Anda di halaman 1dari 47

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

P U T U S A N
Nomor 759 PK/Pdt/2011

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


MAHKAMAH AGUNG

gu

memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutuskan


sebagai berikut dalam perkara :

I. BADAN

PENYEHATAN

PERBANKAN

NASIONAL

(BPPN), berkedudukan di Gedung Djuanda I, LT. 3,

ub
lik

ah

Jl. DR. Wahidin Nomor 1 Jakarta Pusat, Dalam hal


ini memberi kuasa kepada Dr. INDRA SURYA, S.H,

am

LL.M dan kawan-kawan, PARA advokat berkantor di


Gedung Djuanda I Lt. 15, Kementrian Keuangan di

ep

Jalan Dr. Wahidin Nomor 1 Jakarta Pusat ;

ah
k

Pemohon Peninjauan Kembali I dahulu Termohon Kasasi


III/Tergugat III/Pembanding III ;
Drs. MASHUD WISNUSAPUTRA, bertempat tinggal

In
do
ne
si

II.

A
gu
ng

di Jl. Raya Tajur Nomor 170 RT. 02/06, kel. Pakuan,

Kec. Kota Bogor Selatan, Bogor, Dalam hal ini


memberi kuasa kepada AUGUSTINUS HUTAJULU,
S.H, C.N, M.H dan kawan-kawan, para Advokat

berkantor di Jalan Setiabudi Barat Nomor 10


Jakarta ;

Pemohon Peninjauan Kembali II dahulu Termohon Kasasi

lik

ah

I/Tergugat I/Pembanding II ;
Melawan:

ub

JANTI HUSODO, bertempat tinggal di Taman Kebun Jeruk


Blok E-2 Nomor 3 RT. 001/RW. 010, Kelurahan Srengseng,

ka

Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat ;

ep

Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/

on

es

Dan:

Hal. 1 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

ah

Penggugat/Terbanding ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

1. EDDY YUWONO, bertempat tinggal di Taman Kebon


Jeruk E-2/3 RT 001/010, Kelurahan Srengseng,

ng

Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat ;

Kebon Jeruk, jalan Meruya Ilir Raya Nomor 14


(Gedung Biru), Jakarta Barat ;

3. PT. SARI KEBON JERUK PERMAI, berkedudukan di

Jalan Meruya Ilir Raya Nomor 14 Blok A4/233-37

gu

2. PT. INTERCON ENTERPRISES, berkedudukan di Taman

Jakarta ;

MANAJEMEN, berkedudukan di Menara

ub
lik

ah

4. PT TDM

Rajawali Lantai 21, Jalan Mega Kuningan Lot. 5.1

am

Jakarta ;

Para Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon

ep

Kasasi II, IV, V/Tergugat II, turut Tergugat I,turut Tergugat II,

ah
k

turut Tergugat II/turut Terbanding, Pembanding III, turut

Terbanding ;

In
do
ne
si

Mahkamah Agung tersebut ;

A
gu
ng

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa Pemohon

Peninjauan Kembali I dan II dahulu Termohon Kasasi III/Tergugat III/


Pembanding III dan Termohon Kasasi I/Tergugat I/Pembanding II telah
mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah

Agung Nomor 2514 K/PDT/2009 tanggal 20 April 2010 yang telah berkekuatan

lik

Pemohon Kasasi/Penggugat/Terbanding dengan posita gugatan sebagai berikut


:

ub

Bahwa Penggugat adalah Komisaris PT. Intercon Enterprises yang


memiliki kewajiban untuk menjalankan tugas demi kepentingan PT. Intercon
Enterprises ;

ep

ka

ah

hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu

Bahwa Penggugat adalah Komisaris PT. Intercon Enterprises (turut


Tergugat I), sebagaimana dibuktikan dari Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT.

es

Intercon Enterprises Nomor 34 tanggal 23 Juni 1998, dibuat dihadapan Djedjem

on
In
d

gu

ng

Widjaja, SH., Notaris di Jakarta (bukti P-1) ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 98 ayat (1) Undang-Undang Nomor


1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas ("UUPT") dinyatakan :

ng

"Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab menjalankan

tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan" Bahwa berdasarkan ketentuan

Pasal 98 ayat (1) UUPT tersebut, maka berdasarkan hukum, Penggugat selaku

gu

Komisaris PT. Intercon Enterprises (turut Tergugat I) memiliki tanggungjawab


untuk menjaga kepentingan PT. Intercon Enterprises in casu terhadap tindakan-

tindakan Direktur PT. Intercon Enterprise yang dapat membawa kerugian


terhadap PT. Intercon Enterprises ;

ub
lik

ah

Bahwa PT. Intercon Enterprises memiliki hutang kepada PT. Bank


Tamara, Tbk (BBKU) ;

am

Bahwa turut Tergugat I memiliki hutang kepada PT. Bank Tamara, Tbk.
(BBKU) ("Bank Tamara") berdasarkan Akta Pengakuan Hutang Nomor 1

ep

Tanggal 2 Juli 1998, dibuat dihadapkan Esther Mercia Sulaiman, SH., Notaris di

ah
k

Jakarta (bukti P-2a) dan Akta Pengakuan Hutang Nomor 2 tanggal 2 Juli 1998,

dibuat dihadapan Esther Mercia Sulaiman, SH., Notaris di Jakarta (P-2b) ;

In
do
ne
si

Bahwa sebagai jaminan atas pelunasan hutang turut Tergugat I kepada

A
gu
ng

Bank Tamara, turut Tergugat I telah menyerahkan beberapa jaminan


diantaranya berupa 2 (dua) bidang tanah sebagai berikut:

(i) Tanah Hak Guna Bangunan seluas 126.526 m2 (seratus dua puluh enam

ribu lima ratus dua puluh enam meter persegi) yang terletak di Kelurahan
Meruya Udik, Kecamatan Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang terdaftar atas nama PT. Intercon

lik

Guna Bangunan Nomor 436/Meruya Udik, Gambar Situasi Nomor 30/P.S/


1987, tanggal 21 Maret 1987 ("HGB 436") (bukti P-3a) ;

ub

(ii) Tanah Hak Guna Bangunan seluas 113.408 m2 (seratus tiga belas ribu
empat ratus delapan meter persegi) yang terletak di Kelurahan Meruya
Udik, Kecamatan Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi

ep

ka

ah

Enterprises (turut Tergugat I), sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Hak

Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang terdaftar atas nama PT. Intercon

ah

Enterprises (Turut Tergugat I), sebagaimana ternyata dalam Sertifikat

es

Hak Guna Bangunan Nomor 442/Meruya Udik ("HGB 442"), Gambar

on

Hal. 3 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

Situasi Nomor 31/P.S/1987, tanggal 21 Maret 1987 (bukti P-3b) ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa penyerahan jaminan berupa tanah HGB 436 dan HGB 442

tersebut dilakukan berdasarkan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 281/

ng

Kb.Jeruk/1998 tanggal 14 Juli 1998, dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta,


SH., Pejabat Pembuat Akta Tanah dengan daerah kerja Daerah Khusus Ibukota

Jakarta (bukti P-4a) dan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 282/Kb.

gu

Jeruk/1998 tanggal 14 Juli 1998, dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, SH.,


Pejabat Pembuat Akta Tanah dengan daerah kerja Daerah Khusus Ibukota

Jakarta (bukti P-4b) serta telah didaftarkan pada Kantor Badaii Pertahanan
Nasional Kotamadya Jakarta Barat sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Hak

ub
lik

ah

Tanggungan Nomor 2103/1998 tanggal 30 Juli 1998 (bukti P-4c) dan Sertifikat
Hak Tanggungan Nomor 2104/1998 tanggal 30 Juli 1998 (bukti P-4d) ;

am

Bahwa Bank Tamara kemudian dibekukan kegiatan usahanya oleh


Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1999 dan sejak dibekukannya

ep

kegiatan usaha Bank Tamara tersebut, piutang Bank Tamara yang berasal dari

ah
k

PT. Intercon Enterprises (turut Tergugat I) dialihkan kepada BPPN (Tergugat III)

dan PT. Intercon Enterprises (turut Tergugat I) ;

In
do
ne
si

Bahwa Direksi PT. Intercon Enterprises telah mengalihkan aset material

A
gu
ng

kepada Bank Tamara untuk melunasi hutang Tergugat dan PT. Sari Kebon
Jeruk Permai ;

Bahwa sebelum dibekukannya kegiatan usaha Bank Tamara, ternyata

Tergugat I dan Tergugat II, masing-masing dalam kapasitasnya selaku (Direktur

Utama dan Wakil Direktur Utama (vide bukti P-1), dan mengaku Direksi PT.

Intercon Enterprises (turut Tergugat I) dan karenanya bertindak untuk dan atas

i.

ub

126.526 m2 (seratus dua puluh enam ribu lima ratus dua puluh enam

ep

meter persegi) (vide bukti P-3a) ;


ii.

HGB 442 (vide bukti P-3b) ; dan

iii.

Tanah Hak Guna Bangunan seluas 57.859 m2 (lima puluh tujuh ribu

ka

Sebagian tanah HGB 436 seluas 67.199 m2 (enam puluh tujuh ribu
seratus sembilan puluh sembilan meter persegi) dari luas keseluruhan

Kelurahan Meruya Udik, Kecamatan Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta

ng

on
In
d

gu

Barat, Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang terdaftar atas nama

es

delapan ratus lima puluh sembilan meter persegi) yang terletak di

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

mengalihkan aset material milik turut Tergugat I kepada Bank Tamara, berupa :

ah

nama PT. Intercon Enterprises (turut Tergugat)), telah menyerahkan dan

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PT. Intercon Enterprises (turut Tergugat I), sebagaimana ternyata dalam

Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 437/Meruya Udik ("HGB 437"),

ng

Gambar Situasi Nomor 33/P.S/1987, tanggal 21 Maret 1987 (bukti P-3c),


(selanjutnya sebagian dari tanah HGB 436 seluas 67.199 m2, tanah HGB

gu

442 dan tanah HGB 437 secara bersama-bersama disebut sebagai "Aset
Material") ;

Bahwa penyerahan dan peralihan aset material milik turut Tergugat I oleh

Tergugat I dan Tergugat II tersebut, dilakukan sebagai pembayaran sebagian


hutang PT.Intercon Enterprises (turut Tergugat I) dan hutang pihak ketiga, yakni

ub
lik

ah

Mashud Wisnusaputra (Tergugat I) dan PT. Sari Kebon Jeruk Permai (turut
Tergugat II), berdasarkan perjanjian-perjanjian sebagai berikut:

am

i) Penyerahan dan pengalihan sebag :an tanah HGB 436 seluas 67.199 m2 ;
a. Perjanjian Penyerahan Tanah-Bangunan sebagai Pelunasan

ep

Hutang dan Pernyataan Kesanggupan Nomor 003/IKJ/ADP/

ah
k

XII/1998; tanggal 7 Desember 1998 beserta lampirannya (bukti

P-5a);

In
do
ne
si

b. Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor 04/IKJ/ADP/XII/1998,

A
gu
ng

tanggal 7 Desember 1998 beserta lampirannya (bukti P-5b) ;


ii)

Penyerahan dan pengalihan tanah HGB 442 ;

a. Perjanjian Penyerahan Tanah-Bangunan sebagai Pelunasan Hutang

dan Pernyataan Kesanggupan Nomor 012/MW/ADP/XII/1998, tanggal 7


Desember 1998 beserta lampirannya (bukti P-5c);

b. Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor: 013/MW/ADP/XII/1998, tanggal

Penyerahan dan pengalihan tanah HGB 437 ;

lik

(iii)

a. Perjanjian Penyerahan Tanah-Bangunan sebagai Pelunasan Hutang


dan Pernyataan Kesanggupan Nomor 006/SKJP/ADP/XII/1998, tanggal

ub

ah

7 Desember 1998 beserta lampirannya (bukti P-5d);

7 Desember 1998 beserta lampirannya (bukti P-5e) ;


b. Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor

007/SKJP/ADP/XII/1998,

ep

ka

tanggal 7 Desember 1998 beserta lampirannya (bukti P-5f) ;


Bahwa Tindakan Tergugat I dan Tergugat II mengalihkan aset material

es

adalah di luar kewenangan Tergugat I dan Tergugat II dan karenanya

on

Hal. 5 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

bertentangan dengan hukum ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa sehubungan dengan penyerahan dan pengalihan aset material


milik turut Tergugat I tersebut, Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah meminta

("RUPS"), PT. Intercon

ng

diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham

Enterprises guna menyetujui penyerahan dan pengalihan aset material turut


Tergugat I tersebut kepada Bank Tamara ;

gu

Bahwa tindakan Tergugat I dan Tergugat II untuk menyerahkan dan

mengalihkan aset material turut Tergugat I tanpa persetujuan RUPS jelas

merupakan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan Pasal 88 ayat (1)

UUPT Jo. Pasal 11 ayat 4 Anggaran Dasar PT. Intercon Enterprises yang

ub
lik

ah

termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 12 tanggal 5


September 1997, dibuat dihadapan Djedjem Widjaja, SH., Notaris di Jakarta

am

("Anggaran Dasar") (bukti P-6) ;

Bahwa tindakan Tergugat I dan Tergugat II dalam menyerahkan aset

ep

material turut Tergugat I kepada Bank Tamara juga bertentangan dengan

ah
k

ketentuan Pasal 84 ayat (1) UUPT Jo. Pasal 11 ayat 9 Anggaran Dasar turut

Tergugat I yang menyatakan sebagai berikut:

In
do
ne
si

"Anggota Direksi tidak berwenang mewakili persoalan dalam hal:

A
gu
ng

a. Terjadi perkara di Pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi


yang bersangkutan ; atau

b. Anggota

Direksi

yang

bersangkutan

mempunyai

bertentangan dengan kepentingan Perseroan" ;

kepentingan

yang

"Dalam hal perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan


kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka perseroan akan diwakili oleh

lik

seluruh anggota Direksi, maka dalam hai ini perseroan diwakili oleh Komisaris" ;

Bahwa sebagaimana diuraikan dalam bagian III tersebut di atas, jelas

ub

bahwa penyerahan dan pengalihan aset material turut Tergugat I oleh Tergugat
I dan Tergugat II ternyata digunakan untuk melunasi (i) hutang Mashud
Wisnusaputra (Tergugat I) selaku pribadi, yang dalam hal ini juga Direktur

ep

Utama PT. Intercon Enterprises (turut Tergugat I) (vide bukti P-1) dan (li) hutang
PT. Sari Kebon Jeruk Permai (turut Tergugat II), yang dalam hal ini Eddy

es

Yuwono (Tergugat II) adalah Pemegang Saham 25% (dua puluh lima persen) di
PT. Sari Kebon Jeruk Permai (bukti P-7) ;

on
In
d

gu

ng

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

anggota Direksi lainnya dan dalam hal perseroan mempunyai kepentingan

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa selain bertindak di luar kewenangannya, maka Tergugat I dan


