Anda di halaman 1dari 11

Jakarta, 05 Februari 2013

Kepada Yth,
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Jl. Ampera Raya No.133
Jakarta Selatan

Perihal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum

Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Suhaedi Buhaerah, SH., MH., Junnahbar A. Bakar,
SH., MH dan Imam Purna Wisudawanto, SH. Para Advokat dan Penasehat Hukum pada
KANTOR ADVOKAT SIRAH & PATNERS LAW FIRM, beralamat di Is Plaza Building, 7 th
Floor, R.702, Jl. Pramuka Raya, Kav.151, Jakarta 13120, baik secara bersama-sama maupun
secara sendiri-sendiri, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal ………… (surat kuasa
terlampir), oleh karenanya mewakili kepentingan warga Kampung Pisangan Kelurahan Ragunan
Keca-matan Pasar Minggu yang diwakili oleh Wakil Kelompoknya, yaitu :

 Tuan Drs. H. Syamsul Rizal Lubis, beralamat Jl. Harsono RM, Gg. H. Dahlan,
Rt.007/Rw.04, Kampung Pisangan, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta
Selatan.

 Tuan Drs. Iskandar Abdullah, beralamat Jl. Harsono RM, Gg. H. Dahlan, Rt.007/Rw.04,
Kampung Pisangan, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

 Tuan Drs. KH. Yusman El makmur, MA., beralamat Jl. Harsono RM, Gg. H. Sinen,
Rt.007/Rw.04, Kampung Pisangan, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta
Selatan.

 Tuan Anwar Said, A.Md, beralamat Jl. Harsono RM, Gg. H. Dahlan, Rt.007/Rw.04,
Kampung Pisangan, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

 Tuan Pudyo Pramudyanto, beralamat Jl. Harsono RM, Gg. H. Dahlan, Rt.007/Rw.04,
Kampung Pisangan, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan;

 Tuan Marullah, beralamat Jl. Harsono RM, Gg. H. Sinen, Rt.007/Rw.04, Kampung Pisangan,
Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

1
Wakil Kelompok tersebut di atas mewakili Kelompoknya yang tergabung dalam FORUM
WARGA KAMPUNG PISANGAN Kelurahan Ragunan Kecamatan Pasar Minggu Jakarta
Selatan
Kemudian, Wakil Kelompok tersebut di atas menunjuk H. Abdul Malik Hidayat, Karyawan
Swasta, bertempat tinggal di Jl. Harsono RM, Gang H. Dahlan, Rt.008/Rw.04, Kelurahan
Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagai Koordinator Kelompok, yang
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.
PENGGUGAT dengan ini mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum di-sertai
RELOKASI dan Permohonan terhadap :

1. Negara Republik Indonesia cq. Presiden Republik Indonesia cq. Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, beralamat di Jl. Medan Merdeka Selatan No.18,
Jakarta, selanjutnya disebut sebagai ---- TERGUGAT-I

2. PT. PERTAMINA (Persero), beralamat di Jl. Medan Merdeka Timur 1-A, Jakarta,
Selanjutnya disebut sebagai ---------------------------------------------------- TERGUGAT-II

3. PT. Pratiwi Putri Sulung, beralamat di Plaza Mandiri, jalan Gatot Subroto Kav.36-38,
Jakarta, selanjutnya disebut sebagai ------------ TERGUGAT III

Untuk selanjutnya TERGUGAT I, TERGUGAT II, dan TERGUGAT III disebut sebagai
-------------------------------------------------------------- PARA TERGUGAT

4. Negara Republik Indonesia c.q. Presiden Republik Indonesia c.q. Gubernur Daerah Khusus
Ibukota (DKI) Jakarta, beralamat di Jalan Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9 Jakarta,
Selanjutnya disebut sebagai
----------------------------------------------------------------------------------------- TURUT
TERGUGAT I
5. Negara Republik Indonesia c.q. Presiden Republik Indonesia c.q. Gubernur Daerah Khusus
Ibukota (DKI) Jakarta c.q. Walikota Kota Administratif Jakarta Selatan, beralamat di Jalan
Prapanca Raya No.9 Blok P, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta,
Selanjutnya disebut sebagai ------------------------------------------------------ TURUT
TERGUGAT II

6. Negara Republik Indonesia c.q. Presiden Republik Indonesia c.q. Gubernur Daerah Khusus
Ibukota (DKI) Jakarta c.q. Walikota Kota Administratif Jakarta Selatan c.q. Camat
Kecamatan Pasar Minggu, beralamat di Jalan Raya Ragunan No.16, Kelurahan Jati Padang,
Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selanjutnya disebut sebagai
--------------------------------------------------------------------------------------------------- TURUT
TERGUGAT III

2
7. Negara Republik Indonesia c.q. Presiden Republik Indonesia c.q. Gubernur Daerah Khusus
Ibukota (DKI) Jakarta c.q. Walikota Kota Administratif Jakarta Selatan c.q. Camat
Kecamatan Pasar Minggu c.q. Lurah Kelurahan Ragunan, beralamat di Jalan Jl. Saco No. 01
Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selanjutnya disebut sebagai ----------------- TURUT
TERGUGAT IV

Untuk selanjutnya TURUT TERGUGAT I, TURUT TERGUGAT II, TURUT TERGUGAT III
dan TURUT TERGUGAT IV disebut sebagai
-------------------------------------------------------------------------------------- PARA TURUT
TERGUGAT

Adapun dasar dan alasan hukum PENGGUGAT mengajukan Gugatan ini adalah sebagai berikut:

A. FAKTA HUKUM

1. Bahwa, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2012 tentang Penyediaan,


Pendistribusian dan Penetapan Harga Bahan Bakar Gas untuk Transportasi jalan,
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (TERGUGAT I) melalui
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mengemban amanat untuk melaksanakan program
pemerintah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden tersebut;

2. Bahwa, sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 64 tahun 2012,
PT. PERTAMINA (Persero) (TERGUGAT II) mendapatkan penugasan untuk melakukan
penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Gas (BBG) berupa Compressed Natural Gas
(CNG);

3. Bahwa, dalam pelaksanaan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di
wilayah Ragunan, kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, PT. PERTAMINA (Persero)
telah menunjuk PT, Pratiwi Putri Sulung (PT. PPS) (TERGUGAT III) sebagai Kontraktor
pelaksana pembangunan SPBG dimaksud;

4. Bahwa, pada tanggal 24 September 2013, dengan Surat Nomor:002/PPS_Lgl/IX/2013,


TERGUGAT III telah mengirimkan Surat Pemberitahuan dan Koordinasi kepada Pengurus
RT.007, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang intinya
pemberitahuan akan dilakukannya pekerjaan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar

3
Gas (SPBG) di jalan Harsono RM, RT. 007/RW.04, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan (Bukti P-1);

5. Bahwa, sehubungan dengan surat dari TERGUGAT III tersebut diatas, maka PENGGUGAT
(warga di lingkungan RT. 007/RW.04, Kampung Pisangan Kelurahan Ragunan, Kecamatan
Pasar Minggu, Jakarta Selatan) kemudian mengadakan pertemuan antar warga yang
menghasilkan suatu keputusan bahwa PENGGUGAT berkeberatan dan menolak dengan
tegas rencana pembangunan stasiun SPBG dimaksud; (Bukti P-2)

6. Bahwa, keberatan dan penolakan PENGGUGAT diatas telah disampaikan kepada


TERGUGAT III baik secara langsung pada saat pihak TERGUGAT III melakukan sosialisasi
maupun dalam beberapa pertemuan formal antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT III,
wakil TERGUGAT I, Turut Tergugat III dan Turut Tergugat IV. Akan tetapi semua
keberatan warga tersebut tidak mendapat tanggapan positif dan pihak TERGUGAT III tetap
melanjutkan proyek Pembagunan Stasiun SPBG;

7. Bahwa, terakhir Warga Kampung RT. 007/004 (PENGGUGAT) diundang oleh TURUT
TERGUGAT II pada hari Rabu tanggal 4 Desember 2013 dengan Kesimpulan rapat bahwa
WARGA MEMPROTES dan MEMINTA PENGHENTIAN PEMBANGUNAN STASIUN
SPBG DI LINGKUNGAN PENGGUGAT; (Bukti P-3)

8. Bahwa, pada saat pertemuan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT III dan juga
dihadiri oleh Turut Tergugat III serta Turut Tergugat IV dalam rangka sosialisasi, yang selalu
ditekankan oleh TERGUGAT III adalah bahwa proyek Pembangunan Stasiun SPBG tersebut
telah mendapat persetujuan Gubernur DKI Jakarta (TURUT TERGUGAT I) dengan
dikeluarkannya Izin Prinsip dari Gubernur DKI Jakarta melalui Surat No. 1362/-1.824.152
tertanggal 30 Oktober 2013. (Bukti P-4)

9. Bahwa, setelah dipelajari dengan seksama isi surat TURUT TERGUGAT I Nomor: 1362/-
1.824.152 tertanggal 30 Oktober 2013 ternyata bahwa Surat tersebut sama sekali bukan
mengenai Izin Prinsip pembangunan Stasiun SPBG di Jalan Harsono RM, Kelurahan
Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu melainkan surat balasan TURUT TERGUGAT I atas

4
surat TERGUGAT I dalam hal ini Direktur Teknik dan lingkungan Migas Direktorat Jenderal
Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan sumber daya Mineral Republik Indonesia
menyangkut perizinan pemasangan jalur pipa Gas untuk wilayah DKI Jakarta, bukan izin
untuk pendirian Stasiun SPBG, oleh karenanya dan karena pembangunan Stasiun SPBG di
lingkungan wilayah PENGGUGAT demi hukum adalah ILEGAL dan HARUS
DIHENTIKAN;

10. Bahwa, TERGUGAT I dalam hal ini melalui Direktorat Jenderal Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dalam surat Nomor : 22754/18.06/DMT/2013
tertanggal 08 Oktober 2013 yang ditujukan kepada DKM Mesjid Nurul Falah di Jalan
Harsono RM, No.1, Ragunan, dengan tegas menyebutkan bahwa lokasi pembangunan 1
(satu) unit SPBG online adalah di Cilandak bukan di Ragunan, sebagaimana yang sekarang
sedang dibangun oleh TERGUGAT III. Sedangkan wilayah RT. 007/RW.04, Kelurahan
Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dimana Mesjid Nurul Falah berdiri,
hanya akan dilalui jaringan pipa Ragunan-Lebak Bulus.

11. Bahwa, pada tanggal 16 Desember 2013 PENGGUGAT telah memberikan somasi kepada
Tergugat I (Bukti P-5);

12. Bahwa, pada tanggal 19 Desember 2013 TERGUGAT I telah mmbrrtriksn jawaban atas
somasi dari PENGGUGAT PENGGUGAT (Bukti P-6);

B. SIFAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM PARA TERGUGAT

13. Bahwa, sekalipun Izin Prinsip yang dikeluarkan oleh TURUT TERGUGAT I tidak sesuai
peruntukannya, namun TERGUGAT III selaku Kontraktor Proyek Pembangunan Stasiun
SPBG di Jalan Harsono RM tetap melakukan pengerjaan tahap awal pembangunan stasiun
SPBG tersebut dengan mengabaikan semua ketentuan dan peraturan yang berlaku serta
keberatan/penolakan dari PENGGUGAT;

5
14. Bahwa, selain Izin Prinsip, TERGUGAT III juga sama sekali tidak pernah dapat
menunjukkan izin Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL), analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal), analisis dampak lalu
lintas (Andalin), Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT), Izin Gangguan (HO) dan izin
mendirikan bangunan (IMB);

