Anda di halaman 1dari 5

UPM PENGANTAR PENDIDIKAN

Nama : Mery Ilona Sisilia

Npm : 201914579030

Kelas : X1C

1. Menurut saya bentuk kepedulian Unidra dan cara Unindra dalam mengatasi masalah Pendidikan
di Indonesia antara lain adalah
• Menjadi kampus dengan biaya terjangkau namun tetap memberikan pelayanan terbaik
kepada seluruh mahasiswa dan terus mengoptimalkan sarana dan prasarana belajar di
semua kampus. Dimana saat ini cukup banyak masyarakat yang ingin melanjutkan kuliah
namun terkendala biaya kuliah yang cukup mahal, dengan adanya Unindra membuka banyak
kesempatan untuk melanjutkan kuliah. Karena Unindra sebagai kampus dan lembaga
pendidikan tinggi telah menerapkan nilai-nilai yang selama ini menjadi cirinya, yaitu “peduli,
mandiri, kreatif, adaptif”.
• Memberikan beasiswa bagi Dosen dan juga mahasiswa. Salah satu bentuk kepedulian dalam
meningkatkan kualitas dan mutu dosen sebagai ujung tombak keberhasilan proses belajar-
mengajar di kampus. Untuk itu semua, beasiswa S3 untuk para dosen adalah salah satu cara
untuk menggapai visi dan misi Unindra yang mulia tersebut. Selain untuk dosen namun juga
memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi
• Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)
• Lembaga pendidikan dan pelatihan adalah “wadah” bagi kreativitas seluruh civitas
akademika UNINDRA yang dituangkan dalam bentuk pelatihan, workshop dan kursus untuk
meningkatkan kualitas dosen, karyawan, mahasiswa dan masyarakat umum. Sampai dengan
saat ini telah ada 4 Program Pelatihan yang sedang dijalankan, yaitu Pelatihan Pajak Brevet
A&B, Sertifikasi Zahir, Teknologi Informasi dan Public Speaking.

2. Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang “ing ngarsa sung tulada” (di depan memberi
teladan), “ing madya mangun karsa” (di tengah menjadi penyemangat), dan “tut wuri
handayani” (dari belakang memberi dukungan), menjadi spirit luar biasa bagi perkembangan
pendidikan Indonesia. Bahkan filosofi terakhirnya menjadi slogan abadi pendidikan Indonesia.
Menarik saat menggali dalamnya makna filosofi di atas. Ada energi tersendiri menyeruak di
setiap jiwa insan pendidik. Ide tentang ‘di depan memberi teladan’ mengandung arti bahwa
setiap individu adalah guru. Sehingga, dengan predikat itu semua orang harus dapat menjaga
sikap, menjaga perilaku, menjaga kehormatan diri dan kemuliaan akhlak. Hal ini dikarenakan
keteladanan terkait erat dengan akhlak. Dan akhlak sangat bergantung sejauh mana
seseorang pandai menjaga kehormatan dan kemuliaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang
beradab dan menjaga kesopansantunan.
Sangat menarik ketika mengaitkan filosofi Ki Hajar dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Keluasan pemikirannya seakan menjawab permasalahan yang dihadapi sekarang. Kegelisahan
yang melanda dunia pendidikan hari ini ternyata telah digambarkannya, yakni semua orang
adalah guru yang harusnya mengedukasi siapapun dalam memahami situasi yang terjadi.
Selain itu, peran guru sebagai panutan hendaknya menggambarkan pribadi yang patut
diteladani dalam hal ’stay at home’ ‘work from home; termasuk dalam hal menyampaikan
informasi yang benar, lengkap dan bertanggung jawab. Sehingga semua orang akan
merasakan ketenangan dan kenyamanan dalam berkaktivitas dan berkarya, termasuk
menjalankan ibadahnya.
Khusus dunia pendidikan, situasi yang memprihatinkan seperti saat ini hendaknya disikapi
secara bijak. Ini adalah momentum untuk berkreasi seperti filosofi Ki Hajar yang mendorong
semua orang untuk berkarsa dan berkarya. Sesungguhnya berkreasi di era digital sekarang ini
adalah keniscayaan, dan sangat terbuka kesempatannya. Terdapat banyak layanan digital
yang dapat dimanfaatkan dalam menghidupkan terus proses belajar mengajar. Sehingga
gelora semngat belajar tidak pernah padam di setiap anak bangsa.
Di sisi lain, masa pandemi yang berkepanjangan ini juga harus menjadi tonggak pembuktian
kepedulian seorang guru dalam dedikasinya di dunia pendidikan. Guru sebagai teladan, guru
sebagai motivator, dan sebagai generator pendidikan haruslah diaktualisasikan saat ini. Hal ini
menjadi satu keharusan untuk dilakukan, mengingat vitalnya peran guru sebagai agen
perubahan yang akan menghasilkan generasi unggul dalam peradaban bangsa.
Pandemi Covid-19 saat ini adalah tantangan nyata dalam merealisasikan cita-cita ‘pendidikan
untuk semua’ di atas. Saat sebagian besar dari anak bangsa tidak mempunyai kesempatan
belajar secara daring dikarenakan keterbatasan ekonomi. Sama seperti kesempatan
Bumiputera yang terpinggirkan dalam hal mendapatkan hak pendidikan di zaman Kolonial.
Di sisi lain, masih banyak insan pendidik yang bertugas di daerah menjadi semakin terjepit
akses informasi karena pemberlakuan PSBB. Sama terjepitnya dengan orang tua yang harus
memilih antara membelikan kuota demi mengikuti terus kegiatan belajar mengajar atau
kebutuhan keluarga.
Hambatan internal lainnya adalah terbatasnya kompetensi guru di daerah. Hal ini dikarenakan
terbatasnya kesempatan mengikuti peningkatan kompetensi pembelajaran dibandingkan
dengan yang lainnya. Belum lagi permasalahan klasik di bidang sarana dan prasarana yang
relatif tidak sebanding dengan yang ada di perkotaan.

3. Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan anak. peranan ibu dalam mendidik
anaknya dibagi menjadi empat tugas penting yaitu:
• Peran ibu sebagai sumber pemenuhan kebutuhan anak, fungsi ibu ini sangat besar
artinya bagi anak, terutama sampai periode anak sekolah, bahkan sampai menjelang
dewasa. Ibu perlu menyediakan waktu bukan saja untuk selalu bersama tetapi untuk
selalu berinteraksi maupun berkomunikasi secara terbuka dengan anaknya. Pada
dasarnya kebutuhan seseorang meliputi kebutuhan fisik, psikis, sosial dan spiritual.
Memenuhi kebutuhan secara seimbang akan mendatangkan kebaikan untuk
anak. Seorang ibu harus memberikan atau memuaskan kebutuhan anak secara wajar,
tidak boleh berlebihan maupun tidak kurang. Pemenuhan kebutuhan anak secara
berlebihan atau kurang akan menimbulkan pribadi yang kurang sehat kelak kemudian
hari. Seorang ibu yang ,memenuhi kebutuhan anaknya secara berlebihan akan
menyebabkan anaknya cenderung memiliki sifat manja. Begitupun sebaliknya
seorang ibu yang kurang memenuhi kebutuhan anaknya akan menyebabkan si anak
cenderung memiliki sifat pasif yang berakibat si anak tidak bisa mengembangkan
potensi yang berada di dalam dirinya.
• Ibu sebagai teladan atau model bagi anaknya. Dalam mendidik anak seorang ibu harus
mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya. Mengingat bahwa perilaku orang tua
khususnya ibu akan ditiru yang kemudian akan dijadikan panduan dalam perilaku
anak, maka ibu harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya. Sebagai orang tua
senantiasa dituntut untuk menjadi teladan yang baik di hadapan anaknya. Untuk
membentuk perilakuan anak yang baik tidak hanya melalui bil lisan tetapi juga dengan
bil hal yaitu mendidik anak lewat tingkah laku. Sejak anak lahir ia akan selalu melihat
dan mengamati gerak gerik atau tingkah laku ibunya. Dari tingkah laku ibunya itulah
anak akan senantiasa melihat dan meniru yang kemudian diambil, dimiliki dan
diterapkan dalam kehiduapnnya. Dalam perkembangan anak proses identifikasi
sudah mulai timbul berusia 3 – 5 tahun. Pada saat ini anak cenderung menjadikan ibu
yang merupakan orang yang dapat memenuhi segala kebutuhannya maupun orang
yang paling dekat dengan dirinya, sebagai “model” atau teladan bagi sikap maupun
perilakunya.
• Ibu sebagai pemberi stimuli bagi perkembangan anaknya. Perlu diketahui bahwa pada
waktu kelahirannya, pertumbuhan berbagai organ belum sepenuhnya lengkap.
Perkembangan dari organ-organ ini sangat ditentukan oleh rangsang yang diterima
anak dari ibunya. Rangsangan yang diberikan oleh ibu, akan memperkaya pengalaman
dan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan kognitif anak. Bila pada
bulan-bulan pertama anak kurang mendapatkan stimulasi visual maka perhatian
terhadap lingkungan sekitar kurang. Stimulasi verbal dari ibu akan sangat
memperkaya kemampuan bahasa anak. Kesediaan ibu untuk berbicara dengan
anaknya akan mengembangkan proses bicara anak. Jadi, perkembangan mental anak
akan sangat ditentukan oleh seberapa besar rangsang yang diberikan ibu terhadap
anaknya. Rangsangan dapat berupa cerita-cerita, macam-macam alat permainan yang
edukatif maupun kesempatan untuk rekreasi yang dapat memperkaya
pengalamannya.
• Ibu sebagai publik figur. Kita tidak bisa menghindar dari yang namanya masyarakat,
seorang ibu merupakan bagian integral dari masyarakat (society), sangat penting
baginya melakukan adaptasi terhadap keragaman kultur, etnis dan agama. Apapun
alasannya, menjadi keharusan untuk dapat hidup rukun dan damai dalam sebuah
masyarakat yang heterogen. Untuk menciptakan ranah kehidupan yang kondusif,
para ibu harus memiliki jiwa kepemimpinan dan ilmu pengetahuan (leadership and
knowledge) yang mapan dan keteladanan yang patut diikuti.
Hal terpenting dalam mendidik anak agar dapat berhasil adalah seorang ibu sudah
selayaknya harus terus belajar menjadi lebih baik karena anak lebih mudah menerima
contoh yang dilihatnya dari pada sekedar pesan-pesan. Komunikasi yang lancar dan
terbuka menjadikan hal yang belum dimengerti menjadi lebih mudah dimengerti oleh
anak.

