Anda di halaman 1dari 3

KANTOR HUKUM

“Dr. Emi Puasa Handayani & Rekan”


Alamat : Jl. Teuku Umar No. 16 Kota Kediri Jawa Timur.

Kediri, 14 Maret 2024

KEPADA
Yth. KETUA PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN
DI – JAKARTA SELATAN

Hal : Gugatan Wanprestasi

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Dr. Emi Puasa H., S.H., M.H.
2. Huzaimah Al-Anshori., S.HI., M.H.
berkedudukan (domicilie) pada Kantor Hukum “Dr. Emi Puasa Handayani & Rekan” yang
berkantor di Jl. Teuku Umar No. 16 Kota Kediri Jawa Timur.
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 14 Februari 2024 (terlampir) baik secara
bersama-sama atau sendiri dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta mewakili:
PT. BANK BOLA DUNIA berkedudukan di Jl. Sudirman No. 66 Jakarta Pusat, berdasarkan
Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 7 Tanggal 06 November 1999 yang dibuat di hadapan
Notaris Teddy Anwar, SH yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman No.
C-12 12.859.HT.01.01 Tahun 2001 yaitu:
Nama : Drs. Ali Akbar
Jenis kelamin : Laki-laki
Jabatan : Direktur Utama PT Bank Bola Dunia
Kewarganegaraan : WNI
Untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;
Sejalan dengan itu, bersama ini PENGGUGAT mengajukan gugatan “Wanprestasi” di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terhadap:
PT. Manca Negara yang berkantor di Jl. Sisingamangaraja No. 123 Jakarta Selatan, yang
diwakili oleh Direktur Utama Jhony Malingkas.
Untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;

Adapun duduk perkaranya adalah sebagai berikut:


1. Bahwa Penggugat melalui Akta Perjanjian Hutang Piutang No. 100 tertanggal 01
Februari 2004 yang dibuat di hadapan Notaris Abdul Jalil, SH memberikan Pinjaman
Uang sebesar Rp. 120.000.000.000,00 (seratus dua puluh milyar rupiah) kepada
Tergugat dengan jangka waktu pengembalian selama 2 (dua) tahun.
2. Sesuai dengan Akta Perjanjian Hutang Piutang No. 100 yang dibuat di hadapan
Notaris Abdul Jalil, SH tersebut Tergugat harus mengembalikan seluruh pinjaman
kepada Penggugat dengan cara mengangsur sebesar Rp. 5.000.0000.000,00 (lima
milyar) setiap bulannya.

Halaman 1 dari 3
3. Tergugat hingga 01 Februari 2005 telah berhasil mencicil sebanyak 12 kali angsuran
mencapai jumlah Rp. 60 miliar akan tetapi setelah itu hingga Perjanjian yang
seharusnya berakhir tanggal 01 Februari 2006, Tergugat tidak pernah mengangsur
kewajibannya sehingga sisa kewajibannya sebesar Rp. 60.000.000.000,00 (enam
puluh miliar) kepada Penggugat tidak juga dilunasi.
4. Bahwa dalam Perjanjian Hutang Piutang tertanggal 01 Februari 2004 tersebut
Tergugat telah menyerahkan jaminan miliknya berupa
a. Sebidang Tanah seluas 1.000 m2 berikut bangunan di atasnya terletak di Jl.
Sisingamangaraja No. 123 Jakarta Selatan sebagaimana bukti kepemilikan berupa
SHM (Sertifikat Hak Milik) No. 31.
b. Sebidang Tanah seluas 5.000 m2 berikut bangunan di atasnya terletak di Jl.
Fatmawati No. 41 Jakarta Selatan sebagaimana bukti kepemilikan berupa
Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 99.
5. Bahwa berhubung perjanjian hutang piutang tertanggal 01 Februari 2004 antara
Penggugat dengan Terguggat tersebut menjadi dasar perikatan antara Penggugat
dengan Tergugat dengan segala akibat hukumnya, sehingga sesuai dengan ketentuan
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata yang berbunyi: “Semua persetujuan yang dibuat
sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya”, maka sudah seharusnya Perjanjian Hutang Piutang tertanggal 01
Februari 2004 tersebut dinyatakan sah menurut hukum;
6. Bahwa dengan demikian, adanya tindakan Tergugat dengan tidak melunasi sisa
kewajibannya sebesar Rp. 60.000.000.000,00 (enam puluh miliar) yang telah jatuh
tempo dimana hal tersebut merupakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Hutang
Piutang tertanggal 01 Februari 2004 dimaksud dan bahkan mengabaikan
somasi/teguran dari Penggugat menunjukkan bahwa semasa Tergugat telah cidera
janji/wanprestasi kepada Penggugat; sehingga terhadap wanprestasi yang telah
dilakukan oleh Tergugat tersebut dan untuk menjaga kepentingan hukum Penggugat,
maka sudah seharusnya menurut hukum Tergugat dinyatakan telah melakukan
wanprestasi.
7. Bahwa oleh karena itu sudah seharusnya Tergugat dihukum untuk
membayar/memenuhi kewajibannya kepada Penggugat sebagaimana telah diatur
dalam ketentuan Pasal 1239 dan Pasal 1243 KUH.Perdata yang seluruhnya sebesar Rp
60.000.000.000,00 (enam puluh miliar).
8. Bahwa untuk mejamin Tergugat melaksanakn kewajibannya untuk mengembalikan
sisa pinjaman sebesar Rp 60.000.000.000,00 (enam puluh milyar) kepada Pengugat,
maka Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar berkenan
meletakkan sita jaminan atas harta benda Tergugat berupa:
a. Sebidang Tanah seluas 1.000 m2 berikut bangunan di atasnya terletak di Jl.
Sisingamangaraja No. 123 Jakarta Selatan sebagaimana bukti kepemilikan
berupa SHM (Sertifikat Hak Milik) No. 31.
b. Sebidang Tanah seluas 5.000 m2 berikut bangunan di atasnya terletak di Jl.
Fatmawati No. 41 Jakarta Selatan sebagaimana bukti kepemilikan berupa
Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 99.
9. Bahwa untuk menjamin agar putusan perkara ini segera dapat dijalankan dan ditaati
oleh Para Tergugat, mohon Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa

Halaman 2 dari 3
(dwangsom) sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) kepada Penggugat dalam
setiap harinya jika terjadi keterlambatan dalam melaksanakan putusan perkara ini;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan berkenan memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut:
PRIMAIR;
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan Akta Perjanjian Hutang Piutang No. 100 tertanggal 01 Februari 2004 yang
dibuat di hadapan Notaris Abdul Jalil, SH adalah sah menurut hukum;
3. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan Wanprestasi;
4. Menyatakan Tergugat berkewajiban hukum melunasi sisa kewajibannya sebesar Rp
60.000.000.000,00 (enam puluh milyar) kepada Penggugat secara tunai dan sekaligus;
5. Menghukum untuk melunasi sisa kewajibannya sebesar Rp 60.000.000.000,00 (enam
puluh milyar) kepada Penggugat dengan tanpa disertai syarat apapun secara tunai dan
sekaligus;
6. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 1.000.000,00
(satu juta rupiah) kepada Penggugat setiap harinya jika terjadi keterlambatan dalam
melaksanakan putusan perkara ini;
7. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini secara;
SUBSIDAIR;
Jika Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat Kami
Kuasa Penggugat

Dr. Emi Puasa H., S.H., M.H.

Huzaimah Al-Anshori., S.HI., M.H.

Halaman 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai