moyang dan
persebarannya
Masa Praaksara
Dalam bahasa Inggris, masa praaksara disebut prehistory.
Pre: sebelum
History: sejarah
Jadi, prehistory berarti sebelum masa sejarah.
Masa praaksara juga disebut masa ”nirleka”.
Nir: tidak ada
Leka: tulisan
Jadi, masa nirleka atau praaksara berarti masa pada saat manusia belum
mengenal tulisan.
Periodisasi
Periodisasi Masa Praaksara Masa Praaksara
Berdasarkan
Geologi Berdasarkan Arkeologi
Trinil
Flores
Sangiran
Wajak
Wilayah Indonesia diperkirakan menjadi tempat hunian manusia purba. Beberapa daerah di Indonesia
yang menjadi tempat hunian manusia purba antara lain Sangiran, Trinil, Wajak, dan Flores.
Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia
Manusia purba yang ditemukan di Indonesia terdiri atas beberapa jenis. Jenis-jenis manusia
purba tersebut yaitu :
Meganthropus;
Pithecanthropus; dan
Homo sapiens.
Meganthropus
Fosil Meganthropus pertama kali
ditemukan oleh von Koenigswald pada
1941 di Desa Sangiran sekitar lembah
Sungai Bengawan Solo. Meganthropus
merupakan jenis manusia purba paling
tua.
– Pada saat ini nama ilmiah Pithecanthropus erectus adalah Homo erectus. Para ahli paleoantropologi
menduga bahwa Homo erectus berasal dari Afrika. Homo erectus bermigrasi selama masa pleistosen sekira
2 juta tahun lalu
– Ciri fisik Pithecanthropus erectus atau Homo erectus yaitu badan tegap, hidung lebar, dagu tidak ada, alat
pengunyah kuat, berat badan 80–100 kg, tinggi badan 160–180 cm, terdapat tonjolan kening pada dahi,
tulang tengkorak berbentuk lonjong, volume otak 750–1.000 cc, dan muka didominasi oleh bagian rahang
yang menonjol.
Homo sapiens
Homo sapiens artinya manusia
cerdas. Tingkat kecerdasan Homo
sapiens salah satunya disebabkan
volume otaknya yang jauh lebih besar
daripada jenis manusia purba
sebelumnya.
• Homo sapiens diperkirakan memiliki ciri-ciri fisik antara lain tengkorak besar,
volume otak diperkirakan 1.650 cc, muka datar dan lebar, akar hidung lebar,
bagian mulut menonjol sedikit, dahi agak miring, di atas rongga mata ada
busur kening yang nyata, langit-langit mulut besar dan dalam, rahang bawah
masif, gigi besar-besar, serta tinggi badan sekira 173 cm.
• Jenis-jenis Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo wajakensis,
Homo soloensis, dan Homo floresiensis.
Homo wajakensis
– Homo wajakensis (manusia dari Wajak) ditemukan di
lembah Sungai Brantas, Wajak, Tulungagung, Jawa Timur.
Fosil Homo wajakensis ditemukan pada lapisan pleistosen
atas oleh Eugene Dubois pada 1889. Manusia purba ini
diperkirakan hidup pada 40–25 ribu tahun lalu.
– Von Koenigswald mengategorikan Homo wajakensis dalam
jenis Homo sapiens (manusia cerdas) karena sudah
mengenal upacara penguburan.
Homo soloensis
– Fosil Homo soloensis pertama kali ditemukan oleh von Koenigswald pada
1931–1934 di daerah Ngandong, di tepi Sungai Bengawan Solo. Selain itu, fosil
Homo soloensis ditemukan di Sambungmacan dan Ngawi.
– Manusia purba Homo soloensis diperkirakan hidup pada 900–200 ribu tahun
lalu.
Homo floresiensis
– Homo floresiensis ditemukan oleh para ilmuwan dari Australia pada
2003 dalam ekskavasi di gua Liang Bua, Flores. Manusia purba ini
hidup di Kepulauan Flores sekira 18.000 tahun lalu.
– Menurut tim ilmuwan yang menemukan fosil tersebut, Homo
floresiensis merupakan keturunan spesies Homo erectus yang hidup di
Asia Tenggara sekira 1 juta tahun lalu. Akibat proses seleksi alam,
tubuh mereka berevolusi menjadi bentuk lebih kecil.
– Dalam jurnal ilmiah Nature, para ilmuwan menjelaskan Homo
floresiensis sebagai spesies baru manusia. Sementara itu, menurut
Teuku Jacob, Homo floresiensis bukan merupakan spesies baru,
melainkan nenek moyang dari orang-orang Katai di Flores yang
menderita penyakit microcephalia, yaitu bertengkorak kecil dan
berotak kecil.
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Ada empat teori yang menjelaskan Nenek moyang bangsa Indonesia juga
tentang asal-usul nenek moyang dapat dijelaskan dengan migrasi ras
Melanesia/ras Negroid dan
bangsa Indonesia yaitu:
Austronesia/ras Mongoloid. Bangsa-
Teori Yunan; bangsa yang bermigrasi ke wilayah
Teori Nusantara; kepulauan Nusantara yaitu:
Bangsa Melanesia;
Teori Out of Africa; dan
Bangsa Proto Melayu; dan
Teori Out of Taiwan
Bangsa Deutro Melayu.
Teori Yunan
Salah satu tokoh yang
mendukung teori ini
adalah Mohammad
Ali. Menurut
Dasar dari teori Yunan adalah hasil temuan teknologi dan persamaan Mohammad Ali,
bahasa. Berdasarkan penemuan kapak tua di wilayah Nusantara, bentuk bangsa Indonesia
kapak tersebut memiliki kesamaan dengan temuan kapak di wilayah Asia berasal dari daerah
Tengah. Mongol. Teori ini juga
Dari segi kebahasaan, bahasa Melayu yang berkembang di Nusantara disetujui oleh R.H.
Geldern dan J.H.C.
memiliki kesamaan dengan bahasa Champa yang berkembang di Kamboja.
Kern.
Persamaan ini memunculkan dugaan bahwa penduduk di Kamboja berasal
dari Daratan Yunan.
Teori Nusantara
Menurut teori
Nusantara, bangsa
Indonesia berasal
dari wilayah
– Teori ini menyatakan nenek moyang bangsa-bangsa di Nusantara Indonesia sendiri.
merupakan bangsa Melayu. Orang Melayu bukan berasal dari luar, orang Teori ini didukung
Melayu merupakan keturunan dari Homo soloensis dan Homo wajakensis. oleh Muhammad
– Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa terdapat perbedaan bahasa antara Yamin, Gory’s Keraf,
bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan bahasa Indo- dan J. Crawford.
Eropa yang berkembang di Asia Tengah.
Teori Out of Africa
Teori Out of Africa
dikemukakan oleh ahli
genetika asal Amerika
Serikat, Max Ingman.
Menurut
– Teori Out of Africa merupakan teori yang didasarkan pada penelitian penelitiannya, manusia
DNA. Penelitian Ingman juga menunjukkan tidak adanya gen manusia modern berasal dari
yang bercampur dengan gen spesies manusia purba. Afrika antara kurun
waktu 100–200 ribu
– Teori Out of Africa menjelaskan manusia Afrika bermigrasi sekira 50.000
tahun lalu.
hingga 70.000 tahun silam. Wilayah tujuan migrasi tersebut adalah Asia
Barat dan melewati dua jalur. Pertama, jalur yang mengarah ke Sungai Nil,
melintasi Semenanjung Sinai, dan ke utara. Kedua, jalur yang bermula
dari Afrika kemudian melewati Laut Merah.
Teori Out of Taiwan
ASIA
Nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari satu
rumpun yang sama yaitu
bahwa Austronesia (Asia).
Yang terbagi dalam 2
suku :
1. Proto Melayu (tua).
2. Deutro Melayu
(muda)
Prof. Dr. H. Kern
MengemukakanBukti : Kesamaan bahasa, alat
perang ,dan nama hewan
Sumber:
http://id.shvoong.com/exact-sciences/statistics/2098524-asal-usul-manusia-di-
indonesia/#ixzz1XzFubcBv
Van Heine Geldern
Adanya kesamaan
artefak-artefak yang
ditemukan di
Indonesia dan di
Asia
Mohammad Yamin
INDONESIA
• Bangsa Indonesia
berasal dari Asia
Tenggara
• Terbukti dari
persamaan suku
bangsa yang
mendiami.
William Smith
• Berdasarkan bahasa, nenek moyang bangsa
Indonesia adalah bangsa yang berbahasa Togon,
bangsa yang berbahasa Jerman dan bangsa yang
berbahasa Austria.
JERMAN AUSTRIA
INDONESIA
Drs. Moh. Ali
mengatakan bahwa bangsa Pendapat Moh Ali dipengaruhi pendapat
Indonesia berasal dari Yunan, Kern bahwa bangsa Indonesia berasal dari
Cina Selatan. daerah Mongol dan terdesak oleh bangsa-
YUNAN bangsa yang lebih kuat; mereka menyebar
ke arah selatan sampai ke wilayah Indonesia
CINA TENGAH
INDONESIA
INDIA
INDONESIA
Dr. Brandes
meneliti dengan perbandingan bahasa.
Bangsa yang bermukim di Kepulauan Indonesia
memiliki banyak persamaan dengan bangsa-
bangsa pada daerah-daerah yang membentang
dari sebelah utara Pulau Formosa, sebelah barat
daerah Madagaskar (Pulau dekat Afrika), sebelah
selatan yaitu tanah Jawa, Bali, sebelah timur
sampai ke tepi pantai barat Amerika (terdesak
oleh alam)
MADAGASKAR INDONESIA
Perkembangan Kehidupan Masyarakat Praaksara
Masa Perundagian
– Manusia purba hidup secara berkelompok meskipun dalam jumlah relatif Masa Berburu dan
kecil sekira 10–15 orang. Mereka hidup secara berpindah-pindah Mengumpulkan
(nomaden), dan tinggal di gua-gua karang sekitar sungai, danau, atau Makanan
pantai.
Masa berburu dan
– Sebagian besar hasil kebudayaan peninggalan masa berburu dan
mengumpulkan
mengumpulkan makanan berupa alat-alat batu yang masih sederhana. makanan merupakan
Beberapa peralatan tersebut yaitu kapak perimbas, kapak genggam, tahap awal kehidupan
kapak penetak, dan alat-alat serpih (flakes). manusia. Pada masa
ini manusia
menghabiskan 90%
waktu hidupnya
dengan berburu dan
mengumpulkan
makanan.
– Diperkirakan telah muncul sistem masyarakat yang dipimpin oleh seorang
Masa Bercocok
kepala suku. Pemilihan kepala suku biasanya dilakukan dengan
menggunakan sistem primus interpares, yaitu orang yang utama atau
Tanam dan Beternak
paling berpengaruh.
Pada masa ini manusia
– Manusia berhasil membuat perlengkapan pertanian dan perkakas rumah sudah menetap di
tangga yang memiliki permukaan halus dan tajam. Benda-benda tersebut suatu wilayah.
yaitu beliung persegi, mata panah, kapak lonjong, gurdi dan pisau, Manusia memenuhi
perhiasan, serta gerabah. kebutuhan dari hasil
– Manusia mulai mengenal aktivitas ekonomi perdagangan dengan sistem bercocok tanam. Pola
barter. kehidupan bercocok
tanam menunjukkan
manusia pada masa ini
sudah dapat
menguasai lingkungan
alam.
Masyarakat mulai membentuk kelompok lebih besar dengan penguasaan Masa
terhadap sebuah wilayah. Kelompok masyarakat tersebut dipimpin oleh Perundagian
seorang kepala suku terpandang yang bergelar datu atau datuk.
Masa perundagian
Muncul golongan undagi dalam masyarakat. Mereka dapat membuat merupakan masa
barang-barang logam yang indah sebagai simbol status sosial. Barang- dengan tingkat
barang yang dihasilkan antara lain nekara, moko, kapak corong, bejana kebudayaan tertinggi
perunggu, dan arca perunggu. pada masa praaksara.
Pada masa
perundagian
masyarakat sudah
mampu membuat
peralatan dari
perunggu dan
mengenal sistem
pembagian kerja
berdasarkan
kemampuan tiap-tiap
individu.
Hasil dan Nilai Kebudayaan Masa Praaksara
Pengolahan Logam
Pada awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara membenturkan batu
api dan menggosokkan kayu. Percikan api yang dihasilkan diarahkan pada
dedaunan kering kemudian diperbesar dengan menambahkan kayu bakar.
Penemuan Api
Pada masa bercocok tanam manusia menggunakan api untuk membuka Beberapa peneliti
hutan. Mereka menebang pohon-pohon berukuran besar lalu memperkirakan
membakarnya (slash and burn) agar lahan menjadi bersih dan mudah penemuan api terjadi
ditanami. pada periode
kehidupan manusia
purba jenis Homo
erectus. Mereka
menggunakan api
untuk mengolah
makanan,
menghangatkan
badan, menerangi
ruangan, dan mengusir
binatang buas.
– Kebudayaan Pacitan identik dengan alat-alat batu berupa kapak perimbas Peralatan dari Batu dan
(chooper). Tempat penemuan tradisi kapak perimbas antara lain Pacitan, Jawa Tulang
Timur; Lahat, Sumatra Selatan; Awangbangkal, Kalimantan Selatan; Sukabumi,
Jawa Barat; dan Gombong, Jawa Tengah.
Kebudayaan yang
mengembangkan
peralatan dari batu
dan tulang di
Indonesia terbagi
menjadi dua yaitu
budaya Pacitan dan
budaya Ngandong.