Anda di halaman 1dari 36

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

ng

Nomor : 12 PK/TUN/2011

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

gu

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


MAHKAMAH

AGUNG

memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam peninjauan kembali telah

memutuskan sebagai berikut dalam perkara :


1. TJONDRO

INDRIA

LIEMONTA,

Kewarganegaraan

Indonesia, Pekerjaan Direktur PT. Bakti Bangun Era

ub
lik

ah

Mulia, dahulu beralamat di Mangga Dua Raya, Komplek


Grand Boutique Center Blok C No. 1, Jakarta Utara

am

(Sekarang Jl.Pantai Indah Utara II, Kav. Nil Blok B33, The
Centro Metro Broadway, Jakarta Utara ;
2. Ir.

RICHARD S. HARTONO dan Ir. SUHENDRO


keduanya Kewarganegaraan Indonesia,

ah
k

ep

PRABOWO,

Pekerjaan Direksi PT. Taman Harapan Indah, beralamat

di Gedung Dhamala Sakti, Lantai 4, Jalan Jenderal


JAHJA B.

A
gu
ng

3. Ir.

In
do
ne
si

Sudirman Kav. 32, Jakarta Pusat;


RIABUDI, MBA.,

Kewarganegaraan

Indonesia, Pekerjaan Direktur Utama PT. Pembangunan

Jaya Ancol, beralamat di Jalan Lodan Timur No. 7, Ancol,

Jakarta Utara ;

4. Ir.

H.

ONGKI

Indonesia,

SUKASAH

Pekerjaan

H.,

Direktur

Kewarganegaraan

Utama

PT.

Jakarta

Propertindo, beralamat di Gedung Jaya Lantai 8, Jalan

MH. Thamrin No. 12, Jakarta Pusat, dalam hal ini


kuasa

kepada

1.

A.Hamonangan

lik

ah

memberikan

Sinurat,SH., 2. B.Rosenty, K.Simaremare,SH.CN., 3. Rudi


pada

Law

ka

beralamat

Office
di

Jl.

ub

Harianto,SH., 4. Mick Olaf Monintja,SH., Advokat-advokat


Sinurat-Simaremare

Perintis

&

Partners,

Kemerdekaan

Komplek

ep

Perkantoran Pulomas Blok II No. 15, Jakarta Timur,

2010,

Para Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Para Termohon

on

Hal. 1 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

Kasasi I/Para Penggugat/Terbanding

es

ah

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 September

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Melawan:

1. MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK

INDONESIA, berkedudukan di Gedung Kementerian Negara

ng

Lingkungan Hidup R.I. di Jalan D.I. Panjaitan No. 24 Jakarta,

gu

dalam hal ini memberikan kuasa kepada : 1. Andy I

Nababan,SH.,

2.

Teopanus

Sembiring,SH.,

Pengacara pada Firma Hukum INAREMA


Natural

Resources

and

Environmental

Advokat/

(Indonesian

Management),

berkantor di Wisma Bumiputera 4, Jalan Jend.Sudirman Kav.


75 Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 05

ub
lik

ah

November 2010 Nomor : 68/MENLH/11/2010,


2. YAYASAN WAHANA LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA

am

(WALHI), beralamat di Jalan Tegal Parang Raya Utara No.


14, Jakarta 12790;
3. ASOSIASI

PENASEHAT

HUKUM

DAN

HAK

ASASI

ah
k

ep

MANUSIA INDONESIA (APHI), beralamat di Jalan Raya


Pasar Minggu No. 1 B Km. 17,7 Lt. 3, Pasar Minggu;

4. PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI

In
do
ne
si

MANUSIA (PBHI) beralamat di Gedung Central Cikini, Jalan

A
gu
ng

Cikini Raya No. 58 S-T, Lantai 4, Jakarta 10330;

5. INDONESIAN CENTER FOR ENVIRONMENTAL

LAW

(ICEL), beralamat di Jalan Dempo II No. 21, Kebayoran


Baru, Jakarta Selatan 12250;

Para Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi,


Turut

Termohon

Kasasi/Para

Tergugat

Pembanding ;
dan

II

Intervensi/

lik

ah

1. Ir.ARIS SETYANTO NUGROHO dan SUSANTO, keduanya


kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Direksi PT.Manggala
Baru, Jakarta 14310,

ub

Krida Yudha, beralamat di Rukondo Building, Jalan Ancol

ka

2. A.SYAIFUDDIN, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan

ep

Direktur Utama PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II,

es
on
In
d

gu

ng

Utara,

ah

beralamat di Jalan Pasoso No. 1 Tanjung Priok, Jakarta

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


DKK,

Kewarganegaraan

Indonesia,

3. RUSDI,

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Pekerjaan

Nelayan, beralamat di Jalan Kalibaru Timur RT. 15/03


Kalibaru Cilincing, Jakarta Utara;

ng

4. MUSTARI, DKK, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan


Kampung Baru, Jakarta;

Para Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon

Kasasi I, II,III dahulu Para Penggugat - Para Tergugat II


Intervensi/Terbanding-Pembanding ;

ah

Mahkamah Agung tersebut ;

ub
lik

gu

Nelayan/Wiraswasta, beralamat di Jalan Kamal Muara

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

am

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa Para


Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Para Termohon Kasasi I/Para Penggugat/
Terbanding telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap
No. 109 K/TUN/2006 tanggal 28 Juli 2009 yang

ep

ah
k

putusan Mahkamah Agung

telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Para Termohon

Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Turut Termohon Kasasi/Para

In
do
ne
si

Tergugat II Intervensi/Pembanding dan Para Turut Termohon Peninjauan

A
gu
ng

Kembali dahulu Termohon Kasasi I, II,III dahulu Para Penggugat - Para Tergugat
II Intervensi/Terbanding-Pembanding dengan posita gugatan sebagai berikut :

Bahwa yang menjadi obyek dari gugatan ini adalah Surat Keputusan

Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2003 tentang Ketidaklayakan

Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta yang telah

memenuhi persyaratan ketentuan Pasal 1 butir 3 Undang-Undang No. 5 Tahun


1986, yaitu sebuah penetapan tertulis dikeluarkan oleh Badan/Pejabat Tata

lik

hukum kepada Para Penggugat ;

Bahwa gugatan ini diajukan masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan

ub

puluh) hari sesuai dengan ketentuan Pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun


1986;

Bahwa Para Penggugat adalah pihak-pihak yang melakukan Kerjasama

ep

(Nota Kesepahaman) dengan Badan Pengelola Pantai Utara (Pantura) untuk

es
on

ng
gu
A

Hal. 3 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

disebutkan di bawah ini :

melakukan Reklamasi dan Revitalisasi Kawasan Pantura, yang antara lain dapat

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Usaha Negara bersifat konkret, bersifat individual, bersifat final dan berakibat

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Perjanjian Kerja Sama Pengembangan antara BP Reklamasi Pantura

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dengan PT. Pembangunan Pluit Jaya No. 220/03-DA/1997 tanggal 16


September 1997 ;

Perjanjian Kerjasama Pengembangan antara BP Reklamasi dengan

ng

PT. Pembangunan Pluit Jaya No. 220/03-DA/1997 tanggal 16 September

gu

1997 ;

Perjanjian Kerjasama Pengembangan antara BP Reklamasi Pantura dengan

PT. Manggala Krida Yudha No. 219/02-DA/1997 tanggal 16 September 1997

Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) No. 22 Tahun 1997

ub
lik

ah

No. 01/SEK.BP/NK/1997 tentang Kerjasama Pelaksanaan Reklamasi untuk


Pembangunan dan Pengelolaan Tanah Hasil Reklamasi di Sebelah Utara

am

Muara Angke/Pluit, antara BP Pantura dengan Badan Pengelola Lingkungan


Pluit ;
-

Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) No. 1121 A Tahun

ah
k

ep

1995 No. 699/DIR-EX/IX-95 tentang Reklamasi Ancol Utara (Bagian Timur


dan Barat) sebagai Realisasi Proyek Prioritas Reklamasi Pantura Jakarta,
Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) No. 214A Tahun 1997

In
do
ne
si

antara Gubernur DKI Jakarta dengan PT. Pembangunan Jaya Ancol ;

A
gu
ng

No. 639/DIR-PJA/IX/97 tentang Penyelenggara Reklamasi di Ancol Utara

Sub Unit Planning 10 C di Sub Kawasan Tengah, antara Pemerintah DKI


dengan PT. Pembangunan Jaya Ancol ;

Tambahan

Nota

Kesepahaman

(Memorandum

of

Understanding)

No. 362A Tahun 1996, No. 1096/DIR-PJA/1996 tentang Reklamasi Ancol

Utara (Bagian Barat dan Timur) sebagai Realisasi Proyek Prioritas

Reklamasi Pantura Jakarta;

lik

Reklamasi Pantura Jakarta ;

ub

Bahwa Para Penggugat mempunyai kepentingan bersifat pribadi,


langsung dan obyektif karena menyangkut pelaksanaan kontrak-kontrak kerja
atau perjanjian-perjanjian kerja dalam proyek reklamasi, berdasarkan Keppres
No. 17 Tahun 1994 tentang Repelita VI, Keppres No. 52 Tahun 1995 tentang

ep

ka

ah

tentang Proyek Reklamasi Ancol Timur sebagai Realisasi Proyek Prioritas

Reklamasi Pantai Utara DKI Jakarta dan Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun

on
In
d

gu

ng

es

Pantai Utara Jakarta ;

1995 tentang Penyelenggaraan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Kawasan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) No. 1175 Tahun 1996

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Adapun yang menjadi latar belakang, argumentasi dan dasar hukum dari
gugatan (fundamentum petendi) ini adalah sebagai berikut :

1. Bahwa Pantai yang dibiarkan begitu saja dan hanya diisi dengan kegiatanakan

ng

kegiatan yang terbatas untuk Para Nelayan dan Pengangkutan Laut lainnya,
mengalami

degradasi

lingkungan

yang

akan

menimbulkan

gu

kesemrawutan, kemacetan, kerusakan bakau, banjir lokal, keadaan sungai

yang semakin parah dan kotor/jorok, pencemaran air laut dan timbulnya
penyakit dari perumahan kumuh yang semakin bertumbuh di sekitarnya ;

2. Bahwa Program Reklamasi dan Revitalisasi adalah salah satu cara


penanganan pantai yang akan memperbaiki kondisi lingkungan hidup yang

ub
lik

ah

ada, karena merupakan program penataan kembali pemukiman masyarakat


Pantai Utara yang merupakan situs bersejarah dan juga merupakan

am

kawasan kota tua yang dapat dijadikan andalan tourisme, yang tentunya
sangat bermanfaat guna kesejahteran masyarakat dan peningkatan

ah
k

Khusus Ibukota Jakarta ;


.

ep

kesejahteraan masyarakat, serta guna peningkatan pembangunan di Daerah


Bahwa Keppres No. 17 Tahun 1994 tentang Repelita VI, pada pokoknya

menyatakan kawasan Pantai Utara Jakarta termasuk kategori kawasan

In
do
ne
si

andalan, yaitu kawasan yang mempunyai nilai strategis dipandang dari sudut

A
gu
ng

ekonomi, sosial dan pengembangan kota. Oleh karena itu, melalui Keppres

No. 52 Tahun 1995, Gubernur DKI Jakarta diberi wewenang dan tanggung

jawab untuk menyelenggarakan Reklamasi dan Revitalisasi Kawasan

tersebut. Selanjutnya Pemerintah DKI mengeluarkan Peraturan Daerah


(Perda) No. 8 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Reklamasi dan
Rencana Tata Ruang Kawasan Pantai Utara Jakarta ;

4. Bahwa pada tanggal 19 Februari 2003, Tergugat mengeluarkan Surat


Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2003 tentang

lik

ah

Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara


Jakarta oleh Badan Pelaksana Reklamasi Pantai Utara Jakarta di Propinsi

ub

berwenang untuk menolak permohonan izin melakukan usaha dan atau


kegiatan yang berhubungan dengan reklamasi dan revitalisasi tersebut ;

ep

Kerugian yang diderita Para Penggugat :

5. Bahwa berdasarkan Pasal 4 dan 5 Keppres No. 52 Tahun 1995 tentang

ah

ka

DKI Jakarta, yang pada pokoknya mewajibkan kepada semua instansi yang

on

Hal. 5 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

untuk mengendalikan proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta sebagai Ketua/

es

Reklamasi Pantai Utara Jakarta, Gubernur DKI Jakarta memiliki kewenangan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Penanggung jawab Badan Pengendali Reklamasi Pantura dan bertanggung


jawab kepada Presiden ;

6. Bahwa dengan demikian jelaslah untuk segala sesuatu yang berkaitan

ng

dengan reklamasi Pantai Utara Jakarta, telah secara tegas diatur dengan

Keppres No. 52 Tahun 1995, sehingga merupakan aturan yang bersifat

gu

khusus yang mengatur tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta ;

7. Bahwa dalam penyelenggaraan reklamasi Pantai Utara Jakarta, Gubernur


Pelaksana Pantai Utara Jakarta (BP Pantura) untuk melaksanakan

Reklamasi Pantai Utara Jakarta ;

ah

8. Bahwa

kemudian

BP Pantura

melakukan

kerjasama

ub
lik

Kepala DKI Jakarta sebagai Ketua Pengendali telah membentuk Badan

dengan

Para

Penggugat, berdasarkan perjanjian (kontrak) kerja dengan persyaratan

am

tehnis yang ketat dalam melaksanakan pekerjaan/kegiatan Reklamasi


Pantura dan masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban sendiri
berdasarkan perjanjian/kontrak yang ada ;

Bahwa Para Penggugat berdasarkan kerjasama tersebut di atas, telah

ep

ah
k

melakukan kegiatan-kegiatan operasional yang mengeluarkan biaya yang


Bahwa ternyata Tergugat secara sewenang-wenang pada tanggal 19

In
do
ne
si

tidak sedikit ;

A
gu
ng

Februari 2003, telah mengeluarkan Keputusan No. 14 Tahun 2003 tentang


Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantura di

Propinsi DKI Jakarta, dengan tidak mengindahkan berlakunya Keppres No.


52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta ;

11. Bahwa Keputusan Tergugat tersebut tidak saja telah menimbulkan polemik di

berbagai kalangan, tetapi juga telah menyebabkan kegiatan Reklamasi dan


Revitalisasi Pantai Utara DKI Jakarta menjadi terhambat dan menimbulkan

Para Penggugat mengalami hambatan, sehingga hal ini telah merugikan


Penggugat secara bisnis, baik materiel maupun immaterial yang besar

ub

nilainya, sehingga sesuai dengan asas injuria cum damno, Tergugat dapat
dimintakan ganti kerugian akibat dikeluarkannya keputusan tersebut ;

ep

13. Bahwa sebagai akibat dari dikeluarkannya keputusan a quo, Para Penggugat
telah mengalami kerugian materiel dan immaterial, dengan perincian dari

ah

ka

Bahwa dengan adanya Keputusan Tergugat, permohonan izin dan kegiatan

lik

ah

kerugian yang besar kepada Para Penggugat ;

es
on
In
d

gu

ng

Penggugat ;

masing-masing pihak akan disampaikan sebagai lampiran dalam bukti Para

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa Keputusan Tergugat No. 14 Tahun 2003 bertentangan dengan


peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

14. Bahwa keputusan Tergugat bertentangan dengan Keputusan Presiden RI.

ng

No. 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Propinsi DKI Jakarta,
pelaksanaannya ditetapkan wewenang dan tanggung jawab Reklamasi dan

gu

Revitalisasi Pantai Utara DKI Jakarta berada pada Gubernur Kepala Daerah

Propinsi DKI Jakarta dan bertanggung jawab kepada Presiden, sekaligus

ah

Penyelenggaraan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Kawasan Pantai

Utara DKI Jakarta;

Bahwa berdasarkan TAP MPR No. III/MPR/2000 tentang Tata Urutan

ub
lik

bertentangan dengan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 1995 tentang

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Keputusan

am

Menteri tidak boleh bertentangan dengan tata urutan peraturan perundangundangan yang masuk dalam daftar tata urutan peraturan perundangundangan menurut Tap MPR ini. Ini artinya keputusan Tergugat tidak boleh

ep

ah
k

bertentangan dengan Keppres No. 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai


Utara Propinsi DKI Jakarta dan Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 1995
Bahwa berdasarkan Keppres No. 52 Tahun 1995, Tergugat tidak memiliki

In
do
ne
si

A
gu
ng

wewenang untuk membatalkan atau menyatakan proyek reklamasi tidak

boleh dilakukan, karena fungsinya Tergugat hanyalah sebagai Anggota Tim


Pengarah, yang bertugas mengarahkan Badan Pengendali Reklamasi
Pantura yang diketuai oleh Gubernur DKI Jakarta ;

Bahwa Keputusan No. 14

Tahun 2003 dikeluarkan oleh Tergugat

menyimpang dari prosedur yang harus diterapkan, yaitu tidak memberi

kesempatan

atau

tidak

didengar

terlebih

dari

pihak-pihak

yang

berkepentingan dalam proyek Reklamasi Pantura, termasuk Para Penggugat


adanya

Surat

No.

lik

dengan

B-1845/Dep-IV-4/LH/04/2003

perihal

Pemberitahuan Ketidaklayakan Rencana Reklamasi Pantai Utara Jakarta ;


.

ub

ah

sehingga melanggar asas audi et alteram partem. Hal tersebut terbukti

Dengan demikian, Kepmen No. 14 Tahun 2003 telah bertentangan dengan


peraturan perundang-undangan yang ada atau yang lebih tinggi, sehingga

ka

ep

keputusan a quo selayaknya batal demi hukum atau setidak-tidaknya


dinyatakan tidak sah, sehingga tidak dapat diberlakukan ;
merupakan perbuatan yang melampaui wewenang (Detournement de Pouvoir),

on

Hal. 7 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

karena menyimpang dari maksud dan tujuan wewenangnya ;

es

Bahwa penerbitan Keputusan No. 14 Tahun 2003 oleh Tergugat

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

19. Bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Keppres No. 52 Tahun 1995, Gubernur
DKI Jakarta adalah Ketua Badan Pengendali Reklamasi Pantura dan

menurut Pasal 7 ayat (1) huruf e Keppres No. 52 Tahun 1995, Badan

ng

Pengendali akan mendapat pengarahan dari Tim Pengarah yang salah


satunya adalah Tergugat ;

Bahwa sebagai Anggota Tim Pengarah Reklamasi Pantura, Keputusan yang

gu

dikeluarkan oleh Tergugat adalah tidak sesuai dengan maksud dan tujuan

dari wewenang Tim Pengarah, sesuai Pasal 7 Keppres No. 52 Tahun 1995

tersebut ;

Bahwa tanpa memperhatikan fungsi sebagai Tim Pengarah serta tanpa

ub
lik

ah

memperhatikan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengelolaan


lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan, Tergugat telah

am

menerbitkan keputusan a quo, tentunya hal ini bertentangan dengan maksud


dan tujuan dari kewenangan Tergugat, berdasarkan Keppres No. 52 Tahun
1995 sebagai Tim Pengarah ;

Dengan demikian, penerbitan Kepmen No. 14 Tahun 2003 oleh Tergugat

ep

ah
k

telah melampaui wewenangnya atau setidak-tidaknya telah menyimpang dari

maksud dan tujuan dari wewenang Tergugat. Hal ini tentunya keputusan a

A
gu
ng

sah, sehingga tidak dapat diberlakukan ;

In
do
ne
si

quo selayaknya batal demi hukum atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak

Bahwa penerbitan Keputusan No. 14 Tahun 2003 oleh Tergugat

merupakan perbuatan sewenang-wenang (Willekeur), karena tidak sesuai


dengan fakta-fakta yang sebenarnya ;
23. Bahwa

Tergugat

mengeluarkan

keputusan

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :


-

quo,

dengan

Bahwa rencana Reklamasi dan Revitalisasi Pantura oleh BP Pantura DKI

Bahwa kajian tentang banjir dalam studi AMDAL belum memperhitungkan

lik

pengaruh kenaikan muka laut rata-rata (mean sea level rise) dan

ub

pengaruh pasang surut dan belum memperhitungkan adanya back water

ah

Jakarta berdampak negatif terhadap lingkungan terutama banjir ;

(aliran balik sungai) akibat adanya hambatan berupa sedimentasi dan


-

Bahwa bencana banjir tahunan Kota Jakarta selama ini dan bencana

ep

ka

penimbunan tanah reklamasi ;

ah

banjir 2002, telah menimbulkan banyak korban dan permasalahan


Bahwa

kajian

studi

AMDAL

yang

dilakukan

belum

mencakup

on
In
d

gu

ng

kemungkinan dampak lingkungan akibat pengambilan bahan urugan

es

lingkungan hidup dan sosial ekonomi yang sangat besar ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


330

juta

M3,

baik

di

lokasi

pengambilan

sebesar

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pengangkatannya ;
-

maupun

Bahwa rencana kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantura oleh BP

ng

Pantura mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup yang

cukup luas melebihi wilayah administrasi DKI Jakarta, yaitu ke Wilayah

gu

Tangerang dan Bekasi ;

24. Bahwa pertimbangan-pertimbangan di atas, diambil tanpa didukung dengan

alasan-alasan yang memadai, karena menurut hasil kajian para ahli

lingkungan, reklamasi justru membawa dampak positif, baik terhadap

lingkungan, sosial, ekonomi maupun terhadap peningkatan kehidupan


-

ub
lik

ah

masyarakat sekitarnya, antara lain :

Reklamasi dapat mencegah banjir dengan melakukan pembersihan dan

am

normalisasi 13 muara sungai dan membantu pembuatan banjir kanal dan


sarana pencegahan lainnya ;
-

Reklamasi dapat menata lingkungan hidup dan sosial dengan mengatur

ep

ah
k

ulang lingkungan yang ada menjadi lebih teratur, bersih dan higienis ;
Reklamasi dapat mempertahankan dan mengembangkan serta menata

ulang lingkungan konservasi alam yang ada, sehingga ruang terbuka


Reklamasi dapat dengan mudah memperhitungkan pengaruh kenaikan

A
gu
ng

In
do
ne
si

untuk lahan hijau sebagai bagian dari habitat flora dan fauna ;

muka laut rata-rata (mean sea level rise) dan pengaruh pasang surut dan
perhitungan adanya aliran balik sungai (back water) ;

Reklamasi dapat meningkatkan perekonomian yang ada,

karena

pengembangan Kota Jakarta sebagai Kota Pantai (water front city) ;

Reklamasi dapat meningkatkan pendapatan Pemda DKI, sekaligus untuk


meningkatkan dan merehabilitasi pemukiman-pemukiman kumuh sekitar
Reklamasi

dan

Revitalisasi

Pantai

Utara

Jakarta,

sesungguhnya merupakan rencana jangka panjang Pemerintah DKI Jakarta


semakin mengalami penurunan.

ub

untuk memperbaiki kawasan Pantai lama yang kualitas lingkungannya


Penurunan kualitas tersebut

akibat

akumulasi bahan pencemar yang diendapkan oleh 13 sungai yang bermuara


.

ep

di Teluk Jakarta ;

ah

ka

program

lik

25. Bahwa

ah

Pantai guna menjaga lingkungan yang bersih dan sehat ;

Bahwa pertimbangan Tergugat berdasarkan kajian tentang banjir adalah


satunya Ir. AR. Suhued, dalam bukunya "Banjir di Jakarta" bahwa Reklamasi

on

Hal. 9 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

dan Penataan Pantai yang ada sebagai satu jalan keluar yang paling baik

es

keliru dan tidak tepat, karena menurut kajian para ahli lingkungan salah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

untuk mengatasi masalah banjir. Hal yang sama dibenarkan berdasarkan


pengkajian para ahli-ahli Departemen Pekerjaan Umum, para ahli-ahli dari

Negara Belanda dan para ahli Pemerintah Khusus DKI Jakarta, serta

ng

kalangan luas pada tahun 1987, dinyatakan visi jangka panjang untuk
Jakarta dan Indonesia melalui Reklamasi dan Revitalisasi Penataan Pantai,

gu

yang hasilnya akan mendukung terhadap misi perbaikan kualitas Pantai


Utara Jakarta ;

Bahwa dalam keputusan a quo diambil dengan memperhatikan surat

keberatan dari PT. Pembangkitan Jawa Bali No. 039/DIRUT/IX/2002 dan

keberatan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, karena disinyalir akan

ub
lik

ah

mengganggu Daerah Pembangkit Muara Karang dan tidak menurunkan debit


aliran Sungai Ciliwung. Keberatan ini tidak beralasan, karena :

am

PT. Pembangkitan Jawa Bali telah melakukan pengkajian bersama BP


Pantura termasuk Para Penggugat dan didapati kesimpulan, bahwa tidak
ada gangguan terhadap area pembangkit Muara Karang ;
Bahwa keberatan Pemda Tangerang tidak ada kaitannya dengan

ep

ah
k

reklamasi, karena letak dari sodetan adalah pada mid stream sehingga

genangan yang terjadi bukan karena back water (aliran), tetapi karena

In
do
ne
si

micro drainage yang kurang sempurna dari Pemda Tangerang ;

A
gu
ng

28. Bahwa tindakan Para Penggugat untuk melakukan kerjasama dengan Badan

Pengelola Pantai Utara Jakarta, didasari dengan kerangka acuan AMDAL

Regional yang diajukan kepada Tergugat pada tanggal 12 November 1996


dan mendapat persetujuan

dari Tergugat melalui Surat No. B.1425/

III/05/1997 tanggal 15 Mei 1997, dengan menyatakan AMDAL Regional


tersebut telah layak ;

Bahwa pada tanggal 30 April 2002, Tergugat menyatakan AMDAL Reklamasi

lik

Pihak BP Pantura maupun Para Tergugat, untuk menjelaskan atau


menambah kajian tambahan mengenai AMDAL ;

ub

30. Bahwa dengan demikian, pertimbangan-pertimbangan Tergugat dalam


keputusannya tersebut, diambil tanpa melalui prosedur formal yang diambil
sebagai Tim Pengarah dalam Reklamasi Pantura menurut Keppres No. 52
.

ep

Tahun 1995 dan secara materiel tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada ;

ah

ka

ah

ditolak tanpa pemberitahuan apapun dan tidak memberi kesempatan kepada

Dengan demikian, penerbitan Kepmen No. 14 Tahun 2003 oleh Tergugat


quo selayaknya menjadi batal demi hukum atau setidak-tidaknya dinyatakan

on
In
d

gu

ng

tidak sah sehingga tidak dapat diberlakukan ;

es

merupakan tindakan sewenang-wenang (willekeur), sehingga keputusan a

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada


Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta supaya memberikan putusan sebagai
berikut :
-

ng

Dalam Provisi (Penundaan) :

Memerintahkan Tergugat untuk menunda berlakunya Keputusan Tergugat

gu

No. 14 Tahun 2003 tanggal 19 Februari 2003 tentang Ketidaklayakan


Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta oleh

Jakarta dan produk administrative lainnya sampai menunggu adanya


keputusan yang berkekuatan tetap ;

Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;

Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Tergugat No. 14 Tahun

am

ah

Dalam Pokok Perkara :

ub
lik

Badan Pelaksana Pantai Utara Jakarta di Propinsi Daerah Khusus Ibukota

2003 tentang Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi


Pantai Utara Jakarta oleh Badan Pelaksana Pantai Utara Jakarta di Propinsi
.

ep

ah
k

Daerah Khusus Ibukota Jakarta ;

Mewajibkan dan memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan

Tergugat No. 14 Tahun 2003 tentang Ketidaklayakan Rencana Kegiatan

In
do
ne
si

Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta oleh Badan Pelaksana

A
gu
ng

Pantai Utara Jakarta di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ;


.

Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;

Demikian

gugatan

yang

diajukan

Penggugat

dan

apabila

Pengadilan

berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;

Bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat dan Tergugat II Intervensi

mengajukan eksepsi pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :

lik

I. Mengenai Kompetensi Absolut ;

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang memeriksa,


memutus dan menyelesaikan sengketa a quo, dengan alasan-alasan

ub

ah

Eksepsi Tergugat :

sebagai berikut :

ka

1. Bahwa dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986,

ep

secara tegas disebutkan yang dimaksud dengan Keputusan Tata Usaha


Negara adalah suatu Penetapan Tertulis yang dikeluarkan oleh Badan

ah

atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan Hukum Tata Usaha

bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi

on

Hal. 11 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

seseorang atau badan hukum perdata ;

es

Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa sebagaimana terbaca dalam diktum kedua Keputusan yang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dijadikan dasar gugatan, antara lain disebutkan

: Memutuskan,

Menetapkan "Berdasarkan Keputusan ini, maka instansi yang berwenang

ng

wajib menolak permohonan izin melakukan usaha dan atau kegiatan".

Adanya rumusan "instansi yang berwenang" jelaslah menunjukkan

gu

bahwa keputusan a quo hanya bersifat rekomendasi dan belum bersifat

final, karena masih harus mendapatkan persetujuan lagi dari instansi lain

yang berwenang ;

Oleh karena keputusan tersebut masih bersifat rekomendasi dan belum

final, dengan demikian keputusan a quo tidak termasuk dalam pengertian

ub
lik

ah

Keputusan Tata Usaha Negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 huruf


C Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 ;

am

3. Bahwa berdasarkan asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan


maka berdasarkan alasan yuridis di atas, mohon kiranya agar Majelis
Hakim yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa a quo

ep

ah
k

berkenan memutus Eksepsi Absolut Tergugat sebelum Pokok Sengketa


diperiksa ;

II. Eksepsi Lain-Lain;

A
gu
ng

Gugatan A quo (Standi In Judicio) ;

In
do
ne
si

A. Para Penggugat Tidak Memiliki Kepentingan Hukum Dalam Mengajukan


1. Bahwa Pasal 53 Ayat (1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986,
menyatakan seseorang atau badan hukum perdata yang merasa
kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara
dapat

mengajukan

gugatan

tertulis

kepada

Pengadilan

yang

berwenang, yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara

yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau
tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan atau direhabilitasi ;

lik

ah

Bahwa Indroharto dalam bukunya "Usaha Memahami UndangUndang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara" terbitan Pustaka Sinar

ub

Harapan, pada pokoknya menyatakan yang dimaksud dengan


"kepentingan" adalah pihak yang secara langsung dirugikan dalam

ka

Keputusan Tata Usaha Negara ;

ep

Bahwa sebagaimana secara jelas dinyatakan dalam Keputusan

ah

Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2003 adalah tentang


Utara Oleh Badan Pelaksana Pantai Utara Jakarta di Propinsi DKI

on
In
d

gu

ng

Jakarta ;

es

Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Kata-kata "Oleh Badan Pelaksana Pantai Utara" dalam SK tersebut,


mengandung arti bahwa yang bertanggung jawab melaksanakan
Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara adalah

ng

Badan Pelaksana Reklamasi Pantai Utara yang dibentuk oleh

Gubernur DKI Jakarta, hal tersebut sejalan dengan ketentuan Pasal 8

gu

Keppres No. 52 Tahun 1995, yang menetapkan bahwa : "Untuk

menyelenggarakan Reklamasi Pantura Gubernur Kepala Daerah


Khusus Ibukota Jakarta membentuk sebuah Badan Pelaksana;

Bahwa melihat rumusan di atas, maka Keputusan a quo tersebut

bukan ditujukan kepada Para Penggugat, melainkan kepada instansi

ub
lik

ah

yang bertanggung jawab melaksanakan rencana kegiatan Reklamasi


dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta, dalam hal ini adalah BP

am

Pantura yang dibentuk oleh Gubernur DKI Jakarta, oleh karena itu
Para Penggugat tidak mempunyai kepentingan hukum dengan
Keputusan a quo, karena pihak yang mempunyai kepentingan hukum

ah
k

ep

dan kapasitas standi in judicio untuk mengajukan gugatan a quo


adalah BP Pantura ;

Berhubung karena Para Penggugat tidak mempunyai kepentingan

In
do
ne
si

hukum dan kapasitas sebagai standi in judicio, maka secara yuridis

A
gu
ng

gugatan Para Penggugat haruslah dinyatakan ditolak atau tidak dapat


diterima ;

B. Gugatan Salah Alamat (Error in Persona);

1. Bahwa menurut ketentuan Pasal 4 Keppres No. 52 Tahun 1995, yang


berwenang dan bertanggung jawab atas Reklamasi Pantura adalah

Gubernur Kepala Daerah Khusus lbukota Jakarta dan dilaksanakan

oleh Badan Pengendali ;

Bahwa

dari

diktum

Kedua

Keputusan

quo

Memutuskan,

lik

ah

Menetapkan : "Berdasarkan Keputusan ini, maka instansi yang


berwenang wajib menolak permohonan izin melakukan usaha dan

ub

atau kegiatan". Dari rumusan tersebut, jelaslah bahwa Keputusan a


quo tidak ditujukan kepada Para Penggugat, tetapi kepada instansi

ka

yang berwenang, antara lain kepada Gubernur Kepala Daerah

ep

Khusus Ibukota Jakarta selaku instansi yang berwenang memberikan


Bahwa berdasarkan pada dalil-dalil tersebut di atas, maka terbukti
gugatan Para Penggugat telah salah alamat (error in person), sebab

on

Hal. 13 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

seharusnya gugatan a quo ditujukan kepada instansi yang berwenang

es

ah

izin penyelenggaraan Reklamasi Pantura ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 13

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

memberikan izin penyelenggaraan Reklamasi Pantura Jakarta, karena

tidak sesuai dengan maksud Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang No. 5


Tahun 1986. Untuk itu gugatan a quo haruslah ditolak atau dinyatakan

ng

tidak dapat diterima ;

C. Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel) ;

gu

1. Bahwa gugatan Penggugat kabur, karena antara posita dan petitum


gugatan tidak berkesesuaian, hal tersebut terlihat di dalam posita butir

8, 12 dan 13, dimana Para Penggugat mendalilkan telah melakukan

kerjasama dengan BP Pantura untuk melakukan kegiatan reklamasi

Pantura, namun izin melakukan reklamasi mengalami hambatan,


.

Bahwa kalaupun benar Para Penggugat mengalami kerugian, quad


non,

am

ub
lik

ah

sehingga menyebabkan Para Penggugat mengalami kerugian ;


maka

kerugian

tersebut

bukan

disebabkan

karena

dikeluarkannya Keputusan a quo oleh Tergugat, melainkan karena


kesalahan dari Para Penggugat sendiri yang telah mengadakan

ah
k

ep

perjanjian kerjasama dengan BP Pantura, padahal izin melakukan


kegiatan dan/atau usaha belum ada, akan tetapi dalam petitumnya

Para Penggugat menuntut Keputusan a quo untuk dibatalkan ;

In
do
ne
si

Dengan demikian petitum Para Penggugat yang mohon agar

A
gu
ng

keputusan a quo dinyatakan batal atau tidak sah, jelas menunjukkan

tidak adanya hubungan kausal dengan posita gugatan, sehingga


gugatan menjadi kabur (Obscuur Libel), maka secara yuridis harus
dinyatakan ditolak atau tidak dapat diterima ;

D. Keputusan Tergugat A Quo Tidak Bersifat Individual Dan Final ;

Bahwa pada bagian kesimpulan Para Penggugat menyimpulkan

keputusan Tergugat, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri

lik

Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta, telah


memenuhi ketentuan Pasal 1 butir 3 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986,
yaitu antara lain bersifat Konkrit, Individual dan Final. Namun apabila

ub

ah

Negara Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2003 tentang Ketidaklayakan

dicermati substansi Keputusan a quo, jelas tidak bersifat individual dan


Tidak Bersifat Individual :

ep

ka

final, dengan alasan :

ah

1. Bahwa Para Penggugat telah secara sempit memahami pengertian


Keputusan

tersebut

berakibat

langsung

kepada

Para

on
In
d

gu

ng

Penggugat. Pemahaman Para Penggugat tersebut jelas keliru dan

es

Surat

sifat individual dalam Keputusan a quo, dengan mendalilkan bahwa

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menyesatkan, karena tidak sesuai dengan maksud Pasal 1 angka 3


Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 ;

2. Bahwa keputusan a quo jelas tidak bersifat individual, karena tidak

ng

ditujukan kepada seseorang atau badan hukum perdata in casu Para

Penggugat, akan tetapi disampaikan kepada instansi yang berwenang

gu

sebagaimana dicantumkan pada bagian akhir keputusan a quo ;

Belum Bersifat Final dan Gugatan Prematur ;

Surat Keputusan a quo masih memerlukan persetujuan dari instansi lain,

hal ini terlihat pada bagian kedua diktum Surat Keputusan a quo yang

memutuskan, menetapkan : "Berdasarkan Keputusan ini, maka instansi

ub
lik

ah

yang berwenang wajib menolak permohonan izin melakukan usaha dan


atau kegiatan ;

am

Bahwa Keputusan a quo hanya bersifat rekomendasi dari instansi yang


bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup kepada instansi yang
berwenang memberikan izin usaha dan/atau kegiatan Reklamasi Pantai
-

ep

ah
k

Utara Jakarta, hal ini dapat dilihat antara lain pada :

Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengolahan Lingkungan


Pasal 1 angka 21 : "Analisis mengenai dampak lingkungan hidup

In
do
ne
si

Hidup, mengatur antara lain :

A
gu
ng

adalah kajian dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau


kegiatan

diperlukan

yang

direncanakan

bagi

proses

pada

lingkungan

pengambilan

keputusan

penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan" ;

hidup

yang

tentang

Pasal 18 ayat (1) : "Setiap usaha dan/atau kegiatan yang


menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan

hidup, wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan untuk

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Megenai

lik

Dampak Lingkungan Hidup, antara lain mengatur :

Pasal 7 ayat (1) : "Analisa mengenai dampak lingkungan hidup

ub

ah

memperoleh izin melakukan usaha dan/atau atau kegiatan";

merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin


yang berwenang" ;

ep

ka

melakukan usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh pejabat

ah

Dari ketentuan-ketentuan tersebut dapat disimpulkan, bahwa Keputusan


pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau

on

Hal. 15 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

kegiatan oleh instansi lain yang berwenang mengeluarkan izin, maka

es

a quo yang dikeluarkan oleh Tergugat, diperlukan bagi proses

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Keputusan a quo tersebut belum dapat dikatakan sudah final, karena


masih merupakan rekomendasi menuju diterbitkannya izin untuk

melakukan atau tidak melakukan usaha dan/atau kegiatan oleh instansi

ng

pemberi izin atau dengan kata lain, Keputusan belum bersifat final
sehingga gugatan Para Penggugat masih prematur ;

gu

Eksepsi Tergugat II Intervensi :


Kewenangan Absolut.

Jika dipaksakan : Gugatan Sengketa Tata Usaha Negara = Peradilan Sesat.

Setelah mempelajari dan memahami gugatan yang diajukan oleh Para

Penggugat, Tergugat II Intervensi berpendapat dan selanjutnya berkesimpulan

ub
lik

ah

bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, bukan merupakan lembaga


yang berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo

am

berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986, tentang Peradilan Tata Usaha


Negara. Adapun pendapat dan kesimpulan ini didasarkan pada argumen,
sebagai berikut :

ah
k

ep

1. Obyek Gugatan Tidak Bersifat Individual dan Final.

1.1. Bahwa dalam gugatannya, pada halaman 3, angka 1, Para Penggugat

jelas telah menjadikan Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan

In
do
ne
si

Hidup RI No. 14 Tahun 2003, tentang Ketidaklayakan Rencana

A
gu
ng

Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara oleh Badan

Pelaksana Pantai Utara Jakarta di Propinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta, sebagai obyek gugatan, karena dinilai oleh Para Penggugat


telah memenuhi ketentuan Pasal 1 butir 3 UU No. 5/1986, yang

menyatakan : "Putusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan


tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

yang berisi tindakan hukum tata usaha negara berdasarkan peraturan

lik

final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan


hukum perdata" ;
1.2. Bahwa,

sebaliknya Tergugat II Intervensi menilai bahwa Para

ub

ah

perundang-undangan yang berlaku yang bersifat konkrit, individual, dan

Penggugat telah menyimpang jauh dan sama sekali

keliru dengan

ka

menyimpulkan demikian. Karena, jika ditelisik secara lebih mendalam,

ep

jelas Objek Gugatan yang diajukan Para Penggugat tidak memenuhi

1.2.1. Dalam Objek Gugatan bagian MEMUTUSKAN, Menetapkan,

on
In
d

gu

ng

PERTAMA dan KEDUA, dinyatakan : PERTAMA: ".BADAN

es

sebagai berikut :

ah

ketentuan Pasal 1 butir 3 UU No. 5/1986 berdasarkan fakta-fakta

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

PELAKSANA PANTAI UTARA JAKARTA DI PROPINSI DAERAH


KHUSUS IBUKOTA JAKARTA" Dan, KEDUA: "Berdasarkan

keputusan ini, maka instansi yang berwenang wajib menolak

ng

permohonan izin melakukan usaha dan atau kegiatan" ;

gu

.2.2.

Bahwa,
bahwa

berdasarkan
Objek

diktum

Gugatan

tidak

kedua

tersebut

merupakan

jelas

keputusan

tata usaha negara yang bersifat final atau definitive oleh karena

objek gugatan hanyalah menjadi dasar atau rekomendasi bagi

instansi yang berwenang, seperti Gubernur DKI Jakarta atau

BPN atau Menteri Perhubungan atau instansi lainnya, untuk


Dengan

perkataan

am

tersebut

ub
lik

ah

memberikan izin melakukan usaha dan atau kegiatan.


lain

membutuhkan

instansi-instansi

syarat

obyek

yang

berwenang

gugatan

mengeluarkan izin usaha dan atau kegiatan.

sebelum
Jadi yang

merupakan keputusan tata usaha negara yang final bukanlah

ah
k

ep

obyek gugatan melainkan keputusan atau izin dari instansiinstansi yang berwenang ;

1.2.3. Bahwa agar jalan pikiran Para Penggugat tidak tersesat lebih

In
do
ne
si

jauh, maka sebaiknya Para Penggugat bersedia membuka dan

A
gu
ng

mempelajari ketentuan dalam Pasal 1 angka 21 Undang-Undang


No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan

Pasal 7 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999


Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang
berbunyi :

Pasal 1 angka 21 Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 :

"Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah kajian


dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang

lik

ah

direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi

dan/atau kegiatan ;

ub

proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha


Pasal 7 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 :

ka

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup merupakan

ep

syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan

berwenang ;

1.2.4. Berdasarkan diktum pertama tersebut di atas jelas bahwa obyek

on

Hal. 17 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

gugatan tidak merupakan keputusan tata usaha negara yang

es

ah

usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh pejabat yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


individual.

bersifat

Karena

obyek

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

gugatan

tidak

pernah

penyebutkan secara khusus Para Penggugat, ataupun badan


hukm

Para

Penggugat.

