Anda di halaman 1dari 7

OLEH

KELOMPOK TANI

SUB KAWANKU

DESA KWANGKO KECAMATAN MANGGELEWA


KABUPATEN DOMPU
2018
PROPOSAL BUDIDAYA TANAMAN BAWANG MERAH

A. PENDAHULUAN

Bawang adalah komoditas bumbu yang paling banyak digunakan di Indonesia. Masyarakat
Indonesia tidak pernah lepas dari yang namanya bawang, khususnya bawang merah. Bawang merah
sering dijadikan berbagai olahan yang banyak digemari masyarakat luas. Seperti bawang goreng,
kerupuk bawang, sambal bawang dan masih banyak lagi. Bawang merupakan tanaman yang
menghasilkan buah melalui umbi. Layaknya singkong, bawang tumbuh didalam tanah dengan
menghasilkan banyak siung dalam satu bongkahan bawang. Bongkahan bawang ini bermanfaat.
Bawang sendiri mempunyai aroma yang khas. Namun apabila dikonsumsi terlalu banyak bawang dapat
menyebabkan aroma  yang tidak sedap. Bawang merah dalam bahasa Sunda dinamakan “bawang
beureum” dan dalam bahasa Jawa disebut “brambang”, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut
“shallot”. Bawang merah merupakan salah satu jenis sayuran yang digunakan sebagai bahan/bumbu
penyedap makanan sehari-hari dan juga biasa dipakai sebagai obat tradisional atau bahan untuk industri
makanan yang saat ini berkembang dengan pesat dengan beraneka ragam olahan makanan lezat yang
bermunculan.

Bawang merah (Allium cepa) Merupakan salah satu komoditas holtikultura yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Agar sukses budidaya bawang merah dihadapkan dengan berbagai
masalah (resiko) di lapangan. Diantaranya cara budidaya, serangan hama, dan penyakit, kekurangan
unsur mikro dll yang menyebabkan produksi menurun.Dengan memperhatikan hal tsb. upaya dalam
membantu penyelesaian permasalahan tsb salah satunya dengan peningkatan produksi bawang secara
kuantitas, kualitas dan kelestarian (k-3) sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi di era
perdagangan bebas

Bawang merah merupakan komoditas sayuran yang sudah sejak lama di usahakan oleh petani
secara intensif. Komoditas pertanian ini merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang
memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah. Karena memiliki
nilai ekonomi yang cukup tinggi maka pengusahaan  budidaya tanaman bawang merah telah menyebar
hampir di setiap provinsi di Indonesia. Meskipun minat petani di terhadap bawang merah cukup kuat,
namun dalam proses pengusahaannya masih ditemui berbagai kendala. Baik yang bersifat teknis
maupun ekonomis

Di Indonesia, bawang merah berkembang dan diusahakan petani mulai di dataran rendah
sampai dataran tinggi. Bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) menurut sejarah awalnya
tanaman ini memiliki hubungan erat dengan bawang bombay (Allium cepa L.), yaitu merupakan salah
satu bentuk tanaman hasil seleksi yang terjadi secara alami terhadap varian-varian dalam populasi
bawang bombay. Penyebaran alami tanaman bawang merah berkembang dari daerah asalnya yaitu
dimulai dari Tazhikistan, Afganistan dan Iran. Tanaman tersebut menyebar di dunia, mulai dari Eropa
sampai sekarang ditemukan di daerah ekuator sampai jauh ke Utara dan Selatan pusat polar. Di daerah
tropik, bawang merah dominan dibudidayakan di dataran rendah pada 10° Lintang Utara dan 10°
LS.Bagi masayarakat indonesia, bawang merah adalah salah satu bahan yang tidak dapat dipisahkan
dengan masakan sehari-hari. Hampir semua masakan memakai bumbu bawang merah karena aromanya
yang khas dan mengugah selera makan.

Namun semua itu kan berproduksi dengan baik, jika di dukung oleh mesin pertanian yang
memadai ( untuk menghemat tenaga kerja) seperti Hand Traktor serta bibit unggul bawang merah dan
obat-obatan yang berupa pestisida.

TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah ;
1. Memulihkan keberdayaan masyarakat/anggota sasaran.
2. Menciptakan lapangan kerja baru yang berbasis potensi lokal.
3. Memenuhi kebutuhan local akan bawang merah
4. Meningkatkan pendapatan / penghasilan Anggota.
5. Menggerakkan roda perekonomian daerah.
6. Mengelola pemanfaatan lahan secara berkelanjutan

OUT PUT (DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI)


Dengan usaha kegiatan budi daya tomat, cabe, bawang ini diharapkan mempunyai dampak positif
berupa:
1. Tergarapnya potensi dan sumber daya lokal untuk dikembangkan menjadi kegiatan usaha yang
produktif dan konstruktif.
2. Kestabilan lingkungan sosial dan keamanan karena masyarakat sasaran (anggota) mempunyai
lahan ekonomi secara mandiri.
3. Meningkatnya kesejahteraan para petani khususnya Petani SUB KAWANKU
A. Permasalahan :
Kelompok Tani/Petani belum mempunyai modal yang cukup untuk menerapkan usaha pertanian
secara terpadu dan benteknologi. sehingga hasil pertanian yang diperoleh belum dapat maksimal

POTENSI WILAYAH

Wilayah Kecamatan Manggelewa sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan


ketinggian antara 2 sampai 250 meter di atas permukaan laut dan merupakan daerah yang potensial
untuk tanaman padi dan palawija. Kecamatan Manggelewa memiliki luas 176,46 Km2 terdiri dari
12 desa, 61 dusun/lingkungan dan 153 rukun tetangga. Dari 12 desa tersebut Desa Doro Melo
memiliki dusun paling banyak yaitu 10 buah dusun/lingkungan, sedangkan desa yang paling luas
adalah desa Banggo dengan luas 73.06 Km2, dan desa terkecil adalah desa Teka Sire dengan luas
3,32 Km2.
Kecamatan Manggelewa sangat berpotensi untuk tanaman bawang merah di lihat dari
kondisinya, khususnya di lahan kelompok tani dan hal ini tinggal menunggu dukungan dari
pemerintah

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Kebutuhan tiap hektar

A. INPUT SATUAN HARGA


a. Biaya saprodi Habis Pakai
1. Bibit 1.000 Kg @ Rp 30.000 Rp. 30,000,000
2. Pupuk Kandang 800 kg @ Rp 1.500 Rp. 1,200,000
3. Pupuk Anorganik
 Urea 480 kg @ Rp 8.000 Rp. 3,840,000
 SP36 4000  kg @ Rp 8000 Rp. 3,200,000
 KCL 480kg @ Rp 13.000 Rp. 6,240,000
4. Zpt 4 Botol @ Rp 45.000 Rp. 180.000
5. Herbisida 4 Botol @ Rp 60.000 Rp. 240.000
6. Insektisida 4 Botol @ Rp 33.500 Rp. 134,000
7. Fungisida 4 Botol @ Rp 75.000 300.000
Total Biaya Variabel 45,334,000

Pengeluaran = Biaya Produksi –Estimasi Biaya Tenaga kerja dll


= Rp. 45.334.000 + Rp. 50.000.000 =
= Rp.95.334.000
B. Pendapatan   = Jumlah Produksi × Harga Jual
                             = 8.500 Kg X Rp. 30.000
                             = Rp 255,000,000
Keuntungan= Pendapatan – Pengeluaran
= Rp. 255.000.000- Rp. 95.334.000
= Rp. 159,666,000

2.      Rencana Kegiatan

Jadwal Kegiatan

Waktu
Februari Maret April
Uraian Kegiatan Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke-
I I
I II III IV I I III IV I I III IV
Penulisan Proposal   v                    
Persiapan Lahan v                      
Pengolahan Lahan v v V v v v v          
Pemupukan Dasar       v                
Persiapan Bibit dan Penanaman           v v v v v v  
Penyiraman             v          
Penyulaman             v          
Penyiangan               v   v    
Pemupukan Susulan               v v      
Pemanenan                     v V
Pemasaran                     v V

PENUTUP

Kegiatan Budidaya tanaman bawang merah di Desa Kwangko ini merupakan sesuatu yang sangat
menguntungkan karena dilihat dari potensi wilayah serta SDM. Namun Kelompok Tani “SUB
KAWANKU” memiliki kendala akan modal, dengan demikian kelompok tani “SUB KAWANKU”
mengajukan proposal Permohonan bibit bawang merah, dan besar harapkan kami proposal ini Dapat di
pertimbangkan dan dikabulkan.

KELOMPOK TANI
“SUB KAWANKU ”
Alamat: Desa Kwangko Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu-NTB

DAFTAR KELOMPOK TANI SUB KAWANKU

No. Nama Luas (Ha) Jabatan Alamat


1 2 3 4 5
1 M. Ali Hasan 2,00 Ketua Kwangko
2 Subhan 1,00 Sekretaris Kwangko
3 Nuraem 1,00 Bendahara Kwangko
4 Alimuddin 1,50 Anggota Kwangko
5 Cinta Nurhaja 1,00 Anggota Kwangko
6 M. Yusuf 1.50 Anggota Kwangko
7 One 1.50 Anggota Kwangko
8 Syamsuddin 1.50 Anggota Kwangko
JUMLAH 10,00

KELOMPOK TANI “ SUB KAWANKU”

Ketua Sekretaris

M. Ali Hasan Subhan


Mengetahui,

Kepala UPTD Pertanian & Kepala Desa Kwangko


PPL Desa Kwangko, Perkebunan .
Kec. Manggelewa

NIP. NIP.

KELOMPOK TANI
“SUB KAWANKU ”
Alamat: Desa Kwangko Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu-NTB

Nomor : Lepas Dompu, Juli 2019


Lampiran : Kepada
Perihal Permohonan Bantuan Yth. Kepala Dinas Pertanian dan
Budidaya Tanaman Bawang Merah Perkebunan Kab. Dompu
Di
DOMPU

Bissmillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Peningkatan harga pengolahan /budidaya serta kesulitan biaya yang dihadapi oleh Kelompok
Tani SUB KAWANKU menjadi motivasi terbentuknya proposal ini karena adanya potensi lahan yang
dimilik oleh kelompok tani SUB KAWANKU yang berada di Desa Kwangko Kecamatan Manggelewa
dengan luas 10 Ha yang dimiliki oleh 8 orang, maka melalui proposal yang sederhana ini kami
mengajukan permohonan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu untuk membantu
kelancaran pengolahan budidaya kami yang berupa bibit cabe, hand traktor serta obat obatan
Atas perhatian dan diindahkannya proposal ini, kami khaturkan terima kasih.

KELOMPOK TANI “ SUB KAWANKU”


Ketua Sekretaris

M. Ali Hasan Subhan


Mengetahui,

Kepala UPTD Pertanian & Kepala Desa Kwangko


PPL Desa Kwangko, Perkebunan .
Kec. Manggelewa
NIP. NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai