Anda di halaman 1dari 4

8

ANTROPOSFER

Indikator pencapaian kompetens :


Siswa dapat mendeskripsikan fenomena atau permasalahan kependudukan.
Manusia
merupakan
makhluk
di bumi yang sangat dinamis
dan
cepat mengalami perubahan.
Untuk
mengetahui
perubahan
tersebut
diperlukan berbagai data yang
terkait
dengan kependudukan. Data
kependudukan diperoleh dari
sensus,
survei,
dan
regristrasi
penduduk.
Data
yang
menyangkut penduduk dengan
berbagai
karakteristiknya
merupakan
salah
data pokok yang sangat diperlukan untuk perencanaan pembangunan di segala bidang.
A. Pengertian Antroposfer
Antroposfer berasal dari kata latin, yaitu antropos yang berarti manusia dan sphaira
yang berarti lapisan. Jadi antroposfer artinya lapisan dari bumi yang ditempati manusia.
Membahas antroposfer berarti membahas tentang penduduk atau demografi.
Demografi adalah ilmu pengetahuan yang mengumpulkan, menyelidiki catatancatatan, dan statistik penduduk untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan
dengan perkembangan kepadatan, kematian, kelahiran, perpindahan, dan persebaran
penduduk
B. Kuantitas Penduduk
Kuantitas penduduk adalah jumlah kesluruhan penduduk yang menempati seluruh
wilayah tertentu. Jumlah penduduk dapat diketahui dengan cara mencari data penduduk
yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga resmi, seperti kelurahan, kecamatan, dan Badan
Pusat Statistik (BPS). Data tersebut dapat berupa angka ataupun gambar.
Pengumpulan data penduduk bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Sensus
Sensus adalah seluruh proses pengumpulan, menghimpun, dan menerbitkan
data penduduk, sosial ekonomi yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di
wilayah tertentu. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui secara resmi dari
publikasi hasil sensus penduduk.
Sensus dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
1) Menurut tempat tinggal, sensus dibagi menjadi dua :
a. Sensus de facto
Adalah sensus atau pencacahan penduduk yang dikenakan pada setiap
penduduk yang pada waktu sensus berada dalam suatu wilayah atau negara
tertentu.
b. Sensus de jure
Adalah sensus atau pencacahan yang dikenakan kepada penduduk yang
benar-benar bertempat tinggal di wilayah atau negara tertentu.
2) Menurut metodenya, sensus dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Metode house holder

Model sensus dimana petugas sensus memberi formulir untuk diisi oleh
kepala rumah tangga itu sendiri.
b. Metode canvasser
Model sensus dimana petugas sensus mengisi daftar/formulir sesuai dengan
jawaban dari tiap penduduk.
Pelaksanaan sensus memiliki beberapa manfaat, antara lain :
1) Mengetahui jumlah penduduk
2) Mengetahui komposisi penduduk
3) Mengetahui penyebaran penduduk
4) Mengetahui laju pertumbuhan penduduk
5) Mengetahui jumlah tenaga kerja
2. Registrasi
Registrasi adalah kumpulan keterangan mengenai segala kejadian penting
manusia, seperti perkawinan, kelahiran, kematian, perceraian, dan perpindahan
penduduk. Registrasi penduduk dilaksanakan oleh Kantor Pemerintahan Dalam
Negeri mulai dari pemerintah desa samapi pemerintah pusat. Pencatatan dilaksanakan
secara harian di tingkat desa atau kelurahan, kemudian setiap akhir bulan dibuat
rekapitulasi untuk dilaporkan kepada pemerintah yang lebih tinggi, yaitu tingkat
kecamatan, kota atau kabupaten, provinsi, dan pusat yang kemudian diterbitkan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS).
3. Survei
Survei adalah pencacahan penduduk dengan cara mengambil contoh daerah
pencacahan tanpa melakukan perhitungan semua penduduk. Survei penduduk
sebenarnya hampir sama dengan sensus penduduk, karena rangkaian kegiatan survei
sama dengan pelaksanaan sensus penduduk. Perbedaannya terletak pada :
1) Cakupan penduduk yang didata
a. Sensus semua penduduk
b. Survei hanya sebagian penduduk
2) Waktu pelaksanaan
a. Sensus waktu tertentu (lima atau sepuluh tahun sekali)
b. Survei bisa kapan saja sesuai kebutuhan
3) Data yang dikumpulkan
a. Sensus topiknya sudah dibuat dengan standar khusus.
b. Survei datanya tidak tetap, sesuai yang dinginkan dari survei tersebut.
C. Komposisi penduduk
Komposisi penduduk adalah susunan penduduk menurut umur, jenis kelamin,
mata pencaharian, tingkat pendidikan, tempat tinggal dan agama. Berdasarkan
komposisi penduduk dapat diketahui sifat-sifat khusus penduduk yang berbeda antara
wilayah satu dan lainnya. Perbandingan komposisi penduduk mempunyai peranan
penting dalam analisis situasi kependudukan untuk suatu wilayah atau negara. Macammacam komposisi penduduk yang perlu diketahui, antara lain :
1. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
Dalam komposisi ini, penduduk dikelompokan menurut umur dan jenis
kelamin. Pengelompokan umur biasanya menggunakan interval 5 tahunan, seperti 04, 5-9, 10-14, dan sebagainya.
Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapat
diketahui ciri-ciri kependudukan tertentu, seperti sex ratio, kelompok wanita usia
subur, jumlah angkatan kerja, dan angka beban ketergantungan.
1) Sex ratio
Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah
penduduk perempuan (100 orang). Besarnya rasio jenis kelamin dapat diketahui
dengan rumus :
Sex ratio = Jumlah pdk laki-laki
x 100%
Jml pdk perempuan
Besar kecilnya rasio jenis kelamin dipengaruhi oleh :

a.
b.
c.
d.

Rasio jenis kelamin pada kelahiran


Tingkat kematian antara penduduk lak-laki dan perempuan
Tingkat migrasi antara penduduk laki-laki dan perempuan
Kelompok wanita usia subur (Child Bearing Age)
Penduduk yang termasuk kelompok ini adalah wanita berumur 15 44
tahun. Maksudnya kelompok wanita ini mempunyai kemampuan untuk
melahirkan.
2) Jumlah angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 th keatas) yang bekerja atau
mempunyai pekerjaan sementara, tidak bekerja, dan yang mencari kerja.
Perkembangan ketenagakerjaan suatu daeah dapat dilihat berdasarkan tingkat
partisipasi angkatan kerja (TPAK), dengan rumus :
TPAK = angkatan kerja x
100

3) Angka beban ketergantungan (dependency ratio)


Dependency ratio adalah perbandingan penduduk nonproduktif dengan 100
orang penduduk produktif, dengan rumus :
DR = pdk < 14 th + pdk > 65 th
x 100%

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat juga


digambarkan dalam bentuk grafik yang dikenal dengan sebutan piramida
penduduk. Piramida penduduk dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu :
a. piramida penduduk muda/kerucut/expansive/lima
Piramida ini menggambarkan jumlah kelahiran lebih tinggi dari jumlah
kematian, angka beban ketergantungan tinggi, dan jumlah penduduk terus
bertambah. Piramida ini terdapat di negara berkembang, seperti Indonesia,
India, dan Brasilia.

b. Piramida penduduk stasioner/stabil/granat


Piramida stasioner berbentuk granat. Piramida ini menggambarkan
jumlah kelahiran dan kematian seimbang, angka beban ketergantungan
rendah, dan jumlah penduduk tetap. Piramida ini terdapat di Swedia, Belanda,
dan Skandivania.
c. Piramida penduduk tua/konstruktif/batu nisan
Piramida ini menggambarkan jumlah kematian lebih besar dari jumlah
kelahiran, jumlah penduduk tua lebih besar dari penduduk muda, dan jumlah
penduduk mengalami penurunan. Piramida ini terdapat di Jerman.
Dari piramida kita mendapatkan beragam informasi kependudukan di suatu
negara. Beberapa manfaat dari piramida penduduk :
1) Mengetahui pertumbuhan penduduk
2) Mengetahui jumlah tenaga produktif dan nonproduktif
3) Mengetahui perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan
4) Merencanakan kebijaksanaan dalam bidang kependudukan
5) Mengukur angka beban tanggungan

2. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan


Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan mempunyai nilai sangat
strategis. Melalui tingkat pendidikan penduduk, dapat diketahui kualitas penduduk
suatu daerah/negara. Di Indonesia terjadi ketimpangan yang cukup tinggi antara
penduduk usia sekolah dasar dengan penduduk pada jenjang usia akademi atau
perguruan tinggi yang melanjutkan pendidikannya.Untuk memperoleh gambaran
tentang tingkat pendidikan di Indonesia, perhatikan tabel berikut.
Komposisi Penduduk Indonesia Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2000
No
Jenjang Pendidikan
Jumlah
1 SD
25.614.836
2 SMP
13.492.616
3 SMA/SMK
4.778.925
4 Akademi/PT
3.126.036
Sumber : Biro Pusat Statistik, tahun 2000

A. produktif

Anda mungkin juga menyukai