Anda di halaman 1dari 25

TEORI PEMBANGUNAN

TERPADU DAN
PERTANIAN

PENGASUH
DR.IR.ARMEN MARA,M.SI

PKA
MARET 2021
Menggerakan dan Membangun Pertanian

Pada tahun 1960 an terbit sebuah buku yang ditulis oleh


A,T.Mosher. Beliau adalah seorang peneliti yang banyak
melakukan kajian terhadap pertanian di Asia termasuk
Indonesia.
Teori nya ini ngetop di Indonesia pada tahun 1970an. Beliau
lama menjadi konsultan pembangunan pertanian di negara2
Asia.
Sekarang banyak yang telah melupakan jasa-jasa nya. Pada
hal sangat nyata hasilnya. Sekarang ada yang
mengembangkan teori Agropolitan tetapi kajiannya juga
setengah-setengah.
Hanya yang mengerti ilmu ekonomi wilayah yang paham
tentang teori ini.
Kaitannya dengan Pembangunan Wilayah

Teori ini menganggap bahwa pembangunan pertanian


harus dilaksanakan dalam lingkup wilayah tertentu.
Untuk Indonesia relevan dengan satu kecamatan. Desa
terlalu kecil sedangkan kabupaten terlalu besar. Untuk
daerah tertentu mungkin bisa juga setengah kecamatan
atau beberapa desa.
Wilayah tersebut dinamakan dengan Kawasan
Pembangunan Pertanian.
Di dalam nya dibangun dibangun kebutuhan2 dasar untuk
membangun pertanian.
Sekarang teori ini kita sebut saja dengan “Teori
Pembangunan Pertanian Terpadu”
Teori Pembangunan Terpadu

Teori Pembangunan Terpadu adalah strategi


pembangunan pertanian dengan perinsip
pembangunan kawasan pertumbuhan.
Pembangunan pertanian dilaksanakan melalui
penyediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi
sehingga memudahkan para petani dalam
pengadaan input dan pemasaran output (hasil).
Kondisi ini akan memungkinkan berlangsungnya
aktivitas ekonomi secara pesat pada kawasan yang
direncanakan.
Persyaratan Suatu Kawasan

Mosher (1983) menyebutkan bahwa dalam


pembangunan pertanian diperlukan adanya syarat-
syarat pokok dan syarat pelancar. Termasuk kedalam
syarat-syarat pokok tersebut adalah:
1.Pasar untuk hasil produksi,
2. Teknologi yang selalu berubah,
3. Tersedianya sarana produksi secara lokal,
4. Perangsang produksi untuk petani dan
5. Transportasi yang lancar.
Disamping itu juga persyaratan lain yang harus
dipenuhi

Persyaratan itu disebut dengan syarat pelancar, yaitu:


1.Pendidikan pembangunan,
2.Kredit produksi,
3.Kerjasama kelompok tani,
4.Perbaikan dan perluasan tanah pertanian dan
5. perencanaan nasional pembangunan pertanian.
Buku Mosher Banyak yg melupakan nya
PERSYARATAN POKOK
1. Pasar untuk hasil usaha tani

Bahwa pembangunan pertanian itu adalah


peningkatan produksi sehingga diperlukan pembeli
untuk tambahan hasil produksi tersebut.
Dalam hal ini diperlukan Industri pengolahan hasil
pertanian yang akan membeli hasil-hasilnya.
2. Teknologi yang senantiasa berubah

Pengalaman menunjukan bahwa teknologi pertanian tidak bisa


itu ke itu saja tetapi harus berkembang ke yang lebih maju.
Pertanian itu menghadapi perubahan cuaca, iklim, dan
perkembangan hama dan penyakit yang menjadi musuh
pertanian.
Bibit Unggul padi sawah pada akhir tahun 1960 an nama nya
IR5 dan IR8 atau petani mengenalnya dengan nama PB5 dan
PB8.
Sekarang bibit itu sudah dikembangkan sebanyak beberapa kali
menjadi IR60 dan sterusnya.
Maksudnya supaya bisa ditanam dan tidak diserang oleh hama
penyakit.
3.Tersedianya sarana produksi secara lokal

Untuk meningkatkan hasil pertanian petani


memerlukan sarana produksi yang tersedia di
lingkungan mereka supaya mudah didapatkan.
Ini maksudnya di lingkungan mereka ada pasar yang
menyediakan sarana tersebut.
Sarana tersebut antara lain bibit unggul, pupuk,
obat-obatan dan alat-alat pertanian.
4. Perangsang produksi bagi petani

Hasil produksi pertanian sebagian adalah untuk


dimakan langsung tetapi sekarang ini petani juga
memerlukan kebutuhan lain yang diperoleh dengan
uang. Maksud nya hasil itu juga untuk dijual.
Untuk itu, untuk menggairahkan petani dalam
meningkatkan produksi harus ada perimbangan
harga antara harga beli input dengan harga jual hasil
produksi.
Ini adalah peran pemerintah dalam mebuat
kebijakan harga.
5. Pengangkutan

Pertanian umumnya dilaksanakan di tempat yang


terpencil bukan di tengah kota. Maksudnya agar
petani memperoleh lahan yang luas, mendapatkan
cahaya matahari yang cukup, dan lahan yang murah
harganya.
Untuk itu diperlukan sarana dan prasarana
pengangkutan yaitu untuk memperlancar
pengangkutan hasil produksi dan cepat sampai di
konsumen.
PERSYARATAN PELANCAR
1.Pendidikan Pembangunan

Pendidikan pembangunan maksudnya adalah pendidikan


khusus untuk petani. Materi nya adalah tentang teknologi
pertanian, informasi pasar, sistem pembukuan pertanian,
dst. Di Indonesia disebut dengan penyuluhan pertanian.
Penyuluhan pertanian di Indonesia sudah dilaksanakan
sejak awal kemerdekaan, dilanjutkan olah Orde Baru dan
waktu itu sebenarnya sudah cukup maju.
Tapi perubahan politik di Indonesia telah menganggu
pengembangan Penyuluhan pertanain itu.
Pemerintahan sekarang kurang kontinue dalam
mengembangakan penyuluhan pertanian
2. Kredit Produksi

Para petani umumnya tidak memiliki modal usaha.


Keuangannya hanya pas-pas an untuk hidup sehari-
hari.
Untuk itu, mereka memerlukan kredit produksi
untuk modal usaha. Untuk pembelian sarana
produksi dan untuk biaya hidup.
3.Kerjasama Kelompok Tani

Usaha tani itu kecil-kecil tetapi jumlah petani dalam satu desa
itu banyak. Usaha tani yang dilaksanakan petani itu banyak
terkait dengan usaha tani lain, misalnya dalam pengelolaan air
irigasi, dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman,
dalam pekerjaan panen, dan dalam pemasaran.
Petani ideal nya berkelompok karena dengan kelompok berarti
skala usaha menjadi lebih besar, irigasi bisa bersama,
mengendalikan hama dan penyakit juga terpadu, pemasaran
hasil serempak.
Tapi membangun kelompok tani diperlukan pembinaan dari
pihak Dinas pertanian dan Perguruan Tinggi pertanian.
4.Memperbaiki dan memperluas tanah pertanian

 Lama-lama tanah pertanian mungkin rusak karena


erosi dan pemupukan yang berlebihan. Untuk itu
peru perbaikan yang dibantu oleh pemerintah.
 Lahan pertanian itu makin lama makin sempit
karena setelah petani meninggal lahan dibagi-
bagikan kepada anak-anaknya sehingga menjadi
kecil.
Untuk itu perlu reformasi pertanian.
5.Perencanaan Nasional Pembangunan Pertanian

Pertanian selalu mendapat perlawanan dari pihak


lain misalnya dari pihak lain yang kurang paham
dengan pentingnya pertanian.
Misalnya pemikiran tentang tidak perlu pengandaan
pangan, bisa impor saja.
Pemikiran tentang pertanian itu bisa jalan tanpa
kebijakan pemerintah
Rencana Pertanian ke depan perlu dirumuskan
dalam dokumen perencanaan nasional.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI

Tulis Pendapat Saudara secara singkat saja:


 Bagaimana kemungkinan penerapan teori
pembangunan pertanian terpadu ini di masa
mendatang.
Rumusan Pemikiran terkait Pembangunan
Pertanian Terpadu

Untuk Provinsi Jambi apakah hal-hal berikut sudah tersedia:


1. Penetapan Kawasan Pembangunan Pertanian (Diberi nama tidak
harus identik dengan wilayah administrasi)
2. Penetapan komuditi unggulan (satu atau dua) (Bisa pangan atau
perkebunan)
3. Menentukan Pusat Pasar sebagai penunjang (Pusat pasar dimana
petani memiliki akses ke tempat tsb)
4. Menyiapkan teknologi melalui sistem penyuluhan (Penyuluh
ditunjang oleh kesiapan teknologi)
5. Menyiapkan sarana dan prasarana transportasi (Transportasi
harus lancar dan terpelihara)
6. Mengendalikan harga hasil pertanian (sistem pengendalian harga
dengan sistem informasi harga)
B. Munculnya Blok-Blok Ekonomi wilayah
Globalisasi
&
Leberalisasi
Ekonomi
-

JAMBI
BUKU REFERENSI (Salah Satu)

Armen Mara dan Yanuar Fitri, 2008. Diktat Perencanaan


Pembangunan Wilayah.Fakultas Pertanian UNJA. Jambi.
Sjafrizal,2009. Teknik Praktis Penyusunan Rencana Pembangunan
Daerah. Baduose Media. Jakarta.
John Glasson,1990. Pengantar Perencanaan Regional (terjemahan
oleh Paul Sitohang). LPFEUI. Jakarta.
Lincolin Arsyad,1999.Pengantar Perencanaan dan Pembangunan
Ekonomi Daerah.BPFE.Yogyakarta.
Marsudi Djojodipuro,1992. Teori Lokasi.LPFE-UI.Jakarta.
Sugeng Budiharsono,1989. Perencanaan Pembangunan Wilayah,
Teori, Model Perencanaan dan Penerapannya.FEUI.Jakarta.
Buku-buku Perencanaan Wilayah dan buku ekonomi regional
lainnya, seperti :
UNDANG2 DAN PERATURAN TERKAIT PERENCANAAN
KAWASAN AGRIBISNIS

 UU RI No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


UU RI No.25 Taun 2004 tentang SistemPerencanaan
Nasional
UURI No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
UU RI No.39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK)
 UU RI No.39 Tahun 2014 tentang Perkebunan
(sebelumnya UU RI No.18 tahun 2014 ttg Perkebunan)
 UU No.18 tahun 2012 tentang pangan
UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup

Anda mungkin juga menyukai