Anda di halaman 1dari 3

Bandar Lampung,02 April 2019

Kepada Yang Terhormat,

Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Karang


Di

Jl. Wollter Monginsidi No.27

Tanjung Karang

Perihal: GUGATAN WANPRESTASI

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Dimas Bahtera Setyohadi,S.H.,M.H,beralamat di Jalan Soekarno Hatta No. 20, Kelurahan Srengsem,
Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 25, Maret 2019.
Dalam hal ini bertindak kuasa hukum untuk dan atas nama kepentingan hukum klien kami :

PT. Graha Properti , Jl. Soekarno Hatta Km13 Bandar Lampung, yang diwakili oleh Budi Santoso.
Dalam hal ini, telah memilih kediaman hukum (domisili) di kantor kuasanya tersebut diatas, yang
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;

PENGGUGAT dengan ini hendak mengajukan Gugatan Wanprestasi terhadap:

Ridwansyah, beralamat di Jalan WR Supratman, No. 75 Kupang Kota, Kecamatan Telukbetung,


Bandar Lampung, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;

Adapun dasar-dasar diajukannya gugatan ini adalah sebagai berikut:

DALAM POSITA

1. Bahwa, pada tanggal 5, Oktober 2019 PT. Graha Properti, Jl. Soekarno Hatta Km13 Bandar Lampung,
yang diwakili oleh Budi Santoso selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT dengan Ridwansyah,
beralamat di Jalan WR Supratman, No. 75 Kupang Kota, Kecamatan Telukbetung, Bandar Lampung
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT, telah mengadakan kerja sama berupa Perjanjian
Pemborongan Pembangunan Perumahan, berdasarkan Perjanjian Kerja Sama No. 01/SPK/PPP yang
dibuat dan ditandatangani oleh dan diantara keduanya, (selanjutnya disebut “Perjanjian”), Perjanjian
mana telah menempatkan PENGGUGAT sebagai Pemberi Kerja dan TERGUGAT sebagai Pelaksana
Kerja (Bukti P-1);

2. Bahwa, berdasarkan Pasal 2 Surat Perjanjian Pemborongan Perumahan (SPPP), TERGUGAT sebagai


Pelaksana Kerja memiliki kewajiban untuk melakukan pekerjaan berupa Pemborongan
Pembangunan Perumahan pada Proyek Pembangunan Perumahan di D-Mapples Residence, dilokasi
Cagar Alam Pitara Pesawaran, untuk pembangunan 9 unit rumah, pada Blok A (4 Unit), Blok B (4
Unit), dan Blok C (1Unit) rumah tipe Anthurium, luas masing-masing 82 m.
3. Bahwa berdasarkan Pasal 3 SPPP, nilai kotrak TERGUGAT dari PENGGUGAT untuk menyelesaikan
pekerjaan sebesar Rp. 1.800.000.000,00 ( satu milyar delapan ratus juta rupiah)

4. Bahwa berdasarkan Pasal 6 ayat (1), SPPP, masa penyelesaian pekerjaan pembangunan  oleh
TERGUGAT yaitu : maksimal tanggal 3 September 2019 ( 180 hari kalender)

5.  Bahwa perkembangan pekerjaan pembangunan yang dilakukan oleh TERGUGAT tidak sesuai dengan
tahapan dan jangka waktu yang telah ditentukan, berdasarkan pasal 8 ayat (2) SPPP, PENGGUGAT
berhak untuk memutus kontrak secara sepihak, mengambil alih, dan menunjuk pihak ketiga.

6. Bahwa, pada tanggal 30, Juni 2019, TERGUGAT mengajukan permohonan perpanjangan waktu kerja
kepada PENGGUGAT berdasarkan surat nomor 02/ SP/SPP perihal “ Perpanjangan waktu
kerja”, yang pada intinya berisi (Bukti P-2):
1. Pengakuan TERGUGAT bahwa TERGUGAT telah melanggar pasal 6 ayat (1) SPPP yaitu melewati batas
waktu penyelesaian pekerjaan pembangunan.
2. Janji TERGUGAT untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan kepada PENGGUGAT sesuai dengan
Surat Pernyataan.

