ABSTRAK
Alih fungsi lahan pada dasarnya tidak dapat dihindarkan dalam pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah
yang memiliki potensi tanah yang subur, dan produktif. Adanya alih fungsi lahan
merupakan suatu akibat dari kebutuhan penduduk yang tidak terkendali. Hal
tersebut menjadi dampak yang sangat signifikan yang menyebabkan
berkuranganya hingga hilangnya tanah produktif dan irigasi di daerah sekitar
pinggiran kota maupun pedesaan. Kecamatan Wonoayu yang dikenal sebagai
salah satu wilayah pedesaan terluas di Kabupaten Sidoarjo sering menerima
dampak dari kebijakan alih fungsi lahan sebagai pembangunan. Sehingga peneliti
ingin mengkaji mengenai analisis kerusakan lahan akibat alih fungsi lahan di
Kabupaten Sidoarjo. Sebagai studi kasusnya adalah alih fungsi lahan sawah di
Kecamatan Wonoayu. tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai
kerusakan lahan aibat adanya perubahan alih fungsi lahan. Data diperoleh dari
studi literasi secara mendalam mengenai alih fungsi lahan pertanian di Sidoarjo.
Dengan didapatkan hasil yakni perubahan penggunaan lahan di Sidoarjo di
dominasi untuk industry dan pemukiman penduduk, sedangkan pengaruh yang
ditimbulkan adalah menurunnya produksi pangan (beras), terjadi perubahan
morfologi tanah, adanya pencemaran limbah akibat pendirian pabrik-pabrik di
lahan bekas sawah. Namun hal tersebut dapat diantisipasi atau dapat dicegah
apabila peraturan Undang-Undang yang mengatur Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Sidoarjo dapat ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh lapisan
masyarakat dan pihak-pihak terkait sehingga tidak menyebabkan alih fungsi lahan
yang semakin memburuk.
Corolina L.C. dkk. 2012. Implementasi Kebijakan Alih Fungsi Lahan Pertanian
Menjadi Kawasan Perumahan (Studi pada Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo). Jurnal Administrasi Publik
(JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 224-229.
http://www.litbang.pertanian.go.id/buku/konversi-fragmentasi-lahan
/BAB-V3.pdf