kawasan Sentul City menjadi merosot dan mengakibatkan kerugian bagi
Penggugat I.
25.5 Oleh karena kerugian immateriil yang diderita oleh Para Penggugat
maka patutlah Para Penggugat menilai kerugian immateriil tersebut
dengan nilai uang sebesar Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar
Rupiah).
Dalam Provisi:
26. Bahwa sebagaimana yang telah diuraikan oleh Para Penggugat dalam
gugatannya ini, Para Tergugat secara hukum jelas telah melakukan perbuatan
melawan hukum dengan cara membuat surat-surat dan menaruhnya pada
situs milik Tergugat I, membuat artikel yang berjudul “Derita Warga Sentul City
(Negara didalam Negara)” pada situs www.change.org, mengedarkan Warta
KWSC yang menghasut warga dan mendiskreditkan Para Penggugat, dan
DALAM KONVENSI
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa sesuai Butir 2 (dua) dan 3 (tiga) halaman 2 (dua) dan 3 (tiga)
Gugatan a quo, Para Penggugat mendasarkan gugatannya atas para
Tergugat berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian yaitu
sebagai berikut:
Bahwa guna melaksanakan amanat Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang
Perumahan dan Pemukiman....Penggugat I telah menunjuk Penggugat
IIguna melakukan pengelolaan lingkungan serta menarik biaya pemeliharaan
dan perbaikan lingkungan (“BPPL”) serta tagihan air dari warga di seluruh
kawasan sentul city. Penunjukan Penggugat II dilakukan dengan Perjanjian
tanggal 3 Januari 2000 tentang penunjukan Penggugat II selaku Pengelola
Lingkungan....Addendum Perjanjian Perubahan ke V No. 022/PJJ/SC-
CL/XII/2011 tanggal 20 Desember 2011 (“Perjanjian Penunjukan”)
1340 KUHPerdata
7. Bahwa Para Tergugat menolak dalil Para Penggugat pada butir 6 (enam)
dan butir 7 (tujuh) dan butir 8 (delapan) halaman 4 (empat) Gugatan a quo
yang menyatakan hal sebagai berikut:
7.1. Dalam menjalankan kegiatan mereka selaku pengurus Tergugat I,
Tergugat II s.d Tergugat IV telah melakukan tindakan-tindakan
atau perbuatan-perbuatan yang melampaui tugas dan
tanggungjawab mereka selaku pengurus Tergugat I, sehingga
dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum yang
berada di luar tugas dan tanggungjawab pengurus adalah
merupakan tanggungjawab pengurus secara pribadi. Karena itu
berdasar hukum bagi Para Penggugat untuk juga menggugat
Tergugat II s.d Tergugat IV dalam gugatan a quo.
7.2. Bahwa Ruang Lingkup Kegiatan Tergugat I sebagaimana
tercantum dalam anggaran dasar Tergugat I yang dimuat dalam
situsnya sebagai berikut:
1) Mengembangkan komunikasi antar Anggota, Pengurus dan
Masyarakat sehingga Persatuan dan Solidaritas Warga
Sentul City akan semakin kokoh.
2) Membina Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan
pelatihan.
3) Meningkatkan sinergitas dengan Pemerintah dan
Pengembang/Pengelola.
7.3. Namun dalam kenyataannya, kegiatan yang dilakukan oleh
Tergugat I serta Tergugat II s.d Tergugat IV telah keluar dari
Ruang Lingkup kegiatan dibentuknya Tergugat I serta Tergugat II
s.d Tergugat IV telah keluar dari Ruang Lingkup Kegiatan
dibentuknya Tergugat I sebagaimana disebutkan dalam Anggaran
Dsar Tergugat I. Tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan
yang dilakukan oleh Para Tergugat merupakan perbuatan
melawan hukum yang menyebabkan kerugian terhadap Para
Penggugat sesuai Pasal 1365 KUHPerdata
8. Bahwa Para Penggugat telah menggunakan Anggaran Dasar Tergugat I
sebagai Dasar Menggugat Para Tergugat, hal mana sesuai logika hukum
yang seharusnya dimiliki oleh Para Penggugat, hal tersebut sangatlah tidak
14. Bahwa, Pasal 19 (2) Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Pemukiman (“UU Perumahan”) sama sekali tidak mengatur
mengenai Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) apalagi kewenangan
untuk mengelola SPAM, sehingga dalil Para Penggugat tersebut adalah
sangat keliru dan menyesatkan, serta membuktikan bahwa Para Penggugat
tidak mengerti ketentuan hukum yang berlaku terkait SPAM.
27. Kalaupun -quod non- Penggugat I tetap mendalilkan bahwa kawasan Sentul
City belum terjangkau untuk dikelola oleh BUMD (dalam hal ini PDAM Tirta
Kahuripan Kabupaten Bogor), maka berdasarkan ketentuan Pasal 52 ayat
(2) huruf b PP No. 122/2015 di atas, Penggugat I tetap tidak berwenang
untuk menyelenggarakan SPAM terhadap seluruh warga Sentul City sebagai
masyarakat umum.
28. Oleh karena Perjanjian 17 Mei 2001 antara Penggugat I dan PDAM Tirta
Kahuripan Kabupaten Bogor telah telah melanggar ketentuan perundang-
undangan yang berlaku sebagaimana disebutkan di atas, sehingga
Perjanjian Penyelenggaraan SPAM tersebut adalahbatal demi hukum.
II. Para Penggugat Menetapkan Tarif Air Secara Sepihak dan Tidak
Mengikuti Ketentuan Mengenai Tarif Air Yang diatur oleh Bupati Bogor.
29. Bahwa Pasal 12 Keputusan Presiden No. 7 Tahun 1998 tentang Kerjasama
Pemerintah dan Badan Usaha Swasta Dalam Pembangunan Dan Atau
34. Bahwa Para Penggugat pada butir 2 Gugatan a quo, mendalilkan bahwa
Penggugat I telah menunjuk Penggugat II guna melakukan pengelolaan
lingkungan serta menarik Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Lingkungan
(BPPL) dari warga di seluruh Kawasan Sentul City. Penunjukan Penggugat II
36. Bahwa sesuai dengan isi Pasal 21 ayat (1a) Permendagri No. 1/1987dan
Pasal 25 ayat 1 Permendagri No. 9/2009 serta Pasal 15 ayat (2) Perda
Bogor No. 7/2012, Penggugat I selaku Pengembang berkewajiban untuk
44. Bahwa dari hal-hal yang terurai di atas, terlihat dengan jelas bahwa surat-
surat Tergugat I, sebagaimana didalilkan oleh Para Penggugat di dalam butir
18 halaman 8 Gugatan a quo yakni:
45. Bahwa oleh karena surat-surat Tergugat I adalah sah menurut hukum, dan
sebagian warga di Sentul City melaksanakan peraturan yang tercantum
dalam surat Tergugat I, dan membayar Tarif Air Minum sesuai dengan Surat
Bupati Bogor No. 690/510-perek, perihal: Permohonan Air Minum di Sentul
City, tanggal 21 Maret 2016, maka warga Sentul City tersebut adalah warga
yang taat hukum, dan oleh karenanya warga tersebut harus dilindungi oleh
Hukum/Negara.
46. berdasarkan seluruh uraian di atas, maka telah jelas terbukti tidak ada
hukum ataupun peraturan perundang-undangan yang telah dilanggar oleh
Para Tergugat dalam pembuatan dan pengiriman Surat-Surat tersebut di
atas, dan oleh karenanya dalil-dalil Para Penggugat dalam butir 18 s/d 24
Gugatan a quo adalah tidak berdasar dan tidak dapat dibenarkan. Oleh
karena itu kami mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cibinong
yang memeriksa Perkara a quo, menolak Gugatan Para Penggugat atau
setidak-tidaknya menyatakan Gugatan tidak dapat diterima(niet
onvantelijke verklaard)..
47. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas petitum Para Penggugat yang pada
intinya meminta agar Para Tergugat membayar uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per hari apabila Tergugat lalai
melaksanakan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dalam perkara
a quo (butir 29 halaman 12 Gugatan a quo).
48. Bahwa permohonan atas uang paksa (dwangsom) HANYA DAPAT
dikabulkan apabila permohonan tersebut memenuhi ketentuan Pasal 225 (1)
HIR jo. Pasal 606 (a) RV yang secara tegas menyatakan sebagai berikut:
a. Pasal 225 (1) HIR:
49. Bahwa ketentuan-ketentuan dalam Pasal 225 (1) HIR jo. Pasal 606 (a) RV
DIPERKUAT DAN DIPERTEGAS kembali oleh Yurisprudensi MA-RI
sebagai berikut:
a. Yurisprudensi MA-RI No. 79 K/Sip/1972 tertanggal 1 September 1971:
50. Bahwa dalam perkara a quo, Para Penggugat secara jelas meminta agar
Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jepara untuk menghukum
Tergugat membayar uang ganti rugi kepada Para Penggugat (butir 25
halaman 10 positum Gugatana quo).
Butir 25 halaman 10 positum Gugatan menyebutkan sebagai berikut:
53. Bahwa Para Tergugat menolak dengan tegas dalil Para Penggugat yang
pada intinya meminta agar Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Cibinong
meletakkan sita jaminan (conservatoir beslaag) terhadap rumah yang
didalilkan oleh Para Penggugat sebagai rumah milik Tergugat II, Tergugat III,
dan Tergugat IV(butir 28 halaman 11 Gugatan a quo).
54. Bahwa permohonan sita jaminan (conservatoir beslaag) yang diajukan oleh
Para Penggugat tersebut sama sekali tidak berdasarkan hukum dan tidak
didukung oleh bukti-bukti kuat (sebagaimana dipersyaratkan oleh Pasal 227
ayat (1) HIR jo. Yurisprudensi MA-RI No. 1121 K/Sip/1970 tertanggal 15 April
1972) karena:
a. Rumah yang terletak di Jl. Bukit Topaz No. 17, Bukit Golf Hijau, Bukit
Sentul, Bogor, tersebut adalah bukan milik dari Tergugat II;
b. Rumah yang terletak di Jl. Taman Besakih I, No. 37, Taman Besakih,
Bukit Sentul, Bogor, tersebut adalah bukan milik dari Tergugat III;
c. Rumah yang terletak di Jl. Taman Legian Raya No. 80, Taman Legian
Bukit Sentul, Bogor tersebut adalah bukan milik dari Tergugat IV; dan
d. BERTENTANGAN dengan Yurisprudensi MA-RI No.476 K/Sip/1974
tertanggal 14 November 1974 yang secara tegas menyatakan “sita
jaminan tidak dapat dilakukan terhadap barang milik pihak ketiga.”.
55. Bahwa permohonan sita jaminan (conservatoir beslaag) yang diajukan oleh
Para Penggugat tersebut sama sekali tidak berdasarkan hukum dan tidak
didukung oleh bukti-bukti kuat (sebagaimana dipersyaratkan oleh Pasal 227
ayat (1) HIR jo. Yurisprudensi MA-RI No. 1121 K/Sip/1970 tertanggal 15 April
1972).
56. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka telah terbukti bahwa
permohonan sita jaminan (conservatoir beslaag) yang diajukan Para
PenggugatBERTENTANGANdengan ketentuan hukum yang berlaku (cq.
Pasal 227 ayat (1) HIR jo. Yurisprudensi MA-RI No.476 K/Sip/1974
tertanggal 14 November 1974 jo. Keppres No. 63/2004 jo. Kepmen No.
3407/2012) tersebut, dan karenanya Majelis Hakim yang terhormat sudah
sepatutnya menolak Gugatan atau setidak-tidaknya menyatakan tidak
dapat diterima (niet onvantelijke verklaard).
57. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Para Penggugat yang pada
pokoknya meminta Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Cibinong untuk
memberikan putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun ada
upaya hukum banding, kasasi dan verzet (uitvoerbaar bij voorraad) (vide
butir 30 halaman 12) karena permohonan putusan serta merta (uitvoorbaar
bij voorraad) tersebut tidak berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
58. Bahwa permohonan putusan serta merta (uitvoorbaar bij voorraad) HANYA
DAPAT dikabulkan apabila permohonan tersebut memenuhi ketentuan Pasal
180 ayat 1 HIR jo. Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2000
tentang Putusan Serta Merta (Uitvoorbaar Bij Voorraad) dan Provisionil
(“SEMA No. 3/2000”) yang secara tegas menyatakan sebagai berikut:
a. Pasal 180 ayat 1 HIR:
59. Bahwa dalam perkara a quo, Para Penggugat mendalilkan bahwa Para
Tergugat telah melakukan tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan yang
melampaui tugas dan tanggungjawab berdasarkan anggaran dasar Tergugat
I. Dalil Para Penggugat tersebut tidak benar dan tidak berdasar karena Para
Penggugat telah keliru dalam memahami tujuan dari terbentuknya Tergugat I
di dalam Anggaran Dasar dan menciptakan penafsirannya sendiri.
60. Bahwa, sebagaimana telah disebutkan di dalam butir 11 Jawaban,
berdasarkan ketentuan Pasal 30 dan Pasal 53 ayat (2) UU Ormas, jo. Pasal
16 ayat (3) AD/ART Tergugat I, yang memiliki kapasitas hukum dan
wewenang untuk menilai apakah perbuatan Tergugat I bertentangan dengan
AD/ART atau tidak adalah Dewan Komite, bukan Para Penggugat.
61. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka sudah sepatutnya
Majelis Hakim yang terhormat menolak permohonan putusan serta merta
(uitvoorbaar bij voorraad) yang diajukan oleh Para Penggugat karena
BERTENTANGAN dengan Pasal 180 ayat 1 HIR jo. SEMA No. 3/2000 yang
mengatur tentang syarat-syarat putusan serta merta (uitvoorbaar bij
voorraad).
DALAM REKONVENSI
KARENA PARA PENGGUGAT TELAH MELAKUKAN PERBUATAN
MELAWAN HUKUM MAKA GUGATAN REKONVENSI PARA TERGUGAT
MEMILIKI LANDASAN HUKUM.
- Judex factie telah keliru dan tidak teliti dalam memeriksa dan
mempertimbangkan bahwa penarikan biaya pengelolaan dan perbaikan
lingkungan dimungkinkan jika ada kesepakatan dengan RT/RW;
- Judex factie telah salah dan keliru dalam menghukum Pembanding I/Penggugat
I untuk membiayai pemeliharaan prasarana, sarana dan utilitas di kawasan
Sentul City sampai ada penyerahan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor
- Putusan judex factie telah salah dan keliru karena menyatakan tindakan para
Pembanding yang menarik biaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan
(BPPL) dari warga adalah tindakan yang bertentangan dengan peraturan
DALAM REKONPENSI :
DALAM PROPISI
Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi/Terbanding
mengajukan tuntutan propisi yang meminta agar para Tergugat
Rekonpensi/Penggugat Konpensi/Pembanding untuk menetapkan tarip
sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah serta meminta untuk memisahkan
BPPL dan tagihan air bersih;
M E N G A D I L I
MENGADILI SENDIRI
DALAM KONPENSI
DALAM PROPISI
- Menolak tuntutan propisi dari Pembanding semula Penggugat;
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan Pembanding semula Penggugat untuk sebagian,
2. Menyatakan para Terbanding semula para Tergugat telah melakukan
perbuatan melawan hukum,
3. Menghukum para Terbanding semula para Tergugat secara tanggung renteng
membayar ganti rugi Materiil sebesar Rp. 1.843.500.000,- (satu milyar delapan
ratus empat puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) secara tunai dan sekaligus
kepada para Penggugat, ditambah bunga sebesar 6% (enam persen) pertahun
terhitung sejak gugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Cibinong sampai seluruhnya dibayar lunas;
4. Menghukum para Terbanding semula para Tergugat untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan
sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
5. Menolak gugatan Pembanding semula Penggugat untuk selain dan selebihnya;
DALAM REKONPENSI
DALAM PROPISI
- Menolak tuntutan propisi dari para Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi;
DALAM POKOK PERKARA
- Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi seluruhnya;
- Menghukum Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi membayar biaya
perkara sebesar NIHIL;
Ttd Ttd
Ttd
Ttd
Perincian Biaya :