Anda di halaman 1dari 5

Pengertian

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) adalah lembaga pelatihan/permagangan
pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya, baik
perorangan maupun kelompok.
Pengelola P4S adalah petani atau kelompoktani yang merencanakan dan menyelenggarakan
pelatihan/permagangan bagi petani/ masyarakat di P4S.
Forum Komunikasi (FK) P4S adalah lembaga berhimpunnya P4S yang bersifat independen
untuk menjembatani dan memperjuangkan aspirasi anggotanya.
Tujuan Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya:
1. meningkatkan kapasitas pengelola P4S dalam menyelenggarakan dan atau melaksanakan
pelatihan/permagangan;
2. meningkatkan kualitas pelatihan/permagangan yang dilaksanakan oleh kelembagaan
pelatihan pertanian swadaya;
3. menyediakan acuan dalam menentukan arah dan langkah-langkah pembinaan P4S.
Sasaran Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya:
1. terbentuknya P4S di setiap kabupaten/kota sebagai mitra kerja Pemerintah dan
pemerintah daerah dalam pengembangan sumber daya manusia pertanian;
2. terbentuknya Forum Komunikasi (FK)-P4S di setiap tingkat provinsi dan kabupaten/kota;
3. meningkatnya intensitas dan kualitas pelaksanaan pelatihan/ permagangan di P4S;
4. terciptanya kesamaan persepsi dan gerak langkah dalam melaksanakan pembinaan P4S
diantara pengelola, pembina dan pemangku kepentingan P4S lainnya;
5. terciptanya kondisi yang mendorong tumbuhkembangnya tanggungjawab sosial
pengelola, pembina dan pemangku kepentingan P4S lainnya dalam turut memajukan
kelembagaan pelatihan swadaya;
6. diperolehnya dukungan penguatan kelembagaan P4S dari seluruh pemangku kepentingan
Ciri Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya
1. Memiliki keunggulan dalam melakukan Usaha Tani perdesaan dan kesukarelaan berbagi
pengetahuan, teknologi dan keterampilan kepada Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha
lain yang ditumbuhkembangkan oleh Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha yang;
2. Mempunyai lahan Usaha Tani dan/atau kegiatan agribisnis perdesaan yang layak
dipelajari, dicontoh, ditiru oleh Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha lain;
3. Melayani masyarakat untuk kegiatan berlatih, magang, berkonsultasi dan/atau
kunjungan/studi banding;
4. Berada di lingkungan Usaha Tani atau perdesaan yang mendukung proses belajar
mengajar untuk peserta; dan
5. Memiliki instruktur/pelatih, fasilitator lainnya yang professional.
Peran Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya sebagai:
1. Lembaga penyelenggara pelatihan dan permagangan untuk Pelaku Utama dan/atau
Pelaku Usaha lain;
2. Lembaga yang turut andil dalam penyelenggaraan penyuluhan dan pendampingan Pelaku
Utama dan/atau Pelaku Usaha lain;
3. Lembaga yang turut menumbuhkan, mengembangkan dan memperkuat kader tani;
4. Sentra dalam pengembangan dan diseminasi teknologi/inovasi, budidaya, perbenihan,
pengolahan hasil, pengembangan spesifik lokalita; dan
5. Sentra pengembangan jejaring Usaha Tani.
Klasifikasi
Klasifikasi Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya didasarkan pada pelaksanaan peran
Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya, dalam ruang lingkup penumbuhkembangan kader
tani di perdesaan, penyelenggaraan pelatihan/permagangan bagi Pelaku Utama dan/atau Pelaku
Usaha dan penyuluhan swadaya, terbagi menjadi 4 (empat) kelas yaitu Kelas Pratama, Kelas
Madya, Kelas Utama dan Kelas Aditama.
Klasifikasi P4S merupakan proses penilaian atas pelaksanaan kegiatan usaha P4S yang telah
didaftar. Penilaian dilaksanakan berdasarkan kriteria atau tolok ukur persyaratan minimal yang
harus dipenuhi untuk menentukan klasifikasi P4S.
Persyaratan pelayanan minimal yang harus dipenuhi untuk suatu P4S sebagai berikut:
1. Mempunyai lahan/kegiatan usahatani/agribisnis/industri perdesaan yang layak dicontoh,
ditiru, dan dipelajari oleh petani atau masyarakat lainnya;
2. Melayani masyarakat untuk kegiatan magang, berlatih, berkonsultasi, belajar, atau
berkunjung;
3. Mempunyai peralatan pertanian sederhana, sesuai dengan skala dan jenis usahataninya;
4. Memiliki ruang belajar dan sarana akomodasi bagi peserta, baik di rumah petani
pengelola maupun di rumah petani lain di sekitarnya;
5. Mempunyai fasilitator, baik pengelola P4S sendiri maupun dari dinas/ instansi
pemerintah/swasta yang terkait;
6. Memiliki kepengurusan P4S yang dilengkapi dengan rincian tugas serta tanggung
jawab masing-masing secara jelas;
7. Melakukan pembukuan administrasi umum P4S, antara lain: buku tamu;
inventarisasi barang; buku agenda surat masuk dan keluar; buku daftar peserta
pelatihan; stempel; buku notulen rapat; buku daftar petani/ kelompoktani binaan;
buku nota kerjasama/kemitraan dan buku administrasi keuangan, buku kegiatan;
8. Memiliki materi/modul pelatihan/permagangan sesuai dengan bidang usaha yang
diunggulkan, baik berkaitan dengan agribisnis berbasis tanaman pangan,
perkebunan, hortikultura, peternakan maupun pertanian terpadu;
9. Mempunyai rencana kegiatan pelatihan/permagangan tahunan;
10. Memiliki papan nama P4S dengan alamat lengkap.
Klasifikasi dilakukan oleh Tim Klasifikasi yang dibentuk oleh Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian dengan susunan keanggotaan dari unsur Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian/UPT Pelatihan Pertanian Pusat/UPTD, dan FK-P4S.
Penilaian dan Persyaratan P4S dilakukan berdasarkan Formulir 2.

Anda mungkin juga menyukai