PENDAHULUAN
negara menduduki posisi yang sangat penting. Indonesia memiliki luas lahan
dan kondisi iklim yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai usaha
tanam, sedangkan pertanian dalam arti luas adalah segala kegiatan manusia
fisik, teori evolusi sosial juga semakin tidak diminati, akan tetapi studi
perubahan masyarakat masih terus berlanjut. Salah satu faktor yang memantik
1
masyarakat perkotaan ( Breman, 1980; Elson, 1997). Begitu juga dengan
memanen kebutuhan dasar mereka saja tetapi juga terlibat dengan pasar
global dengan turut serta dalam pertanian komoditas seperti coklat dan
usaha tani yang dilakukan seperti tanaman bahan makanan pokok seperti
2
pisang, teh selain itu juga jenis holtikultura atau sayuran antara lain tomat,
cabai, mentimun, bawang merah, bawang putih, labu, dan juga sawi.
dimana sebagian besar penduduknya hanya lulusan SD. Mereka berfikir tidak
membantu orang tua mencari uang itu dirasa sudah cukup. Salah satu yang
mereka untuk beralih profesi agar tidak seperti orang tuanya yang hanya
sempitnya lahan yang ada dan diusahakan setiap petani tersebut, akan
3
tanaman sayuran yang diusahakan dalam pemenuhan dan kelangsungan
hidup.
B. Identifikasi Masalah
tinggi.
pendapatan petani
C. Batasan Masalah
kualitas dan fokus dari penelitian yang akan dilakukan agar tetap konsisten
dalam kajian yang lebih jelas. Penelitian ini difokuskan pada Perubahan
Waiheru Ambon
beberapa sub pokok masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :
4
2. Apa sajakah faktor - faktor yang menghambat Petani dalam
E. Tujuan Penelitian
Ambon
Ambon.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Pembaca
5
Penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan menambah
Sayur Sawi.
c. Bagi Petani
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Budidaya
(profit).
dibagi menjadi sarana pokok dan sarana penunjang. Sarana pokok adalah
sarana penunjang adalah fasilitas yang tidak digunakan secara langsung untuk
a. Lingkungan
1) Tersedianya lahan;
7
4) Frekuensi, jumlahdan disfiibusi hujan;
b. Faktor Manusia
Faktor manusia meliputi sikap, adat istiadat dan gaya hidup dari warga,
dan sebagainya;
penyuluhan.
2. Pengertian Petani
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta
8
untuk mengelola lingkungan hidupnya guna memenuhi kebutuhan hidup
hewan, dan mikroba) untuk kepentingan manusia. Ada beberapa jenis petani
a. Petani Gurem
Adalah petani kecil yang memiliki luas lahan 0,25 ha. Petani ini
b. Petani Modern
c. Petani Primitif
9
1) Sawah, sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di
lahan basah dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah
permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan
tanah sudah tidak subur sehingga perlu pindah ke lahan lain yang
10
b. Yaitu seseorang yang mempunyai peranan memelihara tanaman dan
Yakni segala kegiatan yang mencakup pikiran dan didorong oleh kemauan
Selain sebagai juru tani dan pengelola, petani adalah seorang manusia
maka titik tekanya adalah usaha taninya dan manusia sebagai anggota
(2003:172) luas adalah ukuran panjang bidang lebar ruang atau lapangan
yang diukur oleh satuan luas. Sedang menurut Mubyarto (1989:70) Lahan
11
Lahan pertanian merupakan alat mutlak yang harus dimiliki oleh
petani. Hal ini seperti dengan yang dinyatakan oleh Mubyarto (1989:70)
bahwa modal utama dan satu-satunya petani adalah tanah. Lahan dapat
yang dimiliki petani maka makin banyak hasil produksi pertanian yang
diukur satuan luas dan digarap oleh petani dalam kurun waktu tertentu.
modal dilihat dalam arti uang atau dalam arti keseluruhan nilai sumber-
tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru yaitu dalam hal
12
Dalam penelitian ini modal yang dimaksud adalah uang. Modal
maka semakin berkembang pula usaha pertanian petani tersebut. Hal ini
pun senada dengan pendapat Murbyarto (1989:107) petani yang maju akan
selalu berusaha agar modalnya makin lama makin baik dan makin
segala sesuatu biaya dan dana yang dimiliki oleh petani dan dibutuhkan
penjualan selama satu periode yang telah dikurangi oleh biaya-biaya yang
dengan total biaya produksi per usaha tani dengan satuan rupiah. Menurut
kurun waktu tahunan, karena pendapatan petani diperoleh pada saat panen
13
3. Tinjauan Umum Tanaman Sawi
L.
kelihatan karena dari pangkal batang tumbuh tangkai daun dan daunnya bulat
panjang dan berbulu halus. Tanaman sawi yang dimanfaatkan untuk sayuran
adalah daunnya. Jika dimasak dan dimakan terasa lunak dan segar. Tanaman
sawi memiliki akar tunggang (radix primaria) dan cabang akar yang
antara 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain untuk menyerap air dan
zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman
bentukknya pipih, mudah berbunga dan berbiji secara alami, baik di dataran
tinggi maupun di dataran rendah. Struktur bunga sawi tersusun dari dalam
14
bercabang banyak. Tiap kuntum sawi terdiri atas empat helai daun kelopak,
empat helai daun mahkota, bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang
sari, dan satu buah putik yang berongga dua (Rukmana, 1994).
serangga lebah dan manusia. Hasil dari penyerbukan ini terbentuk buah
berupa biji. Buah sawi termasuk tipe buah polong, yakni bentuknya
memanjang dan berongga. Tiap buah (polong) berisi dua sampai delapan butir
biji. Biji sawi berbentuk bulat kecil yang berwarna coklat atau coklat
1994).
berwarna hijau keputihan dan lebar, batang berwarna hijau dan pendek serta
tegap, rasa enak. Kedua, sawi hijau, sawi ini berbatang pendek dan tegap,
daunnya lebih hijau dari sawi putih, tangkai daun pipih, rasa agak pahit, tapi
banyak disukai konsumen. Ketiga, sawi huma (sawi ladang), memiliki batang
yang panjang dan langsing, daunnya panjang sempit, warnanya hijau keputih-
putihan. Jenis sawi ini lebih menyukai tanah yang kering atau ladang.
15
Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas
maupun dataran rendah. Meskipun begitu, tanaman sawi akan lebih baik jika
ditanam di dataran tinggi. Daerah penanaman yang sesuai adalah mulai dari
dibudidayakan pada daerah yang berketinggian antara 100 sampai 500 m dpl.
Tanaman sawi juga tahan terhadap air hujan, sehingga dapat ditanam
teratur dan dengan air yang cukup, tanaman ini dapat tumbuh sebaik pada
musim penghujan. Jadi, jika budidaya sawi dilakukan pada dataran tinggi,
tanaman ini tidak perlu air yang banyak, sebaliknya jika ditanam di dataran
tanaman ini memerlukan hawa yang sejuk, maka akan lebih cepat tumbuh
apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak
senang pada air yang menggenang. Sehingga, tanaman sawi sesuai ditanam
16
A. Budidaya Tanaman Sawi
a. Benih
tua, berbuah dan menghasilkan benih. Kebutuhan benih sawi per hektar
hanya 700 gram. Sebelum dikebunkan benih sawi disemaikan dahulu pada
media tanam yang sesuai. Bibit yang sudah berdaun 4 helai dapat dipindah
b. Penanaman
sawi. Apabila terpaksa, dapat juga ditanam pada musim kemarau, tetapi
harus bisa memberikan air dalam jumlah yang cukup bagi tanaman. Bibit
yang sudah layak pindah bisa langsung ditanam pada media yang
c. Pemeliharaan
Gunakan gembor yang air siramannya halus. Saat curah hujan sedikit,
pada tanaman yang mati sangat perlu dilakukan paling tidak satu minggu
17
menganggu agar tidak ada persaingan dalam perebutan unsur hara.
d. Pemupukan
mengandung unsur nitrogen, pupuk urea dengan dosis 3 gram per tanaman
sudah memadai. Dosis ini setara dengan 60 kg kadar nitrogen per hektar.
Pupuk KCl dan TSP juga bisa diberikan dengan dosis cukup sepertiganya.
Akan tetapi, yang lebih penting ialah pupuk urea saja karena penting untuk
Kondisi Soial adalah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi
kita. Kondisi sosial yang mempengaruhi individu melalui dua cara yaitu
pergaulan sehari – hari baik dari keluarga, teman dan pekerjaan. Secara
tidak langsung melalui media masa baik cetak, audio maupun audio visual.
proses dan hasil pendidikan adalah teman bergaul, lingkungan tetangga dan
18
Linton (2000) dalam Basrowi dan Juariyah (2010) mengatakan
hanya indikator umur dan kelamin yang tidak terpengaruh oleh proses
sosial merupakan pengaruh yang baik. Hal ini berarti bahwa lingkungan
(2010) keadaan ekonomi adalah suatu kedudukan yang secara rasional dan
19
posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang
sosial, aspek sosial budaya, dan aspek Desa yang berkaitan dengan
kelembagaan dan aspek peluang kerja. Aspek ekonomi Desa dan peluang
a. Lebih berpendidikan.
20
Kondisi Sosial Ekonomi menurut Sastropradja (2000) dalam
Agar anak dapat memperoleh pendidikan yang baik maka orang tua
maksimal.
21
sosial, pola perilaku dan interakasi sosial. Sedangkan Menurut Mac Iver,
lambat dan ada perubahan yang berjalan dengan cepat. Perubahan dapat
Soekanto (2009:262-263).
sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik
22
karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material,
2009:263).
malah sebaliknya.
23
dan ukuran ilmu pengetehuan. Namun status sosial ekonomi masyarakat
a. Pekerjaan
1985:2).
jasa bagi diri sendiri atau orang lain, baik orang melakukan dengan
24
tersebut diberikan kepadanya dan keluarganya untuk mengkonsumsi
barang dan jasa hasil pembangunan dengan demikian menjadi lebih jelas,
untuk keluarga saja, namun orang yang bekerja juga berfungsi untuk
mendapatkan status, untuk diterima menjadi bagian dari satu unit status
(Kartono, 1991:21).
d) Jasa
e) Petani
25
Jadi untuk menentukan status sosial ekonomi yang dilihat dari
a) Pekerjaan yang berstatus tinggi, yaitu tenaga ahli teknik dan ahli jenis,
dan jasa.
c) Pekerjaan yang berstatus rendah, yaitu petani dan operator alat angkut
atau bengkel.
a. Pendidikan
b. Pendapatan
c. Status kepemilikan
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
suatu teori dalam sebuah realita sosial bukan menguji teori atau hipotesis.
tetapi teori yang ada tidak dijadikan sebagai tolak ukur verifikasi.
Data yang disajikan dari sumber-sumber data yang meliputi data primer dan
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh berupa fakta atau keterangan hasil penelitian
b. Data Sekunder
27
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
1. Teknik Observasi
2. Teknik Wawancara
isu, tema, atau topik penelitian. Teknik ini dilakukan melalui tanya jawab
secara lisan dan tatap muka langsung dengan informan yang telah
diidentifikasi sebelumnya.
3. Teknik Dokumentasi
legger, agenda dan sebagainya yang berkaitan dengan subjek & objek
28
E. Teknik Analisis Data
ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas
dalam analisis meliputi reduksi data (reduction data ), penyajian data (display
/verification ).
tahap:
29
yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila
berikutnya.
didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi
30