Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan Taufik


dan Hidayahnya sehingga proposal Pembangunan Sistem Pertanian
Terpadu Tahun 2018 dapat terselesaikan dengan baik.
Seiring dengan program integrasi pemerintah dalam peningkatan
produksi hortikultura perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan
penanganan pasca panen untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan
khususnya lahan kering agar bisa memberikan kontribusi yang tinggi dalam
peningkatan produksi hortikultura. Oleh sebab itu, perlu adanya penanganan
dan pengelolaan yang baik terhadap lahan pertanian serta sumber-sumber air
yang ada di wilayah-wilayah sentra produksi sehingga mampu mendukung dan
mensuplai kebutuhan pertanian, dengan harapan terwujudnya sistem pertanian
terpadu melalui peningkatan produksi hortikultura. Selain itu, infrastruktur
untuk penanganan pasca panen juga sangat penting dalam pengoptimalan hasil
panen agar bisa bernilai tinggi.
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pertanian, mengatur
penatausahaan air irigasi, meningkatkan hasil pertanian, meningkatkan
ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, melindungi kelestarian
alam, melalui program integrasi pemerintah yang didanai dari Islamic
Development Bank (IDB), kami mengajukan proposal untuk pembangunan
sistem pertanian terpadu tahun 2020.

Dompu, ................................. 2020

KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN


KABUPATEN DOMPU

I L H A M, SP
Pembina (IV/a)
19740420 200312 1 014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lahan pertanian adalah salah satu faktor produksi yang sangat penting,
karena lahan merupakan media tumbuh bagi tanaman. Banyak lahan-lahan
pertanian yang sementara tidak diusahakan, apabila ditangani maka lahan
dimaksud dapat menghasilkan produksi yang optimal.
Lahan pertanian juga merupakan salah satu hal yang sangat penting
sebagai ujung tombak penghasil makanan pokok negara dan salah satu bagian
dari sumber penghasilan masyarakat desa di Kabupaten Dompu mengingat
sekitar ±60 % masyarakat penduduk di Kabupaten Dompu adalah Petani.
Salah satu permasalahan saat ini yang dihadapi banyak petani adalah
kesehatan dan kesuburan tanah yang semakin menurun. Hal ini ditunjukkan
dengan gejala-gejala sebagai berikut; tanah cepat kering, retak-retak bila
kurang air, lengket bila diolah, lapisan olah dangkal, asam dan padat, produksi
sulit meningkat bahkan cenderung menurun. Kondisi ini semakin buruk karena
penggunaan pupuk an-organik terus meningkat dan penggunaan pestisida
untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan juga meningkat.
Perilaku usaha tani lebih tertuju pada cara memupuk tanaman, bukan
cara memupuk tanah agar tanah menjadi subur, sehingga dapat menyediakan
sekaligus memberikan banyak nutrisi pada tanaman. Saat ini usaha tani secara
umum belum melibatkan tanah sebagai komponen yang mempengaruhi dan
menentukan keputusan pengendalian dalam pengelolaan suatu agroekosistem.
Sarana prasarana pertanian yang memadai juga menjadi tak kalah
pentingnya jika dibandingkan dengan pengelolaan lahan pertanian. Sarana
prasarana pertanian merupakan salah satu bagian yang sangat penting agar
penatausahaan air irigasi teratur, hasil pertanian meningkat, dan diharapkan
bisa menata lingkungan pertanian tampak rapi, serta dapat memperlancar
akses air yang baik dan efisien.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung terwujudnya sistem
pertanian terpadu untuk peningkatan produksi hortikultura melalui komoditas
unggulan perlu adanya dukungan Penyediaan Infrastruktur melalui
Pengembangan Irigasi Perpipaan/Perpompaan, Pembangunan Embung Air,
Penyediaan Alat Dan Mesin Pertanian serta Pembangunan
Gudang/Penyimpanan Tahun 2020.
Sebagai bagian integral pembangunan pertanian secara utuh, melalui
program integrasi pemerintah yang didanai dari Islamic Development Bank
(IDB) Pembangunan Sistem Pertanian Terpadu diarahkan untuk mendukung
terwujudnya Institusi Satuan Kerja yang membidangi Pertanian peduli terhadap
kesejahteraan masyarakat pertanian melalui penyelenggaraan birokrasi yang
bersih dalam mencapai pembangunan pertanian berkelanjutan.
Potensi Sumber Daya Pertanian dikelola melalui perekayasaan teknologi,
sosial dan ekonomi dalam bentuk pelaksanaan program pembangunan
pertanian mengacu pada Visi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Dompu yaitu : “Terwujudnya Petani yang Sejahtera dan Mandiri, yang
Berorientasi Agribisnis dan Ketahanan Pangan”.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Dompu , maka Pembangunan Sistem Pertanian Terpadu pada Tahun
2018 diarahkan untuk mendukung subsektor Hortikultura dalam mencapai
sasaran produksi komoditas unggulan nasional.

