Anda di halaman 1dari 31

-1-

KATA PENGANTAR

Tujuan pembangunan pertanian antara lain untuk menyediakan pangan 267


juta penduduk di Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan
ekspor pertanian, melalui peningkatan produktivitas, kualitas, kontinuitas
komoditas pertanian. Guna mewujudkan tujuan pembangunan pertanian
tersebut, Kementerian Pertanian, semenjak tahun 2019 mencanangkan Gerakan
Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KOSTRATAN) melalui penguatan
tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai Komando
Strategis Pembangunan Pertanian di Kecamatan (KOSTRATANI).

Peran BPP sebagai Kostratani meliputi BPP sebagai pusat data dan informasi
pertanian, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat
konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan. Dalam
rangka memberikan acuan bagi pengelola BPP, penyuluh pertanian, petugas
teknis di BPP dan stakeholder terkait dalam mendukung tugas, fungsi dan peran
sebagai BPP Kostratani, maka disusunlah Petunjuk Teknis dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Balai Penyuluhan Pertanian Komando Strategis
Pembangunan Pertanian di Kecamatan melalui Keputusan Kepala Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Nomor:
265/Kpts/OT.050/I/11/2020 pada tanggal 12 November 2020.

Selain itu, petunjuk teknis ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Komando
Strategis Pembangunan Pertanian Daerah (Kostrada), Komando Strategis
Pembangunan Pertanian Wilayah (Kostrawil), dan Komando Strategis
Pembangunan Pertanian Nasional (Kostratanas) dalam melakukan pembinaan,
pengawalan, dan pendampingan terhadap tugas, fungsi, dan peran BPP
Kostratani.

Jakarta, November 2020


Kepala Badan Penyuluhan
dan Pengembangan SDM Pertanian,

Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr


NIP. 196406231989031002
-2-

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
NOMOR: 265/Kpts/OT.050/I/11/2020

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BALAI PENYULUHAN PERTANIAN
KOMANDO STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KECAMATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

Menimbang : a. bahwa telah ditetapkan Keputusan Menteri Pertanian


Nomor 13/Kpts/OT.050/I/02/2020 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Komando Strategis Pembangunan Pertanian
di Kecamatan (Kostratani);

b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor


13/Kpts/OT.050/I/02/2020 Balai Penyuluhan
Pertanian (BPP) Kostratani merupakan penguatan BPP
berbasis teknologi informasi dalam menjalankan peran
sebagai pusat data dan informasi pertanian, pusat
gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran,
pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan
jejaring kemitraan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud pada huruf a dan huruf b, dan untuk
memberikan acuan bagi BPP dan penyuluh serta petugas
teknis di BPP dalam menjalankan peran dan fungsinya
sebagai BPP Kostratani perlu menetapkan Petunjuk
Teknis dan Standar Operasional Prosedur BPP
Kostratani;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
-3-

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem


Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4660);

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang


Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 38, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang


Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5433);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 tentang


Pembiayaan, Pembinaan dan Pengawasan Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 87, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5018);
-4-

8. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang


Penyelenggaraan dan Sistem Transaksi Elektronik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 189, Tambahan Lembar Negara Republik
Indonesia Nomor 5348);

9. Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara


Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5423) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Pemerintah Nomor 45 Tahun
2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 229);

10. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang


Kementerian Pertanian;

11. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu


Data Indonesia;

12. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang


Organisasi Kementerian Negara;

13. Keputusan Presiden Nomor 79/TPA Tahun 2019 tentang


Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan
Kementerian Pertanian;

14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16/Permentan/


OT.140/2/2013 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Informasi Penyuluhan Pertanian di Lingkungan
Kementerian Pertanian;

15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 115/Permentan/


OT.I4O/9/2O14 tentang Pedoman pengelolaan Satu Data
Pembangunan Pertanian;

16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/


OT.010/8/2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pertanian;
-5-

17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/


OT.010/8/2015 tentang Penyelenggaraan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Kementerian Pertanian;

18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67/Permentan/


SM.010/9/2016 tentang Pedoman Pembinaan
Kelembagaan Petani);

19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 03/Permentan/


SM.200/1/2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Penyuluhan Pertanian;

20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2019


tentang Komando Strategis Pembangunan Pertanian;

21. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 03/Kpts/SM.200/


I/05/2009 tentang Pengelolaan Balai Penyuluhan
Pertanian

22. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 13/Kpts/OT.050/


1/02/2020 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Komando
Strategis Pembangunan Pertanian di Kecamatan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU : Petunjuk Teknis dan Standar Operasional Prosedur BPP
Kostratani tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Petunjuk Teknis BPP Kostratani sebagaimana dimaksud pada


diktum KESATU digunakan sebagai acuan Komando Strategis
Pembangunan Pertanian Daerah (Kostrada), Komando Strategis
Pembangunan Pertanian Wilayah (Kostrawil), dan Komando
Strategis Pembangunan Pertanian Nasional (Kostratanas) dalam
melakukan pembinaan, pengawalan, dan pendampingan
terhadap peran dan fungsi BPP Kostratani.
-6-

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 November 2020
KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

DEDI NURSYAMSI
NIP. 19640623 198903 1 002
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
1. Menteri Pertanian selaku Ketua Kostratanas;
2. Gubernur di lokasi Kostratani selaku Ketua Kostrawil;
3. Bupati/Walikota di lokasi Kostratani selaku Ketua Kostrada;
4. Pimpinan Tinggi Madya lingkup Kementerian Pertanian;
5. Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Kementerian Pertanian;
6. Kepala dinas pertanian/lembaga provinsi yang menangani urusan
penyuluhan pertanian;
7. Kepala dinas pertanian/lembaga kabupaten/kota yang menangani urusan
penyuluhan pertanian.
-7-

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
NOMOR : 265/Kpts/OT.050/I/11/2020
TANGGAL: 12 November 2020

PETUNJUK TEKNIS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BALAI PENYULUHAN PERTANIAN
KOMANDO STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KECAMATAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan pada


tahun 2019, Kementerian Pertanian telah mencanangkan Gerakan Komando
Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratan). Kostratan diamanatkan untuk
mengkonsolidasikan informasi, mengirimkan pesan, melakukan komunikasi
dari tingkat Menteri serta seluruh Jajaran Eselon I lingkup Kementerian
Pertanian dengan jajaran petugas pertanian di semua tingkatan hingga
lapangan dengan menggunakan jaringan komunikasi secara elektronik.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2019 menyatakan bahwa


Komando Strategis Pembangunan Pertanian yang selanjutnya disebut
Kostratan merupakan gerakan pembaharuan pembangunan pertanian
Nasional berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Gerakan
pembaharuan ini mengaktifkan peran jajaran pertanian hingga ke tingkat
Kecamatan yang diperkenalkan sebagai Komando Strategis Pembangunan
Pertanian di Kecamatan yang selanjutnya disebut Kostratani. Kostratani
merupakan penguatan peran dan fungsi BPP dengan memanfaatkan TIK dalam
upaya percepatan pencapaian kedaulatan pangan nasional.

Peran BPP sebagai Kostratani meliputi BPP sebagai pusat data dan informasi
pertanian, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat
konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan. Kostratani
sebagai pusat data dan informasi pertanian harus selalu melakukan up dating
data yang mencakup data statistik pertanian dan Sumber Daya Manusia (SDM)
petugas, pelaku utama dan pelaku usaha yang terlibat dalam proses kegiatan
usaha di bidang pertanian serta data teknis dan informasi pertanian melalui
Laporan Utama Program/Kegiatan Kementerian Pertanian, Sistem Informasi
Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan), Cyber Extension (Cybex) dan
elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

Sebagai Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian, Kostratani terlibat dalam


perencanaan pembangunan pertanian di kecamatan serta percepatan
pelaksanaan kegiatan meliputi Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL)/e-
RDKK, gerakan percepatan tanam, peningkatan populasi ternak, gerakan
-8-

pengendalian hama terpadu, distribusi saprodi, Asuransi Usaha Tani Padi


(AUTP)/Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS), serta Kredit Usaha Rakyat
(KUR). Kostratani sebagai pusat pembelajaran untuk peningkatan
kapasitas SDM pertanian berperan dalam fasilitasi pembelajaran dan
percontohan. Kostratani sebagai pusat konsultasi agribisnis merupakan
tempat para pelaku utama dan pelaku usaha berkonsultasi terkait on farm
dan off farm meliputi budidaya, hama penyakit tanaman, panen dan paska
panen serta pemasaran pada komoditas tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan. Kostratani sebagai pusat pengembangan
jejaring kemitraan diharapkan mampu membangun kerja sama dan
kemitraan usaha antar pelaku utama dan pelaku usaha dengan
pihak/perusahaan mitra lainnya dalam pengembangan agribisnis di bidang
pertanian.

Sebagai gerakan satu komando secara berjenjang mulai dari kecamatan


sampai dengan pusat, Kostratani memerlukan pengawalan dan
pendampingan serta monitoring, evaluasi dan pelaporan terkait
pembangunan pertanian dengan melibatkan semua Eselon I lingkup
Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah, serta stakeholder terkait.
Untuk menyamakan gerak langkah serta mendorong dan
mengimplementasikan peran dan fungsi BPP Kostratani, maka perlu
disusun Petunjuk Teknis Kostratani dan Standar Operasional Prosedur BPP
Kostratani yang harus dipedomani oleh para pemangku kepentingan.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Petunjuk Teknis ini dimaksudkan sebagai acuan:
a. BPP dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai BPP Kostratani;
b. mempercepat pelaksanaan Program/Kegiatan Utama Pembangunan
Pertanian, updating Simluhtan, pemanfaatan Cybex dan input data e-
RDKK;
c. pelaporan Program/Kegiatan Utama Pembangunan Pertanian,
updating Simluhtan, pemanfaatan Cybex, dan input data e-RDKK;
d. Kostrada, Kostrawil, dan Kostratanas dalam melakukan pembinaan,
pengawalan, dan pendampingan terhadap peran dan fungsi BPP
Kostratani.
-9-

2. Tujuan
Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk:
a. meningkatkan efektifitas BPP dalam menjalankan peran dan
fungsinya sebagai BPP Kostratani;
b. memperlancar pelaksanaan dan arus pelaporan Program/Kegiatan
Utama Pembangunan Pertanian, updating Simluhtan, pemanfaatan
Cybex dan input data e-RDKK;
c. membantu Kostrada, Kostrawil, dan Kostratanas serta Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pendamping dalam melakukan pembinaan, pengawalan,
dan pendampingan bagi BPP Kostratani.

C. Sasaran
Sasaran Petunjuk Teknis ini yaitu BPP Kostratani di seluruh Indonesia.

D. Pengertian
1. Komando Strategis Pembangunan Pertanian yang selanjutnya disebut
Kostratan adalah gerakan pembaharuan pembangunan pertanian
Nasional berbasis teknologi informasi.
2. Komando Strategis Pembangunan Pertanian di Kecamatan yang
selanjutnya disebut Kostratani adalah gerakan pembaharuan
pembangunan pertanian kecamatan melalui optimalisasi tugas, fungsi
dan peran Balai Penyuluhan Pertanian dalam mewujudkan
keberhasilan pembangunan pertanian.
3. Komando Strategis Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut
Kostrada adalah Kostratan yang berkedudukan di kabupaten/kota.
4. Komando Strategis Pembangunan Wilayah yang selanjutnya disebut
Kostrawil adalah Kostratan yang berkedudukan di Provinsi.
5. Komando Strategis Pembanguan Nasional yang selarljutnya disebut
Kostratanas adalah Kostratan yang berkedudukan di kantor pusat
Kementerian Pertanian.
6. Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama
serta pelaku usaha agar rnereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian
fungsi lingkungan hidup.
7. Balai Penyuluhan Pertanian yang selanjutnya disebut BPP adalah
lembaga penyuluhan pemerintah yang mempunyai tugas dan fungsi
Penyuluhan Pertanian pada tingkat kecamatan dengan wilayah kerja
satu atau beberapa kecamatan.
8. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang selanjutnya disebut TIK
adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data
-10-

menjadi informasi dan proses penyaluran data atau informasi dan


komunikasi secara real-time menggunakan perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software).
9. Sekolah Lapang yang selanjutnya disingkat SL adalah sekolah yang
seluruh proses belajar-mengajarnya dilakukan di lapangan, yang
dilaksanakan di lahan petani dalam upaya peningkatan produksi.
10. Demonstrasi Plot yang selanjutnya disebut Demplot adalah percontohan
yang dilakukan oieh pelaku utama secara individu di lahan pelaku
utama dengan luasan 0,1 ha sampai dengan I ha yang didampingi oleh
petugas Kostratani.
11. Kursus Tani merupakan kegiatan belajar yang diperuntukkan bagi
petani dan keluarganya yang diselenggarakan secara sistematis, teratur
dan dalam jangka waktu tertentu.
12. Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah kumpulan
petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber
daya, kesamaan komoditas, dan keakraban untuk meningkatkan serta
mengembangkan usaha anggota.
13. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Gapoktan adalah
kumpulan beberapa Poktan yang bergabung dan bekerjasama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
14. Kembagaan Ekonomi Petani yang selanjutnya disingkat KEP adalah
lembaga yang melaksanakan kegiatan usaha tani yang dibentuk oleh,
dari, dan untuk petani, guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi
usaha tani, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan
hukum.
15. Pelaku Utama Kegiatan Pertanian yang selanjutnya disebut Pelaku
Utama adalah rnasyarakat di dalam dan di sekitar kawasan petani,
pekebun, peternak, beserta keluarga intinya.
16. Pelaku Usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau
korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola
usaha pertanian, perikanan, dan kehutanan.
17. Penyuluh Pertanian Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disebut Penyuluh Pertanian ASN adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diberi tugas,
tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang pada satuan organisasi lingkup pertanian untuk melakukan
kegiatan Penyuluhan Pertanian.
18. Pos Penyuluhan Desa/ Kelurahan yang selanjutnya disebut Posluhdes
adalah kelembagaan penyuluhan desa yang merupakan unit kerja
nonstruktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh
Pelaku Utama.
-11-

19. Agricultural War Room yang selanjutnya disebut AWR adalah ruangan
sarana komunikasi dan informasi di Kostratanas dalam rangka
memonitor pelaksanaan pembanguanan pertanian nasional.
20. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disingkat SOP adalah
serangkaian instruksi yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana, dan kapan
harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi:
1. penetapan BPP Kostratani;
2. BPP Kostratani sebagai pusat data dan informasi;
3. BPP Kostratani sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian;
4. BPP Kostratani sebagai pusat pembelajaran;
5. BPP Kostratani sebagai pusat konsultasi agribisnis;
6. BPP Kostratani sebagai pusat jejaring kemitraan;
7. SOP BPP Kostratani; dan
8. monitoring, evaluasi dan pelaporan.

BAB II
PENETAPAN BPP KOSTRATANI

A. Persyaratan BPP Kostratani


Persyaratan untuk menjadi BPP Kostratani antara lain:
1. Kriteria Umum, tersedianya:
a. akses internet (wifi/data seluler/kabel);
b. suplai listrik melalui sambungan Perusahaan Listrik Negara (PLN)
atau genset;
c. petugas pengelola atau admin sarana TIK;
d. ruangan untuk pengelolaan sarana TIK; dan
e. terjaminnya keamanan.
2. Kriteria Khusus, antara lain:
a. tersedia data dan informasi petanian;
b. menjadi calon lokasi Program/Kegiatan Utama Kementerian Pertanian;
c. menjadi sasaran BPP yang akan terkoneksi dengan AWR melalui
sistem pelaporan utama Kementerian Pertanian yang dibuktikan
dengan terinputnya pelaporan utama Kementan.

B. BPP Kostratani yang Wilayah Kerjanya Satu Kecamatan


1. BPP Kostratani yang memiliki wilayah kerja satu kecamatan dipimpin
oleh Camat dan yang menjadi ketua harian yaitu kordinator BPP di
wilayah kerjanya; dan
-12-

2. penetapan ketua, ketua harian, sekretaris dan anggota berdasarkan


keputusan bupati/walikota mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 49 Tahun 2019.

C. BPP Kostratani yang Wilayah Kerjanya Lebih Dari Satu Kecamatan


1. BPP Kostratani yang memiliki wilayah kerja lebih dari satu kecamatan
dipimpin oleh Camat. Koordinator BPP menjadi ketua harian Kostratani di
seluruh wilayah kerja BPP dan ketua harian Kostratani dalam
melaksanakan tugasnya dapat menunjuk penyuluh pertanian yang
kompeten sebagai perpanjangan tangan di wilayah kerja kecamatan
lainnya;
2. BPP Kostratani menjadi sekretariat dari beberapa kecamatan wilayah
kerjanya; dan
3. penetapan ketua, ketua harian, sekretaris dan anggota berdasarkan
keputusan bupati/walikota mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 49 Tahun 2019.

BAB III
BPP KOSTRATANI SEBAGAI PUSAT DATA
DAN INFORMASI

BPP Kostratani sebagai pusat data dan informasi untuk melaksanakan kegiatan
diantaranya aplikasi pelaporan Program/Kegiatan Utama Pembangunan
Pertanian, Updating Simluhtan, Pemanfaatan Cybex, dan Input Data e-RDKK.
Untuk kejelasan kegiatan BPP sebagai pusat data dan informasi yaitu sebagai
berikut:
A. Pengumpulan Data dan Informasi
Penyuluh pertanian tingkat kecamatan menyiapkan jadwal, sasaran serta
intrumen dan format data dan informasi yang akan dikumpulkan.
Instrumen dan format data telah disesuikan dengan aplikasi yang
mendukung dalam mengunggah data dan informasi. Data dan informasi
yang dikumpulkan oleh penyuluh dan petugas teknis lain di BPP Kostratani,
antara lain data:
1. Program/Kegiatan Utama Pembangunan Pertanian
Kostratani sebagai pusat data dan informasi memuat data Kegiatan
Utama Pembangunan Pertanian eselon I lingkup Kementerian Pertanian
yang dikumpulkan oleh para penyuluh dan petugas teknis terkait sesuai
wilayah kerja BPP. Data tersebut antara lain:
a. ketersediaan komoditas strategis;
b. komoditas strategis;
c. Kredit Usaha Rakyat (KUR);
-13-

d. upaya peningkatan ekspor;


e. Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan);
f. penurunan losses;
g. jumlah Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) pertanian;
h. jumlah petani millennial;
i. kegiatan penurunan Daerah Rawan Pangan (DRP);
j. kegiatan penurunan Stunting;
k. investasi;
l. penyerapan tenaga kerja program Kementerian Pertanian; dan
m. kegiatan BPP.

2. Simluhtan
Simluhtan merupakan aplikasi database Penyuluhan Pertanian yang
berisi data-data terkait kelembagaan penyuluhan, ketenagaan
penyuluhan, dan data kelembagaan petani. Jenis data yang ada di
simluhtan antara lain:

a. Kelembagaan Penyuluhan:
1) Kelembagaan yang menangani fungsi penyuluhan di provinsi dan
kabupaten/kota;
2) BPP; dan
3) Posluhdes.
b. Ketenagaan Penyuluhan:
1) Penyuluh Pertanian ASN PNS;
2) Penyuluh Pertanian ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK);
3) Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TB
PP);
4) Penyuluh Pertanian Swadaya; dan
5) Penyuluh Pertanian Swasta.
c. Kelembagaan Petani dan Kelembagaan Ekonomi Petani meliputi:
1) Poktan;
2) Gapoktan; dan
3) KEP.

3. Cyber Extension
Materi dan informasi yang terdapat didalam Cybex antara lain:
a. kebijakan penyuluhan, berisi peraturan perundang-undangan dan
kebijakan yang terkait dengan Penyuluhan Pertanian;
b. materi penyuluhan, berisi kumpulan materi penyuluhan dari berbagai
sektor yang disusun menggunakan metodologi penyuluhan;
c. materi spesifik lokalita, berisi kumpulan materi spesifik lokalita
penyuluhan dari berbagai daerah di Indonesia;
-14-

d. diseminasi teknologi pertanian, berisi kumpulan materi teknologi


pertanian spesifik lokasi dengan tujuan meningkatkan adopsi dan
inovasi pertanian hasil penelitian dan pengkajian;
e. gerbang nasional, berisi berita penyuluhan lingkup pusat;
f. gerbang daerah, berisi berita penyuluhan lingkup daerah;
g. rembug admin, berisi sarana komunikasi dan konsultasi antar admin
cyber extention;
h. profil kita, berisi kumpulan profil kelembagaan penyuluhan,
ketenagaan penyuluhan dan kelembagaan pelaku utama yang
berprestasi;
i. pengunjung, berisi recording/rekaman jumlah pengunjung cyber
extension; dan
j. pengumuman, berisi pengumuman dan informasi dari Pusat
Penyuluhan Pertanian.
Informasi Cyber Extension diisi oleh materi penyuluhan spesifik lokalita
dan informasi berita gerbang daerah yang disusun oleh penyuluh
pertanian di BPP tersebut.

4. Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK)


Data yang diinput dalam e-RDKK yaitu rencana dan data kebutuhan riil
petani yang disusun secara berkelompok. Komponen e-RDKK terdiri atas:
a. musim tanam;
b. provinsi/kabupaten/kota/kecamatan/desa;
c. nama Poktan;
d. komoditas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan
peternakan);
e. nama distributor/pengecer resmi;
f. nama petani;
g. luas tanam;
h. tanam membutuhkan pupuk bersubsidi;
i. jumlah kebutuhan pupuk; dan
j. waktu penggunaan.
-15-

B. Verifikasi Data
Penyuluh pertanian dan petugas teknis pertanian di BPP Kostrani
melakukan verikasi data hasi dari pengumpulan dengan mencocokan data
awal, kelengkapan data, pemutkahiran data, pendokumentasian data, dan
berbagai informasi di lapangan sesuai dengan wilayah kerja berdasarkan
instrumen/format yang telah disiapkan. Hasil verifikasi data di lapangan ini
direkap dan disajikan dalam bentuk laporan yang selanjutnya disampaikan
kepada koordinator penyuluh di BPP atau pimpinan BPP Kostratani.

C. Validasi Data
Validasi data dimaksudkan untuk memperoleh legalitas hasil verifikasi data
lapangan. Data yang telah dikumpulkan, diperbaharui dan dilengkapi oleh
penyuluh pertanian, divalidasi oleh koordinator penyuluh pertanian BPP
atau pimpinan BPP Kostratani.

D. Unggah Data
Setelah data mendapatkan validasi dan persetujuan dari koordinator BPP
Kostratani selanjutnya data diserahkan kepada petugas admin untuk
diunggah (diiinput) ke aplikasi laporan utama Kementerian Pertanian,
Simluhtan, e-RDKK dan Cyber Extension.

E. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi data dimaksudkan untuk mengetahui kepastian
data dan informasi dari setiap aplikasi telah diinput secara lengkap dan
benar, serta untuk mendapatkan informasi dan gambaran tentang kondisi
pembangunan pertanian di kecamatan. Monitoring dan evaluasi dilakukan
secara berkala dan konsisten paling kurang sebulan sekali dilakukan oleh
Kostrada, Kostrawil, dan Kostratanas.

BAB IV
BPP KOSTRATANI SEBAGAI
PUSAT GERAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

BPP Kostratani mensinergikan semua kegiatan yang akan dilaksanakan di


wilayah kerja BPP antara pusat dan daerah dalam gerakan pembangunan
pertanian, kegiatan ini dilakukan sebagai berikut:
A. Perencanaan Pembangunan Pertanian di Kecamatan
1. BPP Kostratani mengidentifikasi semua kegiatan di wilayah kerjanya dan
memastikan masuk dalam programa Penyuluhan Pertanian berdasarkan
potensi wilayah;
2. BPP melakukan pemetaan Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL) dari
semua kegiatan yang akan dilaksanakan di wilayah kerja BPP sesuai
dengan potensi wilayah;
-16-

3. BPP memastikan data Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL) masuk ke
dalam aplikasi Simluhtan; dan
4. BPP mengusulkan Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL) kegiatan
kepada penanggung jawab kegiatan di kabupaten/kota baik yang ada di
dinas yang menangani urusan pertanian (sektor tanaman pangan,
hortikultura, peternakan, dan perkebunan) dan dinas yang menangani
urusan pangan sesuai dengan potensi wilayah.

B. Pelaksanaan Kegiatan
1. penanggungjawab kegiatan mendistribusikan kembali kepada BPP untuk
dilakukan pendampingan dan pengawalan;
2. BPP Kostratani mendistribusikan Calon Penerima dan Calon Lokasi
(CPCL) yang telah ditetapkan kepada penyuluh di wilayah kerjanya;
3. setiap penyuluh melakukan pendampingan dan pengawalan dilakukan
melalui pengolahan lahan, gerakan tanam, Perluasan Areal Tanam Baru
(PATB), peningkatan populasi ternak, percepatan inseminasi buatan,
diversifikasi pangan, pemanfaatan pangan lokal, dan pemanfaatan lahan
pekarangan, dan lainnya;
4. pendampingan terhadap ketersediaan sarana produksi pertanian dengan
prinsip 6 (enam) tepat (tepat sasaran, tepat mutu, tepat jenis, tepat waktu,
tepat dosis, dan tepat cara), penyediaan Alat Mesin Pertanian (Alsintan),
dan pengendalian organisme pengganggu tanaman/ternak; dan
5. pendampingan terhadap proses pembiayaan pengembangan usaha
tani/ternak melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian, asuransi
pertanian, dan kartu tani.

C. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan, melalui:
1. menyiapkan instrumen evaluasi;
2. melaksanakan evaluasi sinergitas program/kegiatan pembangunan
pertanian di kecamatan; dan
3. membuat laporan.
-17-

BAB V

BPP KOSTRATANI SEBAGAI PUSAT PEMBELAJARAN

Sasaran utama BPP Kostratani sebagai pusat pembelajaran yaitu terwujudnya


petani untuk bertani, berkehidupan, berbisnis, dan hidup bersama yang lebih
baik dengan sasaran perantara melalui penyuluh pertanian dan petugas teknis
fungsional lainnya. Fasilitator pembelajaran dapat berasal dari Eselon 1 dan
Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup pertanian serta dinas yang menangani
fungsi penyuluhan di provinsi dan kabupaten/kota, unsur akademisi, praktisi
pertanian, swasta dan lembaga swadaya, dan lainnya. Dalam rangka kelancaran
proses pembelajaran BPP Kostratani perlu didukung sarana berupa kelas, lahan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sarana lainnya. Materi yang
disampaikan berupa materi teknis dan manajerial yang disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing petani di wilayah kerja BPP Kostratani.

Banyak kegiatan pembelajaran di BPP Kostratani yang bisa dilakukan, dalam


Petunjuk Teknis ini akan dijelaskan beberapa metoda pembelajaran yang rutin
dilakukan penyuluh pertanian dan petani di BPP. Metoda yang akan dijelaskan
diantaranya Kursus Tani, SL dan Demplot.

A. Kursus Tani
Kursus tani merupakan kegiatan belajar yang diperuntukkan bagi petani dan
keluarganya yang diselenggarakan secara sistematis, teratur, dan dalam
jangka waktu tertentu. Tujuan kursus tani untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan serta menumbuhkan sikap positif sasaran penyuluhan
terhadap hal yang baru. Kursus tani dapat dilaksanakan di ruangan tertutup
(kelas) atau di lapangan dalam satuan periode waktu tertentu, tergantung
materi yang diberikan dan tujuan yang ingin dicapai. Tahapan
pelaksanaannya dilakukan melalui:

1. Perencanaan
Perencanaan kursus tani antara lain:
a. menetapkan kebutuhan belajar;
b. merumuskan tujuan pengajaran;
c. menyiapkan jadwal pembelajaran;
d. mempersiapkan sarana belajar;
e. menyusun rencana kerja sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan di
wilayah kerja BPP Kostratani;
f. menetapkan calon peserta dan pengajar/fasilitator; dan
g. menyiapkan instrumen evaluasi.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kursus tani antara lain:
a. mengundang calon peserta/fasilitator;
-18-

b. mengatur tempat penyelenggaraan;


c. melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal dan menerapkan 5 (lima)
prinsip belajar yaitu belajar dengan mengerjakan, belajar dengan
memecahkan masalah, partisipati aktif dari peserta, belajar dari
pengalaman, dan penggunaan multimedia; dan
d. melaksanakan evaluasi belajar kursus tani.
3. Evaluasi Lapangan dan Bimbingan Lanjutan
a. evaluasi lapangan dilaksanakan dalam rangka menilai efektifitas
pelaksanaan kursus tani melalui wawancara, pengamatan lapangan
atau penyebaran angket; dan
b. bimbingan lanjutan dilaksanakan setelah para lulusan kursus tani
kembali ke daerahnya untuk memastikan apakah materi yang diberikan
pada pelaksanaan kursus tani telah diterapkan.
B. SL
SL merupakan sekolah yang dilaksanakan di lahan petani dengan peserta
petani yang berkumpul satu kali seminggu selama satu musim untuk
mengikuti dan menganalisa perkembangan tanaman fase demi fase. Tahapan
pelaksanaannya dilakukan melalui:
1. Perencanaan
Perencanaan SL, antara lain:
a. memilih lokasi kegiatan;
b. menentukan Poktan; dan
c. melakukan pertemuan tingkat Poktan dalam rangka kesepakatan
tentang waktu dimulainya pelaksanaan, hari kegiatan, lokasi lahan
belajar, tempat belajar, materi pelajaran terkait kegiatan yang
dilaksanakan di wilayah kerja BPP Kostratani, dan lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan SL.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan SL antara lain:
a. melakukan kerja lapangan dan pengamatan agro-ekosistem;
b. menggambar agro-ekosistem;
c. melaksanakan diskusi kelompok kecil;
d. melaksanakan diskusi pleno;
e. membahas topik khusus;
f. melakukan dinamika kelompok;
g. melakukan studi khusus; dan
h. menerapkan praktek di lahan usaha taninya.
3. Penyebaran gagasan dan promosi antara lain:
a. menyelenggarakan kegiatan hari temu lapangan (field day) selama
sehari;
-19-

b. menyampaikan hasil belajar dan pengalaman melalui diskusi, pameran


hasil belajar, dan acara lain yang dapat mendukung forum ini seperti
acara kesenian, perlombaan, dan lain sebagainya.

C. Demplot
Demplot merupakan demonstrasi usaha tani perorangan dengan penerapan
inovasi/teknologi baru pada usaha tani skala kecil dengan komoditi tertentu,
untuk meyakinkan sasaran penyuluhan tentang suatu inovasi yang akan
diperkenalkan. Inovasi yang diperkenalkan bisa berupa cara atau hasil yang
lebih menguntungkan dan tepat guna. Tahapan pelaksanaannya dilakukan
melalui:
1. Perencanaan
Perencanaan Demplot antara lain:
a. mengidentifikasi CalonPenerima Calon Lokasi (CPCL);
b. menentukan komoditas pertanian yang akan didemontrasikan di
wilayah kerja BPP Kostratani;
c. menyiapkan sarana Demplot; dan
d. menyusun rencana Demplot.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Demplot antara lain:
a. mempersiapkan sarana Demplot;
b. mengatur tempat pelaksanaan Demplot; dan
c. menerapkan Demplot sesuai dengan komoditas yang dipilih di wilayah
kerja BPP Kostratani.
3. Evaluasi
Evaluasi Demplot antara lain:
a. menyiapkan instrumen evaluasi Demplot;
b. melaksanakan evaluasi Demplot sesuai dengan rencana yang telah
disusun; dan
c. membuat laporan Demplot.

BAB VI
BPP KOSTRATANI
SEBAGAI PUSAT KONSULTASI AGRIBISNIS

BPP Kostratani berperan sebagai pusat konsultasi agribisnis merupakan


pelayanan jasa konsultasi untuk melayani kebutuhan pengetahuan dan
wawasan dalam pengembangan usaha agribisnis Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha. Materi pelayanan jasa konsultasi agribisnis usaha tani meliputi kegiatan
on-farm dan off-farm. Sarana konsultasi agribisnis berupa ruang konsultasi yang
dilengkapi dengan satu set meubeleur dan informasi dalam bentuk cetakan
maupun elektronik.
Tahapan kegiatan pelayanan jasa konsultasi agribisnis dilakukan melalui:
-20-

A. Perencanaan antara lain:


1. mengumpulkan informasi terkait hal yang menjadi permasalahan oleh
petani dalam usaha tani baik off farm dan on farm;
2. mempersiapkan konten materi konsultasi, baik materi teknis (budidaya,
pasca panen, pemasaran, mekanisasi, dan teknologi informasi) maupun
materi manajemen (kewirausahaan dan kelembagaan), secara
tercetak/audio visual/digital dan atau on line;
3. mempersiapkan metode konsultasi baik secara off line dan/atau on line;
dan
4. mempersiapkan jadwal rutin pelaksanaan pelayanan jasa konsultasi.

B. Pelaksanaan
Pelaksanaan dapat dilakukan secara langsung (Off line) maupun On line.
Pelaksanaan jasa konsultasi agribisnis secara off line, antara lain:
1. warga/petani Pelaku Utama/Pelaku Usaha datang, mengisi daftar hadir
dan mengutarakan permasalahan;
2. petugas melaksanakan konsultasi;
3. petugas memberikan rujukan sesuai permasalahan; dan
4. petugas memberikan rekomendasi.

Pelaksanaan jasa konsultasi agribisnis secara on line, antara lain:


1. warga/petani Pelaku Utama/Pelaku usaha log in melalui aplikasi/sosial
media sesuai platform, mengutarakan permasalahan secara online;
2. petugas melaksanakan konsultasi;
3. petugas memberikan rujukan sesuai permasalahan; dan
4. petugas memberikan rekomendasi.

C. Evaluasi
Kegiatan evaluasi jasa konsultasi agribisnis dapat dilakukan, melalui:
4. menyiapkan instrumen evaluasi konsultasi agribisnis;
5. melaksanakan evaluasi konsultasi agribisnis sesuai dengan rencana yang
telah disusun; dan
6. membuat laporan konsultasi agribisnis
-21-

BAB VII
BPP KOSTRATANI
SEBAGAI PUSAT JEJARING KEMITRAAN

BPP sebagai pusat pengembangan jejaring kemitraan harus mengembangkan


jejaring kemitraan usaha antar Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dengan
pihak/perusahaan mitra lainnya dalam pengembangan agribisnis di bidang
pertanian on farm maupun off farm.

Keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh kepatuhan dan komitmen


diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis yang di anut bersama
dalam kemitraan serta lebih mementingkan adanya posisi tawar yang setara.
Tahapan Kostratani sebagai pusat membangun jejaring kemitraan dilakukan
melalui:
A. Perencanaan
1. mengidentifikasi dan menginventarisir jenis usaha dan komoditas dari
Pelaku Utama (petani produsen) dan Pelaku Usaha (pedagang, tengkulak,
pihak mitra/ perusahaan mitra lainnya);
2. mengidentifikasi pihak yang dijadikan sebagai mitra (Badan Usaha Milik
Negara/BUMN, instansi terkait, perbankan, perguruan tinggi, swasta,
lembaga penelitian, LSM, dan lain sebagainya);
3. menentukan aspek kerja sama/kemitraan meliputi kegiatan penyediaan
saprodi/sapronak, Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), jaringan
pemasaran, penyediaan modal, pelatihan, dan lain sebagainya; dan
4. menyusun rencana pengembangan jejaring kemitraan sesuai dengan
potensi yang ada di wilayah kerja BPP Kostratani dalam bentuk fasilitasi
temu bisnis/temu usaha antara Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dengan
pihak mitra/perusahaan mitra.

B. Pelaksanaan
1. memfasllitasi temu bisnis/temu usaha antara Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha dan penyusunan kontrak kerja sama/kemitraan dengan calon
mitra;
2. membahas aspek-aspek kerja sama yang akan dikembangkan dalam
jejaring kemitraan;
3. menyepakati hasil pembahasan aspek-aspek kerja sama yang akan
dikembangkan;
4. menandatangani berita acara kerja sama kedua pihak dalam
pengembangan jejaring kemitraan;
5. melakukan pengawalan dan pendampingan sesuai dengan kesepakatan
bersama dari kedua belah pihak.

D. Evaluasi
1. menyiapkan instrumen evaluasi pengembangan jejaring kemitraan;
-22-

2. melaksanakan evaluasi pengembangan jejaring kemitraan sesuai dengan


rencana yang telah disusun; dan
3. membuat laporan pengembangan jejaring kemitraan.

BAB VIII
SOP BPP KOSTRATANI

A. Manfaat SOP BPP Kostratani


SOP BPP Kostratani disusun sebagai acuan bagi penyuluh dalam menjalankan 5
(lima) peran BPP. Manfaat SOP BPP Kostratani antara lain:
1. sebagai standar kinerja bagi koordinator BPP, penyuluh dan petugas
teknis di BPP terkait, dalam menyelesaikan, memperbaiki, serta
mengevaluasi pekerjaan yang menjadi bagian tugasnya dalam mendukung
peran BPP Kostratani;
2. mengurangi tingkat kesalahan dan kelalalain yang mungkin dilakukan
oleh koordinator BPP, penyuluh dan petugas teknis di BPP dalam
melaksanakan tugas untuk mendukung peran BPP Kostratani;
3. meningkatkan kualitas pelayanan yang merupakan implementasi peran
BPP Kostratani kepada masyarakat secara lebih mudah, cepat, sederhana,
efektif dan efisien, serta terjangkau; dan
4. menjamin konsistensi pelayanan yang merupakan implementasi peran
BPP Kostratani kepada masyarakat dari aspek mutu, waktu dan prosedur.

B. Prinsip SOP BPP Kostratani


SOP BPP Kostratani yang menjadi bagian Petunjuk Teknis ini menjadi acuan yang
dapat dikembangkan oleh masing-masing BPP Kostratani dengan persetujuan dinas
yang menyelenggarakan fungsi penyuluhan pertanian kabupaten/kota dengan
memegang prinsip SOP yaitu:
1. Prinsip Penyusunan
a. kemudahan dan kejelasan, yaitu prosedur yang distandarkan harus
mudah, dimengerti dan diterapkan oleh pelaksana;
b. efisiensi dan efektivitas, yaitu prosedur yang distandarkan harus efisien
dan efektif dalam proses pelaksanaan tugas;
c. keselarasan, yaitu prosedur yang distandarkan harus selaras dengan
prosedur-prosedur standar lain yang terkait;
d. keterukuran, yaitu prosedur yang distandarkan mengandung standar
kualitas/mutu tertentu yang dapat diukur pencapaian
keberhasilannya;
-23-

e. dinamis, yaitu prosedur yang distandarkan harus dengan cepat dapat


disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan yang
berkembang; dan
f. berorientasi pada pengguna, yaitu prosedur yang distandarkan harus
mempertimbangkan kebutuhan pengguna, sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada pengguna.
2. prinsip pelaksanaan
a. konsisten, yaitu harus dilaksanakan dengan komitmen dari pelaksana;
b. perbaikan berkelanjutan, yaitu pelaksanaan harus terbuka terhadap
penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benar-benar efisien
dan efektif;
c. mengikat, yaitu harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan;
d. seluruh unsur memiliki peran penting, yaitu seluruh pelaksana
mempunyai peran tertentu dalam setiap prosedur yang distandarkan;
dan
e. terdokumentasi dengan baik, yaitu seluruh prosedur yang telah
distandarkan harus didokumentasikan dengan baik sehingga dapat
dijadikan referensi bagi setiap mereka yang memerlukan.

C. 5 (lima) SOP BPP Kostratani terlampir dalam Format 1 sampai dengan Format 5.
-24-

BAB IX
MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Monitoring
Monitoring dilakukan terhadap pelaksanaan 5 (lima) peran BPP kostratani
sebagai berikut:
1. BPP Kostratani sebagai pusat data dan informasi:
Aspek yang di monitor meliputi:
a. pengumpulan data;
b. verifikasi dan validasi data;
c. input/update/unggah data pada aplikasi; dan
d. konektivitas data dengan AWR;
2. BPP sebagai gerakan pembangunan pertanian
Aspek yang di monitor meliputi:
a. sinergi perencanaan pembangunan pertanian di kecamatan;
b. pelaksanaan gerakan pembangunan pertanian.
3. BPP sebagai pusat pembelajaran
Aspek yang di monitor meliputi:
a. perencanaan kursus tani, SL, dan Demplot; dan
b. pelaksanaan kursus tani, SL, dan Demplot.
4. BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis
Aspek yang di monitor meliputi:
a. materi konsultasi agribisnis;
b. metode konsultasi agribisnis; dan
c. pelaksanaan konsultasi agribisnis.
5. BPP sebagai pusat pengembangan jejaring kemitraan
Aspek yang di monitor meliputi:
a. pihak yang dijadikan mitra;
b. kerja sama; dan
c. pelaksanaan pengembangan jejaring kemitraan.

B. Evaluasi
Evaluasi dilakukan terhadap indikator keberhasilan BPP Kostratani,
meliputi:
1. tersedianya data dan informasi pertanian pada aplikasi pelaporan
kegiatan utama pembangunan pertanian, Updating Simluhtan,
Pemanfaatan CYBEX dan input data e-RDKK;
2. terkoneksi dengan AWR;
3. terlaksananya sinergi program utama kementerian pertanian;
4. tersedianya fasilitas pembelajaran kursus tani dan atau SL dan/atau
Demplot;
5. tersedianya informasi/cara akses modal, pasar, dan lainnya; dan
6. tersedianya mitra pengembangan jejaring kerja sama.
-25-

C. Pelaporan
1. pelaporan disusun berdasarkan hasil analisa data dari monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan 5 (lima) peran BPP kostratani;
2. pelaporan BPP kostratani disampaikan kepada Kostrada dan Kostrawil
serta Kostratanas melalui online system;
3. waktu penyampaian laporan secara periodik sebagai berikut:
a. laporan utama Kementerian Pertanian setiap minggu sekali pada hari
Jumat;
b. Simluhtan setiap 3 bulan sekali;
c. pemanfaatan Cyber extension setahun sekali; dan
d. e-RDKK setiap 1 bulan sekali.

BAB X
PENUTUP

Petunjuk Teknis ini merupakan acuan BPP Kostratani dalam menjalankan 5


(lima) perannya. Petunjuk Teknis ini bersifat dinamis, dapat dilakukan
penyesuaian dan perubahan sesuai dengan tuntutan dan situasi di lapangan.

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

DEDI NURSYAMSI
NIP. 196406231989031002

Format 1.
SOP BPP Kostratani Sebagai Pusat Data Dan Informasi Pertanian
SOP BPP KOSTRATANI SEBAGAI PUSAT DATA DAN INFORMASI
Pelaksana Mutu Baku
No Uraian Kegiatan Kabid Penanggung Jawab Penyuluh/Petugas
Pimpinan BPP Admin Kelengkapan Waktu Output
Kegiatan Teknis
1 Mengumpulkan data dan informasi untuk disampaikan Data dan informasi sesuai sesuai kebutuhan masing- Data dan Informasi
Kepada Koordinator BPP kebutuhan aplikasi, ATK, masing aplikasi (mingguan,
Komputer triwulan, atau semester)
2 Melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi Data dan informasi sesuai sesuai kebutuhan masing- Data dan Informasi
kebutuhan aplikasi, ATK, masing aplikasi (mingguan,
Komputer triwulan, atau semester)
-26-

3 Melakukan Input/Unggah data dan informasi di aplikasi Data dan informasi sesuai sesuai kebutuhan masing- Data dan Informasi
kebutuhan aplikasi, ATK, masing aplikasi (mingguan,
Komputer, internet triwulan, atau semester)
4 Melakukan monitoring dan evaluasi Rekap data Bulanan, sesuai kebutuhan masing- Data dan Informasi
Komputer, aplikasi, masing aplikasi (mingguan,
Internet triwulan, atau semester)
6 Publish data untuk terkoneksi dengan KOSTRADA, Komputer, aplikasi, sesuai kebutuhan masing- Data dan Informasi
KOSTRAWIL, KOSTRATANAS Internet masing aplikasi (mingguan,
triwulan, atau semester)
SOP BPP KOSTRATANI SEBAGAI PUSAT GERAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
Pelaksana Mutu Baku
No Uraian Kegiatan Kabid Penanggung Jawab Penyuluh/Petugas
Pimpinan BPP Admin Kelengkapan Waktu Output
Kegiatan Teknis
SOP BPP Kostratani Sebagai Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian

1 Mengidentifikasi semua kegiatan di wilayah kerja penyuluh pertanian dan memastikan 1. Alat tulis dan 3 hari Identifikasi kegiatan
masuk pada programa penyuluhan pertanian kertas pembangunan
2.Seperangkat pertanian
komputer
2 Memetakan CP/CL dari semua kegiatan yang akan dilaksanakan di wilayah kerja BPP 1. Alat tulis dan 1 hari Peta CP/CL
kertas pelaksana kegiatan
2.Seperangkat pembangunan
komputer pertanian
3 Upload CP/CL masuk ke dalam aplikasi Simluhtan 1. Alat tulis dan 1 hari Data CP/CL masuk
kertas dalam simluhtan
2.Seperangkat
lomputer 3. Aplikasi
4 Memastikan data CPCL masuk ke dalam aplikasi SIMLUHTAN 1. Alat tulis dan 1 hari Data CP/CL masuk
kertas dalam simluhtan
2.Seperangkat
komputer
-27-

5 Mengusulkan CP/CL kegiatan kepada penanggung jawab kegiatan di kabupaten/kota 1. Alat tulis dan 1 hari Usulan CP/CL
kertas
2.Seperangkat
komputer
6 Mendistribusikan rekap kegiatan 1. Alat tulis dan 1 hari Surat/SK penetapan
kertas CP/CL pelaksana
2.Seperangkat kegiatan
komputer
7 Mendistribuskan masing-masing kegiatan melalui penyuluh pertanian ke kelompok 1. Alat tulis dan 1 hari Bantuan/Fasilitasi
(penerima manfaat) kertas kepada kelompok
2.Seperangkat
8 Mengawal dan mendampingi ke kelompok penerima manfaat program komputer
1. Alat tulis dan 7 hari Rencana
kertas pengawalan dan
2.Seperangkat pendampingan serta
komputer laporan
9 Monitoring dan evaluasi 1. Alat tulis dan 3 hari Hasil monitoring dan
kertas evaluasi
2.Seperangkat
komputer
10 Menyusun laporan 1. Alat tulis dan 1 hari Laporan Akhir
kertas
Format 2.
2.Seperangkat
komputer
11 Menerima laporan 1. Alat tulis dan Arahan atau
kertas 1 hari rekomendasi
2.Seperangkat
SOP BPP KOSTRATANI SEBAGAI PUSAT PEMBELAJARAN
Pelaksana Mutu Baku
No Uraian Kegiatan
Kabid Penanggung Jawab Kegiatan Penyuluh/Petugas
Teknis Pimpinan BPP Admin Kelengkapan Waktu Output
1 Mentukan metode pembelajaran Juknis kegiatan disesuaikan Metode
2 Menetapkan tujuan pembelajaran Juknis kegiatan disesuaikan Tujuan pembelajaran
sesuai kebutuhan atau
Juknis Kegiatan
3 Memilih lokasi pembelajaran sebagai tempat ATK, dan Komputer disesuaikan Lokasi
penyelenggaraan
4 Menentukan kelompok sasaran pembelajaran Data Kelompok disesuaikan CP/CL
5 Memastikan kelompok sasaran terdata di Simluhtan Komputer, internet disesuaikan Data
SOP BPP Kostratani Sebagai Pusat Pembelajaran

6 Menentukan dan menyiapkan fasilitator Data fasilitor dari disesuaikan Data Fasilitator
institusi, akademisi,
praktisi pertanian,
-28-

swasta, LSM, dll


7 Menyiapkan materi pembelajaran Materi Teknis, Materi disesuaikan Materi Pembelajatan
Manajerial terpilih
8 Menyiapkan sarana pembelajaran Rancangan disesuaikan Sarana pembelajaran
kebutuhan sarana sesuai rencana atau juknis
pembelajaran kegiatan
9 Menyiapkan instrumen evaluasi ATK, dan Komputer disesuaikan instrumen evaluasi
10 Menyiapkan surat undangan ATK, dan Komputer disesuaikan Surat undangan
11 Mengundang peserta dan fasiiltator ATK, dan Komputer disesuaikan Konfirmasi kehadiran
12 Melaksanakan pembelajaran Kelas, Lahan, Media, disesuaikan Terlaksananya
Sarana Lainnya pembelajaran
13 Melaksanakan evaluasi ATK, dan Komputer disesuaikan Hasil evaluasi
14 Menyusun laporan ATK, dan Komputer disesuaikan Laporan
Format 3.
15 Menerima laporan ATK, dan Komputer disesuaikan Rekomendasi
SOP BPP KOSTRATANI SEBAGAI PUSAT KONSULTASI AGRIBISNIS
Mutu Baku
No Uraian Kegiatan Kabid/Kasie Penyuluh/Petugas
Pimpinan BPP Kelengkapan Waktu Output
Penyuluhan Teknis
1 Mengumpulkan informasi terkait hal-hal yang menjadi Alat tulis dan kertas; disesuaikan Informasi
permasalahan oleh petani dalam usaha tani baik off farm Seperangkat
dan on farm ; komputer
2 Mempersiapkan konten materi konsultasi Alat tulis dan kertas; disesuaikan Konten
Seperangkat
komputer
SOP BPP Kostratani Sebagai Pusat Konsultasi Agribisnis

3 Mempersiapkan metode konsultasi Alat tulis dan kertas; disesuaikan Metode konsultasi
Seperangkat
komputer
4 Mempersiapkan jadwal rutin pelaksanaan pelayanan jasa Alat tulis dan kertas; disesuaikan jadwal rutin
konsultasi. Seperangkat
komputer
5 Melaksanaan konsultasi Jadwal, Alat tulis dan disesuaikan Daftar hadir
-29-

kertas; Seperangkat
komputer, konten
konsultasi, internet
6 Memberikan rekomendasi. Alat tulis dan kertas; disesuaikan Rekomendasi
Seperangkat
komputer, internet
7 Menyiapkan instrumen evaluasi Konsultasi Agribisnis; Alat tulis dan kertas; disesuaikan Instrumen evaluasi
Seperangkat
komputer
8 Melaksanaan evaluasi Alat tulis dan kertas; disesuaikan Hasil evaluasi
Seperangkat
komputer
9 Menyusun laporan Alat tulis dan kertas; disesuaikan Laporan
Seperangkat
komputer
Format 4.
10 Menerima laporan Alat tulis dan kertas; disesuaikan Rekomendasi
Seperangkat
komputer
SOP BPP KOSTRATANI SEBAGAI PUSAT JEJARING KEMITRAAN
Mutu Baku
No Uraian Kegiatan Kabid/Kasie Penyuluh/Petugas
Pimpinan BPP Kelengkapan Waktu Output
Penyuluhan Teknis
SOP BPP Kostratani Sebagai Pusat Pengembangan Jejaring Kemitraan

1 Mengidentifikasi dan menginventarisir jenis usaha Alat tulis dan disesuaikan jenis usaha dan komoditas dari
dan komoditas dari Pelaku Utama dan Pelaku Usaha kertas; Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
Seperangkat
komputer
2 Mengidentifikasi pihak yang dijadikan sebagai mitra Alat tulis dan disesuaikan Calon mitra
kertas;
Seperangkat
komputer
3 Menentukan aspek kerjasama/kemitraan Alat tulis dan disesuaikan Aspek kerjasama
kertas;
Seperangkat
komputer
4 Menyusun rencana pengembangan jejaring kemitraan Alat tulis dan disesuaikan Rencana pengembangan
kertas;
Seperangkat
komputer
-30-

5 Temu bisnis/temu usaha Alat tulis dan disesuaikan Berita acara kerjasama
kertas;
Seperangkat
komputer
6 Melakukan pengawalan dan pendampingan Alat tulis dan disesuaikan Pengawalan dan pendampingan
kertas;
Seperangkat
komputer
7 Menyiapkan instrumen evaluasi pengembangan Alat tulis dan disesuaikan Instrumen evaluasi
jejaring kemitraan; kertas;
Seperangkat
komputer
8 Melaksanakan evaluasi pengembangan jejaring Alat tulis dan disesuaikan Hasil evaluasi
kemitraan sesuai dengan rencana yang telah disusun; kertas;
Seperangkat
komputer
9 Membuat laporan pengembangan jejaring kemitraan. Alat tulis dan disesuaikan Laporan
kertas;
Format 5.

Seperangkat
komputer
10 Menerima laporan Alat tulis dan disesuaikan Rekomendasi
kertas;
Seperangkat
komputer

Anda mungkin juga menyukai