Tergugat II berdasarkan hukum dilarang untuk bertindak mewakili Direksi PT.

ng

Intercon Enterprises (turut Tergugat I) dan karenanya mewakili PT. Intercon


Enterprises (turut Tergugat I), dalam membuat dan menandatangani perjanjianperjanjian penyerahan serta pengalihan aset material turut Tergugat I kepada

gu

Bank Tamara (vide bukti P-5a--P5f), karena jelas-jelas Tergugat I dan Tergugat

II memiliki benturan kepentingan dengan PT. Intercon Enterprises (turut

Tergugat I) ;

Bahwa benturan kepentingan tersebut nyata dari digunakannya aset

ub
lik

ah

material milik turut Tergugat I yang di dalamnya Tegugat I dan II adalah Direktur
Utama dan Wakil Direktur Utama-untuk melunasi hutang pribadi Tergugat I dan

am

melunasi hutang PT.Sari Kebon Jeruk Permai (turut Tergugat II) yang
didalamnya Tergugat II menjadi pemegang saham 25 % (dua puluh lima persen)

ep

ah
k

Bahwa dari uraian-uraian pada angka 10 sampai 15 tersebut di atas,

tebukti secara meyakinkan tindakan-tindakan Tergugat I dan Tergugat II

A
gu
ng

dengan hukum ;

In
do
ne
si

tersebut adalah tindakan yang dilandasi oleh itikad buruk dan bertentangan

Bahwa Bank Tamara beritikad tidak baik dalam menandatangani

Perjanjian Penyerahan dan Pengalihan aset material PT.Intercon Enterprises ;

Bahwa sebagaimana diuraikan dalam bagian II dan III tersebut di atas,

maka Bank Tamara selaku kreditur PT.Intercon Enterprises (turut Tergugat I)

PT. Sari Kebon Jeruk Permai (turut Tergugat II) maupun Mashud Wisnusaputra

lik

Tergugat I, Tergugat II, turut Tergugat I dan turut Tergugat II Tersebut, guna
menjalankan prinsip kehati-hatian Bank (Prudential banking) ;

atas

terjadinya

benturan

ub

Bahwa Bank Tamara seakan-akan telah dengan sengaja "menutup mata"


kepentingan

tersebut

dan

dengan

sengaja

mengabaikan kehati-hatian Bank (Prudential bangking), semata-mata untuk


kepentingan sendiri ;

ep

ka

ah

(Tergugat I) patut mengetahui terdapatnya benturan kepentingan antara

Bahwa berdasarkan Jurisprudensi Mahkamah Agung yang terdapat


tanggal 22 Oktober 1992 dinyatakan bahwa pembeli tidak dapat dikualifikasikan

on

Hal. 7 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

sebagai yang beritikad baik, karena pembelian dilakukan dengan ceroboh, ialah

es

dalam putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1816K/Pdt/1989

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

pada saat pembelian ia sama sekali tidak meneliti hak dan status para penjual
dan karena itu ia tidak pantas dilindungi dalam transaksi tersebut ;

ng

Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan


pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tanggal 1 Oktober 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang

gu

pendaftaran tanah diatur bahwa pengalihan atau jual beli tanah harus dilakukan

dengan suatu akta autentik yang dibuat dihadapan pejabat yang berwenang ;
Bahwa

Penandatanganan

Perjanjian-perjanjian

Penyerahan

dan

Pengalihan aset material milik turut Tergugat I kepada Bank Tamara (vide bukti

ub
lik

ah

P-5a - P-5f) yang dilakukan di bawah tangan, jelas-jelas bertentangan dengan


ketentuan hukum yang berlaku ;

am

Bahwa dari uraian-uraian pada angka 17 sampai 21 tersebut di atas


terbukti secara meyakinkan Bank Tamara telah memiliki itikad buruk dalam

ep

menerima Penyerahan dan Pengalihan aset material turut Tergugat I dari

ah
k

Tergugat I dan Tergugat II, yang semata-mata ditujukan hanya untuk

menggerogoti aset material turut Tergugat I, demi kepentingan Tergugat I,

In
do
ne
si

Tergugat II dan Bank Tamara sendiri ;

A
gu
ng

Bahwa dengan terbuktinya secara meyakinkan itikad buruk Bank Tamara

tersebut secara hukum, selaku pembeli aset material turut Tergugat I, Bank
Tamara tidak pantas dilindungi ;

Bahwa Penandatanganan Perjanjian Penyerahan dan Pengalihan aset

material oleh Tergugat I dan Tergugat II dengan Bank Tamara tidak memenuhi
syarat sahnya Perjanjian ;

lik

maka jelas Tergugat I dan Tergugat II tidak memiliki kapasitas dan kewenangan

untuk mewakili PT. Intercon Enterprises (turut Tergugat I) dalam membuat dan

ub

menandatangani perjanjian-perjanjian guna Penyerahan dan Pengalihan aset


material turut Tergugat I kepada Bank Tamara (vide bukti P-5a - P-5f) ;
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1320 KUHPer, syarat sahnya suatu

ep

Perjanjian adalah (i) sepakat mereka yang mengikatkan dirinya, (ii) kecakapan
untuk membuat suatu perjanjian, (iii) suatu hal tertentu, dan (iv) suatu sebab

yang halal ;

Bahwa dengan tidak memiliki kapasitas dan kewenangan untuk mewakili

on
In
d

gu

ng

PT. Intercon Enterprises (turut Tergugat I) dalam membuat dan menandatangani

es

ka

ah

Bahwa sebagaimana diuraikan dalam bagian IV dan V tersebut di atas,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

perjanjian-perjanjian guna penyerahan dan pengalihan aset material turut

Tergugat kepada Bank Tamara (vide bukti P-5a - P-5f) maka jelas Tergugat I

ng

dan Tergugat II hanya bertindak dalam kapasitas selaku pribadi dan tidak dapat
dikatakan mewakili kepentingan PT. Intercon Enterprises ;

Bahwa Tergugat I dan Tergugat II, walaupun keduanya adalah

gu

pemegang saham yang mewakili 100% (seratus persen) dari keseluruhan

saham-saham yang telah dikeluarkan oleh turut Tergugat I, tidak pernah secara

formil melakukan RUPS guna memberikan persetujuan atas Penyerahan dan

Pengalihan aset material milik turut Tergugat I - terlebih-lebih meminta

ub
lik

ah

persetujuan RUPS untuk menggunakan aset material guna pelunasan hutang


pribadi Tergugat I dan perusahaan Tergugat II - dengan demikian Tergugat I

am

dan Tergugat II jelas telah memanfaatkan kedudukannya selaku anggota Direksi


PT. Intercon Enterprises (turut Tergugat I) bertindak sewenang-wenang serta

ep

dengan sengaja mengabaikan ketentuan hukum yang berlaku dan mengikat PT.

ah
k

Intercon Enterprises (turut Tergugat I) dan juga Tergugat I dan Tergugat II

sendiri ;

dan

menandatangani

perjanjian-perjanjian

A
gu
ng

membuat

In
do
ne
si

Bahwa tindakan Tergugat I, Tergugat II dan Bank Tamara dalam


penyerahan

dan

pengalihan aset material turut Tergugat I tersebut jelas-jelas merupakan suatu


konspirasi yang didasarkan pada itikad buruk dan bertentangan dengan hukum

yang semata-mata ditujukan untuk menggerogoti aset material turut Tergugat I


demi kepentingan pribadi Tergugat I, Tergugat II dan Bank Tamara dan secara
nyata tidak memenuhi syarat suatu sebab yang halal sebagaimana disyaratkan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

lik

Bahwa Jurisprudensi Mahkamah Agung yang terdapat dalam Putusan

663K/Sip/1971, tanggal 6

ub

Agustus 1973 juga menyatakan bahwa jual beli tanah yang didahului dan
disertai dengan hal yang tidak wajar atau itikad tidak jujur harus dinyatakan batal
;

Bahwa dari uraian-uraian tersebut di atas, terbukti secara meyakinkan

ep

ka

ah

dalam Pasal 1320 KUHPer ;

penandatanganan Perjanjian Penyerahan Tanah-Bangunan sebagai Pelunasan


Desember 1998 (vide bukti P-5a), Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor 004/

on

Hal. 9 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

IKJ/ADP/XII/1998 tanggal 7 Desember 1998 (vide bukti P-5b), Perjanjian

es

Hutang Pernyataan dan Kesanggupan Nomor 003/IKJ/ADP/XII/1998, tanggal 7

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Tanah-Bangunan

sebagai

Pelunasan

Hutang

Penyerahan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Pernyataan

Kesanggupan Nomor 012/MW/ADP/XII/1998, tanggal 7 Desember 1998 (vide

ng

bukti P-5c), Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor 013/MW/ADP/XII/1998


tanggal 7 Desember 1998 (vide bukti P-5d), Perjanjian Penyerahan Tanah-

Bangunan sebagai Pelunasan Hutang Pernyataan Kesanggupan Nomor 006/

gu

SKJP/ADP/XII/1998, tanggal 7 Desember 1998 (vide bukti P-5e), Perjanjian

Pengikatan Jual Beli Nomor 007/SKJP/ADP/XII/1998 tanggal 7 Desember 1998

(vide bukti P-5f) - Oleh Tergugat I, Tergugat II dan Bank Tamara adalah tidak
memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian ;

ub
lik

ah

Bahwa menurut doktrin hukum sebagaimana dikemukakan oleh Prof.


R.Subekti, SH. dalam bukunya "Hukum Perjanjian", pada halaman 49

am

dikemukakan :

"Pembatalan perjanjian, bertujuan membawa kedua belah pihak kembali

ep

keadaan sebelum perjanjian diadakan. Kalau suatu pihak sudah menerima

ah
k

sesuatu dari pihak yang lain, baik uang maupun barang, maka itu harus

dikembalikan. Pokoknya, perjanjian itu ditiadakan" ;

In
do
ne
si

Bahwa dengan tidak terpenuhinya syarat sahnya suatu perjanjian, maka

A
gu
ng

perjanjian tersebut menjadi batal demi hukum atau dapat dimintakan


pembatalannya dan membawa konsekuensi lebih lanjut bahwa segala sesuatu
yang telah diperjanjian harus dikembalikan kepada keadaan semula ;

Bahwa sebagai konsekuensi hukum atas batalnya pejanjian-perjanjian

yang telah dibuat dan ditandatagani oleh Tergugat , Tergugat II dan Bank
Tamara guna Penyerahan dan Pengalihan aset material milik turut Tergugat I

lik

sebagian tanah HGB 436 seluas 67.199 M2 dari luas keseluruhan 126.526 M2
harus dikembalikan kepada status semula, yaitu sebagai jaminan dari hutang

ub

PT.Intercon Enterprises (turut Tergugat I) kepada BPPN (Tergugat III) sebagai


pihak yang menerima pengalihan hak dari Bank Tamara dan selanjutnya kepada
pihak-pihak lain menerima pengalihan hak dari BPPN, yakni PT. TDM aset

ep

manejemen (turut Tergugat III) dan tanah HGB 4,37 harus dikembalikan kepada
turut Tergugat I ;

es

Bahwa Tergugat III telah mengumumkan rencananya untuk menjual aset


material milik PT. Intercon Enterprises ;

on
In
d

gu

ng

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

(vide P-5a-P5f), maka aset material milik Tergugat I berupa tanah HGB 442,

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa secara mengejutkan pada tanggal 29 Januari 2003, melalui


beberapa surat kabar, Tergugat III melakukan pengumuman mengenai

ng

rencananya untuk penjualan aset Properti Program Aset Properti (PPAP),

termasuk menjual aset material milik PT. Intercon Enterprises, yakni tanah HGB
436, tanah HGB 442 dan tanah HGB 437 (bukti P- 8) ;

gu

Bahwa tindakan Tergugat III yang (menggantikan kedudukan Bank

Tamara) untuk menjual aset material milik turut Tergugat I tidak dapat

dibenarkan secara hukum, karena penguasaan Tergugat III atas aset material
milik PT.Intercon Enterprises (turut Tergugat I) tersebut berasal dari perjanjian

ub
lik

ah

yang cacat hukum ;

Bahwa terdapat kekhawatiran Penggugat terhadap aset material milik PT.

am

Intercon Enterprises (turut Tergugat I), berupa sebagian tanah HGB 436 seluas
67.199 m2 , dari luas keseluruhan 126.526 m2, Tanah HGB 442 dan tanah HGB

ep

437 akan dialihkan oleh Tergugat III, baik melalui Program Penjualan Aset

ah
k

Properti (PPAP) yang diumumkan oleh Tergugat III pada tanggal 29 Januari

2003 ataupun melalui cara-cara pengalihan lain, maka karenanya sangatlah

A
gu
ng

meletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap :

In
do
ne
si

beralasan menurut hukum agar Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk
(i) Sebagian Tanah Hak Guna seluas 67.199 m2 (enam puluh tujuhribu

seratus sembilan puluh sembilan meter persegi), dari luas keseluruhan


126.526 m2 (seratus dua puluh enam ribu lima ratus dua puluh enam
meter persegi) yang terletak di Kelurahan Meruya Udik, Kecamatan

Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi Daerah Khusus Ibukota


Jakarta, yang terdaftar atas nama PT. Intercon Enterprises dengan

442, sebelah Timur tanah Blok M PT. Intercon Enterprises, sebelah Utara
penduduk

sebagaimana

ternyata

dalam

ub

rumah

Sertifikat

Hak.Guna

Bangunan Nomor 436/Meruya Udik, Gambar Situasi Nomor 30/P.S/1987,

ep

tanggal 21 Maret 1987 ;

(ii) Sebidang Tanah Hak Guna Bangunan seluas 113.408 m2 (seratus tiga
belas ribu empat ratus delapan meter persegi) yang terletak di Kelurahan

ah

ka

lik

ah

batas-batas sebelah barat Jalan Meruya Udik, sebelah Selatan tanah HGB

on

Hal. 11 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang terdaftar atas nama PT.

es

Meruya Udik, Kecamatan Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta Barat,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Intercon Enterprises, sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Hak Guna

Bangunan Nomor 442/Meruya Udik, Gambar Situasi Nomor 31/P.S/1987,

ng

tanggal 21 Maret 1987 ;

(iii) Sebidang Tanah Hak Guna Bangunan seluas 57.859 m2 (lima puluh tujuh

gu

ribu delapan ratus lima puluh sembilan meter persegi) yang terletak di
Kelurahan Meruya Udik, Kecamatan Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta

Barat, Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang terdaftar atas nama

PT. Intercon Enterprises, sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Hak Guna

Bangunan Nomor 437/Meruya Udik, Gambar Situasi' Nomor 33/P.S/1987,

ub
lik

ah

tanggal 21 Maret 1987 ;