B. Maksud Dan Tujuan


Maksud pembuatan proposal Pembangunan Sistem Pertanian Terpadu
Tahun 2020 adalah agar usulan kegiatan ini dapat dipakai sebagai acuan
pengalokasian anggaran program integrasi pemerintah yang didanai dari
Islamic Development Bank (IDB) di Kabupaten Dompu .
Adapun tujuan Pembangunan Sistem Pertanian Terpadu Tahun 2018
adalah sebagai berikut :
a. Melakukan upaya pengembangan sumber air irigasi;
b. Melakukan upaya pemberdayaan kelembagaan pengelola air;
c. Meningkatkan kualitas, produktivitas serta produksi bawang merah;
d. . Meningkatkan ketersediaan air sebagai suplesi pada lahan tanaman bawang merah;
e. Menjaga kualitas hasil panen agar dapat bertahan lama;
f. Mempermudah distribusi hasil panen;

g. Meningkatkan koordinasi kelembagaan dalam penanganan masalah lahan,


air, prasarana dan sarana pertanian, serta penanganan pasca panen.

C. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
a. Tersedianya Irigasi Perpipaan/Perpompaan sebanyak 10 unit;
b. Terbangunnya embung air pertanian sebanyak 10 unit;
c. Tersedianya Jalan Usaha Tani sebanyak 5 paket;
d. Tersedianya rumah pompa dan perlengkapannya sebanyak 10 paket;
e. Tersedianya Alat Mesin Pertanian untuk tanaman bawang merah;
f. Tersedianya Sarana Produksi Tanaman bawang merah;
g. Tersedianya Gudang/Penyimpanan untuk bawang merah dan Pasar Induk
Pertanian;
h. Terwujudnya petani yang berpengetahuan dan berwawasan modern pada
tanaman bawang merah;
i. Terciptanya kawasan pertanian terpadu.

D. Lokasi
Lokasi kegiatan yang diusulkan adalah di Kabupaten Dompu untuk 8
Kecamatan ( Kecamatan Dompu, Pajo, Hu’u, Woja, Manggelewa, Kilo, Kempo
dan Pekat)
BAB II
KINERJA PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
DI KABUPATEN DOMPU

A. Potensi Wilayah

Wilayah Administrasi
Secara administratif Kabupaten Dompu merupakan salah satu dari
sepuluh kabupaten dan kota di Propinsi Nusa Tenggara Barat, terbagi kedalam
18 kecamatan dan 191 desa dengan luas wilayah mencapai 4.374.65 Km2.
Batas – batas wilayah kabupaten Dompu adalah sebagai berikut:
Sebelah Timur : Selat Sape
Sebelah Barat : Wilayah Kabupaten Dompu Sebelah Utara : Laut Flores
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

Keadaan Geografis
Keadaan Geografis Kabupaten Dompu secara umum dapat digambarkan
bahwa sebagian wilayah merupakan daerah yang bergelombang sampai berbukit
dengan kemiringan tanah 15-40 % dan diatas 40 % sebesar 49,97 % dari luas
wilayah, daerah datar 18,48 5 serta daerah landai sebesar 31,55 % dari luas
wilayah.
Kabupaten Dompu mempunyai luas wilayah 232.460 Ha, dengan jumlah
penduduk sebanyak 193.334 jiwa atau 43.616 KK. dari luas tersebut 120.728 ha
( 51,93 % merupakan kawasan budidaya ( di luar kawasan hutan ).
Selanjutnya untuk memperoleh kondisi fisik wilayah Kabupaten Dompu
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Keadaan kemiringan tanah dan ketinggian

Kemiringan tanah (Lereng) Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa


sebagian wilayah Kabupaten Dompu terdiri dari daerah yang bergelombang
sampai berbukit dan sebagaian merupakan daerah datar sampai landai.
Menurut data yang ada setelah diklarifikasi dapat diketahui bahwa :
Lereng 0 – 25 % (datar) seluas 42.950 ha atau 18,48 %
Lereng 2-15 % (landai) seluas 73,349 ha atau 31,55 %
Lereng 15 -40 % (begelombang sampai dengan berbukit) seluas 87,911 ha
atau 37,82 % Lereng diatas 40 % (terjal) seluas 28,250 ha atau 12,15 %
masing-masing dari luas wilayah
Ketinggian
Ketinggian tempat dari permukaan air laut merupakan faktor yang perlu
diperhatikan didalam menilai fisik suatu wilayah/daerah terutama yang
berhubungan dengan penyediaan sumberdaya tanah. Bersumber pada
perhitungan peta ketinggian Kabupaten Dompu skla 1 : 100.000, diperoleh
data ketinggian sebagai berikut :
Ketinggian 0 -100 m dpl seluas 7.705 ha ( 31,28 % )
Ketinggian 100 – 500 m dpl seluas 107,815 ha ( 46,38 % )
Ketinggian 500 – 1.000 m dpl seluas 34,150 ha ( 14, 69 % )
Ketinggian diatas 1.000 m dpl seluas 17.790 ha ( 7,65 % )
Dari data tersebut diatas terlihat bahwa wilayah Kabupaten Dompu terbesar
berada pada ketinggian 100-500 m dpl, menyebar pada masing-masing
Kecamatan.
b. I k l i m

Kabupaten Dompu termasuk daerah yang beriklim tropis dengan musim


hujan rata-rata bulan Oktober sampai april setiap tahun, mempunyai tipe
iklim D, E dan F ( menurut ferguson dan smith) Pada musim kemarau suhu
udara relatif rendah ( 20 derajat celsius – 30 derajat selsius ) pada siang hari
dan dibawah 20 derajat celsius pada malam hari.
Bersumber pada data curah hujan dari Dinas Pertanian tanaman pangan
Kabupaten Dompu selama tahun 1984 s/d 1992 dapat diketahui bahwa
curah hujan rata-rata pertahun sebanyak 1.038,73 mm, dengan jumlah hari
hujan sebanyak 77 hari.
c. Tanah Air

Air sebagai sumber penghidupan utama bagi mahluk hidup, termasuk


manusia cukup tersedia di Kabupaten Dompu, Persediaan air dimaksud
cukup ,untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk kebutuhan pengairan
bagi daerah pertanian.
Di kabupaten Dompu terdapat 19 buah sungai besar dengan debit yang
bervariasi. Pada musim hujan sering terjadi kebanjiran yang kadang-kadang
merusak tanaman pertanian ataupun pemukiman penduduk.
Selanjutnya disamping 19 buah sungai besar tersebut masih ada beberapa
buah sungai kecil serta mata air yang berair sepanjang tahun, sebagai
sumber penghidupan masyarakat.
d. Geologi

Berdasarkan peta Geologi Pulau sumbawa keadaan geologi di Kabupaten


Dompu adalah sebagai berikut :
Endapan permukaan, menyebar diseluruh wilayah Kecamatan dengan luas
areal 11.602 ha atau 5 % dari luas wilayah. Endapan permukaan terdiri dari
berkerikil, pasir dan lempung. Batuan Gunung Api, terdiri dari gunung api
muda, hasil gunung api tua dan lebih tua. Tersebar di wilayah Kecamatan
Pekat, Kecamatan Kempo dan Kecamatan Dompu bagian timur. Luas areal
113.557 ha atau 48,85 % dari luas wilayah Kabupaten Dompu. Batuan
endapan, Lempung tufan, tersebar diwilayah Kecamatan pekat dengan luas
areal penyebaran 1.562, 5 ha.
e. Jenis Tanah

Jenis tanah dijadikan sebagai dasar pemanfaatan tanah, terutama untuk


menentukan jenis tanaman yang cocok sesuai dengan jenis tanahnya dan
juga menentukan sifat fisik, yaitu kepekatan terdapat erosi, sehingga sangat
penting dalam menentukan fungsi lindung.
Sumber :
http://iklim.ntb.bmkg.go.id/index.php?page=View%20CH&i
d=43 di unduh 10 September 2019

Dari peta diatas, dapat dilihat bahwa ketergantungan terhadap curah


hujan tidak sebanding dengan pola hujan yang tidak merata dan singkat.
Daerah bagian selatan pulau Sumbawa bagian timur yang mempunyai lahan
pertanian yang luas sangat memerlukan bangunan penahan air yang
didaerah hulu. Namun keterbatasan anggaran menyebabkan penanganan
daerah hulu ini masih tidak maksimal, akibatnya dimusim hujan selalu
banjir dan musim kemarau kehilangan air permukaan berlangsung sangat
cepat. Selain itu kondisi kekeringan ini disebabkan karena pengaruh angin
dari selatan yang dingin dan kering sehingga wilayah Kabupaten Dompu
mempunyai wilayah yang sebagian besar kering.

Wilayah Kabupaten Dompu, memiliki wilayah DAS disetiap


kecamatannya, sehingga sangat berpotensi untuk dilakukan pembangunan
embung dan daerah pipanisasi.
Keadaan ini memberikan gambaran
kabupaten Dompu yang kering dan gersang serta berpengaruh terhadap pola
penggunaan lahannya, sebagaimana tabel berikut :

Penggunaan Lahan 2016


Lahan Sawah 17.317,1

Tanah Kering 59.821,7

Pekarangan 3.011,8

Lahan Hutan Negara 101.845,6

Lainnya 50.427.8

Total Kabupaten Dompu 232.125,0

1. Sumberdaya Buatan
Sumber daya buatan merupakan sumber daya pendukung dalam

pemanfaatan sumber daya alam dalam proses produksi pertanian, dapat berupa

sarana pertanian maupun prasarana pertanian.

a. Sarana Pertanian

Sarana pertanian dapat berbentuk alat dan peralatan yang digunakan

dalam proses produksi pertanian, selain ditujukan untuk meningkatkan produksi

pertanian, juga dalam rangka meningkatkan efisiensi usaha tani, sehingga

keuntungan dan pendapatan usaha tani meningkat. Didasarkan kepada potensi

pertanian yang ada, secara ideal di Kabupaten Dompu masih belum mencukupi

kebutuhan, tetapi karena keterbatasan dana, pengetahuan dan ketrampilan

petani, pada kenyataannya jumlah sarana pertanian yang ada masih jauh dari

jumlah yang diharapkan, sebagaimana tabel dibawah ini :


Tabel. Keragaan Sarana Pertanian

No Jenis Sarana

1. Hand Tractor
2. Pompa Air
3. Traktor Roda Empat
4. Rice Transplanter
5. Cultivator
6. Combine Harvester
7. Corn Sheller
8. Vertical Dryer
9. Power Thresher
10. RMU
11. APPO
12. CHOOPER
13. PADDY MOWER
b. Prasarana Pertanian
Prasarana pertanian di Kabupaten Dompu terdiri dari bangunan-
bangunan Embung Air, Jaringan Irigasi, Irigasi Perpipaan / Perpompaan,
Rumah Pompa, Dam Parit, Lumbung Pangan, Jalan Usaha Tani Pertanian,
Kebun Benih / Percontohan dan laboratorium pertanian; yang berfungsi untuk
pertanian dalam proses produksi pertanian serta memperlancar aktivitas usaha
tani dan ekonomi masyarakat petani. Sumberdaya Manusia

Penduduk di Kabupaten Dompu pada dari Tahun 2018 adalah sebagai


berikut:
2018
Kependudukan
KECAMATAN
Kepadatan Penduduk (Jiwa / Luas Wilayah Jumlah Penduduk
Km²) (Km²) (Jiwa)
Huu 97.88 186.50 18255
Pajo 105.65 135.32 14297
Dompu 254.30 223.27 56779
Woja 195.29 301.16 58816
Kilo 57.68 235 13555
Kempo 108.44 191.67 20783
Manggelewa 180.44 174.46 31481
Pekat 39.89 875.17 34913
Jumlah 107.06 2324.55 248879
4. Kelembagaan Petani
Kelompok tani sebagai wadah kelembagaan petani merupakan organisasi
petani yang anggotanya mempunyai kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
sosial, ekonomi dan budaya, dalam suasana keakraban dan keserasian serta
memiliki kehendak yang sama untuk melakukan peningkatan taraf hidupnya
melalui usaha di bidang pertanian.

Menyadari pentingnya keberadaan kelompok tani sebagai wahana


usaha, bermusyawarah dan berdemokrasi, wahana saling tukar informasi,
wahana untuk belajar teknologi serta dalam upaya untuk mengefektifkan
pembinaan masyarakat tani untuk PPL melalui kelompok tani, maka kelompok-
kelompok tani yang masih bertahan dan aktif; Dinas Pertanian Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Dompu melaksanakan
program dan kegiatan registrasi kelompok tani.
Di samping itu, telah tumbuh dan berkembang pula kelompok-
kelompok wanita tani atau KWT, sebagai wujud kesadaran wanita di pedesaaN
untuk membantu keluarganya dalam meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan keluarganya.
Perbedaan prinsip antara kelompok tani dan KWT terletak pada
hamparan areal usaha tani yang dikelolanya, yaitu jika kelompok tani hamparan
usaha taninya adalah pada lahan sawah dan tegal, maka KWT yang menjadi
hamparan usaha tani utamanya adalah pekarangan dan atau atas dasar domisili
anggotanya.
BAB III
USULAN PEMBANGUNAN SISTEM PERTANIAN TERPADU

TAHUN 2020
Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di berbagai sektor di
Kabupaten Dompu sebagai akibat keterbatasan anggaran pada APBD
Kabupaten dan semakin kompleknya permasalahan masayarakat yang terisolir,
tentunya perlu bantuan dana yang bersumber dari Islamic Development Bank
(IDB) dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Dompu .
Berkaitan dengan hal tersebut dan sebagaimana akan dilaksanakannya
program integrasi pemerintah yang didanai dari Islamic Development Bank
(IDB), maka Pemerintah Kabupaten Dompu melalui Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Dompu akan mengusulkan Pembangunan Sistem
Pertanian Terpadu pada Tahun 2020, sebagaimana Rencana Anggaran Biaya
(RAB) terlampir.
Pembangunan pertanian di Kabupaten Dompu dilakukan secara
terintegrasi lintas sektoral dengan partisipasi seluruh stake holder yang terlibat,
tidak hanya Dinas / Instansi lingkup pertanian tetapi juga dinas/instansi lain
yang mendukung prasarana dan sarana di sektor hulu maupun sektor hilir,
serta partisipasi seluruh masyarakat yang peduli terhadap kemajuan pertanian
di Kabupaten Dompu baik kelompok Tani/Gapoktan, LSM atau lembaga
kemasyarakatan lainnya.
Oleh karena itu, kerangka berfikir dalam Pelaksanaan Pembangunan
Pertanian dipandang sebagai rangkaian berbagai kegiatan yang
mengimplementasikan konsep Agribisnis secara utuh dan terkait erat dengan
pembangunan wilayah pedesaan yang memanfaatkan sumberdaya dan budaya
lokal.
Komoditas Pertanian (Hortikultura) merupakan komoditas yang sangat
prospektif untuk dikembangkan mengingat potensi sumber daya alam, sumber
daya manusia, ketersediaan teknologi serta potensi serapan pasar di dalam
negeri dan pasar internasional yang terus meningkat. Namun demikian,
usaha tani pertanian (Hortikultura) di Kabupaten Dompu masih mempunyai
kendala keterbatasan dalam hal Ketersediaan Infrasturktur. Oleh karena itu
perlu adanya penyediaan infrastruktur tersebut yang memadai pada kawasan
pertanian (Hortikultura).
Rencana pembangunan sistem pertanian terpadu di Kabupaten Dompu
diharapkan :
a. Memiliki potensi ekonomi kawasan cepat tumbuh;
b. Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
c. Memiliki potensi ekspor dan perdagangan pelabuhan bebas;
d. Di dukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
e. Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
f. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan;
g. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam
rangka mewujudkan ketahanan energi nasional; atau
h. Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.

Pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi


dimaksud terletak pada kawasan agropolitan regional di Kabupaten Dompu .
Kabupaten Dompu merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara
Barat. Kabupaten Dompu termasuk salah satu daerah penghasil bermacam
komoditas tanaman yang cukup besar di Provinsi NTB terutama yang sebagian
besar penduduknya menjadi petani.
Komoditas bawang merah menjadi potensi masyarakat Kabupaten
Dompu , yang masuk Kecamatan Kilo dan Hu,u. Hasil panen petani bawang
merah perlu diapresiasi sebagai varietas khusus oleh Kementrian Pertanian RI.
Hal itu menandakan jika bawang merah Kabupaten Dompu merupakan produk
unggulan yang diakui pemerintah. Varietas ini diberikan karena bawang merah
Kabupaten Dompu merupakan produk khusus dengan kualitas tinggi.
Data potensi komoditas Bawang Merah di Kabupaten Dompu tahun 2016
sebagaimana tabel berikut :

DATA LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS, DAN PRODUKSI HORTIKULTURA MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN DOMPU TAHUN 2019

Capaian Luas Tanam dan Luas Panen, 2 (Dua) komoditi utama tanaman pangan
Kabupaten Dompu tahun 2019.
Luas Tanam Luas Panen
No Komoditi Target Realisasi Target Realisas %
%
(Ha) (Ha) (Ha) i (Ha)
1 Padi 55.868 49.600 88,8 53.075 49.135 92,5
2 Jagung 82.894 81.940 98,8 78.750 80.301 101,9

Tabel Capaian Produksi dan Produktivitas 2 (Dua) komoditi utama tanaman pangan
Kabupaten Dompu tahun 2019
Produksi Produktivitas
No Komoditi Target Realisas Target Realisa
% %
(ton) i (ton) (ton) si (ton)
1 Padi 260.069 246.395 94,7 4,9 4,86 99,1
2 Jagung 551.250 561.400 101,8 7,0 6,76 96,6

Tabel . Capaian Luas Tanam dan Luas Panen 3 (Tiga) komoditi utama tanaman
hortikulturaKabupaten Dompu tahun 2019.
Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha)
No Komoditi
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Bawang Merah 800,32 725 90,59 800,32 728 90,96
2 Cabe Rawit 310,00 129 41,61 310,00 127 40,97
3 Cabe Besar 35,00 13 37,14 35,00 13 37,14

Tabel. Capaian Produksi dan Produktivitas 3 (Tiga) komoditi utama tanaman


hortikulturaKabupaten Dompu tahun 2019.
Produksi (Ton) Produktivitas (Ton/Ha)
No Komoditi
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Bawang Merah 7.277 8.620 118,4 10,40 12,00 115,38
2 Cabe Rawit 2.205 1.350 61,2 8,40 9,00 107,1
3 Cabe Besar 221 117 52,9 8,40 9,00 107,1
Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha)
No Komoditi
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jambu Mete 9.925 9.304 93,7 9.315 6.797 72,9
2 Tembakau 955 1.004 105,1 955 974 101,9

Tabel 3.12. Capaian Produksi dan Produktivitas 2 (Dua) komoditi utama tanaman
perkebunanKabupaten Dompu tahun 2019.
Produksi (Ton) Produktivitas (Ton/ Ha)
No Komoditi
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jambu Mete 4.682 3.056 65,27 0,52 0.45 86,5
2 Tembakau 955 1.105 115,70 1,04 1.13 108,6
BAB IV

RENCANA ANGGARAN BIAYA SISTEM PERTANIAN TERPADU

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan Tahun 2020 di Kabupaten


Dompu adalah sebagai berikut :
Lokasi : Kabupaten Dompu

Kabupaten Dompu
No KOMPONEN
Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
1 Sistem Pertanian dan Pengembangan Rantai 34.155.000.000
Pemasaran

1.1Dukungan Infrastruktur 10.100.000.000

A. Persiapan Lahan
1 package 1.000.000.000 1.000.000.000
B. Jaringan Air dan Irigasi
3.050.000.000
Embung Pertanian
Embung (10 x 11 m) unit
3 200.000.000 600.000.000
Irigasi Perpipaan/Perpompaan
+ Pengeboran 7 package 200.000.000 1.400.000.000
Solar Cell dan Pompa
Konverter DC + Pengeboran 7 package 150.000.000 1.050.000.000
C. Akses Angkutan/Jalan Usaha lokasi
Tani 5 200.000.000 1.000.000.000
D. Gudang/Penyimpanan
5.050.000.000
Gudang (1 unit/100 ha) unit
3 850.000.000 2.550.000.000
Gudang pusat proses unit
pengolahan dan penyimpanan 1 2.500.000.000 2.500.000.000
1.2. Alat dan Mesin Pertanian 19.555.000.000

A. Alat Pra dan Pasca Panen


2.880.000.000
1 Cultivator unit
16 20.000.000 320.000.000
2 Hand Sprayer unit
80 1.500.000 120.000.000
3 Alat Panen (Keranjang unit
Panen) 300 400.000 120.000.000
4 UPPO unit
8 250.000.000 2.000.000.000
5. Alat Tanam Jagung Unit
100 2.000.000 200.000.000
5 Gerobak dorong unit
400 800.000 320.000.000
B. Alat Pengolahan Hasil Pertanian
8.275.000.000
1 Alat penanganan pasca panen unit
(Terpal) 320 250.000 80.000.000
2 Peralatan Pengolahan Pasca package
Panen 25 200.000.000 5.000.000.000
3. Mesin Perajang Tembakau Unit
25 25.000.000 625.000.000
3 Alat Transportasi Pasca Panen -
a Kendaraan Roda 3 unit
10 35.000.000 350.000.000
b Truck unit
1 550.000.000 550.000.000
c Kendaraan angkut roda 4 (Pick unit
Up) 2 480.000.000 960.000.000
e Traktor angkut roda 4 unit
7 70.000.000 490.000.000
4 Alat Pengemasan -
a Mesin Jahit unit
16 7.500.000 120.000.000
b Karung unit
8.000 2.500 20.000.000
c Timbangan Elektrik unit
16 5.000.000 80.000.000
d. Alat Kelabang Tembakau
16 5.000.000 80.000.000

C. Farm Input

8.400.000.000
a Pengembangan Komoditi ha
Pertanian=Tanaman Pangan, 100 70.000.000 7.000.000.000
Hortikultura dan Perkebunan
(Bibit, Pupuk, Pestisida,
b Pembibitan Komoditi ha
Pertanian=Tanaman Pangan, 20 70.000.000 1.400.000.000
Hortikultura dan Perkebunan
(Bibit, Pupuk, Pestisida, dll)
c. Pengadaan Bibit Buah Buahan Paket
1 5.000.000.000 5.000.000.000
1.3. Manajemen Konservasi

4.500.000.000
1 Pembangunan Terasiring package
1 4.500.000.000 4.500.000.000
Pengembangan Kelompok Tani 1.550.000.000
2
2.1Pelatihan Kelompok Tani Koptan
30 25.000.000 750.000.000
2.2Studi Banding Kelompok Tani package
3 200.000.000 600.000.000
2.3Pelatihan Penyuluh Pertanian times
2 100.000.000 200.000.000
Pengembangan Pusat Hortikultura BBU Horti 2.250.000.000
3
3.1. Pembangunan BBU Horti paket
1 2.000.000.000 2.000.000.000
3.2. Pengembangan Kelembagaan BBU Padi Paket
1 250.000.000 250.000.000
Dukungan Manajemen Proyek 2.400.000.000
4
4.1. Unit Manajemen Proyek package
1 200.000.000 200.000.000
4.2. Ahli Manajemen Proyek package
1 200.000.000 200.000.000
4.3. Konsultan Konstruksi package
(Perencanaan/DED/ RAB dan Pengawasan) 10 100.000.000 1.000.000.000
4.4Biaya Operasional package
1 1.000.000.000 1.000.000.000
JUMLAH TOTAL
40.355.000.000
Foto
lokasi
BAB IV
PENUTUP

Keberhasilan pembangunan pertanian dalam mewujudkan tujuan yang


dicita-citakan banyak dipengaruhi oleh banyak faktor keberhasilan, antara lain
tingkat partisipasi petani sebagai pelaku utama pembangunan, unsur swasta
yang mendorong dan memperlancar pengelolaan usaha tani serta pemerintah
yang melakukan regulasi dan fasilitasi kegiatan pembangunan. Sebagai salah
satu bagian kegiatan ekonomi kerakyatan, pelaksanaan dan keberhasilan
Pembangunan Pertanian menjadi barometer terhadap upaya pengentasan
kemiskinan sementara ini.

Oleh karena itu diharapkan dalam implementasinya di lapangan nantinya


akan memperoleh dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh stakeholder dari
kalangan masyarakat maupun aparat pemerintah lainnya demi tercapainya
tujuan pembangunan masyarakat Dompu yang makin Sejahtera dengan
Pemerintahan yang Bersih, Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan,
Adil dan Profesional.
Demikian proposal Pembangunan Sistem Pertanian Terpadu Tahun
2018 di Kabupaten Dompu yang dapat kami sampaikan, semoga dapat dibuat
sebagai bahan pertimbangan dalam pengalokasian anngaran program integrasi
pemerintah yang didanai dari Islamic Development Bank (IDB), untuk
mewujudkan Peningkatan Produksi dan Pendapatan Petani serta Meningkatkan
Perekonomian di Pedesaan

Dompu, ................................. 2020

KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN


KABUPATEN DOMPU

I L H A M, SP
Pembina (IV/a)
19740420 200312 1 014

Anda mungkin juga menyukai