Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ALIH FUNGSI

LAHAN PERTANIAN KE NON PERTANIAN DI INDONESIA


Briani Fahriah Ramadhani Purnomo
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
briani18001@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK
Melihat banyaknya terjadi alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian
khususnya di Indonesia menjadi latar belakang pembuatan penulisan ini. Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang banyak terjadi pada saat
ini, dampak apa saja yang ditimbulkan dari permasalahan ini, dan untuk mengetahui
cara mengurangi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui studi pustaka
dari sumber literatur yang sudah ada selama bulan November 2018 ini. Berdasarkan
hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa alih fungsi lahan pertanian ke non
pertanian terjadi karena meningkatnya jumlah penduduk dan adanya masalah
perekonomian dan masalah sosial. Pendapatan yang dihasilkan dengan cara
mengkonvesikan lahan pertanian ke non pertanian lebih besar daripada lahan yang
dijadikan untuk pertanian. Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan ini adalah
terancamnya ketahanan pangan di Indonesia dan hilangnya ciri budaya masyarakat
Indonesia sebagai masyarakat agararis menjadi masyarakat industri. Sedangkan cara
untuk mengurangi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian adalah
kebijakan pemerintah untuk lebih mengaskan lagi pertauran tentang alih fungsi lahan
dan meningkatkan rasa kesadaran bahwa lahan pertanian sangatlah penting untuk
dilestarikan.

Kata Kunci: Alih Fungsi, Lahan Pertanian, Lahan Non Pertanian

PENDAHULUAN

(Setiawan et al. 2016) Indonesia adalah negara agraris yang 40% mata
pencaharian mayoritas penduduknya bertani. Indonesia merupakan negara agraris atau
negara yang mengutamakan bercocok tanam untuk bekerja dan hidup. Indonesia juga
merupakan negara dengan luas lahan yang sangat luas dan juga memiliki keaneka
ragaman hayati yang banyak jenisnya. Hal tersebutlah yang menjadikan Indonesia
negara agraris.

(Sarjana 2015) Lahan merupakan unsur terpenting dalam pemenuhan


kebutuhan dasar masyarakat. Selain itu, lahan juga penting unutk daya hidup dan
kesejahteraan hidup manusia karena sandang, pangan, dan papan yang dibutuhkan
manusia dapat dihasilkan melalui proses produksi pertanian menggunakan lahan
pertanian. Lahan dibedakan menjadi dua berdasarkan penggunaannya yaitu lahan
pertanian dan lahan non pertanian. Lahan pertanian adalah lahan yang digunakan untuk
kegiatan bercocok tanam meliputi sawah, kebun, dan lain-lain. Sedangkan lahan non
pertanian adalah lahan yang digunakan bukan untuk bercocok tanam seperti lahan
untuk perhotelan, perumahan, dan lain-lain.

Di Indonesia, pertanian memiliki peran penting untuk meningkatkan


kesejahteraan rakyat yaitu dengan cara memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yaitu
pangan dan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dengan cara jual beli dan
ekspor. Pertanian sendiri adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Banyaknya tenaga kerja
yang bekerja di sektor pertanian perlu mendapatkan perhatian lebih oleh pemerintah.
Pembangunan pertanian juga harus lebih ditingkatkan lagi. Walaupun Indonesia
disebut dengan negara agraris yang penduduknya kebanyakan berprofesi sebagai
petani, lahan pertanian di Indonesia tidaklah banyak seperti dulu. Penyebab dari hal
tersebut adalah terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.

Melihat semakin banyaknya terjadi alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian
di Indonesia ini, membuat peneliti ingin meneliti apa saja faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian dan bagaimana
cara mengatasi permasalahan tersebut.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana data yang ada berupa
catatan, ataupun memo, bukan berupa angka. Hasil yang didapatkan dari studi pustaka
dari sumber literatur yang sudah ada sebelumnya diambil untuk mendapatkan
kesimpulan yang menghasilkan suatu hipotesa dengan cara menarik kesimpulan
sementara.

PEMBAHASAN

Faktor-faktor pendorong terjadinya alih fungsi lahan pertaniain ke non


pertanian adalah:

1. Faktor Ekonomi
Hasil penilitian menunjukkan bahwa faktor ekonomi merupakan faktor utama
yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.
Sebelum mereka mengkonversi lahan pertanian mereka ke non pertanian,
mereka belum berada di posisi kehidupan yang layak karena hanya
mengandalkan keuntungan dari sektor pertanian yang tidak menentu akibat
cuaca. Hal inilah yang menyebabkan pemilik lahan pertanian mengkonversikan
lahan mereka ke non pertanian misalnya seperti perhotelan yang memberi
pendapatan lebih dibandingkan mengandalkan sektor pertanian. Hal ini
dikemukakan juga oleh (Priyono 2011) yang mengatakan bahwa pendapatan
hasil pertanian (terutama padi) masih jauh lebih rendah, karena kalah bersaing
dengan yang lain (terutama non pertanian)seperti usaha industry dan
perumahan dan lain-lain.
Meningkatnya harga jual lahan yang tinggi juga membuat pemilik lahan
pertanian mengkonversi lahannya menjadi non pertanian agar mendapatkan
pendapatan yang lebih banyak dibandingkan mengandalkan pendapatan dari
sektor pertanian. Permintaan lahan yang meningkat dan ketersediaan lahan
yang terbatas inilah yang membua harga jual lahan menjadi tinggi.
2. Faktor Sosial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial merupakan faktor
selanjutnya yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non
pertanian. Profesi sebagai petani biasanya merupakan profesi yang turun
menurun. Tetapi generasi muda zaman sekarang enggan untuk menjadi petani
karena pekerjaan sebagai petani dianggap sebagai pekerjaan yang kotor,
pekerjaan yang ketinggalan jaman dan tidak modern, dan tidak bergengsi.
Akibat pola pikir yang seperti itu, lahan pertanian yang ada dianggap kurang
berguna karena tidak ada yang ingin meneruskan pekerjaan sebagai petani lagi.
3. Faktor Kondisi Lahan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kondisi lahan merupakan faktor
lain yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non
pertanian. Kondisi lahan yang letaknya strategis seperti di pinggir jalan, di
sekitar pemandangan yang indah, atau di lingkungan yang ramai membuat
pemilik lahan mengkonversikan lahan pertanian mereka ke non pertanian
mereka karena dengan kondisi lahan yang seperti itu dianggap lebih cocok
apabila dijadikan tempat seperti perhotelan dan lain-lain.
4. Pemerintah yang Kurang Tegas
Pemerintah yang kurang tegas dalam menegakkan keadilan juga merupakan
salah satu alasan yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke
non pertanian. Walaupun sudah ada Undang-Undang no. 41 tahun 2009 tentang
perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan, masih banyak terjadi alih
fungsi lahan pertanian ke non pertanian.

Dampak yang terjadi akibat alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian adalah
terancamnya ketahanan pangan. Dengan keadaan populasi Indonesia yang melonjak
naik membuat kebutuhan pangan otomatis lebih banyak tetapi lahan pertanian yang ada
sudah berkurang sehingga hasil pangan yang diproduksi tidak tercukupi karena lebih
sedikit. Hal tersebut membuat Indonesia banyak melakukan impor produk-produk
pertanian dari negara lain yang membuat Indonesia yang menyebabkan perekonomian
Indonesia menurun.

Cara mengurangi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanan adalah
pemerintah seharusnya lebih tegas lagi dalam menegakkan keadilan hokum padahal
sudah jelas-jelas tercantum di Undang-Undang no. 42 tahun 2009 tentang perlindungan
lahan pertanian pangan berkelanjutan. Selain itu, masyarakat juga harus lebih peduli
dengan keadaan lahan pertanian Indonesia yang sudah mulai sedikit dan masyarakat
harus mengerti bahwa dari lahan pertanianlah sandang, pangan, papan dapat dihasilkan
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat semua.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dengan apa yang telah dituliskan di atas, dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non
pertanian adalah faktor ekonomi, faktor sosial, faktor kondisi lahan, dan peraturan
pemerintah yang kurang tegas. Dampak dari alih fugsi lahan pertanian ke non pertanian
tersebut adalah hilangnya ciri khas budaya bangsa Indonesia yang dikenal sebagai
masyarajat agraris menjadi masyarakat industri. Selain itu, ketahanan pangan di
Indonesia juga terancam akibat lahan pertanian yang ada lama kelamaan mulai
menghilang.

Sedangkan saran yang dapat direkomendasikan untuk mengurangi terjadinya


alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian adalah pemerintah diharapkan agar dapat
lebih bijak dalam menetapkan pertaturan tentang alih fungsi lahan pertanian ke non
pertanian, masyarakat pemilik lahan diharapkan dapat memikirkan kembali keputusan
yang akan dilakukan untuk mengkonversi lahan dengan cara tetap memberi ruang
untuk lahan pertanian di sekitar area konversi lahan supaya tidak mengganggu
keseimbangan alam sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Priyono. 2011. “Alih Fungsi Lahan Pertanian Merupakan Suatu Kebutuhan Atau
Tantangan.” Litbang Pertanian 1–3. diakses pada tanggal 6 Desember 2018 pukul
23.41

Sarjana, Ida Ayu Listia Dewi &. I. Made. 2015. “Faktor-Faktor Pendorong Alihfungsi
Lahan Sawah Menjadi Lahan Non-Pertanian.” Manajemen Agribisnis 3(2):2355-
0759. diakses pada tanggal 6 Desember 2018 pukul 23.29

Setiawan, Handoko Probo, Handoko Probo Setiawan, Ke Non, Pertanian Kasus, Di


Kelurahan, Simpang Pasir, and Kecamatan Palaran. 2016. “Alih Fungsi
(Koversi) Lahan Pertanian Ke Non Pertanian Kasus Di Kelurahan Simpang Pasir
Kecamatan Palaran Kota Samarinda.” 4(2):280–93. diakses pada tanggal 6
Desember 2018 pukul 23.17

Anda mungkin juga menyukai