NPM : 202114500465
Kelas : S1D
Menanamkan Dasar Pendidikan Moral Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh dari
pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang
tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik.
Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-
anaknya.
4. Menurut Pendapat saya, Daerah terpencil merupakan daerah yang letak teritorialnya
berada jauh dari pusat pemerintahan. Hal inilah yang selama ini menjadi kendala
berbagai perhatian yang seharusnya diberikan kepada masyarakat di daerah terpencil.
Masalah yang tidak kalah menyita perhatian dalam pendidikan terutama di daerah
terpencil adalah masalah kualitas guru. Tuntutan mengajar seorang guru di daerah
terpencil lebih berat bila dibandingkan tuntutan guru yang mengajar di daerah
perkotaan. Hambatan ini dipicu oleh masalah minimnya sarana dan prasarana
penunjang proses pembelajaran di daerah terpencil. Sehingga seringkali seorang guru
di daerah terpencil memutar otak untuk memenuhi hal tersebut. Apalagi bobot materi
yang harus diajarkan harus sesusai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
sejak diberlakukannya UAN (Ujian Akhir Nasional) sebagai standar kelulusan bagi
siswa-siswi sekolah menengah. Hal ini tentunya menambah beban mental bagi guru di
pedalaman, karena selain harus memikirkan hidupnya sebagai seorang individu di
daerah terpencil, seorang guru di daerah terpencil juga harus memikirkan
tanggungjawabnya sebagai seorang guru. Namun sayangnya perhatian pemerintah
kepada para guru di daerah daerah terpencil kurang. Beban yang ditanggung oleh
seorang guru di daerah terpencil tidak sebanding dengan imbalan yang didapatkan.
Selain kurang diperhatikannya nasib guru di daerah terpencil, sistem perekrutan guru
di daerah terpencil juga kurang baik. Biasanya guru yang terdapat di daerah terpencil
bukanlah seseorang yang ahli di bidangnya. Seringkali guru di daerah pedalaman
adalah seseorang dengan ilmu dan kemampuan mengajar yang seadanya. Hal ini
biasanya disebabkan karena guru yang direkomendasikan untuk mengajar hanya
lulusan sekolah menengah saja, sehingga proses pembelajaran tidak berjalan
maksimum.
5. Cara Menanamkan azas kemandirian saat pembelajaran daring seperti saat ini yaitu
dengan Menanamkan sikap jujur kepada siswa merupakan salah satu solusi jangka
panjang untuk meminimalisir terjadinya kebiasaan mencontek pada siswa.
Memberikan pemahaman bahwa nilai secara akademis bukan merupakan penentu
kesuksesan mereka di masa depan namun moral yang baik yang menentukan
kesuksesan mereka di masa depan akan mencegah kebiasaan mencontek tersebut dan
Memberikan pemahaman serta nasihat kepada siswa tentang dampak buruk
mencontek secara tidak langsung akan berpengaruh pada alam bawah sadar siswa
untuk mempercayai perkataan orang lain yang artinya mereka akan mempercayai
perkataan guru untuk tidak mencontek. Dalam hal ini guru harus memberikan nasihat
bahwa mencontek akan membuat mereka semakin bodoh, tidak mau belajar dan tidak
percaya diri, malas, dan tidak memiliki rasa tanggung jawab. Selain itu jika ketahuan
mencontek juga dapat menghilangkan rasa kepercayaan guru terhadap siswa yang
mencontek tersebut. Sehingga dengan mengetahui dampak menyontek tersebut siswa
akan berpikir ulang untuk menyontek.
6. Pendidikan merupakan usaha untuk membentuk manusia yang utuh lahir dan
batin, cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur. Pendidikan mampu membentuk
kepribadian melalui pendidikan lingkungan yang bisa dipelajari baik secara sengaja
maupun tidak. Pendidikan juga mampu membentuk manusia itu memiliki disiplin,
pantang menyerah, tidak sombong, menghargai orang lain, bertaqwa, dan kreatif,
serta mandiri. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan baik sengaja maupun tidak, akan
mampu membentuk kepribadian manusia yang matang dan wibawa secara lahir dan
batin, menyangkut keimanan, ketakwaan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
Di Indonesia, Pendidikan dijamin oleh Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang
mengatur bahwa setiap warga negara berhak atas pendidikan. Ini merupakan
rangkaian proses dan kemampuan pemberdayaan potensi yang dapat menjadi kualitas
yang dimiliki oleh setiap orang sepanjang hidupnya.
Oleh karena itu, saya meyakini bahwa globalisasi adalah kesatuan manusia yang
berkomunikasi sesuai dengan kebutuhan zaman dan membangun peradaban dunia,
tujuannya untuk memberikan kesempatan pertukaran jarak jauh dan jarak pendek bagi
Manusia.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya pengaruh
globalisasi, niscaya akan berdampak pada pendidikan di Indonesia. Selain itu, anak-
anak saat ini semakin dekat dengan ponsel pintar. Terutama bermain game. Apalagi
dalam konteks pandemi Covid-19, anak-anak cenderung bermain game ketimbang
belajar.
Untuk menjawab tantangan masa depan, dengan perkembangan globalisasi,
iptek (iptek), dan pesatnya perkembangan informasi dan pelayanan profesional, maka
diperlukan reformasi yang sistematis dan komprehensif dibidang pendidikan. Yaitu,
pendidikan desain. Terapkan rencana langkah demi langkah dan menyeluruh secara
teratur. Dari sistem pendidikan nasional, lembaga pendidikan hingga perorangan.
Pembangunan seluruh rakyat Indonesia menjadi kunci sukses menghadapi masa
depan. Oleh karena itu, perlu dikaji apa kebutuhan manusia di masa depan dan
bagaimana mempersiapkan ekspektasi kejadian di masa yang akan datang.