I L H A M, SP
Pembina (IV/a)
19740420 200312 1 014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahan pertanian adalah salah satu faktor produksi yang sangat penting,
karena lahan merupakan media tumbuh bagi tanaman. Banyak lahan-lahan
pertanian yang sementara tidak diusahakan, apabila ditangani maka lahan
dimaksud dapat menghasilkan produksi yang optimal.
Lahan pertanian juga merupakan salah satu hal yang sangat penting
sebagai ujung tombak penghasil makanan pokok negara dan salah satu bagian
dari sumber penghasilan masyarakat desa di Kabupaten Dompu mengingat
sekitar ±60 % masyarakat penduduk di Kabupaten Dompu adalah Petani.
Salah satu permasalahan saat ini yang dihadapi banyak petani adalah
kesehatan dan kesuburan tanah yang semakin menurun. Hal ini ditunjukkan
dengan gejala-gejala sebagai berikut; tanah cepat kering, retak-retak bila
kurang air, lengket bila diolah, lapisan olah dangkal, asam dan padat, produksi
sulit meningkat bahkan cenderung menurun. Kondisi ini semakin buruk karena
penggunaan pupuk an-organik terus meningkat dan penggunaan pestisida
untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan juga meningkat.
Perilaku usaha tani lebih tertuju pada cara memupuk tanaman, bukan
cara memupuk tanah agar tanah menjadi subur, sehingga dapat menyediakan
sekaligus memberikan banyak nutrisi pada tanaman. Saat ini usaha tani secara
umum belum melibatkan tanah sebagai komponen yang mempengaruhi dan
menentukan keputusan pengendalian dalam pengelolaan suatu agroekosistem.
Sarana prasarana pertanian yang memadai juga menjadi tak kalah
pentingnya jika dibandingkan dengan pengelolaan lahan pertanian. Sarana
prasarana pertanian merupakan salah satu bagian yang sangat penting agar
penatausahaan air irigasi teratur, hasil pertanian meningkat, dan diharapkan
bisa menata lingkungan pertanian tampak rapi, serta dapat memperlancar
akses air yang baik dan efisien.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung terwujudnya sistem
pertanian terpadu untuk peningkatan produksi hortikultura melalui komoditas
unggulan perlu adanya dukungan Penyediaan Infrastruktur melalui
Pengembangan Irigasi Perpipaan/Perpompaan, Pembangunan Embung Air,
Penyediaan Alat Dan Mesin Pertanian serta Pembangunan
Gudang/Penyimpanan Tahun 2020.
Sebagai bagian integral pembangunan pertanian secara utuh, melalui
program integrasi pemerintah yang didanai dari Islamic Development Bank
(IDB) Pembangunan Sistem Pertanian Terpadu diarahkan untuk mendukung
terwujudnya Institusi Satuan Kerja yang membidangi Pertanian peduli terhadap
kesejahteraan masyarakat pertanian melalui penyelenggaraan birokrasi yang
bersih dalam mencapai pembangunan pertanian berkelanjutan.
Potensi Sumber Daya Pertanian dikelola melalui perekayasaan teknologi,
sosial dan ekonomi dalam bentuk pelaksanaan program pembangunan
pertanian mengacu pada Visi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Dompu yaitu : “Terwujudnya Petani yang Sejahtera dan Mandiri, yang
Berorientasi Agribisnis dan Ketahanan Pangan”.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Dompu , maka Pembangunan Sistem Pertanian Terpadu pada Tahun
2018 diarahkan untuk mendukung subsektor Hortikultura dalam mencapai
sasaran produksi komoditas unggulan nasional.
C. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
a. Tersedianya Irigasi Perpipaan/Perpompaan sebanyak 10 unit;
b. Terbangunnya embung air pertanian sebanyak 10 unit;
c. Tersedianya Jalan Usaha Tani sebanyak 5 paket;
d. Tersedianya rumah pompa dan perlengkapannya sebanyak 10 paket;
e. Tersedianya Alat Mesin Pertanian untuk tanaman bawang merah;
f. Tersedianya Sarana Produksi Tanaman bawang merah;
g. Tersedianya Gudang/Penyimpanan untuk bawang merah dan Pasar Induk
Pertanian;
h. Terwujudnya petani yang berpengetahuan dan berwawasan modern pada
tanaman bawang merah;
i. Terciptanya kawasan pertanian terpadu.
D. Lokasi
Lokasi kegiatan yang diusulkan adalah di Kabupaten Dompu untuk 8
Kecamatan ( Kecamatan Dompu, Pajo, Hu’u, Woja, Manggelewa, Kilo, Kempo
dan Pekat)
BAB II
KINERJA PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
DI KABUPATEN DOMPU
A. Potensi Wilayah
Wilayah Administrasi
Secara administratif Kabupaten Dompu merupakan salah satu dari
sepuluh kabupaten dan kota di Propinsi Nusa Tenggara Barat, terbagi kedalam
18 kecamatan dan 191 desa dengan luas wilayah mencapai 4.374.65 Km2.
Batas – batas wilayah kabupaten Dompu adalah sebagai berikut:
Sebelah Timur : Selat Sape
Sebelah Barat : Wilayah Kabupaten Dompu Sebelah Utara : Laut Flores
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Keadaan Geografis
Keadaan Geografis Kabupaten Dompu secara umum dapat digambarkan
bahwa sebagian wilayah merupakan daerah yang bergelombang sampai berbukit
dengan kemiringan tanah 15-40 % dan diatas 40 % sebesar 49,97 % dari luas
wilayah, daerah datar 18,48 5 serta daerah landai sebesar 31,55 % dari luas
wilayah.
Kabupaten Dompu mempunyai luas wilayah 232.460 Ha, dengan jumlah
penduduk sebanyak 193.334 jiwa atau 43.616 KK. dari luas tersebut 120.728 ha
( 51,93 % merupakan kawasan budidaya ( di luar kawasan hutan ).
Selanjutnya untuk memperoleh kondisi fisik wilayah Kabupaten Dompu
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Keadaan kemiringan tanah dan ketinggian
Pekarangan 3.011,8
Lainnya 50.427.8
1. Sumberdaya Buatan
Sumber daya buatan merupakan sumber daya pendukung dalam
pemanfaatan sumber daya alam dalam proses produksi pertanian, dapat berupa
a. Sarana Pertanian
pertanian yang ada, secara ideal di Kabupaten Dompu masih belum mencukupi
petani, pada kenyataannya jumlah sarana pertanian yang ada masih jauh dari
No Jenis Sarana
1. Hand Tractor
2. Pompa Air
3. Traktor Roda Empat
4. Rice Transplanter
5. Cultivator
6. Combine Harvester
7. Corn Sheller
8. Vertical Dryer
9. Power Thresher
10. RMU
11. APPO
12. CHOOPER
13. PADDY MOWER
b. Prasarana Pertanian
Prasarana pertanian di Kabupaten Dompu terdiri dari bangunan-
bangunan Embung Air, Jaringan Irigasi, Irigasi Perpipaan / Perpompaan,
Rumah Pompa, Dam Parit, Lumbung Pangan, Jalan Usaha Tani Pertanian,
Kebun Benih / Percontohan dan laboratorium pertanian; yang berfungsi untuk
pertanian dalam proses produksi pertanian serta memperlancar aktivitas usaha
tani dan ekonomi masyarakat petani. Sumberdaya Manusia
TAHUN 2020
Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di berbagai sektor di
Kabupaten Dompu sebagai akibat keterbatasan anggaran pada APBD
Kabupaten dan semakin kompleknya permasalahan masayarakat yang terisolir,
tentunya perlu bantuan dana yang bersumber dari Islamic Development Bank
(IDB) dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Dompu .
Berkaitan dengan hal tersebut dan sebagaimana akan dilaksanakannya
program integrasi pemerintah yang didanai dari Islamic Development Bank
(IDB), maka Pemerintah Kabupaten Dompu melalui Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Dompu akan mengusulkan Pembangunan Sistem
Pertanian Terpadu pada Tahun 2020, sebagaimana Rencana Anggaran Biaya
(RAB) terlampir.
Pembangunan pertanian di Kabupaten Dompu dilakukan secara
terintegrasi lintas sektoral dengan partisipasi seluruh stake holder yang terlibat,
tidak hanya Dinas / Instansi lingkup pertanian tetapi juga dinas/instansi lain
yang mendukung prasarana dan sarana di sektor hulu maupun sektor hilir,
serta partisipasi seluruh masyarakat yang peduli terhadap kemajuan pertanian
di Kabupaten Dompu baik kelompok Tani/Gapoktan, LSM atau lembaga
kemasyarakatan lainnya.
Oleh karena itu, kerangka berfikir dalam Pelaksanaan Pembangunan
Pertanian dipandang sebagai rangkaian berbagai kegiatan yang
mengimplementasikan konsep Agribisnis secara utuh dan terkait erat dengan
pembangunan wilayah pedesaan yang memanfaatkan sumberdaya dan budaya
lokal.
Komoditas Pertanian (Hortikultura) merupakan komoditas yang sangat
prospektif untuk dikembangkan mengingat potensi sumber daya alam, sumber
daya manusia, ketersediaan teknologi serta potensi serapan pasar di dalam
negeri dan pasar internasional yang terus meningkat. Namun demikian,
usaha tani pertanian (Hortikultura) di Kabupaten Dompu masih mempunyai
kendala keterbatasan dalam hal Ketersediaan Infrasturktur. Oleh karena itu
perlu adanya penyediaan infrastruktur tersebut yang memadai pada kawasan
pertanian (Hortikultura).
Rencana pembangunan sistem pertanian terpadu di Kabupaten Dompu
diharapkan :
a. Memiliki potensi ekonomi kawasan cepat tumbuh;
b. Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
c. Memiliki potensi ekspor dan perdagangan pelabuhan bebas;
d. Di dukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
e. Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
f. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan;
g. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam
rangka mewujudkan ketahanan energi nasional; atau
h. Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.
Capaian Luas Tanam dan Luas Panen, 2 (Dua) komoditi utama tanaman pangan
Kabupaten Dompu tahun 2019.
Luas Tanam Luas Panen
No Komoditi Target Realisasi Target Realisas %
%
(Ha) (Ha) (Ha) i (Ha)
1 Padi 55.868 49.600 88,8 53.075 49.135 92,5
2 Jagung 82.894 81.940 98,8 78.750 80.301 101,9
Tabel Capaian Produksi dan Produktivitas 2 (Dua) komoditi utama tanaman pangan
Kabupaten Dompu tahun 2019
Produksi Produktivitas
No Komoditi Target Realisas Target Realisa
% %
(ton) i (ton) (ton) si (ton)
1 Padi 260.069 246.395 94,7 4,9 4,86 99,1
2 Jagung 551.250 561.400 101,8 7,0 6,76 96,6
Tabel . Capaian Luas Tanam dan Luas Panen 3 (Tiga) komoditi utama tanaman
hortikulturaKabupaten Dompu tahun 2019.
Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha)
No Komoditi
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Bawang Merah 800,32 725 90,59 800,32 728 90,96
2 Cabe Rawit 310,00 129 41,61 310,00 127 40,97
3 Cabe Besar 35,00 13 37,14 35,00 13 37,14
Tabel 3.12. Capaian Produksi dan Produktivitas 2 (Dua) komoditi utama tanaman
perkebunanKabupaten Dompu tahun 2019.
Produksi (Ton) Produktivitas (Ton/ Ha)
No Komoditi
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jambu Mete 4.682 3.056 65,27 0,52 0.45 86,5
2 Tembakau 955 1.105 115,70 1,04 1.13 108,6
BAB IV
Kabupaten Dompu
No KOMPONEN
Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
1 Sistem Pertanian dan Pengembangan Rantai 34.155.000.000
Pemasaran
A. Persiapan Lahan
1 package 1.000.000.000 1.000.000.000
B. Jaringan Air dan Irigasi
3.050.000.000
Embung Pertanian
Embung (10 x 11 m) unit
3 200.000.000 600.000.000
Irigasi Perpipaan/Perpompaan
+ Pengeboran 7 package 200.000.000 1.400.000.000
Solar Cell dan Pompa
Konverter DC + Pengeboran 7 package 150.000.000 1.050.000.000
C. Akses Angkutan/Jalan Usaha lokasi
Tani 5 200.000.000 1.000.000.000
D. Gudang/Penyimpanan
5.050.000.000
Gudang (1 unit/100 ha) unit
3 850.000.000 2.550.000.000
Gudang pusat proses unit
pengolahan dan penyimpanan 1 2.500.000.000 2.500.000.000
1.2. Alat dan Mesin Pertanian 19.555.000.000
C. Farm Input
8.400.000.000
a Pengembangan Komoditi ha
Pertanian=Tanaman Pangan, 100 70.000.000 7.000.000.000
Hortikultura dan Perkebunan
(Bibit, Pupuk, Pestisida,
b Pembibitan Komoditi ha
Pertanian=Tanaman Pangan, 20 70.000.000 1.400.000.000
Hortikultura dan Perkebunan
(Bibit, Pupuk, Pestisida, dll)
c. Pengadaan Bibit Buah Buahan Paket
1 5.000.000.000 5.000.000.000
1.3. Manajemen Konservasi
4.500.000.000
1 Pembangunan Terasiring package
1 4.500.000.000 4.500.000.000
Pengembangan Kelompok Tani 1.550.000.000
2
2.1Pelatihan Kelompok Tani Koptan
30 25.000.000 750.000.000
2.2Studi Banding Kelompok Tani package
3 200.000.000 600.000.000
2.3Pelatihan Penyuluh Pertanian times
2 100.000.000 200.000.000
Pengembangan Pusat Hortikultura BBU Horti 2.250.000.000
3
3.1. Pembangunan BBU Horti paket
1 2.000.000.000 2.000.000.000
3.2. Pengembangan Kelembagaan BBU Padi Paket
1 250.000.000 250.000.000
Dukungan Manajemen Proyek 2.400.000.000
4
4.1. Unit Manajemen Proyek package
1 200.000.000 200.000.000
4.2. Ahli Manajemen Proyek package
1 200.000.000 200.000.000
4.3. Konsultan Konstruksi package
(Perencanaan/DED/ RAB dan Pengawasan) 10 100.000.000 1.000.000.000
4.4Biaya Operasional package
1 1.000.000.000 1.000.000.000
JUMLAH TOTAL
40.355.000.000
Foto
lokasi
BAB IV
PENUTUP
I L H A M, SP
Pembina (IV/a)
19740420 200312 1 014