Bahwa dengan adanya rencana Tergugat III untuk melakukan Program

am

Penjualan Aset Properti (PPAP), sedangkan Penggugat sedang melakukan


upaya hukum ini, maka untuk kepastian hukum di kemudian hari, cukup

ep

beralasan apabila Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa

ah
k

perkara ini untuk menjatuhkan putusan provisi berupa penghentian segala

tindakan dalam bentuk apapun oleh Tergugat III untuk mengalihkan dan/atau

In
do
ne
si

menjual tanah Hak Guna Bangunan Nomor 442/Meruya Udik, sebagian tanah

A
gu
ng

Hak Guna Bangunan Nomor 436/Meruya Udik seluas 67.199 m2 (enam puluh

tujuh ribu seratus sembilan puluh sembilan meter persegi) dari luas keseluruhan
126.526 m2 (seratus dua puluh enam ribu lima ratus dua puluh enam meter

persegi) dan Tanah Hak Guna Bangunan Nomor 437/Meruya Udik kepada pihak
manapun sementara perkara ini berjalan sampai mendapat putusan Pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) ;

lik

dasar hukum yang kuat maka mohon Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini
menghukum Tergugat III untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar

ub

Rp. 100.000.000,00 (seratus juta Rupiah) setiap harinya kepada Penggugat


apabila Tergugat III lalai melaksanakan isi putusan provisi, terhitung sejak

ep

putusan provisi tersebut dibacakan hingga dilaksanakannya isi putusan provisi


tersebut ;

Bahwa gugatan yang diajukan Penggugat adalah beralasan, dan

ka

ah

Bahwa oleh karena tuntutan Penggugat beralasan dan memiliki dasar-

on
In
d

gu

ng

memeriksa perkara ini untuk menyatakan putusan atas perkara ini dapat

es

didukung akta otentik maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum lain (uitvoerbaar bij
voorraad verklaard) ;

ng

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat mohon kepada


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar terlebih dahulu meletakkan sita jaminan

gu

atas tanah-tanah yang menjadi aset PT Intercon Enterprise, yaitu tanah dengan

HGB Nomor 436/Meruya Udik, HGB Nomor 437/Meruya Udik, HGB Nomor 442/
Meruya Udik dan selanjutnya,Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang

memeriksa perkara ini untuk berkenan kiranya memutuskan sebagai berikut:


Primair :

ub
lik

ah

Dalam Provisi

1. Menghukum Tergugat III untuk menghentikan segala tindakan dalam bentuk

am

apapun untuk mengalihkan dan/atau menjual tanah Hak Guna Bangunan


Nomor 442/Meruya Udik, sebagian tanah Hak Guna Bangunan 436/Meruya

ep

Udik seluas 67.199 m2 (enam puluh tujuh ribu seratus sembilan puluh

ah
k

sembilan meter persegi) dari luas keseluruhan 126 526 m2 (seratus dua

Nomor 437/Meruya Udik kepada pihak manapun,

In
do
ne
si

Guna Bangunan

puluh enam ribu lima ratus dua puluh enam "meter persegi) dan Tanah Hak

A
gu
ng

sementara perkara ini berjalan sampai mendapat putusan pengadilan yang


berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ;

2. Menghukum Tergugat III untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar


Rp. 100.000.000,00 (seratus juta Rupiah) setiap harinya kepada Penggugat
apabila Tergugat III lalai melaksanakan isi putusan provisi, terhitung sejak
putusan provisi tersebut dibacakan hingga dilaksanakannya isi putusan

lik

Dalam Pokok Perkara

1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag)

ub

ah

provisi tersebut ;

terhadap:

ep

ka

(i) Sebagian tanah Hak Guna Bangunan seluas 67.199 M2 (enam puluh
tujuh ribu seratus sembilan puluh sembilan meter persegi) dari luas

ah

keseluruhan 126.526 M2 (seratus dua puluh enam ribu lima ratus dua

terdaftar

atas

nama

PT.Intercon

on

Jakarta, yang

Hal. 13 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

Ibukota

gu

Khusus

ng

Kecamatan Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi Daerah

es

puluh enam meter persegi) yang terletak di Kelurahan Meruya Udik,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 13

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Enterprises dengan batas-batas sebelah barat jalan Meruya Udik,

sebelah selatan tanah HGB 442, sebelah timur tanah Blok M PT. Intercon

ng

Enterprises, sebelah utara rumah penduduk sebagaimana ternyata dalam

sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Meruya Udik, Gambar Situasi


Nomor 30/P.S/1987, tanggal 21 Maret 1987 ;

gu

(ii) Sebidang tanah Hak Guna Bangunan seluas 113.408 M2 (seratus tiga

belas ribu empat ratus delapan meter persegi) yang terletak di Kelurahan

Meruya Udik, Kecamatan Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta Barat,


Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang terdaftar atas nama PT.

ub
lik

ah

Intercon Enterprises, sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Hak Guna


Bangunan Nomor 442/Meruya Udik, Gambar Situasi Nomor 31/P.S/1987,

am

tanggal 21 Maret 1987 ;

(iii) Sebidang tanah Hak Guna Bangunan seluas 57.859.M2 (lima puluh tujuh

ep

ribu delapan ratus lima puluh sembilan meter persegi) yang terletak di

ah
k

Kelurahan Meruya Udik, Kecamatan Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta

Barat, Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang terdaftar atas nama

In
do
ne
si

PT. Intercon Enterprises (Turut Tergugat l), sebagaimana ternyata dalam

A
gu
ng

sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 437/Meruya Udik, Gambar Situasi


Nomor 33/P.S/1987, tanggal 21 Maret 1987 ;

3. Menyatakan batal demi hukum Perjanjian Penyerahan Tanah-Bangunan

sebagai pelunasan Hutang Pernyataan Kesanggupan Nomor 003/KJ/


ADP/ XII/1998 tanggal 7 Desmber 1998, Perjanjian Perikatan Jual Beli
Nomor

004/IKJ

Tanah-Bangunan

Sebagai

Pelunasan

Perjanjian

Hutang

dan

lik

Pernyataan Kesanggupan Nomor 012/MW/ ADP/XII/1998 tanggal 7


Desember 1998 Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor 013/MW/ADP/
XII/1998 tanggal 7 Desember 1998, Perjanjian Penyerahan Tanah-

ub

ah

Penyerahan

/XII/1998 tanggal 7 Desember 1998,

Bangunan sebagai Pelunasan Hutang dan Pernyataan Kesanggupan

ka

Nomor 006/SKJP/ADP/XII/1998 tanggal 7 Desember 1998, Perjanjian

ep

Pengikatan Jual Beli Nomor 007/SKJP/ADP/XII/1998 tanggal 7 Desember

ah

1998, atau setidak-tidaknya tidak mempunyai kekuatan hukum tetap ;

dan sebagian tanah Hak Guna Bangunan Nomor 436/Meruya Udik seluas

on
In
d

gu

ng

67.199 M2 (enam puluh tujuh ribu seratus sembilan puluh sembilan meter

es

4. Menyatakan status tanah Hak Guna Bangunan Nomor 442/Meruya Udik

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

persegi) dari luas keseluruhan 126.526 M2 (seratus dua puluh enam ribu

lima ratus dua puluh enam meter persegi) sebagai jaminan atas

ng

pelunasan hutang turut Tergugat I kepada Tergugat III dan/atau penerima


pengalihan haknya ;

5. Menghukum Tergugat III untuk mengembalikan penguasaan tanah Hak

gu

Guna Bangunan Nomor 437/Meruya Udik kepada turut Tergugat I ;

walaupun ada upaya hukum lain (uitvoerbaar bij voorraad verklaard) ;

7. Menghukum turut Tergugat I, turut Tergugat II dan turut Tergugat III untuk

ah

mematuhi putusan perkara ini ;

ub
lik

6. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu

8. Menghukum para Tergugat untuk secara bersama-sama dan tanggung

am

renteng membayar biaya perkara ini menurut hukum ;


Subsidair :

ep

Mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;

ah
k

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I, Tergugat III

dan turut Tergugat I mengajukan eksepsi pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai

In
do
ne
si

berikut: Bahwa Penggugat dengan sadar dalam gugatannya telah mencoba

A
gu
ng

mengecoh (misleading) Majelis Hakim yang terhormat, dengan memutarbalikkan


fakta, membuat kebohongan yang pada gilirannya dimaksudkan untuk

merugikan Negara cq Pemerintah Republik Indonesia cq. Badan Penyehatan


Perbankan Nasional (BPPN);
Bahwa

Penggugat

selaku

Komisaris

suatu

perusahaan

tidaklah

mempunyai kwalitas untuk bertindak sebagai Penggugat bahkan sebagai pihak

lik

(subject discualificatio);

Bahwa dalam sistem hukum Indonesia bahkan dalam sistem hukum

ub

manapun juga, Komisaris Perusahaan (Board of Supervisor) .adalah merupakan


organ dari perusahaan serta tidak pernah dan bahkan tidak dapat bertindak

ep

dalam lalu lintas hukum apalagi pihak dalam suatu perkara di depan Pengadilan
(non legitima persona stand in judicio) ;

Bahwa mengingat Komisaris adalah suatu organ dari perseroan dan tidak
suatu

badan

hukum

maupun

badar,

keperdataan

maka

Komisarispun tidak dapat menjadi pihak dalam suatu perjanjian termasuk

on

Hal. 15 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

perjanjian pemberi kuasa ;

es

merupakan

ka

ah

apapun dihadapan Hakim/Pengadilan dan bahkan dalam lalu lintas hukum

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Dengan demikian mereka-mereka yang menyebut dirinya sebagai kuasa dari

Penggugat selaku Komisaris haruslah dianggap tidak pernah ada, karena

ng

Komisaris bukanlah merupakan suatu badan hukum melainkan merupakan

suatu organ (fungsi) dari suatu badan hukum maupun badan keperdataan lain,

oleh karenanya tidak pernah dapat bertindak sendiri dalam lalu lintas hukum

gu

(zefstanding rechtpersoon) ;

Bahwa menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar PT.

Intercon

Enterprise (yang kemudian berubah menjadi PT. Interkon Kebon Jeruk dan juga
menurut Anggaran Dasar PT. Interkon Kebon Jeruk) serta Undang-undang

ub
lik

ah

Nomor1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), mekanisme


pengawasan maupun kewenangan serta tindakan-tindakan yang dapat

am

dilakukan oleh seorang Komisaris telah diatur secara tegas dan limiatip (vide :
Pasal 13, Pasal 14, dan Pasal 15 Anggaran Dasar PT.Interkon Kebon Jeruk

ep

Jo.Pasal 94 s/d Pasal 101 UUPT) ;

ah
k

Bahwa dari ketentuan-ketentuan dalam Pasal 100 UUPT, maka

seandainyapun oleh karena sesuatu dan lain hal Komisaris dari perseroan

In
do
ne
si

menjalankan tindakan pengawasan (beheersdaad) maka yang menjadi pihak

A
gu
ng

dalam subjek hukumnya adalah tetap perseroan sebagai Badan Hukum hanya
incasu diwakili oleh Komisaris bukan lagi oleh Direksi:

Bahwa Penggugat yang mengaku bertindak selaku Komisaris PT.

Intercon Enterprises adalah merupakan suatu kebohongan yang sangat

mendasar mengingat PT. Intercon Enterprises telah mengalami perubahan


Anggaran Dasar dan perubahan nama berdasarkan Akta Notaris Djedjem

lik

tanggal 23 Juni 1998 jo Akta Perbaikan Nomor 28 PT. Intercon Enterprises yang

di buat oleh Notaris Djedjem Widjaja, SH.MH, berkedudukan di Jakarta pada

ub

tanggal 8 Mei 1998 dan telah berubah menjadi PT. Interkon Kebon Jeruk dan
perubahan ini telah disahkan dan disetujui oleh Menteri Kehakiman & HAM RI
sebagaimana dibuktikan dengan Keputusan Menteri Kehakiman Republik

ep

ka

ah

Widjaja, SH.MH, Nomor 12 tanggal 5 Mei 1997 jo Akta Notaris Nomor 34

Indonesia dengan Nomor: 02-10349 HT.01.04 TH. 98, tanggal 4 Agustus 1998
(bukti T 1-1) ;

terbatas pada akta-akta perubahan maupun permohonan persetujuan- oleh

on
In
d

gu

ng

Menteri Kehakiman & HAM. RI telah diketahui oleh Penggugat sebagai

es

Bahwa seluruh proses perubahan Anggaran Dasar termasuk tetapi tidak

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Komisaris PT. Intercon Enterprises dahulu dan seberapa perlu akta-akta


perubahan tersebut turut ditandatangani oleh Penggugat ;

ng

Bahwa dengan demikian sejak tanggal 4 Agustus 1998, PT. Intercon


Enterprises dahulu tidak lagi dikenal dalam lalu-lintas hukum dan dalam dunia
perseroan di Indonesia dan oleh karenanya pula tidak ada lagi apa yang oleh

gu

Penggugat disebut sebagai Komisaris PT. Intercon Enterprises ;

Bahwa dengan demikian pula, Penggugat tidak lagi mempunyai Kualitas

sebagai Komisaris PT. Intercon Enterprises lagi dan oleh karenanya tidaklah
berhak menyebut dirinya selaku Komisaris PT. Intercon Enterprises ;

ub
lik

ah

Bahwa tanah-tanah yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini sejak
tangga! 29 November 1989 dan tanggal 2 Juli 1998 telah bukan lagi milik PT.

am

Intercon Enterprises dahulu oleh karenanya juga bukan lagi atau tidak lagi
bersangkut paut dengan PT Intercon Enterprises dahulu maupun PT Interkon

ep

Kebon Jeruk yang menggantikannya ;

ah
k

Bahwa tanah-tanah termaksud yang dahulu haknya dimiliki oleh PT

Intercon Enterprises telah dijual dan di lepaskan haknya kepada saudara Eddy

In
do
ne
si

Yuwono dan PT Intercon Enterprises dahulu telah menerima pembayaran atas

A
gu
ng

penjualan atas hak tanah tersebut, sebagaimana ternyata dan terbukti dari aktaakta pengikatan jual beli, sebagaimana di sebutkan dalam eksepsi Tergugat I ;

Bahwa dalam laporan audit yang dibuat oleh Kantor Akuntan Publik

Drs.Bernardi & Rekan untuk laporan keuangan PT Interkon Kebon Jeruk per 31
Desember 2001 dan 2000, tanah-tanah termasuk telah tidak lagi dicantumkan
sebagai aset-aset milik PT Interkon Kebon Jeruk yang dahulu bernama PT.

lik

Bahwa Ny.Janti Husodo (Penggugat), isteri sah dari Sdr. Eddy Yuwono
(Tergugat II yang adalah juga Wakil Direktur Utama PT. Intercon Enteprises

ub

yang kemudian berubah menjadi PT. Interkon Kebon Jeruk) yang pada waktu itu
juga menjabat sebagai Komisaris PT. Intercon Enteprises mengetahui jelas
penjualan

atas

hak

tanah-tanah

termaksud

dan

turut

memberikan

persetujuannya untuk melakukan jual beli hak atas tanah-tanah tersebut ;

ep

ka

ah

Intercon Enterprise ;

Bahwa dengan demikian, gugatan Penggugat dalam perkara ini jelas


dimaksudkan untuk merugikan Negara cq. Pemerintah RI cq. BPPN, sehingga

on

Hal. 17 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

jelas merupakan suatu perbuatan yang tidak dibenarkan hukum dan merupakan

es

merupakan suatu rekayasa berdasarkan kebohongan yang tak lain hanya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

upaya memperalat Pengadilan dan oleh karenanya merupakan pelecehan


terhadap kekuasaan Pengadilan (contempt of court) ;

ng

Bahwa dalam gugatan Penggugat jelaslah terkandung maksud dari Ny.

Janti Husodo (yang dalam hal kepentingan ini tidak dapat dilepaskan dari /

kepentingan suaminya Sdr. Eddy Yuwono (Tergugat II yang juga Wakil Direktur

gu

Utama PT. Intercon Enteprises yang berubah menjadi PT. Interkon Kebon
Jeruk) untuk mengacau Program Penjualan Aset Properti (PPAP) BPPN dengan

harapan tanah-tanah terperkara menjadi tanah tersengketa dan berada dalam

keadaan tersita (conservatoir beslag), dan oleh karenanya tidak dapat

ub
lik

ah

dilepaskan dan dijual oleh BPPN, sementara BPPN sendiri akan segera
dibubarkan ;

am

Bahwa dengan demikian gugatan Penggugat yang mengaku sebagai


Komisaris PT. Intercon Enteprises (yang sudah almarhum/exile) tersebut jelas

ep

diajukan dengan itikad buruk yang menyalahi hukum, baik dasarnya maupun

ah
k

tujuannya, sehingga selayaknya harus dinyatakan tidak dapat diterima ;

Bahwa seluruh penjualan aset-aset PT. Intercon Enteprises adalah

In
do
ne
si

dengan persetujuan Komisaris PT. Intercon Enteprises dahulu dan telah menjadi

A
gu
ng

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Intercon Enteprises

dan oleh karenanya terhitung sejak akta-akta Pengikatan Jual Beli termaKsud di
atas, tanah-tanah tersebut telah sepenuhnya menjadi milik dari Sdr. Eddy
Yuwono (yang juga adalah pemegang saham 60% dari dan menjabat dengan

kedudukan sebagai Wakil Direktur Utama PT. Interkon Kebon Jeruk), yaitu sejak
tanggal 4 Agustus 1998 ialah tanggal disahkannya Akta Perubahan Anggaran

lik

Kehakiman & HAM RI ;

Bahwa dengan demikian, pengalihan hak-hak atas tanah termasuk

ub

kepada Bank Tamara, baik sebagian maupun seluruhnya, secara materiil adalah
perbuatan serta berdasarkan kewenangan dari Sdr. Eddy Yuwono (Tergugat II)
suami dari Ny. Janti Husodo (Penggugat), meskipun dalam formalitasnya

ep

ka

ah

Dasar PT. Intercon Enteprises Nomor 28 tanggal 8 Mei 1998 oleh Menteri

Tergugat I masih harus turut membubuhkan tandatangannya sesuai permintaan


dan saran (advice) Notaris Esther Mercia Sulaiman yang membuat akta-akta

Bahwa dengan demikian baik PT. Intercon Enteprises dahulu, maupun

on
In
d

gu

ng

PT. Interkon Kebon Jeruk tidaklah mempunyai kepentingan lagi atas tanah-

es

penjaminan dan penyerahan hak atas tanah termaksud ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

tanah obyek gugatan, dan oleh gugatan Penggugat haruslah dinyatakan tidak
dapat diterima ;

ng

Bahwa Penggugat tidak mempunyai kapasitas untuk menggugat karena


Penggugat bukan pemegang saham ;
Bahwa

berdasarkan

Pernyataan

Keputusan

Rapat

PT.

Intercon

gu

Enteprises tertanggal 23 Juni 1998, Nomor 34 yang dibuat oleh dan dihadapan

Djedjem Widjaja, SH., Notaris di Jakarta, dinyatakan bahwa susunan Pemegang

Saham Turut Tergugat I adalah sebagai berikut:

a. Tuan Eddy Yuwono (Tergugat II) sebanyak 120 lembar saham ;

ub
lik

ah

b. Tuan Haji Mashud Wisnusaputra (Tergugat I) sebanyak 80 lembar saham ;


Bahwa Penggugat dalam mengajukan gugatannya bertindak selaku

am

Komisaris PT. Intercon Enteprises (turut Tergugat I), dengan demikian


Penggugat seakan-akan bertindak untuk dan atas nama serta demi kepentingan

ep

PT. Intercon Enteprises (turut Tergugat I), sedangkan yang berhak mewakili

ah
k

Perseroan (turut Tergugat I) adalah Direksi turut Tergugat I, hal ini sesuai

dengan Pernyataan Keputusan Rapat PT. Intercon Enteprises tertanggal 23 Juni

In
do
ne
si

1998, Nomor 34 yang dibuat oleh dan hadapan Djedjem Widjaja, Sh., Notaris di

A
gu
ng

Jakarta, Pasal 11 (angka 3);

Bahwa sengketa dalam perkara gugatan ini adalah menyangkut

perbuatan hukum Tergugat I dan Tergugat II yang merupakan Direktur Utama

(turut Tergugat I) dan Wakil Direktur Utama (turut Tergugat I), dengan demikian
gugatan Penggugat dapat diklasifikasikan sebagai the derivative action atau
gugatan terhadap anggota Direksi PT. Intercon Enteprises (turut Tergugat I) ;

lik

1995 tentang Perseroan Terbatas ditegaskan : Atas nama perseroan,

pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu persepuluh) bagian

ub

dari. jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat mengajukan
gugatan ke Pengadilan Negeri terhadap anggota Direksi yang karena kesalahan
atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada perseroan ;
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 85 (angka 3) tersebut diatas jelas

ep

ka

ah

Bahwa di dalam pasal 85 (angka 3) Undang-Undang Nomor 1 tahun

yang berwenang mengajukan gugatan atas perbuatan hukum Direktur (turut


Komisaris PT. Intercon Enteprises (turut Tergugat I) tidak mempunyai kapasitas

on

Hal. 19 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

untuk menggugat Direksi PT. Intercon Enteprises (turut Tergugat I) ke

es

Tergugat I) adalah pemegang sahamnya, sedangkan Penggugat selaku

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 19

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pengadilan karena Penggugat bukan pemegang saham dari PT. Intercon


Enteprises (turut Tergugat I) ;

ng

Bahwa gugatan belum waktunya diajukan Penggugat ke Pengadilan

(premature/terlalu dini) karena belum ada penilaian dan pengesahan dari Rapat
Umum Pemegang Saham tentang tindakan Direksi PT. Intercon Enterprise yang

gu

dipermasalahkan oleh Penggugat ;

Bahwa berdasarkan materi gugatan yang diajukan oleh Penggugat, yang

dipersengketaan di dalam gugatan tersebut adalah tindakan Tergugat I dan

Tergugat II mengalihkan aset Perseroan (turut Tergugat I) kepada PT. Bank

ub
lik

ah

Tamara untuk pembayaran sebahagian hutang turut Tergugat I, hutang


Tergugat I dan hutang turut Tergugat II ;

am

Bahwa mengingat Penggugat adalah selaku Komisaris dari PT. Intercon


Enteprises (turut Tergugat I),maka berarti sengketa di dalam gugatan

ep

Penggugat adalah permasalahan internal PT. Intercon Enteprises (turut

ah
k

Tergugat I) yang seharusnya diselesaikan dalam Rapat Umum Pemegang

Saham PT. Intercon Enteprises (turut Tergugat I) ;

In
do
ne
si

Bahwa karena permasalahan yang dipersengketakan Penggugat di

A
gu
ng

dalam gugatannya belum ada penilaian dan pengesahan dari Rapat Umum

Pemegang Saham PT. Intercon Enteprises (turut Tergugat I), maka gugatan
Penggugat belum waktunya untuk diajukan. Hal ini sesuai dengan Jurisprudensi
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2743 K/Pdt/1995 tanggal 18 Juni
1996 ;

Bahwa gugatan tidak jelas/kabur karena yang digugat adalah pribadi

lik

perseroan ;

Bahwa yang menjadi materi pokok gugatan Penggugat adalah tindakan

ub

Tergugat I dan Tergugat II yang mengalihkan aset turut Tergugat I kepada PT.
Bank Tamara sebagai pembayaran sebahagian hutang turut Tergugat I, hutang
Tergugat I dan hutang turut Tergugat II ;

Bahwa pada halaman pertama Surat Gugatan Penggugat jelas dapat

ep

ka

ah

sedangkan materi gugatan mengenai tindakan tergugat selaku Direksi

dibaca pihak yang digugat oleh Penggugat adalah Tergugat I secara pribadi,
gugatannya (angka 8) menyebutkan "...ternyata Tergugat I dan Tergugat II,

on
In
d

gu

ng

masing-masing dalam kapasitasnya selaku Direktur Utama dan Wakil Direktur

es

Tergugat II secara pribadi dan seterusnya, sedangkan dalil Penggugat dalam

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 20

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Utama dst ". Hal ini menunjukkan bahwa sebetulnya yang dipermasalahkan
Penggugat adalah tindakan-tindakan Tergugat I dan Tergugat II dalam

ng

kapasitasnya selaku Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama turut Tergugat I ;

Bahwa mengingat ternyata gugatan ditujukan kepada Tergugat I dan

Tergugat II secara pribadi, sedangkan materi pokok gugatan mengenai

gu

tindakan-tindakan Tergugat I dan Tergugat II selaku Direksi dari turut Tergugat I,

maka sudah sepatutnya gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya

dinyatakan tidak dapat diterima. Hal ini sesuai dengan Jurisprudensi Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 1771 K/Sip/1975 tanggal 19 April 1979 ;

ub
lik

ah

Bahwa apabila diperhatikan posita gugatannya, Penggugat seakan-akan


ingin menyatakan bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan Perbuatan

am

Melawan Hukum, sedangkan di bagian petitumnya Penggugat tidak meminta


Pengadilan atau Majelis Hakim menyatakan Tergugat I dan Tergugat II atau

ep

Tergugat lainnya telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;

ah
k

Bahwa oleh karena "Perbuatan Melawan Hukum" tidak dituntut oleh

Penggugat dalam petitum gugatannya. Maka Pengadilan atau Majelis Hakim

In
do
ne
si

tidak dapat mempertimbangkan hal itu, sebab sesuai dengan ketentuan Pasal

A
gu
ng

178 (ayat 3) HIR yang dengan tegas menentukan bahwa Hakim dilarang
menyatakan putusan atas perkara yang tidak dituntut atau mengabulkan lebih

dari pada yang dituntut, dengan demikian terbukti bahwa gugatan Penggugat
tidak jelas atau kabur ;

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Nomor 78/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel. tanggal 15 Juli 2003 adalah sebagai berikut :

lik

- Menolak eksepsi Tergugat I, III dan turut Tergugat I untuk seluruhnya ;


Dalam Provisi:

Mempertahankan putusan provisionil dalam putusan sela tanggal 29 April

ub

2003 Nomor 78/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel ;

ep

Dalam Pokok Perkara:


1.

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

2.

Menyatakan tidak sah tidak berharga sita jaminan yang telah diletakkan
tertanggal 12 Maret 2003, Nomor 07/2003 Del. Jo Nomor 78/Pdt.G/2003/

on

Hal. 21 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

Jak.Sel yang dilaksanakan oleh B. Sitanggang, SH jurusita pada

es

berdasarkan 3 (tiga) eksemplar berita acara sita jaminan masing-masing

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Dalam Eksepsi:

Halaman 21

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kembali ;
Menyatakan

tidak

mempunyai

kekuatan

hukum

ng

3.

Pengadilan Negeri Jakarta barat, karena diperintahkan untuk diangkat

perjanjian

tanah

bangunan sebagai pelunasan hutang pernyataan kesanggupan Nomor

003/IKJ/ADP/XII/1998 tanggal 7 Desember 1998, Perjanjian Pengikatan

gu

Jual Beli Nomor 004/IKJ/ADP/XII/1998 tanggal 7 Desember 1998,


Perjanjian Penyerah Tanah Bangunan sebagai Pelunasan Hutang dan

Pernyataan Kesanggupan Nomor 012/MW/ADP/XII/1998 tanggal 7


Desember 1998, Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor 013/MW/ADP/

ub
lik

ah

XII/1998 tanggal 7 Desember 1998, Perjanjian Penyerahan Tanah


Bangunan sebagai Pelunasan Hutang dan Pernyataan Kesanggupan

am

Nomor 006/SKJP/ADP/XII/ 1998 tanggal 7 Desember 1998, Perjanjian


Pengikatan Jual Beli Nomor 007/SKJP/ADP/XII/1998 tanggal 7 Desember

ep

1998 ;

ah
k

4.

Menyatakan status tanah hak Guna Bangunan Nomor 442/Meruya Udik

dan sebagian tanah Hak Guna Bangunan Nomor 436/Meruya Udik seluas

In
do
ne
si

667.199 m2 (enam puluh tujuh ribu seratus sembilan puluh sembilan

A
gu
ng

meter persegi) dari luas keseluruhan 126.526 m2 (seratus dua puluh

enam ribu lima ratus dua puluh enam meter persegi) sebagai jaminan
atas pelunasan hutang turut Tergugat I kepada Tergugat III dan/atau
penerima pengalihan hak ;

5.

Menghukum Tergugat III untuk mengembalikan penguasaan tanah hak


guna bangunan Nomor 437/Meruya Udik kepada turut Tergugat I ;

Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk membayar

lik

biaya perkara secara tanggung renteng sebesar Rp 1.469.000,00 (satu


juta empat ratus enam puluh sembilan ribu Rupiah) ;

Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;

ub

7.

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor


209/PDT/2008/PT.DKI. tanggal 15 September 2008 adalah sebagai berikut :

ep

Menerima permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding


semula Tergugat III, Pembanding II semula Tergugat I dan

ah

ka

ah

6.

Membatalkan putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor

on
In
d

gu

ng

78/Pdt.G/2003/PN.Jak. Sel tanggal 29 April 2003 dan putusan Akhir

es

Pembanding II semula turut Tergugat I ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 22

768/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel tanggal 15 Juli 2003 yang

Nomor

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dimohonkan banding tersebut ;

ng

Mengadili Sendiri:
Dalam Provisi:
-

Menolak gugatan provisi Penggugat ;

gu

Dalam Eksepsi:
-

Menyatakan eksepsi Tergugat I dapat diterima ;

Dalam Pokok Perkara:


-

Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke

ub
lik

ah

verklaard) ;

Menghukum Terbanding semula Penggugat untuk membayar biaya dalam

am

dua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp


300.000,00 (tiga ratus ribu Rupiah) ;

ep

Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2514 K/

adalah sebagai berikut :


Dalam Eksepsi:

Menolak eksepsi Tergugat I, Tergugat III dan turut Tergugat I untuk

A
gu
ng

Dalam Provisi:
-

Mempertahankan putusan provisional dalam putusan sela tanggal 29 April


2003 Nomor 78/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel ;

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

2.

Menyatakan tidak sah dan tidak berharga sita jaminan yang telah di

lik

1.

letakkan berdasarkan 3 (tiga) eksemplar Berita Acara Sita Jaminan masing07/2003 Del. Jo. Nomor 78/

ub

masing tertanggal 12 Maret 2003 Nomor

Pdt.G/2003/PN Jak-Sel yang dilaksanakan oleh B. Sitanggang, SH, Jurusita

3.

Menyatakan

Penyerahan
Kesanggupan

Tanah
Nomor

tidak

mempunyai

Bangunan

sebagai

kekuatan

Pelunasan

Hukum
Hutang

Perjanjian
Pernyataan

003/IKJ/ADP/XII/1998 tanggal 7 Desember 1998,

on

Hal. 23 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor 004/IKJ/ADP/XII /1998. tanggal 7

es

kembali ;

ep

pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat, karenanya diperintahkan untuk diangkat

ah

Dalam Pokok Perkara:

ka

In
do
ne
si

ah
k

Pdt/2009 tanggal 20 April 2010 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut

seluruhnya ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 23

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Desember 1998, Peijanjian Penyerahan Tanah-Bangunan sebagai Pelunasan

Hutang dan Pernyataan Kesanggupan Nomor 012/MW /ADP/XII/1998 tanggal 7

ng

Desember 1998, Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor 013/MW/ADP/XII/ 1998


tanggal 7 Desember 1993, Perjanjian Penyerahan Tanah-Bangunan sebagai

Pelunasan Hutang dan Pernyataan Kesanggupan Nomor 006/SKJP/ADP/

gu

XII/1998 tanggal 7 Desember 1998, Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor 007/
SKJP/ADP/XII/1998 tanggal 7 Desember 1998 ;
4.

Menyatakan status tanah Hak Guna Bangunan Nomor442/Meruya

Udik dan sebagian tanah Hak Guna Bangunan No 436/Meruya Udik seluas

ub
lik

ah

67.199 M2 (enam puluh tujuh ribu seratus sembilan puluh sembilan meter
persegi) dari luas keseluruhan 126.526 M2 (seratus dua puluh enam ribu lima

am

ratus dua puluh enam meter persegi) sebagai jaminan atas pelunasan hutang
turut Tergugat I kepada Tergugat III dan/atau penerima pengalihan hak ;
Menghukum Tergugat III untuk mengembalikan penguasaan tanah

ep

5.

ah
k

Hak Guna Bangunan Nomor 437/Meruya udik kepada turut Tergugat I ;


Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;

6.

In
do
ne
si

Menghukum para Termohon Kasasi dan para turut Termohon Kasasi

A
gu
ng

untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam
tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp 500.000 (lima ratus ribu Rupiah) ;

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap tersebut, yaitu putusan Mahkamah Agung Nomor 2514 K/


PDT/2009 tanggal 20 April 2010 diberitahukan kepada Peninjauan Kembali I
dan II dahulu Termohon Kasasi III/Tergugat III/Pembanding III dan Termohon

lik

2011 kemudian terhadapnya oleh Peninjauan Kembali I dan II dahulu Termohon


Kasasi III/Tergugat III/Pembanding III dan Termohon Kasasi I/Tergugat I/

ub

Pembanding II (dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus


tanggal 18 Mei 2011 dan 8 Juni 2011 diajukan permohonan peninjauan kembali
secara lisan pada tanggal 22 Juni 2011 dan 5 Juli 2011 sebagaimana ternyata
dari akte permohonan peninjauan kembali Nomor 78/Pdt.G/2003/PN-Jak.Sel

ep

ka

ah

Kasasi I/Tergugat I/Pembanding II pada tanggal 12 Januari 2011 dan 26 Januari

yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, permohonan


yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 22 Juni

on
In
d

gu

ng

2011 dan 5 Juli 2011 ;

es

mana disertai dengan memori peninjauan kembali yang memuat alasan-alasan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 24

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa setelah itu oleh Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon

Kasasi/Penggugat/Terbanding yang pada tanggal 14 Juli 2011 dan 21 Juli 2011

ng

telah diberitahu tentang memori peninjauan kembali dari Peninjauan Kembali I


dan II dahulu Termohon Kasasi III/Tergugat III/Pembanding III dan Termohon
Kasasi I/Tergugat I/Pembanding II diajukan jawaban memori peninjauan kembali

gu

yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal

12 Agustus 2011;

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta

alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama,

ub
lik

ah

diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam
undang-undang, maka oleh karena itu permohonan peninjauan kembali tersebut

am

formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon

ep

Peninjauan Kembali I dalam memori peninjauan kembali tersebut pada

ah
k

pokoknya ialah:

Bahwa alasan dan dasar hukum Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan

In
do
ne
si

permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor

A
gu
ng

2514 K/Pdt/2009 tanggal 20 April 2010 adalah berdasarkan ketentuan dalam

Pasal 67 huruf (f) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah


Agung yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor
3 Tahun 2009, yang berbunyi sebagai berikut:

Permohonan peninjauan kembali putusan perkara perdata yang telah


memperoleh kekuatan hukum tetap dapat diajukan hanya berdasarkan alasan-

lik

f. apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan Hakim atau suatu
kekeliruan yang nyata. ;

ub

Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali sangat keberatan dengan Putusan


Mahkamah Agung Nomor 2514 K/Pdt/2009 tanggal 20 April 2010, karena
ternyata dalam putusan kasasi tersebut di atas terdapat suatu kekhilafan hakim

ep

atau suatu kekeliruan yang nyata yaitu sebagai berikut :


Keberatan Pertama :

Hal. 25 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

ng
gu
A

on

nyata, karena dalam pertimbangan hukumnya Majelis Hakim Agung telah

es

Bahwa pada putusan Tingkat Kasasi terdapat kekhilafan atau kekeliruan yang

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

alasan sebagai berikut:

Halaman 25

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menyatakan bahwa Penggugat sebagai Komisaris dapat mewakili Perseroan di


hadapan Pengadilan ;

ng

1. Bahwa Judex Juris dalam pertimbangan hukumnya telah menyalahi


ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tidak

mempertimbangkan dalil-dalil yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali

gu

dan telah lalai memenuhi syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-

undangan yang berlaku yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya


putusan yang bersangkutan ;

2. Bahwa pertimbangan hukum Judex Juris pada putusannya halaman 27 angka

ub
lik

ah

1 menyatakan sebagai berikut:

Bahwa terdapat pertentangan kepentingan antara PT. Intercon Enterprises

am

dengan kepentingan pribadi Direksi dalam hal ini dengan Direktur Utama dan
Wakil Direktur Utama PT. Intercon Enterprises yaitu Tergugat I dengan

ep

Tergugat III yang mengaku mewakili PT. Intercon Enterprises kepada Bank

ah
k

Tamara, maka menurut Pasal (11) angka 9, Anggaran Dasar Perseroan, yang

menyebutkan bahwa: Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang

In
do
ne
si

bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang Direksi, maka Perseroan

A
gu
ng

akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan
mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh
anggota Direksi, maka perseroan diwakili oleh Komisaris, maka dalam hal ini

Penggugat sebagai Komisaris dapat mewakili Perseroan di hadapan


Pengadilan ;

3. Bahwa dalam sengketa a quo, Termohon Peninjauan Kembali selaku

Komisaris PT. Intercon Enterprises mengajukan gugatan terhadap Tergugat

lik

ah

I dan Tergugat II yang merupakan Direktur Utama PT. Intercon Enterprises


dan Wakil Direktur PT. Intercon Enterprises, yang menurut Termohon

menandatangani

Penyerahan

dan

Pengalihan

Aset

serta

ka

Pernyataan Kesanggupan. Dengan demikian, gugatan Termohon Peninjauan

ep

Kembali dimaksud diklasifikasikan sebagai the derivative action atau gugatan


terhadap anggota Direksi PT. Intercon Enterprises ;
dalam Pasal 85 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang

on
In
d

gu

ng

Perseroan Terbatas sebagai berikut:

es

4. Bahwa mengenai the derivative action tersebut, telah diatur secara limitatif

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Perjanjian

ub

Peninjauan Kembali telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan

Halaman 26

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Atas nama perseroan, Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/10
(satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang

ng

sah dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri terhadap anggota

Direksi yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian


pada perseroan ;

gu

5. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 85 ayat (3) tersebut di atas jelas yang

berwenang mengajukan gugatan atas perbuatan Direksi adalah pemegang

sahamnya, sehingga gugatan yang diajukan oleh Termohon Peninjauan

Kembali bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995

ub
lik

ah

Tentang Perseroan Terbatas, karena Termohon Peninjauan Kembali tidak


mempunyai kapasitas untuk menggugat Direksi PT. Intercon Enterprises ke

am

Pengadilan, mengingat Termohon Peninjauan Kembali bukan pemegang


saham dari PT. Intercon Enterprises ;

ep

Keberatan Kedua :

ah
k

Termohon Peninjauan Kembali tidak berhak mewakili perseroan karena terkait

dengan pihak yang mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan

In
do
ne
si

kepentingan perseroan ;

A
gu
ng

1. Bahwa dalam gugatannya, Termohon Peninjauan Kembali mendalilkan

bahwa Tergugat I dan Tergugat II berdasarkan hukum dilarang untuk


bertindak mewakili Direksi PT. Intercon Enterprises karena jelas-jelas
Tergugat I dan Tergugat II memiliki benturan kepentingan dengan PT.

Intercon Enterprises. Selanjutnya, Termohon Peninjauan Kembali selaku


Komisaris mendalilkan bahwa dalam hal perseroan mempunyai kepentingan

Pasal 11 ayat 9 Anggaran Dasar ;

ub

2. Bahwa Pasal 100 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995


menegaskan sebagai berikut: Bagi Komisaris yang dalam keadaan tertentu
untuk jangka waktu tertentu melakukan tindakan pengurusan (perseroan)

ep

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berlaku semua ketentuan mengenai

Ketiga ;

3. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, apabila Termohon

on

Hal. 27 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

Peninjauan Kembali selaku Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar

es

hak, wewenang dan kewajiban Direksi terhadap Perseroan dan Pihak

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

dalam hal ini perseroan diwakili oleh Komisaris, sebagaimana diatur dalam

ka

ah

yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka

Halaman 27

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Perseroan mewakili Perseroan, maka semua aturan hukum yang berlaku


bagi Direksi juga berlaku bagi Komisaris apabila Komisaris tersebut

ng

menjalankan hak, wewenang dan kewajiban Direksi ;

4. Bahwa dengan demikian, dalam hal Komisaris mempunyai kepentingan yang


bertentangan dengan kepentingan perseroan sebagaimana diatur dalam

gu

Pasal 84 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995, maka


Komisaris dimaksud juga tidak boleh mewakili perseroan ;

5. Bahwa dalam hal ini, Termohon Peninjauan Kembali selaku Komisaris


secara nyata juga mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan

hubungan

afiliasi

ub
lik

ah

kepentingan Perseroan karena Termohon Peninjauan Kembali memiliki


dengan

pihak

yang

memiliki

kepentingan

yang

am

bertentangan dengan kepentingan perseroan. Dalam hal ini, Termohon


Peninjauan Kembali merupakan istri dari Eddy Yuwono (Tergugat II) yang

ep

merupakan Wakil Direktur Utama dan Pemegang Saham Turut Tergugat I

ah
k

(PT. Intercon Enterprises) serta Pemegang Saham Turut Tergugat II (PT.

Sari Kebon Jeruk Permai). Dengan demikian, jelas bahwa Termohon

In
do
ne
si

Peninjauan Kembali juga memiliki kepentingan yang bertentangan dengan

A
gu
ng

kepentingan Perseroan ;

6. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Termohon Peninjauan


Kembali selaku Komisaris PT. Intercon Enterprises tidak berhak untuk
mewakili perseroan termasuk untuk mengajukan gugatan karena Termohon

Peninjauan Kembali juga mempunyai kepentingan yang bertentangan


dengan kepentingan perseroan ;

lik

Bahwa pada putusan pada Tingkat Kasasi terdapat kekhilafan atau kekeliruan

yang nyata, karena dalam pertimbangan hukumnya Majelis Hakim Agung telah

ub

menyatakan bahwa tindakan Tergugat I dan Turut Tergugat selaku Direksi,


dapat dikualifikasikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum ;
1. Bahwa pertimbangan hukum Judex Juris pada putusannya pada halaman 27

ep

angka 2 menyatakan sebagai berikut:

Bahwa dari bukti-bukti yang diajukan Penggugat, Tergugat I dan Turut

ah

ka

ah

Keberatan Ketiga :

Intercon Enterprises tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham

on
In
d

gu

ng

(RUPS), dapat dikualifikasikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum ;

es

Tergugat selaku Direksi yang melakukan persetujuan penyerahan aset PT.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 28

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Tentang

2. Bahwa berdasarkan Pasal 65 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995


Perseroan

Terbatas,

suatu

perseroan

terbatas

wajib

ng

menyelenggarakan RUPS Tahunan dalam waktu paling lambat 6 bulan

setelah tahun buku ditutup. Hal ini juga sesuai dengan Pasal 18 angka 1
Pernyataan Keputusan Rapat PT. Intercon Enterprises tertanggal 23 Juni

gu

1998 Nomor 34 yang dibuat oleh dan di hadapan Djedjem Widjaja, SH.,

Notaris di Jakarta, yang menyatakan: Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan diselenggarakan tiap tahun, paling lambat 6 (enam) bulan setelah


tahun buku Perseroan ditutup. Dengan demikian, sejak ditandatanganinya

ub
lik

ah

Perjanjian Penyerahan dan Pengalihan Aset pada tanggal 7 Desember 1998


sampai dengan diajukannya gugatan pada tanggal 20 Pebruari 2003, PT.

am

Intercon Enterprises (Turut Tergugat I) minimal telah 4 (empat) kali


mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham ;

ep

3. Bahwa selanjutnya dalam Pasal 18 angka 3 Pernyataan Keputusan Rapat

ah
k

dimaksud, ditegaskan pula mengenai agenda dari Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan sebagai berikut: Pengesahan perhitungan tahunan oleh

In
do
ne
si

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, berarti memberikan pelunasan

A
gu
ng

dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi


dan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan

selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam
perhitungan tahunan ;

4. Bahwa mengingat aset yang dialihkan oleh Tergugat I dan Tergugat II

merupakan aset Turut Tergugat I, maka pengalihan dimaksud akan

tercermin dalam perhitungan tahunan atau neraca Turut Tergugat I, dan

lik

tersebut di atas, maka secara hukum tindakan Tergugat I dan Tergugat II

ub

sehubungan dengan pengalihan aset dimaksud kepada Bank Tamara telah


mendapat pengesahan pada Rapat Umum Pemegang Saham ;
5. Bahwa dengan telah disahkannya tindakan dan dibebaskannya tanggung

ep

jawab Tergugat I dan Tergugat II dalam Rapat Umum Pemegang Saham,


maka perbuatan hukum yang dilakukan Tergugat I dan Tergugat II bersama-

ah

ka

ah

memperhatikan Pasal 18 angka 1 dan 3 Pernyataan Keputusan Rapat

dan Pengalihan aset serta Pernyataan Kesanggupan, bukanlah perbuatan

on

Hal. 29 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

melawan hukum ;

es

sama dengan Bank Tamara dalam menandatangani Perjanjian Penyerahan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 29

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

6. Bahwa selain itu, untuk menentukan bahwa tindakan Tergugat I dan


Tergugat II merupakan perbuatan melawan hukum, maka berdasarkan Pasal

ng

110 jo. Pasal 111 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang

Perseroan Terbatas, haruslah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu


terhadap perseroan yang dilakukan oleh paling banyak 3 (tiga) orang ahli ;

gu

Keberatan Keempat :

Bahwa Termohon Peninjauan Kembali tidak menjalankan fungsinya selaku

Komisaris PT. Intercon Enterprises ;

1. Bahwa permasalahan pokok di dalam gugatan yang diajukan

ub
lik

ah

Termohon Peninjauan Kembali selaku Komisaris PT.

Intercon

Enterprises (Turut Tergugat I) adalah tindakan Tergugat I dan

am

Tergugat II yang mengalihkan aset Turut Tergugat I kepada Bank


Tamara untuk pembayaran sebagian utang Turut Tergugat I, utang

ep

Tergugat I dan utang Turut Tergugat II. Dengan demikian, gugatan

ah
k

dimaksud adalah mengenai masalah internal Pengurus PT. Intercon

Rapat Umum Pemegang Saham ;

In
do
ne
si

Enterprises yang semestinya diselesaikan terlebih dahulu di dalam

A
gu
ng

2. Bahwa berdasarkan Pasal 97 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995,


Komisaris

bertugas

mengawasi

kebijaksanaan

Direksi

dalam

menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.

Sesuai Pasal 97 dimaksud, seharusnya ketika akan terjadi penyerahan


aset PT.

Intercon Enterprises, Termohon Peninjauan Kembali

berkewajiban

untuk

memberi

nasihat

kepada

Direksi

bahwa

lik

Termohon Peninjauan Kembali memberi nasihat agar Direksi segera


menyelenggarakan RUPS ;

3. Bahwa jika ternyata ada pertentangan kepentingan antara Direksi dan


Perseroan,

maka

Termohon

ub

ah

penyerahan tersebut harus melalui persetujuan RUPS dan jika perlu

Peninjauan

Kembali

berkewajiban

ka

melakukan pemanggilan RUPS. Hal ini berdasarkan penjelasan Pasal

ep

68 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 yang secara tegas

ah

mengatur bahwa Pemanggilan RUPS adalah kewajiban Direksi.

kepentingan antara Direksi dan Perseroan, pemanggilan RUPS dapat

on
In
d

gu

ng

dilakukan oleh Komisaris ;

es

Namun dalam hal Direksi berhalangan atau ada pertentangan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 30

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

4. Bahwa dalam hal ini, Termohon Peninjauan Kembali tidak memberikan


nasihat kepada Direksi dan juga tidak melakukan pemanggilan RUPS.

ng

Hal ini menunjukkan bahwasanya Termohon Peninjauan Kembali tidak

menjalankan tugasnya selaku Komisaris sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Dengan demikian, Termohon Peninjauan

gu

Kembali selaku Komisaris harus ikut bertanggung jawab atas

penyerahan aset PT. Intercon Enterprises yang dilakukan tanpa


persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham ;

Keberatan Kelima :

ub
lik

ah

Bahwa setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara pribadi apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya ;

am

1. Bahwa Termohon Peninjauan Kembali dalam gugatannya mendalilkan


bahwa tindakan Tergugat I dan Tergugat II mengalihkan aset Turut Tergugat

ep

I adalah di luar kewenangan Tergugat I dan Tergugat II dan karenanya

ah
k

bertentangan dengan hukum ;

2. Bahwa Pasal 85 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang

In
do
ne
si

Perseroan Terbatas mengatur dengan tegas bahwa: Setiap anggota Direksi

A
gu
ng

bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan


bersalah atau lalai menjalankan tugasnya ;

3. Bahwa berdasarkan Pasal 85 ayat (2) tersebut di atas, apabila Tergugat I

dan Tergugat II bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya, maka


Tergugat I dan Tergugat II merupakan pihak yang akan bertanggung jawab
secara pribadi atas kesalahannya tersebut ;

4. Bahwa dengan demikian, apabila benar terjadi kesalahan dalam pengurusan


seharusnya

Termohon

Peninjauan

Kembali

secara pribadi. Oleh karena itu sangat tidak berdasar hukum apabila

ub

Termohon Peninjauan Kembali mempermasalahkan aset Turut Tergugat I


yang telah diserahkan kepada Bank Tamara yang selanjutnya berada di
bawah pengelolaan BPPN (Pemohon Peninjauan Kembali) ;

ep

ka

Direksi,

menuntut pertanggungjawaban Tergugat I dan Tergugat II selaku Direksi

Keberatan Keenam :

on

ng
gu
A

Hal. 31 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

beritikad baik ;

es

Bahwa perbuatan hukum Direksi, tidak boleh merugikan pihak ketiga yang

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

oleh

lik

ah

Perseroan

Halaman 31

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

1. Bahwa berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat PT. Intercon Enterprise


tanggal 23 Juni 1998 Nomor 34 yang dibuat oleh dan di hadapan Djedjem

ng

Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta, dinyatakan secara tegas bahwa Tergugat I


adalah Direktur Utama dan Tergugat II adalah Wakil Direktur Utama ;

2. Bahwa dengan demikian, berdasarkan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 1

gu

Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dan Pasal 11 angka 3 Pernyataan

yang dibuat oleh dan di hadapan Djedjem Widjaja, SH., Notaris di Jakarta,
yang berwenang untuk mewakili PT. Intercon Enterprises (Turut Tergugat I)

ah

menandatangani

Perjanjian

Penyerahan

dan

Pengalihan

ub
lik

Keputusan Rapat PT. Intercon Enterprises tertanggal 23 Juni 1998 Nomor 34

Aset

serta

Pernyataan Kesanggupan adalah Tergugat I dan Tergugat II ;

am

3. Bahwa selanjutnya Pasal 88 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1


Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas mengatur bahwa perbuatan hukum

ep

yang dilakukan Direksi untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan utang

ah
k

kekayaan perseroan, tidak boleh merugikan pihak ketiga yang beritikad baik.

Bahwa dengan demikian, maka perbuatan hukum yang dilakukan oleh

Perjanjian

Penyerahan

dan

Pengalihan

A
gu
ng

menandatangani

In
do
ne
si

Tergugat I dan Tergugat II selaku Direksi Turut Tergugat I, yang telah


Aset

serta

Pernyataan Kesanggupan, tidak boleh merugikan Bank Tamara selaku pihak


ketiga yang beritikad baik ;

4. Bahwa melalui penandatanganan Perjanjian Penyerahan dan Pengalihan

Aset serta Pernyataan Kesanggupan dimaksud, Bank Tamara telah


menyetujui penyelesaian sebagian utang debiturnya dengan aset yang

semestinya dibayar dengan uang secara tunai. Adapun tujuannya adalah

lik

II dan Tergugat I serta tunggakan bunga utangnya yang semakin membesar.

ub

Hal ini menunjukkan bahwa Bank Tamara merupakan pihak ketiga yang
beritikad baik ;

5. Bahwa adanya gugatan yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali,

ep

justru menunjukkan adanya itikad buruk dari Termohon Peninjauan Kembali


yang berusaha membuat suatu rekayasa bersama-sama dengan Tergugat II

ah

ka

ah

untuk membantu meringankan beban utang Turut Tergugat I, Turut Tergugat

Saham Turut Tergugat II), yang tak lain adalah suami Termohon Peninjauan

on
In
d

gu

ng

Kembali untuk merugikan Negara cq. Pemerintah RI cq. Menteri Keuangan

es

(Wakil Direktur Utama/ Pemegang Saham Turut Tergugat I/Pemegang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 32

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

cq. BPPN (Pemohon Peninjauan Kembali) yang telah menerima aset yang
dijadikan objek dalam perkara ini dari Bank Tamara ;

ng

Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, sudah terbukti dan tidak


dapat disangkal kebenarannya, bahwa Majelis Hakim pada Tingkat Kasasi telah
khilaf dan melakukan kekeliruan yang nyata, oleh karenanya maka Putusan

gu

Mahkamah Agung Nomor 2514 K/Pdt/2009 tanggal 20 April 2010 yang

membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor 209/PDT/2008/

PT.DKI., tanggal 15 September 2008 sangat patut dan berdasar hukum untuk
dibatalkan dalam pemeriksaan di Tingkat Peninjauan Kembali ini ;

bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon

ub
lik

ah

Menimbang,

Peninjauan Kembali II dalam memori peninjauan kembali tersebut pada

am

pokoknya ialah:
I. Dalam Eksepsi

ep

Bahwa Judex Juris Mahkmah Agung telah melakukan kekhilafan atau

ah
k

kekeliruan yang nyata dalam Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2514 K/

Pdt/2009 tanggal 20 April 2010 tersebut, karena antara pertimbangan hukum

In
do
ne
si

atas Eksepsi Tergugat I (sekarang Para Pemohon PK) telah bertentangan

A
gu
ng

bahkan bertolak belakang dengan diktum putusannya atas Eksepsi Tergugat


I (sekarang Para Pemohon PK) tersebut ;

Bahwa pertimbangan hukum Judex Juris Mahkamah Agung tentang Eksepsi


Tergugat I (dan Tergugat II dan Tergugat III dan Turut Tergugat I)
sebagaimana disebut dalam butir 1 halaman 27 Putusan Mahkamah Agung
tersebut adalah berbunyi sebagai berikut :

lik

dengan kepentingan pribadi Direksi dalam hal ini dengan Direktur dan wakil

Direktur Utama PT. Intercon Enterprises yaitu Tergugat I dengan Tergugat III
yang mengaku mewakili PT. Intercon Enterprises dalam penyerahan aset

ub

ah

Bahwa terdapat pertentangan kepentingan antara PT. Intercon Enterprises

material milik PT. Intercon Enterprises kepada Bank Tamara, maka menurut

ka

Pasal (11) angka 9, Anggaran Dasar Perseroan yang menyebutkan bahwa:

ep

Dalam hal perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan

ah

kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka perseroan akan diwakili

yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka

on

Hal. 33 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

dalam hal ini perseroan diwakili oleh Komisaris, maka dalam hal ini

es

oleh anggota Direksi lainnya dalam hal perseroan mempunyai kepentingan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 33

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


sebagai

Komisaris

dapat

mewakili

perseroan

Penggugat

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dihadapan

Pengadilan, sementara, diktum Putusan Mahkamah Agung aquo tentang

ng

Eksepsi berbunyi: Menolak Eksepsi Terugugat I, Tergugat II, Terugugtat III


dan Turut Tergugat I untuk seluruhnya ;

Bahwa antara pertimbangan hukum dan diktum Putusan Mahkamah Agung

gu

tersebut diatas, adalah kontradiktif dan menyalahi hukum ;

Adapun alasan-alasan Para Pemohon PK adalah sebagai berikut :

1. Bahwa dalam gugatannya Nomor Nomor 78/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel

tertanggal 20 Pebruari 2003 tersebut, Termohon PK justru telah bertindak

ub
lik

ah

selaku Komisaris (organ) PT. Intercon Enterprises (Turut Termohon PK


III), bukan mewakili PT. Intercon Enterprises dan bahkan malah melawan

am

(dengan menjadikan) PT. Intercon Enterprises (Turut Termohon PK III)


sebagai Turut Tergugat I ;

ep

Dengan demikian, dalam kasus ini, organ perseroan (Komisaris)

ah
k

menggugat/melawan perseroan (badan hukum) nya sendiri, sementara

organ komisaris hanyalah bagian dari dan bukan suatu badan hukum atau

In
do
ne
si

suatu pribadi yang utuh yang dapat bertindak dalam lalu lintas hukum

A
gu
ng

termasuk beracara di pengadilan ;

Apabila diilustrasikan secara sederhana, maka sama halnya jika hati atau

jantung seseorang, keluar dari dirinya dan pergi sendiri ke pengadilan


menggugat totalitas dirinya. Suatu hal yang mustahil menurut logika
termasuk logika hukum ;

2. Bahwa jelas, pertimbangan hukum Judex Juris Mahkamah Agung pada

lik

atas, menyebutkan : Dalam hal perseroan mempunyai kepentingan yang


bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka
perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dalam hal perseroan

ub

ah

butir 1 halaman 27 Putusan Mahkamah Agung sebagaimana tersebut di

mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh

ka

anggota Direksi, maka dalam hal ini perseroan diwakili oleh Komisaris ;

ep

Dengan demikian, menurut pertimbangan hukum Judex Juris Mahkamah

ah

Agung tersebut yang menjadi subjek hukum atau yang menjadi pihak

Penggugat atau Tergugat) adalah badan hukumnya (entity/perseroan) in

on
In
d

gu

ng

casu PT. Intercon Enterprises, bukan organnya ;

es

dalam lalu lintas hukum termasuk dalam suatu perkara (baik sebagai

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 34

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Normaliter, suatu perseroan itu diwakili oleh direksi, akan tetapi apabila
ada konflik kepentingan antara perseroan dengan direksinya, maka

ng

perseroan itu dapat diwakili oleh komisaris, akan tetapi yang menjadi

subjek hukum (pihak) tetaplah perseroan, bukan komisaris. Dalam


khasanah hukum, maka yang menjadi pihak dalam suatu perbuatan

gu

hukum atau hubungan hukum adalah yang diwakili itu, bukan si wakil/yang

mewakili ;

Secara prinsip pertimbangan hukum Judex Juris Mahkamah Agung

tersebut adalah sama dengan pertimbangan hukum Judex Facti

ub
lik

ah

Pengadilan Tinggi yang kemudian telah menyatakan gugatan Termohon


PK dahulu Terbanding/Penggugat tidak dapat diterima (nietontvankelijk

am

verklaard), karena Penggugat (sekarang Termohon PK) telah bertindak


selaku Komisaris (organ perseroan) bukan mewakili perseroan PT.

ep

Intercon Enterprises ;

ah
k

Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tinggi dan

pertimbangan hukum Judex Juris Mahkamah Agung tersebut juga

In
do
ne
si

telah benar menurut hukum ialah ketentuan dalam Pasal 100 Undang-

A
gu
ng

undang Nomor 1 Tahun 1995 (yang berlaku waktu itu) dan juga Pasal

118 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas jo. Pasal 11 angka (9) Anggaran Dasar PT. Intercon


Enterprises ;

Pertimbangan hukum Judex Juris Mahkamah Agung tersebut telah


sesuai juga dengan doktrin hukum yang dianut secara universal bahwa

lik

komisaris perseroan adalah perseroan itu sendiri, bukan organ direksi


atau komisarisnya ;

3. Bahwa akan tetapi, meskipun pertimbangan Mahkamah Agung seperti

ub

ah

yang menjadi subjek hukum (entity) yang diwakili oleh direksi atau oleh

tersebut di atas, diktum putusan hukum Mahkamah Agung dalam perkara

ep

ka

a quo justru menolak Eksepsi Para Tergugat yakni Tergugat I (Para


Pemohon PK), Tergugat III (Turut Termohon PK II) dan Tergugat III (Turut

ah

Termohon PK III), termasuk dan khususnya Eksepsi Tergugat I (Para

Mahkamah Agung sendiri. Dalam Eksepsinya Tergugat I pada pokoknya

on

Hal. 35 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

telah mengatakan :

es

Pemohon PK) yang pada pokoknya adalah sama dengan pertimbangan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 35

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa Penggugat dengan sadar hukum dalam gugatannya

1.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

telah mencoba mengecoh (misleading) Majelis Hakim Yth.

ng

dengan memutarbalikkan fakta, membuat kebohongan yang


pada gilirannya dimaksudkan untuk merugikan Negara Cq.

gu

Pemerintah Republik Indonesia Cq. Badan Penyehatan

2.

Perbankan Nasional (BPPN) ;

Bahwa Penggugat selaku Komisaris suatu perusahaan


tidaklah

mempunyai

kualitas

untuk

bertindak

sebagai

Penggugat bahkan pihak manapun di hadapan hakim/

discualificatio) ;

am

3.

ub
lik

ah

pengadilan dan bahkan dalam lalu-lintas hukum (subject

Bahwa dalam sistem hukum di Indonesia bahkan dalam


sistem hukum manapun juga, komisaris perusahaan (board of

ep

supervisor) adalah merupakan bagian dari perusahaan serta

ah
k

tidak pernah dan bahkan tidak dapat bertindak dalam lalupengadilan (non legitima standi in judicio) ;

In
do
ne
si

lintas hukum apalagi menjadi pihak dalam suatu perkara di

A
gu
ng

Bahwa mengingat Komisaris adalah suatu organ dari perseroan dan

tidak merupakan suatu badan hukum maupun badan keperdataan,


maka Komisaris pun tidak dapat menjadi pihak dalam suatu
perjanjian termasuk perjanjian pemberian kuasa ;

Dengan demikian mereka-mereka yang menyebut dirinya sebagai


Kuasa dari Penggugat selaku Komisaris haruslah dianggap tidak

pernah ada, karena Komisaris Bukanlah merupakan suatu badan

lik

ah

hukum melainkan merupakan suatu organ (fungsi) dari suatu badan


hukum maupun badan keperdataan lain, oleh karenanya tidak pernah

ub

dapat bertindak sendiri dalam lalu lintas hukum


rechtspersoon) ;

Bahwa dari ketentuan-ketentuan dalam Pasal 100 Undang-

ep

ka

4.

(zelfstandig

Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas

ah

(yang berlaku waktu itu), maka seandainya pun oleh karena

ng

tindakan pengurusan (beheersdaad), maka yang menjadi

on
In
d

gu

pihak dalam subjek hukumnya adalah tetap perseroan

es

sesuatu dan lain hal Komisaris dari perseroan menjalankan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 36

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sebagai badan hukum, hanya saja diwakili oleh Komisaris


bukan lagi oleh Direksi, dan juga ;
Bahwa

Penggugat

(Termohon

PK)

ng

5.

dalam

gugatannya

tertanggal 20 Pebruari 2003 yang mengaku bertindak selaku

gu

Komisaris PT. Intercon Enterprises adalah merupakan suatu

kebohongan yang sangat mendasar, sebab PT. Intercon


Enterprises telah resmi secara hukum melakukan perubahan
Anggaran

Dasar

dan

perubahan

nama

berdasarkan

berdasarkan Akta Notaris Djejem Widjaja, SH., MH., Nomor

ub
lik

ah

12 tanggal 5 Mei 1997 jo. Akta Notaris Nomor 34 tanggal 23


Juni 1998 jo. Akta Perbaikan Nomor 28 PT. Intercon

am

Enterprises yang dibuat oleh Notaris Djejem Widjaja, SH., MH


dan pada tanggal 8 Mei 1998 telah berubah nama menjadi

ep

PT. Interkon Kebon Jeruk, perubahan ini telah disahkan dan

ah
k

disetujui oleh Menteri Kehakiman & HAM RI sebagaimana

dibuktikan dengan Keputusan Menteri Kehakiman & HAM RI

In
do
ne
si

dengan Nomor 02-10349 HT.01.04 TH.98 tanggal 4 Agustus

A
gu
ng

1998 ;

Bahwa seluruh proses perubahan Anggaran Dasar termasuk aktaakta perubahan maupun permohonan persetujuan oleh Menteri

Kehakiman & HAM RI tentulah telah diketahui oleh Penggugat


(Termohon PK) sebagai Komisaris ;

Dengan demikian, sejak tanggal 4 Agustus 1998, PT. Intercon


Enterprises tidak lagi dikenal dalam lalu lintas hukum dan dalam

lik

ah

dunia perseroan di Indonesia dan oleh karenanya pula tidak lagi ada

yang oleh Penggugat disebut sebagai Komisaris PT. Intercon

ub

Enterprises dan oleh karenanya Penggugat tidak lagi mempunyai


kualitas sebagai Komisaris PT. Intercon Enterprises lagi dan oleh

ka

karenanya pula tidak berhak menyebut dirinya selaku Komisaris PT.

ep

Intercon Enterprises ;

ah

Dengan demikian, telah terjadi pertentangan antara pertimbangan

sendiri yang menerima dan mengabulkan Permohonan Kasasi

on

Hal. 37 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

Termohon PK/Pemohon Kasasi yang mengajukan gugatan selaku

es

hukum Judex Juris Mahkamah Agung dengan diktum putusannya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 37

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Komisaris, bukan selaku Komisaris yang mewakili (untuk dan atas


nama) PT. Intercon Enterprises, karena sesuai pertimbangan Judex

ng

Juris Mahkamah Agung, seharusnya badan hukum PT. Intercon

Enterprises yang tetap menjadi pihak dalam perkara aquo, bukan


Penggugat/Termohon PK selaku Komisaris (yang malah menggugat

gu

perseroannya sendiri sebagai Turut Tergugat) ;

Mohon bandingkan :
a.

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 047 K/Pdt/1988, tanggal 20


Januari 1993 yang menyebutkan : Perseroan sebagai badan

ub
lik

ah

hukum memiliki personalitas hukum (legal personality) sebagai


subjek hukum ;

am

b.

M. Yahya Harahap dalam bukunya berjudul Hukum Perseroan


Terbatas, Penerbit Sinar Grafika, Cetakan Pertama, Jakarta,

ep

Tahun 2009, dalam hal. 117 menyebutkan : seorang Direktur

ah
k

Perseroan tidak dapat digugat secara perdata atas perjanjian yang

dibuat untuk dan atas nama perseroan yang dapat digugat adalah

In
do
ne
si

perseroan yang bersangkutan, karena perseroan adalah badan

A
gu
ng

hukum tersendiri, sehingga merupakan subjek hukum yang


terlepas dari pengurusnya (Direksi) ;

4. Bahwa adalah fakta, Termohon PK (dahulu Penggugat asal) dalam


komparisi gugatannya yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan dalam Register Perkara Nomor 78/Pdt.G/2009/


PN.Jak.Sel

tertanggal

20

Pebruari

2003,

secara

2. Thomas O. Siregar, S.H ;


3. Beny Radja JH, S.H ;
4. Agnes Juliayu, S.H ;

ep

ka

5. Feronica, SH ;

lik

1. Hermawan Pamungkas, SH ;

telah

ub

ah

menyebutkan :

tegas

Advokat, Pengacara dan Konsultan Hukum dari Kantor Konsultan Hukum

ah

Pamungkas & Partners yang beralamat di Wisma Bank Dharmala, Lantai

bertindak untuk dan atas nama Janti Husodo, selaku Komisaris PT

on
In
d

gu

ng

Intercon Enterprises, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 10

es

18, Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 28, Jakarta Selatan, dalam hal ini

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 38

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Pebruari 2003, yang dalam hal ini memilih domisili hukum di tempat
Kuasa Hukumnya dan selanjutnya disebut sebagai .Penggugat ;

ng

Dengan anak kalimat dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Janti

Husodo, selaku Komisaris PT. Intercon Enterprises, maka yang diwakili


oleh Hermawan Pamungkas, SH., dkk adalah Janti Husodo selaku

gu

Komisaris PT. Intercon Enterprises, bukan PT. Intercon Enterprises

selaku suatu badan hukum yang dapat bertindak di depan hukum

(legitima persona standi in judicio), melainkan Janti Husodo sebagai

Komisaris yang juga bukan suatu subyek hukum yang mandiri. Menurut

ub
lik

ah

hukum, komisaris hanyalah suatu organ dari suatu perseroan terbatas


sama halnya dengan RUPS dan Direksi, dan oleh karenanya tidak dapat

am

bertindak sebagai pihak di pengadilan atau dalam lalu lintas hukum (vide:
Pasal 2 jo. Pasal 3 jo. Pasal 4 jo. Pasal 5 Undang-Undang Republik

ep

Indonesia Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas), apalagi

ah
k

melawan badan hukumnya sendiri. Tidaklah mungkin organ menggugat

kesatuan tubuhnya sendiri di pengadilan ;

suatu

lembaga

perwakilan

(vertegen

A
gu
ng

adanya

In
do
ne
si

Anak kalimat bertindak untuk dan atas nama adalah jelas menunjukkan
woordiging),

maka

seharusnya yang menjadi pihak dalam suatu perbuatan hukum atau


hubungan hukum adalah yang diwakili itu, bukan si wakil/yang mewakili ;

Dengan demikian, dalam Gugatannya (termasuk PT. Intercon Enterprises)


Termohon PK (dahulu Penggugat asal) sesuai dengan gugatannya, yang

diwakili oleh para kuasanya adalah Janti Husodo, selaku Komisaris PT.

lik

badan hukum yang (jika ada pertentangan kepentingan dengan pribadi


direksinya quod non ) diwakili oleh Komisaris ;

Seyogyanya, apabila yang ingin diwakili para kuasa di Pengadilan adalah

ub

ah

Intercon Enterprises, bukan PT. Intercon Enterprises itu sendiri sebagai

PT. Intercon Enterprises selaku badan hukum, berdasarkan surat kuasa

ep

ka

dari Janti Husodo selaku komisaris, maka dalam komparisinya haruslah


berbunyi :

ah

Advokat, Pengacara dan Konsultan Hukum dari Kantor Konsultan

Lantai 18, Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 28, Jakarta Selatan, dalam

on

Hal. 39 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Intercon Enterprisesd/h PT.

es

Hukum Pamungkas & Partners yang beralamat di Wisma Bank Dharmala,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 39

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Intercon Enterprises, berdasarkan surat kuasa dari Janti Husodo,

Komisaris yang mewakili PT. Interkon Kebon Jerukberdasarkan Pasal 11

ng

angka 9 Anggaran Dasar jo. Pasal 100 Undang-Undang Nomor 1 Tahun


1995 tentang Perseroan Terbatas ;

Dengan rumusan komparisi yang demikian, maka yang menjadi pihak

gu

atau subjek hukum penggugat di pengadilan, adalah PT. Intercon

Enterprises selaku badan hukum yang (mungkin) karena kepentingannya

bertentangan dengan kepentingan pribadi direksinya quod non , maka


dapat diwakili oleh komisarisnya ;

ub
lik

ah

Dalam gugatannya, Termohon PK justru menjadikan perseroannya PT.


Intercon Enterprises (badan hukumnya) sebagai lawan (opposant) ialah

am

sebagai Turut Tergugat I ;


II. Dalam Pokok Perkara ;

ep

1. Bahwa Para Pemohon PK sangat berkeberatan dengan pertimbangan

ah
k

Judex Juris Mahkamah Agung dalam butir 1 halaman 27 Putusan

Mahkamah Agung yang menyebutkan: Bahwa terdapat pertentangan

In
do
ne
si

kepentingan antara PT. Intercon Enterprises dengan kepentingan pribadi

A
gu
ng

Direksi dalam hal ini dengan Direktur dan wakil Direktur Utama PT.
Intercon Enterprises yaitu Tergugat I dengan Tergugat III yang mengaku

mewakili PT. Intercon Enterprises dalam penyerahan aset material milik


PT. Intercon Enterprises kepada Bank Tamara, dst ;

Adapun alasan-alasan Para Pemohon PK adalah sebagai berikut :

Bahwa senyatanya tidak terdapat pertentangan kepentingan antara PT.

lik

Mashud Wisnusaputra bin Madkur (Tergugat I) selaku Direktur Utama dan


Eddy Yuwono (Tergugat II) selaku Wakil Direktur Utama dengan PT.

Intercon Enterprises (Turut Tergugat I) dalam penyerahan aset-aset

ub

ah

Intercon Enterprises dengan kepentingan pribadi Direksinya ialah Drs.

kepada PT. Bank Tamara, karena penyerahan aset-aset tersebut adalah

ka

merupakan kelanjutan dari untuk memenuhi kewajiban PT. Intercon

ep

Enterprises yang berhutang kepada PT. Bank Tamara berdasarkan akta-

ah

akta pengakuan hutang yang dijamin dengan pemberian hak tanggungan

281/Kb.Jeruk/1998 tanggal 14 Juli 1998 dan Akta Pemberian Hak

on
In
d

gu

ng

Tanggungan Nomor 282/Kb. Jeruk/1998 tanggal 14 Juli 1998 yang dibuat

es

sebagaimana tersebut dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 40

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H. dan telah didaftarkan pada Kantor


Badan Pertanahan Nasional Kotamadya Jakarta Barat sebagaimana

ng

ternyata dalam Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 2103/1998 tanggal 30


Juli 1998 dan Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 2104/1998 tanggal 30 Juli
1998 (vide : point 6 posita Penggugat) ;

gu

2. Bahwa Para Pemohon PK sangat berkeberatan dengan pertimbangan

Judex Juris Mahkamah Agung dalam butir 2 halaman 27 Putusan


Mahkamah Agung yang menyebutkan: Bahwa dari bukti-bukti yang
diajukan Penggugat, Tergugat I dan turut Tergugat selaku Direksi yang

persetujuan

Rapat

Umum

ub
lik

ah

melakukan persetujuan penyerahan aset PT. Intercon Enterprises tanpa


Pemegang

Saham

(RUPS),

dapat

am

dikwalifikasikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum ;

Adapun alasan-alasan Para Pemohon PK adalah sebagai berikut :


Bahwa Janti Husodo (Termohon PK) adalah istri yang sah

ep

1.

ah
k

yang tidak pisah harta dengan Eddy Yuwono (Turut

Termohon PK II) dan oleh karenanya jikapun Turut

In
do
ne
si

Termohon PK II menurut dalil Termohon PK (dahulu

A
gu
ng

Penggugat asal) mempunyai konflik kepentingan dengan PT.


Intercon Enterprises quod non maka secara otomatis

(mutatis mutandis) Termohon PK selaku Komisaris juga


mempunyai

konflik

kepentingan

dengan

PT.

Intercon

Enterprises dalam hubungannya dengan PT. Bank Tamara,


karena kepentingan pribadi Janti Husodo adalah saling
terkait dan menyatu dengan kepentingan pribadi Eddy

lik

ah

Yuwono (Turut Termohon PK I) yang adalah suami yang sah


yang tidak terpisah harta dengan Turut Termohon PK I

ub

(Eddy Yuwono) ;

Dengan demikian, tidaklah dibenarkan Termohon PK untuk mewakili

ka

atau bertindak untuk kepentingan PT. Intercon Enterprises dalam

ah

2.

ep

perkara aquo ;

Bahwa Drs. Mashud Wisnusaputra bin Madkur (dahulu

Eddy Yuwono (dahulu sebagai Tergugat II/Turut Terbanding/

on

Hal. 41 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

Termohon Kasasi sekarang sebagai Turut Termohon PK I)

es

sebagai Tergugat I/Pembanding/Termohon Kasasi) dan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 41

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

adalah juga Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama, yang

keduanya juga sekaligus sebagai Pemegang seluruh saham

ng

(100%) PT. Intercon Enterprises dengan perbandingan 40 %


: 60 %, dengan demikian penyerahan aset-aset PT. Intercon

gu

Enterprises dan Eddy Yuwono, sebagai kelanjutan akta-akta

pengakuan hutang dan pemberian hak tanggungan/agunan/

Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 2103/1998 tanggal 30

Juli 1998 dan Sertipikat Hak Tanggungan Nomor 2104/1998


tanggal 30 Juli 1998, guna memenuhi kewajiban mereka

ub
lik

ah

sebagai debitur kepada PT. Bank Tamara sebagai kreditur,


adalah dengan sepersetujuan RUPS yang berita acara

am

RUPS

nya

adalah

bagian

kelengkapan

yang

tidak

terpisahkan dari akta-akta pengakuan hutang dan pemberian

ep

hak tanggungan yang termasuk dalam berkas penyerahan

ah
k

aset-aset itu ;

Dengan demikian, penyerahan aset-aset itu bukanlah suatu

Bahwa jelas, penyerahan sebagian aset-aset Eddy Yuwono

A
gu
ng

3.

In
do
ne
si

perbuatan melawan hukum ;

dan PT. Intercon Enterprises tersebut oleh PT. Bank Tamara


kepada BPPN (Turut Termohon PK II) telah sesuai dengan

Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1998 tentang Badan


Penyehatan Perbankan Nasional jo. Keputusan Presiden
Nomor 34 Tahun 1998 tentang Tugas dan Wewenang Badan

Penyehatan Perbankan Nasional, dimana hak-hak PT. Bank

lik

ah

Tamara atas aset-aset tersebut dialihkan kepada BPPN

untuk memenuhi kewajibannya kepada Negara RI. Bahwa

ub

demikian itu jelas diakui oleh Termohon PK (Penggugat asal)


dalam point 7 posita gugatannya yang berbunyi :

ka

Bahwa Bank Tamara kemudian dibekukan kegiatan usahanya oleh

ep

Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1999 dan sejak

ah

dibekukannya kegiatan usaha Bank Tamara tersebut, piutang Bank

on
In
d

gu

ng

dialihkan kepada BPPN (Tergugat III) dan karenanya Tergugat III

es

Tamara yang berasal dari PT Intercon Enterprises (Turut Tergugat I)

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 42

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menggantikan kedudukan Bank Tamara selaku Kreditur PT Intercon


Enterprises (Turut Tergugat I) ;

ng

Bahwa dalam suatu penjualan lelang aset yang menjadi jaminan

hutang, maka kreditur adalah bertindak mewakili debitur dalam

menjual aset untuk mengambil pelunasan (verhaalsrecht) atas

gu

piutangnya, sisa penjualan dikembalikan kepada debitur ;

4.

Bahwa penyerahan aset-aset PT. Intercon Enterprises


termasuk aset yang masih atas nama pribadi Eddy Yuwono

(Turut Termohon PK I) kepada PT. Bank Tamara adalah

ub
lik

ah

merupakan kelanjutan dari penyerahan jaminan (agunan)


atas kewajiban-kewajiban Eddy Yuwono (Turut Termohon

am

PK I) dan PT. Intercon Enterprises adalah sepengetahuan/


sepersetujuan Janti Husodo (Termohon PK), selaku isteri tak

ep

terpisah harta dari Eddy Yuwono (Turut Termohon PK I)

ah
k

yang juga adalah Komisaris PT. Intercon Enterprises,

dengan demikian, bukanlah merupakan suatu perbuatan

In
do
ne
si

melawan hukum.

A
gu
ng

Dalam point 6 posita gugatannya, Termohon PK (Penggugat asal)


jelas menyebutkan :

Bahwa Penyerahan jaminan berupa Tanah HGB 436 dan HGB 442
dilakukan berdasarkan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor

281/Kb.Jeruk/1998 tanggal 14 Juli 1998 dan Akta Pemberian Hak


Tanggungan Nomor 282/Kb. Jeruk/1998 tanggal 14 Juli 1998 yang

dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H. dan telah didaftarkan

lik

ah

pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kotamadya Jakarta

Barat sebagaimana ternyata dalam Sertipikat Hak Tanggungan

ub

Nomor 2103/1998 tanggal 30 Juli 1998 dan Sertipikat Hak


Tanggungan Nomor 2104/1998 tanggal 30 Juli 1998 ;
Bahwa aset-aset tersebut yang diserahkan oleh PT. Bank

ep

ka

5.

Tamara sebagai Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU) kepada

ah

BPPN (Turut Termohon PK II), yang sedianya akan dilelang

Enterprises dan Eddy Yuwono (Turut Termohon PK I)

on

Hal. 43 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

kepada BPPN sebagai pihak yang men-take over, memang

es

oleh guna mengambil pelunasan hutang PT. Intercon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 43

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menjadi terkendala sampai saat BPPN dibubarkan, akibat

adanya gugatan dari Janti Husodo (Termohon PK) selaku

ng

Komisaris PT. Intercon Enterprises bukan oleh PT. Interkon


Kebon Jeruk (ic. PT. Intercon Enterprises telah non exist

gu

sejak tanggal 4 Agustus 1998), karena barang dalam


sengketa tidaklah dapat diperjualbelikan termasuk dilelang ;

Akibat Gugatan yang secara lihai dan diajukan dengan itikad buruk

oleh Termohon PK tersebut, maka kewajiban (hutang) PT. Intercon


Enterprises kepada PT. Bank Tamara yang telah diambil alih oleh

ub
lik

ah

BPPN, hingga sekarang belum dan mungkin tidak akan pernah lagi
dilunasi kepada Negara, karena dengan gugatan dari Janti Husodo,

am

aset-aset

tersebut

telah

dikembalikan

kepada

PT.

Intercon

Enterprises sehingga Negara RI sangat dirugikan ;

ep

Pertanyaan yang mendasar dalam kasus ini adalah :

ah
k

Mengapa Gugatan dari Janti Husodo yang adalah istri yang sah dan

tidak pisah harta dengan Eddy Yuwono (Turut Termohon PK I)

In
do
ne
si

selaku Komisaris PT. Intercon Enterprises, baru diajukan pada saat

A
gu
ng

menjelang berakhirnya tugas BPPN?, sementara selaku istri yang


sah yang tidak pisah harta dengan Eddy Yuwono (Turut Termohon
PK I), pastilah Janti Husodo telah mengetahui penyerahan aset-aset

tersebut sejak semula, karena selaku istri yang sah dan tidak pisah

harta dari Eddy Yuwono (Turut Termohon PK I), Janti Husodo harus
turut menandatangani akta penyerahan aset-aset tersebut kepada

PT. Bank Tamara untuk kemudian oleh PT. Bank Tamara

lik

ah

diserahkan kepada BPPN untuk dijual lelang, guna memenuhi

kewajiban-kewajiban Eddy Yuwono (Turut Termohon PK I) dan PT.

ub

Intercon Enterprises kepada Negara Republik Indonesia Cq. BPPN


yang telah men-take over seluruh hak dan kewajiban PT. Bank
6.

Bahwa penandatanganan perjanjian-perjanjian penyerahan

ep

ka

Tamara ;

ah

aset-aset milik PT. Intercon Enterprises dan Eddy Yuwono

dari

Akta

Pemberian

Hak

Tanggungan

on

gu

ng

kelanjutan

In
d

bukti P-5a-P5f) yang dilakukan di bawah tangan, sebagai

es

(Turut Termohon PK I) kepada PT. Bank Tamara (vide :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 44

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sebagaimana ternyata dalam Sertipikat Hak Tanggungan


Nomor 2103/1998 tanggal 30 Juli 1998 dan Sertipikat Hak

ng

Tanggungan Nomor 2104/1998 tanggal 30 Juli 1998 (vide:

point 6 posita Penggugat), adalah tidak bertentangan

gu

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, karena aset-aset tersebut diserahkan untuk dijual


secara lelang guna pelunasan kewajiban hutang PT.
Intercon Enterprises kepada PT. Bank Tamara sebagai

Kreditur yang memilik hak pelunasan (verhaalsrecht), jadi

ub
lik

ah

bukan penyerahan untuk dimiliki oleh PT. Bank Tamara ;


Bahwa apabila aset-aset tersebut kemudian dijual (melalui lelang),

am

maka penjualan itulah yang harus dibuat dengan akta otentik


(risalah lelang) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 jo. Pasal 37

ep

jo. Pasal 38 jo. Pasal 39 Vendu Reglement Staatblad 1908 Nomor

ah
k

189 jo. Pasal 41 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997

tentang Pendaftaran Tanah ;

In
do
ne
si

PT. Bank Tamara selaku Kreditur dalam penjualan secara lelang

A
gu
ng

aset-aset PT. Intercon Enterprises dan Eddy Yuwono (Turut

Termohon PK I) tersebut di atas, jikapun jadi dijual quod non ,


hanyalah bertindak untuk dan atas nama Para Debitur ialah PT.

Intercon Enterprises dan Eddy Yuwono (Turut Termohon PK I). Hak


untuk menjual lelang aset-aset tersebutlah yang kemudian dialihkan

oleh PT. Bank Tamara kepada BPPN. Bahwa penyerahan aset-aset

ex. PT. Intercon Enterprises oleh PT. Bank Tamara kepada BPPN

lik

ah

(Turut Termohon PK II) adalah sama dengan yang telah diserahkan


oleh bank-bank take over lainnya (pada waktu itu) yang ditangani

Dengan demikian, penyerahan aset-aset tersebut kepada PT. Bank

ka

Tamara dan kemudian diserahkan kepada BPPN,

bukanlah

ep

perbuatan melawan hukum ;

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut

Permohonan tersebut tidak dapat dibenarkan karena Judex Facti i.c.

on

Hal. 45 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

Pengadilan Negeri dan Judex Juris tidak salah menerapkan hukum ;

es

Mahkamah Agung berpendapat :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ub

oleh BPPN dan tidak pernah dipermasalahkan kemudian ;

Halaman 45

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa sesuai pasal 11 angka 9 Anggaran dasar Perseroan


Penggugat selaku komisaris berhak mengajukan gugatan a quo dan

ng

dikarenakan terbukti penyerahan/pengalihan objek sengketa yang


dilakukan oleh Tergugat I dan II kepada Tergugat III tanpa RUPS

gu

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, secara hukum


adalah perbuatan melawan hukum ;

Para Pemohon Peninjauan Kembali tidak dapat membuktikan kalau


hal tersebut berada dalam keadaan sebaliknya ;

Sehingga oleh karena itu alasan Peninjauan Kembali hanya

ub
lik

ah

merupakan perbedaan pendapat semata antara para Pemohon


dengan Judex Facti dan Judex Juris yang, menurut hukum bukanlah

am

suatu kekeliruan/kekhilafan yang nyata ;

Bahwa alasan tersebut tidak memenuhi ketentuan Pasal 67 huruf f

ep

ah
k

Undang-Undang Nomor 14 tahun 1985 jo Undang-Undang Nomor 5


tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 3 tahun 2009 ;
bahwa

berdasarkan

pertimbangan

Menimbang,

diatas,

maka

In
do
ne
si

permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan

A
gu
ng

Kembali I : BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL (BPPN), dan

Pemohon Peninjauan Kembali II : Drs. MASHUD WISNUSAPUTRA tersebut


harus ditolak ;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali dari

Pemohon Peninjauan Kembali ditolak, maka Pemohon Peninjauan Kembali

dihukum untuk membayar ongkos perkara dalam pemeriksaan peninjauan

lik

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009,


Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan

ub

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang

ep

bersangkutan ;

MENGADILI:

Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan

ka

ah

kembali ini ;

on
In
d

gu

ng

Pemohon Peninjauan Kembali II : Drs. MASHUD WISNUSAPUTRA tersebut ;

es

Kembali I : BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL (BPPN), dan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 46

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali I dan II untuk membayar


ongkos perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar

ng

2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu Rupiah) ;

Rp.

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah

gu

Agung pada hari Senin tanggal 13 Agustus 2012 oleh Dr. H. ANDI SYAMSU
ALAM,SH.,MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung

sebagai Ketua Majelis, SOLTONI MOHDALLY,SH.,MH., dan Prof. Dr.

VALERINE JL. KRIEKHOFF,SH.,MH., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota


dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua
beserta

Hakim-Hakim

Anggota

tersebut

dan

ub
lik

ah

Majelis

dibantu

oleh

SUHARTANTO,SH.,MH., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua

am

belah pihak.

Ketua Majelis,
ttd

ep

ah
k

Hakim-Hakim Anggota :
Ttd

Dr. H. ANDI SYAMSU ALAM,SH.,MH

In
do
ne
si

ttd

SOLTONI MOHDALLY,SH.,MH

A
gu
ng

Prof. Dr. VALERINE JL. KRIEKHOFF,SH.,MH

Panitera Pengganti,
ttd

SUHARTANTO,SH.,MH

lik

ah

Ongkos-ongkos PK
1. M e t e r a i .Rp.
6.000,00
2. R e d a k s i .. Rp.
5.000,00
3. Administrasi PK.............Rp.2.489.000,00
Jumlah
Rp.2.500.000,00

ep

ka

ub

Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG-RI
a.n Panitera
Panitera Muda Perdata

ah

PRI PAMBUDI TEGUH., SH.,MH

es
on

Hal. 47 dari 47 hal. Put. No. 759 PK/Pdt/2011

In
d

gu

ng

NIP. 19610313 198803 1 003

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 47

Anda mungkin juga menyukai