Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN SOAL NOMOR 1

a) Persentase laki-laki dalam satu populasi atau sering disebut sebagai proporsi
maskulinitas merupakan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah
penduduk keseluruhan pada tahun yang sama dikalikan 100 persen. Rumus proporsi
maskulinitas dapat dituliskan: Pm/P1 x 100
b) Nilai lima puluh pada ukuran ini adalah nilai yang ideal. Angka yang lebih tinggi
menunjukkan kelebihan penduduk laki-laki dan angka yang lebih rendah menunjukkan
kelebihan penduduk perempuan. Proporsi maskulinitas populasi nasional bervariasi
dalam rentang yang agak sempit, biasanya nilainya di bawah 50.
c) Rasio Jenis Kelamin atau Sex Ratio didefinisikan sebagai jumlah laki-laki per 100
perempuan. Rasio jenis kelamin di bawah 100 menunjukkan bahwa jumlah perempuan
lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Sebaliknya, bila rasio jenis kelamin di atas 100
menunjukkan jumlah laki-laki lebih besar dibandingkan jumlah perempuan. Rumus rasio
jenis kelamin dapat dituliskan: Pm/P1 x 100

JAWABAN SOAL NOMOR 2

Piramida penduduk didefinisikan sebagai grafik yang menggambarkan komposisi penduduk


menurut kelompok umur dan jenis kelamin. Piramida penduduk dirancang untuk memberikan
gambaran rinci mengenai struktur umur dan jenis kelamin dari sebuah populasi, yang
mengindikasikan usia satu tahunan, kelompok 5 tahunan, atau kombinasi usia lainnya. Bentuk
piramida dasar terdiri dari grafik diagram batang yang mewakili kelompok umur Grafik batang
untuk pria berada di sebelah kiri dan grafik batang untuk perempuan diberikan di sebelah
kanan. Jumlah penduduk laki-laki pada kelompok umur tertentu ditunjukkan ole panjang
batang dari sumbu tengah.

Berdasarkan bentuknya, piramida penduduk bervariasi. Bentuk tersebut sekaligus mencirikan


karakteristik kondisi kependudukannya. Secara mum, piramida penduduk dibagi menjadi 3 jenis
yaitu piramida penduduk muda (ekspansif), piramida penduduk dewasa (stationer), dan
piramida penduduk tua (konstruktif).

a) Piramida penduduk muda memiliki ciri-ciri angka kelahiran sangat tinggi dan angka
kematian juga tinggi.Biasanya piramida penduduk tipe in dijumpai di negara-negara
sedang berkembang. Contoh negara dengan piramida ekspansif: Thailand, Filipina,
Malaysia, India, Mesir, Brazil, dan lain sebagainya. Karakteristik dari piramida ekspansif
yaitu:

- Sebagian besar penduduk berusia muda

- Penduduk lanjut usia relatif sedikit


- Angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian

- Pertumbuhan penduduk sangat cepat

- Membutuhkan banyak lapangan pekerjaan

- Rasio ketergantungan besar

- Sebagian besar ditemukan di negara-negara berkembang

a) Jenis kedua adalah piramida penduduk dewasa. Ciri piramida in adalah angka kelahiran
sudah rendah, angka kematian rendah serta memiliki penduduk usia produktif yang
tinggi. Contoh negara dengan piramida stasioner: Belanda, Jerman, Perancis, Inggris.
Karakteristik dari piramida stasioner yaitu:

- Angka kelahiran hampir sama dengan angka kematian

- Jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama

- Pertumbuhan penduduknya kecil

- Rasio ketergantungan hampir nol

- Terjadi di beberapa negara maju

b) Jenis ketiga adalah piramida penduduk tua. Ciri piramida ini adalah angaka kelahiran
sangat rendah, usia produktif banyak, dan penduduk usia tua sangat banyak. Biasanya
piramida jenis ini dijumpai di negara-negara maju. Contoh negara dengan piramida
penduduk konstruktif: Jepang, Swedia, Amerika Serikat, Jerman, Belgia, Swiss,
Singapura, dan negara maju lainnya. Karakteristik piramida penduduk konstruktif (tua)
yaitu:

- Jumlah kelompok umur muda sedikit

- Menurunnya tingkat kelahiran dan kematian

- Meningkatnya angka harapan hidup

- Perlambatan pertumbuhan penduduk


- Jumlah penduduk usia kerja relatif lebih besar daripada jumlah anak-anak dan orang
tua

- Rasio ketergantungan rendah

- Menggambarkan bonus demografis apabila penduduk usia kerjanya berpendidikan dan


produktif bekerja.

Di Indonesia, pada 2010, bentuk piramida penduduk sudah mengarah ke stationer.Hal itu dapat
dilihat dari bentuknya yang hampir berimbang di tiap-tiap kelompok umur. Berdasarkan itu pula
kita juga dapat mengetahui bagaimana kondisi Indonesia pada tahun-tahun berikutnya. Ke
dean, proporsi usia produktif di Indonesia terus meningkat. Selain itu, proporsi lansia juga
meningkat sangat tinggi. Di sisi lain, pada usia muda proporsinya semakin menurun. Dengan
melihat hal tersebut kiranya ke depan, is yang menarik untuk Indonesia adalah tentang
penyediaan lapangan kerja, jaminan sosial bagi lansia, dan ketersediaan generasi berikutnya
yang semakin sedikit.

SUMBER: PWKL 4101 MODUL 6

Anda mungkin juga menyukai