4. Masalah dalam pendidikan terutama diluar daerah Ibukota Jakarta adalah masalah kualitas
guru. Tuntutan mengajar seorang guru diluar daerah Ibukota Jakarta lebih besar dibandingkan
tuntutan guru yang mengajar di daerah perkotaan. Hambatan ini dipicu oleh masalah
minimnya sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran di daerah. Namun perhatian
pemerintah kepada para guru diluar daerah Ibukota Jakarta kurang. Beban yang ditanggung
oleh seorang guru di daerah tidak sebanding dengan imbalan yang didapatkan.
Selain kurang diperhatikannya nasib guru, guru diluar daerah Ibukota Jakarta tersebut bukan
ahli dalam bidangnya, sehingga seorang guru tidak mengajar dengan maksimal.
Masalah keadaan lingkungan dan kondisi masyarakat juga mempengaruhi berlangsungnya
proses pendidikan diluar daerah Ibukota Jakarta. Di daerah terpencil biasanya belum banyak
adanya pembangunan seperti di daerah perkotaan, yaitu pembangunan jalan, jembatan dan
lain sebagainya. Hal ini menghambat perjalanan siswa dan guru yang akan pergi dan pulang
sekolah. Selain kendala kondisi lingkungan, kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan masih kurang. Padahal kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan adalah
untuk kemajuan dan perkembangan daerah tersebut. Selain itu, masalah-masalah tersebut
menyebabkan tertinggalnya pembangunan suatu daerah dengan daerah lainnya. Jadi suatu
daerah akan baik pembangunannya bila pendidikannya maju, dan sebaliknya suatu daerah
akan tertinggal apabila mutu pendidikannya tidak baik. Hal ini bisa menyebabkan masyarakat
di suatu daerah dipandang sebelah mata oleh masyarakat di daerah lain yang pendidikan lebih
maju. Masalah-masalah pendidikan diluar daerah Ibukota Jakarta tidak baik apabila terus
diabaikan. Pemerintah seharusnya mempunyai solusi untuk mengatasinya. Solusi tersebut
bisa berwujud perhatian yang lebih dari pemerintah dan masyarakat terhadap pendidikan di
daerah. Wujud perhatian yang bisa diberikan oleh pemerintah kepada sekolah-sekolah di
daerah adalah meningkatkan sarana dan prasarana yang masih minim, memperbaiki kualitas
guru, mengingat perjuangan seorang guru di daerah terpencil lebih berat bila dibandingkan
dengan guru di daerah perkotaan. Hal ini bisa dilakukan dengan penaikan gaji guru di daerah,
serta seringnya diadakan perukaran guru antar daerah agar guru di daerah terpencil agar
termotivasi semangatnya. Oleh karena itu, tidak hanya pemerintah yang harus berperan
dalam memajukan pendidikan di daerah terpencil, namun peran serta dan kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan dalam suatu kehidupan juga menjadi peran penting
dalam memajukan pendidikan di suatu daerah, terutama daerah terpencil.

5. Pembelajaran daring ini membawa suasana baru dalam dunia pendidikan terutama bagi
peserta didik yang biasanya belajar di kelas, dengan adanya suasana baru ini diharapkan agar
mampu menumbuhkan semangat siswa untuk belajar. Kelebihan dari pembelajaran daring ini
yaitu waktu dan tempat lebih efektif, karena belajar bisa langsung dilakukan di rumah. Namun
dari kelebihan tersebut, pembelajaran ini memiliki kekurangan di mana guru sulit mengontrol
perkembangan belajar siswanya dan kurangnya komunikasi secara langsung antara guru
dengan siswa. Dengan demikian yang dimaksud upaya guru menumbuhkan kemandirian
belajar siswa pada pembelajaran daring adalah usaha yang dilakukan oleh seorang pendidik
dengan memanfaatkan aplikasi sebagai media yang digunakan pada proses belajar mengajar
dengan jarak jauh untuk mengembangkan potensi siswanya dengan memberikan ilmu
pengetahuan.
Upaya guru dalam menumbuhkan kemandirian belajar siswa selama pembelajaran daring
dilakukan dengan cara memberikan pemahaman yang positif, mendidik anak untuk terbiasa
tertib, memberikan permainan yang sesuai, memberikan pilihan kepada anak, membiasakan
untuk berperilaku sesuai tata krama dan memberikan motivasi agar anak tidak bermalas-
malasan. Guru dalam memberikan pemahaman yang positif melalui pemberian kalimat positif
yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, melakukan kerja sama dengan orang tua siswa
untuk menjadi asisten guru di rumah dan melakukan komunikasi berkelompok secara virtual
dengan siswa. Upaya yang telah dilakukan guru untuk menumbuhkan kemandirian belajar
siswa secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik. Adapun guru dalam mendidik anak
untuk terbiasa tertib dengan melakukan pembiasaan dan kedisiplinan melalui peraturan di
grup whatsapp. Pemberian peraturan ini diterapkan di deskripsi grup dan dibantu oleh
orangtua siswa yang juga memberikan peraturan kepada masing-masing anaknya. Upaya guru
dalam menumbuhkan kemandirian belajar siswa dilakukan dengan memberikan permainan
yang sesuai melalui pemberian media sebagai penunjang pembelajaran untuk siswa yang
disesuaikan dengan materi pelajaran. Selanjutnya, guru mengupayakan kemandirian belajar
siswa dengan memberikan pilihan kepada anak melalui kerja sama dengan orangtua untuk
selalu memberikan kesempatan siswa agar mengerjakan tugasnya sendiri. Pembiasaan ini
dilakukan guru dan orangtua siswa dengan melakukan kerja sama sudah berjalan dengan baik.
Upaya guru dalam membiasakan siswa untuk berperilaku sesuai tata krama berjalan dengan
baik melalui pengumpulan tugas siswa yang sesuai dengan peraturan di grup whatsapp.
Demikian juga dengan upaya guru dalam memberikan motivasi agar siswa tidak bermalas-
malasan dengan memberikan reward atau nilai tambahan bagi siswa yang rajin
mengumpulkan tugas dan melakukan kerja sama dengan orangtua siswa sebagai asisten guru
di rumah untuk mendampingi siswa selama belajar daring.
6. Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut terdampak covid
sehingga harus melakukan pembelajaran daring.
Pembelajaran daring menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dengan situasi Indonesia yang
memiliki ribuan pulau. Bagaimana teknologi dapat digunakan, bagaimana penyediaan akses
internet pada daerah-daerah terpencil dimana barang elektronik tanpa akses internet pun
masih menjadi suatu kemewahan. Ini merupakan tantangan bagi semua pihak, saat ini kita
harus bekerja keras bersama bagaimana membawa teknologi menjawab permasalahan nyata
yang terjadi pada peserta didik yang kurang beruntung dalam hal ekonomi maupun teknologi
yang berada di daerah-daerah terpencil,” lanjutnya.
Bagaimana peserta didik menghadapi era globalisasi antara lain mempelajari Bahasa
international, besikap terbuka untuk belajar terhadap hal-hal baru dan positif, membuat
rencana kedepan, meningkatkan kemampuan berfikir dan mengoperasikan teknologi dengan
baik. Dengan pembelajaran secara daring membuat peserta didik menggunakan teknologi dan
internet setiap hari, hal tersebut dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
informasi bagi para peserta didik yang memanfaatkan secara baik teknologi yang digunakan
saat ini sehingga dimasa yang akan datang khusunya di era globalisasi sebagian besar peserta
didik telah siap dan mampu beradaptasi.

Anda mungkin juga menyukai