Homo, manusia purba jenis ini memiliki ciri yang lebih sempurna di bandingkan dengan Meganthropus
paleojavanicus dan Pithecantropus erectus. Beberapa jenis homo yang di temukan di Indonesia antara lain :
Homo Soloensis, artinya manusia dari Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Homo Sapiens, artinya manusia
Solo. Ditemukan pada tahun 1931- Ditemukan pada tahun 1889, olah Van cerdas. Merupakan generasi
1934, olah Ter Haar dan Ir. Oppenorth Reitschoten di Wajak, Tulungagung, Jawa terakhir dari manusia purba.
di Ngandong, Lembah Sungai Timur. Ciri-ciri Homo Soloensi yaitu berjalan Homo sapiens hidup di Zaman
Bengawan Solo. Ciri-ciri Homo tegak dengan tinggi badan 130-210 cm, Holosen sekitar 4000 tahun yang
Soloensi yaitu berjalan tegak dengan tengkoraknya lebih bulat muka tidak terlalu lalu. Memiliki ciri-ciri fisik yang
tinggi badan 180 cm, tengkoraknya menjorok ke depan, dan telah memiliki sudah hampir sama dengan
lebih besar dari Pithacantropus kemampuan membuat peralatan dari batu, manusia modern saat ini.
erectus. tulang dan kayu.
Zaman Logam
1. Zaman Perunggu, kebudayaan yang dihasilkan antara lain : Teknik pembuatan barang- barang
dari perunggu ada 2 yaitu:
Teknik cire perdue = teknik cetak hilang
Teknik bivalve = teknik cetak ulang
Adapun barang peninggalannya yaitu:
Nekara Yaitu genderang besar terbuat dari perunggu yang digunakan untuk upacara
mengundang hujan. Nekara terbesar ditemukan di Bali yang disimpan di Pura Besakih yang
disebut The Moon Of Pejeng.
Moko yaitu genderang kecil terbuat dari perunggu yang digunakan untuk upacara keagamaan
atau mas kawin.
Kapak corong – kapak sepatu.
Arca perunggu berbentuk orang atau binatang.
Bejana perunggu berbentuk gitar spanyol tanpa tangkai.
Perhiasan perunggu berupa gelang, cincin, dan kalung.
2. Zaman Besi, Peninggalannya berupa :
Mata panah
Mata tombak
EVALUASI BAB 2