Disana

obyek

gugatan

hanya

ng

menyebutkan Badan Pelaksana Pantai Utara Jakarta di Propinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta.. Sedangkan selebihnya, jelas

gu

berlaku secara umum, bagi siapa saja yang mengajukan ijin

untuk melakukan usaha atau kegiatan, sebagaimana dinyatakan,


.. maka instansi yang berwenang wajib menolak permohonan
izin melakukan usaha dan atau kegiatan ;

1.3. Bahwa selain itu obyek gugatan juga bukan merupakan keputusan tata

ub
lik

ah

usaha negara yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau


badan hukum perdata sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 1 butir 3

am

Undang-Undang No. 5/1986 di atas. Oleh karena obyek gugatan


hanyalah sebagai rekomendasi atau syarat atau dasar bagi instansi
yang berwenang untuk mengeluarkan keputusan atau izin, maka

ah
k

ep

pengeluaran obyek gugatan oleh Tergugat belum menimbulkan akibat


hukum. Akibat hukum bagi Para Penggugat baru muncul atau timbul

apabila ada keputusan (diterima atau ditolak) dari instansi yang

In
do
ne
si

berwenang untuk mengeluarkan keputusan atau izin a quo ;

A
gu
ng

1.4. Bahwa karena obyek gugatan merupakan obyek gugatan Tata Usaha

Negara perkara a quo, yaitu tidak merupakan keputusan tata usaha

negara yang bersifat konkrit, individual dan juga belum menimbulkan

akibat hukum, maka Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta jelas


bukan merupakan Pengadilan yang berwenang secara absolut

(absolute

competantie)

memeriksa,

mengadili

dan

memutuskan

gugatan Para Penggugat. Dan terhadap gugatan Para Penggugat

Penggugat.

dan Kepentingan Sebagai

lik

2. Para Penggugat Tidak Memiliki Kualitas

1. Bahwa pada asasnya yang dapat mengajukan gugatan hanyalah mereka

ub

ah

sudah sepatutnyalah untuk dinyatakan tidak dapat diterima ;

yang mempunyai hubungan hukum atau kepentingan hukum langsung

ka

(point dinterest, point daction) ;

ep

2. Bahwa Pasal 53 ayat (1) UU No. 5/1986 menyatakan : Seseorang atau

ah

badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu


kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan

on
In
d

gu

ng

Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak

es

Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan atau
direhabilitasi ;

3. Bahwa dalam obyek gugatan pada bagian MEMUTUSKAN, Menetapkan,

ng

Pertama, dinyatakan Keputusan Negara Lingkungan Hidup tentang


Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi Dan Revitalisasi Pantai

gu

Utara Jakarta oleh Badan Pelaksana Pantai Utara Jakarta di Propinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta ;

4. Bahwa berdasarkan uraian di atas, jelas pengajuan gugatan oleh Para


Penggugat terhadap Tergugat merupakan tindakan yang sangat keliru.

Karena sebagaimana juga disinggung sebelumnya, obyek gugatan

ub
lik

ah

secara eksplisit, hanya menyebutkan Badan Pelaksana Pantura Jakarta ;


Selain secara implisit berlaku bagi Gubernur DKI Jakarta, yang dapat

am

dianggap secara mutatis mutandis selaku instansi yang berwenang


memberikan izin, dan juga berlaku secara umum. Sehingga sama sekali
bukan khusus kepada Para Penggugat ;

ep

ah
k

5. Karena itu Para Penggugat dalam hal ini tidak berkualitas sebagai
Penggugat, dalam pengertian tidak memiliki hubungan hukum dan/atau
hukum

langsung

dengan

Tergugat

kepentingan

sebagai

akibat

In
do
ne
si

dikeluarkannya obyek gugatan. Sehingga jelas Para Penggugat tidak

A
gu
ng

berhak mengajukan gugatan terhadap Tergugat ;

6. Bahwa karena gugatan diajukan oleh pihak yang tidak memiliki kualitas,
maka sudah sepatutnyalah bila Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta,

menyatakan gugatan ditolak, atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan


tidak dapat diterima ;

Gugatan Para Penggugat Salah Alamat :

1. Bahwa sebagaimana telah disinggung di atas, jelas antara Para Penggugat

lik

Hal ini tidak perlu dibuktikan lagi, karena telah banyak didalilkan oleh Para
Penggugat dalam gugatannya, yaitu pada bagian A. Syarat formal dan
kepentingan Para Penggugat. Dimana secara langsung dapat dipahami,

ub

ah

dan Tergugat tidak ada hubungan hukum dan kepentingan hukum apapun.

bahwa yang sebenarnya terjadi adalah hubungan hukum dan kepentingan

ka

hukum sebagai akibat perbuatan perdata, yang dilakukan oleh dan antara

ah

Gubernur

DKI

Jakarta,

ep

Para Penggugat dengan Badan Pengelola Reklamasi Pantai Utara dan/atau


sebagaimana

dituangkan

dalam

berbagai

Memorandum of Understanding dan Perjanjian Kerjasama. Jadi bukan

es
on

Hal. 19 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

dengan Tergugat (Menteri Negara Lingkungan Hidup RI) ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 19

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2. Bahwa dalam Persona Standi gugatan Para Penggugat menggugat Menteri

Negara Lingkungan Hidup RI sebagai Tergugat. Tentu hal ini telah salah
alamat, karena seharusnya yang menjadi Tergugat adalah Badan Pengelola

ng

Reklamasi Pantai Utara dan/atau Gubernur DKI Jakarta, sebagai akibat


perbuatan secara perdata yang dilakukan oleh dan antara mereka ;

gu

3. Bahwa karena gugatan diajukan kepada pihak yang salah,

sudah

sepatutnyalah pula jika gugatan Para Penggugat ditolak, atau setidak-

tidaknya dinyatakan tidak diterima ;

Bahwa berdasarkan uraian di atas, Tergugat II Intervensi berkesimpulan,


jelas obyek gugatan Para Penggugat telah tidak bersifat individual dan final.

ub
lik

ah

Serta Para Penggugat tidak memiliki kualitas sebagai Penggugat. Selain


terbukti pula gugatan Para Penggugat telah salah alamat. Karena itu

am

terhadap gugatan yang telah demikian cacatnya, jika terus dipaksakan untuk
diperiksa, diadili, dan diputuskan tanpa ada koreksi dengan suatu putusan
sela untuk itu oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, meskipun banyak

ah
k

ep

penyimpangan telah diketahui dengan baik. Maka peradilan perkara a quo


yang berjalan, jelas dapat merupakan suatu peradilan yang sesat, karena

In
do
ne
si

sejak awal digelar tanpa memenuhi ketentuan-ketentuan UU No. 5/1986 ;

A
gu
ng

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Tata Usaha Negara


Jakarta No. 75/G.TUN/2003/

PTUN-JKT. tanggal 11 Pebruari 2004 adalah

sebagai berikut :

Dalam Pokok Perkara :


.

Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

Menyatakan tidak sah Surat Keputusan Tergugat No. 14 Tahun 2003 tentang
Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara

Tahun 2003 tentang Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan

ub

Revitalisasi Pantai Utara Jakarta di Propinsi DKI Jakarta;

4. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menunda pelaksanaan dan tindak


lanjut berlakunya Surat Keputusan No. 14 Tahun 2003 tanggal 19 Februari

ep

2003 sampai adanya Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum


tetap;

perkara yang besarnya Rp. 162.000,- (seratus enam puluh dua ribu rupiah);

In
d

on

ng
gu
A

es

Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar biaya

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan No. 14

lik

ka

ah

Jakarta oleh Badan Pelaksana Pantai Utara Jakarta di Propinsi DKI Jakarta;

Halaman 20

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara


Jakarta dengan putusan No. 202/B/2004/PT.TUN.JKT. tanggal 3 Pebruari 2005

ng

adalah sebagai berikut :

I. Dalam Putusan Sela :


-

Menerima permohonan banding dari Tergugat/Pembanding mengenai

gu

Putusan Sela;

Menguatkan Putusan Sela Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta No.

75/G.TUN/2003/PTUN-JKT,

tanggal

23

September

2003,

yang

dari Tergugat/Pembanding,

Para

dimohonkan Banding;

ah

II. Dalam Putusan Akhir :


-

ub
lik

Dalam Eksepsi :

Menolak Eksepsi dari Tergugat/Pembanding seluruhnya;

am

Dalam Pokok Perkara :


-

Menerima

Permohonan

Banding

Tergugat II Intervensi/Para Pembanding;


Menguatkan
No.

Putusan

75/G.TUN/2003/PTUN-JKT,

Tata

Usaha

tanggal 11

Negara

Jakarta

Pebruari 2004,

yang

In
do
ne
si

dimohonkan Banding;
-

Pengadilan

ep

ah
k

Menghukum Tergugat/Pembanding, Para Tergugat II Intervensi/Para

A
gu
ng

Pembanding untuk membayar biaya perkara secara bersama-sama, yang

dalam Tingkat Banding ditetapkan sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu

rupiah);

Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI No. 109 K/

TUN/2006 tanggal 28 Juli 2009 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut
adalah sebagai berikut :
-

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : MENTERI

ub

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta No. 75/G.TUN/2003/PTUN-JKT.


tanggal 11 Pebruari 2004;

Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima ;

Menghukum Termohon Kasasi I,II dan III/Para Penggugat dan Penggugat II


Intervensi 1, 2 untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat
peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 500.000,-

ng

on

Hal. 21 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

(lima ratus ribu rupiah) ;

es

ep

MENGADILI SENDIRI :

ka

Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta No.


202/B/2004/PT.TUN-JKT. tanggal 3 Pebruari 2005 yang menguatkan putusan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

ah

NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA tersebut;

Halaman 21

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan


hukum tetap tersebut, yaitu putusan Mahkamah Agung No. 109 K/TUN/2006

ng

tanggal 28 Juli 2009 diberitahukan kepada Termohon Kasasi I/Para Penggugat/

Terbanding pada tanggal 15 April 2010 kemudian terhadapnya oleh Termohon


Penggugat/Terbanding

(dengan

perantaraan

gu

Kasasi/Para

berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 16 September 2010)

kuasanya,

diajukan

permohonan peninjauan kembali secara lisan pada tanggal 06 Oktober 2010

sebagaimana ternyata dari akte permohonan peninjauan kembali No. 75/


G.TUN/2003/PTUN-JKT., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tata Usaha

ub
lik

ah

Negara Jakarta, permohonan mana disertai dengan memori peninjauan kembali

yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata


Usaha Negara tersebut pada tanggal itu juga ;

am

Bahwa setelah itu oleh Pemohon Kasasi/Turut Termohon Kasasi/Para


Tergugat II Intervensi/Pembanding dan Termohon Kasasi I, II,III dahulu Para

ep

Penggugat - Para Tergugat II Intervensi/Terbanding-Pembanding yang pada

ah
k

tanggal 11 Oktober 2010 telah diberitahu tentang memori peninjauan kembali


dari Pemohon Kasasi/Turut Termohon Kasasi/Para Tergugat II Intervensi/

In
do
ne
si

Pembanding diajukan jawaban memori peninjauan kembali yang diterima di

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 19

A
gu
ng

November 2010 ;

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta

alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama,

diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam

undang-undang, maka oleh karena itu permohonan peninjauan kembali tersebut

formal dapat diterima ;

lik

Peninjauan Kembali/Para Penggugat dalam memori peninjauan kembali


tersebut pada pokoknya ialah :

ub

Permohonan Pengajuan Peninjauan Kembali A Quo Telah Memenuhi


Syarat Formal Sebagaimana Yang Ditentukan Undang Undang.

ep

Bahwa pada tanggal 15 April 2010, Pemohon Peninjauan Kembali telah


diberitahu atas Putusan Kasasi tersebut oleh Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta seperti dimaksud dalam Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi yang

ka

ah

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Para Pemohon

es

dibuat oleh Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 109 K/

on
In
d

gu

ng

TUN/2006, tertanggal 15 April 2010 (copy terlampir) ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 22

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa selanjutnya, Pemohon Peninjauan Kembali atas putusan tersebut tidak


sepaham dan keberatan, oleh karenanya telah mengajukan Peninjauan Kembali
pada tanggal 06 Oktober 2010.

ng

Bahwa Permohonan Peninjauan Kembali A Quo telah diajukan dalam tenggang

waktu dan tata cara yang dibenarkan oleh Undang-Undang (vide Pasal 132 ayat

gu

(2) Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

beserta perubahannya dan Pasal 77 ayat (1) Undang Undang Nomor 14 Tahun
1985 tentang Mahkamah Agung, beserta perubahannya) dan oleh karena itu

secara formal patut diterima dan diperiksa oleh Majelis Hakim Agung Peninjauan
Kembali di tingkat Mahkamah Agung Republik Indonesia ;

ub
lik

ah

Bahwa selanjutnya, Pemohon Peninjauan Kembali, dengan ini mengajukan


alasan-alasan hukum dalam memori Peninjauan Kembali, yang dapat diuraikan

am

sebagai berikut :

Bahwa pada dasarnya Pengadilan (baca : Hakim) mengadili adalah berdasarkan


hukum (vide : pasal 4 ayat (1) Undang undang Nomor. 48 Tahun 2009, tentang

ah
k

ep

Kekuasaan Kehakiman) yang terbaca melalui suatu pertimbangan pertimbangan


hukumnya yang lengkap, jelas dan cermat.

Bahwa putusan Hakim yang demikian adalah juga berlaku terhadap Putusan

In
do
ne
si

Hakim Tata Usaha Negara yang mengadili sengketa Tata Usaha Negara pada

A
gu
ng

Peradilan Tata Usaha Negara, dimana putusan tersebut juga harus didasarkan

pada hukum melalui suatu pertimbangan pertimbangan yang lengkap, jelas dan

cermat.

Bahwa setelah meneliti dan mempelajari dengan cermat, ternyata putusan in


cassu (Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 109 K/TUN/2006, tertanggal 28
Juli 2009), adalah merupakan putusan yang dibuat atas kekhilafan Hakim atau

kekeliruan yang nyata karena putusan tersebut dibuat tidak berdasarkan hukum

lik

cermat.

Bahwa putusan Hakim (Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 109 K/

ub

TUN/2006, tertanggal 28 Juli 2009) tersebut dibuat atas suatu kekhilafan Hakim
atau kekeliruan yang nyata karena putusan Hakim tersebut tidak dibuat
berdasarkan hukum yang seharusnya dibuat berdasarkan hukum dalam
memutus suatu sengketa Tata Usaha Negara (vide Pasal 67 huruf f Undang

ep

ka

ah

dan tidak pula didukung oleh suatu pertimbangan yang lengkap, jelas dan

Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung).


TUN/2006, tertanggal 28 Juli 2009) tersebut dibuat dengan pertimbangan yang

on

Hal. 23 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

tidak lengkap karena terbaca dari uraian pertimbangannya yang sangat

es

Bahwa putusan Hakim (Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 109 K/

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 23

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sederhana tanpa menyebutkan dasar dasar yang jelas dan cermat yang dapat

menunjukkan suatu alur pemikiran yang logis, sistematis dan bahkan


menimbulkan kebingungan;

ng

Bahwa adapun hal hal yang menunjukkan putusan in cassu (Putusan


Mahkamah Agung RI Nomor : 109 K/TUN/2006, tertanggal 28 Juli 2009) adalah

gu

putusan yang lahir dari kekhilafan Hakim dan kekeliruan yang nyata tersebut
adalah sebagaimana yang terurai dibawah ini :

I.

Judex Juris Telah Khilaf Atau Keliru Dalam Menilai Dan Mempertimbangkan
Obyek Gugatan A Quo :

1. Bahwa Putusan Mahkamah Agung RI

Nomor : 109 K/TUN/2006,

ub
lik

ah

tertanggal 28 Juli 2009, pada pokoknya telah membatalkan putusan


Judex Factie dengan alasan bahwa Surat Keputusan Kementerian

am

Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003, adalah merupakan


rekomendasi dan karenanya masih memerlukan persetujuan sehingga
belum bersifat final sebagaimana yang termuat dalam putusannya pada

ep

ah
k

halaman 33 alinea kesatu sampai ketiga sebagai berikut :


Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung

berpendapat :

In
do
ne
si

Bahwa alasan Kasasi tentang judex factie tidak berwenang atau

A
gu
ng

melampaui batas wewenang dapat dibenarkan karena Surat Keputusan

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003 tentang


Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai

Utara Jakarta, masih bersifat rekomendasi dan belum mempunyai akibat

hukum karena merupakan bagian dari atau persyaratan untuk mendapat

izin dari pejabat yang berwenang. Sehingga surat keputusan a quo belum

bersifat final. Oleh karena itu surat keputusan in casu bukan merupakan/

lik

ketentuan Pasal 1 angka 3 Jo Pasal 2 huruf c Undang Undang Nomor : 5


Tahun 1986, sebagai telah diubah dengan Undang Undang Nomor : 9
Tahun 2004, tentang Peradilan Tata Usaha Negara dengan demikian

ub

ah

tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara menurut

Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang untuk memeriksa,

ka

memutus dan menyelesaikannya;

ah

perlu

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, tanpa


mempertimbangkan

alasan-alasan

Kasasi

lainnya

menurut

permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi : MENTERI NEGARA


INDONESIA,

tersebut

dan

on

gu
A

REPUBLIK

In
d

HIDUP

ng

LINGKUNGAN

es

pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 24

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta No :

202/B/2004/PT.TUN.JKT, tanggal 3 Pebruari 2005, yang menguatkan


putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, No : 75/G.TUN/2003/

ng

PTUN.JKT. tanggal 11 Pebruari 2004, serta Mahkamah Agung mengadili


sendiri perkara ini dengan Amar Putusan sebagaimana yang akan

gu

disebutkan dibawah ini ; ;

2. Bahwa bila memperhatikan dengan cermat pada putusan in cassu, maka

dari pertimbangannya dapat diketahui alur pemikiran hakim pada Putusan

Mahkamah Agung RI Nomor : 109 K/TUN/2006, tertanggal 28 Juli 2009


tersebut adalah membenarkan alasan-alasan yang dikemukakan oleh

ub
lik

ah

Pemohon Kasasi/Termohon Peninjauan Kembali yang juga dalam dalil


dalilnya menyatakan bahwa Surat Keputusan Kementerian Lingkungan

am

Hidup Nomor : 14 tahun 2003, tersebut adalah keputusan yang belum


bersifat final sehingga belum dapat menjadikannya sebagai objek
sengketa Tata Usaha Negara ;

ah
k

ep

3. Bahwa atas pertimbangan hakim dalam putusan in cassu tersebut, perlu


dipelajari dengan cermat apakah pertimbangan tersebut telah didasarkan

pada hukum atau tidak ? ;

In
do
ne
si

4. Bahwa Final adalah salah satu sifat dari suatu Keputusan Tata Usaha

A
gu
ng

Negara yang menjadi dasar agar Keputusan Tata Usaha Negara tersebut

dapat dijadikan sebagai objek sengketa Tata Usaha Negara (vide pasal 1
angka 4 Undang undang Nomor : 5 Tahun 1986, tentang Peradilan Tata

Usaha Negara) yang dari penjelasannya disebutkan tentang artinya


sebagai berikut :

Bersifat final artinya sudah defenitif atau karenanya dapat menimbulkan

akibat hukum. Keputusan yang masih memerlukan persetujuan dari

lik

dapat menimbulkan suatu hak dan kewajiban pada pihak yang


bersangkutan. Umpamanya keputusan pengangkatan seorang pegawai
negeri

masih

memerlukan

Kepegawaian Negara ;

persetujuan

dari

ub

ah

instansi atasan atau instansi lain belum bersifat final karenanya belum

Badan

Administrasi

ka

5. Bahwa berdasarkan penjelasan resmi dari ketentuan pasal 1 angka 3

ep

Undang undang Nomor : 5 Tahun 1986, tentang Peradilan Tata Usaha

ah

Negara tersebut dapat diketahui apa yang diartikan suatu Keputusan Tata
menimbulkan akibat hukum) dan apa yang diartikan suatu keputusan

on

Hal. 25 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

yang belum final, (yaitu yang masih memerlukan persetujuan dari instansi

es

Usaha Negara yang bersifat final (yaitu sudah defenitif dan dapat

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 25

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

atasan atau instansi lainnya) dan pengertian inilah yang harus dijadikan
sebagai pisau analisis terhadap pertimbangan yang telah diambil oleh
putusan in cassu dalam mengartikan final tidaknya sifat dari Keputusan

ng

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003, tentang


Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai

gu

Utara - Jakarta ;

6. Bahwa dari pengertian sebagaimana yang diuraikan di atas, maka untuk

mengetahui apakah

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor : 14 Tahun 2003, tentang Ketidaklayakan Rencana Kegiatan


Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara - Jakarta adalah belum bersifat

ub
lik

ah

final sebagai mana yang dipertimbangkan hakim dalam putusan in cassu,


maka perlu diketahui apakah yang dimaksudkan dengan memerlukan

am

persetujuan dari instansi atasan atau instansi lainnya;

7. Bahwa dari uraian pengertian di atas, dapat diartikan bahwa yang


dimaksud dengan memerlukan persetujuan dari instansi atasan ialah

ah
k

ep

bahwa Keputusan Tata Usaha Negara tersebut belum dapat berakibat


hukum karena belum defenitif dan masih memerlukan persetujuan dari

instansi atasan yaitu instansi yang lebih tinggi tingkatannya secara

In
do
ne
si

hirarcie dari Pejabat Tata Usaha Negara yang membuat keputusan;

A
gu
ng

8. Bahwa selanjutnya perlu diketahui pula apa yang dimaksud dengan

memerlukan persetujuan dari instansi lainnya. Apakah instansi lainnya ini

harus diartikan juga sebagai instansi lain yang tingkatannya secara

hirarcie lebih tinggi dari Pejabat Tata Usaha Negara yang membuat

keputusan atau dapat diartikan juga terhadap instansi yang sederajat


atau instansi yang lebih rendah kedudukannya secara hirarcie dari

lik

9. Bahwa bila diperhatikan pada susunan kalimat dari penjelasan tentang


pengertian sifat final atau belum finalnya suatu keputusan Tata Usaha
Negara tersebut ada di dahului dengan kata persetujuan yang berasal

ub

ah

pejabat yang membuat keputusan Tata Usaha Negara tersebut ;

dari kata dasar setuju ditambah dengan awalan pe dan akhiran an,

ka

sehingga diartikan sebagai suatu perbuatan untuk menyetujui yang dibuat

ep

oleh pihak yang kedudukannya lebih tinggi dari pihak yang membuat

ah

sesuatu yang memerlukan persetujuan agar sesuatu yang dimaksud

on
In
d

gu

ng

dengan keberadaan dari kalimat lainnya pada pengertian belum final

es

tersebut dapat berakibat hukum (defenitif). Pengertian ini didukung pula

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 26

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

suatu keputusan Tata Usaha Negara yakni sebelum kata kata atau
instansi lainnya , yaitu persetujuan dari instansi atasan ;

10.Bahwa dari pengertian tersebut di atas, maka bila Keputusan Menteri


Lingkungan

Hidup

ng

Negara

Nomor

14

Tahun

2003

Tentang

Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai

gu

Utara Jakarta diartikan sebagai suatu keputusan pejabat Tata Usaha


Negara yang belum bersifat final sebagaimana yang dipertimbangkan

dalam putusan in cassu, maka Keputusan tersebut masih memerlukan


persetujuan dari instansi atasan atau lainnya yang kedudukannya secara
hirarcie berada di atas Menteri Negera Lingkungan Hidup dan

Negara

Lingkungan

Hidup

ub
lik

ah

sesungguhnya keharusan ini tidak ditemukan dalam Keputusan Menteri


Nomor

14

Tahun

2003

Tentang

am

Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai


Utara Jakarta tersebut, akan tetapi sebaliknya Hakim pada putusan in
cassu mempertimbangkan bahwa terhadap Keputusan Menteri Negara

ah
k

ep

Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003 Tentang Ketidaklayakan


Recana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta

tersebut masih memerlukan persetujuan dari instansi instansi lain yang

In
do
ne
si

pada kenyataannya mempunyai kedudukan yang setingkat dan atau yang

A
gu
ng

dibawahnya (bukan yang di atasnya);

11. Bahwa ketidak logisan pertimbangan hakim dalam putusan in cassu yang
mempertimbangkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

: 14 Tahun 2003 Tentang Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi

dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta tersebut masih memerlukan


persetujuan dari instansi lainnya sangat bertentangan dengan kata

WAJIB yang termuat dalam dictum kedua dari keputusan tersebut yang

lik

instansi yang berwenang wajib menolak permohonan ijin melakukan


usaha dan atau kegiatan, karena kata wajib adalah bersifat perintah
(instruksi) yang harus dilaksanakan dan tidak ada pilihan lain selain harus

ub

ah

menyebutkan sebagai berikut : Berdasarkan Keputusan ini, maka

dilaksanakan ;

ka

12.Bahwa dari uraian di atas, maka oleh karena tidak ada pilihan lain lagi

ep

dalam dictum kedua dari Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

ah

Nomor : 14 Tahun 2003 Tentang Ketidaklayakan Rencana Kegiatan


(baca : wajib) dilaksanakan, menunjukan bahwa untuk melaksanakan

on

Hal. 27 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

perintah (instruksi) yang termuat dalam dictum kedua dari Keputusan

es

Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta tersebut selain harus

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 27

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003 Tentang


Ketidak layakan Recana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai

Utara Jakarta tersebut tidak diperlukan lagi persetujuan persetujuan baik

ng

dari instansi atasannya maupun dari instansi lainnya yang tingkatannya


secara hirarcie sama atau lebih rendah ;

gu

13. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka oleh karena tidak diperlukan
lagi

persetujuan

atas

pelaksanaan

Keputusan

Menteri

Negara

Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003 Tentang Ketidaklayakan


Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta

tersebut, maka sangat jelas sekali pertimbangan yang diambil oleh hakim

ub
lik

ah

dalam putusan in cassu adalah merupakan pertimbangan yang salah dan


tidak berdasarkan pada hukum yang benar ;

am

14.Bahwa berdasarkan uraian di atas pula, maka jelas Keputusan Menteri


Negara

Lingkungan

Hidup

Nomor

14

Tahun

2003

Tentang

Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai

ah
k

ep

Utara Jakarta tersebut adalah suatu keputusan Tata Usaha Negara yang

bersifat final karena telah defenitif dan berakibat hukum.

A
gu
ng

(Onvoldoende Gemotiveerd) :

1. Bahwa Putusan Mahkamah Agung RI

In
do
ne
si

II. Putusan Kasasi Tidak Didukung Pertimbangan Hukum Yang Lengkap/Cukup


Nomor : 109 K/TUN/2006,

tertanggal 28 Juli 2009 sebagaimana yang disebutkan di atas, pada

pokoknya telah membatalkan putusan Judex Factie dengan alasan

bahwa Surat Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup Nomor : 14


Tahun 2003, adalah bersifat rekomendasi dan karenanya masih

lik

2. Bahwa atas hal tersebut perlu diketahui, apakah pertimbangan dalam


putusan in cassu tersebut telah didasarkan pada suatu pertimbangan
yang lengkap, jelas dan cermat ;

ub

ah

memerlukan persetujuan sehingga belum bersifat final ;

3. Bahwa bila dicermati dan dipelajari akan alur pikir dalam pertimbangan

ka

pada putusan in cassu, hakim dalam putusan in cassu membenarkan

ep

semua dalil dalil yang dikemukakan oleh Termohon PK/Pemohon Kasasi

ah

sebagai mana yang terurai dalam memori kasasinya yang juga


Nomor : 14 Tahun 2003 Tentang Ketidaklayakan Rencana Kegiatan

on
In
d

gu

ng

Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta tersebut adalah masih

es

mendalilkan bahwa Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 28

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

berupa rekomendasi dan karenanya belum bersifat final dan tidak


berakibat hukum ;

4. Bahwa dalil tentang final tidaknya sifat dari Keputusan Menteri Negara

ng

Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003 Tentang Ketidaklayakan


Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta yang

gu

dikemukakan oleh Pemohon Kasasi/Termohon PK dalam memori


kasasinya bila diteliti lebih dalam pada jalannya persidangan sebagai

mana yang terekam dalam berita acara maupun yang terurai dalam

putusan Judex Facti adalah didasarkan pada keterangan 1 (satu) orang

ahli sajayaitu keterangan Prof. DR. Philipus M. Hardjon, SH. ;

ub
lik

ah

5. Bahwa bila dipelajari dari keterangan ahli Prof. DR. Philipus M. Hardjon,
SH tersebut sesungguhnya tidak ada terurai suatu argumentasi hukum

am

yang kuat dalam mendukung pendapatnya, tidak pula ada menampilkan


pendapat para sarjana lain (doctrine) maupun jurisprudensi jurispredensi
badan peradilan baik yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar

ah
k

ep

negeri yang patut dijadikan suatu argumentasi hukum, agar pendapat


tersebut mengandung sifat argumentative yang kuat ;

6. Bahwa perlunya sifat argumentative yang kuat perlu dikemukakan karena

In
do
ne
si

berangkat dari permasalahan tentang pengertian dari sifat final atau

A
gu
ng

belum finalnya suatu keputusan Tata Usaha Negara yang hanya dapat
kita landaskan pada pengertian berdasarkan penjelasan resmi atasnya

(vide : penjelasan pasal 1 angka 3 UU Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang

Peradilan Tata Usaha Negara) yang ternyata bila dipelajari secara cermat
masih dapat diperdebatkan ;

7. Bahwa atas penjelasan resmi pasal 1 angka 3 UU No. 5 Tahun 1986


tentang Peradilan Tata Usaha Negara tersebut yang masih dapat

lik

secara tegas apakah yang dimaksud dengan persetujuan dari instansi


atasan atau instansi lainnya, apakah persetujuan dari instansi lainnya ini
harus diartikan berasal dari instansi yang lebih tinggi tingkatannya secara

ub

ah

diperdebatkan tersebut dapat diketahui sendiri dari belum dijelaskannya

hirarkis atau dapat juga diberikan oleh yang setingkat ataupun yang

ka

dibawahnya, sehingga keadaan ini membuat belum jelasnya pengertian

ep

final atau belum finalnya suatu keputusan Tata Usaha Negara yang

ah

diuraikan dalam penjelasan dimaksud ;

on

Hal. 29 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

ternyata diterima dengan begitu saja dan dibenarkan oleh majelis hakim

es

8. Bahwa selanjutnya keadaan pendapat yang tidak argumentative tersebut

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 29

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pada putusan in cassu yang terbaca dari pertimbangan dalam putusan in


cassu yang menyebutkan sebagai berikut :

Bahwa alasan Kasasi tentang Judex Facti tidak berwenang atau

ng

melampaui batas wewenang dapat dibenarkan karena Surat Keputusan

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003 tentang

gu

Ketidaklayakkan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai

Utara Jakarta, masih bersifat rekomendasi dan belum mempunyai akibat

hukum karena merupakan bagian dari atau persyaratan untuk mendapat

izin dari pejabat yang berwenang. Sehingga surat keputusan a quo belum

bersifat final. Oleh karena itu surat keputusan in cassu bukan merupakan/

ub
lik

ah

tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara menurut


ketentuan Pasal 1 angka 3 Jo Pasal 2 huruf c Undang undang Nomor : 5

am

Tahun 1986, sebagai telah diubah dengan Undang undang Nomor : 9


Tahun 2004, tentang Peradilan Tata Usaha Negara dengan demikian
Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang untuk memeriksa,

ep

ah
k

memutus dan menyelesaikannya ;

9. Bahwa dari pertimbangan dalam putusan in cassu sebagaimana yang


diatas,

terbaca

dengan

jelas

hakim

pula

ada

mengemukakan pendapat pendapat para sarjana (doctrine)

atau

tidak

In
do
ne
si

tersebut

A
gu
ng

jurisprudensi jurisprudensi dalam mengurai pertimbangannya yang

mempertimbangkan bahwa Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor : 14 Tahun 2003 tersebut adalah masih bersifat rekomendasi dan


belum mempunyai akibat hukum karena merupakan bagian dari atau

persyaratan untuk mendapat izin dari pejabat yang berwenang, sehingga

pertimbangan pertimbangan dalam putusan in cassu sangat dangkal dan

terkesan dipaksakan. Lebih tepat disebutkan bahwa pertimbangan

lik

Keadaan seperti ini sesungguhnya harus terabaikan dalam suatu putusan


kasasi yang merupakan suatu peradilan tertinggi yang dilaksanakan
Mahkamah Agung melalui Majelis Hakim Kasasi tersebut (Judex Juris).

ub

ah

tersebut dibuat hanya berdasarkan pendekatan kekuasaan saja.

Atau dengan kata lain dapat juga kami sampaikan bahwa pertimbangan

ka

hukum Majelis Hakim Kasasi terlalu simpel, sederhana dan sumir dalam

ep

membahas/menganalisa pengertian final atau belum finalnya Surat

ah

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dimaksud ;


tidak mempertimbangkan pendapat pendapat para sarjana (doctrine)

on
In
d

gu

ng

maupun mengemukakan jurisprudensi jurisprudensi yang ada, juga dapat

es

10.Bahwa dangkalnya pertimbangan dalam putusan in cassu, selain karena

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 30

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

terbaca dan terlihat dari singkatnya pertimbangan tersebut yang secara

keseluruhan hanya terdiri dari 2 (dua) alinea pertimbangan saja, sehingga


keadaan ini cukup untuk dapat menyebutkan bahwa putusan in cassu

ng

tidak confrehensif dan merupakan putusan yang kurang lengkap


pertimbangan hukumnya (Onvoldoende Gemotiveerd) ;

gu

11. Bahwa berdasarkan hal yang diuraikan di atas, sesungguhnya hakim


dalam putusan in cassu tidak perlu membenarkan alasan - alasan kasasi

yang dikemukakan oleh Pemohon Kasasi/Termohon PK yang ternyata

hanya didasarkan pada pendapat 1 (satu) orang ahli saja sebagaimana


yang diuraikan di atas. Hakim pada prinsipnya tidak terikat dengan

ub
lik

ah

keterangan ahli ;

12.Bahwa selayaknya Judex Juris menilai apakah keterangan ahli tersebut

am

telah sesuai dengan alat bukti lain, sehingga tidak serta merta
membenarkan keterangan ahli dimaksud. Apabila keterangan ahli tidak
didukung alat bukti lain yang sah, maka Judex Juris seharusnya

ah
k

ep

mengesampingkan keterangan ahli tersebut ;

Bahwa demikianlah beberapa hal yang Pemohon Peninjauan Kembali

kemukakan yang menunjukkan bahwa putusan in cassu adalah putusan yang

In
do
ne
si

dibuat tidak berdasarkan hukum dan tidak didukung dengan pertimbangan yang

A
gu
ng

lengkap jelas, dan cermat, sehingga alur pikiran yang timbul dalam putusan in
cassu tersebut menjadi tidak logis dan tidak sistematis ;

Bahwa suatu putusan yang dibuat tidak berdasarkan hukum dan tidak didukung
dengan suatu pertimbangan yang lengkap adalah putusan yang lahir dari suatu

bentuk kekhilapan atau kekeliruan yang nyata dari hakim yang memutus dan hal

ini adalah merupakan satu keadaan yang dapat dijadikan alasan untuk

mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali (vide : pasal 132 UU No. 5 Tahun

lik

1985 Tentang Mahkamah Agung) ;

ub

Bahwa selain hal sebagaimana yang diuraikan di atas, perlu kami sampaikan
dari hal yang telah kami kemukakan baik pada dalil dalil maupun pembuktian
kami yang telah dipertimbangkan oleh judex factie tersebut, sesungguhnya

ep

Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003


tentang Ketidaklayakkan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai

Hal. 31 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

ng
gu
A

on

(definitif), individual, kongkret dan sudah berakibat hukum khususnya bagi para

es

Utara Jakarta adalah merupakan surat keputusan yang telah bersifat final

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo pasal 67 huruf f UU No. 14 Tahun

Halaman 31

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pemohon Kasasi sehingga sudah dapat dinyatakan sebagai objek dari sengketa
tata usaha Negara ;

Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali sesungguhnya mempunyai kepentingan

ng

bersifat pribadi, langsung dan objektif karena menyangkut pelaksanaan kontrak


kontrak kerja atau perjanjian perjanjian kerja dalam proyek reklamasi

gu

berdasarkan Keppres Nomor 17 Tahun 1994 tentang Repelita VI, Keppres

Nomor : 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara DKI Jakarta dan

Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 8 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan

Reklamasi Dan Rencana Tata Ruang Kawasan Pantai Utara Jakarta dengan

argumentasi yang telah Pemohon PK kemukakan pada dalil dalil gugatan

ub
lik

ah

semula ;

Bahwa selain hal tersebut di atas, sebagaimana juga yang telah Pemohon

am

Peninjauan Kembali kemukakan dalam dalil dalil gugatan asal, sesungguhnya


Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003
tentang Ketidaklayakkan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai

ah
k

ep

Utara Jakarta tersebut adalah bertentangan dengan peraturan perundang


undangan yang berlaku, yaitu dengan Keppres RI Nomor : 52 Tahun 1995

tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta Propinsi DKI Jakarta, sehingga

In
do
ne
si

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup tersebut selayaknya batal demi hukum

A
gu
ng

atau setidak tidaknya dinyatakan tidak sah sehingga tidak dapat diberlakukan ;

Bahwa penerbitan Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :

14 Tahun 2003 tentang Ketidaklayakkan Rencana Kegiatan Reklamasi dan

Revitalisasi Pantai Utara Jakarta oleh Termohon Kasasi adalah merupakan

perbuatan sewenang wenang (willekeur) karena tidak sesuai dengan fakta fakta
yang sebenarnya ;

Bahwa pertimbangan pertimbangan yang digunakan dalam mengeluarkan Surat

lik

Ketidaklayakkan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara


Jakarta tanpa didukung dengan alasan alasan yang memadai karena menurut

ub

hasil kajian para ahli lingkungan hidup, reklamasi justru membawa dampak
positif baik terhadap Lingkungan, sosial, ekonomi maupun terhadap peningkatan
kehidupan Masyarakat sekitarnya ;

Bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka Surat Keputusan Menteri

ep

ka

ah

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003 tentang

Negara Lingkungan Hidup Nomor : 14 Tahun 2003 tentang Ketidaklayakan


merupakan keputusan pejabat Tata Usaha Negara yang bersifat final, individual

on
In
d

gu

ng

dan konkret, akan tetapi diterbitkan tanpa didukung dengan alasan alasan yang

es

Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta adalah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 32

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

memadai secara teknis dan lagipula bertentangan dengan peraturan perundang


undangan yang lebih tinggi sehingga oleh karenanya Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dimaksud harus dinyatakan tidak sah ;
berdasarkan

ng

Bahwa

pertimbangan

secara

keseluruhan

dalam

Memori

Peninjauan Kembali ini sebagaimana yang terurai diatas maka Putusan

gu

Mahkamah Agung RI Nomor : 109 K/TUN/2006, tanggal 28 Juli 2009, yang telah
membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Nomor : 202/

B/2004/PT.TUN.JKT, tanggal 03 Pebruari 2005, yang menguatkan putusan

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 75/G.TUN/2003/PTUN.JKT,


tanggal 11 Pebruari 2004 tersebut sudah tidak dapat dipertahankan lagi karena

ub
lik

ah

mengandung kekhilapan hakim atau kekeliruan yang nyata dan oleh karenanya
harus dibatalkan dengan segala akibat hukumnya ;

am

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut


Mahkamah Agung berpendapat :

mengenai alasan-alasan Peninjauan Kembali :

ah
k

ep

Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena terdapat


kekeliruan/kekhilafan nyata dalam pertimbangan putusan Judex Juris dengan

kesimpulan bahwa Keputusan Tata Usaha Negara obyek sengketa tidak

In
do
ne
si

mempunyai sifat final akan tetapi hanya Rekomendasi ;

A
gu
ng

Menimbang, bahwa menurut Majelis Keputusan Tata Usaha Negara


Obyek sengketa sudah bersifat final karena tidak diperlukan persetujuan lebih

lanjut dari instansi atasan Tergugat/Termohon Peninjauan Kembali, dan

Keputusan Tata Usaha Negara obyek sengketa menyebutkan : Berdasarkan

Keputusan ini, maka instansi yang berwenang wajib menolak permohonan ijin
melakukan usaha dan atau kegiatan. Keputusan Tata Usaha Negara obyek

sengketa tersebut bersifat individual ditujukan kepada jabatan yang berwenang

lik

dengan terbitnya Keputusan Tata Usaha Negara obyek sengketa praktis semua
kegiatan Reklamasi Pantai Utara menjadi terhenti. Sehingga keadaan tersebut

ub

merugikan kepentingan Para Penggugat (Pemohon Peninjauan Kembali/


sebagai badan hukum perdata).

Bahwa, keputusan Tata Usaha Negara obyek sengketa telah memenuhi

ep

persyaratan sebagai obyek sengketa dalam Peradilan Tata Usaha Negara


berdasarkan Pasal 1 butir 3 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan

on

Hal. 33 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

ng
gu
A

es

kedua dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

menerbitkan ijin usaha atau kegiatan, dan menimbulkan akibat hukum, karena

Halaman 33

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa, apabila benar proses reklamasi Pantai Utara terdapat kelemahan

dari segi Amdal, karena kegiatannya berdasarkan Keppres No. 52 Tahun 1995
dan Tergugat (Menteri Negara Lingkungan Hidup) sebagai Tim Pengarah, maka

ng

perubahan dan penghentian kegiatan harus melalui Lembaga Keppres (in casu
kemudian disempurnakan dengan Perpres No. 54 Tahun 2007) akan tetapi

gu

bukan dengan Keputusan Menteri ;


Menimbang,

bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, menurut

pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan

permohonan peninjauan kembali dari Para Pemohon Peninjauan Kembali :


1.TJONDRO INDRIA LIEMONTA, 2.

Ir. RICHARD S. HARTONO dan Ir.

ub
lik

ah

SUHENDRO PRABOWO, 3. Ir. JAHJA B. RIABUDI, MBA., 4.Ir. H. ONGKI


SUKASAH H., dan membatalkan putusan Mahkamah Agung

No. 109 K/

am

TUN/2006 tanggal 28 Juli 2009 serta Mahkamah Agung akan mengadili kembali
perkara ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan dibawah
ini ;

ah
k

ep

Menimbang, bahwa oleh karena Para Termohon Peninjauan Kembali dan


Turut Termohon Peninjauan Kembali berada di pihak yang kalah, maka harus

dihukum untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan ;

In
do
ne
si

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009,

A
gu
ng

Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan

ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 Undang-Undang No. 5 Tahun

1986 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004

dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 serta

lik

Mengabulkan

MENGADILI:

permohonan peninjauan kembali dari Para Pemohon

ub

Peninjauan Kembali : 1.TJONDRO INDRIA LIEMONTA, 2. Ir.

RICHARD

S.

HARTONO dan Ir. SUHENDRO PRABOWO, 3. Ir. JAHJA B. RIABUDI, MBA.,


4.Ir. H. ONGKI SUKASAH H., tersebut ;

Membatalkan putusan Mahkamah Agung No. No. 109 K/TUN/2006

ep

ka

ah

peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

tanggal 28 Juli 2009 ;

In
d

on

ng

Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

gu

es

Dalam Pokok Perkara :

MENGADILI KEMBALI :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 34

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Menyatakan tidak sah Surat Keputusan Tergugat No. 14 Tahun 2003 tentang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara


Jakarta oleh Badan Pelaksana Pantai Utara Jakarta di Propinsi DKI Jakarta;

Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan No. 14

ng

Tahun 2003 tentang Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan

gu

Revitalisasi Pantai Utara Jakarta di Propinsi DKI Jakarta;

4. Menghukum Para Termohon Peninjauan Kembali dan Turut Termohon

Peninjauan Kembali untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat


peradilan yang dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar
Rp.2.500.000,- (Dua lima ratus ribu rupiah) ;

rapat permusyawaratan Mahkamah

ub
lik

ah

Demikianlah diputuskan dalam

Agung pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2011, oleh Prof.Dr.H.Ahmad

am

Sukardja,SH.MA., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung


sebagai Ketua Majelis, Dr.H.Supandi,SH.M.Hum., dan H.Yulius,SH.MH., HakimHakim Agung sebagai Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk

ah
k

ep

umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota
tersebut dan dibantu oleh Handri Anik Effendi,SH., Panitera Pengganti dengan

Ketua

Ttd/Dr.H.Supandi,SH.M.Hum.,

ttd

Prof.Dr.H.Ahmad Sukardja,SH.MA.,

Panitera Pengganti
ttd

lik

Handri Anik Effendi,SH.,

ub

Biaya-Biaya :

.M e t e r a i.................................................... Rp.

6.000,-

.R e d a k s i... Rp.

5.000,-

ep

.Administrasi Peninjauan KembaliRp.2.489.000,-

es
on

gu

ng

Untuk Salinan

Rp.2.500.000,-

Hal. 35 dari 36 hal. Put. No. 12 PK/TUN/2011

In
d

ah

Jumlah

ah

Ttd/H.Yulius,SH.MH.,

ka

In
do
ne
si

A
gu
ng

Hakim-Hakim Anggota

tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 35

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung R.I.


a.n.Panitera

ng

Panitera Muda Tata Usaha Negara

gu

ASHADI,SH.

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

Nip.220000754

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 36

Anda mungkin juga menyukai