Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Nipa Indonesia 2021 A.Latar Belakang Apa yang kita ajakan pada orang lain, maka orang tersebut akan melakukan seperti yang kita ajarkan. Mendidik adalah hal berbahaya. Jika salah mendidik, rusaklah hidup seseorang. Pada masa sekarang ini banyak orang suka mendidik bahkan ingin menjadi pendidik (Guru).Namun apakah kita tahu yang kita ajarkan.. Guru mengemban peran sebagai seorang pendidik.Seorang pendidik mestinya tahu berbagai factor yang menyebabkan proses belajar dapat berjalan efektif. Guru yang baik menggunakan strategi yang baik dalam mendidik untuk menciptakan peserta didik yang unggul secara pengetahuan dan juga sikap. Peran guru itu penting. Guru yang tidak mempertimbangkan berbagai factor dalam mendidik anak atau bahkan salah mendidik anak dapat menciptakan generasi yang rusak secara pengetahuan ataupun sikap. Tidak jarang kita memperhatikan berita pembunuhan, pemerkosaan, pelecehan, perusakan fasilitas dan kasus lain yang diakibatkan juga oleh kesalahan guru dalam mendidik anak.
B.Tujuan diangkatnya topik
Menambah pengetahuan tentang pentingnya peran guru dan juga esai ini menyajikan kritik terhadap pemerintah dalam dunia pendidikan. Penulis juga memaparkan mengapah pentingnya pendidikan bagi siswa. C.Pembahasan Guru Biasa Vs Guru Hebat Guru memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Seorang guru yang biasa saja akan menghasilkan murid yang biasa- biasa, namun guru yang hebat itu menginspirasi dan menghasilkan murid yang hebat. Dalam Alkitab dikatakan “ Seorang murid tidak lebih daripada gurunya, cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya”. Dari kutipan alkitab itu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kualitas murid ditentukan dari kualitas guru. Pada zaman sekarang ini, semakin meningkatnya arus globalisasi dan teknologi yang makin canggih menyebabkan informasi makin bertambah. Muncul inovasi dan perkembangan di dunia pendidikan yang dapat menambah pemahaman kita. Kita tahu bahwa tahap perkembangan manusia yakni dari masa bayi hingga lansia. Pada tahap kanak- kanak disebut juga golden age untuk belajar. Anak- anak menyerap banyak informasi dari lingkungan maupun orang- orang sekitar. Guru yang biasa-biasa saja menceritakan. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang unggul menunjukkan. Guru hebat menginspirasi." -William A. Ward Pada masa ini, anak- anak belajar dengan cepat dan akan menurun kemampuan menyerap informasinya seiring bertambahnya usia. Pada masa kanak- kanak, penting juga untuk kita memahami bahwa masa ini adalah masa yang rentan bagi anak untuk menyerap informasi. Informasi yang didapat dari keluarga berupaya keyakinan, nilai,didikan ataupun dari lingkungan dan media internet sangat menentukan masa depan anak. Masa kanak- kanak menjadi masa yang rentan bagi anak dalam pembentukan perilaku dan sikap anak. Pepatah mengatakan bahwa “ Ketika mengajar orang dewasa sama seperti menulis diatas pasir, orang dewasa cenderung lupa akan apa yang dipelajarinya, namun mengajar anak- anak, sama seperti menulis diatas batu karang, anak- anak cenderung mengingat untuk waktu yang lama. Sering perilaku kita terbentuk karena hasil didikan dari masa kanak- kanak. Informasi yang kita serap, apa yang kita yakini, apa yang kita pelajari, apa yang kita sukai dan tidak kita sukai tanpa kita sadari dibentuk dari masa kanak- kanak baik oleh keluarga, teman , lingkungan, media social. Banyak informasi yang kita pelajari sejak kecil membentuk takdir dan juga pribadi kita. Informasi itu juga menentukan apa yang kita coba hindari dan apa yang kita kaitkan dengan kenikmatan. Sejak kecil saya sudah mengaitkan kepedihan dengan minuman keras ,akibat dari teman masa kecil saya yang meminum minyak tanah dihadapan saya sebagai ganti minuman keras ( Moke). Teman saya itu mengaitkan kenikmatan minyak tanah dengan minuman keras (Moke) yang akhirnya membuat saya mengaitkan kepedihan dengan minuman alcohol. Akibat dari hal tersebut saya menjauhi minuman beralkohol sejak kecil. Peristiwa teman saya yang meminum minyak tanah tersebut akibatnya menentukan dengan siapa saya bergaul, apa yang saya hindari dan apa yang coba saya dekati. Banyak orang yang tidak memahami masa kanak- kanak sebagai masa krusial yang menentukan masa depan anak. Banyak orang- orang hebat yang berbakat di bidang- bidang tertentu seperti olahraga, music,daya piker sejak kecil telah dilatih dan diajar sejak kecil menggeluti bidang tertentu. Perbedaan mencolok antara atlet unggul dan atlet bawah yakni karena atlet unggul sudah dididik sejak kecil sedangkan atlet bawah didik ketika usia remaja atau dewasa.
