Anda di halaman 1dari 6

Disusun oleh:

Nama : Mutiara puspa


maharanai
Kelas : X ipa2
No.absen : 29
M.pelajaran : sejarah indonesia

Meganthropus
Meganthropus pertama ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich
Ralph von Koeningswald di Sangiran pada 1941.
Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya
besar, paling besar dibanding fosil-fosil yang
ditemukan sebelumnya. Meganthtopus temuan
von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen
awal (lapisan bawah). Meganthropus atau
kerap disebut Manusia Sangiran, adalah
manusia purba tertua yang ditemukan di
Indonesia.

Rahang dan giginya besar,kira kira hampir


sama ukurannya dengan rakang gorila.
Kemudian pada 1952, peneliti Marks juga menemukan fosil rahang bawah Meganthropus di
Sangiran dari Pleistosen tengah. Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan,
diperkirakan fosil yang ditemukan itu berumur 1-2 juta tahun.

Meganthropus diperkirakan hidup dengan mengumpulkan makanan (food gathering).


Makanan utamanya tumbuh-tumbuhan. Sebab, mereka belum mengenal api.

Berikut ciri-ciri Meganthropus:

- Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala

- Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok

-Tidak berdagu

- Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat.

Dalam genus manusia, spesies ini dinamai Meganthropus paleojavanicus, yang berarti manusia
besar tertua yang berasal dari Jawa. Namun banyak juga ahli yang kemudian
mengklasifikasikannya sebagai Homo erectus paleojavanicus.

Pithecanthropus

Fosil pertama Pithecanthropus ditemukan oleh Tjokrohandojo atau Andojo yang bekerja di
bawah von Koeningswald. Andojo menemukan fosil tengkorak anak-anak di Kepuhklagen,
sebelah utara Mojokerto, Jawa Timur. Andojo awalnya mengira Tengkorak itu milik orangutan.
Sehingga dinamai Pithecanthropus atau manusia kera. Namun von Koeningswald mengenali
fosil itu sebagai tengkorak manusia purba. Fosil tersebut berasal dari Pleistosen awal (lapisan
bawah) dan dinamai Pithecanthropus mojokertensis. Jenis ini adalah Pithecanthropus yang
tertua. Berdasarkan umur lapisan tanah, yakni lapisan bawah dan tengah, diperkirakan
Pithecanthropus hidup antara 30.000 sampai 2 juta tahun lalu. Pithecanthropus hidup secara
berkelompok. Mereka berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan (hunting and
food gathering). Pithecanthropus sudah menggunakan alat untuk mencari makan. Alatnya
sangat sederhana, yakni batu atau kayu yang ditemukan.

Berikut ciri-ciri Pithecanthropus


- Badan tegak tapi tidak setegak megantropus
- Tinggi badannya sekitar 165-180 centimeter
- Tulang rahang dan geraham kuat, bagian kening menonjol
- Hidung lebar dan tidak berdagu
- Volume otak belum sempurna, kapasitasnya hanya 750-1.300 cc.
- Organ pengunyah dan otot tengkuk sudah mengecil. Otot kunyah tidak sekuat
Meganthropus

- Makanannya masih kasar/mentah dengan sedikit pengolahan


- Makanannya bervariasi, tumbuhan dan daging hewan buruan

Ada beberapa jenis Pithecanthropus di Indonesia yakni: Pithecanthropus


mojokertensis,Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus soloensis

1. Pithecanthropus Mojokertensis

Pithecanthropus Mojokertensis di temukan pada tahun


1936, dan fosil tengkoraknya di temukan oleh seorang
peneliti, Widenreich di desa yang terletak di Mojokerto.
Fosil ini, awalnya di beri nama Pithecanthropus
rosbustu, namun karena penemuannya berfikir bahwa
ini tidak sesuai dengan di temukannya fosil manusia
purba ini, maka di ganti dan di sebut Pithecanthropus
Mojokertensis.

Kita akan bahas dari ciri-ciri Pithecanthropus


Robustus supaya bisa bantu kita mengetahui dengan lebih baik manusia purba ini. Penemu
pertamanya menemukan hasil fosil tengkorak manusia purba anak-anak yang berusia kira-kira 6
tahun. Dan tahun 1936, penemuannya menemukan kembali temuan yang serupa di kota yang
sama.

Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis :

- Menurut temuan fosilnya, di perkirakan telah hidup dua setengah juta tahun yang lalu

- Mempunyai tulang tengkorak yang bentuknya lonjong dan lebih tebal

-Ukuran volume otak 750 cc sampai 1300 cc

-Tinggi 165 cm sampai 180 cm

-Berbadan tegap dan tidak mempunyai dagu

-Tulang geraham dan rahangnya lebih kuat

-Memiliki bentuk keningnya yang menonjol

-Tulang tengkorak yang tebal

-Memiliki tulang tengkorak yang lonjong

-Hidup sekitar 2 sampai 2,5 juta tahun yang lalu


2.Pithecanthropus Erectus

Manusia Purba Pithecanthropus yang satu ini juga tak kalah


menarik dan banyak menjadi perbincangan banyak peneliti,
karena bentuk dan hidupnya yang juga lama. Manusia purba
yang satu ini, masuk dalam fosil di Indonesia berupa manusia
dan hewan purba yang juga memiliki banyak jenisnya.
Manusia purba ini, hidup sekitar dua juta tahun yang lalu.
Penemuanya adalah Eugene Dubois pada tahun 1890 dan di
perkirakan hidup pada masa Pleistosen tengah. Ini adalah
penemuan pertamanya yang di lakukan di begawan Solo.
Ketika melakukan penelitian, yang pertama kali di temukan
adalah bagian dari geraham dari manusia purba ini.

Termasuk dalam pembagian prasejarah Indonesia


berdasarkan arkeologinya yang mulai di temukan kembali
setelah itu, banyak bentuk lain dari manusia purba ini.
Penemuan selanjutnya membuktikan, di temukan kembali
tulang rahang, kaki, dan bagian tengkorak atas. Kehidupan dari manusia purba ini, juga tidak menetap.
Mereka hidup berpindah-pindah atau nomaden, bergantung pada banyaknya persediaan bahan pangan
yang ada di daerah yang mereka tinggali. Cara hidup mereka, juga mirip dengan cara hidup  manusia
purba Australopithecus Africanus yang juga berpindah-pindah dan bergantung pada kesediaan bahan
pangannya.

Dan ini juga menjadi alasan yang kuat, mengapa fosil dari manusia purba ini, di temukan di sungai.
Sebab, kita tahu di sungai ada banyak bahan makanan yang tersedia, seperti mata air, hutan, dan ikan
bisa membuat mereka bertahan hidup yang cukup lama. Selain makan tumbuhan, mereka juga makan
hewan tangkapan atau hasil dari berburu. Pithecanthropus Erectus sendiri memiliki arti, manusia yang
berjalan tegak. Jika berdasarkan pengukuran terhadap umur lapisan tanah di tempat Pithecanthropus
Erectus di temukan, kira-kira manusia purba ini memiliki umur antara 30.000 hingga 1 juta tahun yang
lalu.

Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus :

-Memiliki tengkuk dan pengunyah yang sangat kuat

-Volume otak sekitar 750 cc sampai 1350 cc

-Mempunyai tubuh yang tegap tapi belum tegap sempurna

-Hidung lebih tebal dan lebar

-Kening dan kepala belakang lebih menonjol serta melintang di bagian dahi

-Memiliki tinggi sekitar 165 cm sampai 180 cm

-Gigi geraham lebih besar dan kuat

-Tulang pipi yang kuat dan menonjol


-Pemakan segalanya, daging ataupun tumbuhan
-Bertulang belakang tajam dan menonjol
-Bertubuh gelap dan mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat
Homo soloensis
Homo Soloensis adalah salah satu manusia purba
dari genus (Homo) dan spesies Homo erectus. Homo
erectus soloensis adalah nama ilmiah (subspesies)
manusia purba dari solo ini.

Temuan fosil ditemukan oleh beberapa peneliti asing


seperti Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald,
Oppenoorth dan Ter Haar antara tahun 1931 dan
1933 di Ngandong (Blora), Distrik Sponsormacan
(Sragen) dan Sangiran.

Penemuan fosil ini ditemukan di strata Pleistocene


Atas ketika kerangka tulang dan artefak kuno
ditemukan selama penggalian daerah tersebut.

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri homo soloensis,


antara lain:

 Memiliki volume otak antara 1000 – 1200 ccm


 Cerebellum Homo soloensis lebih besar dari otak kecil manusia Pithecanthropus
Erectus
 Tengkorak kepala lebih besar dari tengkorak Pithecanthropus Erectus
 Memiliki ketinggian kira-kira. 130 – 210 cm
 Otot-otot di leher menyusut
 Bentuk wajah tidak menonjol ke depan
 Proyeksi dahi terputus di tengah tepat di atas hidung
 Dapat berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
 Bentuk fisiknya hampir seperti manusia saat ini
 Bobotnya adalah 30-50 kg
 Hidup sekitar 40.000 – 25.000 tahun yang lalu

Homo Floresiensis

Homo Floresiensis di temukan di pulau Flores Nusa Tenggara.


Penemunya adalah Arkeolog nasional yang berasal dari New
England University. Dari ciri-ciri Homo Floresiensis kita bisa
melihat dengan jelas manusia purba yang satu ini, yang memiliki
umur yang lebih muda dari manusia purba lainnya, yang hidup
sekitar 12000 tahun yang lalu. Bersamaan dengan proses
penggaliannya, di temukan juga biawak, tikus besar, dan gajah
stegodo.
Manusia purba ini, hidupnya juga sudah lebih teratur dan bisa hidup
dengan baik, bersamaan dengan jenis manusia purba jenis homo
lainnya. Dari berbagai negara di dunia yang juga bisa memberikan penjelasan yang baik, soal hal
ini. Manusia purba yang satu ini, juga terkenal karena pemakan segalanya, namun tidak ada
indikasi bahwa mereka termasuk dalam golongan kanibal. 
Ciri-ciri Homo Floresiensis :

-Tinggi badan sekitar 1 meter dan cenderung kerdil


-Berat badan 25 kg
-Mempunyai bentuk dahi yang sempit dan tidak menonjol
-Tulang rahangnya terlihat lebih menonjol
-Memiliki volume otak kecil, sekitar 380 cc
-Bentuk kepala kecil
Homo Sapiens

Manusia Purba Pithecanthropus jenis ini, dapat di anggap


sebagai manusia purba yang berumur paling muda dari semua
manusia purba yang ada. Hidupnya di perkirakan antara
15.000 sampai 40.000 tahun SM. Ditemukan di Indonesia
yang termasuk dalam jenis manusia purba ini. Dan dari
manusia purba lainnya, Homo sapiens adalah manusia purba
yang bisa berpikir. Kecerdasan tersebut, bisa kita lihat dari
volume otak yang hampir mirip dengan manusia modern. Jadi,
peneliti juga menandaskan bahwa, manusia purba jenis ini,
bukan lagi di kategorikan sebagai manusia kera, tapi tepat
seperti manusia.
Dengan adanya manusia purba ini, banyak yang beranggapan
bahwa fosil dari manusia purba ini, bukan lagi kerangka
manusia purba yang justru lebih mirip kepada manusia. Kita bisa lihat dengan lebih jelas,yang
termasuk dalam ciri, jenis, dan kebudayaannya. Untuk itu, kita bisa jadi tahu bahwa yang
termasuk dalam kategori Homo, adalah manusia purba yang di kategorikan cerdas. Pada masa
kehidupannya, mereka memiliki struktur tugas untuk masing-masing anggota kelompoknya. Dan
banyak ahli yang menjelaskan, bahwa manusia purba ini memiliki kehidupan sosial yang baik
dan berpikiran lebih cerdas.
 
Ciri-ciri Homo sapiens :

-Tinggi badan 130 sampai 210 cm


- Mempunyai otak yang lebih berkembang daripada manusia purba lainnya
- Otot kunyah, gigi, dan rahang yang sudah menyusut
- Tonjolan di kening yang sudah berkurang dan sudah memiliki dagu
- Mempunyai ciri seperti ras Mongoloid dan Austramelanosoid
- Dapat berjalan dengan tegap dan tegak
- Pada bagian wajahnya bentuknya sudah seperti manusia sekarang
- Mempunyai pemikiran yang paling baik
- Bentuk rahang dan gigi lebih kecil dan tidak sekuat Pithecanthropus

Anda mungkin juga menyukai