PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai isu-isu strategis dalam pengelolaan lingkungan hidup salah
satunya adalah alih fungsi lahan pertanian, yaitu dengan banyaknya lahan
produktif yang dikonversi menjadi area industri sehingga berpengaruh pada
produktifitas pangan yang dihasilkan di dalam negeri.
Berdasarkan data dari Kementrian pertanian republik Indonesia, Kepala
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumbar Candra mengatakan bahwa di
wilayah Sumber alih fungsi lahan hanya sekitar 600 Ha per tahun di sejumlah
daerah perkotaan seperti Padang, bukittinggi, payakumbuh, padang panjang,
Pariaman, dan Solok. Umumnya, alih fungsi lahan digunakan untuk
pembangunan perumahan dan perkantoran. Meski begitu, candra menilai
pembukaan sawah baru setiap tahunnya, masih mampu menutupi alih fungsi
lahan yang dilakukan pengembang.
Beliau mengungkapkan bahwa lahan pertanian sawah di Sumbar mencapai
531.000 Ha dengan produktivitas padi 5,1 ton per hektare per tahun. Total
produksi padi daerah itu mencapai 2,60 juta ton pertahun. Adapun, produksi
beras mencapai 1,7 juta ton dengan kebutuhan masyarakat Sumbar
diperkirakan 850.000 ton hingga 950.000 ton per tahun. Sisanya dijual ke
provinsi tetangga seperti Riau, Kepulauan Riau, jambi, dan DKI Jakarta.
Berkaitan dengan isu-isu lingkungan hidup di atas, maka penulis merasa
tertarik dan harus menulis maslah isu-isu lingkungan dalam makalah ini. serta
bagaimana tinjauannya dalam perspektif Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alih lahan produktif?
2. Bagaimana pengaruh Alih Lahan Produktif ?
3. Bagaimana pandangan Islam terhadap alih lahan produktif?
4. Bagimana Solusi terhadap alih lahan produktif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian alih lahan produktif;
2. Untuk mengetahui pengaruh alih lahan produktif;
3. Untuk mengetahui pandangan Islam terhadapa alih lahan produktif; dan
4. Untuk mengetahui solusi adanya alih lahan produktif.
BAB II
PEMBAHASAN
Karena adanya faktor tersebut, sewa lahan (land rent) pada suatu daerah
akan semakin tinggi. Menurut Barlow (Fanny Anugrah K, 2005) sewa
ekonomi lahan mengandung pengertian nilai ekonomi yang diperoleh
suatu bidang lahan bila lahan tersebut digunakan untuk kegiatan proses
produksi. Urutan besaran ekonomi lahan menurut pengguknaannya dari
berbagai kegiatan produksi ditunjukkan sebagai berikut:
a. Industri manufaktur
b. Perdagangan
c. Pemukiman
d. Pertanian intensif
e. Pertanian ekstensif
B. Saran
Semakin banyaknya pembangunan di Indonesia, maka semakin banyak pula
lahan pertanian yang dialihfungsikan. Maka dari itu, diharapkan masyarakat
lebih peduli terhadap lingkungan, serta petani dapat meningkatkan hasil panen
nya. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan membuat peraturan yang tegas
terkait alih fungsi lahan yang semakin marak dilakukan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Sulhani hermawan. 2018. Studi Fatwa Nahdhatul Ulama (NU) Tentang Alih
Fungsi Lahan Perspektif Maslahah. Vol 16 No. 2: 172-187
Rukhan Fadoli. 2016. Skripsi: Tujuan Hukum terhadap Alih Fungsi Lahan
Pengelolaan Tanah dalam Sewa Tanah.