7. Bahwa sampai dengan jangka waktu Perpanjangan Waktu kerja, yang telah diberikan PENGGUGAT
kepada TERGUGAT, namun TERGUGAT tetap tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan
sesuai dengan SPPP, dan Surat Peryataan (SP) tertanggal 30 Juni 2012, yang berarti telah melakukan
perbuatan ingkar janji (wanprestasi)

8. Bahwa, karena belum diselesaikannya pekerjaan pembangunan oleh TERGUGAT tersebut, maka
pada tanggal 22, Mei 2012 PENGGUGAT mengirim Surat Peringatan Pertama kepada TERGUGAT
untuk segera melaksanakan seluruh kewajibannya. (Buki P-3);

9. Bahwa, karena surat peringatan PENGGUGAT tersebut tidak juga diindahkan oleh TERGUGAT, maka
pada tanggal 20, Juni 2012 PENGGUGAT telah melayangkan surat peringatan kedua kepada
TERGUGAT untuk melaksanakan kewajibannya menyelesaikan pekerjan pembangunan (Bukti P-4);

10. Bahwa, ternyata surat peringatan kedua yang dilayangkan PENGGUGAT tersebut juga tidak
diindahkan oleh TERGUGAT, maka pada tanggal 27 Juni 2012 melayangkan surat peringatan ketiga
kepada TERGUGAT.

11. Dengan tidak adanya itikad baik TERGUGAT setelah diberikan Surat Peringatan Ketiga, dengan ini
TERGUGAT telah berusaha menghindari kewajibannya kepada PENGGUGAT.

12. Bahwa sesuai dengan pasal 1267 KUHPerdata, dan pasal 8 ayat (2), pada tanggal 03, Oktober 2012
PENGGUGAT memutuskan untuk melakukan Pemutusan Kontrak Kerja kepada PENGGUGAT melalui
surat No. 665/CMP/XI/2012.

13.  Bahwa, dengan tidak dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka TERGUGAT
telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian, yaitu dengan tidak terlaksananya
penyelesaian Pekerjaan Pembangunan Perumahan sesuai dengan SPPP, yang seharusnya sudah
selesai paling lambat tanggal 03, September 2012, sehingga dengan demikian wanprestasi tersebut
telah mengakibatkan kerugian bagi PENGGUGAT atas Pembangunan Rumah yang seharusnya sudah
selesai dan bisa disewakan, juga kerugian materil uang sebagai biaya pembayaran Proyek
Pemborongan Pembangunan Rumah Sebesar Rp.1.800.000.000,00 ( satu milyar delapan ratus juta
rupiah)

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka PENGGUGAT mohon kepada Ketua Pengadilan
Negeri Jakarta Barat agar berkenan untuk memutuskan:

DALAM PETITUM

1.      Menerima dan Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;

2.      Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan PENGGUGAT dalam perkara ini;

3.      Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) sebidang tanah luas 1000m2 yang
terletak di jalan Arif Rahman Hakim, Tj Baru, Kedamaian, Bandar Lampung, yang diletakan atas atas
nama TERGUGAT;

4.      Menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan wanprestasi;

5.      Mengganti biaya kerugian materil uang sebagai biaya pembayaran Proyek Pemborongan
Pembangunan Rumah Sebesar Rp.1.800.000.000,00 ( satu milyar delapan ratus juta rupiah)

6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta
rupiah) setiap hari TERGUGAT lalai melaksanakan isi putusan perkara ini terhitung sejak putusan
berkekuatan hukum tetap;

7.      Mebebankan biaya perkara ini kepada TERGUGAT;

8.  Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada
perlawanan banding, kasasi, maupun verzet;

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Karang yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Hormat Kami,

PENGGUGAT

(Dimas Bahtera Setyohadi


SH.MH)

Anda mungkin juga menyukai