Kritik terhadap Pemerintah
Ketidak pahaman pemerintah akan perkembangan masa hidup dapat menjadikan senjata yang menusuk diri sendiri atau bisa dibilang senjata makan tuan. Jika memberikan pelajaran matematika sejak kecil maka akan merusak otak anak. Kita bangsa Indonesia akan tetap terbelakang jika setiap guru berupaya menjadikan anak- anak bisa segalanya. Anak- anak diajarkan matematika,biologi,olahraga, Pancasila, kesenian dll. Prinsip sukses yakni jika ingin berhasil dibidang tertentu maka dibutuhkan focus, kerja keras dan konsisten dibidang tertentu. Albert Einstein pernah mengatakan jangan menilai ikan dari caranya memanjat pohon, demikian juga anak, jangan bagi seorang guru untuk menuntut anak mesti mampu dibidang tertentu atau disegala bidang. Setiap orang terlahir special, setiap orang terlahir genius, tetapi jika kamu menilai ikan dari cara memanjat pohon, maka anak akan merasa bodoh seumur hidupnya. Sekolah zaman sekarang menuntut anak untuk bisa dalam segala hal. Hal Ini bertolak belakang dengan psikologi manusia bahwa setiap orang memiliki keistimewaan masing- masing. Ada orang dengan pribadi introvert dan juga ada orang dengan pribadi ekstrovert. Ada 9 kecerdasan manusia, dan ada orang yang kuat dalam indra pendengaran, ada juga yang kuat dalam indra penglihatan, penciuman, dan juga perabah. Jika kita memahami psikologi manusia, bahwa setiap orang memiliki keunggulan dalam sisi tertentu maka seorang guru mampu menjadikan muridnya sukses. Ketika murid saya gagal, saya sebagai guru, juga ikut gagal Marva Collins Seorang guru yang baik mesti memperbaiki diri dan terus meningkatkan diri demi mengajar anak- anak. Kami sebagai calon guru juga mesti meningkatkan diri menjadi yang terbaik buat anak didik kami. Kami tidak bisa menjadi guru setengah- tengah dengan kemampuan minim dan langsung terjun mendidik anak- anak. Saya sebagai individu juga masi belum merasa cukup menjadi seorang guru. Saya masi merasa belum pantas menjadi seorang guru. Entah sampai kapan saya akan terus belajar, entah sampai taraf manah saya akan puas dan menyebut diri saya guru. Rasanya seperti sebarapa banyak saya mencoba, seberapa banyak saya tahu, saya tidak akan pernah patas menjadi seorang guru.
Tantangan pemerintah zaman sekarang ini
Menurut saya sebuah kesalahan jika menempatkan guru- guru biasa untuk mendidik anak- anak kita yang adalah masa depan bangsa. Guru dengan kemampuan dan keahlian yang tinggilah yang mesti mendidik anak- anak. Anak- anak itu rentan terhadap ajaran dan didikan, dengan keahlian khususlah anak- anak itu dididik. Mestinya pemerintah menggaji tinggi guru Paud, Sd, Smp lebih dari pekerjaan manapun agar perhatian dan konsentrasi lebih dipusatkan untuk perkembangan anak.Guru yang hebat menghasilkan siswa yang hebat, guru biasa menghasilkan siswa yang biasa. Dengan menaikan gaji guru, profesi guru menjadi banyak peminat dan akan muncul guru- guru hebat yang mendidik anak- anak.
D.Solusinya Perlu adanya perbaikan dalam system pendidikan Indonesia seperti menaikan gaji guru. Sosialiasi terhadap guru tentang strategi mendidik peserta didik