Anda di halaman 1dari 38

Daftar Isi

Masa Praaksara

Manusia Purba

Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Perkembangan Kehidupan Masa Praaksara

Hasil dan Nilai Kebudayaan Masa Praaksara


Masa Praaksara Definisi
Masa
 Dalam bahasa Inggris, masa praaksara Praaksara
disebut prehistory.
Pre: sebelum
History: sejarah
Jadi, prehistory berarti sebelum masa
sejarah.
 Masa praaksara juga disebut masa
”nirleka”.
Nir: tidak ada
Leka: tulisan
Jadi, masa nirleka atau praaksara berarti
masa pada saat manusia belum
mengenal tulisan.
Periodisasi
Periodisasi Masa Masa
Praaksara Praaksara

Berdasarkan Berdasarkan
Geologi Arkeologi

Mengacu pada umur Mengacu pada


lapisan bumi. teknologi purba hasil
temuan penelitian
arkeologi.
• Zaman
Arkeozoikum/Azoikum
• Zaman Paleozoikum • Zaman Paleolitikum
• Zaman Mesozoikum • Zaman Mesolitikum
• Zaman • Zaman Neolitikum
Neozoikum/Kenozoikum • Zaman Megalitikum
• Zaman Logam
Manusia Purba

Lokasi Penemuan Manusia Purba di Indonesia

Trinil
Flores
Sangiran
Wajak

Wilayah Indonesia diperkirakan menjadi tempat hunian manusia purba.


Beberapa daerah di Indonesia yang menjadi tempat hunian manusia purba
antara lain Sangiran, Trinil, Wajak, dan Flores.
Manusia purba yang ditemukan di Indonesia terdiri
atas beberapa jenis. Jenis-jenis manusia purba tersebut
yaitu :
 Meganthropus;
 Pithecanthropus; dan
 Homo sapiens.
Meganthropus
Fosil Meganthropus
pertama kali ditemukan
oleh von Koenigswald pada
1941 di Desa Sangiran
sekitar lembah Sungai
Bengawan Solo.
Meganthropus merupakan
jenis manusia purba paling
 Fosil yang ditemukan berupa fragmen rahang bawah
sebelah kanan, rahang atas sebelah kiri, dan gigi tua.
lepas.
 Dari hasil penemuan fosil tersebut, diperkirakan
bahwa manusia jenis ini memiliki ukuran sangat besar
atau raksasa. Oleh karena itu, fosil ini dinamakan
Meganthropus palaeojavanicus.
 Meganthropus palaeojavanicus diperkirakan hidup
pada 1–2 juta tahun lalu. Fragmen fosil Meganthropus
yang ditemukan masih sangat sedikit.
Pithecanthropus
• Pithecanthropus
merupakan jenis
manusia purba yang
paling banyak
ditemukan di Indonesia.

• Sisa-sisa kehidupan
Pithecanthropus dapat
ditemukan di Mojokerto,
Beberapa jenis Pithecanthropus yang ditemukan
Kedungbrubus, Trinil,
di Indonesia yaitu Pithecanthropus mojokertensis
dan Pithecanthropus erectus. Sangiran,
Sambungmacan, dan
Ngandong.
Pithecanthropus mojokertensis

 Pithecanthropus mojokertensis merupakan manusia


purba jenis Pithecanthropus tertua yang ditemukan di
Indonesia. Pithecanthropus mojokertensis ditemukan
oleh von Koenigswald di Mojokerto tahun 1936 pada
lapisan pleistosen bawah ini hidup sekira 2,5–1,25 juta
tahun lalu.
 Fosil Pithecanthropus mojokertensis yang berhasil
ditemukan berupa tengkorak anak-anak, atap
tengkorak, rahang atas, rahang bawah, dan gigi lepas.
Berdasarkan temuan tersebut, ciri-ciri fisik
Pithecanthropus mojokertensis diperkirakan yaitu
tulang pipi kuat, berbadan tegap, tonjolan kening tebal,
otot-otot tengkuk kukuh, muka menonjol ke depan, dan
volume otak 650–1.000 cc.
Pithecanthropus erectus atau Homo erectus

Pithecanthropus erectus
memiliki daerah persebaran
paling luas. Pada 1890 Eugene
Dubois berhasil menemukan
beberapa fosil Pithecanthropus
erectus di Kedungbrubus,
Trinil, dan Ngawi.

 Pada saat ini nama ilmiah Pithecanthropus erectus adalah Homo erectus.
Para ahli paleoantropologi menduga bahwa Homo erectus berasal dari
Afrika. Homo erectus bermigrasi selama masa pleistosen sekira 2 juta tahun
lalu
 Ciri fisik Pithecanthropus erectus atau Homo erectus yaitu badan tegap,
hidung lebar, dagu tidak ada, alat pengunyah kuat, berat badan 80–100 kg,
tinggi badan 160–180 cm, terdapat tonjolan kening pada dahi, tulang
tengkorak berbentuk lonjong, volume otak 750–1.000 cc, dan muka
didominasi oleh bagian rahang yang menonjol.
Homo sapiens
Homo sapiens artinya
manusia cerdas. Tingkat
kecerdasan Homo sapiens
salah satunya disebabkan
volume otaknya yang jauh
lebih besar daripada jenis
manusia purba sebelumnya.

• Homo sapiens diperkirakan memiliki ciri-ciri fisik antara lain tengkorak


besar, volume otak diperkirakan 1.650 cc, muka datar dan lebar, akar
hidung lebar, bagian mulut menonjol sedikit, dahi agak miring, di atas
rongga mata ada busur kening yang nyata, langit-langit mulut besar dan
dalam, rahang bawah masif, gigi besar-besar, serta tinggi badan sekira
173 cm.
• Jenis-jenis Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo
wajakensis, Homo soloensis, dan Homo floresiensis.
Homo wajakensis

 Homo wajakensis (manusia dari Wajak) ditemukan di


lembah Sungai Brantas, Wajak, Tulungagung, Jawa
Timur. Fosil Homo wajakensis ditemukan pada lapisan
pleistosen atas oleh Eugene Dubois pada 1889. Manusia
purba ini diperkirakan hidup pada 40–25 ribu tahun
lalu.
 Von Koenigswald mengategorikan Homo wajakensis
dalam jenis Homo sapiens (manusia cerdas) karena
sudah mengenal upacara penguburan.
Homo soloensis

 Fosil Homo soloensis pertama kali ditemukan oleh von


Koenigswald pada 1931–1934 di daerah Ngandong, di tepi Sungai
Bengawan Solo. Selain itu, fosil Homo soloensis ditemukan di
Sambungmacan dan Ngawi.
 Manusia purba Homo soloensis diperkirakan hidup pada 900–200
ribu tahun lalu.
Homo floresiensis
 Homo floresiensis ditemukan oleh para ilmuwan dari
Australia pada 2003 dalam ekskavasi di gua Liang Bua,
Flores. Manusia purba ini hidup di Kepulauan Flores
sekira 18.000 tahun lalu.
 Menurut tim ilmuwan yang menemukan fosil tersebut,
Homo floresiensis merupakan keturunan spesies Homo
erectus yang hidup di Asia Tenggara sekira 1 juta tahun
lalu. Akibat proses seleksi alam, tubuh mereka
berevolusi menjadi bentuk lebih kecil.
 Dalam jurnal ilmiah Nature, para ilmuwan menjelaskan
Homo floresiensis sebagai spesies baru manusia.
Sementara itu, menurut Teuku Jacob, Homo floresiensis
bukan merupakan spesies baru, melainkan nenek
moyang dari orang-orang Katai di Flores yang
menderita penyakit microcephalia, yaitu bertengkorak
kecil dan berotak kecil.
Ada empat teori yang Nenek moyang bangsa
menjelaskan tentang asal- Indonesia juga dapat
usul nenek moyang bangsa dijelaskan dengan migrasi ras
Indonesia yaitu: Melanesia/ras Negroid dan
 Teori Yunan; Austronesia/ras Mongoloid.
Bangsa-bangsa yang
 Teori Nusantara;
bermigrasi ke wilayah
 Teori Out of Africa; dan
kepulauan Nusantara yaitu:
 Teori Out of Taiwan
 Bangsa Melanesia;
 Bangsa Proto Melayu; dan
 Bangsa Deutro Melayu.
Teori
Yunan
Salah satu tokoh
yang mendukung
teori ini adalah
Mohammad Ali.
Menurut
 Dasar dari teori Yunan adalah hasil temuan Mohammad Ali,
teknologi dan persamaan bahasa. Berdasarkan bangsa Indonesia
penemuan kapak tua di wilayah Nusantara, bentuk berasal dari daerah
kapak tersebut memiliki kesamaan dengan temuan Mongol. Teori ini
kapak di wilayah Asia Tengah. juga disetujui oleh
 Dari segi kebahasaan, bahasa Melayu yang R.H. Geldern dan
berkembang di Nusantara memiliki kesamaan J.H.C. Kern.
dengan bahasa Champa yang berkembang di
Kamboja. Persamaan ini memunculkan dugaan
bahwa penduduk di Kamboja berasal dari Daratan
Yunan.
Teori
Nusantara
Menurut teori
Nusantara, bangsa
Indonesia berasal
dari wilayah
Indonesia sendiri.
 Teori ini menyatakan nenek moyang bangsa-bangsa Teori ini didukung
di Nusantara merupakan bangsa Melayu. Orang oleh Muhammad
Melayu bukan berasal dari luar, orang Melayu Yamin, Gory’s Keraf,
merupakan keturunan dari Homo soloensis dan dan J. Crawford.
Homo wajakensis.
 Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa terdapat
perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang
berkembang di Nusantara dengan bahasa Indo-
Eropa yang berkembang di Asia Tengah.
Teori Out
of Africa
Teori Out of Africa
dikemukakan oleh
ahli genetika asal
Amerika Serikat,
 Teori Out of Africa merupakan teori yang didasarkan Max Ingman.
pada penelitian DNA. Penelitian Ingman juga Menurut
menunjukkan tidak adanya gen manusia yang penelitiannya,
bercampur dengan gen spesies manusia purba. manusia modern
berasal dari Afrika
 Teori Out of Africa menjelaskan manusia Afrika antara kurun waktu
bermigrasi sekira 50.000 hingga 70.000 tahun silam. 100–200 ribu tahun
Wilayah tujuan migrasi tersebut adalah Asia Barat lalu.
dan melewati dua jalur. Pertama, jalur yang
mengarah ke Sungai Nil, melintasi Semenanjung
Sinai, dan ke utara. Kedua, jalur yang bermula dari
Afrika kemudian melewati Laut Merah.
Teori Out
of Taiwan
Teori Out of Taiwan
dikemukakan oleh
Peter Bellwood dan
Robert Blust. Teori
ini didukung oleh
Harry Truman
 Menurut teori Out of Taiwan manusia di kepulauan
Simanjuntak.Teori
Nusantara berasal dari Taiwan. Melalui pendekatan
linguistik, didapatkan kesimpulan bahwa Out of Taiwan
keseluruhan bahasa yang digunakan oleh suku-suku merupakan
di kepulauan Nusantara memiliki rumpun sama, pertentangan dari
yaitu rumpun Austronesia. teori i Yunan.
 Dengan kata lain, akar dari keseluruhan cabang
bahasa yang digunakan oleh leluhur di Nusantara
berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau
Taiwan.
 Bangsa Melanesia/Papua Melanosoide termasuk
rumpun Veddoid-Austroloid yang memiliki ciri-ciri
Bangsa
fisik antara lain kulit kehitam-hitaman, badan kekar, Melanesia
rambut keriting, mulut lebar, dan hidung mancung.
Bangsa Melanesia
Kebudayaan bangsa Melanesia/Papua Melanosoide
berasal dari Teluk
digolongkan dalam budaya mesolitikum.
Tonkin. Fakta
 Keturunan bangsa Melanesia saat ini antara lain tentang asal bangsa
penduduk di pedalaman Malaya, penduduk Aeta di ini didasarkan pada
pedalaman Filipina, suku Sakai di Siak, serta orang- penelitian terhadap
orang Papua dan Kepulauan Melanesia. benda-benda
peninggalan seperti
pebble dan kapak
pendek. Benda-
benda tersebut
ditemukan di
Pegunungan Bacson
di daerah Hoabinh.
 Bangsa Proto Melayu memiliki ciri fisik antara lain kulit
sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, Bangsa Proto
serta bentuk mulut dan hidung sedang. Melayu
 Kebudayaan Proto Melayu termasuk kebudayaan batu
muda (neolitikum). Kebudayaan kapak persegi dibawa Bangsa Proto
oleh bangsa Proto Melayu melalui jalur barat, Melayu mulai
sedangkan kebudayaan kapak lonjong melalui jalur bermigrasi ke
timur. wilayah Nusantara
 Keturunan bangsa Proto Melayu antara lain suku sekira tahun 2000
Toraja, Sasak, Dayak, Nias, Batak, dan Kubu. sebelum Masehi.
Bangsa Proto
Melayu termasuk
rumpun ras
Mongoloid dari
daerah Yunan.
 Bangsa Deutro Melayu memiliki ciri fisik yang tidak
Bangsa
jauh berbeda dengan mayoritas penduduk Indonesia Deutro
saat ini. Proses migrasi bangsa Deutro Melayu di Melayu
kepulauan Nusantara dilakukan melewati jalur barat,
Bangsa Deutro
yaitu daerah Semenanjung Malaka, Sumatra, kemudian
Melayu bermigrasi
menyebar ke beberapa wilayah di Nusantara.
ke wilayah
 Bangsa Deutro Melayu membawa kebudayaan
Nusantara pada 500
logam.Keturunan bangsa Deutro Melayu di Indonesia
sebelum Masehi.
antara lain suku Aceh, Minangkabau, Jawa, Bali, Bugis,
Bangsa Melayu
dan Makassar.
Muda merupakan
hasil percampuran
antara bangsa Proto
Melayu dan bangsa
Arya.
Masa Berburu dan
Mengumpulkan Makanan

Masa Bercocok Tanam dan


Beternak

Masa Perundagian
 Manusia purba hidup secara berkelompok meskipun Masa Berburu
dalam jumlah relatif kecil sekira 10–15 orang. Mereka hidup dan
secara berpindah-pindah (nomaden), dan tinggal di gua- Mengumpulkan
gua karang sekitar sungai, danau, atau pantai. Makanan
 Sebagian besar hasil kebudayaan peninggalan masa Masa berburu dan
berburu dan mengumpulkan makanan berupa alat-alat mengumpulkan
batu yang masih sederhana. Beberapa peralatan tersebut makanan
yaitu kapak perimbas, kapak genggam, kapak penetak, dan merupakan tahap
alat-alat serpih (flakes). awal kehidupan
manusia. Pada masa
ini manusia
menghabiskan 90%
waktu hidupnya
dengan berburu dan
mengumpulkan
makanan.
 Diperkirakan telah muncul sistem masyarakat yang Masa Bercocok
dipimpin oleh seorang kepala suku. Pemilihan kepala suku
Tanam dan
biasanya dilakukan dengan menggunakan sistem primus
Beternak
interpares, yaitu orang yang utama atau paling
berpengaruh. Pada masa ini
 Manusia berhasil membuat perlengkapan pertanian dan manusia sudah
perkakas rumah tangga yang memiliki permukaan halus menetap di suatu
dan tajam. Benda-benda tersebut yaitu beliung persegi, wilayah. Manusia
mata panah, kapak lonjong, gurdi dan pisau, perhiasan, memenuhi
serta gerabah. kebutuhan dari
 Manusia mulai mengenal aktivitas ekonomi perdagangan hasil bercocok
dengan sistem barter. tanam. Pola
kehidupan bercocok
tanam
menunjukkan
manusia pada masa
ini sudah dapat
menguasai
lingkungan alam.
 Masyarakat mulai membentuk kelompok lebih besar
dengan penguasaan terhadap sebuah wilayah.
Kelompok masyarakat tersebut dipimpin oleh Masa
seorang kepala suku terpandang yang bergelar datu Perundagian
atau datuk.
Masa perundagian
 Muncul golongan undagi dalam masyarakat. Mereka
dapat membuat barang-barang logam yang indah merupakan masa
sebagai simbol status sosial. Barang-barang yang dengan tingkat
dihasilkan antara lain nekara, moko, kapak corong, kebudayaan
bejana perunggu, dan arca perunggu.
tertinggi pada masa
praaksara. Pada
masa perundagian
masyarakat sudah
mampu membuat
peralatan dari
perunggu dan
mengenal sistem
pembagian kerja
berdasarkan
kemampuan tiap-
tiap individu.
Penemuan Teknologi Nilai Kebudayaan
Sistem Kepercayaan
Sederhana Masa Praaksara

Jenis Kepercayaan Kreativitas


Penemuan Api

Penguburan Jenazah Menjaga


Peralatan Batu dan
Lingkungan Alam
Tulang

Benda-Benda Hubungan Sosial


Teknik Pembuatan Alat- Pemujaan yang Harmonis
Alat Batu

Pembuatan Tempat
Tinggal

Pengolahan Logam
 Pada awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara
membenturkan batu api dan menggosokkan kayu. Penemuan
Percikan api yang dihasilkan diarahkan pada
dedaunan kering kemudian diperbesar dengan Api
menambahkan kayu bakar.
Beberapa peneliti
 Pada masa bercocok tanam manusia menggunakan
api untuk membuka hutan. Mereka menebang memperkirakan
pohon-pohon berukuran besar lalu membakarnya penemuan api
(slash and burn) agar lahan menjadi bersih dan terjadi pada periode
mudah ditanami. kehidupan manusia
purba jenis Homo
erectus. Mereka
menggunakan api
untuk mengolah
makanan,
menghangatkan
badan, menerangi
ruangan, dan
mengusir binatang
buas.
 Kebudayaan Pacitan identik dengan alat-alat batu berupa Peralatan dari
kapak perimbas (chooper). Tempat penemuan tradisi Batu dan
kapak perimbas antara lain Pacitan, Jawa Timur; Lahat,
Sumatra Selatan; Awangbangkal, Kalimantan Selatan;
Tulang
Sukabumi, Jawa Barat; dan Gombong, Jawa Tengah.
Kebudayaan yang
mengembangkan
peralatan dari batu
dan tulang di
Indonesia terbagi
menjadi dua yaitu
budaya Pacitan dan
budaya Ngandong.

Kebudayaan Ngandong identik dengan peralatan yang


terbuat dari tulang, tanduk, dan duri ikan. Oleh karena itu,
kebudayaan Ngandong disebut kebudayaan tulang.
 Teknik pemangkasan dilakukan dengan cara memangkas
Teknik
batu menggunakan martil batu untuk memperoleh
bentuk permukaan yang tajam dan bagian pegangan. Pembuatan
 Teknik levallois adalah teknik pembuatan alat serpih batu
Alat-Alat Batu
yang menghasilkan dataran pukul berfaset atau Teknik pembuatan
berbidang-bidang. Di Indonesia penggunaan teknik
alat-alat batu yang
levallois ditemukan pada peninggalan alat-alat serpih dari
digunakan pada
kebudayaan Pacitan.
masa praaksara
 Teknik upam adalah teknik mengasah batu untuk
yaitu teknik
mendapatkan alat-alat berbentuk halus. Alat yang
pemangkasan,
digunakan untuk mengasah biasanya berasal dari jenis
batuan andesit. teknik levallois,
dan teknik upam.
 Kjokkenmoddinger berasal
dari bahasa Denmark, yang Pembuatan
berarti sampah-sampah Tempat
dapur. Kjokkenmoddinger Tinggal
merupakan timbunan atau
tumpukan fosil kulit Tempat tinggal
kerang dan siput yang mulai dikenal
menggunung. Berbagai manusia purba
peninggalan manusia setelah hidup secara
purba ditemukan di sekitar menetap. Tempat
kjokkenmoddinger seperti tinggal manusia
kapak genggam dari zaman pada masa
paleolitikum. praaksara berkaitan
Abris sous roche adalah erat dengan
gua yang menyerupai penemuan
ceruk pada batu karang. Kjokkenmoddinger
Gua-gua ini pernah dan Abris Sous
dijadikan tempat tinggal Roche.
manusia purba karena
berfungsi sebagai tempat
perlindungan dari cuaca
dan binatang buas.
 Masyarakat pada masa praaksara mengenal dua teknik
pengolahan logam perunggu, yaitu teknik a cire perdue
dan bivalve.
Pengolahan
 Teknik a cire perdue disebut teknik cetak lilin karena
Logam
model dari tanah liat yang akan dicetak dilapisi lilin. Teknik pengolahan
Teknik a cire perdue digunakan untuk membuat benda- logam yang
benda perunggu yang memiliki bentuk dan hiasan rumit. berkembang di
 Teknik bivalve disebut juga teknik setangkup karena Indonesia berasal
menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu. dari kebudayaan
Cetakan ini dapat dipakai berkali-kali sesuai kebutuhan. Dongson yang
dibawa oleh bangsa
Deutro Melayu.
Sebagian besar
peralatan logam
terbuat dari
perunggu berupa
campuran antara
timah dan tembaga.
Sistem Kepercayaan

 Kepercayaan
manusia purba
Animisme Dinamisme Totemisme mulai muncul
sejak masa
berburu dan
mengumpulkan
makanan
tingkat lanjut.
Kepercayaan Kepercayaan Kepercayaan Pada zaman
bahwa roh bahwa benda- terhadap megalitikum
nenek moyang benda tertentu binatang- muncul
kepercayaan
akan selalu seperti batu binatang yang
mengawasi dan pohon tertentu mendorong
dan besar sebagai masyarakat
melindungi mempunyai lambang nenek melakukan
pemujaan
mereka. kekuatan gaib moyang. terhadap roh
leluhur.
Penguburan primer atau penguburan langsung Penguburan
Jenazah
• Dalam sistem penguburan ini, mayat hanya dikubur sekali
dalam tanah atau dalam sebuah wadah seperti kendi gerabah Selain melakukan
atau peti batu.
berbagai ritual atau
Penguburan sekunder atau penguburan tidak pemujaan terhadap
langsung roh nenek moyang,
masyarakat
• Dalam sistem ini mayat dikubur langsung dalam tanah tanpa mengenal sistem
upacara penguburan. Setelah mayat menjadi kerangka, penguburan bagi
kuburnya digali dan kerangka diambil untuk dibersihkan orang meninggal.
kemudian diletakkan dalam wadah berupa tempayan atau
sarkofagus dan dikubur kembali disertai upacara penguburan. Sistem penguburan
pada masa ini yaitu
penguburan primer
dan sekunder.
 Benda-benda pemujaan berkaitan dengan kepercayaan
masyarakat terkait roh nenek moyang, kekuatan benda- Benda-Benda
benda gaib, dan kekuatan alam.
Pemujaan
 Benda-benda pemujaan mulai muncul pada zaman
megalitikum. Oleh karena itu, benda-benda pemujaan Seiring munculnya
pada masa ini berukuran besar. Benda-benda tersebut kepercayaan,
yaitu menhir, dolmen, sarkofagus, punden berundak, dan masyarakat pada
kubur batu. masa praaksara
membuat benda-
benda yang
digunakan untuk
ritual pemujaan
terhadap roh nenek
moyang.
 Nilai kreativitas manusia pada masa praaksara dapat
dilihat dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat manusia
membutuhkan alat untuk memotong dahan pohon atau
daging, manusia menciptakan alat semacam pisau yang Kreativitas
terbuat dari bahan batu. Kreativitas
 Dengan mengenali kondisi alam dan belajar dari berkaitan dengan
pengalaman dalam memenuhi kebutuhan, manusia kemampuan
berhasil menciptakan teknologi meskipun dalam tingkat manusia pada masa
paling sederhana.
praaksara
menciptakan
teknologi sederhana
 Ketergantungan terhadap alam membentuk pola pikir Menjaga
dan kebiasaan manusia pada masa praaksara. Manusia Lingkungan
pada masa praaksara cenderung aktif menjaga
Alam
lingkungan. Apabila alam rusak, konsekuensinya
mereka kesulitan mendapatkan makanan. Pemenuhan
 Pada masa sekarang masih banyak contoh kehidupan kebutuhan
masyarakat yang menjunjung tinggi keselarasan makanan manusia
dengan alam. Contohnya, masyarakat suku Anak sangat bergantung
Dalam di pedalaman hutan Jambi dan suku Baduy di dengan alam. Oleh
Banten.
karena itu, mereka
cenderung turut
menjaga lingkungan
alam.
 Kehidupan sosial yang harmonis ditunjukkan Hubungan
masyarakat dengan adanya pembagian tugas yang jelas Sosial yang
dalam kelompok.
Harmonis
 Adanya upacara penguburan menunjukkan manusia
pada masa praaksara mempunyai hubungan yang sangat Masyarakat pada
erat satu dengan lainnya. Mereka memiliki kepercayaan masa praaksara
yang dianut bersama-sama. hidup secara
berkelompok di
gua-gua. Kondisi
tersebut mendorong
munculnya
hubungan sosial
dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai