Anda di halaman 1dari 5

FAKTOR DINAMIKA DAN PROYEKSI PENDUDUK

1. FAKTOR DINAMIKA PENDUDUK


Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu wilayah dari
waktu ke waktu. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Diantaranya sbb:
a. Perkembangan Jumlah Penduduk

Perang selalu mengakibatkan bencana dan korban jiwa yang berjatuhan seperti
PD 1 dan Pd 2. Jatuhnya korban pada peperangan menjadi salah satu faktor
penghambat laju pertumbuhan penduduk.

Sejak 1930 hingga saat ini merupakan periode terjadinya ledakan penduduk
dunia. Pertumbuhan penduduk yang cepat terjadi karena ditemukannya obat-
obatan yang dapat menekan angka kematian. Pada periode ini jumlah penduduk
dunia mencapai 4 milyar. Tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar
1,4% pertahun, sehingga dikategorkan pertumbuhan penduduk sedang.

Pemerintah gencar mengembangkan upaya untuk mengatasi permasalahan


penduduk Indonesia. Upaya yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan
antara lain sbb:
1. Adanya penentuan batas umur perkawinan.

Adanya penentuan batas terendah usia perkawinan pertama, yaitu usia 19


tahun bagi perempuan dan 21 tahun bagi laki-laki
2. Program KB
Meluncurkan program keluarga berencana (KB) dan norma keluarga kecil
bahagia sejahtera (NKKBS). Seiring dengan diberlakukannya program KB
angka pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan. Angka kelahiran dapat
ditekan walaupun belum semaksimal mungkin. Namun, program KB belum
berhasil. Indonesia termasuk negara dikawasan Asia Tenggara yang
mengalami fase transisi demografi.
3. Sarana dan prasarana pendidikan

Penambahan jumlah sarana dan prasarana pendidikan, sehingga menambah


usia sekolah.

b. Pertumbuhan Penduduk
Fenomena bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk dari waktu ke waktu
di wilayah tertentu disebut dinamika penduduk.
Gejala kependudukan tersebut dipengaruhi oleh faktor kelahiran (fertilitas),
kematian ( mortalitas), dan migrasi.

c. Fertilitas dan mortalitas


1) Kelahiran ( fertilitas)
Fertilitas merupakan gambaran dari kelahiran hidup dalam suatu wilayah pada
waktu dan periode tertentu.
Angka kelahiran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu angka kelahiran kasar,
angka kelahiran umum, dan angka kelahiran menurut kelompok umur.
2) Kematian ( mortalitas)
Tinggi rendahnya tingkat kematian tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan
penduduk, tetapi juga merupakan alat ukur dari tinggi rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Didalam dinamika kependudukan mortaitas merupakan
variable yang dapat mengurangi julah penduduk.
Mortalitas (kematian) adalah : peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen. Hal ini dapat terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup.

d. Komposisi penduduk
Adalah proses pengelompokkan data –data kependudukan melalui variable
tertentu. Pengelompokkan penduduk dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1) Komposisi pendudk biologis meliputi umur dan jenis kelamin
Kompisisi ini sering digunakan untuk analisis perencanaan pembangunan,
seperti kebutuhan tenaga kerja, dan wajib belajar (wajar) Sembilan tahun.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat divisualkan
dengan grafik yang disebut piramida penduduk. Garis vertical
menggambarkan umur dan garis horizontal menggambarkan jenis kelamin.
Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin,
karakteristik penduduk suatu negara dibedakan menjadi beberapa
kelompok sebagai berikut :
 EKSPANSIF (PIRAMIDA PENDUDUK MUDA)

Pemahamanya mudah, jadi di suatu daerah terdapat angka kelahiran


yang tinggi dan angka kematian yang rendah yang menyebabkan
penduduk yang berumur muda banyak. Biasanya terdapat di negara
berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India.
Ciri-ciri Piramida Expansive :
 Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
 Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
 Tingkat kelahiran bayi tinggi
 Angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian
 Pertumbuhan penduduk tinggi

 STASIONER

Piramida Stasioner itu merata, sehingga ada yang menyebutnya sebagai


bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan kematian
seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara
maju seperti : Singapura, Jepang.
Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner :
 Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
 Tingkat kelahiran rendah
 Tingkat kematian rendah
 penduduk usia muda sebanding dengan penduduk usia dewasa
 Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.

 KONSTRUKTIF (PIRAMIDA PENDUDUK TUA)

Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua.Nah


kalau yang ini kebalikanya dari Piramida Penduduk Muda, bentuknya
lebih seperti Batu Nisan. Piramida ini menunjukan tingkat kelahiran
yang rendah dan tingkat kematian sangat tinggi, jadinya pertumbuhan
penduduknya rendah. Contoh negaranya : Jerman, Swiss dan Belgia
Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua : 
 Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit.
 Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat
kematian.
 Pertumbuhan penduduk terus berkurang.
Dengan ketiga bentuk piramida tersebut, seseorang bisa mengetahui
kondisi dari negara tersebut walau dalam bentuk grafik seperti ini.
Disimpulkan juga bahwa negara maju lebih banyak memiliki grafik
Piramida Penduduk Stasioner. 

2) Komposisi penduduk sosial, meliputi tingkat pendidikan, dan status


perkawinan
Komposisi penduduk menurut pendidikan dapat dilihat dari kepandaian
dalam membaca, menulis, dan jenjang pendidikan yang ditamatkan.
3) Komposisi penduduk ekonomi, meliputi lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan
dan tingkat kepadatan penduduk
Status perkawinan seseorang (marital) dapat dijadikan indicator dalam
menentukan koposisi penduduk di suatu wilayah. Setiap orang memeiliki
sratus marital yang berbeda satu sama lainnya. Berdasarkan ststus
perkawinannya penduduk dibedakan atas : kelompok belum kawin, kawin,
cerai, duda atau janda.
4) Komposisi penduduk geografis berdasarkan tempat tinggal, perkotaan,
pedesaan, provinsi, dan kabupaten/kota.
Di negara maju sebagian besar pekerjaan di bidang industri dan jasa.
Adapun di Negara Berkembang sebagian besar penduduknya memiliki
pekerjaan di bidang pertanian dan industri

Anda mungkin juga menyukai