15. Bahwa, adapun ketentuan-ketentuan yang dilanggar oleh TERGUGAT III dalam
pembangunan SPBG di Jalan Harsono RM antara lain

a. UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung juncto PP No.36 Tahun 2005 Tentang
Peraturan Pelaksanaan UU No 26 Tahun 2002 Juncto Permendagri No. 32 tahun 2010
Tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan, dimana dalam melakukan
pembangunan SPBG di Jalan Harsono RM, TERGUGAT III selaku kontraktor tidak
memiliki Izin IMB;

b. PP Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan serta peraturan teknis nya yaitu
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan
Masyarakat Dalam AMDAL dan Izin Lingkungan, dimana TERGUGAT III sama sekali
tidak pernah melibatkan masyarakat dalam proses AMDAL dan izin lingkungan;

c. Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 1999


Tentang Izin Lokasi;

d. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No. 95 Tahun 2004
tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi di Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Pasal 21, Pasal 22;
Pasal 21
Prosedur dan persyaratan teknis kegiatan pengumpulan dan penyaluran minyyak dan
pelumas bekas ditetapkan tersendiri dengan keputusan Gubernur.
Pasal 22
(1) Setiap Badan yang melakukan kegiatan penguasahaan bahan bakar gas harus
mendapat izin tertulis dari Kepala Dinas Pertambangan;
(2) Permohonan untuk mendapatkan izin penguasahaan bahan bakar gas elpiji pada
SPBLG harus diajukan secara tertulis kepada Kepala Dinas Pertambangan dilengkapi
dengan:

6
a. Fotokopi KTP Pimpinan Perusahaan;
b. Fotokopi NPWP;
c. Fotokopi SIUP;
d. Akte Pendirian Perusahaan
e. Rencana pembangunan jaringan distribusi yang dilengkapi dengan lay out;
f. Biodata Perusahaan
g. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Kelayakan Menggunakan
Bangunan;
h. Fotokopiizin Undang-Undang Gangguan (UUG)
i. Dokumen UKL/UPL
j. Data mengenai fasilitas penampungan
k. Data peralatan dan penunjang yang dipergunakan.

(3) Izin pengusahan bahan bakar pada SPBLPG dapat diberikan apabila:
a. Permohonan izin telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1);
b. Memiliki rekomendasi pelaksanaan pemasangan instalasi SPBLPG dari Kepala
Dinas Pertambangan yang memuat persyaratan/spesifikasi teknis sebagimana
dimaksud dalam Pasal 24

(4) Pemilik izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib menaati ketentuan mengenai
keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, standar teknis, evaluasi dan pelaporan
sesuai peraturan perUndang-Undangan yang berlaku.

16. Bahwa, sekalipun izin Prinsip yang tidak sesuai peruntukannya dan ketentuan-ketentuan lain
belum dipenuhi sebagai prasyarat pembangunan SPBG, akan tetapi TERGUGAT III terus
melaksanakan pembangunan SPBG dimaksud yang sampai saat ini telah mendekati
penyelesaian;
C. DAMPAK (KERUGIAN) YANG TIMBUL

a. Stasiun SPBG tersebut berada di tengah Pemukiman padat penduduk yang dapat
menimbulkan dampak sistematik beresiko tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan
warga;

b. Stasiun SPBG tersebut terletak persis disamping Masjid Jami’ Nurul Falah, yang dapat
mengakibatkan terganggunya aktifitas ibadah warga di Masjid tersebut;

c. Lokasi stasiun SPBG tersebut sangat berdekatan dengan 3 (tiga) buah Sekolah Dasar
Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yaitu SDN .08, SDN. 09

7
dan SDN. 11, serta SMPN. 41, yang akibatnya dapat menggangu kenyamanan proses
belajar mnegajar serta menggangu keamanan lalulintas bagi pelajar di sekolah-sekolah
tersebut;

17. Bahwa, selama pengerjaan pembangunan SPBG tersebut telah memberikan kerugian yang
cukup besar bagi warga di Kampung Pisangan Kelurahan Ragunan, khususnya bagi warga di
RT.007, RW. 04, Jamaah Mesjid Nurul Falah, para pelajar dan murid Sekolah Dasar
Negeri .08, SDN. 09 dan SDN. 11, serta SMPN. 41;

18. Bahwa, kerugian yang dialami warga (PENGGUGAT) terutama namun tidak terbatas pada :

a. Terganggunya kenyamanan istirahat warga dikarenakan suara bising dan berisik yang
diakibatkan oleh suara dari alat-alat berat milik TERGUGAT III dan proses pengerjaan
pembangunan SPBG yang dilakukan sampai malam hari;

b. Terganggunya kekhusukan ibadah para Jamaah Mesjid Nurul Falah oleh suara-suara dari
alat berat dan juga debu yang beterbangan akibat dari pengerjaan pembangunan SPBG
yang posisinya persis bersebelahan dengan Mesjid Nurul Falah;

c. Terusiknya kenyamanan, keheningan dan keseriusan para Pelajar dan murid-murid


sekolah SDN 08, SDN 09, SDN 11 dan SMPN 41 diakibatkan oleh suara berisik dan
bising dari alat-alat berat yang sedang membangun SPBG;

d. Telah menyebabkan semakin lamanya waktu bagi warga untuk berangkat kerja, pulang
kerja serta bepergian untuk urusan lain dikarenakan kemacetan yang semakin parah di
sepanjang jalan Harsono RM, baik dari arah Ragunan maupun dari arah pasar Minggu,
yang diakibatkan oleh proyek pembangunan SPBG tersebut;

e. Akan/dapat menyebabkan semakin banyak pelajar dan murid sekolah yang terlambat
masuk sekolah dikarenakan kemacetan yang semakin parah akibat dari adanya proyek
pembangunan SPBG tersebut;

f. Berkurangnya daerah resapan air;

8
g. Hilangnya ruang terbuka hijau;

h. Telah terjadinya pelanggaran tata ruang

19. Bahwa, semua dampak buruk yang menimpa PENGGUGAT dan warga kampung Pisangan
Kelurahan Ragunan adalah di sebabkan oleh PARA TERGUGAT, khususnya TERGUGAT
III yang sama sekali tidak pernah memperhatikan dan mengupayakan Izin Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), analisa
mengenai dampak lingkungan (Amdal), analisis dampak lalu lintas (Andalin), Izin
Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT), Izin Gangguan (HO) dan izin mendirikan bangunan
(IMB);

20. Bahwa, perbuatan PARA TERGUGAT tersebut adalah merupakan Perbuatan Melawan
Hukum (PMH) sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUH Perdata;

21. Bahwa, dengan begitu besarnya dampak buruk akibat proyek pembangunan SPBG yang
dilakukan oleh TERGUGAT III dengan mengabaikan ketentuan-ketentuan yang berlaku,
maka adalah sangat patut dan beralasan apabila PENGGUGAT dalam hal ini warga
Kampung Pisangan Kelurahan Ragunan menuntut kepada PARA TURUT TERGUGAT
KHUSUSNYA TURUT TERGUGAT I, agar memerintahkan TERGUGAT III untuk
menghentikan seluruh proses pengerjaan pembangunan SPBG di Jalan Harsono RM,
Kelurahan Ragunan;

22. Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT tersebut
telah menimbulkan kerugian baik materiil maupun immateril bagi PENGGUGAT beserta
masyarakat Kelurahan Ragunan Kecamatan Pasar Minggu secara keseluruhan yang diwakili
oleh PENGGUGAT. Sehingga oleh karena itu berdasarkan pasal 1365 KUH Perdata berhak
menuntut dan mendapat ganti rugi dari PARA TERGUGAT;

23. Bahwa PENGGUGAT beserta masyarakat Kelurahan Ragunan Kecamatan Pasar Minggu
Jakarta Selatan yang diwakili telah mengalami kerugian immaterial berupa tekanan
psikologis , stress, panik rasa tidak nyaman dan lain‐lain karena dibangunnya Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) tanpa memperhatikan aspek keselamatan masyarakat,

9
tempat/lokasi yang sesuai untuk SPBG dan telah mengambil lahan hijau yang peruntukannya
untuk wisma taman serta mengabaikan ketentuan-ketentuan perizinan yang berlaku.

24. Bahwa, PENGGUGAT beserta masyarakat Kelurahan Ragunan Kecamatan Pasar Minggu
Jakarta Selatan meminta agar dikembalikan hak-hak warga sebagaimana diatur dalam Pasal 6
huruf g Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 95 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan
Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi di Propinsi DKI Jakarta, yang selengkapnya berbunyi
“Pernyataan tidak keberatan dari masyarakat sekitar yang diketahui oleh RT Setempat”;

25. Bahwa seluruh biaya perkara ditanggung oleh PARA TERGUGAT;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka PENGGUGAT beserta masyarakat Kampung


Pisangan Kelurahan Ragunan Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan, memohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memutuskan sebagai berikut :
DALAM PROVISI
1. Memerintahkan kepada TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk menghentikan kerjasama
dengan TERGUGAT III (PT. Pratiwi Putri Sulung) dikarenakan telah jelas-jelas menyalahi
aturan dan ketentuan hukum yang berlaku dalam pembangunan sebuah SPBG;

2. Memerintahkan kepada TURUT TERGUGAT TERGUGAT I untuk mencabut dan


membatalkan surat Gubernur DKI Nomor: 1362/-1.824.152 tertanggal 30 Oktober 2013
karena Surat tersebut sama sekali bukan mengenai Izin Prinsip pembangunan Stasiun SPBG
di Jalan Harsono RM, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu melainkan surat
balasan Gubernur DKI Jakarta atas surat Direktur Teknik dan lingkungan Migas Direktorat
Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan sumber daya Mineral Republik
Indonesia menyangkut perizinan pemasangan jalur pipa Gas untuk wilayah DKI Jakarta;

3. Memerintahkan kepada Dinas Perindustrian dan Energi Propinsi DKI Jakarta untuk TIDAK
mengeluarkan izin operasi atau pengusahaan kepada SPBG di Jalan Harsono RM, Kelurahan
Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan;

4. Memerintahkan kepada TERGUGAT III untuk menghentikan proyek pembangunan dan


pengoperasian SPBG tersebut;

5. Memerintahkan kepada TERGUGAT ??? untuk MERELOKASI SPBG tersebut ke lokasi


lain yang lebih tepat;

PRIMAIR

1. Menerima gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;

2. Menerima gugatan warga masyarakat Kampung Pisangan Kelurahan Ragunan Kecamatan


Pasar Minggu Jakarta Selatan yang diwakili oleh PENGGUGAT;

10
3. Menyatakan bahwa PENGGUGAT dapat diterima sekaligus bertindak dan berkedudukan
hukum untuk mewakili kepentingan hukum masyarakat Kampung pisangan Kelurahan
raguna Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan yang mengalami kerugian karena
pembangunan SPBG yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT;

4. Menyatakan bahwa PARA TERGUGAT telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

5. Menyatakan bahwa Pembangunan SPBG di jalan Harsono RM, Kelurahan Ragunan


Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan yang dilakukan oleh TERGUGAT III adalah
menyalahi ketentuan dan perizinan yang berlaku;

6. Menyatakan bahwa surat Gubernur DKI Nomor: 1362/-1.824.152 tertanggal 30 Oktober


2013 bukan mengenai Izin Prinsip pembangunan Stasiun SPBG di Jalan Harsono RM,
Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu akan tetapi surat balasan Gubernur DKI
Jakarta atas surat Direktur Teknik dan lingkungan Migas Direktorat Jenderal Minyak dan
Gas Bumi Kementerian Energi dan sumber daya Mineral Republik Indonesia menyangkut
perizinan pemasangan jalur pipa Gas untuk wilayah DKI Jakarta;

7. Menghukum PARA TERGUGAT untuk ME-RELOKASI SPBG di Jalan Harsono RM,


Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ke lokasi lain yang lebih
tepat;

8. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun ada bantahan,
banding, kasasi maupun perlawanan;

9. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar biaya perkara.

SUBSIDAIR

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keadilan seadil-adilnya (ek aequo et bono).

Demikian gugatan ini Kami sampaikan, atas perhatian dan perkenan Ketua Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami
Kuasa Hukum PENGGUGAT
SIRAH & PARTNERS

Suhaedi Buhaerah, SH., MH.

Junnahbar A. Bakar, SH.,MH.

Imam Purna Wisudawanto, S.H.

11

Anda mungkin juga menyukai