Npm : 16.4301.087
Kelas : C
Hukum Tata Negara adalah ilmu yang termasuk salah satu cabang imu
hukum, yaitu hukum ketatanegaraan yang berada di ranah hukum publik, sehingga
tidak hanya mencakup kajian mengenai organ negara, fungsi dan mekanisme
hubungan antar organ negara itu, tetapi mencakup pula persoalan-persoalan yang
terkait dengan mekanisme dengan mekanisme hubungan antara organ-organ
negara itu dengan warga negara. Buku ini merupakan pengantar Hukum Tata
Negara yang menjelaskan tentang Hukum Tata Negara Umum dan Hukum Tata
Negara Positif kita. Penjelasan dimulai secara komprehensif dari sisi definisi,
metode hingga pada pergeseran orientasi yang terjadi dalam corak keilmuan
bidang hukum tata negara dalam perkembangannya di Indonesia. Di antara para
ahli hukum, dapat dikatakan tidak terdapat rumusan yang sama tentang definisi
hukum dan demikian pula dengan definisi hukum tata negara sebagai hukum dan
sebagai cabang ilmu pengetahuan hukum.
Kontitusi, yaitu dalam yunani kuno politea dan perkataan bahasa latin
contitutio yang juga berkaian dengan kata jus.dalam kedua perkataan politea dan
contitutio itulah awal mula gagasan kontitusionalisme.piagam madinah dapat di
sebut sebagai piagam tertulis pertama dalam sejaah umat manusia yang dapat di
bandingkan dengan perngertian kontitusi dalam arti modern. Piagam ini dibuat
atas persetujuan bersama antara nabi muhammad saw. Dapat dikatakan bahwa
lahirnya piagama madinah pada abad ke-7M merupakan inovasi yang paling
penting selama berabad-abad pertengahan yang memulai suatu tradisi baru.
Yang dinamakan konstitusi itu tidak saja aturan yang tertulis, tetapi juga
apa yang di praktikan dalam kegiatan penyelenggaraan negara, dan yang diatur itu
tidak saja berkenaan dengan organ negara beserta komposisi dan fungsinya, baik
ditingkat pusat maupun ditingkat pemerintahan daerah (local goverment), tetapi
juga mekanisme ubungan antara negara dan organ negara itu dengan warga
negara. Tujuan Konstitusi sebagai hukum tertinggi itu juga untuk mencapai dan
mewujudkan tujuan yang tertinggi. Tujuan yang dianggap tertinggi itu adalah: (i)
keadilan; (ii) ketertiban; (iii) perwujudan nilai-nilai ideal seperti kemerdekaan
atau kebebasan dan kesejahteraan atau kemakmuran bersama, sebagaimana
dirumuskan sebagai tujuan bernegara oleh para pendiri negara (the pounding
father and mother).
Sumber hukum dapat dibedakan antara yang bersifat formal (source of law
in formal sence) dan sumber hukum dalam arti material. Dengan mengutamakan
bentuk formalnya itu, sumber norma hukum itu harus mempunyai bentuk hukum
tertentu yang bersifat mengikat secara hukum. Sumber hukum formal itu haruslah
mempunyai salah satu bentuk antara lain:
Salah satu ciri negara hukum, yang dalam bahasa Inggris disebut legal
state atau state based on the rule of law, dalam bahasa Belanda dan Jerman
disebut rechtsstaat, adalah adanya ciri pembatasan kekuasaan dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara. Konsep negara hukum juga disebut sebagai
negara konstitusional atau constitutional state, yaitu negara yang dibatasi oleh
konstitusi. Menurut Montesquieu, membagi kekuasaan negara dalam tiga cabang,
yaitu; (i) kekuasaan legislatif sebagai pembuat undang-undang; (ii) kekuasaan
eksekutif yang melaksanakan; dan (iii) kekuasaan untuk meghakimi atau
yudikatif.